Anda di halaman 1dari 10

PEMANFAATAN LUMPUR GEOTHERMAL (GEOTHERMAL SLUDGE)

UNTUK PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN


MORTAR SEBAGAI SUPLEMEN BAHAN AJAR MATA KULIAH
TEKNOLOGI BETON PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK
BANGUNAN UNS

Indah Nurkholis Meiyati1, Rima Sri Agustin2, Eko Supri Murtiono3

ABSTRAK
Penelitian yang mensubstitusi semen dengan lumpur geothermal dalam
konteks volume bertujuan untuk mengetahui komposisi adukan yang paling ideal
bila ditinjau dari segi kuat tekan pada sampel mortar. Dalam penelitian ini, dibuat
sampel kubus ukuran 50x50x50 mm dengan 4 variasi mix desain yaitu adukan 1
(100% PC; 0% LG), 2 (90% PC; 10% LG), 3 (80% PC; 20% LG) dan 4 (70% PC;
30% LG. Perbandingan berat antara PC dengan pasir adalah 1 : 2,75 dengan
faktor air semen mendekati 0,485. Semen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah semen portland tipe I dengan benda uji dites dalam umur 28 dan 56 hari.
Bila ditinjau dari segi kuat tekan, penggunaan lumpur Geothermal
berpengaruh terhadap kuat tekan sampel mortar yang dibuktikan dengan
perhitungan nilai korelasi. Kuat tekan optimal sampel diketahui dari data uji
dengan variasi lumpur geothermal sebesar 20%. Pada adukan ini, kuat tekan yang
dihasilkan sebesar 27,093 Kg/cm2 pada umur mortar 28 hari dan 27,266 Kg/cm2
pada umur mortar 56 hari.
Kontribusi peneliti untuk bidang pendidikan yaitu Bahan ajar yang
dihasilkan setelah penelitian ini berupa suplemen bahan ajar tentang pemanfaatan
lumpur geothermal untuk pengganti sebagian semen ditinjau dari kuat tekan
mortar atau lebih jelasnya modul untuk mata kuliah Teknologi Beton semester III
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan UNS pada kompetensi dasar 4
materi mortar.

Kata Kunci : Lumpur Geothermal, Pengganti Semen, Kuat Tekan Mortar,


Bahan Ajar Mortar

1. Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS


2. Pembimbing I : Rima Sri Agustin, S.T., M.T.
Pembimbing II : Eko Supri Murtiono, S.T., M.T.
2

ABSTRACT
The study was substituting cement with geothermal sludge in context
volume to find the most ideal if mortar composition in terms of the compressive
strength of the mortar samples. In this research, made 50x50x50 mm cube sample
size wih 4 variations of mix designs that stirring 1 (100% PC; 0% GS), 2 (90%
PC, 10% GS), 3 (80% PC, 20% GS) and 4 (70% PC; 30 % GS). The ratio weight
between the PC and the sand is 1: 2.75 with cement water factor approaching
0.485. The cement that used in this study were Portland cement type I with test
specimens were tested at the age of 28 and 56 days.
When viewed in terms of compressive strength, the use of geothermal
sludge take effect towards compressive strength mortar samples as evidenced by
the correlation value of calculation. Optimal compressive strength known sample
of test data with geothermal sludge variation of 20%. In this stirring, compressive
strength generated at 27.093 Kg /cm2 at the age of 28 days mortar and 27.266 Kg /
cm2 at the age of 56 days mortar.
Contributing researchers to the field of education, namely teaching
materials produced after this research is a supplement teaching materials on the
use of sludge geothermal for partial replacement of cement in terms of the
compressive strength of mortar or more details modules for the course Concrete
Technology III Semester Study Program Building Techniques UNS on basic 4th
competencies in mortar material.

