Anda di halaman 1dari 11

Nama : Ega Siyamto

NIM : 5202420017
Prodi : Pendidikan Teknik Otomotif
Rombel : A

Resume Materi Material Polimer

 Pengertian Polimer
Polimer adalah suatu makromolekul atau disebut juga dengan molekul raksasa yang
tersusun atas beberapa monomer (molekul-molukul kecil yang sederhana). Polimer
merupakan molekul besar (makromolekul) yang terdiri atas susunan unit kimia berulang yang
kecil, sederhana, dan terikat oleh ikatan kovalen. Unit berulang ini biasanya setara atau
hampir setara dengan monomer yaitu bahan awal dari polimer.
Polimer merupakan molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang
ratusan bahkan ribuan molekul sederhana yang disebut monomer. Oleh karena itu polimer
mempunyai massa molekul relatif sangat besar. Polimer banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Tanpa disadari bahan - bahan yang kita gunakan seperti pakaian, botol minum,
map dan kantong plastik, kertas, ban, dan lain-lain merupakan produk terbuat dari polimer.
Pada umumnya, polimer merupakan senyawa kimia organik yang didasarkan pada
karbon, hidrogen, dan unsur bukan logam (O, N, dan Si). Polimer alam memiliki rantai
karbon utama berupa Teknologi Polimer rantai karbon (C). Umumnya, polimer memiliki
struktur molekul yang sangat besar.

 Pengertian Monomer
Monomer merupakan sebarang zat yang dapat dikonversi menjadi suatu polimer. Sebagai
contoh, etilen adalah monomer yang dapat dipolimerisasi menjadi polietilen (lihat reaksi di
bawah ini). Asam amino termasuk monomer juga, yang dapat dipolimerisasi menjadi
polipeptida dengan pelepasan air.
Contoh Polimer

a. karbohidrat,
b. protein,
c. lemak, karet alam,
d. dan sejumlah plastik seperti polietilene (PE),
e. Plastik polipropilena PP,
f. plastik polietilen tereftalat PET,
g. plastik polivinil chloride PVC,
h. plastik polistirena PS,
i. teflon, dan nilon.

 Struktur polimer
Berdasarkan strukturnya polimer dibedakan :
a. Polimer linear
Polimer linear terdiri dari rantai panjang atom-atom kerangka yang dapat
mengikat gugus substituen. Polimer ini biasanya dapat larut dalam beberapa
pelarut, dan dalam keadaan padat pada temperatur normal. Polimer ini terdapat
sebagai elastomer, bahan yang fleksibel (lentur) atau termoplastik seperti gelas).

Contoh : Polietilena, polivinil klorida (PVC), polimetil metakrilat (PMMA),


Lucite, Plexiglas, atau perspex), poliakrilonitril (orlon atau creslan) dan nylon
66.
b. Polimer bercabang
Polimer bercabang dapat divisualisasi sebagai polimer linear dengan
percabangan pada struktur dasar yang sama sebagai rantai utama.

c. Polimer jaringan tiga dimensi (three-dimension network)


Polimer jaringan tiga dimensi adalah polimer dengan ikatan kimianya terdapat
antara rantai. Bahan ini biasanya di-swell (digembungkan) oleh pelarut tetapi
tidak sampai larut. Ketidaklarutan ini dapat digunakan sebagai kriteria dari
struktur jaringan. Makin besar persen sambung-silang (cross-links) makin kecil
jumlah penggembungannya (swelling). Jika derajat sambung-silang cukup
tinggi, polimer dapat menjadi kaku, titik leleh tinggi, padat yang tak dapat
digembungkan, misalnya intan (diamond).

 Istilah pada polimer


Monomer adalah satu satuan struktur dari polimer.
Cantoh: H H H H H H
C = C  - C - C - C - C …….
H H H H H H
Etilen Polietilen

DERAJAT POLIMERISASI
Polipropilen memiliki banyak monumer propelin
CH3 H CH3 H
n. C = C - C – C –
H H H H n
n adalah derajat polimerisasi

- Polipropelin dibentuk oleh n satuan monomer propelin.


