Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH SUBSTITUSI Ni2+ PADA CoFe2O4 (Cobalt Ferrite) BERBASIS

PASIR BESI ALAM DENGAN METODE KOPRESIPITASI

Nurmadina
Jurusan Fisika, Universitas Hasanuddin
Email: nurmadinahkassi@gmail.com

Abstrak
Nanopartikel magnetik Co1-xNixFe2O4 (Cobalt Nickel Ferrite) telah berhasil disintesis
dengan menggunakan metode kopresipitasi dengan memvariasikan konsentrasi mol Ni 2+
sebagai penyusun pada Co1-xNixFe2O4 (x=0, 0.25, 0.50 dan 0,75). Struktur dan ukuran
partikel Co1-xNixFe2O4. Hasil analisa X-Ray Difraction menunjukkan bahwa partikel
mengkristal dengan baik dan memiliki struktur fasa tunggal dengan struktur kubik spinel.
Sifat kemagnetan menunjukkan bahwa semua sampel cenderung bersifat soft magnetic.
Semakin kecil ukuran partikel maka nilai koersivitas cenderung mengecil begitupun
dengan magnetisasi saturasi dan remanen semakin kecil.
Keywords: Nanopartikel, Co1-xNixFe2O4, kopresipitasi

1. Pendahuluan

Dalam beberapa tahun terakhir, salah satu objek penelitian yang menarik dan
banyak menjadi focus penelitian baik untuk kepentingan ilmiah maupun teknologi adalah
spinel nanopartikel ferit karena memiliki sifat magnetik, sifat listrik, dielektrtik dan optic
yang unik. Spinel nanopartikel ferit termasuk dalam bahan soft magnetic dengan rumus
struktur MFe2O4 (dimana M= ion logam valensi dua, misalnya Mn, Mg, Zn, Ni, Co dan
Cu) dengan struktur Kristal kubik spinel [9], untuk distribusi ion A 3+[B2+B3+]O42- dimana
A menunjukan situs kation tetrahedral dan B menunjukkan situs kation octahedral. Situs
A tetrahedral ditempati oleh oleh setengah kation Fe 3+ dan kation valensi M2+. Spinel ferit
(MFe2O4) dikenal memiliki sifat magnetic, sifat optik, listrik dan dielektriknya yang
bagus pada skala nano. Doping dengan elemen yang selektif menyrankan metode yang
efektif untuk meningkatkan dan mengendalikan sifat-sifat tersebut dari struktur nano
[13].
Salah satu nanopartikel magnetic spinel ferit yang banyak dikembangkan saat ini
adalah Nickel Ferrite (NiFe2O4) karena dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang
teknologi [5] seperti perangkat elektronik, fotolistrik, katalisis, sensor, media
penyimpanan yang bersifat magnetic, sebagai pendingin magnetic, adsorben magnetic,
instrument medis, komunikasi, katalis, tranformator frekuensi tinggi [3,8]. NiFe 2O4
memiliki struktur spinel terbalik dengan formula ¿, dimana tanda kurang dan siku
menunjukkan masing-masing sifat kation tetrahedral dan octahedral dan δ merupakan
derajat inversi. Jadi, semua ion Ni 2+ berada di situs octahedral dan ion Fe3+ terdistribusi
merata di situs tetrahedral (A) dan octahedral (B). Rasio pembagian ion logam antra site
A dan B ditunjukkan oleh derajat inversi (δ ) [1,8]. Nanopartikel NiFe2O4 merupakan
material soft magnetic dengan koersivitas dan magnetisasi saturasi yang rendah tetapi
memiliki resistivitas listrik yang tinggi sehingga membuat material sangat cocok untuk
diaplikasikan dalam bidang magnetic dan magneto-optik. Nanopartikel NiFe 2O4
menampilkan kurva histerisis yang sempit sehingga dapat di anggap sebagai bahan inti
yang baik untuk transformator daya dan aplikasi bidang telekomunikasi juga dapat
digunakan pada teknologi sensor gas dan kelembaban setra bahan untuk katalis [16].
Sifat-sifat unik yang dimiliki oleh nanopartikel magnetik, bergantung pada
kandungan kimia serta karakteristik mikrostrukturnya, dimana karakteristik struktur
mikro seperti bentuk maupun ukuran partikel dapat dikontrol melalui proses sintesis
bahan yang digunakan. Banyak metode yang telah dikembangkan dalam mensintesis
nanopartikel seperti metode sonokimia [11], kopresipitasi [13], auto-combustion [17] ,
sol-gel auto-combustion [14], sol-gel [8], Hydrothermal [15], Thermal decomposition,
Solvothermal, microwave, mikro emulsi, elektrokimia, laser ablation, dan mechanical
milling [18,23]. Diantara metode-metode tersebut, metode kopresipitasi merupakan
metode yang menjanjikan karena prosedurnya yang relative sederhana dan dapat
menghasilkan distribusi ukuran partikel yang relative kecil. Selain itu metode ini juga
dapat dilakukan pada kondisi lingkungan normal. Dengan menggunakan metode ini,
struktur Kristal dan sifat magnetic dapat dioptimalkan dengan mengontrol parameter-
parameter sintesis seperti suhu, bahan pelarut, pH larutan, kecepatan pengadukan, lama
pengadukan, konsentrasi garam logam, konsentrasi kopresipitan dan konsentrasi
surfaktan.
Seiring dengan memodifikasi proses sintesis banyak peneliti yang telah
mengeksplorasi berbagai kemungkinan substitusi NiFe 2O4 murni di Indonesia, beberapa
diantaranya adalah magnesium, seng, kalsium, zirconium, kromium, kobalt, timah dan
sebagainya. Variasi yang signifikan dalam sifat strukutur dan magnetic ferrit ini telah
diamati dengan doping, salah satunya dengan doping kobalt. Doping kobalt dengan nikel
ferit dapat meningkatkan koersivitas dan magnetisasi saturasi (M s) karena anistropi
magnetokristalin dan momen magnetic lebih tinggi daripada ion kobalt. Cobalt Nickel
Ferrite (CoNiFe2O4) juga dapat menunjukkan resistivitas tinggi dan sifat magnetic yang
sangat baik.
Dalam penelitian ini, nanopartikel magnetic CoNiFe 2O4 akan disintesis dengan
menggunakan metode kopresipitasi dengan variasi konsentrasi mol Ni 2+, yang dilanjutkan
dengan karakterisasi struktur dan identifikasi fasa menggunakan difraksi sinar-X, dan
sifat magnetic menggunakan VSM.

