Anda di halaman 1dari 7

Jurnal RENOVASI p-ISSN : 2443-3187

e-ISSN : 2961-9599
Rekayasa dan Inovasi Teknik Sipil Vol. 8, No.1 (April 2023)

PENGARUH VARIASI CAMPURAN PASIR ZEOLIT SEBAGAI SUBSTITUSI


AGREGAT DALAM PEMBUATAN BATAKO TERHADAP KUAT TEKAN

Muchamad Ali Al Fariqie¹*, Agus Salim Al Fathoni1, Besty Afriandini1

1
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
*coressponding author : mhmmadali.af@gmail.com

Abstrak
Bata beton atau batako adalah suatu jenis bahan bangunan berbentuk persegi
panjang yang dibuat dari bahan utama semen Portland, air, dan, agregat halus
yang dipergunakan untuk pasangan dinding. Saat ini banyak digunakan beberapa
campuran pengganti pasir atau penambahan pasir sebagai salah satu mengurangi
penggunaan pasir konvensional, salah satu pengganti pasir konvensional adalah
pasir zeolit. Dalam penelitian ini dilakukan subtitusi variasi campuran pasir zeolit
yaitu sebesar 25%, 50%, 75%, 100% terhadap berat pasir. Benda uji yang akan
digunakan adalah ukuran 10cm x 10cm x 10cm dengan melakukan pengujian
berupa uji daya serap air dan kuat tekan, pengujiaan kuat tekan menggunakan
CMT (compression machine test) ketika batako berumur 28 hari. Dari pengujian
yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa seluruh hasil pengujian masih
memenuhi syarat dari SNI 03-0349-1989. Nilai kuat tekan rata-rata dari hasil uji
dengan presentase 0% menghasilkan kuat tekan rata-rata 76,33 kg/cm²
memenuhi kriteria batako mutu I, hasil uji dengan presentase 25% menghasilkan
kuat tekan rata-rata 68,00 kg/cm², hasil uji dengan presentase 50% menghasilkan
kuat tekan rata-rata 61,33 kg/cm², dan hasil uji dengan presentase 75%
menghasilkan kuat tekan rata-rata 50,33 kg/cm² memenuhi kriteria batako mutu
II, dan hasil uji dengan presentase 100% menghasilkan kuat tekan rata-rata 37,67
kg/cm² memenuhi kriteria batako dengan mutu III. Nilai penyerapan air rata rata
Received : 21 Februari 2023 dari hasil uji dengan presentase 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% adalah 6,84%,
Available online : 6 April 2023 10,87%, 11,30%, 11,78%, dan 12,91%, nilai penyerapan air memenuhi kriteria
batako mutu I.

Kata kunci : beton, kuat tekan, limbah, abu sekam padi


This is an open access article under the CC-BY license

1. PENDAHULUAN ringan dianggap lebih efisien pada pembuatan serta


pengerjaan tembok. Dalam pembuatan batako tidak
Bata beton ringan merupakan elemen bangunan memerlukan proses pembakaran seperti pembuatan
berwujud bata yang terbuat dari semen portland, air, batu bata merah. Maka secara tidak langsung
dan pengisi halus, digunakan pada furnitur tembok. kebutuhan batako akan meningkat sebagai pengganti
(SNI-03-0349-1989)[1]. Umumnya bata beton ringan penggunaan batu bata dan seiring dengan majunya
digunakan untuk pasangan tembok, batako pembangunan perumahan atau bangunan gedung.
merupakan salah satu produk yang dipakai sebagai Pasir zeolit ditemukan dalam batuan tuf yang
alternatif pengganti bata merah sebagai partisi terbentuk dari hasil sedimentasi, debu vulkanik yang
bangunan rumah atau gedung. Batako juga dinilai telah mengalami proses alterasi. Ada empat proses
mempunyai kekedapan suara yang lebih baik sebagai gambaran mula jadi zeolit, yaitu proses
daripada bata merah. Batako juga pada saat ini sedimentasi debu vulkanik pada lingkungan danau
sangat populer digunakan karena batu bata beton yang bersifat alkali, dengan kandungan total alkali

