BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Polimer merupakan ilmu pengetahuan yang berkembang secara
aplikatif. Kertas,plastik,ban,serat-serat alamiah, merupakan produk -
produk polimer.
Polimer, merupakan ilmu yang sangat menarik untuk dipel
a j a r i . P o l i m e r m e r u p a k a n i l m u ya n g s a n g a t d i n a m i s . O l e h k a r e n a i t u , s a
n g a t d i b u t u h k a n pengetahuan yang baik tentang konsep-konsep dasar polimer,
guna dapat memahami dan mengembangkan
ilmu polimer. P l a s t i k m e r u p a k a n s a l a h s a t u b a h a n ya n g p a l i n g u m u m k i t a l i
h a t d a n gunakan.Bahan plastik secara bertaha mulai menggantikan gelas, kayu
dan logam. Hal ini disebabkan bahan plastik mempunyai beberapa keunggulan, yaitu:
ringan,kuat dan mudah dibentuk,anti karat dan tahan
terhadap bahan kimia, m e m p u n ya i s i f a t i s o l a s i l i s t r i k ya n g t i n g g i , d a p a t d i
b u a t b e r w a r n a m a u p u n transparan dan biaya proses yang lebih murah. Namun begitu
daya guna plastik juga terbatas karena kekuatannya yang rendah, tidak
tahan panas mudah rusak pada suhu yang rendah.
Keanekaragaman j e n i s p l a s t i c m e m b e r i k a n b a n y a k p i l i h a n d a l a m p e n g
g u n a a n n y a d a n c a r a pembuatannya. Plastik adalah suatu polimer yang mempunyai
sifat - sifat unik dan l u a r b i a s a .
P o l i m e r a d a l a h s u a t u b a h a n ya n g t e r d i r i d a r i u n i t m o l e k u l
yangdisebut monomer Jika monomernya sejenis disebut homopolimer, d
a n j i k a monomennya berbeda akan menghasilkan kopolimer. P o l i m e r a l a m ya n g
t e l a h k i t a k e n a l a n t a r a l a i n : s e l u l o s a , p r o t e i n , k a r e t alam dan sejenisnya.
Pada mulanya manusia menggunakan polimer alam hanya untuk membuat perkakas dan
senjata, tetapi keadaan ini hanya bertahan hingga akhir abad 19 dan selanjutnya
manusia mulai memodifikasi polimer menjadi plastik. Plastik yang pertama kali
dibuat secara komersial adalah nitroselulosa. Material plastik telah berkembang pesat
dan sekarang mempunyai peranan yang sangat penting dibidang elektronika,
pertanian, tekstil, transportasi, furniture, konstruksi, kemasan kosmetik, mainan
anak-anak dan produk-produk industry lainnya.
Secara garis besar, plastik dapat dikelompokkan menjadi dua
golongan,yaitu: plastik thermoplast dan plastik thermoset. Plastik thermoplast
adalah plastik yang dapat dicetak berulang - ulang dengan adanya panas. Yang termasuk
plastic thermoplast antara lain: PE, PP, PS, ABS, SAN, nylon, P E T , B P T ,
P o l ya c e t a l ( P O M ) , P C d l l . S e d a n g k a n p a l s t i k t h e r m o s e t a d a l a h plastik
yang apabila telah mengalami kondisitertentu tidak dapat dicetak kembali k a r e n a b a n g u n
p o l i m e r n ya berbentuk jaringan tiga
dimensi. Y a n g t e r m a s u k p l a s t i c t h e r m o s e t a d a l a h : P U ( P o l y U r e t h
e n e , U F ( U r e a Formaldehyde ), MF ( Melamine Formal dehyde ), polyester, epoksi
dll. Untuk membuat barang-barang plastik agar mempunyai sifat -sifat
seperti yang dikehendaki, maka dalam proses pembuatannya selain bahan baku
utama diperlukan juga bahan tambahan atau aditif.
Penggunaan bahan tambahan ini beraneka ragam tergantung pada bahan
baku yang digunakan dan mutu produk yang akan dihasilkan. Berdasarkan fungsinya,
maka bahan tambahan atau bahan pembantu proses dapat dikelompokkan menjadi :
bahan pelunak (plasticizer), bahan penstabil (stabilizer), bahan pelumas
(lubricant), bahan pengisi (filler), pewarna (colorant), antistatic agent, blowing agent,
flame retardant dsb.
B. Tujuan
Memberi penjelasan tentang polimer
BAB II
URAIAN POLIMER
1. DEFINISI POLIMER
Polimer atau kadang-kadang disebut sebagai makromolekul, adalah molekul besar
yang dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana. Kesatuan-
kesatuan berulang itu setara dengan monomer, yaitu bahan dasar pembuat polimer (tabel 1).
