Abstrak
Pengembangan teknologi dibidang industri material yang semakin maju menuntut pembaharuan jenis
material dengan berat jenis (density) rendah, kuat dan ramah lingkungan seperti jenis material komposit
serat alam. Penggunaan Laminate composite material kayu maple pada papan skateboard masih kurang
efektif karena sering terjadi patah dan rusak akibat panas matahari serta air hujan. Perlu dilakukan inovasi
material pada aplikasi papan skateboard salah satunya dengan menggunakan jenis komposit serat kersen
(Muntingia calabura). Masalah yang sering terjadi pada material komposit serat alam yaitu lemahnya
ikatan serat dengan matriks dan cacat akibat produksi yang menyebabkan sifat mekanis kurang sesuai
dengan aplikasinya, proses perlakuan alkalisasi serat kersen dengan larutan alkali Natrium Bikarbonat
(NaHCO3) diharapkan mampu memperbaiki ikatan serat dengan matriks. Penelitian ini dilakukan u ntuk
mengetahui pengaruh serat kersen tanpa perendaman dan serat kersen dengan lama perendaman selama
24 jam, 96 jam dan 192 jam pada larutan Natrium Bikarbonat (NaHCO 3) dengan matriks poliester
terhadap kekuatan tarik dan foto mikro kegagalan komposit. Metode penelitian yang digunakan yaitu
eksperimen serat kersen tanpa perendaman dan serat kersen dengan variasi lama perendaman selama 24
jam, 96 jam dan 192 jam pada larutan Natrium Bikarbonat (NaHCO 3). Serat kersen dimasukkan pada
larutan Natrium Bikarbonat (NaHCO3) dengan konsentrasi 12% pada wadah selama 24 jam, 96 jam dan
192 jam. Pembuatan spesimen komposit menggunakan metode hand lay up. Fraksi volume serat kersen
dengan poliester sebesar 30%. Pengujian tarik menggunakan standar ASTM D638 . Hasil penelitian
menunjukkan adanya perbedaan kekuatan tarik antara komposit serat kersen tanpa perlakuan dengan jenis
komposit serat kersen variasi lama perendaman 24 jam, 96 jam dan 192 jam pada larutan Natrium
Bikarbonat (NaHCO3). Lama perendaman serat menentukan kemampuan interlocking antara serat dan
matriks yang dipengaruhi akibat hilangnya senyawa lignin, hemiselulosa, lilin dan minyak yang terdapat
pada serat alam, Dapat dilihat dari hasil pengujian kekuatan tarik tertinggi didapat pada komposit serat
kersen lama perendaman 96 jam sebesar 57.55 Mpa, serat kersen lama perendaman 192 jam sebesar 54.76
Mpa, serat kersen lama perendaman 24 jam sebesar 45.38 Mpa dan kekuatan tarik terendah pada
komposit serat tanpa perendaman sebesar 37.78 Mpa. Dari Pengamatan makro dan mikro pada spesimen
uji tarik dominan menunjukkan kegagalan fiber pull out, yaitu kegagalan akibat ketidakmampuan matrik
menahan beban yang diterimanya sehingga menyebabkan serat terlepas kemudian patah karena gaya
searah yang diterimanya.
Kata kunci : Natrium Bikarbonat, Uji Tarik, Alkalisasi, Serat Kersen, Poliester
Abstract
The development of technology in the increasingly advanced material industry requires renewal of
material types with low density, strong and environmentally friendly s uch as natural fiber composite
materials. The use of laminate maple wood composite material on a skateboard is still ineffective because it
often occurs broken and damaged by the sun's heat and rainwater. Material innovation needs to be done
on the skateboard board application, one of them by using a type of kersen fiber composite (Muntingia
calabura). The problem that often occurs in natural fiber composite materials is the weak bonding of the
fiber with the matrix and defects due to production which cause s mechanical properties that are less
appropriate with its application, the process of alkalising treatment of kersen fiber with an aqueous
solution of Sodium Bicarbonate (NaHCO3 ) is expected to improve the bonding of the fiber with the matrix.