2. Metode Penelitian

Nanopartikel Co1-xNixFe2O4 disintesis menggunakan metode kopresipitasi dengan


bahan utama pasir besi sebagai penyedia ion Fe 2+, NiCl2.6H2O dan CoCl2.6H2O sebagai
penyedia ion Ni2+/Co2+ dengan perbandingan koefisien 1:2. Proses sintesis dilakukan
dengan melarutkan pasir besi sebanyak 16 gram kedalam 50 mL larutan HCl (37%) dan
diaduk selama 30 menit. Kemudian larutan dicampurkan dengan 10 mL larutan
NiCl2.6H2O dan CoCl2.6H2O hingga larutan homogen. Selanjutnya, campuran larutan
tersebut dimasukkan kedalam 150 mL larutan NaOH 4M (sebagai agen presipitasi) tetes
demi tetes secara perlahan sambil diaduk menggunakan magnetic stirrer dengan
kecepatan 350 rpm selama 2 jam pada suhu 70 oC. Lengkapnya parameter-parameter
sintesis dan variasi yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 1.
Larutan yang terbentuk kemudian diletakkan di atas magnetic stirrer untuk
mempercepat proses pengendapan. Endapan kemudian dicuci dengan aquades sebanyak
5x pengulangan agar garam-garam hasil reaksi yang ikut terlarut semakin termiimalisir
jumlahnya didalam sampel sehingga diperoleh sampel Co 1-xNixFe2O4 yang lebih murni.
Selanjutnya endapan di sentrifugasi pada kecepatan 2000 rpm selama 10 menit dengan
tujuan memisahkan sisa aquades dengan endapan. Untuk memperoleh Co 1-xNixFe2O4
serbuk maka endapan dipanaskan dalam furnance sampai kering pada suhu sekitar 80 oC.
setelah itu dihaluskan menggunakan alu dan mortar. Kemudian serbuk di sintering
dengan suhu 600oC selama 1 jam.