15
Al Fariqie et al. / RENOVASI Vol. 8, No. 1 (April 2023)

Zeolit alam memiliki kemiripan unsur kimia dengan 1989. Penelitian ini menggunakan kapur padam
fly ash (abu terbang), seperti Silika (SiO2), Alumunia sebagai bahan pengganti sebagaian semen dengan
(Al2O3), Ferro Oksida (Fe2O3) dan Kalsium Oksida komposisi terhadap semen sebesar 0%, 10%, 15%,
(CaO) dan juga mengandung unsur tambahan lain 20% dan 25% pada kedua jenis pasir yaitu pasir urug
yaitu Magnesium Oksida (MgO), Titanium Oksida garuda sakti dan pasir cor pangkalan. Penelitian ini
(TiO2), Alkalin (Na2O dan K2O), Pospor Oksida bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunan
(P2O5. Beragam jenis batuan gunung api yang kapur padam terhadap batako serta mengetahui
dihasilkan, diantaranya berupa batuan piroklastika perbandingan kuat tekan yang dihasilkan dari kedua
tuf berbutir halus yang bersifat asam dan bersusunan jenis pasir.
dasit-riolit atau bermassa kaca gunung api. Tuf halus
ini tersebar luas mengikuti jalur gunung api tersebut Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah batako
yang sebagian atau seluruhnya telah mengalami yang menggunakan pasir urug garuda sakti
proses ubahan atau diagenesis menjadi zeolit. mengalami kenaikan kuat tekan maksimum pada
Karenanya, secara geologi Indonesia berpotensi komposisi penggunaaan kapur padam 10% dari berat
besar menghasilkan zeolite [2]. semen dengan kuat tekan sebesar 88,52 kg/cm2
masuk kedalam kategori mutu II (kuat tekan 70 – 100
Rabbani [3] dalam penelitian yang berjudul kg/cm2 ).dan mengalami penurunan pada komposisi
“Pengaruh Pasir Kreas Sebagai Subtitusi Agregat 15%, 20%, dan 25% namun masih memiliki kuat tekan
Dalam Pembuatan Batako Terhadap Kuat Tekan” yang tinggi dibandingkan dengan batako normalnya
dengan variasi campuran 1Pc : 1Ps ; 1Pc : 6Ps : 2Pk (kapur 0%) serta masih masuk dalam kategori syarat
dari pasir ; 1Pc : 4Ps : 4Pk dari pasir ; 1Pc : 2Ps : 6Pk mutu batako. Sedangkan untuk pasir cor pangkalan
dari pasir ; 1Pc : 8Pk dari pasir. Penelitian ini mengalami penurunan kuat tekan mulai dari
bertujuan untuk mengetahui kuat tekan batako penggunaan kapur padam 10%, 15%, 20%, dan 25%
dengan bahan tambahan material pasir kreas. Hasil dibandingkan dengan batako normalnya (kapur 0%).
dari penelitian ini yaitu setelah pengeringan secara Meskipun mengalami penurunan nilai kuat tekan dari
alami selama 28 hari ditemukan rata-rata kuat tekan batako normalnya, variasi komposisi penggunaan
maksimum 88,75 kg/cm2 yaitu pada komposisi kapur pada 10%, 15%, dan 20% masih memenuhi
dengan penggunaan 100% pasir kreas dan minimum syarat mutu dari standar yang telah ditetapkan yaitu
25,82 kg/cm2, penyerapan air maksimum 21,37% masuk pada kategori mutu IV (kuat tekan 25 – 40
pada komposisi 50% pasir kreas dan penyerapan air kg/cm2 ). (pasir) sebagai bahan pengisi, serta semen
minimum 10,81% pada komposisi 100% memiliki dan air [4].
nilai penyerapan air yang lebih kecil dari batako
normal atau kontrol yaitu sebesar 28,31%. Dari Bahan Penyusun Batako
pengujian kuat tekan, pada komposisi campuran 25% Bahan yang digunakan dalam pembuatan batako
pasir kreas masuk dalam tingkat mutu III dan dapat adalah sebagai berikut :
digunakan untuk dinding non struktural tak • Semen
terlindungi boleh kena hujan dan panas, pada Berlandaskan SNI 15-2049-2004 [5] untuk semen
komposisi campuran 50% dan 75% pasir kreas masuk Portland di artikan semen hidrolis dibuat dengan
dalam tingkat mutu II dan dapat digunakan untuk cara menggiling terak semen portland, terutama
dinding struktural terlindungi (boleh ada beban), pada kalsium silikat terhidrolisis dan tanah pada
sedangkan pada komposisi campuran 100% pasir aditif dalam bentuk kristal dari satu atau lebih
kreas masuk tingkat mutu I dan dapat digunakan senyawa kalsium sulfat, yang dapat ditambah
untuk dinding struktural tidak terlindungi [3]. dengan aditif lain. Semen ialah salah satu sampel
utama konstruksi berguna sebagai perekat pada
Kurniawanto [4] dalam penelitiannya yang berjudul bahan yang dapat mengikat zat padat menjadi kuat.
“Pengaruh Penggunaan Kapur Padam Sebagai Bahan Semen Portland ialah jenis semen yang sangat
Pengganti Sebagian Semen Terhadap Kuat Tekan umum dipergunakan dalam campuran beton,
Batako Pada Jenis Pasir Yang Berbeda” dalam plester dinding, campuran berbahan dasar air,
penelitiannya Penelitian ini menggunakan metode agregat, dll.
eksperimental yang mengacu pada SNI-03- 0349-

16
Al Fariqie et al. / RENOVASI Vol. 8, No. 1 (April 2023)

• Pasir
Pasir merupakan bahan yang berbentuk butiran. Besar kecilnya penyerapan air oleh batako sangat
Butir dalam pasir, biasanya berukuran 0,0625-2 dipengaruhi oleh pori-pori atau rongga yang terdapat
milimeter. Pasir terbuat dari silika, tetapi di pada batako tersebut. Semakin banyak pori- yang
beberapa pantai tropis dan subtropis biasanya terkandung dalam batako maka akan semakin besar
berupa batu kapur. Sedikit tumbuhan yang dapat pula penyerapan air sehingga ketahananya akan
tumbuh di atas pasir, karena terdapat cukup berkurang. Rongga (pori-pori) yang terdapat pada
banyak lubang besar di pasir. Pasir mempunyai batako terjadi karena kurang tepatnya kualitas dan
warna yang sesuai dengan asal formasi. Seperti komposisi material penyusunnya. Pengaruh rasio
yang kita ketahui, pasir juga sangat penting pada yang terlalu besar dapat menyebabkan rongga karena
bahan bangunan yang dicampur dengan lem terdapat air yang tidak beraksi dan kemudian
Semen. menguap dan meninggalkan rongga. Rumus yang
• Pasir Zeolit digunakan adalah:
Pasir zeolite ini berasal dari batuan tuf yang
𝑆𝐵−𝑆𝐾
terbentuk akibat sedimentasi abu vulkanik yang Penyerapan Air = 𝑆𝐾 𝑋100% (2)
telah mengalami proses transformasi. Psair zeolite Keterangan :
ini memiliki sedikit kandungan lumpur karena SB : Sampel Basah (gr)
diambil dari pegunungan, Berbeda dengan pasir SK : Sampel Kering (gr)
biasa yang memiliki kandungan silase yang tinggi
baik untuk bahan bangunan, namun pasir ini 2. METODE PENELITIAN
memiliki harga yang lebih mahal dari pasir biasa.
• Air Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
Air adalah senyawa kimia yang paling umum di yaitu dengan melakukan pendekatan eksperimen
alam. Air untuk menyatukan zat-zat kimia serta yang dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil. Pada
untuk dipergunakan pada media terjadinyareaksi eksperimen ini dilakukan pembuatan benda uji
kimia. Sebagian besar proses kimia berlangsung (sampel) batako dengan menggunakan penggantian
melibatkan reaksi menggunakan air sebagai pasir zeolit sebagai pengganti agregat halus dengan
pelarut. Kemampuan air untuk menyatukan zat perbandingan 1 pc : 6 ps yaitu dengan variasi
kimia disebut kelarutan air, dan kelarutan ini campuran 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% pada bobot
bergantung pada polarisasi molekul air sertaikatan agregat sebagai pengganti pasir. Penelitian ini
hidrogen. Sebagai pelarutpolar, air dapat memiliki tujuan untuk mengetahui besaran kuat
menyatukan berbagai garam, bergantung pada tekan maksimum batako, dan besaran dayaserap air
interaksi antara muatan listrik ion garam dan maksimum dari batako.
molekul air.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berat Jenis Batako
Batako yang akan diteliti harus didesain sebaik
3.1. Hasil Pengujian Gradasi Pasir
mungkin campurannya sehingga menghasilkan kuat
tekan yang di harapkan. Pada tahap pelaksanaanya Dari hasil pada Tabel 1 dan Gambar 1 maka diketahui
batako yang telah di desain campurannya harus di perhitungan Modulus Halus Butir (MHB) sebesar 3,30
fabrikasi semaksimal mungkin agar terhindar dari % . Dari nilai diatas masih dalam batas yang diizinkan
batako yang memiliki daya kuat tekan batako yang yaitu 1,5-4,8% ( menurut SK SNI S-04-1989-F)[6]. dan
rendah seperti yang diharapkan. Untuk menghitung sesuai dengan hasil pemeriksaan agregat halus, maka
besarnya kuat tekan menggunakan rumus. agregat halus yang digunakan dalam penelitian ini
𝑃
fc’= 𝐴 (1) masuk memenuhi syarat dan masuk sebagai gradasi
Keterangan : zona 2.
Fc’ = Kuat tekan (kg/cm²)
P = Beban maksimum (ton)
A = Luas penampang beban (cm²)

17
Al Fariqie et al. / RENOVASI Vol. 8, No. 1 (April 2023)

Tabel 1. Hasil Uji Gradasi Agregat Halus (Pasir) 3.3. Hasil Pengujian Kadar Lumpur Pasir
Berat Persen
Lubang Berat Berat
Tertinggal Lolos Dari hasil uji berat jenis agregat halus diatas maka
Ayakan Tertinggal Tertinggal
Kumulatif Kumulatif
(mm) (gram) (%)
(%) (%)
dapat dihasilkan berat jenis atas dasar kering yaitu
9,5 0 0,00% 0,00% 100,00% sebesar 2,30. Dan menghasilkan berat jenis atas dasar
4,76 7,8 0,78% 0,78% 99,22% SSD yaitu sebesar 2,38. Dan untuk berat jenis semu
2,38 88,6 8,86% 9,64% 90,36% yaitu sebesar 2,51, dan yang terakhir yaitu
1,19 106,6 10,66% 20,30% 79,70% penyerapan air sebesar 3,67. Berikut ini tabel
0,59 191,6 19,16% 39,46% 60,54% pengujian berat jenis pasir.
0,28 320,5 32,05% 71,51% 28,49%
Tabel 3. Hasil Pengujian Berat Jenis Pasir
0,15 173,3 17,33% 88,84% 11,16%
PAN 111,6 11,16% 100,00% 0,00% Sampel Sampel Sampel Rata-
Jumlah 1000 100,00% - - No Uraian 1 2 3 rata
(gram) (gram) (gram) (gram)

Berat
Zona 2 1 pasir (A)
500 500 500 500
SSD
100
Berat
Persen Lolos Kumulatif (%)