Keyword : Geothermal Sludge, Cement Subtitution, Mortar Compressive


Strength, Mortar Teaching Materials

1. Student of Vocational Technical Education FKIP UNS


2. 1st Lecturer : Rima Sri Agustin, S.T., M.T.
nd
2 Lecturer : Eko Supri Murtiono, S.T., M.T.
3

PENDAHULUAN alumina sehingga dapat digunakan


Mortar pada pembuatan batako sebagai pengganti semen.
ataupun paving sebagai bahan Lumpur geothermal merupakan
konstruksi mengandung semen yang serbuk yang berasal dari limbah padat
berperan sangat penting sebagai geothermal yang dihasilkan oleh
perekat antar material-material Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi
penyusunnya. Ddalam produksi semen, (PLTP). Endapan lumpur yang
pabrik-pabrik semen mengeluarkan dihasilkan pada tempat pengendapan
emisi gas rumah kaca yang efeknya PLTP Dieng setiap bulannya mencapai
berdampak pada kelangsungan hidup 165 ton. Jumlah tersebut cukup besar
makhluk hidup. Selain itu juga dan pada umumnya hanya dibiarkan
menimbulkan kebisingan dan getaran begitu saja di tempat pengendapan.
mekanik dari rangkaian produksi Limbah padat geothermal
semen yang dapat langsung dirasakan mengandung unsur logam yang
oleh masyarakat setempat. beberapa diantaranya logam berat,
Sangat bermanfaat apabila ada antara lain Si, Cu, Pb, Zn, Mn, Fe, Cd,
material lain yang dapat menggantikan As, Sb, Au, Ag, Hg, dan Se.
semen sebagai material penyusun Penelitian ini bertujuan untuk
konstruksi bangunan, mampu berperan mengetahui hubungan yang terjadi
sama halnya seperti semen namun lebih antara variasi lumpur geothermal
ramah lingkungan, tidak menimbulkan terhadap kuat tekan dan kuat tekan
polutan dan tidak menimbulkan limbah mortar maksimal yang dihasilkan.
perusak lingkungan hidup. Hasil penelitian ini digunakan sebagai
penggunaan semen dapat modul bahan ajar. Berdasarkan paparan
digantikan dengan bahan lain yang diatas, yaitu inovasi mortar dengan
bersifat pozzolan. Pozzolan adalah pemanfaatan lumpur geothermal perlu
bahan yang mengandung senyawa dikenalkan dalam materi kuliah
silika dan alumina, dengan bentuknya khususnya mata kuliah Teknologi
yang halus bercampur dengan air maka Beton.
senyawa-senyawa tersebut akan
bereaksi secara kimiawi sama dengan KAJIAN PUSTAKA
kalsium hidroksida (senyawa hasil Bahan Ajar
reaksi antara semen dan air) pada suhu Menurut Zulkarnaini (2009:1),
kamar membentuk senyawa kalsium bahan ajar adalah segala bentuk bahan
aluminat hidrat yang mempunyai sifat yang digunakan untuk membantu guru
seperti semen. atau instruktur dalam melaksanakan
Semen adalah material tambang kegiatan belajar mengajar di kelas.
yang sumbernya bisa habis suatu saat Menurut Muhaimin (2008),
nanti. Ketika sumber pozzolan semakin bahan ajar adalah segala bentuk bahan
menipis, perlu dicari sumber alam lain yang digunakan untuk membantu
untuk menggantikannya. Menurut guru/instruktur dalam melaksanakan
Nanang Nurdiyanto (2010), lumpur kegiatan pembelajaran.
panas bumi atau biasa disebut lumpur Sedangkan menurut National
geothermal yang berasal dari PLTP Centre for Competency Based Training
Dieng mempunyai sifat pozzolan (2007) dalam Ngarifin (2015), bahan
karena mengandung mineral silika ajar adalah segala bentuk bahan yang
4

