ABSTRACT
Ca-Alginate (CAA) resins modified by ash of cassava roots bark (ACRB) and utilized as material for
column filler in ion preconcentration stage has been carried out. Preconcentration method was carried out by
off-line method, sample poured into column by down flow, eluted by 1,0 M HCl and measured by Atomic
Absobtion Spectrofotometer (AAS). Optimum component to produce modified microcapsule ACRB-CAA in
mixture of 1% Na-Alginate, 1M CaCl2 and 0,05 gr of ACRB. The result revealed that ion Cd(II) retention in
pH 4, sample volume and eluent HCl were 10 mL and 4 mL respectively and retention capacity 1,3705 mg
Cd/gr resins. This method achieved a good result for Cd ion analysis with limit of detection 0,0101 mg/L and
1,29% of %CV and can be applied for ion Cd analysis of sample water from environment with percent of
recovery >95% by spike method. Environmental sample taken from Mahakam River, well-water, ex coal
excavation site.
205
Rientha Septiana
Kimia FMIPA UNMUL
untuk memisahkan sampel logam dengan matriks Pembuatan Mikrokapsul Termodifikasi Abu
pengganggu dan mengurangi efek dari matriks. Kulit Singkong-Ca-Alginat
Pembentukan kompleks logam dengan agen Larutan CaCl2 0,5 M sebanyak 50 mL
khelat yang kemudian diekstraksi oleh pelarut dimasukkan ke dalam beaker glass, kemudian
organik merupakan salah satu metode ditambahkan dengan 0,05 gram abu kulit
prakonsentrasi yang berkembang. Teknik singkong. Selanjutnya larutan Na-alginat 1%
prakonsentrasi memberikan solusi terhadap ditambahkan setetes demi setetes dengan buret
keterbatasan kepekaan instrumen dalam sambil diaduk dengan magnetik stirer hingga
penentuan logam berat pada konsentrasi yang terbentuk mikrokapsul termodifikasi abu kulit
sangat rendah. singkong-Ca-Alginat, diatur pula laju alir pada
Berdasarkan uraian di atas, maka pada buret serta kecepatan putar dari magnetik stirer.
penelitian ini akan dilakukan pembuatan resin Setelah terbentuk mikrokapsul termodifikasi abu
berbasis mikrokapsul Ca-alginat yang kulit singkong-Ca-Alginat, dikeringkan pada suhu
dimodifikasi dengan penambahan abu kulit ruang ± 24 jam. Selanjutnya resin yang telah
singkong. Resin yang diperoleh akan digunakan kering dapat ditentukan retensinya terhadap ion
sebagai bahan pengisi kolom untuk tahapan Cd(II).
prakonsentrasi ion Cd(II) dan digunakan pula
aliran kolom dari atas ke bawah (down flow) Retensi Mikrokapsul Termodifikasi Abu Kulit
karena lebih mudah pengoperasian laju alirnya, Singkong-Ca Alginat Terhadap Ion Cd(II)
serta dideteksi menggunakan spektrofotometer Mikrokapsul Termodifikasi Abu Kulit
serapan atom (SSA). Dalam tahap ini akan Singkong-Ca-Alginat yang telah kering ditimbang
dipelajari komposisi pembuatan resin sebanyak 0,1 gram dimasukkan ke dalam botol
termodifikasi abu kulit singkong-Ca-alginat yang film plastik. Kemudian resin tersebut direndam ke
optimum serta optimasi prakonsentrasi dan kinerja dalam 10 mL larutan Cd(II) 2 mg/L dan
analitik. Metode ini diharapkan dapat memberikan didiamkan selama ± 24 jam, diukur absorbansi
kapasitas retensi dan % recovery yang baik untuk Cd(II) dalam filtrat menggunakan alat
ion Cd(II) dan dapat memberikan manfaat yang Spektrofotometer Serapan Atom pada λ = 228,8
sangat besar untuk menanggulangi keterbatasan nm.
yang dimiliki oleh instrumen analisis dalam
analisis runut. Optimasi Resin Termodifikasi Abu Kulit
Singkong-Ca-Alginat
METODOLOGI PENELITIAN Pengaruh pH
Penelitian ini bersifat eksperimental Pada tahap ini digunakan metode batch,
laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk sebanyak 0,1 gram resin termodifikasi abu kulit
mengetahui karakteristik retensi resin singkong-Ca-Alginat yang paling bagus
termodifikasi Abu Kulit Singkong - Ca - Alginat penyerapannya dimasukkan ke dalam botol film
yang digunakan pada teknik prakonsentrasi ion plastik. Direndam ke dalam 10 mL larutan asam
Cd(II) pada tingkat analisi runut yang dapat optimum dengan variasi pH 1-8. Perendaman
diaplikasikan untuk mendeteksi ion logam dilakukan selama 24 jam, disaring dan
tersebut pada sampel air dari lingkungan. dikeringkan. Kemudian 10 mL larutan Cd(II) 2
mg/L dimasukkan ke dalam botol film plastik
Pembuatan Abu Kulit Singkong yang berisi resin tersebut dan diaduk perlahan.
