“Inovasi Teknologi Smart Building dan Green Construction untuk Pembangunan yang Berkelanjutan”
Pekanbaru, 9 Februari 2017. ISBN 978-602-61059-0-5
Abstrak
Penelitian ini membahas tentang durabilitas mortar Ordinary Portland Cement (OPC)
dengan tambahan bubuk kulit kerang sebagai filler. Bubuk kulit kerang berasal dari kulit
kerang jenis Anadara granosa yang dibakar pada tungku pembakaran batu bata dan
disaring menggunakan saringan #200. Variasi kulit kerang yang dipakai adalah 4%. Benda
uji direndam dalam air biasa dan air gambut hingga 91 hari. Pengujian yang dilakukan
pada penelitian ini yaitu kuat tekan dan porositas. Hasil penelitian menunjukkan kuat tekan
mortar bubuk kulit kerang lebih tinggi dari mortar OPC, dan persentase porositas pada
bubuk kulit kerang menurun dan mortar OPC mengalami peningkatan.
Kata kunci: Air gambut, durabilitas, kerang darah, kuat tekan, porositas
Abstract
This research studies the durability of mortar Ordinary Portland Cement (OPC) which
uses seashell powder as filler. The seashell powder was made by grinding Anadara
granosa shells which then burnt at brick furnace and screened using no. 200 sieves. The
content of seashells used in the mixes was 4%. The specimens were immersed distilled
water and peat water for 91 days. The test performed in this study were compressive
strength and porosity. The result showed that the compressive strength of seashell powder
mortar is higher than the OPC mortar, and the percentage of porosity for seashell powder
mortar was decreased and OPC mortar was increased.
dan sudut beton (selimut beton). Jenis kerang yang banyak dikonsumsi oleh
Selanjutnya terjadi pelepasan butiran- masyarakat Indonesia adalah kerang darah
butiran partikel beton sehingga beton (Anadara granosa). Tercatat dari tahun
menjadi keropos (Purba, 2006). 1950-2011 bahwa produksi kerang
terbanyak di Indonesia adalah kerang darah
yaitu sebesar 38,8% (Kartika & Mu, 2014).
Penggunaan kulit kerang sebagai bahan
penyusun dalam campuran beton telah
banyak dilakukan. Salah satunya oleh
Syafpoetri et al., (2013) yang mengatakan
bahwa kulit kerang mengandung senyawa
kimia yang bersifat pozzolan yaitu zat
kapur (CaO) sebesar 55,10% sehingga
dapat dijadikan alternatif bahan pengganti
semen untuk campuran beton. Serbuk kulit
Gambar 1. Saluran Drainase di Bengkalis kerang memiliki sifat yang mirip dengan
(sumber: courtesy of Wandala) batu kapur sehingga dapat digunakan
sebagai bahan campuran dalam beton.
Pada Gambar 1 dapat dilihat dampak dari
struktur yang terendam dengan air gambut. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk
Dinding struktur mulai terkikis dan mengkaji kuat tekan dan porositas mortar
mengalami keropos sehingga agregat mulai yang menggunakan bubuk kulit kerang
terlihat. Hal tersebut akan membahayakan sebagai bahan tambah setelah direndam
struktur karena dalam jangka waktu yang dengan air gambut.
lama akan membuat struktur mengalami 1.2 Landasan Teori
keruntuhan.
1.2.1 Mortar
Produk industri seperti abu terbang (fly Mortar adalah suatu campuran yang terdiri
ash), terak silika (silica fume), slag, dan dari semen, agregat halus, dan air baik
lainnya telah membantu meningkatkan dalam keadaan dikeraskan ataupun tidak
kinerja beton dan telah banyak digunakan dikeraskan (SNI 15-2049-2004). Reaksi
sebagai bahan tambah untuk beton kinerja yang terjadi dalam matriks semen dapat
tinggi. Namun biayanya relatif tinggi, diketahui dengan mengamati apa yang
sementara sumber daya alam untuk terjadi pada mortar. Kuat tekan mortar
menghasilkan terus berkurang seiring mempunyai hubungan yang linear terhadap
banyaknya permintaan. Oleh karena itu, kuat tekan beton, sehingga bila kuat tekan
rekayasa bahan material terus dikaji dan mortar tinggi, maka kuat tekan beton akan
diupayakan. Salah satunya dengan cara tinggi pula.
memanfaatkan limbah yang memiliki
kandungan CaO yang tinggi yaitu kulit Dalam (SNI 03-6882-2002) spesifikasi
kerang. Kulit kerang terlebih dahulu dicuci mortar terbagi menjadi 4 tipe, seperti yang
lalu dibakar pada tungku pembakaran batu disajikan dalam Tabel 1.
bata dan terakhir disaring menjadi lebih
halus agar lebih reaktif. Bubuk kulit kerang
mengandung sekitar 95-97% kalsium
karbonat (CaCO3), sedikit mineral, dan
bahan organik lainnya. Menurut
Lertwattanaruk et al., (2012), CaCO3 akan
berubah menjadi CaO setelah dibakar pada
temperatur tinggi di atas 550ºC.