digunakan untuk membantu guru atau maka senyawa-senyawa tersebut akan


instruktur dalam melaksanakan proses bereaksi secara kimiawi dengan
pembelajaran. Kalsium hidroksida (senyawa hasil
Berdasarkan beberapa pendapat reaksi antara semen dan air) pada suhu
tersebut dapat disimpulkan bahwa kamar membentuk senyawa Kalsium
bahan ajar merupakan segala bentuk Aluminat hidrat yang mempunyai sifat
bahan, informasi, alat, teks atau yang seperti semen.
digunakan oleh tenaga pendidik untuk 2) Agregat halus
membantu dalam melaksanakan proses Agregat halus yang digunakan
pembelajaran. dalam campuran adukan mortar harus
memenuhi persyaratan gradasi agregat
Mata Kuliah Teknologi Beton. halus yaitu lolos ayakan nomor 4
Teknologi Beton merupakan dengan diameter 4,75 mm.
mata kuliah wajib yang harus ditempuh 3) Air
oleh mahasiswa program studi Air merupakan salah satu
Pendidikan Teknik Bangunan dengan materi yang sangat penting dalam
capaian 2 SKS. Mata kuliah ini pembuatan mortar. Air diperlukan
membahas mengenai macam- macam untuk bereaksi dengan semen sehingga
dan karakteristik agregat atau bahan menjadi pasta semen untuk mengikat
penyusun beton, perkembangan agregat halus. Kadar air pada pasta
teknologi beton baik itu bahan-bahan semen bila dicampur dengan agregat
campuran beton, inovasi bahan tambah dapat dihasilkan suatu adukan dengan
campuran beton, pengujian material kekuatan yang baik.
beton dan beton jenis lain termasuk
materi pokok mortar didalamnya. Lumpur Geothermal
Lumpur geothermal adalah
Mortar salah satu limbah padat yang berasal
Menurut SNI 03-6825-2002 dari pengoperasian Pembangkit Listrik
mortar didefinisikan sebagai campuran Tenaga Panas Bumi. Dalam
material yang terdiri dari agregat halus pemanfaatannya dalam berbagai
(pasir), bahan perekat (tanah liat, bidang, kebanyakan lumpur
kapur, semen portland) dan air dengan geothermal di keringkan terlebih
komposisi tertentu. dahulu hingga lumpur berubah wujud
Material dasar pembentuk menjadi serbuk geothermal.
mortar terdiri atas semen, agregat Panas bumi terletak di bawah
halus, air, dan bahan tambah yang kulit bumi, setiap 100 meter kita turun
diperlukan. Kajian mengenai material ke dalam perut bumi, temperatur batu-
dasar pembentuk mortar akan disajikan batuan cair tersebut naik sekitar 30 C.
sebagai berikut: Jadi semakin jauh ke dalam perut bumi
1) Semen Portland/Pozzolan suhu batu-batuan maupun lumpur akan
Pozzolan adalah bahan yang makin tinggi.
mengandung senyawa silika dan Bila suhu di permukaan bumi
Alumina dimana bahan pozzolan itu adalah 270 C maka untuk kedalaman
sendiri tidak mempunyai sifat seperti 100 meter suhu bisa mencapai sekitar
semen, akan tetapi dengan bentuknya 300 C. Untuk kedalaman 1 kilometer
yang halus dan dengan adanya air, suhu batu-batuan dan lumpur bisa
5

mencapai 57-600 C dan pada 56 hari. Adapun alur penelitian dapat di


kedalaman 2 kilometer suhu batuan dan lihat pada gambar 1 berikut.
lumpur bisa mencapai 1200 C atau
lebih. Persiapan bahan
Penelitian ini menggunakan
lumpur geothermal yang didapat dari Uji Bahan
PLTP Dieng. Dalam hal ini, lumpur
geothermal digunakan sebagai
Semen Pasir: Air : Lumpur
pengganti sebagian semen dalam Portlan: a. Kadar a. Tidak Geotherml:
campuran mortar. a. Air bau a. Gradasi
Visual b. Kadar b. Tidak b. Visual
Lumpur geothermal yang b. Halus Lumpur berwa c. Halus
dihasilkan dari proses operasi d. Specific rna
gravity
Pembangkit Listrik Tenaga Panas e. Gradasi
Bumi Dieng mengandung silika amorf
yaitu silika yang secara kimia
mempunyai ikatan rantai terbuka TIDAK
sehingga mampu mengikat partikel lain Memenuhi