Tabel 1. Parameter sintesis Nanopartikel Co1-xNixFe2O4 variasi konsentrasi mol Ni2+


Massa Massa Massa Volume Durasi Suhu
Konsentrasi
Sampel pasir besi CoCl2.6H2O NiCl2.6H2O HCl 37% Pengadukan Sintesis
NaOH (M)
(g) (g) (g) (mL) (menit) (oC)
CoFe2O4 16 8,9212 0 50 4 120 70
Co0.75Ni0.25Fe2O4 16 6,6757 1,8802 50 4 120 70
Co0.50Ni0.50Fe2O4 16 4,4618 3,7326 50 4 120 70
Co0.25Ni0.75Fe2O4 16 2,2160 5,6404 50 4 120 70

Serbuk Co1-xNixFe2O4 dengan variasi konsentrasi Ni2+ yang telah terbentuk


kemudian dikarakterisasi dengan X-Ray Difraction (Rigaku Smartlab) dengan tabung
CuKα (panjang gelombang 1,541862 Å ) untuk mengetahui fasa yang terkandung
didalam sampel. Distribusi ukuran Kristal ditentukan oleh perluasan puncak hasil XRD
dengan menggunakan persamaan Debye- Scherrer, yang dituliskan sebagai [22].:

D= (1)
β cos θ
dengan k adalah konstanta Scherrer (0,89), λ adalah panjang gelombang sinar x dan β
adalah lebar setengah puncak FWHM (full width at half maximum) dari puncak utama.
Parameter kisi pada sampel dikalkulasikan dalam persamaan 2 seperti yang
ditunjukkan di bawah ini [10],
λ √ h2+ k 2 +l 2
a= (2)
2 sin θ
dimana (h,k,l) adalah indeks Miller dan θ adalah sudut diffraction yang sesuai dengan
bidang (h k l).
Kecacatan kerapatan pada Kristal dan tegangan kisi dikalkulasikan menggunakan
persamaan [12]:
1
δ= (3)
D2
β
ε= (4)
4 tanθ
dimana δ adalah dislocation density dan ε adalah lattice strain. Sedangkan untuk
mengetahui volume unit sel, volume Kristal dan jumlah sel untuk spinel ferrit dihitung
menggunakan persamaan berikut [2]:
V cell =a3 (5)
2
4 D
V crys = π
3 ( )
2
(6)

V crys
S= (7)
V cell
Sifat kemagnetan akan di ivestigasi menggunakan Vibrating Sample
Magnetometer (VSM) (Oxford VSM 1.2H). Hasil dari pengukuran VSM selanjutnya
dikalkulasikan untuk mendapatkan nilai momen magnetiknya dengan persamaan berikut
[4]:
M .Ms
ηβ= (8)
5585
dengan η β adalah momen magnetik, M adalah berat molekul, M s adalah magnetisasi
saturasi dan 5585 merupakan magnetic factor.

3. Hasil dan Pembahasan

3.1. X-Ray Difraction (XRD)

Studi X-Ray Difraction (XRD) dilakukan untuk mempelajari sifat kristalografi


dari logam transisi berstruktur nano ferrit yang telah disintesis. Studi XRD ini
memberikan informasi tentang struktur kristal, orientasi, ukuran kristal rata-rata dan
lainnya. Pola XRD dari nanopartikel Co 1-xNixFe2O4 hasil sintesis yang telah disinterring
ditunjukkan pada Gambar 1. Pola difraksi yang terbentuk menunjukkan indikasi
terbentuknya fasa Co1-xNixFe2O4 dengan struktur yang berbentuk kubik spinel dengan
puncak difraksi yang sesuai dengan bidang kristal (220), (311), (400), (422), (511), dan
(440), yang mana sesuai dengan data pada literature Joint Committee on Powder
Difraction Standars (JCPDS). Dari Gambar.1 dapat dilihat bahwa tidak ada fase pengotor
yang terdeteksi pada semua sampel. Artinya, nanopartikel Co 1-xNixFe2O4 yang terbentuk
adalah semua fase tunggal. Sementara itu, kristalisasi sampel yang baik dapat dilihat pada
pantulan XRD yang kuat dan tajam. Data XRD juga dapat digunakan untuk
memperkirakan parameter kisi dan ukuran kristal pada sampel. Parameter kisi dapat
dievaluasi menggunakan persamaan Hukum Bragg pada persamaan 2 dan ukuran kristal
dapat dihitung dari nilai lebar penuh (FWHM) pada setengah maksimum puncak bidang
(311) yang merupakan puncak utamanya dengan menggunakan persamaan 1.
20000

