BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui analisis proses produksi khususnya produksi kalsium
karbonat dengan metode presipitasi
2. Untuk mengetahui metode presipitasi
3. Untuk mengetahui yield dalam proses presipitasi
I.3 Manfaat
1. Agar dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses
presipitasi
2. Agar praktikan dapat mengetahui reaksi yang terjadi pada proses
presipitasi
3. Agar praktikan dapat mengetahui prinsip kerja pada proses presipitasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Presipitasi
Presipitasi merupakan metode paling sederhana yang digunakan untuk
menurunkan logam berat. Metode presipitasi ( pengendapan ) dilakukan dengan
cara mereaksikan limbah buangan yang mengandung logam berat dengan suatu
bahn kimia pengendap. Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk proses
pengendapan beberapa logam berat adalah senyawa hidroksida karbonat dan
sulfida. Teknik presipitasi menggunakan senyawa hidroksida. Karena sangat
sederhana, biaya yang digunakan relative murah, dan mudah untk mengontrol PH
nya. Senyawa hidroksida yang sering digunakan adalah natrium hodroksida
(NaOH) dan kalsium hidroksida.(Handoko,2013)
Pemanfaatan limbah terus dilakukan oleh para peneliti. Pemanfaatan limba
h ini bertujuan untuk mendapatkan produk yang lebih berguna, produkyang dapat
diperbaharui, produk yang dapat meningkatkan nilai jual yangekonomis dan dapat
dimanfaatkan oleh manusia. Selain itu pemanfaatan limbah juga dapat
mengurangi pencemaran lingkungan. Salah satu limbah yang banyak ditemukan di
Indonesia yaitu cangkang kerang darah. Sebagian besar cangkang kerang darah
terdiri atas persenyawaan kalsium karbonat (CaCO3) sekitar 98.99%. (Warsy,
2016)
II.4 Hipotesa
Pada percobaan presipitasi CaCO3 tinggi. Hasil yield CaCO3 yang tinggi
dipengaruhi oleh konsentasi suatu zat dan jumlah bahan maka semakin tinggi
yield.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III.1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah cangkang kerang dara
dengan kadar CaCO3 sebesar 98,99 % yang diperoleh dari pantai Kenjeran, air,
natrium hidroksida (NaOH), soda kue dan asam klorida.
III.2. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah beaker glass, statif
dan klem, neraca analitik, magnetic stirrer, gelas ukur, ayakan, oven, pH meter,
labu ukur, dan kertas saring
Keterangan:
1. Magnetic stirrer
2
2. Beaker glass
1
Pencucian
Pengeringan
Penghancuran
Cangkang powder
+ HCl 2N
Pelarutan (10menit)
Filtrasi
+ NaOH
Pengaturan PH
+ NaHCO3
Pencampuran
Filtrasi Larutan
garam
Pengeringan
Produk PCC
BAB IV
IV.I Perhitungan
Konsentrasin NaHCO3 Berat Awal (gr) Berat Akhir (gr) Yield (%)
1 0,3384 33,84
1M 3 0,9283 30,94333333
5 1,2352 24,704
1 0,544 54,4
1,5 M 3 1,1384 37,94666667
5 1,4075 28,15
1 0,7096 70,96
2M 3 1,9135 63,78333333
5 2,0871 41,742
Preparasi sampel dilakukan dengan menghaluskan cangkang kerang darah dan
diayak dengan ayakan ukuran 60 mesh. Cangkang kerang darah halus direaksikan
dengan HCl 50 ml dan diaduk dengan magnetic stirrer selama 5 menit, reaksi
dituliskan sebagai berikut :
Hasil pengadukan difiltrasi, residu dibuang dan filtrat diatur pH hingga 8 (alkali).
Hal ini dilakukan agar dapat membentuk endapan kalsium karbonat setelah
ditambahkan natrium bikarbonat (NaHCO3), reaksi dituliskan sebagai berikut :
Hasil reaksi difiltrasi sehingga didapatkan residu berupa endapan CaCO3 dan
filtrat berupa larutan NaCl dan H2O. Endapan CaCO3 dikeringkan menggunakan
oven dengan suhu 80oC selama 10 menit dan ditimbang. CaCO3 yang didapatkan
berbentuk serbuk, berwarna putih dan bertekstur lembut pada semua variabel.