- a adalah berat molekul satuan
-M adalah berat molekul polimer
Jadi : M = n . a
Berat molekul polimer tidak selalu sama tetapi berubah, maka berat polimer
(M)dengan berat molekul rata-rata
 Karakteristik polimer
Bahan Polimer Bahan Organik
-Berat molekul besar > 10.000 -Berat molekul kecil

-Tidak larut pada zat pelarut, kalaupun -Dapat larut pada pelarut
bisa viskositasnya tinggi
-Perubahan sifat: Padat meleleh -Perubahan sifat: padat cair 
(viskositas tinggi)  menjadi arang menguap
(tidak menguap).

 Sifat khas bahan polimer


d. Mampu cetak baik, pada temperatur ren dah dapat dicetak (penyuntikan,
penekan nan, ekstrusi dll)  ongkos rendah
e. Ringan (γ = 1- 1,7) dan kekuatan dapat ditingkatkan.
f. Isolator listrik yang baik. Mungkin sbg bahan konduktor.
g. Tahan air dan ketahanan zat kimia baik.
h. Sifat dapat dirubah tergantung cara pem buatannya (bahan pengisi, bahan
pemlastis)
i. Lebih murah.
j. Kurang tahan terhadap panas.
k. Permukaan kurang keras.
l. Umumnya tidak tahan terhadap zat pelarut.
m. Mudah termuati listrik elektrostatik.
n. Beberapa bahan tahan abrasi, koefisien gesek kecil.

 pengelompokan dan Pengunaan Polimer


A. pengelompokan polimer
1. Penggolongan polimer berdasarkan asalnya
a. Polimer Alam
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari makhluk
hidup.
Polimer sintesis yang telah dikembangkan guna kepentingan komersil,
misalnya pembentukan serat untuk benang kain dan produksi ban yang
elastisterhadap jalan raya. Ahli kimia saat ini sudah berhasil mengembangkan
beratus-ratus jenis polimer sintesis untuk tujuan yang lebih luas. Contoh
polimer alam terdapat pada tabel di bawah ini :
No Polimer Monomer Polimerisasi Contoh
1. Pati/amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian, akar umbi
2. Selulosa Glukosa Kondensasi Sayur, Kayu, Kapas
3. Protein Asam amino Kondensasi Susu, daging, telur,
wol, sutera
4. Asam nukleat Nukleoteda Kondensasi Molekul DNA dan
RNA (sel)
5. Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet
-Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan
Contohnya, karet alm kadang-kadang cepat rusak, tidak elastis, dan
berombak. Hal tersebut dapat terjadi karena karet alamtidak tahan terhadap
minyak bensin atau minyak tanah serta lama terbuka di udara. Contoh lain,
sutera dan wol merupakan senyawa protein bahan makanan bakteri, sehingga
wol dan sutera cepat rusak. Umumnya polimer alam mempunyai sifat
hidrofilik (suka air), sukar dilebur dan sukar dicetak, sehingga sangat sukar
mengembangkan fungsi polimer alam untuk tujuan-tujuan yang lebih luas
dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

b. Polimer Sintesis
Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di
alam dan harus dibuat oleh manusia.
Polimer sintesis yang telah dikembangkan guna kepentingan komersil,
misalnya pembentukan serat untuk benang kain dan produksi ban yang
elastisterhadap jalan raya. Ahli kimia saat ini sudah berhasil mengembangkan
beratus-ratus jenis polimer sintesis untuk tujuan yang lebih luas. Contoh
polimer sintesis terdapat pada tabel di bawah ini :
No Polimer Monomer Terdapat pada
1. Polietana Etana Kantung, kabel plastik
2. Polipropena Propena Tali, karung, botol plastik
3. PVC Vinil klorida Pipa paralon, pelapis lantai
4. Polivinil alcohol Vinil alcohol Bak air
5. Teflon Tetrafluoroetena Wajan atau panci anti
lengket
6. Dakron Tetrafluoroetena Pipa rekam magnetik, kain
atau tekstil (wol sintetis)
7. Nilon Asam adipat dan Tekstil
heksametilena diamin
8. Polibutadiena Butadiena Ban motor
9. Poliester Ester dan etilena glikol Ban mobil
10. Melamin Fenol formaldehida Piring dan gelas melamin
11. Epoksi resin Metoksi benzena dan Penyalut cat (cat epoksi)
alcohol sekunder