311

220
400 440
15000 422 511

Co0.25Ni0.75Fe2O4
Intensitas (a.u)

10000
Co0.50Ni0.50Fe2O4

5000
Co0.75Ni0.25Fe2O4

CoFe2O4
0
20 30 40 50 60 70 80

2(Derajat)

Gambar 1. Pola difraksi sinar-X dari nanopartikel Co xNi1-xFe2O4 dengan variasi


konsentrasi Ni2+

Semua data hasil analisa XRD seperti parameter kisi ( a ), ukuran Kristal (D),
dislocation density (δ ), lattice strain (ε ), volume unit sel (Vcell), volume krtistalit (Vcrys)
dan jumlah sel (S) yang telah dihitung untuk masing-masing sampel disajikan pada
Tabel.2 yang memperlihatkan bahwa dengan meningkatnya konsentrasi mol Ni 2+, maka
puncak XRD bergeser sedikit ke sudut 2 θ yang rendah dan parameter kisi meningkat dari
a=8,334 Å untuk CoFe2O4 (x=0) ke a=8,348 Å untuk CoxNi0.75Fe2O4 (x=0.25).
Peningkatan parameter kisi disebabkan oleh perbedaan jari-jari atom Co 2+ (0,78 Å ) dan
Ni2+ (0,69 Å ). Namun, tidak ada ketergantungan linear dari parameter kisi pada sampel
yang disintesis dengan variasi Ni 2+. Hal ini mungkin terjadi karena adanya kecacatan
yang relevan dalam struktur nano magnetic, seperti deformasi kisi, kekosongan oksigen
dan gangguan lokal yang dapat mempengaruhi teori dalam struktur spinel yang
menyimpang dari posisi kesetimbangan serta mengubah sudut dan panjang ikatan. Selain
itu, ukuran kristal dari sampel yang disintesis diperoleh sekitar 25,96 – 56,55 nm seperti
yang ditunjukkan pada Tabel.2.Hal ini menunjukkan bahwa ukuran kristal secara
bertahap menurun seiring dengan meningkatnya konsentrasi mol Ni 2+ yang diprediksi
terjadi karena Ni2+ dapat mempengaruhi laju relaif nukleasi dan pertumbuhan Kristal
dengan mempercepat laju nukleasi dan memperlambat pertumbuhan Kristal. Selain itu,
ion Ni2+ lebih sulit dimasukkan dalam struktur spinel dibandingkan dengan ion Co 2+,
dengan demikian banyaknya penambahan Ni2+ yang mensubstitusi Co2+ menyebabkan
menurunnya atau menghambat aktivitas pertumbuhan kristal nanopartikel selama proses
sintesis. Fenomena yang serupa juga diamati untuk nanopartikel Co-Ni Ferrit seperti
dalam rujukan [6,7,20].
Tabel.2 Analisa XRD pada sampel Co1-xNxFe2O4
δ
ε Vcell Vcrys
Sampel a(Å) D (nm) ¿1015 S ¿103)
¿10-3) ¿10-1 m3) ¿103 m3)
line/m2)
CoFe2O4 8,334 56,55 0,31 1,97 5,78 94,76 16,36
Co0.75Ni0.25Fe2O4 8,336 33,84 0,87 3,30 5,79 20,30 3,50
Co0.50Ni0.50Fe2O4 8,342 30,24 1,09 3,70 5,80 14,49 2,49
Co0.25Ni0.75Fe2O4 8,348 25,962 1,48 4,31 5,81 9,16 1,57

Berdasarkan Tabel.2 diatas juga menunjukkan bahwa ketidakteratunan susunan


Kristal seperti dislocation density dan lattice strain cenderung semakin besar seiring
dengan meningkatnya komposisi Ni 2+ pada samel, sedangkan volume Kristal dan jumlah
sel semakin kecil. Hal ini disebabkan karena banyaknya Ni 2+ yang mensubstitusi Co2+
yang dapat menyebabkan ukuran Kristal semakin kecil.

