Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN AKHIR POLIMER

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Polimer merupakan ilmu pengetahuan yang berkembang secara
aplikatif. Kertas,plastik,ban,serat-serat alamiah, merupakan produk -
produk polimer.
Polimer, merupakan ilmu yang sangat menarik untuk dipel
a j a r i . P o l i m e r m e r u p a k a n i l m u ya n g s a n g a t d i n a m i s . O l e h k a r e n a i t u , s a
n g a t d i b u t u h k a n pengetahuan yang baik tentang konsep-konsep dasar polimer,
guna dapat memahami dan mengembangkan
ilmu polimer. P l a s t i k m e r u p a k a n s a l a h s a t u b a h a n ya n g p a l i n g u m u m k i t a l i
h a t d a n gunakan.Bahan plastik secara bertaha mulai menggantikan gelas, kayu
dan logam. Hal ini disebabkan bahan plastik mempunyai beberapa keunggulan, yaitu:
ringan,kuat dan mudah dibentuk,anti karat dan tahan
terhadap bahan kimia, m e m p u n ya i s i f a t i s o l a s i l i s t r i k ya n g t i n g g i , d a p a t d i
b u a t b e r w a r n a m a u p u n transparan dan biaya proses yang lebih murah. Namun begitu
daya guna plastik juga terbatas karena kekuatannya yang rendah, tidak
tahan panas mudah rusak pada suhu yang rendah.
Keanekaragaman j e n i s p l a s t i c m e m b e r i k a n b a n y a k p i l i h a n d a l a m p e n g
g u n a a n n y a d a n c a r a pembuatannya. Plastik adalah suatu polimer yang mempunyai
sifat - sifat unik dan l u a r b i a s a .
P o l i m e r a d a l a h s u a t u b a h a n ya n g t e r d i r i d a r i u n i t m o l e k u l
yangdisebut monomer Jika monomernya sejenis disebut homopolimer, d
a n j i k a monomennya berbeda akan menghasilkan kopolimer. P o l i m e r a l a m ya n g
t e l a h k i t a k e n a l a n t a r a l a i n : s e l u l o s a , p r o t e i n , k a r e t alam dan sejenisnya.
Pada mulanya manusia menggunakan polimer alam hanya untuk membuat perkakas dan
senjata, tetapi keadaan ini hanya bertahan hingga akhir abad 19 dan selanjutnya
manusia mulai memodifikasi polimer menjadi plastik. Plastik yang pertama kali
dibuat secara komersial adalah nitroselulosa. Material plastik telah berkembang pesat
dan sekarang mempunyai peranan yang sangat penting dibidang elektronika,
pertanian, tekstil, transportasi, furniture, konstruksi, kemasan kosmetik, mainan
anak-anak dan produk-produk industry lainnya.
Secara garis besar, plastik dapat dikelompokkan menjadi dua
golongan,yaitu: plastik thermoplast dan plastik thermoset. Plastik thermoplast
adalah plastik yang dapat dicetak berulang - ulang dengan adanya panas. Yang termasuk
plastic thermoplast antara lain: PE, PP, PS, ABS, SAN, nylon, P E T , B P T ,
P o l ya c e t a l ( P O M ) , P C d l l . S e d a n g k a n p a l s t i k t h e r m o s e t a d a l a h plastik
yang apabila telah mengalami kondisitertentu tidak dapat dicetak kembali k a r e n a b a n g u n
p o l i m e r n ya berbentuk jaringan tiga
dimensi. Y a n g t e r m a s u k p l a s t i c t h e r m o s e t a d a l a h : P U ( P o l y U r e t h
e n e , U F ( U r e a Formaldehyde ), MF ( Melamine Formal dehyde ), polyester, epoksi
dll. Untuk membuat barang-barang plastik agar mempunyai sifat -sifat
seperti yang dikehendaki, maka dalam proses pembuatannya selain bahan baku
utama diperlukan juga bahan tambahan atau aditif.
Penggunaan bahan tambahan ini beraneka ragam tergantung pada bahan
baku yang digunakan dan mutu produk yang akan dihasilkan. Berdasarkan fungsinya,
maka bahan tambahan atau bahan pembantu proses dapat dikelompokkan menjadi :
bahan pelunak (plasticizer), bahan penstabil (stabilizer), bahan pelumas
(lubricant), bahan pengisi (filler), pewarna (colorant), antistatic agent, blowing agent,
flame retardant dsb.

