Anda di halaman 1dari 5

REVIEW MATERI

FALLING-RATE DRYING PERIOD

DISUSUN OLEH :
Rifdah Sekar Salsabila 40040118060004

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEKOLAH VOKASI
2020
FALLING RATE PERIOD
Pada review materi ini akan dibahas mengenai Falling-Rate Drying Period yang ada
di buku Geankoplis. Pada pengeringan sendiri terdapat laju pengeringan yang digunakan
untuk menentukan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengeringan. Laju
pengeringan sendiri terbagi menjadi dua, yaitu periode pengeringan dengan laju tetap
(Constant Rate Period) dan periode pengeringan dengan laju menurun (Falling Rate
Period). Namun pada review ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai Falling Rate
Period.
Falling Rate Period merupakan proses turunnya laju pengeringan. Proses ini terjadi
peristiwa penguapan kandungan air yang terdapat pada suatu bahan. Fase ini merupakan
akhir dari periode laju pengeringan menurun pertama. Pada keadaan tersebut permukaan
bahan yang dikeringkan sudah tidak jenuh dan mulai kelihatan ada bagian yang megering.
Di bawah ini terdapat grafik yang menunjukkan Falling Rate Period.

Dapat diketahui keterangan gambar di atas sebagai berikut :


1. Tingkat A-B, Periode Pemanasan (Warming Up Period)
Pada tahap ini terjadi selama kondisi permukaan bahan menuju keseimbangan
dengan udara pengering. Pada periode ini tidak banyak terjadi perubahan kadar air
dari bahan yang akan dikeringkan.
2. Tingkat B-C, Periode Laju Pengeringan Tetap (Constant Rate Period)
Pada periode ini permukaan bahan tetap jenuh dengan air karena gerakan air
dalam bahan menuju permukaan seimbang dengan penguapan air dari permukaan
bahan.
3. Titik C, Titik Harga Air Kritis (Critical Moisture Content)
Titik harga air terendah di mana laju pergerakan air bebas dari dalam bahan ke
permukaan bahan sama dengan laju penguapan air maksimum dari permukaan
bahan.
4. Tingkat C-E, Periode Laju Pengeringan Menurun (Falling Rate Period)
Periode ini terdiri dari dua bagian yaitu periode lajupengeringan menurun pertama
(first falling rate periode) dan laju pengeringan manurun kedua (second falling
rate period). Di dalam periode laju pengeringan menurun terdapat dua proses
yaitu pergerakan air dari dalam bahan ke permukaan bahan dan penguapan air dari
permukaan bahan.
Untuk menghitung Falling Rate Period, terdapat beberapa metode yang bias
digunakan
1. Metode dengan Menghubungkannya dengan Grafik

Dari grafik di sebelah kiri dapat terlihat laju


penurunannya. Laju pengeringnya (R) tidak
konstan, tetapi mengalami penurunan ketika
proses pengeringan melewati titik kritis (Critical
Moisture Content) / Xc. Ketika free moisture
content X nya nol, maka titik lajunya juga nol.

Untuk mengetahui laju penurunan yang dibutuhkan antara X1 dan X2, dapat
diketahui melalui persamaan berikut. Pada Falling Rate Period, nilai R dapat
digambarkan dengan memplotkan pada grafik 1/R vs X dan dapat dijelaskan pada
area di bawah kurva.
X1
Ls dX
t= ∫
A X2 R

Untuk laju konstan, dapat dihubungkan dengan persamaan laju penurunan


sebelumnya dengan persamaan di bawah ini.
Ls
t= ( X −X 2 )
ARc 1

contoh soal
A batch of wet solid whose drying-rate curve is represented by Fig. 9.5-1b is
to be dried from a free moisture content of X1=0.38 kgH2O/kg dry solid to
X2=0.04 kg H2O/kg dry solid. The weight of the dry solid is Ls=399 kg dry
solid and A=18.58m2 of top drying surface. Calculate the time for drying. Note
that Ls/A=399/18.58=21.5kg/m2.
Penyelesaian
Pada grafik yang sudah tertera di atas menunjukkan critical free moisture
content (Xc) adalah 0.195 kg H2O/kg dry solid. Pada grafik juga diketahui
bahwa terdapat 2 laju, yaitu laju penurunan (Falling Rate Period) dan laju
konstan (Constant Rate Period)

 Diketahui =
Xc = 0.195 kg H2O/kg dry solid
X1 = 0.38 kgH2O/kg dry solid
X2 = 0.04 kg H2O/kg dry solid
Ls = 399 kg dry solid
A = 18.58m2
Ls/A = 399/18.58=21.5kg/m2
 Ditanya =
Berapa laju pengeringannya (t)?

 Dijawab =
1. Constant Rate Period
Pada proses ini, X2=Xc=0.195
Subtitusi ke persamaan
Ls
t= ( X −X 2 )
ARc 1
399
t= ( 0.38−0.195 )
( 18.58 )( 1.51 )
t=2.63 h
2. Falling Rate Period
Untuk Falling Rate Period, nilai R untuk beberapa variasi nilai X dapat
dilihat pada tabel di bawah.

Dari data pada table di atas, dapat digambarkan grafik seperti di bawah
ini
Grafik di atas digunakan untuk mengetahui daerah bawah kurva
(area/A). Setelah ditaruh sesuai titiknya, akan terbentuk kurva dari X1
=0.195 (titik C) ke X2 =0.04. Dapat ditentukan daerah bawah kurva
sebagai berikut :
area = A1 + A2 + A3
= (2.5 × 0.024) + (1.18 × 0.056) + (0.84 × 0.075)
= 0.189

X1
Ls dX
Lalu subtitusi ke persamaan t= ∫
A X2 R
X1
Ls dX
t= ∫
A X2 R
399
t= ( 0.189)
18.58
t=4.06 h

Setelah ditemukan laju penurunan dan laju konstan, lalu kedua waktu yang
didapatkan ditambahkan
Total waktunya = 2.63 + 4.06 = 6.69 h

2. Metode Perhitungan untuk Kasus Spesial


2.1 X1 dan X2 kurang dari Xc
Apabila X1 dan X2 kurang dari Xc dapat menggunakan persamaan di bawah ini
Ls( X 1−X 2 ) R 1
t= ln
A(R 1−R2) R 2
2.2 Laju Linier Melalui Asal
Kasus yang satu ini terjadi saat garis lurus dari kadar air kritis yang melewati
titik asal cukup mewakili keseluruhan periode laju jatuh. Apabila terjadi kasus
seperti ini, dapat diselesaikan dengan persamaan di bawah ini.
Ls Xc Xc
t= ln
A Rc X

Anda mungkin juga menyukai