3.2 Sifat Magnetik

Sifat kemagnetan dari nanopartikel Co1-xNxFe2O4 yang telah disintesis, dapat


diketahui dengan menggunakan alat uji VSM (Vibrating Sample Magnetometer) pada
suhu ruang. Kurva histerisis yang sesuai ditunjukkan pada Gambar.2, yang menunjukkan
bahwa semua sampel bersifat ferromagnetik khas dengan nilai koersivitas (Hc) yang
berbeda. Nilai magnetisasi saturasi (M s), magnetisasi remanen (Mr) dan koersivitas (Hc)
untuk berbagai variasi konsentrasi Ni 2+ telah ditabulasi dalam Tabel.3. Dari hasil
pengamatan dapat dilihat bahwa semakin kecil ukuran Kristal maka nilai koersivitas
cenderung semakin kecil, begitupun sebaliknya semakin besar ukuran partikel maka nilai
koersivitas cenderung besar. Namun pada sampel Co0.25Ni0.75Fe2O4 terjadi peningkatan
yang diduga karena adanya aglomerasi (penggumpalan). Penurunan koersivitas dengan
peningkatan konsentrasi Ni2+ ini dapat dikaitkan dengan anisotropi magnetokristal yang
lebih rendah dari ion Ni 2+ dibandingkan dengan ion Co2+ yang mengarah pada koersivitas
yang lebih rendah dari kobalt ferit. Dengan demikian, semakin kecil ukuran Kristal maka
terjadi penurunan energy barrier (energy anisotropi) pada partikel tersebut, sehingga
momen magnetic pada sampel akan mudah termagnetisasi oleh medan magnet luar dan
ketika didemagnetisasi maka koersivitasnya akan cenderung lebih kecil. Penurunan
koersivitas dan cenderung nol pada x=0 menunjukkan bahwa sampel secara bertahap
menunjukkan sifat superparamagnetik dengan bertambahnya konsentrasi Ni 2+.
40
CoFe2O4
30 Co0.75Ni0.25Fe2O4
Co0.50Ni0.50Fe2O4
20 Co0.25Ni0.75Fe2O4

10
 (emu/gram)

-10

-20

-30

-40
-20000 -10000 0 10000 20000

Hc (Oe)

Gambar.2 Kurva histerisis dari nanopartikel CoxNi1-xFe2O4 dengan variasi konsentrasi


Ni2+

Gambar 2. Menunjukkan loop dari cobalt nickel ferrit yang disubstitusi (Co 1-
xNixFe2O4 untuk berbagai nilai x) pada suhu ruang. Magnetisasi saturasi yang diamati

terus menurun dengan bertambahnya konsentrasi nickel dari 35,81 emu/gram menjadi
23,42 emu/gram. Tren penurunan magnetisasi juga telah dilaporkan oleh orang lain.
Menurut Kim et all, ada dua kemungkinan model yang dapat menjelaskan penurunan M s
ketika kandungan Ni2+ meningkat, yaitu model gangguan putaran permukaan dan model
momen magnetic yang berkurang secara seragam. Namun, untuk nanopartikel Co 1-
xNixFe2O4, penurunan Ms disebabkan oleh momen magnetic yang lebih yang lebih tinggi

pada Co2+ daripada Ni2+ pada situs octahedral dalam struktur spinel terbalik [21]. Pada
sampel Co1-xNxFe2O4, ion Ni2+ berda disitus octahedral sedangkan ion Co 2+ dan Fe3+
menempati situs tetrahedral dan octahedral. Fenomena ini dapat dijelaskan dengan
redistribusi kation disitus tetrahedral dan octahedral serta perubahan interaksi pertukaran
antara subkisi tetrahedral dan octahedral.