B. Tujuan
 Memberi penjelasan tentang polimer

 Memenuhi tugas kimia tentang polimer

 Menambah ilmu pengetahuan tentang polimer

 Dapat mengetahui tentang penggolongan polimer, reaksi pembentukan polimer, sifat


polimer, kegunaan polimer, dan dampak penggunaan polimer

 Untuk memberikan informasi tentang polimer

 Dapat mengetahui polimer dalam kehidupan sehari-hari

BAB II
URAIAN POLIMER
1. DEFINISI POLIMER
Polimer atau kadang-kadang disebut sebagai makromolekul, adalah molekul besar
yang dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana. Kesatuan-
kesatuan berulang itu setara dengan monomer, yaitu bahan dasar pembuat polimer (tabel 1).
Akibatnya molekul-molekul polimer umumnya mempunyai massa molekul yang sangat
besar. Sebagai contoh, polimer poli (feniletena) mempunyai harga rata-rata massa molekul
mendekati 300.000. Hal ini yang menyebabkan polimer tinggi memperlihatkan sifat sangat
berbeda dari polimer bermassa molekul rendah, sekalipun susunan kedua jenis polimer itu
sama.

polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang
berupa molekul identik yang disebut monomer. Sekalipun biasanya merupakan organik
(memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimer inorganik. Contoh terkenal dari polimer
adalah plastik dan DNA.
Meskipun istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer sebenarnya
terdiri dari banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan kegunaan yang beragam.
Bahan polimer alami seperti shellac dan amber telah digunakan selama beberapa
abad. Kertas diproduksi dari selulosa, sebuahpolisakarida yang terjadi secara alami yang
ditemukan dalam tumbuhan. Biopolimer seperti protein dan asam nukleat memainkan
peranan penting dalam proses biologi.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan polimer buatan. Berikut ini
beberapa contoh polimer buatan di sekitar kita :

1. Karet Sintetis
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-ahli kimia
organic telah mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat perolehan
kebutuhan tersebut.
Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan bahan dasar monomer, seperti
butadiene dan stirena denganm cara kopolimerisasi.
Polibutadiena-stirena disebut juga dengan Buna atau nama dagangnya SBR (stirena-
butadiena rubber). Ada dua jenis Buna, yaitu Buna-N dan Buna-S. tidak seperti polimer lain
yang monomernya 1:1, pada Buna-N perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah
3:1, sedangkan Buna-S perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 7:3. polimer
tersebutb merupakan karet sintetis yang kuat hamper menyamai karet alam karena resisten
oksidasi dan abrasi dibandingkan karet alam. SBR mengandung ikatan rangkap dan dapat di
cross-linked kan dengan sulfur dengan proses vulkanisasi. Saat ini Buna banyak digunakan
sebagai ban mobil.
Jika karet yang divulkanisasi ini diregangkan, jembatan belerang menahan rantai-rantai
polimer sehingga tidak mudah putus, kemudian karet tersebut akan kembali pada bentuk
semula setelah meregang. Karet sintetis lain adalah neoprene yang berasal dari monomer
kloropropena, polibutadiena, dan Thiokol.

2. Serat Sintetis
Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari karbohidrat (selulosa), dan
polimer dari protein (wol dan sutera). Seperti halnya karet, serat memiliki polimer sintetis,
yaitu nilon dan poliester (dakron).
Dakron atau tetoron merupakan polyester. Polimer ini yang sangat kuat, sangat lentur
dan transparan. Polimer ini juga digunakan untuk membuat sintetis dan membuat lembaran
film tipis yang dalam perdagangan disebut mylar. Mylar banyak digunakan untuk pita rekam
magnetic dan untuk membuat gelembung balon yang dimanfaatkan dalam penelitian cuaca di
atmosfer.
Nilon-66 merupakan serat polimer yang titik leburnya tinggi. Disebut nilon-66 karena
polimernya tersususn dari enam atom C dari 1,6-heksametilena diamina dan enam atom C
dari molekul asam 1,6 heksanadioat. Nilon-66 digunakan untuk serat kain.

3. Orlon
Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini merupakan serat
sintetis, seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai campuran wol, karpet, dan kaus kaki.

4. Teflon (Tetrafluoroetena)
Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan kimia.
Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panic anti lengket), pelapis tangki di pabrik kimia,
pipa anti patah, dan kabel listrik.

5. Bakelit (Fenol Formaldehida)


Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua jenis monomer, yaitu fenol dan
formaldehida. Polimer ini sangat keras, titik leburnya sangat tinggi dantahan api. Bakelit
digunakan untuk instalasi listrik dan alat-alat yang tahan suhu tinggi, misalnya asbak dan
fiting lampu listrik.

6. Flexiglass (Polimetil Metakrilat)


Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang flexiglass. Polimetil
metakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil metakrilat (H2C = CH-
COOH3). PMMA merupakan plastik yang kuat dan transparan. Polimer ini digunakan untuk
jendela pesawat terbang dan lampu belakang mobil.

7. Plastik Polietilentereftalat (PET)


Plastik PET merupakan serat sintetik poliester (dakron) yang transparan dengan daya
tahan kuat, tahan terhadap asam, kedap udara, fleksibel, dan tidak rapuh. Dalam hal
penggunaannya, plastik PET menempati urutan pertama. Penggunannya sekitar 72 % sebagai
kemasan minuman dengan kualitas yang baik. Plastik PET merupakan poliester yang dapat
dicampur dengan polimer alam seperti : sutera, wol dan katun untuk menghasilkan bahan
pakaian yang bersifat tahan lama dan mudah perawatannya.