90
80 2 tabung (B)
660 658 664 661
70 + air
60 Berat
50 Batas Atas tabung
40 3 (C)
Batas Bawah
+ pasir 967 943 943 951
30
20 + air
10
Persen Lolos Berat
Kumulatif
0 pasir
4 (D)
0.15 0.28 0.59 1.19 2.38 4.76 9.5 kering 479 486 482 482
Lubang Ayakan (mm) oven
Berat jenis atas
dasar kering oven :
Gambar 1. Grafik Hasil Pengujian Pasir 2,30
= D/(B+A-C)
Berat jenis atas
3.2. Hasil Pengujian Kadar Lumpur Pasir dasar SSD :
2,38
= A/(B+A-C)
Berat jenis semu :
Tabel 2. Hasil Uji Kadar Lumpur Pasir
= D/(B+D-C) 2,51
Sampel Sampel
Sampel 3
No Uraian 1 2
(gram) 3.4. Hasil Pengujian Gradasi Pasir Zeolit
(gram) (gram)
Berat Awal (pasir
1. 500 500 500
kering oven, W1 ) Tabel 4. Hasil Uji Gradasi Agregat Halus (Pasir)
Berat Akhir (pasir Berat Persen
2. 492,4 484,8 487,4 Lubang Berat Berat
kering oven, W2) Tertinggal Lolos
Kandungan Lumpur : Ayakan Tertinggal Tertinggal
Kumulatif Kumulatif
KL = (W1-W2) / W1 x 100 1,52 3,04 2,52 (mm) (gram) (%)
(%) (%)
(%) 9,5 0 0,00% 0,00% 100,00%
Kandungan Lumpur rata-
2,36 4,76 65 6,50% 6,50% 93,50%
rata : (%)
2,38 215,8 21,58% 28,08% 71,92%
Dari hasil uji kadar lumpur diatas didapatkan rata-rata 1,19 349 34,90% 62,98% 37,02%
sebesar 2,36%. Dengan hasil yang telah dilakukan 0,59 115,5 11,55% 74,53% 25,47%
dapat diketahui bahwa pasir memenuhi syarat sesuai 0,28 141,6 14,16% 88,69% 11,31%
dengan SK SNI S-04-1989-F. karena kadar lumpur 0,15 65,1 6,51% 95,20% 4,80%
PAN 48 4,80% 100,00% 0,00%
hasilkan tidak lebih dari syarat yang telah ditentukan
Jumlah 1000 100,00% - -
yaitu sebesar 5%.

18
Al Fariqie et al. / RENOVASI Vol. 8, No. 1 (April 2023)

Zona 1
penyerapan air sebesar 1,76. Berikut ini tabel
pengujian berat jenis pasir.
100
Persen Lolos Kumulatif (%)