Tabel.3 Ukuran kristal (D), Koersivitas (Hc) dan Magnetisasi pada sampel Co 1-xNxFe2O4
Sampel D (nm) Hc (Oe) Ms (emu/gram) Mr (emu/gram)
CoFe2O4 56,55 663,95 35,81 14,36
Co0.75Ni0.25Fe2O4 33,84 471,66 33,65 12,52
Co0.50Ni0.50Fe2O4 30,24 298,2 29,07 10,04
Co0.25Ni0.75Fe2O4 25,962 319,89 23,42 7,67
Luas dari loop kurva histerisis pada suatu sampel dapat menunjukkan bahwa
besarnya energy termanegtisasinya, sehingga dari Gambar.2 dapat dilihat bahwa CoFe 2O4
membutuhkan energy magnetisasi yang lebih besar dibandingkan dengan sampel
lainnya . Hal ini terjadi karena ukuran partikel pada sampel tersebut jauh lebih besar dari
pada sampel lainnya ketika bertambahnya kandungan Ni 2+, sehingga menyebabkan
banyaknya domain.Hal ini disebabkan karena menyearahkan banyak domain itu akan
membutuhkan banyak energy dibandingkan dengan menyearahkan sedikit domain.

4. Kesimpulan

Sintesis dengan menggunakan kopresipitasi telah mampu menghasilkan


nanopartikel Co1-xNixFe2O4 dengan mensubstitusi Ni2+ kedalan CoFe2O4. Hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa parameter kisi semakin besar seiring dengan
meningkatnya penambahan Ni2+ sehingga ukuran partikel cenderung semakin kecil,
namun pada sampel Co0.25Ni0.75Fe2O4 nilai koersivitasnya meningkat. Hal ini terjadi
diduga adanya aglomerasi (penggumpalan) pada sampel tersebut. Berdasarkan analisa
sifat kemagnetan, menunjukkan bahwa ketika ukuran partikel semakin kecil maka nilai
koersivitasnya juga kecil yang menunjukkan sifat yang mulai bertanformasi dari
ferromagnetic ke sifat superparamagnetik. Pada pengamatan magnetisasi menunjukkan
bahwa nilai magnetisasi saturasi dan remanen cenderung juga semakin kecil seiring
dengan semakin kecilnya derajat kristanilitasnya.

Daftar Pustaka

1) A. Hajalilou, M. Hashim, R. Ebrahimi, H. M. Kamari and N. Sarami. “Synthesis and