disekelilingnya >50 %, sangat potensial YA Syarat


untuk dijadikan sumber kebutuhan Rencana Campuran
silika amorf pada dunia industri.
Pembuatan
Kuat Tekan adukan
Kekuatan tekan adalah
kemampuan mortar untuk menerima Pembuatan benda uji
gaya tekan per satuan luas. Dalam
penelitian ini, pengujian kuat tekan Perawatan (Curing)
dilakukan dengan mesin UTM untuk
mengetahui kuat tekan mortar dengan
Pengujian kuat tekan
subtitusi sebagian semen menggunakan
lumpur geothermal.
Rumus kuat tekan P = F/A Analisis
(1) Data
Dengan :
Kesimpulan
F = gaya maksimum mesin tekan, N
A= luas penampang yang diberi
tekanan, cm2 Gambar 1 Alur Penelitian
P= kuat tekan N/cm2
Sampel
Metode Penelitian Sampel dalam penelitian ini
Penelitian ini menggunakan adalah 24 buah benda uji. Penelitian ini
metode kuantitatif dengan pendekatan menggunakan semua anggota populasi
eksperimen yang dilaksanakan di untuk dijadikan sampel. Berikut rincian
laboratorium dengan kondisi dan sampel pada tabel Tabel 1. berikut.
perlengkapan yang disesuaikan dengan
kebutuhan untuk mendapatkan data Tabel 1. Rincian Sampel Benda Uji
tentang kuat tekan mortar umur 28 dan
6

Persentase
Umur Penggantian Lumpur Jumlah
Mortar Geothermal Sampel
0% 10% 20% 30%
28 Hari 3 bh 3 bh 3 bh 3 bh 12 bh
56 Hari 3 bh 3 bh 3 bh 3 bh 12 bh
Total Sampel 24 bh

Hasil Pembahasan
Hasil pengujian rata-rata kuat
tekan pemanfaatan lumpur geothermal
sebagai bahan pengganti sebagaian
semen pada mortar dapat dilihat pada
tabel 2, gambar 2 dan 3 berikut.
Gambar 2 Pengujian Kuat Tekan
Mortar Umur 56 Hari
Tabel 2. Hasil pengujian mortar
Variasi Kuat Tekan
Umur 1. Kuat tekan Mortar
No Lumpur Rata-rata
Mortar Hasil pengujian hipotesis
Geothermal (MPa)
pertama dengan analisis regresi
1 0% 19,80 dapat diketahui lumpur geothermal
2 28 Hari 10% 17,32 tidak berpengaruh signifikan
3 20% 27,09 terhadap kuat tekan mortar. Hal ini
4 30% 18,91 dapat dibuktikan dengan nilai F
1 0% 26,67 hitung (0.094) < F tabel (3,47) dan
2 10% 20,35 signifikan kuat tekan mortar sebesar
56 Hari 0,788 > 0,05. Selain itu dilihat dari
3 20% 27,20
nilai R sebesar 0,045 dan nilai R
4 30% 21,79 berada pada interval 0,00 0,199
yang artinya bahwa tingkat
hubungan antara variabel bebas
Kuat tekan (persentase lumpur geothermal)
30 terhadap variabel terikat (kuat tekan
25 mortar) berpengaruh sangat rendah.
20 Berdasarkan gambar 2 dan
15
3 terlihat nilai persentase lumpur
geothermal campuran 20%
10
memiliki kuat tekan tertinggi,
5 sedangkan persentase 10% memiliki
0 kuat tekan terendah. Kuat tekan
0% 10% 20% 30% mortar pada variasi lumpur
Persentase Variasi Lumpur Geothermal geothermal 20% lebih tinggi
daripada variasi 0% (tanpa
Gambar 2 Pengujian Kuat Tekan pengganti semen). Hal ini
Mortar Umur 28 Hari dibuktikan berdasarkan eksperimen
yang telah dilakukan, kuat tekan
maksimum sampel tidak didapatkan
pada persentase 20%.
7

Data-data yang tercantum 3. Nilai Optimal Campuran Mortar


merupakan hasil penelitian secara Secara Keseluruhan
langsung dengan rentang variasi Berdasarkan hasil pengujian
pengganti semen sebesar 0%, 10%, kuat tekan mortar dan gambar grafik
20% dan 30%. Masing-masing 2 dan 3 diperoleh kuat tekan
variasi dibuat 3 buah sampel mortar maksimal mortar pada variasi
ukuran 50x50x50 mm. lumpur geothermal 20%. Pada
variasi 20% menghasilkan nilai kuat
2. Kenaikan Kuat Tekan Mortar tekan rata-rata 27,09 MPa pada
Setelah Umur 28 Hari umur mortar 28 hari dan 27,20 MPa
Kenaikan terdapat pada pada umur mortar 56 hari. Lumpur
semua variasi. Berikut deskripsi geothermal sebagai pengganti
kenaikan kuat tekan mortar semen berfungsi sebagai perekat
1. Variasi lumpur geothermal sebesar sebagai pengganti semen, karena
0% kuat tekan rata-rata mortar tidak dilakukan penelitian reaksi
meningkat sebesar 25,75% dari kimia yang terjadi maka
19,80 MPa menjadi 26,67 MPa. dimungkinkan terjadi reaksi kimia
2. Variasi lumpur geothermal sebesar pada lumpur geothermal terhadap
1 0% kuat tekan rata-rata mortar bahan penyusun mortar lain yang
meningkat sebesar 14,88% dari menyebabkan karakteristiknya
17,32 MPa menjadi 20,35 MPa. sebagai pengganti semen hanya
3. Variasi lumpur geothermal sebesar optimal pada variasi 20%.
2 0% kuat tekan rata-rata mortar Untuk keperluan konstruksi
meningkat sebesar 0,39% dari yang menghendaki pemakain
27,09 MPa menjadi 27,20 MPa. lumpur geothermal dapat
4. Variasi lumpur geothermal sebesar menggunakan variasi lumpur
3 0% kuat tekan rata-rata mortar geothermal 20% sehingga
meningkat sebesar 13,25% dari didapatkan kuat tekan maksimal.
18,91 MPa menjadi 21,79 MPa. Kesimpuan dari penjelasan
Data-data yang tercantum diatas adalah terdapat variasi lumpur
merupakan hasil penelitian secara geothermal yang menghasilkan kuat
langsung dengan rentang variasi tekan maksimum yaitu pada
pengganti semen sebesar 0%, 10%, persentase 20%.
20% dan 30%. Masing-masing
variasi dibuat 3 buah sampel mortar 4. Bahan Ajar
ukuran 50x50x50 mm. Untuk variasi Menurut Sungkono (2004),
lumpur geothermal 20% kenaikan bahan ajar dapat diartikan bahan
kuat tekan dapat dikatakan pada bahan atau materi pelajaran yang
umur mortar 28 hari variasi lumpur disusun secara lengkap dan simetris
geothermal 20% sudah maksimal. berdasarkan prinsip prinsip
Kesimpulan dari penjelasan pembelajaran yang digunakan guru
tersebut adalah setelah umur 28 hari, dan siswa dalam proses
mortar masih mengalami pembelajaran. Bahan ajar yang
peningkatan kuat tekan. dihasilkan setelah penelitian ini
berupa suplemen bahan ajar tentang
pemanfaatan lumpur geothermal
8

Dieng untuk pengganti sebagian of the silica scalling materials of


semen pada mortar ditinjau dari kuat geothermal field in Dieng,
tekan. Skripsi. Yogyakarta: Teknik
Penyusunan bahan ajar ini Kimia UGM.
disesuaikan dengan silabus mata
kuliah Teknologi Beton, disesuaikan Mahmud, Fatmah (2007). Optimasi
dengan standar kompetensi dan Proporsi Material Pozzolan
kompetensi dasar silabus mata Trass sebagai Bahan Pengganti
kuliah Teknologi Beton PTB UNS. Semen pada Beton Mutu Tinggi,
Kesimpulan Jurnal. Tersedia di:
Dari hasil penelitian dan http://elib.pdii.lipi.go.id/
pembahasan tentang pemanfaatan
lumpur geothermal sebagai bahan Narwanto, 2007. Concrete Materials
pengganti sebagian semen pada and Practice. Yogyakarta.
mortar, dapat disimpulkan bahwa:
1. Variasi lumpur geothermal sebagai National Centre for Competency
pengganti sebagian semen terhadap Based Training, 2007.
kuat tekan mortar berpengaruh Pengertian Bahan Ajar
sangat rendah. Subtitusi lumpur Menurut Ahli. Tersedia
geothermal sebagai pengganti di:http://www.kajianteori.com/2
sebagian semen akan meningkatkan 014/02/pengertian-bahan-ajar-
kuat tekan mortar pada variasi menurut-ahli.html.
tertentu saja.
Nurdiyanto, Nanang, 2011.
2. Kuat tekan mortar pada umur 56
Pemanfaatan Limbah Limbah
hari lebih tinggi dibandingkan kuat
Lumpur Panas Bumi dari
tekan mortar pada umur 28 hari.
Pembangkit Listrik Tenaga
3. Nilai optimal kuat tekan mortar
Panas Bumi Dieng sebagai
yaitu pada variasi lumpur
Bahan Pozzolan, Tesis.
geothermal 20% sebesar 27,093
Yogyakarta : S2 Mag. Fakultas
MPa pada umur mortar 28 hari dan
Teknik UGM.
27,266 MPa pada umur mortar 56
hari. Riyanto, N; Sumardi, P &Perdana I.
4. Bahan ajar yang dihasilkan berupa 2012. Kinetika Pelarutan Silika
suplemen bahan ajar tentang Amorf dari Lumpur Panas
pemanfaatan lumpur geothermal Bumi Dieng, Jurnal. Tersedia
untuk pengganti sebagian semen di: http://journal.ugm.ac.id/
pada mortar.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan
DAFTAR PUSTAKA Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
Asroni, Ali.(2010). Balok dan Pelat D: Cetakan Ke-16. Bandung:
Beton Bertulang.Yogyakarta: Alfabeta.
Graha Ilmu.
Tjokrodimuljo, Kardiyono. 2004.
Kusmono, Muhammad Waziz Wildan Bahan Ajar Teknologi Beton.
(2014). Sudy of Characterization Yogyakarta.
9

PEMANFAATAN LUMPUR GEOTHERMAL (GEOTHERMAL SLUDGE)


UNTUK PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN
MORTAR SEBAGAI SUPLEMEN BAHAN AJAR MATA KULIAH
TEKNOLOGI BETON PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK
BANGUNAN UNS

JURNAL

Oleh :
INDAH NURKHOLIS MEIYATI
K1511019

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
10

BUKTI PENYERAHAN JURNAL

Nama : Indah Nurkholis Meiyati


NIM : K1511019
Jurusan/Program Studi :

PEMANFAATAN LUMPUR GEOTHERMAL (GEOTHERMAL


SLUDGE) UNTUK PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN TERHADAP
KUAT TEKAN MORTAR SEBAGAI SUPLEMEN BAHAN AJAR
MATA KULIAH TEKNOLOGI BETON PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN UNS

Jurnal ini telah diperiksa oleh Dosen Pembimbing dan disahkan oleh
Koordinator Jurnal Prodi Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan UNS.

Surakarta, Januari 2016


Koordinator Jurnal PTB

Dr. Roemintoyo, S.T., M.Pd.


NIP. 19590826 1986 01 1 002

Anda mungkin juga menyukai