Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seringkali kita mendengarnya, namun mungkin belum tahu apa
yang dimaksud secara mendetail mengenai polimer. Kadang bayangan
kita, polimer identik dengan plastik. Polimer adalah suatu molekul raksasa
(makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil yang
terikat melalui ikatan kimia. Polimer didefinisikan sebagai makromolekul
yang dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana
yang setara dengan monomer, yaitu bahan pembuat polimer. Sebagai
contoh, polipropilena (PP) adalah polimer yang tersusun dari monomer
propena. Akibatnya, molekul-molekul polimer umumnya mempunyai
massa molekul yang sangat besar. Hal inilah yang menyebabkan polimer
memperlihatkan sifat sangat berbeda dari molekul-molekul biasa
meskipun susunan molekulnya sama.
Polimer mempunyai banyak variasi sifat, dan itulah mengapa
polimer mempunyai banyak sekali kegunaan dalam kehidupan sehari-hari.
Di era modern, hampir setiap bagian hidup manusia melibatkan polimer.
Termasuk jenis polimer antara lain plastik, elastomer, serat, cat dan bahan
pelapis. Penggunaan polimer dalam perkakas rumah tangga, alat
transportasi, alat komunikasi dan alat elektronika sangat besar
cakupannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu polimer sintetis?
2. Apa saja jenis dan manfaat dari polimer sintetis?
3. Apa reaksi pembentukan polimer?
4. Apa keunggulan dan kelemahan dari polimer sintetis?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi polimer sintetis
2. Mengetahui contoh dan manfaat dari polimer sintetis
3. Mengetahui reaksi pembentukan polimer
4. Mengetahui kunggulan dan kelemahan polier sintetis

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Polimer Sintesis


Kata polimer berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata
yaitu Poly dan meros. Poly artinya banyak sedangkan Meros berarti unit
atau bagian. Polimer merupakan senyawa yang besar yang terbentuk dari
hasil penggabungan sejumlah (banyak) unit-unit molekul yang kecil. Unit
molekul kecil pembentuk senyawa ini disebut monomer. Ini artinya
senyawa polimer terdiri dari banyak monomer. Berdasarkan asalnya
polimer dibedakan menjadi polimer alami, polimer semi sintetis, dan
polimer sintetis.
Polimer sintetis yaitu polimer yang tidak terdapat dialam dan harus
dibuat oleh manusia terlebih dahulu. Atau Polimer sintetis ialah polimer
yang disintesis dari monomer-monomernya dalam reaktor. Polimer ini
kebanyakan digunakan untuk berbagai macamm keperluan baik dalam
rumah tangga, industri ataupun untuk mainan anak-anak. Polimer ini
dibuat oleh manusia meliputi semua jenis plastik, karet sintetis, dan serat
sintetis. Sebagian besar polimer sintetis dibuat melalui polimerisasi adisi.
Namun, ada juga yang terbuat dari polimerisasi kondensasi.
Neoprena merupakan contoh polimer sintetis yang dibuat dari reaksi
polimerisasi adisi 2-kloro-1, 3 butadiena. Adapun polimer sintetis yang
dibuat melalui reaksi polimerisasi kondensasi umumnya berupa serat
sintetis, misalnya nilon dan dakron. Polimer sintetis merupakan hasil
sintesis senyawa-senyawa organik di mana molekul-molekul yang berupa
monomer bergabung membentuk rantai panjang melalui ikatan kovalen.

3
B. Jenis dan Manfaat Polimer Sintetis
Polimer sintetis dibagi kedalam beberapa jenis, yaitu :
1. Plastik
Salah satu contoh polimer sintetis adalah plastik. Plastik
merupakan polimer yang dapat dicetak menjadi berbagai bentuk yang
berbeda. Jenis plastik dan penggunaannya sangat luas. Plastik yang
banyak digunakan berupa lempeng, lembaran dan film. Plastik
mempunyai berbagai sifat yang menguntungkan, diantaranya:
a. Umumnya kuat namun ringan
b. Secara kimia stabil (tidak bereaksi dengan udara, air, asam, alkali
dan berbagai zat kimia lain)
c. Merupakan isolator listrik yang baik
d. Mudah dibentuk, khususnya dengan dipanaskan
e. Biasanya transparan dan jernih
f. Dapat diwarnai;Fleksibel/plastis
g. Dapat dijahit
h. Harganya relatif murah
Beberapa contoh plastik yang banyak digunakan antara lain
polietilena, polivinil klorida, polipropilena, polistirena, polimetil
pentena, dan politetrafluoroetilena atau teflon.
a. Polietilena
Polietilena adalah bahan termoplastik yang kuat. Ada dua
jenis polietilena yaitu polietilena densitas rendah (low-density
polyethylene/LDPE) dan polietilena densitas tinggi (highdensity
polyethylene/HDPE). Polietilena densitas rendah relatif lemas dan
kuat, digunakan antara lain untuk pembuatan kantong kemas, tas,
botol, dan industri bangunan. Polietilena densitas tinggi sifatnya
lebih keras, kurang transparan dan tahan panas sampai suhu 100
°C. Campuran polietilena densitas rendah dan polietilena densitas
tinggi dapat digunakan sebagai bahan pengganti karet, dan mainan
anak-anak.