Pada penelitian ini kulit singkong yang Direndam selama 24 jam lalu disaring, diukur
digunakan adalah kulit singkong bagian dalam absorbansi filtrat dengan menggunakan
(berwarna putih) dari beberapa pohon yang Spektrofotometer Serapan Atom. Dari hasil
kemudian dikumpulkan dan dibersihkan dengan pengukuran akan didapatkan pH optimum dari
air yang mengalir. Kemudian kulit singkong yang resin termodifikasi abu kulit singkong-Ca-Alginat
telah bersih, dipotong-potong dan dalam menyerap ion logam Cd(II).
dikeringanginkan. Selanjutnya abu kulit singkong
dibuat dengan membakar kulit singkong sebanyak Kapasitas Retensi Resin Termodifikasi Abu
300 gr yang telah dikeringanginkan pada tungku Kulit Singkong-Ca-Alginat
furnace pada suhu 600°C selama 4 jam. Pada tahap ini digunakan metode batch,
Kemudian abu yang telah terbentuk digerus dimana 0,1 gram resin termodifikasi abu kulit
hingga halus. singkong-Ca-Alginat direndam ke dalam 10 mL
larutan Cd(II) dengan variasi konsentrasi 1, 2, 4,
206
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2017 ISBN 978-602-50942-0-0
Kimia FMIPA UNMUL
207
Rientha Septiana
Kimia FMIPA UNMUL
0,2 60
y = 0,1519x + 0,0002
0,15 R = 0,9975 50
% Penyerapan
0,1 40
0,05 30
0 20
0 0,5 1 1,5 2 2,5
Standar Cd (mg/L) 10
0
Gambar 1. Kurva Kalibrasi Ion Logam Cd(II) 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6
(Sebelum Prakonsentrasi) Konsentrasi CaCl2 (M)
208
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2017 ISBN 978-602-50942-0-0
Kimia FMIPA UNMUL
60 90
80
50 70
% Penyerapan
% Penyerapan
40 60
50
30 40
30
20
20
10 10
0
0 0 2 4 6 8 10
0 0,1 0,2 0,3 pH
Massa Abu Kulit Singkong (gr)
Gambar 5. Pengaruh pH pada Mikrokapsul
Gambar 4. Pengaruh Penambahan Abu Kulit Termodifikasi Abu Kulit Singkong-
Singkong Ca-Alginat
Dari gambar 4 dapat dilihat persen Pada gambar 5 dapat dilihat bahwa pada pH
penyerapan mikrokapsul pada berat abu kulit 4 resin termodifikasi Abu Kulit Singkong-Ca-
singkong 0,005 gr berada pada 32,72% dan pada Alginat memberikan hasil penyerapan yang baik
berat abu kulit singkong 0,05 gr berada pada dimana pada pH tersebut ion logam Cd(II) yang
51,28%, pada berat abu kulit singkong 0,15 gr dan terserap sebesar 78,24%. Berdasarkan grafik di
0,25 gr persen penyerapan masing-masing adalah atas dapat dilihat bahwa pada kondisi pH 1-4
sebesar 37,45% dan 20,48%. Dari hasil di atas dipilih sebagai suasana pengkondisi resin
dapat diketahui penyerapan optimum mikrokapsul mikrokapsul ini. Sedangkan pada pH 5-8 terjadi
termodifokasi Abu Kulit Singkong-Ca-Alginat penurunan % penyerapan, hal ini disebabkan
berada pada berat abu kulit singkong 0,05 gr. apabila pada kondisi basa (pH > 5) maka ion
logam Cd(II) akan membentuk dalam bentuk
Pengikatan Resin Termodifikasi Abu Kulit hidroksidanya sehingga alat sudah tidak dapat
Singkong-Ca-Alginat Terhadap Ion Logam Cd mendeteksi keberadaan ion logam Cd(II) dengan
Kandungan silika pada abu kulit singkong baik. Pada pH basa juga memberikan efek
akan membantu Ca-Alginat untuk menyerap ion terhadap stabilitas bentuk manik-manik
logam Cd, sehingga akan meningkatkan persen mikrokapsul menjadi fasa cair (kembali larut).