251
Prosiding Konferensi Nasional Teknik Sipil dan Perencanaan (KN-TSP) 2017
“Inovasi Teknologi Smart Building dan Green Construction untuk Pembangunan yang Berkelanjutan”
Pekanbaru, 9 Februari 2017. ISBN 978-602-61059-0-5
253
Prosiding Konferensi Nasional Teknik Sipil dan Perencanaan (KN-TSP) 2017
“Inovasi Teknologi Smart Building dan Green Construction untuk Pembangunan yang Berkelanjutan”
Pekanbaru, 9 Februari 2017. ISBN 978-602-61059-0-5
Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian lokasi penelitian. Pengujian ini dilakukan
kuat tekan dan porositas dengan mengacu di UPT laboratorium Kesehatan dan
pada SNI. Lingkungan Hidup Provinsi Riau.
Berdasarkan Euro Code EN 206-1 tahun
2000, tingkat keasaman (pH) air gambut di
lokasi penelitian ini tergolong ke
lingkungan agresif kimia tinggi. Hasil
pengujian air gambut ini dapat terlihat
pada tabel 3 berikut.
4. KESIMPULAN
1. Kuat tekan mortar OPC pada
Gambar 9. Hasil Pengujian Porositas perendaman air biasa semakin
Mortar Rendaman Air Biasa. meningkat seiring bertambahnya umur.
Hal tersebut dikarenakan proses hidrasi
256
Rahmayani, dkk., KUAT TEKAN DAN POROSITAS MORTAR MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH BUBUK
KULIT KERANG DI AIR GAMBUT
semen berjalan dengan baik. Hal ini Lingkungan Asam dengan Berbagai
berbanding terbalik dengan mortar OPC Tipe Semen. Universitas Riau.
rendaman air gambut yang mengalami Kartika, S., & Mu, Y. (2014). A Study on
penurunan dikarenakan gangguan dari Indonesian Mollusk Fishery and its
kandungan asam yang terdapat dalam Prospect for Economy. International
air gambut. Journal of Marine Science. Qingdao:
2. Mortar bubuk kulit kerang direndaman Ocean University of China.
air biasa maupun air gambut mengalami Lertwattanaruk, P., Makul, N., &
kenaikan kuat tekan. Hal ini Siripattarapravat, C. (2012). Utilization
dipengaruhi oleh kandungan CaO pada of ground waste seashells in cement
bubuk kulit kerang dapat menetralisir mortars for masonry and plastering.
asam pada air gambut dan penambahan Journal of Environmental
bubuk kulit kerang sebagai filler Management. Thailand.
membuat mortar menjadi lebih kedap. Mulyono, Tri. (2003). Teknologi Beton.
3. Nilai porositas mortar OPC terus Yogyakarta: Penerbit Andi.
meningkat pada rendaman air gambut, Pandiangan, J. A. (2013). Ketahanan Beton
berbanding terbalik dengan mortar Mutu Tinggi di Lingkungan Asam.
bubuk kulit kerang yang terus menurun. Pekanbaru: Universitas Riau.
Hal ini membuktikan bahwa Pradana, T. (2016). Sifat Mekanik Dan
penambahan bubuk kulit kerang Porositas Beton Semen OPC , PCC ,
mengurangi angka pori pada mortar Dan OPC POFA. Universitas Riau.
sehingga mortar menjadi lebih kedap. Purba, P. (2006). Pengaruh Kandungan
Sulfat Terhadap Kuat Tekan Beton.
UCAPAN TERIMA KASIH Jurnal Teknik Sipil PSD III, UNDIP.
Ucapan terima kasih diberikan kepada SNI 03-6825-2002. 2002. Metode
mahasiswa Tugas Akhir Laboratorium Pengujian Kuat Tekan Mortar Semen
Struktur Final Year Project batch 2 dan 3 Portland untuk Pekerjaan Sipil.
serta mahasiswa Tugas Akhir laboratorium Bandung: Badan Standar Nasional.
Bahan. SNI 15-2049-2004. 2004. Tentang sement
portland. Bandung : Badan
DAFTAR PUSTAKA Standarisasi Nasional.
Agus, F., & Subiksa, I. G. M. (2008). Sukarman, Suparto, & H.S, M. (2012).
Lahan Gambut : Potensi untuk Karakteristik tanah gambut dan
Pertanian dan Aspek Lingkungan. hubungannya dengan emisi gas rumah
Balai Penelitian Tanah, Badan kaca pada perkebunan kelapa sawit di
Penelitian dan Pengembangan riau dan jambi. Bogor.
Pertanian. Syafpoetri, Adi Nelvia. (2013).
ASTM C 642. (2006). Standard Test Pemanfaatan Pembuatan Abu Kulit
Method for Density , Absorption , and Kerang (Anadara grandis) untuk
Voids in Hardened Concrete. American Pembuatan Ekosemen. Universitas
society for testing and materials. West Riau.
Conshoken, PA, USA: ASTM Wahyunto, Ritung, S., & Subagjo. (2003).
International. Maps of Area of Peatland
Goyal, S., Kumar, M., Sidhu, D. S., & Distributionand Carbon Content in
Bhattacharjee, B. (2009). Resistance of Sumatra (p. 9).
Mineral Admixture Concrete to Acid
Attack. Journal of Advanced Concrete
Technology. Japan: Japan Concrete
Institute.
Hutapea, U. (2014). Ketahanan Mortar di
257