8. Plastik Polietena/Polietilena (PE)


Terdapat dua jenis plastik PE, yaitu Low Density Polyethylene (LDPE) dan High
Density Polyethylene (HDPE). Plastik LDPE banyak digunakan sebagai kantung plastik serta
pembungkus makanan dan barang.
Plastik HDPE banyak digunakan sebagai bahan dasar membuat mainan anak-anak, pipa
yang kuat, tangki korek api gas, badan radio dan televisi, serta piringan hitam.

9. Polivinil Klorida (PVC)


Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahan
serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku
dan bentuk fleksibel.
Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan anak-anak,
pipa PVC (paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen mobil. Adapun
plastik bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan isolasi listrik.
Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan sekitar 68 %
digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).

10. Plastik Nilon


Plastik nilon merupakan polimer poliamida (proses pembentukannya seperti
pembentukan protein). Plastik Nilon ditemukan pada tahun 1934 oleh Wallace Carothers dari
Du Pont Company. Ketika itu, Carothers mereaksikan asam adipat dan heksametilendiamin.
Plastik yang bersifat sangat Kuat (tidak cepat rusak) dan halus ini banyak digunakan untuk
pakaian, peralatan kemah dan panjat tebing, peralatan rumah tangga serta peralatan
laboratorium.

11. Wol
Wol adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak larut. Struktur protein
wol yang lentur menghasilkan kain dengan mutu yang baik, namun kadang-kadang
menimbulkan masalah karena dapat mengerut dalam pencucian. Oleh karena itu, wol
dicampur dengan PET untuk menghasilkan kain yang bermutu baik dan tidak mengerut pada
saat pencucian.

12. Kapas
Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati (selulosa) yang paling banyak digunakan
(hamper 50 % pemakaian serat alami berasal dari kapas). Kain katun dibuat dari serat kapas
dengan perlakuan kimia sehingga menghasilkan kain yang kuat, enak dipakai, dan mudah
perawatannya.

2. PENGGOLONGAN POLIMER
A. A.penggolongan polimer berdasarkan asalnya , yaitu yang berasal dari alam (polimer
alam) dan di polimer yang sengaja dibuat oleh manusia (polimer sintetis).

1. Polimer alam
Polimer alam telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, Polimer alam adalah
senyawa yang dihasilkan dari proses metabolisme mahluk hidup. jumlahnya yang terbatas
dan sifat polimer alam yang kurang stabil, mudah menyerap air, tidak stabil karena
pemanasan dan sukar dibentuk menyebabkan penggunaanya amat terbatas. Contoh sederhana
polimer alam seperti ; Amilum dalam beras, jagung dan kentang , pati , Selulosa dalam kayu ,
Protein terdapat dalam daging dan Karet alam diperoleh dari getah atau lateks pohon karet .
Karet alam merupakan polimer dari senyawa hidrokarbon, yaitu 2-metil-1,3-butadiena
(isoprena). Karet merupakan polimer alam yang terpenting dan dipakai secara luas. Bentuk
utama dari karet alam, terdiri dari 97% cis-1,4-poliisoprena, dikenal sebagai hevea rubber.
Karet ini diperoleh dengan menyadap kulit sejenis pohon (hevea brasiliensis) yang tumbuh
liar. Hampir semua karet alam diperoleh sebagai lateks yang terdiri dari sekitar 32 – 35%
karet dan sekitar 5% senyawa lain, termasuk asam lemak, gula, protein, sterol, ester dan
garam.
Laboratorium bukan satu-satunya tempat mensintesis polimer. Selsel kehidupan juga
merupakan pabrik polimer yang efisien. Protein, DNA, kitin pada kerangka luar serangga,
wool, jaring laba-laba, sutera dan kepompong ngengat, adalah polimer-polimer yang
disintesis secara alami. Serat-serat selulosa yang kuat menyebabkan batang pohon menjadi
kuat dan tegar untuk tumbuh dengan tinggi seratus kaki dibentuk dari monomer-monomer
glukosa, yang berupa padatan kristalin yang berasa manis. Polimer alam lain adalah
polisakarida, selulosa dan lignin yang merupakan bahan dari kayu.

Contoh polimer alam dapat dilihat pada table di bawah ini


No Polimer Monomer Polimerisasi Contoh
1. Pati/amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian, akar umbi
2. Selulosa Glukosa Kondensasi Sayur, Kayu, Kapas
3. Protein Asam amino Kondensasi Susu, daging, telur, wol, sutera
4. Asam nukleat Nukleotida Kondensasi Molekul DNA dan RNA (sel)
5. Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet
Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan. Contohnya, karet alam kadang-kadang
cepat rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal tersebut dapat terjadi karena karet alamtidak
tahan terhadap minyak bensin atau minyak tanah serta lama terbuka di udara. Contoh lain,
sutera dan wol merupakan senyawa protein bahan makanan bakteri, sehingga wol dan sutera
cepat rusak. Umumnya polimer alam mempunyai sifat hidrofilik (suka air), sukar dilebur dan
sukar dicetak, sehingga sangat sukar mengembangkan fungsi polimer alam untuk tujuan-
tujuan yang lebih luas dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

2. Polimer sintetis
Polimer buatan dapat berupa polimer regenerasi dan polimer sintetis. Polimer
regenerasi adalah polimer alam yang dimodifikasi. Contohnya rayon, yaitu serat sintetis yang
dibuat dari kayu (selulosa). Polimer sintetis adalah polimer yang dibuat dari molekul
sederhana (monomer) dalam pabrik atau polimer yang dibuat dari bahan baku kimia disebut
polimer sintetis seperti polyetena, polipropilena, poly vynil chlorida (PVC), dan nylon.
Kebanyakan polimer ini sebagai plastik yang digunakan untuk berbagai keperluan baik untuk
rumah tangga, industri, atau mainan anak-anak.

