RITA ANGGRAINY
ABSTRAK
Light CaCO3 umum digunakan sebagai bahan baku pabrik cat, tapal gigi, dan industri
kosmetik. Indonesia mempunyai cadangan batu kapur yang cukup banyak yang tersebar di
berbagai pulau di Indonesia. Pembuatan CaCO3 dari penelitian ini dapat dilakukan dengan dua
bagian yaitu, pembuatan light CaCO3 skala laboraturium dan pengkajian skala semi pilot plant.
Proses pembuatan light CaCO3 terdiri dari 4 tahap, yang terdiri dari 1. Kalsinasi 2. Slaking 3.
Karbonatasi dan 4. Penyaringan dan pengeringan. Pada penelitian hasil produk yang
didapatkan berdasarkan hasil analisa kimia fisik mendekati kualitas light CaCO3 impor. Melihat
sifat fisik dan kimia tersebut, maka kapur baturaja memenuhi syarat untuk dipergunakan
sebagai bahan baku pembuatan light CaCO3 yang bermutu tinggi.
Kata kunci : Batukapur Baturaja, Light CaCO3, Ca-Carbonate, kalsinasi, slaking, karbonatasi.
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masyarakat secara umum mengenal CaCO3 biasa. Tetapi sebenarnya CaCO3 sendiri
dibagi menjadi dua bagian yaitu : 1. CaCO3 biasa, 2. Light CaCO3
Kedua jenis CaCO3 tersebut banyak dipakai dalam industri kimia, misalnya dalam industri cat,
karet, kertas dan lain-lain. Secara kimia kedua CaCO3 ini hampir sama, perbedaan yang besar
terdapat pada sifat fisikanya.
Perbedaan pada sifat fisiknya terutama pada kepadatan ruah, dimana kepadatan ruah
karbonat biasa 1 - 1,2 sedangkan karbonat biasa 0,15 – 0,6. Hal itu disebabkan proses terjadinya
kalsium karbonat biasa adalah dengan cara alamiah, yang dikenal sebagai batukapur (limestone).
Sedangkan light Calcium Carbonate terjadi melalui proses kimia (artificial). Proses
pembuatan light Ca-Carbonate bisa dibagi menjadi empat tahap :
- Tahap kalsinasi
- Tahap slaking
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Light CaCO3
Light CaCO3 adalah batukapur yang telah diolah melalui proses kimia dimana sifat kimianya
hampir sama dengan batukapur biasa tetapi ada perbedaan pada sifat fisikanya. Dapat dilihat dari
nilai kepadatan ruahnya.
2.2. Kalsinasi
Proses kalsinasi adalah proses dekomposisi, dimana terjadi peruraian zat. Reaksi yang
terjadi :
CaCO3 ↔ CaO (p) + CO2 (g)
Reaksi kalsinasi adalah reaksi bolak balik pada suhu dibawah 6500C. tekanan CO2 akan naik
seiring dengan naiknya suhu. Hal ini sangat bisa dimengerti karena CaCO3 mulai terkalsinasi
mulai suhu 6500C sampai 10000C.
Panas yang diperoleh pada proses kalsinasi dibagi menjadi dua bagian yaitu:
- Sensible heat
- Latent heat
Sensible heat adalah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu CaCO3 dari suhu kamar
sampai suhu kalsinasi (10000C) Dapat dihitung dengan rumus
Q = m CpΔt
Dimana :
Q = panas yang dibutuhkan
M = massa benda
Cp = kapasitas panas
Δt = beda suhu
Latent heat adalah panas yang dibutuhkan untuk mengurakan CaCO3 menjadi CaO dan CO2 pada
temperature penguraiannya.
2.4. Karbonatasi
Proses karbonatasi terjadi karena reaksi kimia. Reaksi didalam karbonatasi adalah reaksi
dalam dua tahap yaitu gas dan cair, CO2 dalam bentuk gas Ca(OH)2 dalam bentuk larutan.
Mekanisme reaksi antara CO2 dan Ca(OH)2 sebagai berikut:
CO2 + H2O 2H+ + CO32- …..(1)
CaO + H2O Ca(OH)2 …..(2)
Ca(OH)2, kelarutannya kecil, sehingga berupa suspensi. Sedangkan yang terlarut:
Ca(OH)2 Ca2+ + 2OH-
CO32- + Ca2+ CaCO3 …..(3)
Karena terjadi reaksi (3) didalam larutan terdapat kekurangan Ca2+ dan ini diganti dengan
Ca(OH)2 dari susoensi yang melarut. Reaksi ini berjalan terus sehingga Ca(OH)2 yang berupa
suspensi habis. Proses Karbonatasi dijalankan dengan dua cara:
- Proses penggelembungan
- Proses Counter current
Pengeringan dilakukan dengan alat pengering seperti oven dan lain-lain pada suhu 10000C.
Endapan CaCO3 kering akan berupa gumpalan (aglomerat) dan bisa dihancurkan dengan alat
penggiling
Preparasi
Kalsinasi
Slaking Air
Reaksi Karbonatasi
Penyaringan
Air
Light CaCO3 (cake)
Pengeringan
Penggerusan
Tabel 4.3. Hasil Light CaCO3 dari batu kapur dengan kadar 96,8 % pada ukuran yang
bervariasi
4.3. PEMBAHASAN
Pembahasan Segi Teknis
Secara prinsip memproduksi light Ca-Carbonate adalah mudah, yaitu pertama
mengkalsinasi batukapur sehingga teruarai menjadi CaO dan CO2, kemudian mereaksikan
DAFTAR PUSTAKA
1. Boyton, RS, Chemistry and Technology of Lime and Limestone, Interscience Pulisher,
New York, 1965.
2. Shceroe, Chemical Process Industrial, Fifth Edition.
3. Sobek, Felix, Manufacturing Guide Lime Industry, UNIDO , May 1975
4. Soelistijo U.W., Ruseno, Mulyo Harsono, Gesang Sinugroho, Zulkarnain Aksa;
Pembakaran Kapur dengan Bahan Bakar Baku Baru, Penerbitan Teknik No. 1,
BPTPBG, 1976.
5. Zemansky, Dittman, Heat and Thermodynamics, Sixth Edition