Abstrak. Elastomer termoplastik (ETP) adalah bahan polimer yang mempunyai sifat termoplastis dan
elastis. Bahan ini mudah dicetak menjadi barang-barang jadi dan didaur ulang, sehingga untuk jangka
panjang tidak merusak lingkungan. Telah dilakukan percobaan pembuatan elastomer termoplastik
dengan menggunakan dua jenis inisiator yaitu kalium persulfat dan ammoium peroksi disulfat dengan
perbandingan antara karet alam terhadap campuran monomer stiren/metil metakrilat adalah 50:50;
60:40% (v/v). Proses pembuatan elastomer termoplastik dilakukan dengan metoda grafting (cangkok)
secara polimerisasi emulsi pada suhu 65oC selama 6 jam dengan menggunakan sodium dodesil sulfat
sebagai emulsifier.
Hasil analisa FTIR menunjukkan bahwa proses grafting telah terjadi dengan munculnya peak baru
pada panjang gelombang 1743 dan 1519 cm-1 yang menunjukkan adanya gugus karbonil (C=O) dari
metil metakrilat dan cincin benzen C=C yang berasal dari stiren. Dari spektrum 1H NMR tampak
adanya peak baru pada puncak pada δ = 7,1 ppm merupakan proton aromatik dari gugus phenyl yang
berasal dari stiren, puncak pada δ = 3,5 ppm tampak proton methoxy dari gugus acrylic yang berasal
dari metil metakrilat yang tergrafting dan puncak pada δ = 5,1 ppm merupakan resonansi dari proton
methyne yang berasal dari isopren. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi grafting dari metil
metakrilat dan stiren terhadap tulang punggung karet alam.
Penggunaan inisiator mempengaruhi terhadap efisiensi grafting. Inisiator kalium persulfat
menghasilkan efisiensi grafting 97,6% sedangkan efisiensi grafting dengan menggunakan inisiator
amonium peroksi disulfat sebesar 90,2%.
Kata kunci: elastomer termoplastik, grafting, polimerisasi emulsi, inisiator, emulsifier
kepegasan (resilience) yang tinggi. Keteraturan Barang cetak yang dibuat dari karet alam tidak
geometri yang tinggi menambah kuat tarik pada dapat di daur ulang.
saat diregangkan karena kristalisasi. Dengan sifat Elastomer termoplastik yang pertamakali
unggul ini karet alam digunakan untuk barang ditemukan yaitu kopolimer triblok stirena-
industri dan kerekayasaan terutama ban. Namun butadiena-stirena, dengan struktur umum (St)n-
sifat yang tidak polar dan kandungan ikatan tak (Bu)m-(St)p, yang bersifat sebagai elastomer yang
jenuh yang tinggi dalam molekul, karet alam tidak berikatan silang secara fisik (physical crosslink).
tahan oksidasi, ozonisasi, panas dan mengembang Oleh karena ikatannya adalah ikatan fisik maka
di dalam oli3. ikatan tersebut mudah putus oleh panas, dan karena
Dengan keterbatasan sifat karet alam, itu mudah di daur ulang.
penggunaannyapun terbatas. Hanya sekitar 30% Beberapa kelebihan elastomer termoplastik
konsumsi karet alam digunakan untuk non ban, dibandingkan dengan vulkanisasi elastomer antara
antara lain untuk sabuk berjalan (conveyor belt), lain :
selang, alas kaki, dan produk lateks seperti sarung 1. Sedikit/tidak perlu campuran : tidak
tangan, benang karet, busa, balon, mainan, kondom, memerlukan crosslink agent.
kateter dan lain-lain. Konsumsi karet alam dalam 2. Proses pengerjaan lebih sederhana karena tidak
bentuk lateks sekitar 10%. Penggunaan karet alam perlu proses pencampuran.
dalam sektor non ban belum tampak ada 3. Proses berlangsung lebih cepat : tidak
perkembangan baru disebabkan keterbatasan sifat- memerlukan waktu untuk reaksi crosslinking.
sifatnya. 4. Memerlukan energi lebih rendah karena
Karet alam akan mengurangi ketergantungan prosesnya lebih cepat.
konsumsi karet alam untuk ban dan sebaliknya 5. Barang jadinya dapat di daur ulang karena tidak
dapat menggantikan karet sintetik sehingga terjadi crosslinking.
diharapkan harga karet alam lebih mantap. Untuk 6. Dapat digunakan mesin cetak untuk
meningkatkan nilat tambah dan produksi karet termoplastik.
alam maka dilakukan modifikasi, salah satu jenis 7. Elastomer termoplastik banyak digunakan
modifikasi dari karet alam adalah elastomer dalam bentuk komposit, ataupun dalam bentuk
termoplastik. blending sesuai dengan sifat-sifat yang
Elastomer termoplastik (ETP) adalah bahan diinginkan4,5,6.
polimer yang mempunyai sifat termoplastis dan
Metode Penelitian
elastis. Bahan ini mudah di cetak menjadi barang-
barang jadi dengan menggunakan mesin cetak Bahan dan Alat. Alat-alat yang digunakan
yang biasa digunakan untuk mencetak bahan- yaitu erlenmeyer leher – tiga, pipet Mohr, gelas
bahan termoplastik. Elastomer termoplastik juga arloji, sudip, neraca analitik, hot plate, stirer, gelas
mudah di cetak dan didaur ulang, sehingga untuk piala, termometer, kertas saring, corong,
jangka panjang tidak merusak lingkungan. Erlenmeyer, labu takar, vacuum, pipet tetes, labu
Termoplastik yang termasuk dalam golongan soklet, gelas ukur, kondensor, oven vakum dan
elastomer termoplastik banyak sekali jumlahnya, rotavapor.
tetapi semuanya dapat di golongkan menjadi enam Bahan yang digunakan amtara lain sodium
golongan besar yaitu : styrenic block copolymer, dodesil sulfat, monomer stiren, metil metakrilat,
elastomeric alloy, polyurethane ETP, copolyester kalium persulfat, silikon oil, petrolium eter, metil
ETP, polyamide ETP dan olefinic ETP. etil keton (MEK), siklo heksan, aseton dan lateks
Di dunia produksi elastomer termoplastik karet alam.
diperkirakan akan terus meningkat. Indonesia Metode. Kopolimerisasi cangkok ( grafting
masih mengimpor elastomer termoplastik. kopolimer) dilakukan dengan memvariasikan
Penggunaan utama elastomer termoplastik adalah konsentrasi monomer yang digunakan dengan
untuk pembuatan adhesive dan pembuatan barang- karet alam. Perbandingan antara karet alam dengan
barang cetak untuk suku cadang otomotif, footwear, monomer (stiren : metil metakrilat ) adalah 50:50 ;
alat kesehatan dan bahan kontruksi. Salah satu 60:40 menggunakan inisiator kalium persulfat dan
kelebihan barang yang dibuat dari elastomer amonium peroksi disulfat.
termoplastik dibandingkan dengan yang dibuat dari Kopolimerisasi cangkok dilakukan dalam
karet alam adalah sifatnya yang dapat di daur ulang. reaktor labu bulat 1cm3 yang dilengkapi dengan
kondensor, termometer, dan pengaduk. Laterk
karet alam, larutan berair emulsifier (SDS),
23
Dewi Sondari, Agus Haryono, M. Ghozali, Ahmad Randy, Kuntari Adi Suhardjo, Ariyadi B., Surasno
%T
vakum. 65
2148.70
2171.85
Dalam tahap ini pun dilakukan tahap
3336.85
3224.98
60
2308.79
3466.08
3184.48
1874.81
penjernihan stiren yang tidak tercangkok dengan 55
900.76
2935.66
2900.94
1012.63
2972.31
2513.25
2567.25
2617.40
3016.67
2694.56
2872.01
2841.15
956.69
50
1367.53
2812.21
1058.92
605.65
1174.65
769.60
1548.84
1234.44
1641.42
timbel, kemudian di tambahkan metil etil keton
45
1568.13
833.25
1604.77
1510.26
1 782.23
sebanyak 200 mL dan dilakukan ekstaksi hingga
542.00
40
1417.68
1463.97
1732.08
1710.86
15 kali siklus setelah pencucian pertama dengan 35
95
GE (%) x100%
Berat total monomer dari polimer 85
2075.41
Hasil dan Pembahasan
80
2272.15
1967.39
1851.66
Proses terjadinya grafting dari monomer
180 9.23
75
2131.34
2411.02
2495.89
2646.34
2549.89
2447.67
748.38
campuran antara stiren dan metil metakrilat 70 2023.33
2796.78
2845.00
540.07
65
711.73
798.53
3182.55
856.39
3014.74
60
3043.67
939.33
522.71
1103.28
648.08
636.51
Microscopy (SEM). 50
1452.40
1350.17
1516.05
3375.43
1585.49
1631.78
1219.01
45
1598.99
1598.99
985.62
1328.95
1282.66
1195.87
40
100 90
%T
%T
97.5
82.5
95
75
92.5
67.5
90
87.5
60
2036.83
85
2576.90
52.5
3695.61
3925.14
82.5
759.95
45
619.15
2688.77
1950.03
80
2040.69
2320.37
2349.30
1948.10
840.96
37.5
1872.88
77.5
941.26
17 93.80
2704.20
75
30
2725.42
1309.67
989.48
72.5
1490.97
1259.52 22.5
3024.38
3230.77
70
3431.36
929.69
1193.94
15
1728.22
1448.54
67.5
1600.92
2850.79
1400.32
569.00
1662.64
2910.58
2958.80
1307.74
1033.85
3028.24
840.96
1116.78
1489.05
989.48
7.5
2954.95
759.95
65
1078.21
1377.17
1109.07
2846.93
1720.50
1433.11
1230.58
1180.44
1136.07
702.09
2914.44
62.5
0
4000 3600 3200 2800 2400 2000 1800 1600 1400 1200 1000 800 600 4000 3600 3200 2800 2400 2000 1800 1600 1400 1200 1000 800 600
Rizal 60,40 1/cm NR R4 1/cm
(c) (d)
Gambar 2. Spektrum FTIR dari elastomer termoplastik dengan karet alam:stiren/metil metakrilat (c) (50:50); (d)
(60:40) %(v/v); inisiator amonium peroksidisulfat
Gambar 3. Spektrum 1H-NMR dari karet alam lateks Gambar 4. Spektrum 1H-NMR dari elastomer
termoplastik, inisiator kalium persulfat
25
Dewi Sondari, Agus Haryono, M. Ghozali, Ahmad Randy, Kuntari Adi Suhardjo, Ariyadi B., Surasno
26