Polimer sintetis yang pertama kali yang dikenal adalah bakelit yaitu hasil kondensasi
fenol dengan formaldehida, yang ditemukan oleh kimiawan kelahiran Belgia Leo Baekeland
pada tahun 1907. Bakelit merupakan salah satu jenis dari produk-produk konsumsi yang
dipakai secara luas. Beberapa contoh polimer yang dibuat oleh pabrik adalah nylon dan
poliester, kantong plastik dan botol, pita karet, dan masih banyak produk lain yang Anda lihat
sehari-hari.

Ahli kimia telah mensintesis polimer di dalam laboratorium selama 100 tahun.
Dapatkah Anda membayangkan kehidupan tanpa mengenal polimer sintesis ini? Pada musim
hujan, Anda mungkin akan kehujanan saat pergi sekolah tanpa membawa jas hujan yang
terbuat dari nilon, makan makanan yang basi untuk makan siang tanpa kantong plastik atau
suatu wadah dari bahan polimer, dan memakai seragam olahraga yang terbuat dari bahan
tekstil yang lebih berat dari buatan pabrik sintesis. Banyak polimer telah membantu kita
dalam menyumbang kehidupan kita.

Banyak polimer-polimer sintesis dikembangkan sebagai pengganti sutra. Gagasan


untuk proses tersebut adalah benang-benang sintesis yang dibentuk di pabrik diambil dari
laba-laba.

B. Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya


Berdasarkan jenis monomernya, polimer dapat terdiri atas homopolimer dan
kopolimer.
Homopolimer
Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis. Contohnya, selulosa dan
protein.
(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n
Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan membentuk
polimer yang berikatan tunggal.
Kopolimer
Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang monomernya tidak
sejenis. Contoh dakron, nilon-66, melamin (fenol formaldehida). Proses pembentukan
polimer berlangsung dengan suhu dan tekanan tinggi atau dibantu dengan katalis, namun
tanpa katalis strukyur molekul yang terbentuk tidak beraturan. Jadi, fungsi katalis adalah
untuk mengendalikan proses pembentukan striktur molekul polimer agar lebih teratur
sehingga sifat-sifat polimer yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Contoh struktur
rantai molekul polimer tidak beraturan (produk polimerisasi tanpa katalis) adalah sebagai
berikut :
(-P-S-S-P-P-S-S-S-P-S-P-)n
Kopolimer tidak beraturan
Pada proses pembentukan polimer yang digunakan katalis, struktur molekul yang
terbentuk akan beraturan. Contoh struktur rantai molekul polimer teratur (produk polimerisasi
dengan katalis) adalah sebagai berikut :
Sistem blok :
(-P-P-P-S-S-S-P-P-P-S-S-S-)n
Kopolimer blok
Sistem berseling :
(-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-)n
Kopolimer berseling

C. Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas


Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat dibedakan atas polimer
termoplas (tidak tahan panas, seperti plastik) dan polimer termosting (tahan panas, seperti
melamin).
Polimer termoplas
Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut apabila
dipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak kembali (didaur ulang).
Contohnya polietilene, polipropilena, dan PVC.
Polimer termosting
Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut apabila
dipanaskan tidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang. Contohnya melamin
dan bakelit.

D. Penggolongan polimer berdasarkan strukturnya


Berdasarkan strukturnya polimer dibedakan atas :
1. Polimer linear
Polimer linear terdiri dari rantai panjang atom-atom skeletal yang dapat mengikat gugus
substituen. Polimer ini biasanya dapat larut dalam beberapa pelarut, dan dalam keadaan padat
pada temperatur normal. Polimer ini terdapat sebagai elastomer, bahan yang fleksibel (lentur)
atau termoplastik seperti gelas).
Contoh : Polietilena, poli(vinil klorida) atau PVC, poli(metil metakrilat) (juga dikenal sebagai
PMMA, Lucite, Plexiglas, atau perspex), poliakrilonitril (orlon atau creslan) dan nylon 66.
2. Polimer bercabang
Polimer bercabang dapat divisualisasi sebagai polimer linear dengan percabangan pada
struktur dasar yang sama sebagai rantai utama.
3. Polimer jaringan tiga dimensi (three-dimension network)
Polimer jaringan tiga dimensi adalah polimer dengan ikatan kimianya terdapat antara
rantai, seperti digambarkan pada gambar berikut. Bahan ini biasanya di”swell”
(digembungkan) oleh pelarut tetapi tidak sampai larut. Ketaklarutan ini dapat digunakan
sebagai kriteria dari struktur jaringan. Makin besar persen sambung-silang (cross-links)
makin kecil jumlah penggembungannya (swelling). Jika derajat sambung-silang cukup tinggi,
polimer dapat menjadi kaku, titik leleh tinggi, padat yang tak dapat digembungkan, misalnya
intan (diamond).
Polimer linear dan bercabang memiliki sifat :
1. Lentur
2. Berat Molekul relatif kecil
3. Termoplastik
E. Penggolongan polimer berdasarkan kegunaanya
1. Polimer komersial (commodity polymers)
Polimer ini dihasilkan di negara berkembang, harganya murah dan banyak dipakai dalam
kehidupan sehari hari. Kegunaan sehari-hari dari polimer ini ditunjukkan dalam tabel 1.1
Contoh : Polietilen (PE), polipropilen (PP), polistirena (PS), polivinilklorida (PVC), melamin
formaldehid
Tabel 1.1 Contoh dan kegunaan polimer komersial
Polimer komersial Kegunaan atau manfaat
Lapisan pengemas, isolasi kawat, dan kabel, barang mainan,
Polietilena massa jenis
botol yang lentur, bahan pelapis
rendah(LDPE)
Botol, drum, pipa, saluran, lembaran, film, isolasi kawat dan
Polietilena massa jenis
kabel
rendah(HDPE)
Tali, anyaman, karpet, film
Polipropilena (PP)
Bahan bangunan, pipa tegar, bahan untuk lantaui, isolasi kawat
Poli(vinil klorida) (PVC)
dan kabel
Polistirena (PS)
Bahan pengemas (busa), perabotan rumah, barang mainan

2. Polimer teknik (engineering polymers)


Polimer ini sebagian dihasilkan di negara berkembang dan sebagian lagi di negara maju.
Polimer ini cukup mahal dan canggih dengan sifat mekanik yang unggul dan daya tahan yang
lebih baik. Polimer ini banyak dipakai dalam bidang transportasi (mobil, truk, kapal udara),
bahan bangunan (pipa ledeng), barang-barang listrik dan elektronik (mesin bisnis, komputer),
mesin-mesin industri dan barang-barang konsumsi
Contoh : Nylon, polikarbonat, polisulfon, poliester
3. Polimer fungsional (functional polymers)
Polimer ini dihasilkan dan dikembangkan di negara maju dan dibuat untuk tujuan khusus
dengan produksinya dalam skala kecil
Contoh : kevlar, nomex, textura, polimer penghantar arus dan foton, polimer peka cahaya,
membran, biopolimer

3. Sifat – Sifat Polimer


Perbedaan utama dari polimer alam dan polimer sintetik adalah, mudah tidaknya
sebuah polimer didegradasi atau dirombak oleh mikroba. Polimer sintetik sulit diuraikan oleh
mikroorganisme.
Sifat-sifat polimer sintetik sangat ditentukan oleh struktur polimernya seperti;
panjangnya rantai; gaya antar molekul; percabangan; dan ikatan silang antar rantai polimer.
Pertambahan panjang rantai utama polimer diikuti dengan meningkatnya gaya antar
molekul monomer. Hal ini yang menyebabkan meningkatnya kekuatan dan titik leleh sebuah
polimer. Gambar 13.10, contoh polimer yang berantai panjang dan linier. Polimer yang
memiliki banyak cabang, kekuatannya menurun dan hal ini juga menyebabkan titik lelehnya
semakin rendah, contoh untuk polimer bercabang ditunjukkan oleh gambar 13.11.

Gambar 13.10. Polimer polietilen yang memiliki rantai linier dan panjang

Gambar 13.11. Contoh polimer yang memiliki cabang


Beberapa polimer memiliki ikatan silang antar rantai, hal ini akan membuat polimer
yang bersifat kaku dan membentuk bahan yang keras. Makin banyak ikatan. silang makin
kaku polimer yang dihasilkan dan polimer akan semakin mudah patah.
Jenis polimer yang memiliki ikatan silang ini merupakan plastik termoseting. Jenis plastik ini
hanya dapat dipanaskan satu kali yaitu hanya pada saat pembuatannya. Jika plastik ini pecah
atau rusak tidak dapat disambung kembali. Pemanasan selanjutnya menyebabkan rusaknya
atau terbongkarnya ikatan silang antar rantai polimer, sehingga susunan molekul polimer
berubah atau rusak. Contoh untuk plastik termoseting adalah polimer bakelit yang memiliki
ikatan silang antar rantai polimernya (Gambar 13.12).

Gambar 13.12. Polimer Bakelit yang memiliki ikatan silang antar rantai polimernya

Plastik jenis yang lain memiliki sifat sebagai termoplastik, yaitu plastik yang dapat
dipanaskan secara berulang-ulang. Sifat ini disebabkan karena tidak adanya ikatan silang
antar rantai polimernya. Jika polimer ini rusak atau pecah, kita dapat menyambungnya
kembali dengan cara dipanaskan, contoh polimer termoplastik adalah polietilen.

