Anda di halaman 1dari 94

TEKNIK PEMERIKSAAN BARANG

PLASTIK DAN KARET


by

R. EHA SALHAH

1
TUJUAN PEMBELAJARAN
HASIL BELAJAR INDIKATOR HASIL BELAJAR
mampu
menerapkan teknik dapat
pemeriksaan barang mempraktekkan
dari plastik, karet, teknik pemeriksaan
kulit dan produk barang dari plastik
turunannya sesuai karet, kulit dan
pengelompokan produk turunannya
pada Harmonized
System
Pemeriksaan Barang dari Plastik

JENIS DAN
KUALITAS
BARANG,
dll
Identifikasi plastik
dapat dilakukan secara sederhana atau rumit (laboratorium)
❖ Secara sederhana (mengamati sifat fisik):
• Titik leleh
• Kelarutan
• Berat jenis
• Sifat dalam pembakaran; atau
• Reaksi dengan bahan tertentu
❖ Secara laboratorium
Pemeriksaan Barang dari Plastik

JENIS DAN Kode HS


KUALITAS Barang
BARANG
PENENTUAN JENIS
KODE HS URAIAN BM
3920.10.11 Plat dan lembaran dari polimer etilena 10.0%
3920.20.91 Plat dan lembaran dari polipropilena 15.0%
3920.30.91 Plat dan lembaran dari polistirena, kaku 10.0%
3920.43.10 Plat dan lembaran dari polimer vinil klorida 10.0%
3920.61.10 Plat dan lembaran dari polikarbonat 10.0%
3920.62.10 Plat dan lembaran dari poli(etilena tereftalat) 10.0%
3920.63.10 Plat dan lembaran dari poliester tidak jenuh 10.0%
3920.69.10 Plat dan lembaran dari poliester lainnya 5.0%
3920.71.10 Film selofan (selulosa diregenerasi) 15.0%
3920.92.10 Plat, lembaran dan film dari poliamida-6 10.0%
3920.92.91 Plat dan lembaran dari poliamida lainnya 25.0%
3920.94.10 Lembaran fenol formaldehida (bakelit) 5.0%
BAGIAN VII. PLASTIK & KARET
BAB 39 BAB 40
PLASTIK DAN BARANG DARI PLASTIK KARET DAN BARANG DARI KARET
CAT BAB = 11 POS = 26 CAT BAB = 6 POS = 17
I. Polimer bentuk asal (1-14) 1–2 : Bahan (alam dan sintetik)
• 1-11 : buatan 3 : karet pugaran ( reclaimed)
• 12-13 : alami 4 : sisa, reja
• 14 : ion exchanger resin 5 : compound
6 : Tidak divulkanisasi
II. Sisa, reja dan skrap; 7 – 16 : barang setengah jadi
semimanufaktur; barang 17 : karet keras
• 15 : sisa, reja dan skrap
• 16-21 : barang setengah jadi
• 22-26 : barang jadi
POLIMER
Definisi :
• molekul panjang mirip rantai yang terdiri atas
banyak molekul pendek yang bersambungan
ujung-ujungnya.

• Molekul besar yg terbentuk dari molekul-


molekul kecil yang terangkai secara berulang.
KEUNGGULAN POLIMER

• Mudah diolah untuk berbagai macam produk pada suhu


rendah dengan biaya murah.
• Mudah dibentuk.
• Ringan; maksudnya rasio bobot/volumnya kecil.
• Tahan korosi, kimia dan kerusakan terhadap lingkungan yang
agresif (tidak bereaksi dengan udara, air, asam, alkali, dan
berbagai zat kimia lain).
• Bersifat isolator yang baik terhadap panas dan listrik.
1/27/2017 Plastik dan Karet 9
KEUNGGULAN POLIMER
• Berguna untuk bahan komponen khusus karena sifatnya
yang elastis dan plastis.
• Berat molekulnya besar sehingga kestabilan dimensinya
tinggi.
• Memiliki kemampuan untuk meredam kebisingan.
• Warna dan tingkat transparansi yang bervariasi.
• Kesesuaian desain dan manufaktur
• Hygienically safe

1/27/2017 Plastik dan Karet 10


Ilustrasi Polimer
Ilustrasi Polimer
PENGGOLONGAN POLIMER

POLIMER
Jenis :
Berdasarkan asal :
• Polimer alam
ex : karet alam (poliisoprena),
sutra dan wol, hemoglobin,
protein dalam tubuh manusia
termasuk DNA yang merup
basis hereditas, pati, selullose
dll

• Polimer buatan : plastic (nilon, PVC


dll) Struktur 3 dimensi hemoglobin
A1. Polimer Alam
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari
makhluk hidup. Contoh polimer alam dapat dilihat pada table di
bawah ini
No Polimer Monomer Polimerisasi Contoh
1 Pati/amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian, akar umbi

2 Selulosa Glukosa Kondensasi Sayur, Kayu, Kapas

3 Protein Asam amino Kondensasi Susu, daging, telur, wol,


sutera
4 Asam nukleat Nukleotida Kondensasi Molekul DNA dan RNA (sel)

5 Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet


1/27/2017 Plastik dan Karet 15
A1. Polimer Alam (continue)
Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan
Contohnya, karet alam kadang-kadang cepat rusak, tidak elastis, dan
berombak. Hal tersebut dapat terjadi karena karet alam tidak tahan
terhadap minyak bensin atau minyak tanah serta lama terbuka di udara.