This research was conducted to determine the effect of kersen fiber without soaking and kersen fiber with
soaking time for 24 hours, 96 hours and 192 hours on sodium bicarbonate (NaHCO 3 ) solution with
polyester matrix on tensile strength and micro-photographic composite failure. The method of research
that is used is experimental kersen fiber without soaking and kersen fiber with a variation of the soaking
9
JTM.Volume 08 Nomor 02 Tahun 2020, 9-18
time for 24 hours, 96 hours and 192 hours in a solution of sodium bicarbonate (NaHCO 3). Kersen fiber
was put into a solution of Sodium Bicarbonate (NaHCO 3) with a concentration of 12% in a container for
24 hours, 96 hours and 192 hours. Making composite specimens using the hand lay up method. Fraction
volume of kersen fiber with polyester by 30%. Tensile testing using the ASTM D 638 standard.The
results showed a difference in tensile strength between the kersen fiber composites without treatment with
the type of kersen fiber composites with 24 hours, 96 hours and 192 hours immersion variation in Sodium
Bicarbonate (NaHCO3) solution. Soaking time fiber determines the ability of the interlocking between the
fibers and the matrix are affected due to the loss of compound lignin, hemicellulose, wax and oil are
contained in the natural fibers, can be seen from the results of testing the strength of attraction of the
highest obtained at the kersen fiber composite soaking time 96 hours of 57.55 MPa, kersen fiber soaking
time 192 hours of 54.76 MPa, kersen fibesrs soaking time 24 hours amounted to 45.38 MPa and strength
tensile lows on composite fiber without soaking of 37.78 MPa. From the macro and micro observations on
the dominant tensile test specimens, it shows the failure of the fiber pull out, which is a failure due to the
inability of the matrix to withstand the load it receives, causing the fiber to be released then broken due to
the directional force it receives .
Keywords: Composites, Sodium Bicarbonate, Tensile Test, Alkalisasi ,kersen Fiber, Polyester
11
JTM.Volume 08 Nomor 02 Tahun 2020, 9-18
Foto Mikro
Perbesaran 350X
Foto Mikro
Perbesaran 50X
Perbesaran 450X
Perbesaran 450X
Perbesaran 450X
13
JTM.Volume 08 Nomor 02 Tahun 2020, 9-18
Perbesaran 50X
192 Jam Foto Makro Gambar 4. Diagram Rata – rata kekuatan Tarik
Berdasarkan nilai kekuatan tarik pada diagram diatas
dimana nilai dari masing-masing lama perendaman serat
pada larutan NaHCO3 memiliki nilai yang berbeda dari
yang tertinggi sampai terendah yaitu, lama perendaman
selama 96 jam sebesar 57.55 MPa, lama perendaman
selama 192 jam sebesar 54.76 MPa, lama perendaman
selama 24 jam sebesar 45.38 MPa dan tanpa perendaman
sebesar 37.78 MPa.
Nilai kekuatan tarik yang berbeda dipengaruhi dari lama
Foto Mikro perendaman serat yang dilakukan pada masing - masing
variabel serat. Semakin lama perendaman serat
Perbesaran 350X mengakibatkan kekuatan tarik komposit akan meningkat.
Namun, pada waktu perendaman tertentu akan
mengalami penurunan kekuatan tarik karena perendaman
yang terlalu lama akan menyebabkan serat menjadi
rapuh. Hal tersebut terjadi karena waktu perendaman
yang terlalu lama mengakibatkan putusnya ikatan
crosslink antara molekul serat selulosa. Dan pada skala
mikro terjadi proses opening serat yang berlebihan
sehingga menyebabkan terurainya serat tunggal menjadi
Pengaruh Waktu Perendaman Serat Pada Larutan Natrium Bikarbonat (NaHCO3) Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Struktur Mikro Komposit Serat Kulit Batang Kersen - Poliester
microfibril akibat pelarutan lignin sebagai pengikat. terlepas kemudian patah karena gaya yang diterimanya
Perlakuan alkali pada konsentrasi yang tinggi dengan (Wirawan, 2017). Sedangkan pada beberapa bagian
waktu perendaman yang lama dapat menyebabkan serat patahan mengalami Debonding karena matriks kurang
mengalami degradasi sehingga terjadi penurunan mampu mengikat serat sehingga ikatan antar keduanya
kekuatan serat (Marsyahyo,2006). lepas (Nugroho, 2017). Selain itu pada pengamatan
Perendaman serat membuat sifat mekanik komposit akan makro material komposit masih terdapat void.
meningkat pada rentang waktu perendaman tertentu. 24 jam
Peningkatan kekuatan tarik terjadi akibat surface Makro Mikro
roughness yang baik pada permukaan serat sehingga
meningkatkan interfacial bonding antara serat dan
matriks (Yudhanto, 2016). Pada perendaman serat selama
24 jam mengalami peningkatan sebesar 20.12% dari
komposit serat tanpa perendaman. Namun terdapat
beberapa faktor lain yang membuat kekuatan tarik
komposit serat batang kersen tidak maksimal. Salah
satunya yaitu, Adanya penumpukan serat kersen pada
beberapa titik menyebabkan kekuatan komposit pada titik
satu dan titik lainnya berbeda. Selain itu, keberadaan void Gambar 6. Foto mikro dan makro spesimen perendaman
pada beberapa titik susunan komposit juga serat selama 24 jam
mempengaruhi kekuatan komposit karena mengurangi Pada gambar patahan diatas menunjukkan bentuk patahan
kompaktibilitas material berkurang (Ardiati, 2016). pada sampel uji tarik komposit dengan waktu
Pada perendaman selama 96 jam material komposit serat perendaman serat selama 24 jam pada larutan Natrium
kersen mengalami peningkatan dengan kekuatan tarik Bikarbonat. Berdasarkan pengamatan secara makro
tertinggi sebesar 52.33% dari komposit serat tanpa didaerah patahan spesimen masih terdapat cacat void.
perendaman. Peningkatan ini terjadi akibat surface Sedangkan pada pengamatan makro kegagalan diawali
roughness yang baik pada permukaan serat sehingga dengan retaknya matrik kemudian terjadi fiber pull out
ikatan antara serat dan matriks menjadi lebih baik. Faktor dan debonding dimana matrik tidak mampu menahan
lain yang membuat peningkatan kekuatan tarik serat serat untuk berada pada posisinya sehingga menyebabkan
kersen yaitu, hilangnya senyawa lignin dan hemiselulosa serat terlepas dari matrik kemudian patah akibat gaya
pada permukaan serat yang menyebabkan serat bersifat yang terus diterimanya.
hidrophobik (Hartanto, 2009). 96 jam
Perendaman serat pada larutan NaHCO3 selama 192 jam Makro Mikro
material komposit serat kersen mengalami peningkatan
kekuatan tarik sebesar 44.94% dari komposit serat tanpa
perendaman dan mengalami penurunan kekuatan tarik
sebesar 4.8% dari komposit serat dengan perendaman
selama 96 jam.
• Analisa Mekanisme Kegagalan Spesimen Uji Tarik
Tanpa perlakuan
Makro Mikro
Gambar 7. Foto mikro dan makro spesimen perendaman
serat selama 96 jam
Pada hasil foto makro dan mikro patahan diatas
menunjukkan bentuk patahan pada sampel uji tarik
komposit dengan perendaman serat pada larutan Natrium
Bikarbonat selama 96 jam. Kegagalan pada komposit
diawali dengan pecahnya matrik searah serat (crack
deflection) kemudian terjadi fiber pull out. Fiber pull out
pada spesimen ini disebabkan karena ketidakmampuan
matrik menahan beban yang diterimanya sehingga
Gambar 5. Foto mikro dan makro spesimen serat tanpa
menyebabkan serat terlepas kemudian patah karena gaya
perlakuan
searah yang diterimanya. Dari pengamatan mikro pada
Pada gambar patahan diatas menunjukkan bentuk patahan
spesimen ini tidak terjadi patah debonding, hal tersebut
pada sampel uji Tarik pada komposit serat tanpa
merupakan ciri dari gaya interlocking yang baik antara
perendaman pada larutan Natrium Bikarbonat. Patahan
serat dan matriks. Pada pengamatan makro kegagalan
ini diawali dengan retaknya matrik (crack deflection)
yang terjadi yaitu patahan banyak (spliting in multiple
kemudian terjadi fiber pull out dan Debonding pada serat.
area). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Fiber pull out pada spesimen ini terjadi disebabkan
oleh Diharjo (2006) yang menyatakan bahwa komposit
karena ketidakmampuan matrik mengikat serat akibat
dengan patahan splitting in multiple area pada umumnya
beban yang diterimanya sehingga menyebabkan serat
mempunyai kekuatan yang sangat tinggi.