-Sifat-sifat polimer sintesis


polimer bahan sintetik akan lebih sulit diuraikan oleh mikroorganisme
dibanding polimer bahan alami. Dari hasil penelitian tersebut dihasilkan
polimer sintesis yang dapat dirancang sifat-sifatnya, seperti tinggi rendahnya
titik lebur, kelenturan dan kekerasannya, serta ketahanannya terhadap zat
kimia. Tujuannya, agar diperoleh polimer sintesis yang penggunaannya sesuai
yang diharapkan.
2. Penggolongan Polimer Berdasarkan Proses Pembentukan
Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi, jadi reaksi polimerisasi
adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) membentuk
molekul yang besar (polimer). Ada dua jenis polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi
dan polimerisasi kondensasi.

a. Polimer adisi
Reaksi adisi adalah reaksi pemecahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal
sehingga ada atom yang bertambah di dalam senyawa yang terbentuk. Jadi,
polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer
yang berikatan rangkap (ikatan tak jenuh). Polimer adisi ini biasanya identik
dengan plastik, karena hampir semua plastik dibuat dengan polimerisasi adisi.

monomer pembentuk polimer adisi adalah senyawa yang ikatan karbon


berikatan rangkap seperti alkena, sterina, dan haloalkena. Polimer adisi ini
biasanya identik dengan plastik, karena hampir semua plastik dibuat dengan
polimerisasi adisi. Misalnya polietena, polipropena, polivinil klorida, teflon
dan poliisoprena.
- Contoh polimer adisi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
No monomer polimer Nama polimer Kegunaan
1. Polietana
2. Polipropena
3. Polistirena
4. Polivinil klorida
5. Polivinil
dienklorida
6. Politetraetilena
(teflon)
7. Poliakrilonitril Wig (rambut palsu), cat, benang
8. Polivinilasetat Tekstil, gumresin, cat
9. Polimetilmetak Bahan pembuat gelas, pembuat
rilat bola bowling

b. Polimer kondensasi
Polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-
monomer yang mempunyai dua gugus fungsi. Misalnya, senyawa polipeptida
atau protein dan polisakarida merupakan senyawa biomolekul yang dibentuk
oleh reaksi polimerisasi kondensasi.
contoh pembentukan polimerisasi kondensasi :

- Pembentukan nilon
Nilon merupakan suatu polimer yang ditemukan oleh Wallace Hume
Carothers di tahun 1934 sewaktu bekerja di perusahaan Du Pont. Polimer
nilon dibentuk dari monomer asam 6aminoheksanoat
(HOOCCH2(CH2)3CH2NH2). Dalam polimerisasi ini, gugus karboksil dari
monomer berikatan dengan gugus amino dari monomer tersebut.
- Pembentukan polyester (polietilena tereftalat) atau dakron
Sama halnya pada nilon-66, polyester dakron dibentuk oleh 2 polimer
berlainan, yaitu dari etilena glikol (polialkohol) dengan dimetil tereftalat
(senyawa ester).

3. Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya


Berdasarkan jenis monomernya, polimer dapat terdiri atas homopolimer dan
kopolimer. Penjelasannya sebagai berikut :
a. Homopolimer
Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis. Contohnya, selulosa
dan protein.
(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n
Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan
membentuk polimer yang berikatan tunggal.

b. Kopolimer
Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang monomernya
tidak sejenis. pembentukan polimer berlangsung dengan suhu dan tekanan
tinggi atau dibantu dengan katalis, namun tanpa katalis strukyur molekul yang
terbentuk tidak beraturan. Jadi, fungsi katalis adalah untuk mengendalikan
proses pembentukan striktur molekul polimer agar lebih teratur sehingga sifat-
sifat polimer yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Contoh struktur
rantai molekul polimer tidak beraturan 9 produk polimerisasi tanpa katalis)
adalah sebagai berikut :
(-P-S-S-P-P-S-S-S-P-S-P-)n
- Kopolimer tidak beraturan
Pada proses pembentukan polimer yang digunakan katalis, struktur
molekul yang terentuk akan beraturan. Contoh struktur rantai molekul
polimer teratur (produk polimerisasi dengan katalis) adalah sebagai
berikut :
Sistem blok
(-P-P-P-S-S-S-P-P-P-S-S-S-)n

kopolmer blok sistem berseling

(-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-)n

kopolimer berseling

4. Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas


Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat dibedakan atas polimer
termoplas (tidak tahan panas, seperti plastik) dan polimer termosting (tahan panas,
seperti melamin).
a. Polimer termoplas
Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut
apabila dipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak
kembali (didaur ulang).
Contohnya polietilene, polipropilena, dan PVC.

b. Polimer termosting
Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut apabila
dipanaskan tidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang.
Contohnya melamin dan bakelit.

