1
1 PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK LOW DENSITY
2 POLY ETHYLENE (LDPE) DALAM CAMPURAN ASPAL
3
4 Yeni Maratus Solekah
5 Teknik Sipil
6 Fakultas Teknik
7 Jalan Semarang No. 5
8 Universitas Negeri Malang
9 E-mail: yeni08.2000@gmail.com
10
11Abstrak. Paper ini mendiskripsikan tentang pemanfaatan limbah plastik yang berjenis
12Low Density Poly Ethylene (LDPE) ke dalam suatu campuran aspal. Penelitian yang
13dilakukan adalah dengan mengetahui presentase agregat yang terkandung dalam plastik
14LDPE serta adanya penentuan nilai indeks dalam stabilitas Marshall.
16Abstract. This paper describes the use of plastic waste that is of the type of Low
17Density Poly Ethylene (LDPE) into an asphalt mixture. The research was conducted by
18knowing the aggregate percentage contained in LDPE plastic and the determination of
19the index value in Marshall stability.
211 Pendahuluan
4
5 PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK LOW DENSITY POLY
6 ETHYLENE (LDPE) DALAM CAMPURAN ASPAL
7 3
8
74bahkan bisa mengurangi tingkat keretakan tanah. Percobaan yang pernah
75dilakukan yaitu ketika aspal dibentangkan sebagai aspal panas, dan
76suhunya berkisar 150-180 derajat celcius. Perhitungan tersebut masih
77aman dari batas degradasi sampah yaitu 250-280 derajat celcius, dimana
78pada suhu ini plastik bisa mengeluarkan racun.
79
80Agregat sebagai bahan campuran lapis perkerasan jalan menurut
81persyaratan harus bernilai abrasi <40%. Penggunaan agregat kasar
82bernilai abrasi tinggi (>40%) tidak diperbolehkan karena tingkat keausan
83dan porositasnya yang tinggi akan menyebabkan degradasi dan
84mempunyai tingkat penyerapan yang tinggi. Namun pada kenyataannya
85untuk mendapatkan agregat dengan nilai abrasi <40% semakin sulit
86sehingga kemungkinan penggunaan agregat bernilai abrasi tinggi yang
87akan mempengaruhi kinerja campuran sehingga perlu dilakukan
88perbaikan terlebih dahulu terhadap sifat-sifat fisik agregat tersebut.
89
90Penyelaputan agregat kasar dibuat dalam tiga variasi kadar plastik yaitu
911% (variasi I), 2% (variasi II) dan 3% (variasi III). Persyaratan yang
92digunakan didasarkan pada spesifikasi sifat fisik agregat kasar yang harus
93dipenuhi campuran beton aspal (AC-wearing course) adalah nilai abrasi
94< 40%, penggunaan agregat kasar dengan nilai abrasi diatas 40% tidak
95diperkenankan, karena tingkat keausan dan porositas yang tinggi,
96sehingga menyebabkan kinerja campuran beton aspal kurang baik.
97
98Penelitian awal dilakukan untuk menurunkan nilai abrasi agregat, pada
99penelitian ini dicoba dengan tiga variasi kadar plastik yaitu 0,3% (variasi
100I), 0,6% (variasi II) dan 1% (variasi III). Penelitian tahap dua, untuk
101mencari kadar aspal optimum dilakukan dengan pengujian Marshall,
102pada masing-masing variasi kadar serat plastik dengan kadar aspal 5,0%;
1035,5%; 6,0%; 6,5% dan 7%, selanjutnya penelitian tahap tiga, pada kadar
104aspal optimum dilakukan pembuatan benda uji untuk perendaman
105standar, 24 jam, 48 Cantabro dan kepadatan mutlak. Pengujian
106perendaman untuk memperoleh Indeks Perendaman dan Indeks
107Durabilitas, sedangkan pengujian Cantabro dilakukan untuk
108mendapatkan tingkat keausan atau kehilangan berat benda uji selama
109mendapat gaya impact.
110
111Untuk memperoleh nilai VITM pada kepadatan mutlak dilakukan dengan
112penumbukan (2 x 400). Spesifikasi campuran beton aspal yang
9
104 Yeni Maratus Solekah
11
12 PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK LOW DENSITY POLY
13 ETHYLENE (LDPE) DALAM CAMPURAN ASPAL
14 5
15
150dan plastik diuji dengan alat Marshall (marshall test). Perbandingan
151plastik yang digunakan adalah 33,3% PET, 33,3% HDPE, dan 33,3%
152LDPE untuk total keseluruhan plastik. Nilai stabilitas yang diperoleh
153dengan campuran plastik meningkat sebesar 66,73% dibandingkan bahan
154standar pada kadar plastik 8%. Kadar plastik terbaik dan kadar aspal
155optimum yang diperoleh yaitu 4,8% dan 6,75% masing-masingnya.
156
157Permasalahan lain yang timbul terkait konstruksi jalan raya adalah
158banyaknya jumlah material seperti agregat dan aspal yang terbuang
159akibat pembongkaran perkerasan lama yang sudah rusak yang disebut
160dengan Reclaimed Asphalt Pavement (RAP). Karena desakan krisis
161minyak, RAP kemudian dimanfaatkan untuk diolah kembali dengan
162mencampurkan bahan peremaja untuk dijadikan perkerasan baru. Namun
163dengan penambahan Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) pada
164perkerasan baru mengakibatkan penurunan pada sifat fisik plastik Low
165Density Poly Ethylene (LDPE).
166
167Plastik LDPE digunakan karena memiliki sifat yang mirip dengan aspal
168yaitu termoplastic dan hidrofobic. Dengan penggunaan plastik LDPE
169pada campuran aspal dapat mengurangi limbah plastik yang ada di
170lingkungan dan menghasilkan perkerasan yang ramah lingkungan. Pada
171penelitian ini, dilakukan pengujian karakteristik Marshall pada campuran
172Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) dengan penambahan RAP
173dan zat adiktif plastik LDPE. Penambahan RAP yang digunakan adalah
17435% dengan variasi zat adiktif plastik LDPE 0%, 1%, 3%, dan 5%. Nilai
175stabilitas yang diperoleh meningkat sebesar 12,32% pada kadar plastik
1765% dibandingkan kadar plastik 0%. Kadar plastik optimum dalam
177campuran diperoleh 4,8% dengan kadar aspal optimum 6,45%. Dengan
178kadar yang demikian, penambahan plastik Low Density Poly Ethylene
179(LDPE pada campuran aspal dapat menghasilkan perkerasan jalan yang
180bersifat ramah lingkungan.Pengaruh Penambahan Plastik LDPE.
181
182Pembangunan konstruksi jalan raya diperlukan beton aspal yang baik dan
183perawatan yang baik pula, untuk mendukung kemampuan jalan tersebut
184dan menaikan mutu campuran beraspal salah satunya dengan
185menambahkan bahan aditif kedalam aspal. Bahan aditif yang digunakan
186limbah plastik tipe Low Density Poly Ethylene (LDPE), sedangkan untuk
187material digunakan batuan Bassalt yang merupakan bahan baku dari
188gunung. Limbah sampah plastik ini bisa dimanfaatkan dengan berbagai
16
176 Yeni Maratus Solekah
18
19 PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK LOW DENSITY POLY
20 ETHYLENE (LDPE) DALAM CAMPURAN ASPAL
21 7
22
228tinggi) dan menjadi lebih kaku (seperti ditunjukkan oleh stabilitas tinggi
229tetapi kelelehan rendah). Hal ini menunjukkan bahwa penambahan LDPE
230bisa membuat campuran menjadi lebih kaku namun berpori
231menyebabkan campuran memiliki ketahanan yang baik terhadap
232deformasi plastis tetapi lebih rentan terhadap retak dan kurang tahan
233lama.
2344 Kesimpulan
23
248 Yeni Maratus Solekah
25
26 PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK LOW DENSITY POLY
27 ETHYLENE (LDPE) DALAM CAMPURAN ASPAL
28 9
29
303Harpendi, H. M., & Purnawan, P. 2017, November. Pembuatan green
304 pavement dengan pemanfaatan sampah plastik pet, hdpe, dan ldpe
305 sebagai bahan aditif dalam campuran ac-wc. In andalas civil
306 engineering (ace) conference 2017.
307
308Suroso,T. W. 2008. Pengaruh penambahan plastik ldpe (low density poly
309 ethilen) cara basah dan cara kering terhadap kinerja campuran
310 beraspal. Media komunikasi teknik sipil, 16(3), 208-222.
311
30