4
b. Polipropilena
Polipropilena mempunyai sifat sangat kaku, berat jenis
rendah, tahan terhadap bahan kimia, asam, basa, tahan terhadap
panas, dan tidak mudah retak. Plastik polipropilena digunakan
untuk membuat alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci,
komponen mobil, pembungkus tekstil, botol, permadani, tali
plastik, serta bahan pembuat karung.
c. Polistirena
Polistirena adalah jenis plastik termoplast yang termurah dan
paling berguna serta bersifat jernih, keras, halus, mengilap, dapat
diperoleh dalam berbagai warna, dan secara kimia tidak reaktif.
Busa polistirena digunakan untuk membuat gelas dan kotak tempat
makanan, polistirena juga dibuat untuk peralatan medis, mainan,
alat olahraga, dan sikat gigi.
d. Polivinil Klorida (PVC)
Plastik jenis ini mempunyai sifat keras, kuat, tahan terhadap
bahan kimia dan dapat diperoleh dalam berbagai warna. Banyak
barang yang dahulu dibuat dari karet sekarang dibuat dari PVC.
Penggunaan PVC terutama untuk membuat jas hujan, kantong
kemas, isolator kabel listrik, ubin lantai, piringan hitam, fiber,
kulit imitasi untuk dompet, dan pembalut kabel.
e. Politetrafluoroetilena (Teflon)
Teflon memiliki daya tahan kimia dan daya tahan panas yang
tinggi (sampai 260 °C). Keistimewaan teflon adalah sifatnya yang
licin sehingga bahan lain tidak melekat padanya. Teflon biasanya
digunakan untuk penggorengan sehingga bahan makanan yang
digoreng tidak lengket.
f. Polimetil pentena (PMP)
Plastik polimetil pentena adalah plastik yang ringan dan
melebur pada suhu 240 °C. Barang yang terbuat dari PMP tidak
berubah bentuknya bila dipanaskan hingga 200 °C dan daya

5
tahannya terhadap benturan lebih tinggi daripada barang yang
dibuat dari polistirena. Bahan ini tahan terhadap zat-zat kimia
yang korosif dan tahan terhadap pelarut organik, kecuali pelarut
organik yangmengandung klor, misalnya kloroform dan karbon
tetraklorida. PMP cocok untuk membuat alat-alat laboratorium dan
kedokteran yang tahan panas dan tekanan, tanpa mengalami
perubahan. Barang-barang dari bahan ini bersifat tahan lama.
2. Karet
a. Polisoprena (karet alam).
Karet alam bersifat lunak, lekat, dan mudah dioksidasi. Agar
menjadi lebih keras dan stabil dilakukan vulkanisasi, yaitu karet
alam dipanaskan pada suhu 150 °C, dengan sejumlah kecil
belerang. Dengan cara ini ikatan rangkap pada karet terbuka
kemudian terjadi ikatan jembatan belerang di antara rantai
molekulnya. Karet diekstraksi dari lateks (getah pohon karet),
hasil vulkanisirnya digunakan untuk ban kendaraan.
b. Karet Sintetis
1) Neoprena (Kloroprena)
Neoprena tersusun dari monomer-monomer 2 kloro1,3
butadiena. Sifat dan kegunaan neoprena adalah tahan terhadap
bensin, minyak tanah, dan lemak sehingga digunakan untuk
membuat selang karet, sarung tangan, tapak sepatu, dan
sebagainya.
2) Karet Nitril
Karet nitril tersusun dari monomer butadiena dan
akrilonitril. Karet nitril memiliki sifat tahan terhadap bensin,
minyak dan lemak, digunakan untuk membuat selang.
3) SBR
SBR (Styrena Butadiena Rubber) tersusun dari monomer
stirena dan butadiena. SBR merupakan karet sintetis yang
paling banyak diproduksi untuk ban kendaraan bermotor.

6
3. Serat Sintetis
a. Nilon 66
Nilon 66 merupakan kopolimer dari heksa metilen diamina
dengan asam adipat melalui polimerisasi kondensasi. Disebut
nilon 66 karena masing-masing monomernya mengandung 6 atom
karbon Nilon 66 bersifat kuat, ringan, dan dapat ditarik tanpa retak
sehingga digunakan untuk membuat tali, jala, parasit, dan tenda.
b. Dacron
Dacron (polietilen tereftalat) merupakan kopolimer dari
glikol dengan asam tereftalat melalui polimerisasi kondensasi.
c. Orlon
Orlon atau poliakrilonitril tersusun dari molekul akrilonitril.
Sifat dan kegunaan orlon adalah memiliki sifat yang kuat
digunakan untuk karpet dan pakaian (kaos kaki, baju wol).