penyerapan dari ion logam Cd. Ikatan yang terjadi Untuk pengerjaan selanjutnya akan digunakan
antara resin termodifikasi Abu Kulit Singkong- larutan pH 4 untuk mengkondisikan resin agar
Ca-Alginat dengan ion logam Cd adalah berupa dapat memaksimalkan proses penyerapan logam
ikatan Van Der Walls, dalam hal ini logam diikat Cd(II).
melalui pembentukan ikatan lemah dengan gugus
O pada pasangan elektron bebasnya pada senyawa Kapasitas Retensi
pembentuk alginat (Fuks, dkk, 2006). Sehingga Kapasitas retensi adalah kemampuan Resin
gugus O yang memiliki elektron pasangan bebas Termodifikasi Abu Kulit Singkong-Ca-Alginat
mampu mengikat ion logam Cd pada gugus O tersebut dalam menyerap ion logam Cd(II).
yang tidak terikat oleh Ca dan silika pada abu Semakin banyak jumlah ion logam Cd(II) yang
kulit singkong dalam pembentukan gel. diserap, semakin besar kapasitas retensinya.
Pengikatan secara lemah antara logam Cd dan Pengukuran kapasitas retensi dapat dilakukan
resin termodifikasi Abu Kulit Singkong-Ca- dengan metode batch.
Alginat inilah yang digunakan sebagai teknik 3,0000
sorpsi-desorpsi metode prakonsentrasi pada
Kapasitas Retensi (mg/g
2,5000
penelitian ini. 2,0000
1,5000
Resin)
209
Rientha Septiana
Kimia FMIPA UNMUL
Cd Terelusi (mg/L)
merupakan kapasitas retensi optimum dari resin
termodifikasi Abu Kulit Singkong-Ca-Alginat 1,0000
yaitu sebesar 1,3705 mg/g. 0,8000
0,6000
Optimasi Prakonsentrasi
0,4000
Pengaruh Konsentrasi Asam
0,2000
0,9000
0,8000 0,0000
Cd Terelusi (mg/L)
210
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2017 ISBN 978-602-50942-0-0
Kimia FMIPA UNMUL
Dari hasil penelitian diperoleh hasil batas deteksi sebesar 0,0101 mg/L serta
perolehan kembali dari sampel air Sungai persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi,
Mahakam sebesar 99,52 %, air sumur sebesar yaitu y = 0,1675x + 0,0557 dengan R = 0,9982.
98,25 % dan air bekas galian batu bara sebesar Nilai perolehan kembali (% recovery) metode ini
102,91 %. Hasil tersebut menunjukan bahwa cukup baik yaitu > 95 %, dimana metode spike
metode yang dilakukan memiliki tingkat akurasi yang dilakukan untuk matriks sampel dari Sungai
yang baik untuk analisis ion logam Cd(II). Sungai Mahakam, Air Sumur dan Air Bekas
Galian Batu Bara tidak mengganggu hasil
KESIMPULAN pengukuran.
Abu Kulit Singkong cukup baik untuk
dapat dimodifikasi sebagai bahan pengisi DAFTAR PUSTAKA
mikrokapsul termodifikasi berbasis Ca-Alginat. [1] Achmad, R. 2004. Kimia Lingkungan.
Kondisi optimum untuk kinerja metode Yogyakarta : Penerbit Andi.
prakonsentrasi menggunakan resin Termodifikasi [2] Adegbola, A. A. dan O. Asaolu. 1986.
Abu Kulit Singkong-Ca-Alginat sebagai resin Preparation of Cassava Peels for Use in
pengisi kolom adalah dengan keadaan pH 4, Small Ruminant Production in Western
konsentrasi eluen HCl 1 M, volume ion logam Nigeria. In: T. R. Preston and M. Y.