 Sifat polimer

1. Sifat Thermal
Sifat polimer terhadap panas ada yang menjadi lunak jika dipanaskan dan keras jika
didinginkan, polimer seperti ini disebut termoplas.
Contohnya : plastik yang digunakan untuk kantong dan botol plastik.
Sedangkan polimer yang menjadi keras jika dipanaskan disebut termoset, contohnya melamin

2. Sifat Kelenturan
Polimer akan mempunyai kelenturan yang berbeda dengan polimer sintetis. Umumnya
polimer alam agak sukar untuk dicetak sesuai keinginan,sedangkan polimer sintetis lebih
mudah dibuat cetakan untuk menghasilkan bentuk tertentu. Karet akan lebih mudah
mengembangdan kehilangan kekenyalannya setelah terlalu lama kena bensin atau minyak.

3. Ketahanan terhadap Mikroorganisme


Polimer alam seperti wool, sutra, atau selulosa tidak tahan terhadap mikroorganisme atau
ulat (rayap). Sedangkan polimer sintetis lebih tahan terhadap mikroorganisme atau ulat.

4. Sifat Lainnya
Sifat polimer yang lainnya bergantung pemakainnnya untuk kemasan atau alat-alat
industri. Untuk tujuan pengemasan harus diperhatikan :
 Toksisitasnya
 Daya tahan terhadap air, minyak atau panas
 Daya tembus udara (oksigen)
 Kelenturan
 Transparan

4. Reaksi Polimerisasi Dan polimerisasi Adisi


Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) yang
membentuk molekul yang besar. Ada dua jenis reaksi polimerisasi, yaitu :polimerisasi
adisi danpolimerisasi kondensasi.
Polimerisasi ini terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan tak jenuh (ikatan rangkap
dengan melakukan reaksi dengan cara membuka ikatan rangkap (reaksi adisi) dan
menghasilkan senyawa polimer dengan ikatan jenuh

Polimer kondensasi terjadi dari reaksi antara gugus fungsi pada monomer yang sama
atau monomer yang berbeda. Dalam polimerisasi kondensasi kadang-kadang disertai dengan
terbentuknya molekul kecil seperti H2O, NH3, atau HCl.
Di dalam jenis reaksi polimerisasi yang kedua ini, monomer-monomer bereaksi secara adisi
untuk membentuk rantai. Namun demikian, setiap ikatan baru yang dibentuk akan bersamaan
dengan dihasilkannya suatu molekul kecil –biasanya air –dari atom-atom monomer. Pada
reaksi semacam ini, tiap monomer harus mempunyai dua gugus fungsional sehingga dapat
menambahkan pada tiap ujung ke unit lainnya dari rantai tersebut. Jenis reaksi polimerisasi
ini disebut reaksi kondensasi.

5. Kegunaan Dan Dampak Polimer Terhadap Lingkungan


Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan polimer
sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan minuman,
kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat elektronik. Setiap kita
belanja dalam jumlah kecil, misalnya diwarung, selalu kita akan mendapatkan pembungkus
plastik dan kantong plastik (keresek).
Barang-barang tersebut merupakan polimer sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk dalam bentuk sampah
yang tidak dapat membusuk. Atau menyumbat saluran air yang menyebabkan banjir. Sampah
polimer sintetis jangan dibakar, karena akan menghasilkan senyawa dioksin. Dioksin adalah
suatu senyawa gas yang sangat beracun dan bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).
Plastik vinyl chloride tidak berbahaya, tetapi monomer vinyl chloride sangat beracun dan
karsinogenik yang mengakibatkan cacat lahir.
Plastik yang digunakan sebagai pembungkus makanan, jika terkena panas dikhawatirkan
monomernya akan terurai dan akan mengontamiasi makanan.
Untuk mengurangi pencemaran plastik :
1. Kurangi penggunaan plastik
2. Sampah plastik harus dipisahkan dengan sampah organik, sehingga dapat didaur ulang.
3. Jangan membuang sampah plastik sembarangan.
4. Sampah plastik jangan dibakar.

Untuk menghindari bahaya keracunan akibat penggunaan plastik :