Akibatnya molekul-molekul polimer umumnya mempunyai massa molekul yang sangat
besar. Sebagai contoh, polimer poli (feniletena) mempunyai harga rata-rata massa molekul
mendekati 300.000. Hal ini yang menyebabkan polimer tinggi memperlihatkan sifat sangat
berbeda dari polimer bermassa molekul rendah, sekalipun susunan kedua jenis polimer itu
sama.
polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang
berupa molekul identik yang disebut monomer. Sekalipun biasanya merupakan organik
(memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimer inorganik. Contoh terkenal dari polimer
adalah plastik dan DNA.
Meskipun istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer sebenarnya
terdiri dari banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan kegunaan yang beragam.
Bahan polimer alami seperti shellac dan amber telah digunakan selama beberapa
abad. Kertas diproduksi dari selulosa, sebuahpolisakarida yang terjadi secara alami yang
ditemukan dalam tumbuhan. Biopolimer seperti protein dan asam nukleat memainkan
peranan penting dalam proses biologi.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan polimer buatan. Berikut ini
beberapa contoh polimer buatan di sekitar kita :
1. Karet Sintetis
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-ahli kimia
organic telah mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat perolehan
kebutuhan tersebut.
Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan bahan dasar monomer, seperti
butadiene dan stirena denganm cara kopolimerisasi.
Polibutadiena-stirena disebut juga dengan Buna atau nama dagangnya SBR (stirena-
butadiena rubber). Ada dua jenis Buna, yaitu Buna-N dan Buna-S. tidak seperti polimer lain
yang monomernya 1:1, pada Buna-N perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah
3:1, sedangkan Buna-S perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 7:3. polimer
tersebutb merupakan karet sintetis yang kuat hamper menyamai karet alam karena resisten
oksidasi dan abrasi dibandingkan karet alam. SBR mengandung ikatan rangkap dan dapat di
cross-linked kan dengan sulfur dengan proses vulkanisasi. Saat ini Buna banyak digunakan
sebagai ban mobil.
Jika karet yang divulkanisasi ini diregangkan, jembatan belerang menahan rantai-rantai
polimer sehingga tidak mudah putus, kemudian karet tersebut akan kembali pada bentuk
semula setelah meregang. Karet sintetis lain adalah neoprene yang berasal dari monomer
kloropropena, polibutadiena, dan Thiokol.
2. Serat Sintetis
Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari karbohidrat (selulosa), dan
polimer dari protein (wol dan sutera). Seperti halnya karet, serat memiliki polimer sintetis,
yaitu nilon dan poliester (dakron).
Dakron atau tetoron merupakan polyester. Polimer ini yang sangat kuat, sangat lentur
dan transparan. Polimer ini juga digunakan untuk membuat sintetis dan membuat lembaran
film tipis yang dalam perdagangan disebut mylar. Mylar banyak digunakan untuk pita rekam
magnetic dan untuk membuat gelembung balon yang dimanfaatkan dalam penelitian cuaca di
atmosfer.
Nilon-66 merupakan serat polimer yang titik leburnya tinggi. Disebut nilon-66 karena
polimernya tersususn dari enam atom C dari 1,6-heksametilena diamina dan enam atom C
dari molekul asam 1,6 heksanadioat. Nilon-66 digunakan untuk serat kain.
3. Orlon
Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini merupakan serat
sintetis, seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai campuran wol, karpet, dan kaus kaki.
4. Teflon (Tetrafluoroetena)
Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan kimia.
Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panic anti lengket), pelapis tangki di pabrik kimia,
pipa anti patah, dan kabel listrik.
11. Wol
Wol adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak larut. Struktur protein
wol yang lentur menghasilkan kain dengan mutu yang baik, namun kadang-kadang
menimbulkan masalah karena dapat mengerut dalam pencucian. Oleh karena itu, wol
dicampur dengan PET untuk menghasilkan kain yang bermutu baik dan tidak mengerut pada
saat pencucian.
12. Kapas
Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati (selulosa) yang paling banyak digunakan
(hamper 50 % pemakaian serat alami berasal dari kapas). Kain katun dibuat dari serat kapas
dengan perlakuan kimia sehingga menghasilkan kain yang kuat, enak dipakai, dan mudah
perawatannya.
2. PENGGOLONGAN POLIMER
A. A.penggolongan polimer berdasarkan asalnya , yaitu yang berasal dari alam (polimer
alam) dan di polimer yang sengaja dibuat oleh manusia (polimer sintetis).
1. Polimer alam
Polimer alam telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, Polimer alam adalah
senyawa yang dihasilkan dari proses metabolisme mahluk hidup. jumlahnya yang terbatas
dan sifat polimer alam yang kurang stabil, mudah menyerap air, tidak stabil karena
pemanasan dan sukar dibentuk menyebabkan penggunaanya amat terbatas. Contoh sederhana
polimer alam seperti ; Amilum dalam beras, jagung dan kentang , pati , Selulosa dalam kayu ,
Protein terdapat dalam daging dan Karet alam diperoleh dari getah atau lateks pohon karet .
Karet alam merupakan polimer dari senyawa hidrokarbon, yaitu 2-metil-1,3-butadiena
(isoprena). Karet merupakan polimer alam yang terpenting dan dipakai secara luas. Bentuk
utama dari karet alam, terdiri dari 97% cis-1,4-poliisoprena, dikenal sebagai hevea rubber.
Karet ini diperoleh dengan menyadap kulit sejenis pohon (hevea brasiliensis) yang tumbuh
liar. Hampir semua karet alam diperoleh sebagai lateks yang terdiri dari sekitar 32 – 35%
karet dan sekitar 5% senyawa lain, termasuk asam lemak, gula, protein, sterol, ester dan
garam.
Laboratorium bukan satu-satunya tempat mensintesis polimer. Selsel kehidupan juga
merupakan pabrik polimer yang efisien. Protein, DNA, kitin pada kerangka luar serangga,
wool, jaring laba-laba, sutera dan kepompong ngengat, adalah polimer-polimer yang
disintesis secara alami. Serat-serat selulosa yang kuat menyebabkan batang pohon menjadi
kuat dan tegar untuk tumbuh dengan tinggi seratus kaki dibentuk dari monomer-monomer
glukosa, yang berupa padatan kristalin yang berasa manis. Polimer alam lain adalah
polisakarida, selulosa dan lignin yang merupakan bahan dari kayu.
2. Polimer sintetis
Polimer buatan dapat berupa polimer regenerasi dan polimer sintetis. Polimer
regenerasi adalah polimer alam yang dimodifikasi. Contohnya rayon, yaitu serat sintetis yang
dibuat dari kayu (selulosa). Polimer sintetis adalah polimer yang dibuat dari molekul
sederhana (monomer) dalam pabrik atau polimer yang dibuat dari bahan baku kimia disebut
polimer sintetis seperti polyetena, polipropilena, poly vynil chlorida (PVC), dan nylon.
Kebanyakan polimer ini sebagai plastik yang digunakan untuk berbagai keperluan baik untuk
rumah tangga, industri, atau mainan anak-anak.
Polimer sintetis yang pertama kali yang dikenal adalah bakelit yaitu hasil kondensasi
fenol dengan formaldehida, yang ditemukan oleh kimiawan kelahiran Belgia Leo Baekeland
pada tahun 1907. Bakelit merupakan salah satu jenis dari produk-produk konsumsi yang
dipakai secara luas. Beberapa contoh polimer yang dibuat oleh pabrik adalah nylon dan
poliester, kantong plastik dan botol, pita karet, dan masih banyak produk lain yang Anda lihat
sehari-hari.
Ahli kimia telah mensintesis polimer di dalam laboratorium selama 100 tahun.
Dapatkah Anda membayangkan kehidupan tanpa mengenal polimer sintesis ini? Pada musim
hujan, Anda mungkin akan kehujanan saat pergi sekolah tanpa membawa jas hujan yang
terbuat dari nilon, makan makanan yang basi untuk makan siang tanpa kantong plastik atau
suatu wadah dari bahan polimer, dan memakai seragam olahraga yang terbuat dari bahan
tekstil yang lebih berat dari buatan pabrik sintesis. Banyak polimer telah membantu kita
dalam menyumbang kehidupan kita.
Gambar 13.10. Polimer polietilen yang memiliki rantai linier dan panjang
Gambar 13.12. Polimer Bakelit yang memiliki ikatan silang antar rantai polimernya
Plastik jenis yang lain memiliki sifat sebagai termoplastik, yaitu plastik yang dapat
dipanaskan secara berulang-ulang. Sifat ini disebabkan karena tidak adanya ikatan silang
antar rantai polimernya. Jika polimer ini rusak atau pecah, kita dapat menyambungnya
kembali dengan cara dipanaskan, contoh polimer termoplastik adalah polietilen.
Sifat polimer
1. Sifat Thermal
Sifat polimer terhadap panas ada yang menjadi lunak jika dipanaskan dan keras jika
didinginkan, polimer seperti ini disebut termoplas.
Contohnya : plastik yang digunakan untuk kantong dan botol plastik.
Sedangkan polimer yang menjadi keras jika dipanaskan disebut termoset, contohnya melamin
2. Sifat Kelenturan
Polimer akan mempunyai kelenturan yang berbeda dengan polimer sintetis. Umumnya
polimer alam agak sukar untuk dicetak sesuai keinginan,sedangkan polimer sintetis lebih
mudah dibuat cetakan untuk menghasilkan bentuk tertentu. Karet akan lebih mudah
mengembangdan kehilangan kekenyalannya setelah terlalu lama kena bensin atau minyak.
4. Sifat Lainnya
Sifat polimer yang lainnya bergantung pemakainnnya untuk kemasan atau alat-alat
industri. Untuk tujuan pengemasan harus diperhatikan :
Toksisitasnya
Daya tahan terhadap air, minyak atau panas
Daya tembus udara (oksigen)
Kelenturan
Transparan
Polimer kondensasi terjadi dari reaksi antara gugus fungsi pada monomer yang sama
atau monomer yang berbeda. Dalam polimerisasi kondensasi kadang-kadang disertai dengan
terbentuknya molekul kecil seperti H2O, NH3, atau HCl.
Di dalam jenis reaksi polimerisasi yang kedua ini, monomer-monomer bereaksi secara adisi
untuk membentuk rantai. Namun demikian, setiap ikatan baru yang dibentuk akan bersamaan
dengan dihasilkannya suatu molekul kecil –biasanya air –dari atom-atom monomer. Pada
reaksi semacam ini, tiap monomer harus mempunyai dua gugus fungsional sehingga dapat
menambahkan pada tiap ujung ke unit lainnya dari rantai tersebut. Jenis reaksi polimerisasi
ini disebut reaksi kondensasi.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
Istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer sebenarnya terdiri
dari banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan kegunaan yang beragam.
Bahan polimer alami seperti shellac dan amber telah digunakan selama beberapa
abad. Kertas diproduksi dari selulosa, sebuah polisakarida yang terjadi secara alami yang
ditemukan dalam tumbuhan. Contoh polimer yang paling terkenal adalah plastik dan DNA.
Mengapa plastik dan DNA dikatakan polimer? Itu dapat terlihat dari struktur dan sifat benda
tersebut.
Polimer adalah makromolekul yang tersusun dari monomermonomer.
Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi. Ada dua jenis polimerisasi yaitu
polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. Polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan
polimer dari monomer yang berikatan rangkap atau berikatan tak jenuh. Monomer tersebut
membuka ikatan rangkapnya lalu berikatan dengan monomer lain sehingga menghasilkan
polimer yang berikatan tunggal.Polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer
dari monomer-monomer yang mempunyai dus gugus fungsi. Pada reaksi tersebut akan
dihasilkan molekul kecil seperti air atau alkohol.
Penggolongan polimer berdasarkan asalnya, yaitu : a. polimer alam, contohnya karet alam,
sutera dan wol. b. polimer sintetis, contohnya plastik, nilon dan teflon.
Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya, yaitu ; a. homopolimer adalah polimer
yang monomernya sejenis, b.kopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis.
Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas, yaitu : a. polimer termoplas
adalah polimer yang tidak tahan panas . b.polimer termosetting adalah polimer yang tahan
panas .
Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan polimer
sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan minuman,
kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat elektronik. Setiap kita
belanja dalam jumlah kecil, misalnya diwarung, selalu kita akan mendapatkan pembungkus
plastik dan kantong plastik (keresek).
Barang-barang tersebut merupakan polimer sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk dalam bentuk sampah
yang tidak dapat membusuk. Atau menyumbat saluran air yang menyebabkan banjir. Sampah
polimer sintetis jangan dibakar, karena akan menghasilkan senyawa dioksin. Dioksin adalah
suatu senyawa gas yang sangat beracun dan bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).
2. SARAN
Kurangi penggunaan plastik
Sampah plastik harus dipisahkan dengan sampah organik, sehingga dapat didaur ulang.
Jangan membuang sampah plastik sembarangan.
Sampah plastik jangan dibakar
BAB IV
LAMPIRAN
No Gambar Polimer Monomer Polimerisasi Daya kegunaan
tahan
1 Polibutadiena Butadiena Adisi 1 tahun Ban sepeda ( Sebagai
roda kendaraan honda
2 Selulosa Glokusa Kondensasi 3 hari Sayur ( Di masak
menjadi sayur ataupun
makanan lain )
https://scholar.google.com/citations?user=xY5AOAYAAAAJ&hl=en