90
80 Tabel 6. Hasil Pengujian Berat Jenis Pasir Zeolit
70
60 Sampel Sampel Sampel Rata-
50 No Uraian 1 1 1 rata
40 Batas Atas
30 (gram) (gram) (gram) (gram)
Batas Bawah
20
10 Persen Lolos Berat
0 1 pasir (A)
500 500 500 500
0.15 0.28 0.59 1.19 2.38 4.76 9.5 SSD
Lubang Ayakan (mm) Berat
2 tabung (B)
663 664 661 663
+ air
Gambar 2. Grafik Hasil Pengujian Pasir Zeolit Berat
Dari hasil diatas maka diketahui perhitungan 3
tabung
(C)
Modulus Halus Butir (MHB) sebesar 4,5588% . Dari + pasir 955 954 952 954
+ air
nilai diatas masih dalam batas yang diizinkan yaitu Berat
1,5-3,8% ( menurut SK SNI S-04-1989-F) dan sesuai pasir
4 (D)
dengan hasil pemeriksaan agregat halus, maka kering 491 494 489 491
agregat halus yang digunakan dalam penelitian ini oven
masuk memenuhi syarat dan masuk sebagai gradasi Berat jenis atas
dasar kering oven :
zona 1. 2,35
= D/(B+A-C)
Berat jenis atas
3.5. Hasil Pengujian Kadar Lumpur Pasir Zeolit dasar SSD :
2,39
= A/(B+A-C)
Tabel 5. Hasil Uji Kadar Lumpur Pasir Zeolit Berat jenis semu :
Sampel Sampel Sampel = D/(B+D-C) 2,45
No Uraian (1) (2) (3) Penyerapan :
(gram) (gram) (gram) = (A-D)/D x 100% 1,76
Berat Awal (pasir
1 500 500 500
kering oven, W1 )
Berat Akhir (pasir 3.7. Kebutuhan Bahan Material Batako
2 491,9 495,9 492,2
kering oven, W2) Pembuatan benda uji ini di awali dengan
Kandungan Lumpur : penghitungan volume benda uji, penghitungan ini
KL = (W1-W2) / W1 x 100 1,62 0,82 1,56 menjadi acuan kebutuhan bahan material yang akan
(%) digunakan dalam pembuatan batako nanti, material
Kandungan Lumpur rata-
1,33 yang dihitung antara lain: semen, pasir. Untuk
rata : (%)
menghitung jumlah bahan material yang dibutuhkan
harus dilakukan pemeriksaan berat jenis pada setiap
Berdasarkan hasil uji kadar lumpur diatas
material yang akan digunakan. Berikut ini hasil
didapatkan persentase sebesar 1,33%. Dengan hasil
analisa dari kebutuhan material :
yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pasir
memenuhisyarat setara pada SK SNI S-041989-F.
karena kadar lumpur hasilkan tidak lebih dari syarat Tabel 7. Hasil Analisa Kebutuhan Bahan
Berat Bahan 3 Sampel Dari Tiap
yang sudah ditentukan yaitu sebesar 5%. Benda Uji (gr)
Komposisi Campuran
Semen Pasir Zeolit
3.6. Hasil Pengujian Kadar Lumpur Pasir
1 Pc : 6 Ps 1287 6453 -

Berdasarkan hasil uji berat jenis agregat halus ditabel 1 Pc : 4,5 Ps : 1,5 Pz 1287 4839 1575
makadapat dihasilkan beratjenis atas dasar kering 1 Pc : 3 Ps : 3 Pz 1287 3225 3150
yaitu sebesar 2,35. Dan menghasilkan berat jenis 1 Pc : 1,5 Ps : 4,5 Pz 1287 1614 4725
atas dasar SSD yaitu sebesar 2,39. Dan untuk berat
1 Pc : 6 Pz 1287 - 6300
jenis semu yaitu sebesar 245, dan yang terakhir yaitu

19
Al Fariqie et al. / RENOVASI Vol. 8, No. 1 (April 2023)

3.8. Hasil Uji Kuat Tekan berdasarkan uji kuat tekan menghasilkan 61,33
kg/cm² masuk kedalam mutu tingkat II, dan untuk
Tabel 8. Hasil Pengujian Kuat Tekan Batako campuran variasi 1 Pc : 4,5 Ps : 1,5 Pz berdasarkan
No Luas Bobot Kuat uji kuattekan menghasilkan 50,33 kg/cm² masuk
Komposisi Rata-
Benda Bidang Hancur Tekan
Campuran rata kedalam mutu tingkat II, dan untuk variasi campuran
Uji (cm²) (ton) (kg/cm²)
1 100 8,2 82
dengan komposisi 1 Pc : 6 Pz berdasarkan uji kuat
1 Pc : 6 Ps 2 100 6,9 69 76,33
tekan menghasilkan 37,67 kg/cm² masuk kedalam
3 100 7,8 78
mutu tingkat III.
1 100 6,2 62
1 Pc : 4,5
2 100 7,6 76 68,00
Penambahan pasir zeolit mempengaruhi penurunan
Ps : 1,5 Pz kuat tekan pada setiap variasi campuran, sehingga
3 100 6,6 66
1 100 6,1 61
pasir zeolit kurang dianjurkan digunakan sebagai
1 Pc : 3 Ps
2 100 5,8 58 61,33
pengganti pasir karena dapat mengurangi kuat
: 3 Pz tekan terhadap bata beton ringan.
3 100 6,5 65
1 100 4,5 45
1 Pc : 1,5 3.8. Hasil Pengujian Daya Serap Air
2 100 5,7 57 50,33
Ps : 4,5 Pz
3 100 4,9 49
1 100 3,9 39 Tabel 8. Hasil Pengujian Daya Serap Air Batako
1 Pc : 6 Pz 2 100 3,2 32 37,67 Penyerapan
Berat Benda Uji
No Air
3 100 4,2 42 Komposisi Rata
Benda Sampel Sampel
Campuran (B-A)/A x - rata
Uji Kering Basah
100 %
100.00 (gr) (gr)
1 2294 2389 4,14
90.00
1 Pc : 6 Ps 2 2223 2389 7,47 6,84
80.00
76.33 3 2188 2383 8,91
70.00 68.00 1 2088 2314 10,82
Kuat Tekan Kg/cm²