Cd(II) 10 mL, volume eluen HCl 4 mL serta Nuwanyakapa (eds), Towards Optimal
kapasitas retensi sebesar 1,3705 mg/gr resin. Feeding of Agricultural by-product to
Tingkat kebolehulangan metode ini yang Livestock in Africa Processing of a
ditunjukkan dengan % KV sebesar 1,29 %, nilai Workshop. At University of Alexandria,
211
Rientha Septiana
Kimia FMIPA UNMUL
Agypt, October 1985, ILCA, Addis Ababa, [16] Sari, I. Y. L. 2012. Prakonsentrasi Ion
Ethiophia, 1986 : 109-115. Cu(II) Menggunakan Resin Berbasis
[3] Austin, G. T. 1996. Industri Proses Kimia Mikrokapsul Ca-Alginat dengan
Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga. Mnggunakan Metode Kolom. Skripsi
[4] Darmono. 1999. Kadmium (Cd) dalam Sarjana Sains. Universitas Mulawarman.
Lingkungan dan Pengaruhnya Terhadap Samarinda.
Kesehatan dan Produktivitas Ternak. [17] Sohilait, H. J., T. H. Pentury, J. A. Rupilu,
Wartazoa Vol. 8, No. 1, Th. 1999. A. Bandjar dan R. Hutagalung. 2010.
[5] Deasy, B. P. 1984. Microencapsulation and Kontribusi untuk Pengembangan
Related Drug Processes. New York : Pendidikan, Biodineritas dan Metigai
Marcel Dekker. 1-14. Bencana pada Daerah Kepulauan. Seminar
[6] Furia, T. E. 1972. Handbook of Food Nasional basic Science II. ISBN : 978 : 602
Additives 2nd Ed. CRC Pres Inc. USA. Pp. : 97522-0-5. Universitas Pattimura. Ambon.
653. [18] Sudarmadji, J. Mukono dan Corrie I. P.
[7] Hasrianti. 2012. Adsorpsi Ion Cd2+ dan 2006. Toksikologi Logam Berat B3 dan
Cr6+ pada Limbah Cair Menggunakan Kulit Dampaknya Terhadap Kesehatan. Jurnal
Singkong. Program Pasca Sarjana. Kesehatan Lingkungan, Vol. 2, No. 2,
Universitas Hasanuddin. Makasar. Januari 2006 : 129-142.
[8] Karthikeyan, G., K. Anbalagan dan N. M. [19] Suwarsa, S., Buchari dan A. S. Panggabean.
Andal. 2004. Adsorption Dynamics and 2008. Pengembangan Metode
Equilibrium Studies of Zn(II) into Chitosan. Prakonsentrasi dengan Teknik Injeksi Alir
Indian J. Chem. Sci., 116, 2, pp : 119-127. untuk Analisis Cu2+ dan Pb2+ dalam Air
[9] Khopkar, S. M. 2008. Konsep Dasar Kimia Aliran Sungai Citarum dan Waduk
Analitik. Jakarta : UI-Press. Saguling. Jurnal Matematika dan Sains.
[10] Kusumawati, W. 2013. Pemanfaatan Resin September 2008, Vol. 13, No. 3.
PSDVB-EDTA sebagai Material Pengisi [20] Svehla, G. 1990. Buku Ajar Vogel : Buku
Kolom dalam Tahapan Prakonsentrasi Ion Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro
Mn(II) dalam Sampel. Skripsi Sarjana dan Semimikro Bagian I. Jakarta : Kalman
Sains. Universitas Mulawarman. Media Pusaka.
Samarinda. [21] Underwood, A. L. dan R. A. Day. 2002.
[11] LIPI. 2003. Kursus Ketelusuran Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta :
Pengukuran dan Validasi Metode. Bandung Erlangga.
: Pusat Penelitian Kimia. [22] Winter, H. 1982. The Hazards of Cadmium
[12] Moldovan, Z. 2002. Spectrofotometric in Man and Animals. J. App. Toxicol. 2(2) :
Determination of Trace Iron(III) in Natural 61-67.
Water after Its Preconcentration with
Chelating resin. J. Serb. Chem. Soc., Vol.
10, 669-676.
[13] Pacyna, J. M. 1987. Atmospheric
Emissions of Arsenic, Cadmium, Lead and
Mercury from High Temperature Processes
in Power Generation and Industry. In :
Lead, Mercury, Cadmium and Arsenic in
The Environment. Hutchinson and Meema
(Ed). John Willy & Sons, 69-87.
[14] Rasyid, A. 2003. Algae Coklat
(Phaeophyta) sebagai Sumber Alginat.
Oseana. Vol. XXVIII, No. 1, Th. 2003 : 33-
38.
[15] Rukmana, R. 2012. Ubi Kayu : Budi Daya
dan Pascapanen. Yogyakarta : Kanisius.
212