B. Polimer Buatan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan polimer buatan. Berikut
ini beberapa contoh polimer buatan di sekitar kita :
1. Karet Sintetis
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-
ahli kimia organic telah mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk
mempercepat perolehan kebutuhan tersebut.
Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan bahan dasar
monomer, seperti butadiene dan stirena denganm cara kopolimerisasi

2. Serat Sintetis
Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari karbohidrat
(selulosa), dan polimer dari protein (wol dan sutera). Seperti halnya karet, serat
memiliki polimer sintetis, yaitu nilon dan poliester (dakron).
Dakron atau tetoron merupakan polyester. Polimer ini yang sangat kuat,
sangat lentur dan transparan. Polimer ini juga digunakan untuk membuat sintetis
dan membuat lembaran film tipis yang dalam perdagangan disebut mylar

3. Orlon
Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini
merupakan serat sintetis, seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai campuran
wol, karpet, dan kaus kaki.

4. Plastik
Plastik merupakan polimer sintetis yang paling populer karena banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.

5. Polietana
Polietilena merupakan polimer plastik yang sifatnya ulet (liat), massa jenis rendah,
lentur, sukar rusak apabila lama dalam keadaan terbuka di udara maupun apabila
terkena tanah Lumpur, tetapi tidak tahan panas. Polietena adalah plastik yang
banyak diproduksi, dicetak lembaran untuk kantong plastik, pembungkus
halaman, ember, dsb.
6. Polipropena
Polipropena mempunyai sifat yang sama dengan polietena. Oleh karena plastik ini
juga banyak diproduksi, hanya kekuatannya lebih besar dari polietena dan lebih
tahan panas serta tahan terhadap reaksi asam dan basa. Plastik ini juga digunakan
untuk membuat botol plastik, karung, bak air, tali, dan kanel listrik (insulator).

7. PVC (Polivinil Klorida)


PVC mempunyai sifat keras dan kaku digunakan untuk membuat pipa plastik,
pipa paralon, pipa kabel listrik, kulit sintetis, dan ubin plastik.

8. Teflon (Tetrafluoroetena)

Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan
kimia. Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panic anti lengket), pelapis tangki di
pabrik kimia, pipa anti patah, dan kabel listrik.

9. Bakelit (Fenol Formaldehida)


Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua jenis monomer, yaitu fenol
dan formaldehida. Polimer ini sangat keras, titik leburnya sangat tinggi dantahan
api. Bakelit digunakan untuk instalasi listrik dan alat-alat yang tahan suhu tinggi,
misalnya asbak dan fiting lampu listrik.

10. Flexiglass (Polimetil Metakrilat)


Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang flexiglass.
Polimetil metakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil metakrilat
(H2C = CH-COOH3). PMMA merupakan plastik yang kuat dan transparan. Polimer
ini digunakan untuk jendela pesawat terbang dan lampu belakang mobil.

C. Kegunaan polimer
a. Plastik Polietilentereftalat (PET)
b. Plastik Polietena/Polietilena (PE)
c. Polivinil Klorida (PVC)
d. Plastik Nilon
e. Karet Sintetik
f. Wol
g. Kapas

Manfaat atau kegunaan polimer dalam kehidupan sehari-hari :


a. Plastik Polietilentereftalat (PET)
Plastik PET merupakan serat sintetik poliester (dakron) yang transparan dengan
daya tahan kuat, tahan terhadap asam, kedap udara, fleksibel, dan tidak rapuh.
Dalam hal penggunaannya, plastik PET menempati urutan pertama. Penggunannya
sekitar 72 % sebagai kemasan minuman dengan kualitas yang baik. Plastik PET
merupakan poliester yang dapat dicampur dengan polimer alam seperti : sutera, wol
dan katun untuk menghasilkan bahan pakaian yang bersifat tahan lama dan mudah
perawatannya.

b. Plastik Polietena/Polietilena (PE)


Terdapat dua jenis plastik PE, yaitu Low Density Polyethylene (LDPE) dan
High Density Polyethylene (HDPE). Plastik LDPE banyak digunakan sebagai
kantung plastik serta pembungkus makanan dan barang.