60.00 61.33 1 Pc : 4,5


2 2028 2255 11,19 10,87
Ps : 1,5 Pz
50.00 50.33 3 2009 2222 10,60
40.00 1 1774 1984 11,84
37.67 1 Pc : 3 Ps
30.00 2 1769 1965 11,08 11,30
: 3 Pz
3 1822 2022 10,98
20.00
1 1733 1879 8,42
10.00 1 Pc : 1,5
2 1744 1951 11,87 11,78
0.00
Ps : 4,5 Pz
3 1683 1936 15,03
1 Pc : 4,5 Ps : 1,5 Pz

1 Pc : 3 Ps : 3 Pz

1 Pc : 6 Pz
1 Pc : 6 Ps

1 Pc : 1,5 Ps : 4,5 Pz

1 1695 1898 11,98


1 Pc : 6 Pz 2 1596 1853 16,10 12,91
3 1641 1816 10,66

Variasi Campuran Batako kontrol atau batako murni dengan


perbandingan campuran material 1 pc : 6 Ps dengan
Gambar 3. Grafik Hasil Pengujian Kuat Tekan penyerapan air sebesar 6,84% digunakan sebagai
pembanding. Dari tinjauan grafik penyerapan air
dari masing-masing variasi campuran batako. Pada
Batako kontrol atau batako murni dengan
variasi campuran 1 Pc : 4,5 Ps : 1,5 Pz mengalami
perbandingan campuran material 1 Pc : 6 Ps
nilai penyerapanair rata-rata sebanyak 10,87%
digunakan sebagai pembanding. Berlandaskan SNI-
mengalami kenaikan daya serap air sebesar 4,03%,
03-0349-1989, batabeton ringan pada komposisi
pada variasi campuran 1 Pc : 3 Ps : 3 Pz mengalami
variasi campuran 1 Pc : 4,5 Ps : 1,5 Pz dengan hasil
nilai penyerapanair rata-rata sebesar 11,30% atau
kuattekan 68,00 kg/cm² masuk dalam mutu tingkat
kenaikan daya serap air sebesar 4,46%, Pada variasi
II, untuk komposisi variasi 1 Pc : 3Ps : 3Pz

20
Al Fariqie et al. / RENOVASI Vol. 8, No. 1 (April 2023)

campuran 1 Pc : 1,5 Ps : 4,5 Pz mengalami nilai 1. Dari semua hasil pengujian kuat tekan batako,
penyerapan air rata-rata sebesar 11,78% atau dengan kuat tekan batako 68,00 kg/cm² pada
mengalami kenaikan penyerapan air sebesar 4,94%, komposisi variasi campuran 1 Pc : 4,5 Ps : 1,5 Pz
pada variasi campuran 1 Pc : 6 Pz mengalami nilai atau komposisi 25%, 61,33 kg/cm² pada komposisi
penyerapan air rata-rata sebesar 12,91% atau variasi campuran 1 Pc : 3 Ps : 3 Pz, 50,33 kg/cm²
mengalami kenaikan penyerapan air sebesar 6,07%. pada komposisi variasi campuran 1 Pc : 1,5 Ps : 4,5
20.00 Pz, 37,67 kg/cm² pada komposisi variasi campuran
1 Pc : 6 Pz, memiliki nilai yang lebih kecil dari
18.00
batako normal atau batako kontrol yaitu sebesar
16.00 76,33 kg/cm².
14.00 12.91 2. Dari semua hasil pengujian daya serap air batako,
11.30 11.78
dengan penyerapan air batako 10,87% pada
Prosentase %