15
JTM.Volume 08 Nomor 02 Tahun 2020, 9-18
• Pada proses penataan serat kulit batang kersen matriks Diharjo, Kuncoro. 2006. Pengaruh Perlakuan Alkali
poliester usahakan menggunakan jenis serat terhadap Sifat Tarik Bahan Komposit Serat
continuous agar lebih muda dalam penataan dan Rami-Polyester. Universitas Negeri Sebelas
kekuatan mekanik komposit menjadi lebih baik. Maret : Surakarta.
• Dalam metode pembuatan komposit usahakan Erlangga D. 2019. Pengaruh Fraksi Volume Serat Kulit
menggunakan metode vacum untuk menghindari Batang Kersen Dengan Serat Karbon Terhadap
terjadinya void. Kekuatan Tarik Komposit Hybrid Dengan
• Diperlukan kajian lebih lanjut mengenai analisa Matriks Poliester. Universitas Negeri Surabaya:
penambahan beban Penekanan komposit untuk Surabaya.
menghindari cacat. Fahmi, Hendriawan. 2011. Pengaruh Orientasi Serat Pada
• Pada proses pembuatan larutan natrium bikarbonat Komposit Resin Polyester/ Serat Daun Nenas
(NaHCO3 ) usahakan diaduk agar tercampur dan larut Terhadap Kekuatan Tarik. Institut Teknologi
sempurna. Padang: Padang.
• Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, Gibson, F.R. 1994. Principles of Composite material
Produksi papan Skateboard sebaiknya menggunakan Mechanis. International Edition. McGraw Hill
komposit serat kulit batang kersen lama perendaman Inc: New York.
96 jam pada larutan Natrium Bikarbonat (NaHCO 3) Ghoni, A. 2019. Pengaruh Jenis Orientasi Serat Terhadap
dengan matriks poliester karena pada spesimen ini Kekuatan Tarik Dan Kekuatan Bending
memiliki kekuatan tarik terbesar sebesar 57,55 Mpa Komposit Hybrid Berpenguat Serat Kulit Batang
dan adanya ikatan antara serat dan matriks yang baik Kersen – Serat Karbon Dengan Matrik Poliester
dengan ditandainya kegagalan spliting in multiple . Jurnal Penelitian.
area serta tidak adanya cacat debonding dan Hadi. 2000. Mekanika Struktur Komposit. Jakarta:
delaminate. Direktoral P3M Dirjen Dikti Depdiknas.
Hartanto, Ludi. 2009. Study Perlakuan Alkali dan Fraksi
DAFTAR PUSTAKA Volume Serat terhadap Kekuatan Bending,
Astika, I Made dan Dwijana, I Gusti Komang. 2014. Tarik, dan Impak Komposit Berpenguat Serat
Karakteristik Sifat Tarik Dan Mode Patahan Rami
Komposit Polyester Berpenguat Serat Tapis Hestiawan, Hendri. 2017. “Pengaruh Penambahan Katalis
Kelapa. Jurnal Dinamika Teknik Mesin. Vol. 4, Terhadap Sifat Mekanis Resin Poliester Tak
No. 2. Jenuh” Jurnal Penelitian. Vol. 3, No. 1.
Ardiati, maya. 2016. Sintetis dan Karakterisasi Komposit Heradewi. 2007. Isolasi Lignin dari Lindi Hitam Proses
Polyester Serat Daun Lontar Dengan Pemasakan Organosolv Serat Tandan Kelapa
penambahan Variasi Konsentrasi Kalium Sawit (TKKS). Bogor : Fakultas Teknologi
Permanganat (KMnO4). Skripsi. Universitas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Airlangga : Surabaya. Irzam, F. N., & Harijono, H. 2014. Pengaruh Penggantian
Akovali, G. 2001. Handbook of Composite Fabrication . Air Dan Penggunaan Nahco3 Dalam
Rapra Technology LTD. Perendaman Ubi Kayu Iris (Manihot Esculenta
Azowa, I. Nor, 2013. Affect of Adheshion and properties Crantz) Terhadap Kadar Sianida Pada
of kenaf (Hibiscus Cannabinus C.) Stem In Pengolahan Tepung Ubi Kayu. Jurnal Pangan
Paertikelboard Performance. Journal Of Dan Agroindustri, 2(4): 188–199.