Berdasarkan perhitungan tabel IV.1 yield (%) tertinggi sebesar 70,96% pada
konsentrasu NaHCO3 2 M dan berat cangkang telur awal 1 gram.
IV.2 Grafik
50
40 1M
30 1,5 M
20
2M
10
0
0 1 2 3 4 5 6
Berat Bahan Awal (gr)
BAB V
V.1 Kesimpulan
Percobaan presipitasi telah berhasil dilakukan dan didapatkan beberapa
kesimpulan :
1. Sintesis PCC dapat dilakukan dengan metode kaustik soda.
2. Hasil yield (%) terbesar pada penambahan NaHCO3 2M dan berat
cangkang kerang darah 1 gram yaitu sebesar 70,96%
3. Semakin kecil berat cangkang telur maka semakin besar yield (%) yang
diperoleh
V.2 Saran
1. Sebaiknya perlu dilakukan penelitian dengan variasi variabel konsentrasi
dari HCl dan juga variasi dari pengadukan, agar praktikan dapat
mengetahui pengaruh dari konsentrasi HCl dan variasi pengadukan dengan
hasil endapan CaCO3 yang didapat
DAFTAR PUSTAKA
Yonata, D. 2017, ’Kadar Kalsium Dan Karakter Fisik Tepung Cangkang Telur
Unggas Dengan Perendaman Berbagai Pelarut’, Jurnal Pangan Dan Gizi
82.
LAMPIRAN 1
Berat
Jenis Cangkang Konsentrasi Keterangan
(gram)
% 𝑥 𝜌𝑥 1000
𝑁=
𝐵𝑒
𝑔𝑟
32% 𝑥 1,18 𝑐𝑚3 𝑥 1000
𝑁= 𝑔𝑟
36,5 𝑒𝑘
𝑁 = 10,345 𝑒𝑘𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛/𝑐𝑐
𝑁1 𝑥 𝑉1 = 𝑁2 𝑥 𝑉2
10,345 𝑥 𝑉1 = 2 𝑥 1000
𝑉1 = 193,33 𝑐𝑐
Jadi ambil 193,33 cc HCl 37%, diencerkan dengan aquadest hingga 1000
cc
𝑔𝑟
𝑀=
𝐵𝑀 𝑥 𝑉
𝑔𝑟
1𝑀 = 𝑔𝑟
84 𝑚𝑜𝑙 𝑥 60𝑚𝑙/1000𝑚𝑙
𝑔𝑟 = 5,04 𝑔𝑟
Jadi ambil 5,04 gr NaHCO3 dilarutkan dengan aquadest hingga 60 ml
4. Perhitungan pembuatan larutan NaHCO3 1,5M
𝑔𝑟
𝑀=
𝐵𝑀 𝑥 𝑉
𝑔𝑟
1,5 𝑀 = 𝑔𝑟
84 𝑚𝑜𝑙 𝑥 60𝑚𝑙/1000𝑚𝑙
𝑔𝑟 = 7,56 𝑔𝑟
𝑔𝑟
𝑀=
𝐵𝑀 𝑥 𝑉
𝑔𝑟
2𝑀 = 𝑔𝑟
84 𝑚𝑜𝑙 𝑥 60 𝑚𝑙/1000 𝑚𝑙
𝑔𝑟 = 10,08 𝑔𝑟
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
%𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 = 𝑥100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑤𝑎𝑙
0,3384 𝑔𝑟
% 𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 = 𝑥100%
1 𝑔𝑟
%𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 = 33,84 %
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
%𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 = 𝑥100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑤𝑎𝑙
1,2352 𝑔𝑟
% 𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 = 𝑥100%
5 𝑔𝑟
%𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 = 24,704 %
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
%𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 = 𝑥100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑤𝑎𝑙
0,544 𝑔𝑟
% 𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 = 𝑥100%
1 𝑔𝑟
%𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 = 54,4 %
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
%𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 = 𝑥100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑤𝑎𝑙
1,4075 𝑔𝑟
% 𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 = 𝑥100%
5 𝑔𝑟
%𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 = 28,15 %
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
%𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 = 𝑥100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑤𝑎𝑙
0,7096 𝑔𝑟
% 𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 = 𝑥100%
1 𝑔𝑟
%𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 = 70,96 %
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
%𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 = 𝑥100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑤𝑎𝑙
2,0871 𝑔𝑟
% 𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 = 𝑥100%
5 𝑔𝑟
%𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 = 41,742 %
LAMPIRAN 2
ditambah HCl
hasil