C. Reaksi Pembuatan Polimer


Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi, jadi reaksi
polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil
(monomer) membentuk molekul yang besar (polimer). Ada dua jenis
polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.
1. Polimerisasi adisi
Reaksi adisi adalah reaksi pemecahan ikatan rangkap menjadi
ikatan tunggal sehingga ada atom yang bertambah di dalam senyawa
yang terbentuk. Jadi, polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan
polimer dari monomer-monomer yang berikatan rangkap (ikatan tak
jenuh). Pada reaksi ini monomer membuka ikatan rangkapnya lalu
berikatan dengan monomer lain sehingga menghasilkan polimer yang
berikatan tunggal (ikatan jenuh). Artinya, monomer pembentuk
polimer adisi adalah senyawa yang ikatan karbon berikatan rangkap
seperti alkena, sterina, dan haloalkena. Polimer adisi ini biasanya
identik dengan plastik, karena hampir semua plastik dibuat dengan

7
polimerisasi adisi. Misalnya polietena, polipropena, polivinil klorida,
teflon dan poliisoprena.
2. Polimerisasi kondensasi
Kondensasi merupakan reaksi penggabungab gugus-gugus fungsi
antara kedua monomernya. Artinya, polimerisasi kondensasi adalah
reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang mempunyai
dua gugus fungsi. Misalnya, senyawa polipeptida atau protein dan
polisakarida merupakan senyawa biomolekul yang dibentuk oleh
reaksi polimerisasi kondensasi. Berikut beberapa contoh pembentukan
polimerisasi kondensasi adalah pembentukan Nilon dan pembentukan
polyester(polietilena tereftalat) atau dakron.

D. Keunggulan dan Kelemahan Penggunaan Polimer Sintetis


1. Keuntungan:
a. Tahan korosi,
b. Perbandingan kuat/berat yg baik, tidak menghantarkan panas &
listrik
c. Mudah untuk diproses & dicetak kedalam berbagai bentuk,
d. Mudah ditambahkan modifier & aditif, dan warna yg digunakan
bisa transparan.
2. Kekurangan  : 
a. Rentan panas (terbatas),
b. Kurang kuat (bisa rusak, retak, dan tergores),
c. Mudah terbakar, dan susah untuk diuraikan. (non degradable)

8
BAB III

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat kita petik dari pembahasan di atas adalah :
1. Polimer merupakan senyawa yang besar yang terbentuk dari hasil
penggabungan sejumlah (banyak) unit-unit molekul yang kecil.
2. Polimer sintetis yaitu polimer yang tidak terdapat dialam dan harus dibuat
oleh manusia terlebih dahulu.
3. Polimer sintetis dibagi menjadi plastic, karet, dan serat sintetis.
4. Polimer sintetis dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal.
5. Polimer sintetis dapat dibuat dengan proses polimerisasi kondensasi dan
polimerisasi adisi.
6. Penggunaan polimer sintetis memiliki kelebihan namun juga memiliki
kekurangan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Pengertian Polimer Sintetis.


https://www.temukanpengertian.com/2015/09/pengertian-polimer-sintetis.html
(diakses pada 9 September 2019 pukul 11.27)

Fadhli, Haiyul. 2015. Polimer Sintetik.


http://haiyulfadhli.blogspot.com/2015/11/polimer-sintetik.html (diakses pada 9
September 2019 pukul 11.49)

Izers, Hamzah. 2014. Makalah Kimia Polimer


http://hamzahizers.blogspot.com/2014/11/makalah-kimia-polimer_15.html
(diakses pada 9 September 2019 pukul 12.13)

Nafiun. 2013. Jenis-Jenis Polimer dan Kegunaannya


http://www.nafiun.com/2013/10/jenis-jenis-polimer-dan-kegunaannya.html
(diakses pada 9 September 2019 pukul 16.15)

Nafiun. 2013. Manfaat Kegunaan Polimer SIntetis dalam Kehidupan Sehari-hari.


http://www.nafiun.com/2013/10/manfaat-kegunaan-polimer-sintetis-dalam-
kehidupan-sehari-hari.html (diakses pada 9 September 2019 pukul 17.00)

Nima, Akba. 2016. Makalah Polimer.


https://akbanima.blogspot.com/2016/06/makalah-polimer.html (diakses pada 9
September 2019 pukul 17.13)

10

Anda mungkin juga menyukai