Adhesion Science And Technology. Jones, R.M. 1975. Mechanics of Composite Materials.
Bakri, B., dkk. 2018. Sodium Bicarbonate Treatment on New York: Hemisphere Publishing co.
Mechanical and Morphological Properties of Kaw, Autar K. 2006. Mechanics of composite materials
Coir Fibres. Journal of Automotive and 2nd. Taylor & francis Group: London.
Mechanical Engineering. Vol. 15, No. 3. Kurniawan, W. 2011. Karakterisasi Material Komposit
Berthelot, M. J. 1998. Composite Material. Translated by Jerami-Epoksi Yang Dibuat Dengan Proses
Cole, M. J. 1999. United States of America. Vacuum Bag. Universitas Pasundan: Bandung.
Callister, W.D, 2001. Fundamentals Of Materials Kumar, Rakesh. 2011. Chemical Modifications Of
Science And Engineering. International Fifth Natural Fiber For Composite Material. National
Edition. The University Of Utah: United State of Institute of Technology Jalandhar: India.
America. Lokantara, I Putu. 2010. Pengaruh panjang serat pada
Drazal, L.T., 2006. Effects of alkali treatment on the temperatur uji yang berbeda terhadap kekuatan
structure, morphology and thermal properties of tarik komposit polyester serat tapis kelapa.
native grass fibers as reinforcements for Universitas Udayana: Bali.
polymer matrix composites. Journal of Materials Li, Xue. 2007. Chemical Treatments of Natural Fiber for
Science. Vol. 39, No.3 Use in Natural Fiber-Reinforced Composites: A
Dittenber, D. & GangaRao. 2012. Critical review of Review. Journal of Polymers and the
recent publications on use of natural composites Environment. Vol. 15, No. 23.
in infrastructure. Composites Part A Applied Mallick, P.K. 1997. Composites Engineering Handbook.
Science and Manufacturing. Vol. 48, No. 3. University of Michigan-Dearborn: United State
of America.
17
JTM.Volume 08 Nomor 02 Tahun 2020, 9-18
Mohanty, A. K., M. Misra & L. T. Drzal. 2001. Surface Reis, Joao. 2012. Effect of Temperature on the
modifications of natural fibers and performance Mechanical Properties of Polymer Mortars.
of the resulting biocomposites: An Jurnal Materials Research. Vol. 4, No. 15.
overview, Composite Interface. Jurnal penelitian. Rowell, Roger M. 2000. Characterization and Factors
Vol. 8, No. 5. Effecting Fiber Properties. University of
Muhajir, M. 2016. Analisis Kekuatan Tarik Bahan Wisconsin: Brazil.
Komposit Matriks Resin Berpenguat Serat Alam Saidah, Andi, dkk. 2018. Pengaruh Fraksi Volume Serat
Dengan Berbagai Varian Tata Letak. Universitas Terhadap Kekuatan Mekanik Komposit Serat
Negeri Semarang: Semarang. Jerami Padi Epoxy Dan Serat Jerami Padi Resin
Marsyahyo, Eko. 2009. Perlakuan Permukaan Serat Rami Yukalac 157. Universitas 17 Agustus 1945
(Boehmeria nivea) dan Kompatibilitas Serat- Jakarta: Jakarta.
Matrik pada Komposit matrik Polimer . Santos, Júlio C. Dos. 2019. Eco-Friendly Sodium
Disertasi. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada. Bicarbonate Treatment And Its Effect On Epoxy
Nuri, Sigit Hidayat., dkk. 2006. Kajian Komprehensif And Polyester Coir Fibre Composites.
Pengaruh Perlakuan Alkali Terhadap Kekuatan University of Minas Gerais-UFMG: Brazil.
Komposit Berpenguat Serat Nanas-Nanasan Sugiyono. 2016. Metodologi Penelitian Kuantitatif,
(Bromeliaceae). Universitas Negeri Semarang : Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.
Semarang.
Schey, J.A., 1999. Introduction to Manufacturing
Nugroho, G.E. 2017. Karakteristik Komposit Berpenguat
Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit Processes. Mcgraw-Hill Science: Boston.