12.00 10.87
komposisi variasi campuran 1 Pc : 4,5 Ps : 1,5 Pz,
10.00
11,30% pada komposisi variasi campuran 1 Pc : 3
8.00 6.84
Ps : 3 Pz, 11,78% pada komposisi variasi campuran
6.00 1 Pc : 1,5 Ps : 4,5 Pz, 12,91% pada komposisi variasi
4.00 campuran 1 Pc : 6 Pz, memiliki nilai daya serap air
2.00
yang lebih besar dari batako normal atau batako
kontrol yaitu sebesar 6,84%.
0.00
3. Penentuan komposisi campuran pasir zeolit
1 Pc : 6 Pz
1 Pc : 6 Ps

1 Pc : 3 Ps : 3 Pz
1 Pc : 4,5 Ps : 1,5 Pz

1 Pc : 1,5 Ps : 4,5 Pz

terbaik berdasarkan hasil pengujian batako yaitu


pada komposisi campuran 25% dengan nilai kuat
tekan 61,33 kg/cm².

Variasi Campuran
5. DAFTAR PUSTAKA

Gambar 3. Grafik Hasil Pengujian Daya Serap Air [1] SNI 03-0349-1989. (1989). Bata Beton Untuk
Batako Pasangan Dinding. Badan Standarisasi
Nasional. Jakarta.
Komposisi variasi campuran batako yang telah diuji [2] Kusdarto. (2008). Potensi Zeolit Di Indonesia.
melengkapi syarat penyerapan berdasarkan Jurnal Zeolit Indonesia, Pusat Sumber Daya
ketentuan SNI 03-0349-1989, yaitu sampel benda uji Geologi, Badan Geologi Departemen Energi Dan
masuk kedalam batako mutu I terdapat pada variasi Sumber Daya Mineral, Bandung.
campuran 1 Pc : 6 Ps, 1 Pc : 4,5 Ps : 1,5 Pz, 1 Pc : 3 Ps [3] B. Rabbani. (2017). Pengaruh Pasir Kreas
: 3 Pz, 1 Pc : 1,5 Ps : 4,5 Pz, 1 Pc : 6 Pz, atau terdapat Sebagai Subtitusi Agregat Dalam Pembuatan
pada semua variasi campuran batako. Batako yang Batako Terhadap Kuat Tekan, Program Studi
diuji mengalami kenaikan penyerapan air dari dari Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas
batako normal, hal ini terjadi karena memiliki Muhammadiyah Purwokerto, Banyumas.
kepadatan campuran yang kurang baik sehingga bisa [4] Kurniwanto. (2020). Pengaruh Penggunaan
terjadi penurunan daya serap air. Dengan presentase Kapur Padam Sebagai Bahan Pengganti
penggantian pasir zeolite semakin besar membuat Sebagian Semen Terhadap Kuat Tekan Batako
batako memiliki sifat kedap air yang kurang baik. Pada Jenis Pasir Yang Berbeda Tugas. Jurnal
Ekonomi Volume 18, Universitas Islam Riau,
4. KESIMPULAN Pekanbaru.
Berdasarkan dari pengujian batako yang telah [5] SNI 15-2049-2004. (1989). Semen Portland.
dilaksanakan dengan mengganti pasir zeolit dengan Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
variasi campuran 0%, 25%, 50%, 75%, 100% dari bobot [6] SK SNI S-04-1989-F. (1989). Spesifikasi Bahan
pasir pada komposisi yang telah dilakukan, maka Bangunan Bagian A. Badan Standarisasi
dapat didapatkan kesimpulan sebagai berikut : Nasional. Jakarta.

21

Anda mungkin juga menyukai