1. Gunakan kemasan makanan yang lebih aman, seperti gelas.
2. Gunakan penciuman, jika makanan/minumam bau plastik jangan digunakan
Arti Simbol Pada Kemasan Plastik
Plastik merupakan material yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
Plastik telah banyak digunakan untuk membuat produk atau barang-barang yang berguna
bagi kehidupan manusia. Sejak abad ke-20, penggunaan plastik telah berkembang secara luar
biasa.
Pada kemasan yang terbuat dari plastik, biasanya ditemukan simbol atau logo daur
ulang yang berbentuk segi tiga dengan kode-kode tertentu. Kode ini dikeluarkan oleh The
Society of Plastic Industry pada tahun 1998 di Amerika Serikat dan diadopsi oleh lembaga-
lembaga pengembangan sistem kode, seperti ISO (International Organization for
Standardization). Secara umum tanda pengenal plastik tersebut:
1. Berada atau terletak di bagian bawah
2. Berbentuk segitiga
3. Di dalam segitiga tersebut terdapat angka
4. Serta nama jenis plastik di bawah segitiga
Simbol daur ulang (recycle) menunjukkan jenis bahan resin yang digunakan untuk
membuat materi. Simbol ini dibentuk berdasar atas Sistem internasional koding Plastik dan
lazim digambarkan sebagai angka (dari 1 sampai 7) dilingkari dengan segitiga atau loop
segitiga biasa (juga dikenal sebagai Mobius loop), dengan akronim dari bahan yang
digunakan, tepat di bawah segitiga.
Berikut adalah deskripsi singkat dari masing-masing 7 simbol daur ulang yang sering
digunakan:
1. PET atau PETE (Polyethylene Etilen Terephalate)
Tanda ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya serta tulisan
PETE atau PET (Polyethylene Terephthalate) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol
plastik, berwarna jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus,
wadah makanan dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol jenis PET/PETE ini
direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan
untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol
tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker)
dalam jangka panjang. Bahan ini dapat dibuat lagi ke dalam bulu domba kutub, serat, karpet,
dan lain-lain. Permintaan untuk jenis plastik ini di antara komunitas pendaur ulang plastik
relatif banyak, tetapi saat ini tingkat daur ulang untuk bahan ini tetap rendah sebesar 20%.
2. HDPE (High Density Polyethylene)
Pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 di
tengahnya, serta tulisan HDPE (Polyethylene Densitas Tinggi) di bawah segitiga. Biasa
dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat,
dan lain-lain. Botol plastik jenis HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram
dan LEBIH TAHAN LAMA TERHADAP SUHU TINGGI. Merupakan salah satu bahan
plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara
kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. Sama seperti
PET, HDPE juga direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI pemakaian karena pelepasan
senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Jenis ini juga dapat digunakan
kembali ke untuk bahan lantai ubin, drainase, botol HDPE baru, pipa, dan lain-lain.
3. PVC (Polyvinyl Chloride)
Tertulis (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan V. V
itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Ini bisa
ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Reaksi yang terjadi antara
PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi BERBAHAYA UNTUK
GINJAL, hati dan berat badan. Bahan ini mengandung klorin dan akan mengeluarkan racun
jika dibakar. PVC TIDAK BOLEH DIGUNAKAN dalam menyiapkan makanan atau
kemasan makanan. Bahan ini juga dapat diolah kembali menjadi mudflaps, panel, tikar, dan
lain-lain
4. LDPE (Low Density Polyethylene)
Logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE. LDPE (low
density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi),
biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, botol-botol yang lembek, pakaian,
mebel, dll. Sifat mekanis jenis LDPE ini adalah kuat, tembus pandang, Fleksibel dan
permukaan agak berlemak, pada suhu 60 derajat sangat resisten terhadap reaksi kimia, daya
proteksi terhadap uap air tergolong baik, dapat didaur ulang serta baik untuk barang-barang
yang memerlukan fleksibelitas tapi kuat. Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan,
tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan
makanan yang dikemas dengan bahan ini. LDPE, dapat didaur ulang dengan banyak cara,
misalnya dilarutkan ke dalam kaleng, keranjang kompos dan landscaping tiles.
5. PP (polypropylene)
Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP. Karakteristik
adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan
ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil
terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan
plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan
makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Carilah dengan kode angka
5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan
dan minuman. PP dapat diolah kembali menjadi garpu, sapu, nampan, dan lain-lain.
6. PS (Polystyrene)
Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS. Biasa dipakai
sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain.
Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam
makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa
didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus
dihindari, karena selain BERBAHAYA UNTUK KESEHATAN OTAK,
MENGGANGGU HORMON ESTROGEN pada wanita yang berakibat pada masalah
reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Pun
bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. Bahan ini
dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada
kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya
dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan
meninggalkan jelaga. PS mengandung benzene, suatu zat penyebab kanker dan tidak boleh
dibakar. Bahan ini diolah kembali menjadi isolasi, kemasan, pabrik tempat tidur, dan lain-
lain.
7. OTHER (Polycarbonate)
Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER. Untuk
jenis plastik 7 Other ini ada 4 macam, yaitu: SAN styrene acrylonitrile, ABS acrylonitrile
butadiene styrene, PC polycarbonate, dan Nylon. Dapat ditemukan pada tempat makanan dan
minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga,
komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan.
SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu,
kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. Biasanya terdapat pada
mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi,
sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa. Merupakan salah
satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun
minuman.
PC atau nama Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita
(sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman,
termasuk kaleng susu formula.
PC Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan
minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan
produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Dianjurkan tidak digunakan untuk tempat
makanan ataupun minuman
Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan, entah itu untuk
tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air
mendidih atau air panas.
Tidak semua plastik nomor 7 adalah polikarbonat, bahkan segelintir berbahan nabati.
Palikarbonat masih menjadi perdebatan dalam beberapa tahun terakhir, karena ditemukan
pada saat mencuci BPA (bisphenol A), menjadi bahan hormon pengganggu kehamilan dan
pertumbuhan janin.
Simbol plastik daur ulang pada dasarnya dirancang untuk membantu staf di pusat daur
ulang, agar dapat memisahkan bahan untuk diproses dengan baik. Pengetahuan dasar
lambang ini juga dapat membantu kita dalam memastikan apakah barang plastik di rumah
aman untuk kita dan anak-anak kita.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN
Istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer sebenarnya terdiri
dari banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan kegunaan yang beragam.
Bahan polimer alami seperti shellac dan amber telah digunakan selama beberapa
abad. Kertas diproduksi dari selulosa, sebuah polisakarida yang terjadi secara alami yang
ditemukan dalam tumbuhan. Contoh polimer yang paling terkenal adalah plastik dan DNA.
Mengapa plastik dan DNA dikatakan polimer? Itu dapat terlihat dari struktur dan sifat benda
tersebut.
 Polimer adalah makromolekul yang tersusun dari monomermonomer.
 Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi. Ada dua jenis polimerisasi yaitu
polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. Polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan
polimer dari monomer yang berikatan rangkap atau berikatan tak jenuh. Monomer tersebut
membuka ikatan rangkapnya lalu berikatan dengan monomer lain sehingga menghasilkan
polimer yang berikatan tunggal.Polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer
dari monomer-monomer yang mempunyai dus gugus fungsi. Pada reaksi tersebut akan
dihasilkan molekul kecil seperti air atau alkohol.
 Penggolongan polimer berdasarkan asalnya, yaitu : a. polimer alam, contohnya karet alam,
sutera dan wol. b. polimer sintetis, contohnya plastik, nilon dan teflon.
 Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya, yaitu ; a. homopolimer adalah polimer
yang monomernya sejenis, b.kopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis.
 Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas, yaitu : a. polimer termoplas
adalah polimer yang tidak tahan panas . b.polimer termosetting adalah polimer yang tahan
panas .
 Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan polimer
sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan minuman,
kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat elektronik. Setiap kita
belanja dalam jumlah kecil, misalnya diwarung, selalu kita akan mendapatkan pembungkus
plastik dan kantong plastik (keresek).
 Barang-barang tersebut merupakan polimer sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk dalam bentuk sampah
yang tidak dapat membusuk. Atau menyumbat saluran air yang menyebabkan banjir. Sampah
polimer sintetis jangan dibakar, karena akan menghasilkan senyawa dioksin. Dioksin adalah
suatu senyawa gas yang sangat beracun dan bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).

2. SARAN
 Kurangi penggunaan plastik
 Sampah plastik harus dipisahkan dengan sampah organik, sehingga dapat didaur ulang.
 Jangan membuang sampah plastik sembarangan.
 Sampah plastik jangan dibakar

BAB IV
LAMPIRAN
No Gambar Polimer Monomer Polimerisasi Daya kegunaan
tahan
1 Polibutadiena Butadiena Adisi 1 tahun Ban sepeda ( Sebagai
roda kendaraan honda
2 Selulosa Glokusa Kondensasi 3 hari Sayur ( Di masak
menjadi sayur ataupun
makanan lain )

3 Polipropena Propena Adisi 3 tahun Karung ( Sebagai


tempat beras atau
pun barang yang lain
4 Teflon Tetrafluoroetena Adisi 2 tahun Teflon ( Di gunakan
sebagai alat memasak
5 PVC Vinil Klorida Adisi 1 tahun Plaron ( Sebagai
saluran air ataupun
yang lain )
6 Amilum Glokusa kondensasi 1 bulan Beras ( Sebagai
kebutuhna pokok )
7 Karet Alam Isoprena Adisi 1.5 tahun Karet alam ( di
gunakan sebagai
bagahn untuk membua
ban atau yang lain )
8 Selulosa Glokusa kondensasi 1 tahun Kayu ( Di gunakan
sebagai kursi, atau
yang lain )
9 Protein Asam amino Kondensasi 4 tahun Kain wol ( Di gunakan
sebagai tali dalam
korden )
10 Asam nukleat Nukleotida Kondensasi - DNA (
sebagai materi genetik
11 Melamin Fenol 5 tahun / Sebagai alat untuk
formaldehida lbh wadah makanan
12 Teflon Tetrafluoro etena Adisi 1 tahun Wajan ( di gunakan
untuk memasak )
13 Polietena Etana Adisi hanya Botol citra di gunakan
sekali sebagai tempat
pakai handbody cinta
14 Poliester Ester dan etilena Adisi 2 tahun Sebagai ban mobil
glikol
15 Epoksi resin Metoksi benzena kondensasi 1.5 tahun Di gunakan untuk
dan alcohol campuran cat
sekunder
16 Protein Asam amino Kondensasi 1 bulan Untuk di konsumsi

17 Polipropena Propena Adisi 1 tahun tetap baik untuk tempa


makanan

https://scholar.google.com/citations?user=xY5AOAYAAAAJ&hl=en

Anda mungkin juga menyukai