Structural Characterization of Nano-zised Nickel Ferrite Obtined by
Mechanochemical Process”. Ceramics International, 2014. hal. 5881-5887.
2) A. Singh, et all. “Synthesis, Characterization, Magnetic Properties and Gas Sensing
Application of ZnxCu1-xFe2O4 Nanocomposites”. Mater. Sci. Semicond. Process.
2014. 27: 934-949.
3) E. Pervaiz and I. H. Gul. “Structural, Electrical and Magnetic Studies of Gd 3+ Doped
Cobalt Ferrite Nanoparticles”. International Journal of Current Engineering and
Technology, 2012. hal. 377-387.
4) Ghodake, U.R., Chaudhari, N.D., Kambale, R.C., Patil, J.Y., Suryavanshi, S.A.
Effect of Mn2+ Substitution on Structural, Magnetic, Electric and Dielectric
Properties of Mg-Zn Ferrites. Journalof Magnetism and Magnetic Materials, 2015.
5) J. Tan, W. Zhang, and A.Xia. “Facile Synthesis of Inverse Spinel NiFe 2O4
Nanocrystals and their Superparamagnetic Properties”. Mat. Res, 2013. hal. 237-241.
6) Juang Xiang, Yanqiu Chu, Xiangqian Shen, Guangzhen Zhou and Yintao Guo.
“Electroscopining Preparation, Characterization and Magnetic Properties of Cobalt-
Nickel Ferrite (Co1-xNixFe2O4) Nanofibers”. Journal of Colloid and Interface Science,
2012. 376: hal. 57-61.
7) K. Maaz, W. Khalid, A. Mmtaz, S. K. HAsanain, J. Liu and J. I. Duan. “Magnetic
Characterization of Co1-xNixFe2O4 Nanoparticles Prepared by Co-precipitation
Route”. Physica E, 2009. 41: hal. 593-599.
8) K. Pubby, S.S. Meena, S.M. Yusuf, S. B. Narang. “Cobalt Substituted Nickel Ferrite
via Pechini’s sol-gel Citrate Route: X-band Electromagnetic Characterization”.
Journal of Magnetism and Magnetic Material, 2018. 446: hal. 430-445.
9) M. Parishani, A. Cheragi, R. Malekfar. “Spectroscopy, Structural and Optical
Investigations of NiFe2O4 Ferrite”. International Journal of Optics and Photonics
(IJOP), 2015. Vol. 9: hal. 73-78.
10) M. R. Pahadatare. “Thermodynamic, Structural and Magnetic Studies of NiFe 2O4
Nanoparticles Prepared by Combustion Method: Effect of Fuel”. Journal of Alloys
and Compounds, 2013. 546: hal. 314-319.
11) M. A. Almessiere, Y. Slimani, S. Guner, M. Sertkol, A. Demir Korkmaz and Sagar
E. Shirsath. “Sonochemical Synthesis and Physical properties of
Co0.3Ni0.5Mn0.2EuxFe2-xO4 Nano-spinel Ferrites”. Ultrasonics-Sonochemistr, 2019.
12) Mimouni, R., Kamoun, O., Yumak, A., Mhamdi, A., Boubaker, K., Petkova, P.,
Ambuk, M. “Effect of Mn Content on Structural, Optical, Opto-Thermal and
Electrical Properties of ZnO:Mn Sprayed Thin Films Compounds”. Kournal of
Alloys and Compounds, 2015.
13) P. Chand, S. Vaish, P. Kumar. “Structural, Optical and Dielectric Properties of
Transmition Metal (MFe2O4; M=Co, Ni, and Zn) nanoferrites”. Physica B, 2017.
524: hal. 53-63.
14) P. P. Hakare, K. R. Sanadi, K. M. Garadkar, D. R. Pati and I. S. Mulia. “Synthesis
and Characterization of NickelSubstituted Cobalt Ferrite Nanoparticles by Sol-gel
auto Combustion Method”. Journal of Alloys and Compounds, 2013. 553: hal. 383-
388.
15) R. Chen, W. Wang, X. Zhao, Y. Zhang, Sizhu wu and Feng Li. “Rapid
Hydrothermal synthesis of Magnetic Co xNi1-xFe2O4 Nanoparticles and their
Application on Removal of Congo Red”. Chemical Engineering Journal, 2014. 242:
hal. 226-233, 2014.
16) S. Joshi, M. Kumar, S. Choker, G. Srivastava, M. Jewariya and V.N Singh.
“Structural, Magnetic, Dielectric and Optical Properties of Nickel Ferrite
Nanoparticles Synthesized by Co-precipitation Method”. Journal of Molecular
Structure, vol. 1076, hal. 55-62.
17) S. Uday Bhasker, G. Narsinga Rao, F.C. Chou, and M. V. Ramana Reddy.
“Temperature Dependent and Applied Field Strength Dependent Magnetic Study of
Cobalt Nickel Ferrite Nanoparticles: Synthesis by an environmentally benign
Method”. Journal of Magnetism and Magnetic Materials, 2018.
18) S. F. Shaikh, Mohd. Ubaidullah, R. S. Mane and A.M. Al-Enizi. “Types, Synthesis
Methods and Applications of Ferrites”. Spinel Ferrite Nanostructure for Energy
Storage Devices, 2020.
19) T. Kim and M. Shima. “Reduced Magnetization in Magnetic Oxide Nanoparticles”.
Journal of Applied Physics, 2007.
20) U. Salazar-Kuri, J.O. Estevez, N. R. Silva-Gonzalez, U. Pal, M. E. Mendoza.
“Structure and Magnetic Properties of the Co 1-xNixFe2O4-BaTiO3 Core-Shell
Nanoparticles”. Journal of Magnetism and Magnetic materials, 2017.
21) Y. l. Qi, Y. S. Yang, X. F. Zhao. “Controllable Magnetic Properties of Cobalt
Particles Derived from Layered Double Hydroxide Precursors. Particunology, 2010.
Hal: 207-211.
22) Zaheer H Shah, S., Khan, U., Riaz, S., Naseem, S. Effect of pH on Iron Oxide
Nanoparticles. Material Today, 2015.
23) Kebede K. Kefeni, Tinus A. M Msagati, Bhekie B. Mamba. “Ferrite Nanopartickel:
Synthesis, Characterization and Application in Electronics Device”. Materials
Science and Engineering B, 2017. Hal: 37-55.

Anda mungkin juga menyukai