Plastik HDPE banyak digunakan sebagai bahan dasar membuat mainan anak-
anak, pipa yang kuat, tangki korek api gas, badan radio dan televisi, serta piringan
hitam.

c. Polivinil Klorida (PVC)


Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga
bersifat tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik
PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel.

Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan


anak-anak, pipa PVC (paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa
komponen mobil. Adapun plastik bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk
membuat selang plastik dan isolasi listrik.

Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan sekitar 68
% digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).

d. Plastik Nilon
Plastik nilon merupakan polimer poliamida (proses pembentukannya seperti
pembentukan protein). Plastik Nilon ditemukan pada tahun 1934 oleh Wallace
Carothers dari Du Pont Company. Ketika itu, Carothers mereaksikan asam adipat
dan heksametilendiamin. Plastik yang bersifat sangat Kuat (tidak cepat rusak) dan
halus ini banyak digunakan untuk pakaian, peralatan kemah dan panjat tebing,
peralatan rumah tangga serta peralatan laboratorium.

e. Karet Sintetik
Karet Sintetik yang terkenal adalah Styrene Butadiene Rubber (SBR), suatu polimer
yang terbentuk dari reaksi polemerisasi antara stirena dan 1,3butadiena. Karet
sintetik ini banyak digunakan untuk membuat ban kendaraan karena memiliki
kekuatan yang baik dan tidak mengembang apabila terkena minyak atau bensin.

f. Kapas
Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati (selulosa) yang paling banyak
digunakan (hamper 50 % pemakaian serat alami berasal dari kapas). Kain katun
dibuat dari serat kapas dengan perlakuan kimia sehingga menghasilkan kain yang
kuat, enak dipakai, dan mudah perawatannya.
D. Dampak polimer
Dampak dari berkembangnya polimer adalah
a. Konsumsi berlebih terhadap plastik mengakibatkan jumlah sampah plastik yang
besar akan mencemari tanah, air, laut, bahkan udara.
b. terganggunya kesehatan bagi manusia tanpa disadari.
c. Pekerjapekerja wanita dalam industri getah, plastik dan tekstil seringkali mengalami
kejadian bayi mati dalam kandungan dan ukuran bayi yang kecil.
d. penggunaan plastik dalam industri makanan akan terjadi kontaminasi zat warna
plastik dalam makanan, zat pewarna hitam kalau terkena panas (misalnya berasal dari
gorengan), bisa terurai, terdegradasi menjadi bentuk radikal. Zat racun itu bisa bereaksi
dengan cepat, seperti oksigen dan makanan. Kalaupun tak beracun, senyawa tadi bisa
berubah jadi racun bila terkena panas. Bentuk radikal ini karena memiliki satu elektron
tak berpasangan menjadi sangat reaktif dan tidak stabil sehingga dapat berbahaya bagi
kesehatan terutama dapat menyebabkan sel tubuh berkembang tidak terkontrol seperti
pada penyakit kanker.
e. dapat mengganggu sistem reproduksi yang berakibat kemandulan atau menurunkan
kesuburan.
f. Anak yang terbiasa mengonsumsi styrene juga bisa kehilangan kreativitas dan pasif.
Industri Polimer berkembang pada saat ditemukannya vulkanisasi oleh Charles
Goodyear tahun 1839. Industri Polimer Sekilas Tentang Polimer 19 banyak digunakan
sebagai plastik, pipa, otomotif, elektronik dan pabrik serta rumah tangga.

E. Bahan Bacaan :
a. Materi PPT Polimer
b. Materi PDF Pengelompokan dan Penggunaan Polimer
c. Universitas Udayana: Makalah Kuliah 1Teknologi Polimer 2015
d. Polimer – Pengertian, Struktur, Sifat, Penggolongan, Pembentukannya,
Kegunaan, Manfaat, Contoh. Retrieved from www.gurupendidikan.co.id:
https://www.gurupendidikan.co.id/polimer/

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai