MAKROMOLEKUL
Makromolekul
MAKROMOLEKUL ( POLIMER )
1. Definisi Polimer
Kata polimer berasal dari bahasa Yunani, yaitu poly dan meros. Poly berarti banyak dan meros
berarti unit aatu bagian. Jadi polimer adalah makromolekul (molekul raksasa) yang tersusun dari
monomer yang merupakan molekul yang kecil dan sederhana.
2. Penggolongan Polimer
a) Berdasarkan Asalnya
1) Polimer alam
adalah polimer yang terbentuk secara alami di dalam tubuh makhluk hidup.
Contoh : selulosa nitrat yangsering dipasarkan dengan nama celluloid dan guncotton.
3) Polimer sintetis
adalah polimer yang tidak terdapat di alam, tetapi disintesis dari monomer-monomernya dalam
reaktor.
1) Homopolimer
adalah polimer yang tersusun dari monomer-monomer yang sama atau sejenis.
Contoh : PVC, protein, karet alam, polivinil asetat (PVA), polistirena, amilum, selulosa, dan
teflon.
2) Kopolimer
adalah polimer yang tersusun dari monomer-monomer yang berlainan jenis. Berdasarkan
susunan monomernya, terdapat empat jenis kopolimer sebagai berikut.
a) Kopolimer bergantian
b) Kopolimer blok
c) Kopolimer bercabang
1) Termoplastik
adalah polimer yang bersifat kenyal atau liat jika dipanaskan dan dapat dibentuk menurut pola
yang diinginkan. Setelah dingin, polimer menjadi keras dan kehilangan sifat kekenyalannya.
Contoh : polietilena, PVC, seluloid, polistirena, polipropilena, asetal, vinil, nilon dan Perspex.
2) Termosetting
adalah polimer yang bersifat kenyal saat dipanaskan, tetapi setelah dingin tidak dapat dilunakkan
kembali. Jika pecah, polimer tersebut tidak dapat disambungkan kembali dengan pemanasan.
Contoh : bakelit, uretana, epoksi, polyester, dan formika.
1) Polimer linear
adalah polimer yang tersusun dengan unit ulang berikatan satu sama lainnya :membentuk rantai
polimer yang panjang.
Gambar :
2) Polimer bercabang
adalah polimer yang terbentuk jika beberapa unit ulang membentuk cabang pada rantai utama.
Gambar :
adalah polimer yang terbentuk karena beberapa rantai polimer saling berikataan satu sama lain
pada rantai utamanya. Sambungan silang dapat terjadi ke berbagai arah sehingga terbentuk
sambung silang tiga dimensi yang disebut polimer jaringan.
Gambar :
e) Berdasarkan Apilkasinya
1) Polimer komersial
adalah polimer yang disintesis dengan harga murah dan diproduksi secara besar-besaran.
2) Polimer teknik
adalah polimer yang mempunyai sifat spesifik yang unggul dan dibuat untuk keperluan khusus.
Kekuatan dan titik leleh naik dengan bertambah panjangnya rantai polimer.
b) Gaya antarmolekul
Jika gaya antar molekul pada rantai polimer besar maka polimer akan menjadi kuat dan sukar
meleleh.
c) Percabangan
Rantai polimer yang bercabang banyak memiliki daya tegang rendah dan mudah meleleh.
Ikatan silang antar rantai polimer menyebabkan terjadinya jaringan yang kaku dan membentuk
bahan yang keras. Jika ikatan silang semakin banyak maka polimer semakin kaku dan mudah
patah.
Polimer berstruktur tidak teratur memil;iki kristanilitas rendah dan bersifat amorf (tidak keras).
Sedangkan polimer dengan struktur teratur mempunyai kristanilita tinggi sehingga lebih kuat dan
lebih tahan terhadap bahaan-bahan kimia dan enzim.
4. Reaksi-reaksi Polimer
a) Polimerisasi adisi
adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang berikatan rangkap menjadi
ikatan tunggal.
Polimerisasi adisi alami misalnya pembentukan karet alam atau poliisoprena. Monomernya
berupa isoprene atau senyawa 2-metil-1,3-butadiena.
2) Polimerisasi adisi sintesis
Contoh : pembentukan PVC, polipropena, Teflon, polifenil etena atau polistirena, dan
polietilena.
b) Polimerisasi kondensasi
yaitu reaksi yang terjadi jika dua atau lebih monomer sejenis atau berbeda jenis bergabung
membentuk molekul besar sambil melepaskan molekul-molekul kecil seperti H2O, NH3, dan
HCl.
5. Kegunaan Polimer
3. PVC
Polivinil klorida(IUPAC: Poli(kloroetanadiol)), biasa disingkat PVC, Plastik PVC bersifat
termo plastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahan serta kedap
terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk
fleksibel.Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan anak-
anak, pipa PVC (paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen mobil.
Adapun plastik bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan
isolasi listrik.Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan
sekitar 68% digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).
4. Teflon
Teflon merupakan nama lain dari Politetrafluoroetena (PTFE).Teflon merupakan lapisan
tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan kimia.Teflon digunakan untuk
pelapis wajan (panci anti lengket), pelapis tangki di pabrik kimia, pipa anti patah, dan
kabel listrik.
5. Polibutaena
Polibutadien adalah karet sintetis yang merupakan polimer terbentuk dari proses
polimerisasidari monomer 1,3-butadiena. Memiliki resistensi yang tinggi terhadap aus
dan digunakan terutama dalam pembuatan ban.Ini juga telah digunakan untuk melapisi
atau merangkum rakitan elektronik, menawarkan tahanan listrik yang sangat
tinggi.Polibutadiena paling banyak digunakan untuk membuat ban mobil. Karet ini juga
dapat digunakan pada bantalan kereta api, blok jembatan, bola golf,selang air, dll.
6. Poliester
Poliester adalah suatu kategori polimer yang mengandung gugus fungsional ester dalam
rantai utamanya. Meski terdapat banyak sekali poliester, istilah "poliester" merupakan
sebagai sebuah bahan yang spesifik lebih sering merujuk pada polietilena tereftalat
(PET). Poliester termasuk zat kimia yang alami, seperti yang kitin dari kulit ari
tumbuhan, maupun zat kimia sintetis seperti polikarbonat dan polibutirat.Dapat
diproduksi dalam berbagai bentuk seperti lembaran dan bentuk 3 dimensi, poliester
sebagai termoplastik bisa berubah bentuk sehabis dipanaskan. Walau mudah terbakar
di suhu tinggi, poliester cenderung berkerut menjauhi api dan memadamkan diri sendiri
saat terjadi pembakaran. Serat poliester mempunyai kekuatan yang tinggi dan E-
modulus serta penyerapan air yang rendah dan pengerutan yang minimal bila
dibandingkan dengan serat industri yang lain.Poliester digunakan untuk membuat botol,
film, tarpaulin, kano, tampilan kristal cair,hologram,penyaring, saput (film) dielektrik
untuk kondensator, penyekat saput buat kabel dan pita penyekat.Kain poliester tertenun
digunakan dalam pakaian konsumen dan perlengkapan rumah seperti seprei ranjang,
penutup tempat tidur, tirai dan korden. Poliester industri digunakan dalam pengutan
ban, tali, kain buat sabuk mesin pengantar (konveyor), sabuk pengaman, kain berlapis
dan penguatan plastik dengan tingkat penyerapan energi yang tinggi.Fiber fill dari
poliester digunakan pula untuk mengisi bantal dan selimut penghangat.
7. Nilon 66
Nylon 6-6, juga disebut sebagai nilon 6,6, adalah jenis nilon.Nylon terdapat dalam
berbagai jenis, dua yang paling umum untuk industri tekstil dan plastik adalah: nilon 6
dan nilon 6,6.Nilon digunakan untuk banyak hal, seperti serat karpet, pakaian, airbag,
ban, tali, selang, stoking, parasut, dll.
8. Polistirena
Polistirena adalah sebuah polimer dengan monomer stirena, sebuah hidrokarbon
cairyang dibuat secara komersial dari minyak bumi. Pada suhu ruangan, polistirena biasanya
bersifat termoplastik padat, dapat mencair pada suhu yang lebih tinggi. Stirena
tergolong senyawa aromatik.Polistirena padat murni adalah sebuah plastik tak
berwarna, keras dengan fleksibilitas yang terbatas yang dapat dibentuk menjadi
berbagai macam produk dengan detil yang bagus.Penambahan karet pada
saat polimerisasi dapat meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan kejut.Polistirena jenis
ini dikenal dengan nama HighImpact Polystyrene (HIPS). Polistirena murni yang
transparan bisa dibuat menjadi beraneka warna melalui proses compounding
Polistirena banyak dipakai dalam produk-produk elektronik sebagai casing, kabinet dan
komponen-komponen lainya. Peralatan rumah tangga yang terbuat dari polistirena, a.l:
sapu, sisir, baskom, gantungan baju, ember.
9. Fleksiglas
Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang flexiglass. Polimetil
metakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil metakrilat(H2C = CH-
COOH3). PMMA merupakan plastik yang kuat dan transparan. Polimer ini digunakan
untuk jendela pesawat terbang dan lampu belakang mobil (kaca alkrilik).
Rangkuman
Polimer disebut juga dengan makromolekul merupakan molekul besar yang dibangun
dengan pengulangan oleh molekul sederhana yang disebut monomer. Polimer
(polymer) berasal dari dua kata, yaitu poly (banyak) dan meros (bagian bagian).
Klasifikasi polimer salah satunya berdasarkan ketahanan terhadap panas (termal).
Klasifikasi polimer ini dibedakan menjadi dua, yaitu polimer termoplastik dan polimer
termoseting.
1. Polimer termoplastik
Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap panas.
Jika polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak dan didinginkan akan
mengeras. Proses tersebut dapat terjadi berulang kali, sehingga dapat dibentuk ulang
dalam berbagai bentuk melalui cetakan yang berbeda untuk mendapatkan produk
polimer yang baru.
Polimer yang termasuk polimer termoplastik adalah jenis polimer plastik. Jenis plastik
ini tidak memiliki ikatan silang antar rantai polimernya, melainkan dengan struktur
molekul linear atau bercabang. Bentuk struktur termoplastik sebagai berikut.
2. Polimer termoseting
Polimer termoseting adalah polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap panas. Jika
polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh. Sehingga tidak dapat dibentuk ulang
kembali. Susunan polimer ini bersifat permanen pada bentuk cetak pertama kali (pada
saat pembuatan). Bila polimer ini rusak/pecah, maka tidak dapat disambung atau
diperbaiki lagi.
Plomer termoseting memiliki ikatan ikatan silang yang mudah dibentuk pada waktu
dipanaskan. Hal ini membuat polimer menjadi kaku dan keras. Semakin banyak ikatan
silang pada polimer ini, maka semakin kaku dan mudah patah. Bila polimer ini
dipanaskan untuk kedua kalinya, maka akan menyebabkan rusak atau lepasnya ikatan
silang antar rantai polimer.
Bentuk struktur ikatan silang sebagai berikut.
Sifat polimer termoseting sebagai berikut.
- Keras dan kaku (tidak fleksibel)
- Jika dipanaskan akan mengeras.
- Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur ulang).
- Tidak dapat larut dalam pelarut apapun.
- Jika dipanaskan akan meleleh.
- Tahan terhadap asam basa.
- Mempunyai ikatan silang antarrantai molekul.
Contoh plastik termoseting :
Bakelit = asbak, fitting lampu listrik, steker listrik, peralatan fotografi, radio,
perekat plywood.
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari hari, kita sering menggunakan berbagai bahan kimia.
Sebagian besar dari masyarakat tidak menyadari akan bahaya dari bahan bahan kimia tersebut, bahan
kimia yang banyak digunakan didalam kehidupan sehari - hari memang tidak memberikan akibat secara
langsung dan cepat namun, membutuhkan waktu lama.
Kita mungkin tahu polimer yang merupakan suatu golongan bahan kimia yang banyak digunakan dalam
kehidupan kita sehari hari maupun dalam industri. Polimer meliputi plastik, karet, serat, dan nilon.
Beberapa senyawa penting dalam tubuh makhluk hidup, yaitu karbohidrat (polisakarida), protein, dan
asam nukleat, juga merupakan polimer.
B. Tujuan Pembelajaran
v Mengetahui definisi polimer
polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang berupa molekul
identik yang disebut monomer. Sekalipun biasanya merupakan organik (memiliki rantai karbon), ada
juga banyak polimer inorganik. Contoh terkenal dari polimer adalah plastik dan DNA.
Meskipun istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer sebenarnya terdiri dari
banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan kegunaan yang beragam. Bahan polimer alami
seperti shellac dan amber telah digunakan selama beberapa abad. Kertas diproduksi dari selulosa,
sebuah polisakarida yang terjadi secara alami yang ditemukan dalam tumbuhan. Biopolimer seperti
protein dan asam nukleat memainkan peranan penting dalam proses biologi.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan polimer buatan. Berikut ini beberapa
contoh polimer buatan di sekitar kita :
1. Karet Sintetis
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-ahli kimia organic telah
mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat perolehan kebutuhan tersebut.
Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan bahan dasar monomer, seperti butadiene dan
stirena denganm cara kopolimerisasi.
Polibutadiena-stirena disebut juga dengan Buna atau nama dagangnya SBR (stirena-butadiena rubber).
Ada dua jenis Buna, yaitu Buna-N dan Buna-S. tidak seperti polimer lain yang monomernya 1:1, pada
Buna-N perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 3:1, sedangkan Buna-S perbandingan
antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 7:3. polimer tersebutb merupakan karet sintetis yang kuat
hamper menyamai karet alam karena resisten oksidasi dan abrasi dibandingkan karet alam. SBR
mengandung ikatan rangkap dan dapat di cross-linked kan dengan sulfur dengan proses vulkanisasi. Saat
ini Buna banyak digunakan sebagai ban mobil.
Jika karet yang divulkanisasi ini diregangkan, jembatan belerang menahan rantai-rantai polimer sehingga
tidak mudah putus, kemudian karet tersebut akan kembali pada bentuk semula setelah meregang. Karet
sintetis lain adalah neoprene yang berasal dari monomer kloropropena, polibutadiena, dan Thiokol.
2. Serat Sintetis
Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari karbohidrat (selulosa), dan polimer dari
protein (wol dan sutera). Seperti halnya karet, serat memiliki polimer sintetis, yaitu nilon dan poliester
(dakron).
Dakron atau tetoron merupakan polyester. Polimer ini yang sangat kuat, sangat lentur dan
transparan. Polimer ini juga digunakan untuk membuat sintetis dan membuat lembaran film tipis yang
dalam perdagangan disebut mylar. Mylar banyak digunakan untuk pita rekam magnetic dan untuk
membuat gelembung balon yang dimanfaatkan dalam penelitian cuaca di atmosfer.
Nilon-66 merupakan serat polimer yang titik leburnya tinggi. Disebut nilon-66 karena polimernya
tersususn dari enam atom C dari 1,6-heksametilena diamina dan enam atom C dari molekul asam 1,6
heksanadioat. Nilon-66 digunakan untuk serat kain.
3. Orlon
Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini merupakan serat sintetis,
seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai campuran wol, karpet, dan kaus kaki.
4. Teflon (Tetrafluoroetena)
Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan kimia. Teflon
digunakan untuk pelapis wajan (panic anti lengket), pelapis tangki di pabrik kimia, pipa anti patah, dan
kabel listrik.
Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua jenis monomer, yaitu fenol dan
formaldehida. Polimer ini sangat keras, titik leburnya sangat tinggi dantahan api. Bakelit digunakan
untuk instalasi listrik dan alat-alat yang tahan suhu tinggi, misalnya asbak dan fiting lampu listrik.
Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang flexiglass. Polimetil metakrilat
merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil metakrilat (H2C = CH-COOH3). PMMA merupakan
plastik yang kuat dan transparan. Polimer ini digunakan untuk jendela pesawat terbang dan lampu
belakang mobil.
Terdapat dua jenis plastik PE, yaitu Low Density Polyethylene (LDPE) dan High Density Polyethylene
(HDPE). Plastik LDPE banyak digunakan sebagai kantung plastik serta pembungkus makanan dan barang.
Plastik HDPE banyak digunakan sebagai bahan dasar membuat mainan anak-anak, pipa yang kuat,
tangki korek api gas, badan radio dan televisi, serta piringan hitam.
Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahan serta kedap
terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel.
Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan anak-anak, pipa PVC
(paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen mobil. Adapun plastik bentuk fleksibel,
jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan isolasi listrik.
Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan sekitar 68 % digunakan untuk
konstruksi bangunan (pipa saluran air).
Plastik nilon merupakan polimer poliamida (proses pembentukannya seperti pembentukan protein).
Plastik Nilon ditemukan pada tahun 1934 oleh Wallace Carothers dari Du Pont Company. Ketika itu,
Carothers mereaksikan asam adipat dan heksametilendiamin. Plastik yang bersifat sangat Kuat (tidak
cepat rusak) dan halus ini banyak digunakan untuk pakaian, peralatan kemah dan panjat tebing,
peralatan rumah tangga serta peralatan laboratorium.
11. Wol
Wol adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak larut. Struktur protein wol yang
lentur menghasilkan kain dengan mutu yang baik, namun kadang-kadang menimbulkan masalah karena
dapat mengerut dalam pencucian. Oleh karena itu, wol dicampur dengan PET untuk menghasilkan kain
yang bermutu baik dan tidak mengerut pada saat pencucian.
12. Kapas
Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati (selulosa) yang paling banyak digunakan (hamper
50 % pemakaian serat alami berasal dari kapas). Kain katun dibuat dari serat kapas dengan perlakuan
kimia sehingga menghasilkan kain yang kuat, enak dipakai, dan mudah perawatannya.
2. PENGGOLONGAN POLIMER
A.penggolongan polimer berdasarkan asalnya , yaitu yang berasal dari alam (polimer alam) dan di
polimer yang sengaja dibuat oleh manusia (polimer sintetis).
1. Polimer alam
Polimer alam telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, Polimer alam adalah senyawa yang dihasilkan
dari proses metabolisme mahluk hidup. jumlahnya yang terbatas dan sifat polimer alam yang kurang
stabil, mudah menyerap air, tidak stabil karena pemanasan dan sukar dibentuk menyebabkan
penggunaanya amat terbatas. Contoh sederhana polimer alam seperti ; Amilum dalam beras, jagung dan
kentang , pati , Selulosa dalam kayu , Protein terdapat dalam daging dan Karet alam diperoleh dari getah
atau lateks pohon karet . Karet alam merupakan polimer dari senyawa hidrokarbon, yaitu 2-metil-1,3-
butadiena (isoprena). Karet merupakan polimer alam yang terpenting dan dipakai secara luas. Bentuk
utama dari karet alam, terdiri dari 97% cis-1,4-poliisoprena, dikenal sebagai hevea rubber. Karet ini
diperoleh dengan menyadap kulit sejenis pohon (hevea brasiliensis) yang tumbuh liar. Hampir semua
karet alam diperoleh sebagai lateks yang terdiri dari sekitar 32 35% karet dan sekitar 5% senyawa lain,
termasuk asam lemak, gula, protein, sterol, ester dan garam.
Laboratorium bukan satu-satunya tempat mensintesis polimer. Selsel kehidupan juga merupakan pabrik
polimer yang efisien. Protein, DNA, kitin pada kerangka luar serangga, wool, jaring laba-laba, sutera dan
kepompong ngengat, adalah polimer-polimer yang disintesis secara alami. Serat-serat selulosa yang kuat
menyebabkan batang pohon menjadi kuat dan tegar untuk tumbuh dengan tinggi seratus kaki dibentuk
dari monomer-monomer glukosa, yang berupa padatan kristalin yang berasa manis. Polimer alam lain
adalah polisakarida, selulosa dan lignin yang merupakan bahan dari kayu.
2. Polimer sintetis
Polimer buatan dapat berupa polimer regenerasi dan polimer sintetis. Polimer regenerasi adalah
polimer alam yang dimodifikasi. Contohnya rayon, yaitu serat sintetis yang dibuat dari kayu (selulosa).
Polimer sintetis adalah polimer yang dibuat dari molekul sederhana (monomer) dalam pabrik atau
polimer yang dibuat dari bahan baku kimia disebut polimer sintetis seperti polyetena, polipropilena,
poly vynil chlorida (PVC), dan nylon. Kebanyakan polimer ini sebagai plastik yang digunakan untuk
berbagai keperluan baik untuk rumah tangga, industri, atau mainan anak-anak.
Polimer sintetis yang pertama kali yang dikenal adalah bakelit yaitu hasil kondensasi fenol dengan
formaldehida, yang ditemukan oleh kimiawan kelahiran Belgia Leo Baekeland pada tahun 1907. Bakelit
merupakan salah satu jenis dari produk-produk konsumsi yang dipakai secara luas. Beberapa contoh
polimer yang dibuat oleh pabrik adalah nylon dan poliester, kantong plastik dan botol, pita karet, dan
masih banyak produk lain yang Anda lihat sehari-hari.
Ahli kimia telah mensintesis polimer di dalam laboratorium selama 100 tahun. Dapatkah Anda
membayangkan kehidupan tanpa mengenal polimer sintesis ini? Pada musim hujan, Anda mungkin akan
kehujanan saat pergi sekolah tanpa membawa jas hujan yang terbuat dari nilon, makan makanan yang
basi untuk makan siang tanpa kantong plastik atau suatu wadah dari bahan polimer, dan memakai
seragam olahraga yang terbuat dari bahan tekstil yang lebih berat dari buatan pabrik sintesis. Banyak
polimer telah membantu kita dalam menyumbang kehidupan kita.
Banyak polimer-polimer sintesis dikembangkan sebagai pengganti sutra. Gagasan untuk proses tersebut
adalah benang-benang sintesis yang dibentuk di pabrik diambil dari laba-laba.
B.Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya
Berdasarkan jenis monomernya, polimer dapat terdiri atas homopolimer dan kopolimer.
1. Homopolimer
Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis. Contohnya, selulosa dan protein.
(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n
Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan membentuk polimer
yang berikatan tunggal.
2. Kopolimer
Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang monomernya tidak sejenis. Contoh
dakron, nilon-66, melamin (fenol formaldehida). Proses pembentukan polimer berlangsung dengan suhu
dan tekanan tinggi atau dibantu dengan katalis, namun tanpa katalis strukyur molekul yang terbentuk
tidak beraturan. Jadi, fungsi katalis adalah untuk mengendalikan proses pembentukan striktur molekul
polimer agar lebih teratur sehingga sifat-sifat polimer yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan.
Contoh struktur rantai molekul polimer tidak beraturan (produk polimerisasi tanpa katalis) adalah
sebagai berikut :
(-P-S-S-P-P-S-S-S-P-S-P-)n
Pada proses pembentukan polimer yang digunakan katalis, struktur molekul yang terbentuk akan
beraturan. Contoh struktur rantai molekul polimer teratur (produk polimerisasi dengan katalis) adalah
sebagai berikut :
Sistem blok :
(-P-P-P-S-S-S-P-P-P-S-S-S-)n
Kopolimer blok
Sistem berseling :
(-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-)n
Kopolimer berseling
Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat dibedakan atas polimer termoplas (tidak tahan
panas, seperti plastik) dan polimer termosting (tahan panas, seperti melamin).
1. Polimer termoplas
Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan
akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak kembali (didaur ulang). Contohnya polietilene,
polipropilena, dan PVC.
2. Polimer termosting
Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan tidak
akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang. Contohnya melamin dan bakelit.
D.Penggolongan polimer berdasarkan strukturnya
1. Polimer linear
Polimer linear terdiri dari rantai panjang atom-atom skeletal yang dapat mengikat gugus substituen.
Polimer ini biasanya dapat larut dalam beberapa pelarut, dan dalam keadaan padat pada temperatur
normal. Polimer ini terdapat sebagai elastomer, bahan yang fleksibel (lentur) atau termoplastik seperti
gelas).
Contoh : Polietilena, poli(vinil klorida) atau PVC, poli(metil metakrilat) (juga dikenal sebagai PMMA,
Lucite, Plexiglas, atau perspex), poliakrilonitril (orlon atau creslan) dan nylon 66.
2. Polimer bercabang
Polimer bercabang dapat divisualisasi sebagai polimer linear dengan percabangan pada struktur
dasar yang sama sebagai rantai utama.
Polimer jaringan tiga dimensi adalah polimer dengan ikatan kimianya terdapat antara rantai, seperti
digambarkan pada gambar berikut. Bahan ini biasanya diswell (digembungkan) oleh pelarut tetapi
tidak sampai larut. Ketaklarutan ini dapat digunakan sebagai kriteria dari struktur jaringan. Makin besar
persen sambung-silang (cross-links) makin kecil jumlah penggembungannya (swelling). Jika derajat
sambung-silang cukup tinggi, polimer dapat menjadi kaku, titik leleh tinggi, padat yang tak dapat
digembungkan, misalnya intan (diamond).
1. Lentur
3. Termoplastik
E.Penggolongan polimer berdasarkan kegunaanya
Polimer ini dihasilkan di negara berkembang, harganya murah dan banyak dipakai dalam kehidupan
sehari hari. Kegunaan sehari-hari dari polimer ini ditunjukkan dalam tabel 1.1
Contoh : Polietilen (PE), polipropilen (PP), polistirena (PS), polivinilklorida (PVC), melamin formaldehid
Polietilena massa jenis Lapisan pengemas, isolasi kawat, dan kabel, barang mainan, botol yang
rendah(LDPE) lentur, bahan pelapis
Polietilena massa jenis Botol, drum, pipa, saluran, lembaran, film, isolasi kawat dan kabel
rendah(HDPE)
Tali, anyaman, karpet, film
Polipropilena (PP)
Bahan bangunan, pipa tegar, bahan untuk lantaui, isolasi kawat dan
Poli(vinil klorida) (PVC) kabel
Polimer ini sebagian dihasilkan di negara berkembang dan sebagian lagi di negara maju. Polimer ini
cukup mahal dan canggih dengan sifat mekanik yang unggul dan daya tahan yang lebih baik. Polimer ini
banyak dipakai dalam bidang transportasi (mobil, truk, kapal udara), bahan bangunan (pipa ledeng),
barang-barang listrik dan elektronik (mesin bisnis, komputer), mesin-mesin industri dan barang-barang
konsumsi
Contoh : Nylon, polikarbonat, polisulfon, poliester
Polimer ini dihasilkan dan dikembangkan di negara maju dan dibuat untuk tujuan khusus dengan
produksinya dalam skala kecil
Contoh : kevlar, nomex, textura, polimer penghantar arus dan foton, polimer peka cahaya, membran,
biopolimer
Sifat-sifat polimer sintetik sangat ditentukan oleh struktur polimernya seperti; panjangnya rantai; gaya
antar molekul; percabangan; dan ikatan silang antar rantai polimer.
Pertambahan panjang rantai utama polimer diikuti dengan meningkatnya gaya antar molekul monomer.
Hal ini yang menyebabkan meningkatnya kekuatan dan titik leleh sebuah polimer. Gambar 13.10,
contoh polimer yang berantai panjang dan linier. Polimer yang memiliki banyak cabang, kekuatannya
menurun dan hal ini juga menyebabkan titik lelehnya semakin rendah, contoh untuk polimer bercabang
ditunjukkan oleh gambar 13.11.
Gambar 13.10. Polimer polietilen yang memiliki rantai linier dan panjang
Beberapa polimer memiliki ikatan silang antar rantai, hal ini akan membuat polimer yang bersifat kaku
dan membentuk bahan yang keras. Makin banyak ikatan. silang makin kaku polimer yang dihasilkan dan
polimer akan semakin mudah patah.
Jenis polimer yang memiliki ikatan silang ini merupakan plastik termoseting. Jenis plastik ini hanya dapat
dipanaskan satu kali yaitu hanya pada saat pembuatannya. Jika plastik ini pecah atau rusak tidak dapat
disambung kembali. Pemanasan selanjutnya menyebabkan rusaknya atau terbongkarnya ikatan silang
antar rantai polimer, sehingga susunan molekul polimer berubah atau rusak. Contoh untuk plastik
termoseting adalah polimer bakelit yang memiliki ikatan silang antar rantai polimernya (Gambar 13.12).
Gambar 13.12. Polimer Bakelit yang memiliki ikatan silang antar rantai polimernya
Plastik jenis yang lain memiliki sifat sebagai termoplastik, yaitu plastik yang dapat dipanaskan secara
berulang-ulang. Sifat ini disebabkan karena tidak adanya ikatan silang antar rantai polimernya. Jika
polimer ini rusak atau pecah, kita dapat menyambungnya kembali dengan cara dipanaskan, contoh
polimer termoplastik adalah polietilen.
Sifat polimer
v Sifat Thermal
Sifat polimer terhadap panas ada yang menjadi lunak jika dipanaskan dan keras jika didinginkan, polimer
seperti ini disebut termoplas.
Sedangkan polimer yang menjadi keras jika dipanaskan disebut termoset, contohnya melamin
v Sifat Kelenturan
Polimer akan mempunyai kelenturan yang berbeda dengan polimer sintetis. Umumnya polimer alam
agak sukar untuk dicetak sesuai keinginan,sedangkan polimer sintetis lebih mudah dibuat cetakan untuk
menghasilkan bentuk tertentu. Karet akan lebih mudah mengembangdan kehilangan kekenyalannya
setelah terlalu lama kena bensin atau minyak.
v Sifat Lainnya
Sifat polimer yang lainnya bergantung pemakainnnya untuk kemasan atau alat-alat industri. Untuk
tujuan pengemasan harus diperhatikan :
Toksisitasnya
Daya tahan terhadap air, minyak atau panas
Daya tembus udara (oksigen)
Kelenturan
Transparan
Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) yang membentuk
molekul yang besar. Ada dua jenis reaksi polimerisasi, yaitu :polimerisasi adisi dan polimerisasi
kondensasi.
Polimerisasi ini terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan tak jenuh (ikatan rangkap dengan
melakukan reaksi dengan cara membuka ikatan rangkap (reaksi adisi) dan menghasilkan senyawa
polimer dengan ikatan jenuh
Polimer kondensasi terjadi dari reaksi antara gugus fungsi pada monomer yang sama atau monomer
yang berbeda. Dalam polimerisasi kondensasi kadang-kadang disertai dengan terbentuknya molekul
kecil seperti H2O, NH3, atau HCl.
Di dalam jenis reaksi polimerisasi yang kedua ini, monomer-monomer bereaksi secara adisi untuk
membentuk rantai. Namun demikian, setiap ikatan baru yang dibentuk akan bersamaan dengan
dihasilkannya suatu molekul kecil biasanya air dari atom-atom monomer. Pada reaksi semacam ini,
tiap monomer harus mempunyai dua gugus fungsional sehingga dapat menambahkan pada tiap ujung
ke unit lainnya dari rantai tersebut. Jenis reaksi polimerisasi ini disebut reaksi kondensasi
Barang-barang tersebut merupakan polimer sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme.
Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk dalam bentuk sampah yang tidak dapat membusuk.
Atau menyumbat saluran air yang menyebabkan banjir. Sampah polimer sintetis jangan dibakar, karena
akan menghasilkan senyawa dioksin. Dioksin adalah suatu senyawa gas yang sangat beracun dan
bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).
Plastik vinyl chloride tidak berbahaya, tetapi monomer vinyl chloride sangat beracun dan karsinogenik
yang mengakibatkan cacat lahir.
Plastik yang digunakan sebagai pembungkus makanan, jika terkena panas dikhawatirkan monomernya
akan terurai dan akan mengontamiasi makanan.
2. SARAN
1. Kurangi penggunaan plastik
2. Sampah plastik harus dipisahkan dengan sampah organik, sehingga dapat didaur ulang.
3. Jangan membuang sampah plastik sembarangan.
4. Sampah plastik jangan dibakar