Contoh lain, sutera dan wol mrp senyawa protein bahan makanan bakteri,
sehingga wol dan sutera cepat rusak.

Umumnya polimer alam mempunyai sifat hidrofilik (suka air), sukar dilebur
dan sukar dicetak, sehingga sangat sukar mengembangkan fungsi polimer
alam untuk tujuan-tujuan yang lebih luas dalam kehidupan masyarakat
sehari-hari.
1/27/2017 Plastik dan Karet 16
A2. Polimer Sintesis
Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di
alam dan harus dibuat oleh manusia. Contoh polimer sintesis dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
No Polimer Monomer Contoh Produk
1. Polietena Etena Kantung, kabel plastik
2. Polipropena Propena Tali, karung, botol plastik
3. PVC Vinil klorida Pipa paralon, pelapis lantai
4. Polivinil alcohol Vinil alcohol Bak air
5. Teflon Tetrafluoroetena Wajan atau panci anti lengket
6. Dakron Metil tereftalat dan etilena glikol kain atau tekstil(wol sintetis)
7. Nilon Asam adipat dan heksametilena diamin Tekstil
8. Polibutadiena Butadiena Ban motor
9. Poliester Ester dan etilena glikol Ban mobil
10. Melamin Fenol formaldehida Piring dan gelas melamin
11.
1/27/2017 Epoksi resin Metoksi benzena dan alcohol Plastik
sekunderdan Karet Penyalut cat (cat epoksi) 17
B.Penggolongan Polimer
Berdasarkan Proses Pembentukannya

Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi, jadi reaksi


polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil
(monomer) membentuk molekul yang besar (polimer). Ada dua
jenis polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi
kondensasi.

B1. Polimer adisi


B2. Polimer kondensasi

1/27/2017 Plastik dan Karet 18


B1. Polimer adisi
Reaksi adisi adalah reaksi pemecahan ikatan rangkap menjadi
ikatan tunggal sehingga ada atom yang bertambah di dalam
senyawa yang terbentuk. Jadi, polimerisasi adisi adalah reaksi
pembentukan polimer dari monomer-monomer yang berikatan
rangkap (ikatan tak jenuh). Polimer adisi ini biasanya identik
dengan plastik, karena hampir semua plastik dibuat dengan
polimerisasi adisi.

1/27/2017 Plastik dan Karet 19


B1. Polimer adisi (continue)
Contoh polimer adisi dapat dilihat pada tabel berikut :
Monomer Nama polimer Kegunaan
Etena Polietilena Tas plastik, botol, mainan, isolasi listrik
Propena Polipropilena Karpet plastik, botol
Stirena Polistirena Pernis kayu, styrofoam, isolasi plastik, gelas plastik,
mainan, bahan pengepakkan

Vinyl klorida Polivinil klorida Pipa, genteng plastik


Tetra floro Politetrafloro etilena Alat masak, isolasi listrik (penutup kabel)
etilena (teflon)

akrilonitril Poliakrilonitril Wig (rambut palsu), cat, benang


Vinil asetat Polivinilasetat Tekstil, gumresin, cat
Metil metakrilat Polimetilmetakrilat Bahan pembuat gelas, pembuat bola bowling

1/27/2017 Plastik dan Karet 20


B2. Polimer kondensasi

Polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dari


monomer-monomer yang mempunyai dua gugus fungsi. Misalnya,
senyawa polipeptida atau protein dan polisakarida merupakan
senyawa biomolekul yang dibentuk oleh reaksi polimerisasi
kondensasi. Berikut beberapa contoh pembentukan polimerisasi
kondensasi :

• Pembentukan nilon
• Pembentukan polyester (polietilena tereftalat) atau dakron

1/27/2017 Plastik dan Karet 21


C. Penggolongan polimer berdasarkan jenis
monomernya
Berdasarkan jenis monomernya, polimer dapat terdiri atas :

C1. Homopolimer
C2. Kopolimer
a. Kopolimer Blok
b. Kopolimer Acak (Random)
c. Kopolimer Bergantian/Silang Teratur
d. Kopolimer Cabang (Graft)

1/27/2017 Plastik dan Karet 22


C1. Homopolimer
Homopolimer adalah polimer yang terbentuk dari
penggabungan monomer sejenis dengan unit berulang
yang sama. Contohnya, selulosa dan protein.
(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n

Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya


terbuka lalu berikatan membentuk polimer yang berikatan
tunggal.
1/27/2017 Plastik dan Karet 23
C2. Kopolimer

Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer


yang terbentuk dari penggabungan monomer yang tidak
sejenis/berbeda.

Menurut catatan 4 bab 39 (Plastik) yang dimaksud dengan


kopolimer adalah semua polimer yang unit monomer
tunggalnya tidak ada yang beratnya 95% atau lebih menurut
berat total kandungan polimer tersebut.
1/27/2017 Plastik dan Karet 24
C2. Kopolimer (continue)

a. Kopolimer Blok
Dalam kopolimer blok kelompok suatu kesatuan berulang
berselang - seling dengan kelompok kesatuan berulang
lainnya dalam rantai polimer. Kopolimer blok mengandung
blok dari satu monomer yang dihubungkan dengan blok
monomer yang lain. Kopolimer blok biasanya terbentuk
melalui proses polimerisasi ionik. Untuk polimer ini, dua
sifat fisik yang khas yang dimiliki dua homopolimer tetap
terjaga.
-A-A-A-B-B-B-A-A-A–B–
C2. Kopolimer (continue)

b. Kopolimer Acak (Random)


Dalam kopolimer acak, sejumlah kesatuan berulang yang
berbeda tersusun secara acak dalam rantai polimer. Dalam
kopolimer acak, tidak ada sequensial yang teratur.
Kopolimer acak sering terbentuk jika jenis monomer olefin
mengalami kopolimerisasi lewat proses jenis radikal bebas.
Sifat kopolimer acak sungguh berbeda dari
homopolimernya.
-A-B-B-A-B-A-A-A-B-A-
C2. Kopolimer (continue)
c.Kopolimer Bergantian/Silang Teratur
Dalam kopolimer silang teratur kesatuan berulang yang
berbeda berselang - seling secara teratur dalam rantai
polimer.
Kopolimer yang teratur yang mengandung sequensial
(deretan) bergantian dua unit monomer.
Polimerisasi olefin yang terjadi lewat mekanisme jenis ionik
dapat menghasilkan kopolimer jenis ini.
-A-B-A-B-A-B-A-B-A–B–A-
1/27/2017 Plastik dan Karet 27
C2. Kopolimer (continue)

d. Kopolimer Cabang (Graft)


Kopolimer dengan rantai utama terdiri dari satuan berulang yang sejenis
dan rantai cabang monomer yang sejenis.
A A A A A A

B B

B B

B
B

B B

B
Penggunaan Polimer
1. Serat sintetik
❖Serat sintetik kerap lebih ringan dan lebih ulet dibanding padanan
alamiahnya.
❖proses : dilelehkan dan diregangkan , dipintal --- benang--- ditenun ----
kain.

Contoh :
• nilon (pertama dan paling terkenal, ditemukan oleh perush. Du pont th
1930) --- kaos kaki, parasut, benang pancing.
• polyester dan akrilik yg byk digunakan untuk pakaian.
• Struktur rumit molekul wol tidak dapat ditiru secara memuaskan di
laboratorium, namun akrilik polimer yg lebih sederhana , terasa seperti wol
dan sering digunakan sbg penggantinya.
Penggunaan Polimer
2.Plastik
❖polimer untuk plastik disebut resin

❖proses : dicairkan dan dicetak menjadi bentuk yg


diinginkan ex, ember dll
Plastik
Dilihat dari ketahanan terhadap suhu:
Plastik yang beraneka ragam tersebut dapat dikelompokkan dalam dua kelompok besar
yaitu :
1. Kelompok Termoplastik
Bahan plastik kelompok ini akan melunak dan mencair bila dipanaskan, seterusnya
dapat dibentuk sesuai maksud dan kemudian akan mengeras kembali bila didinginkan.
Bahan plastik kelompok ini dapat diproses berulang-ulang.
Contoh : Poli etilene (PE), polipropilene (PP), polistirene (PS), polikarbonat (PC), ABS,
SAN, Nilon, PET

2. Kelompok Termosetting
Bahan plastik ini bila sudah dibentuk barang jadi plastik (setelah mengalami proses
pemanasan) akan mengalami perubahan struktur molekul aslinya karena telah terjadi
Crosslinking. Kelompok bahan plastik ini bila sudah menjadi produk plastik tidak dapat
diproses ulang kembali.
Contoh : PU, MF (Melamin Formaldehid), UF (Urea Formaldehid), Polyester, Epoksi
Proses pengolahan

Bahan plastik yang beraneka ragam sebelum menjadi barang plastik (produk jadi
plastik) harus melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Proses pengolahan bahan
plastik yang paling banyak digunakan adalah proses sebagai berikut :
• Extrusion : membuat pipa
• Blow Moulding : membuat botol
• Injection Moulding : membuat barang rumah
tangga
• Compression : membuat barang rumah tangga
• Laminating : membuat furniture
• Foaming : membuat produk busa
• Powder Moulding : membuat barang yang
dibuat dengan tuangan
(casting)
https://www.youtube.com/watch?v=WnpAkqZXfPE
1. Polietilena
• Suatu polimer tinggi yang diperoleh dari polimerisasi etilena,
• merupakan termoplastik yang berupa padatan tembus cahaya
agak menyerupai lilin (wax).

Ada 2 (dua) macam yaitu :


a. Low Density Polyethylene (LDPE)
• Proses polimerisasi tekanan tinggi
b. High Density Polyethylene (HDPE)
• Proses polimerisasi tekanan rendah
• Utk kantong plastik, isolator listrik, botol, pipa, ember dll
2. Polipropilena
• Diperoleh dari polimerisasi propilena.
• Bahan Thermoplastik yang tembus cahaya, kaku mirip
Polyethylene, biasanya kenampakannya lebih terang (glossy).
• Dipergunakan untuk kantong plastik, suku cadang mobil,
peralatan saniter, alat rumah tangga, tali, jaring, botol, pipa,
mainan anak, dan sebagainya.
3. Poliisobutilena
• Diperoleh dari polimerisasi isobutilena, akan diperoleh
suatu produk yang menyerupai karet apabila derajat
polimerisasinya tinggi dan akan diperoleh cairan kental
apabila derajat polimerisasinya rendah.

• dipergunakan sebagai perekat, penutup celah


(sealant), isolator, pengatur kekentalan minyak
pelumas.
4. Polistirena
• Diperoleh dari polimerisasi stirena.
• Polystyrene (PS) termasuk kelompok thermoplastik
• Polimer yang dapat dibuat dari stirena monomer
adalah :
➢ General Purpose Polystyrene (GPPS);
➢ High Impact Polystyrene (HIPS);
➢ Expandable Polystyrene (EPS);
➢ Styrene Acrylonitrile Copolimer (SAN);
➢ Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS);
➢ Styrene Butadiene Rubber (SBR) dsb SBR
Jenis polistirena
1. High Impact Polystyrene (HIPS)
• mempunyai sifat mekanik yang sangat baik sekali.
• banyak diproses dengan moulding untuk pembuatan peralatan rumah
tangga, bagian automotive, container atau wadah makanan, dan lain-
lain.
2. General Purpose Polystyrene (GPPS)
• mempunyai sifat yang hampir sama dengan HIPS namun sifat
mekaniknya di bawah HIPS;
• secara umum sifat GPPS adalah bening seperti gelas, keras, dan
mudah diproses.
• untuk pembuatan berbagai keperluan, misalnya mainan anak-anak
atau perlengkapan dapur.
Jenis polistirena
3. Expandable Polystrene (EPS)
• bahan ini dicampur dengan bahan "Blowing Agent"
dapat dibentuk menjadi foam (busa) setelah
mengalami pemanasan terlebih dahulu yang biasanya
mempergunakan uap air.
• mempunyai sifat konduktivitas panas yang rendah
sehingga banyak dipergunakan sebagai fungsi
mengisolasi panas, dapat dipergunakan untuk
menyekat barang-barang elektronik seperti : radio,
TV, video, dan refrigerator .
Jenis polistirena
4. Styrene Acrylonitrile Copolimer (SAN)
• Bersifat kaku, transparan, sangat tahan terhadap bahan
kimia.
• Digunakan untuk pembuatan panel instrumen mobil,
peralatan RT
5. Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS)
• Kelompok thermoplastik
• Termasuk kopolimer
• Digunakan untuk : helm pengaman, body telp, dinding bag
dalam refrigerator, body TV, radio dsb.
5. Polivinil Khlorida (PVC)
• Diperoleh dari Polimerisasi Vinyl Chloride*
• ada beberapa metode polimerisasi yang dipakai dalam
pembuatan polimer PVC.
• PVC dijual dalam beberapa jenis : pvc murni dan pvc
compound. PVC murni dicampur dengan stabilizer, plasticiser,
bahan warna dll, menjadi produk antara yang dikenal dengan
nama pvc compound .
• Digunakan untuk :
➢ Kulit imitasi
➢ Tas, Sepatu
➢ Isolasi kabel
➢ Pipa dll
6. Politetrafluoroetilena (PTFE)

• Diperoleh dari polimerisasi Tetrafluoroethilena.


• Bahan plastik ini dipasaran dikenal dengan nama " Teflon"
yang merupakan merk dagang dari produksi PTFE buatan
Dupont thickening agent.
• Dipergunakan sebagai pelapis kuali yang berfungsi
sebagai "Non Sticky Coating", untuk bearing, pipa dan
part pompa untuk keperluan bahan kimia, seal dan ring
untuk pemakaian pada suhu tinggi.
7. Polivinil Asetat
Dipergunakan untuk pembuat perekat, banyak dipergunakan
sebagai bahan baku untuk pembuatan cat air (cat tembok) yang
berbentuk emulsi

8. Polivinil Alkohol (PVA)


Suatu damar sintetik yang diperoleh dari hidrolisis polivinil asetat.
Dipergunakan sebagai perekat, penajin tekstil, bahan pengental,
bahan pengemulsi, serat tekstil yang dihasilkan dari PVA
dipergunakan untuk membuat pakaian dalam, selimut dan
sebagainya.
9. Poliurethan

• Termasuk thermosetting
• Ada yg kaku dan fleksibel
• PU kaku : daya isolasi tinggi (penyekat bag dalam
refrigerator, bumper mobil, tumit dan telapak
sepatu)
• PU fleksibel : digunakan untuk kasur, jok mobil,
kendaraan bermotor.
BAKELIT
• Bakelit atau fenol formaldehida pertama kali disintesis oleh Leo Baekeland.
Bakelit sendiri merupakan salah satu contoh polimer sintesis. Selain itu
bakelit mempunyai sifat polimer yang tidak dapat melunak dan dibentuk
ulang. Jika dipanaskan pada suhu tinggi, maka plastik ini akan terurai dan
rusak.
Proses pembentukan bakelit adalah polimer kondensasi. Kondensasi
merupakan reaksi penggabungan monomer – monomer dengan melepas
molekul kecil, seperti H2O dan CH3OH. Reaksi kondensasi berlangsung
lebih lambat, tahap demi tahap sehingga sering disebut sebagai reaksi
pertumbuhan tahap demi tahap.
• Produk utama dari reaksi ini, terbentuk dari phenol dan formal dehide.
Phenol dan formal dehide bergabung ( dimen ) kemudian mengalami
polimerisasi kendensasi. Bakelit digunakan untuk instalasi listrik dan alat-
alat yang tahan suhu tinggi, misalnya asbak dan fiting lampu listrik.
Sisa, Skrap atau Reja

Menurut KBBI:
• Sisa:
apa yang tertinggal (sesudah dimakan, diambil, dan sebagainya); lebihan
• Reja:
sisa-sisa atau buangan;~ ayam bagian ayam (seperti kaki, sebagian isi
perut) yang dibuang; ~ kain perca kain yang sudah dipotong-
potong; ~ kayu pecahan (potongan) kayu; ~ kertas perca-perca kertas yang
menjadi sisa di kertas yang terpakai; ~ nasi sisa nasi; remah
Sisa, Skrap atau Reja Permendag 31/2016
Sisa, Skrap atau Reja https://www.youtube.com/watch?v=zy
F9MxlcItw

EN 39.15:
Produk-produk pada pos 39.15 berupa brg dari plastik yang pecah atau
robek, yang sebenarnya tidak dapat digunakan untuk tujuan asalnya, atau dr
sisa proses produksi (potongan, abu, robekan, dll). dapat digunakan kembali
sebagai material pencetakan, bhn pernis, filler dan lain-lain.
- Sisa, reja dan skrap atas material termosetting tunggal atau
- atas dua atau lebih material termoplastik yang dicampur bersama,
meskipun dpt ditransform ke bentuk asalanya, tetap tercakup dalam pos
39.15

Namun tidak meliputi sisa, reja dan skrap (pos 39.01


- atas material termoplastik tunggal, yang dpt ditransform ke hingga 39.14).
bentuk asal
- atas material plastic mengandung logam mulia, senyawaan
logam mulia dr jenis yg digunakan utk recovery logam mulia (71.12)
Bab 40
Karet dan Barang Dari Karet.
Karet dan
Barang Dari
Karet
Struktur Karet Dan Barang Dari Karet

Karet yang dimaksud dalam bab 40 meliputi:


1. Karet alam , balata, gutta percha, guayule, dan getah
alam yang semacam.
2. Karet sintetik catt 4 Bab 40
3. Faktis.
4. Karet pugaran.
Karet Sintetik berlaku untuk:

1. Zat sintetik tidak jenuh yang


1) dapat diubah dengan tidak kembali ke sifat semula melalui vulkanisasi
menggunakan belerang menjadi zat non termoplastik,
2) pada suhu antara 18C dan 29C tidak akan putus bila direntang hingga tiga
kali panjang aslinya, dan
3) setelah direntang hingga dua kali panjang aslinya selama lima menit,
panjangnya akan kembali menjadi tidak lebih dari satu setengah kali
panjang aslinya.

Untuk keperluan pengujian ini, dpt ditambahkan zat yg diperlukan untuk ikatan
silang, spt pengaktif dan akselerator vulkanisasi; keberadaan zat yang
dimaksud oleh Catatan 5 (B) (ii) dan (iii) juga diperkenankan. Namun demikian,
keberadaan berbagai zat yg tdk diperlukan untuk ikatan silang, seperti
perentang, peliat dan pengisi, tidak diperkenankan;
Karet Sintetik berlaku untuk:

2. Tioplas (TM); dan


3. Karet alam dimodifikasi dengan mempersatukan
atau mencampur dengan plastik, karet alam
didepolimerisasi, campuran dari zat sintetik tidak
jenuh dengan polimer tinggi sintetik jenuh asalkan
semua produk tersebut memenuhi persyaratan
mengenai vulkanisasi, penguluran dan pemulihan
dalam butir (a) di atas
1. Karet Alam
• Karet alam diperoleh dari getah karet alam
(lateks), yaitu cairan yang dikeluarkan oleh
pohon karet yang disebut Hevea Brasiliensis,
cairan ini mengandung :
➢± 60% air
➢± 28% zat karet
➢± 2% damar
➢± 6% garam
Lateks Karet Alam
• Sifatnya adalah cenderung mengental sendiri, beberapa
saat setelah penyadapan.
• untuk mencegah agar tidak busuk dan tidak mudah
membeku, lateks ini harus dibuat stabil. Untuk stabil
biasanya perlu ditambahkan ammoniak.
• Biasanya lateks juga dipekatkan.
• Lateks yang diperdagangkan biasanya telah dipekatkan
dan mengandung karet kira-kira 60% sampai 62%.
Karet Alam
• Adalah karet Hevea Brasiliensis yang telah dibekukan
dengan mengunakan asam asetat atau asam formiat
(asam semut).
• Pengolahan berikutnya tergantung dari apa yang
dikehendaki, yaitu lembaran diasap (smoked shett) atau
krep (crepe).
• Karet alam diperdagangkan menurut bentuk dan mutu
yang sesuai dengan ketentuan internasional,
• Jenis yang paling banyak, yaitu smoked sheet dan
potongannya, pale crepe dan potongannya dan brown
crepe.
CONTOH PRODUK KARET YG DIPERDAGANGKAN

Blanket crepe
KARET LAZIM DIPERDAGANGKAN

Estate Brown Crepe is produced from excellent


Thick pale crepe,
quality scrap rubber. These are made from
for making shoes sole
lump and other high grade rubber scrap (field
coagulam) generated on

roll mill. The crepe thus formed is dried and


usually has a brown to tan color. Estate Brown
Crepe is used in applications like shoe soles
and in non critical tyre compounds skim crepe pale crepe brown
crepe latex crepe
VIETNAM NATURAL RUBBER SVR
High Quality Natural Rubber
3L/SVR10/SVR20
Ribbed Smoked Sheets
Karet Sintetik
• Karet sintetik adalah produk yang didefinisikan dalam catatan 4 Bab
ini. Biasanya produk-produk sintetik yang elastis dan mempunyai
sifat-sifat seperti karet alam.
• Dapat dibuat dari senyawa hidrokarbon (batubara, alkohol, acetylena,
myk tanah dsb)
• Contohnya :
- Styrene Butadiene Rubber (SBR),
- Butadiene Rubber (BR),
- Chloroprene Rubber (CR),
- Acrylonitrile Butadine Rubber (NBR),
- Isoprene Rubber (IR).
Karet Sintetik
karet sintetik dibanding karet alam :
• Karet alam larut dlm minyak tanah, bensin dsb. Sintetik
tdk
• Karet sintetik lebih tahan thd panas, sinar matahari dan
zat asam
• Karet alam lebih mudah diolah daripada karet sintetis
• Karet alam lebih kenyal dari karet sintetis dan lebih tahan
koyak
3. Faktis
• Produk menyerupai karet
• Dibuat dari reaksi belerang kloride dengan minyak
nabati/minyak ikan
• Digunakan sebagai karet lunak (penghapus).

4. Karet pugaran (reclaimed rubber)

Diperoleh dari pengolahan barang tua, terutama


ban atau pengolahan ampas sisa vulkanisasi.
Vulkanisasi
Proses pembuatan suatu barang dimana karet dicampur dg
sulfur.
Tujuan :
• Menaikkan suhu karet
• Sifat keras pd karet
• Tahan terhadap suhu panas
• Tahan geseran
• Tahan disimpan lama
• Menghemat karet
Karet Vulkanisasi
Terdiri dari dua jenis, sesuai dengan kadar belerang yang ditambahkan :

a. Karet vulkanisasi tidak keras,


produk ini adalah hasil vulkanisasi karet, dimana kadar
belerangnya rendah atau kecil,
Contohnya:
- benang dari tali karet vulkanisasi,
- ubin lantai dari karet vulkanisasi
b. Karet keras, apabila kadar belerangnya tinggi (30-50%).
Contoh: Ebonit (bak accu, sakelar listrik, sisir, stop kontak
dll)
Cara Vulkanisasi
Terdiri dari dua jenis proses
a. Proses dingin :
untuk pembuatan produk karet yg tipis (balon, sarung tangan
dokter)
S + latex --- catakan dimasukkan didalamnya --- dikeringkan.

b. Proses panas :
karet + bahan pencampur (S dsb)--- dempul --- dipanaskan
110-130 derajat C---- dibentuk.
EBONIT
• Ebonit adalah jenis karet yang sangat keras dan diproduksi
melalui formulasi dengan bahan baku utama karet beserta
bahan kimia pengisi lainnya yang kemudian dilakukan proses
vulkanisasi atau pemanasan. Tetapi hasil produk ebonite ini
harus dibedakan dengan karet yang sudah mengeras akibat
terjadinya proses oksidasi atau sudah rusak dikarenakan umur
produk karet yang sudah lama.
ex. : bahan isolasi listrik, peralatan teknik, peralatan rumah
tangga, roda karet , bola bowling dan lain-lain
KULIT
PENGERTIAN KULIT

Kulit jadi (leather) adalah produk yang terbuat dari berbagai macam kulit mentah
binatang baik binatang besar (hides) dan binatang kecil (Skins)
Kulit mentah segar (fresh hides/skins) mengandung 60%-70% air, 30%-35%
protein, 2,5-3,0% lemak, 0,3%-0,5% garam mineral dan karbohidrat sebesar 2%.

• Proses pembuatan kulit jadi adalah usaha memberikan sifat-sifat kulit


jadi dengan cara menghilangkan bahan yang tidak berguna dalam kulit
mentah dan memasukkan bahan-bahan yang dibutuhkan ke dalam kulit
jadi (leather).
Hewan Hewan
Hewan liar Hewan air Burung
ternak melata
• sapi • buaya • gajah • ikan pari • burung
• kerbau, • biawak • harimau • ikan kakap unta
• kuda • komodo • ikan tuna • ayam
• kambing • ular
• domba • kodok
• babi
• Sebagai suatu cara atau proses untuk mencegah terjadinya lisis
atau degradasi komponen-komponen dalam jaringan kulit.
• Prinsip pengawetan kulit adalah menciptakan kondisi yang tidak
cocok bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme
perusak kulit.
• Hal tersebut dilakukan dengan menurunkan kadar air sampai
tingkat serendah mungkin dengan batas tertentu sehingga
mikroorganisme tidak mampu untuk tumbuh (± 5-10%).
TUJUAN PENGAWETAN KULIT

A. Mempertahankan struktur dan keadaan kulit dari


pengaruh lingkungan untuk sementara waktu sebelum
dilakukan proses pengolahan/penyelesaian
B. Untuk tujuan penyimpanan dalam waktu yang relatif lebih
lama Agar kulit dapat terkumpul sehingga dapat
dikelompokkan menurut besar dan kualitasnya serta
mengantisipasi terjadinya over produksi karena stok
kulit yang terlalu banyak
PROSES PENGAWETAN KULIT MENTAH

Pengeringan

Kombinasi penggaraman dan pengeringan

Garam basah

pengasaman (pickling)
PROSES PENYAMAKAN KULIT
AKTIFITAS MENGUBAH KULIT MENTAH
MENJADI BAHAN KULIT JADI (LEATHER) Finishing

• Pengetaman (supaya
Pre-tanning Tanning
ketebalan sama)
• Pengerjaan sebelum • Merubah sifat kulit • Pemucatan
penyamakan mentah menjadi kulit • Neutralizing (kulit
• Meliputi : yang lebih tahan samak krom memiliki
• Soaking • Sering disebut kadar asam tinggi
dengan proses sehingga dintralkan
• Liming dengan natrium
penyamakan
• Splitting bikarbonat)
• Deliming • Pengecatan,
• Bating peminyakan,
• Pickling pengeringan
PROSES PENYAMAKAN KULIT
Penyamakan Penyamakan Penyamakan
Nabati Mineral Kimia Penyamakan
(Vegetable (Mineral (Chemically Minyak
Tanned) Tanned) Tanned)

Kombinasi
❖PENYAMAKAN NABATI (VEGETABLE TANNED)
Jenis bahan penyamak yang digunakan adalah bahan-bahan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti akar, batang dan daun.
Prinsipnya bahwa semua tumbuh-tumbuhan yang mengandung
tannin dapat digunakan. Contoh tumbuhan yang sering digunakan
antara lain : mahoni, pisang, teh, akasia, bakau.
Produk kulit jadi yang dihasilkan umumnya adalah sepatu sol
(sepatu kerja/sepatu militer/polisi)
❖PENYAMAKAN MINERAL (MINERAL TANNED)

Jenis bahan penyamak yang sering digunakan dalam


penyamakan ini antara lain yang berasal dari golongan
aluminium seperti tawas putih (K2SO4 Al2(SO4)3 24 H2O),
golongan chrome seperti Cr2O3 (produk komersial dengan
merek Chromosal-B) dan Zirkonium.
Produk kulit jadi (leather) yang biasa dihasilkan melalui
penyamakan ini antara lain : kulit untuk bahan jaket, tas kantor,
sepatu dan lap (chamois).
❖Penyamakan Kimia (Chemically Tanned)
Penyamakan menggunakan bahan-bahan dari golongan fenol yang telah
dibesarkan molekulnya melalui proses sulfonasi dan kondensasi. Produk
komersial dijual dengan merek Basyntan, Irgantan dan Tanigan.

Tujuan yang diharapkan dari penyamakan ini adalah memperoleh kulit


jadi dengan menampilkan kesan aslinya. Seperti kulit reptile (ular, buaya
biawak) maupun pada kulit kaki ayam. Melalui teknik penyamakan ini relief
(rajah) khas yang dimiliki masing-masing kulit tetap dipertahankan dan
akan tetap tampak sebagai suatu seni (art) tersendiri.
❖Penyamakan Minyak

Jenis bahan penyamak yang digunakan adalah berasal dari minyak


ikan salah satu contohnya adalah minyak ikan hiu. Dalam
perdagangan biasa dikenal dengan nama minyak ikan kasar. Minyak
ikan yang digunakan memiliki ikatan C rangkap atau bilangan yodium
berkisar 80-120.
Produk kulit jadi yang dihasilkan misalnya kulit bulu (zemleer).
WET BLUE
Hasil penyamakan mineral dengan menggunakan bahan
kromium sulfate atau garam kromium. Secara fisik hasil
penyamakan berwarna biru dalam keadaan basah
KULIT PATEN
yaitu kulit samak yg dilapisi atau dibalut dg pernis atau lacquer atau dg lembaran
plastik tipis yg telah dibentuk dan memiliki permukaan mengkilat seperti kaca.
• Pernis dan lacquer yang digunakan dapat berwarna maupun tidak dan
menggunakan dasar:
(1) minyak nabati kering (biasanya minyak biji rami);
(2) diperoleh dengan selulosa (misal, nitro-cellulose);
(3) produk sintetis (termoplastik maupun bukan), terutama polyurethane atau
polyvynil choride)
• lembaran tipis dr plastik yg sudah dibentuk yg digunakan pada kulit samak
kebanyakan dibuat dr polyuretane atau polivinyl choride.
• Bagian permukaan produk jenis ini tdk perlu halus, dimaksudkan utk
mendapatkan tiruan kulit tertentu (buaya, kadal dll.) atau dibuat seperti diembos,
mengkerut atau berbutir/ berbintik. Akan tetapi, harus tetap mengkilap seperti
kaca.
KULIT PATEN
Ketebalan dari lapisan atau
lembaran tipis
Kulit paten max 0.15 mm 4114.20.00

> 0.15 mm tp < 0.5 total


4114.20.00
Kulit paten tebal keseluruhan
dilaminasi > 0.15 mm tp min 1.5
Bab 39
total tebal keseluruhan
KULIT KOMPOSISI
bahan dasarnya kulit samak alam atau serat-serat kulit.
Kulit samak komposisi dibuat dari berbagai proses:
1. Dengan menempa kupasan-kupasan kulit dan sisa
kulit lain dari kulit samak dengan ditambahkan lem
atau bahan perekat lain.
2. Dengan menempa kupasan-kupasan kulit dan sisa
kulit lain dari kulit samak tanpa bahan perekat,
dengan tekanan tinggi,
3. Dengan mengolah kupasan kulit atau sisa kulit
menjadi serat-serat kulit dengan memanaskan di air
panas (tanpa perekat, seperti kertas); kmd pulp
tersebut dibentuk menjadi lembaran melalui
penggilingan.
KULIT KOMPOSISI
Kulit samak komposisi dapat dicat, disemir, dibuat berbintik atau
dicap, dihaluskan dg carborundum atau ampelas, dipernis atau
dilapisi dengan logam.
- Dlm bentuk irisan tipis,
lembaran atau strip,
baik digulung atau
tidak.
4115.10.00
Kulit
komposisi - persegi atau empat
persegi panjang

Bukan persegi atau


Kemungkinan Bab 42
empat persegi panjang
KULIT CHAMOIS
• Kulit yang disamak dan diolah menggunakan minyak ikan
atau minyak binatang pada kulit tersebut. Umumnya Kulit
samak yang dikerjakan dengan cara ini adalah sisi bagian
dalam dari kulit biri-biri

Hs Code 41.14 Kulit


Samak Chamois
(Termasuk Kulit Samak
Chamois Kombinasi)
CHAMOIS
Original dari kain Chamois itu sebetulnya haruslah dari Kulit Domba asli. sangat kuat.
daya tahan mampu mencapai 1 tahun lebih. dibanding kanebo/synthetic chamois
standar yang hanya tahan 1 bulan kurang ( mudah sobek bila di peras ).

Kain chamois yang di jual ini terbuat dari kulit domba asli. dan benar2 berbau kulit. Ciri2
kain Original Kulit Chamois ini adalah:
1. Mengeringkan dengan sempurna tanpa meninggalkan bekas air
bila digunakan untuk mengeringkan apapun yang basah (termasuk
Piringan CD, Cat mobil/motor, handphone,meja kaca, dan semua
yang basah)
2. Bulu halus di kulit chamois memberi efek Super Gloss (berkilau)
melebihi dari kain microfiber (kehalusan bulu chamois melebihi
microfiber).
3. Tidak menimbulkan goresan / Swirl Marks sama sekali
4. Tidak mengikis wax sama sekali
5. Daya tahan mencapai tahunan (minimal 1 tahun lebih)
6. Sangat kuat dan tidak mudah robek
FULL GRAIN LEATHER


SPLIT LEATHER

• kulit dengan permukaan asli yang telah di pisahkan dari kulit mentah.
Ketebalan diatur sesuai kebutuhan dan keretakan kulit yang terjadi di setiap
lapisan. Splits juga digunakan untuk membuat suede. Suede memiliki dua
sisi yang kasar. Produsen menggunakan berbagai teknik untuk membuat
suede dari full-grain.
• Atau Kulit jadi dari sapi, kuda, kerbau, yang dibelah dengan mesin belah
yang menghasilkan 2 bagian atau lebih, yaitu bagian nerf/ permukaan luar
(grain split) dan daginng/ permukaan dalam (flesh split) yang digunakan
untuk sepatu, sandal, ikat pinggang dan sebagainya.
CORRECTED-GRAIN LEATHER

Dikenal juga dengan nama Top Grain Leather merupakan kulit yang
telah ditambahkan permukaannya. Permukaan kulit dikoreksi karena
kulit tidak memenuhi standar untuk digunakan dalam pembuatan full
grain dan vegetable tanned leather. Ketidaksempurnaan dikoreksi
atau diampelas dan biji-bijian buatan ditambahkan ke permukaan dan
dilengkapi dengan noda atau pewarna.

Kebanyakan corrected grain leather digunakan untuk membuat kulit


berpigmen karena pigmen padat dapat membantu menyembunyikan
ketidaksempurnaan.
CORRERCTED-GRAIN LEATHER

Jenis kulit finishing yang pori kulit atau grain-nya sudah dimodifikasi/dirubah
baik dengan proses amplas (buffing) atau pengecetan (roll coating) sehingga
permukaan grain-nya sudah tidak sesuai dengan grain kulit aslinya.
PEMERIKSAAN PLASTIK DAN
BARANG DARI PLASTIK
DENGAN METODE UJI BAKAR
Tabel jenis plastik dalam uji bakar
Bahan polimer Sifat pembakaran Bau dan warna asap
Silikon Tidak terbakar
Poliamide (nilon) Abu keras Bau seledri
Amino resin Sulit terbakar Bau amina, merah
Karet klorinasi Sulit terbakar Bau asam klorida
Polivinil klorida Ada warna hijau
Poliethilene, Api kuning, biru memusat Bau parafin (lilin)
polipropilene
poliurethane Api kuning, biru memusat Bau isosianat
Poliester resin berarang Tajam
polistirena berarang Bau manis
Polivinil asetat Kuning gelap Bau asam asetat
Selullose Kuning jingga Bau kertas terbakar
Time Is Like A River,
YOU CANNOT TOUCH THE
SAME WATER TWICE
Because The Flow That
Has Passed Will Never
Pass Again..

ENJOY EVERY MOMENT IN LIFE


Thanks and
..See you again..

Anda mungkin juga menyukai