Menggunakan NaOH dengan fraksi Volume 4%, Schwartz, M.M. 1984. Composite Material Handbook.
6% dan 8%. Skripsi. Universitas Santa Dharma : Singapore: McGraw-Hill.
Yogyakarta.
Smallman,R.J. 1999. Modern Physical Metallurgy and
Nurudin, Arif. 2011. Karakterisasi Kekuatan Mekanik
Materials Engineering 6th. Butterworth
Komposit Berpenguat Serat Kulit Waru
(Hibiscus Tiliaceus) Kontinyu Laminat Dengan Heinmann: New York.
Perlakuan Alkali Bermatriks Polyester. Jurnal Setyawan, Dwi Paryanto dan Sari, Nasmi Herlina dan
penelitian. Vol. 2, No. 3. Putra, Dewa Gede Pertama. 2012. Pengaruh
Nayiroh, Nurun. 2016. “Teknologi Material Komposit”. Orientasi dan Fraksi Volume Serat Daun Nanas
(Ananas Comosus) Terhadap Kekuatan Tarik
Lecturer Material. Malang : Universitas Islam
Komposit Polyester Tak Jenuh. Jurnal
Negeri Malang.
Prasad, A V Ratna. 2007. Tensile and impact behaviour Penelitian. Vol. 2, No. 1.
of rice straw-polyester composites. Jurnal Vaidya, U.K. 2008. Processing Of Fibre Reinforced
penelitian. Vol. 32, No. 7. Thermoplastic Composites. International
Pratama, Y. Y. dkk. 2014. Pengaruh Perlakuan Alkali, Materials Reviews. No. 53.
Venkateshwaran, N. 2011. Mechanical and water
Fraksi Volume Serat dan Panjang Serat
absorption behaviour of banana/sisal reinforced
Terhadap Kekuatan Tarik Komposit Serat Sabut
Kelapa-Polyester. Jurnal Ilmiah Teknik Industri. hybrid composites. Journal Material & Design.
(online) 13 (1): 8-15. Vol. 32, No. 7.
Raharjo, P. Wahyu, dkk. 2019. Characterization of Wahyudi, Defi Tri . 2018. Fraksi Volume Serat Kulit
Sodium-Bicarbonate-Treated Zalacca Fibers as Kersen Terhadap Kekuatan Tekuk Dan Tarik
Komposit Dengan Matrik Epoksi. Universitas
Composite Reinforcements. Journal of Novel
Negeri Surabaya: Surabaya.
Carbon Resource Sciences & Green Asia
Strategy. Vol.6, No. 1. Wirawan, W., Widodo, T., & Zulkarnain, A. 2018.
Respati, S. M. B. 2008. Macam-Macam Mikroskop Dan Analisis Penambahan Coupling Agent terhadap
Cara Penggunaan. Universitas Wahid Hasyim: Sifat Tarik Biokomposit Kulit Waru (Hibiscus
Semarang. Tiliaceus)-Polyester. Jurnal Rekayasa Mesin,
9(1): 35–41.
Rianto, A., & Anjiu, L. D. 2018. Kekuatan Mekanik
Yudhanto, F., dkk. 2016. Pengaruh Perlakuan Alkali
Komposit Berpenguat Serat Kulit Terap Kontinu
Sebagai Pengembangan Material Teknik Ramah Terhadap Kekuatan Tarik dan Wettability Serat
Lingkungan. Positron, 8(1): 21. Alam Agave Sisalana Perrine. Universitas
Rijswijk, K. Van. 2001. Application of Natural Fibre Muhammadiyah Yogyakarta : Bantul.
Composites in the Development of Rural Zulkifli. 2018. Analisa Kekuatan Tarik dan Bentuk
Societies. Delft University of Technology: Patahan Komposit Serat Sabuk Kelapa
Bermatriks Epoxy terhadap Variasi Fraksi
Netherlands.
Volume Serat. Politeknik Negeri Balikpapan:
Rianto, Y. 2011. Pengaruh Komposisi Campuran Filler
Terhadap Kekuatan Bending Komposit Ampas Balikpapan.
Tebu - Serbuk Kayu Dalam Matrik Polyester.
Univeritas Negeri Semarang: semarang.