Anda di halaman 1dari 11

makalahtentangpolimer

MAKALAH KIMIA
POLIMER
Di
S
U
S
U
N
Oleh;

KELOMPOK IV

HARINAYANTI
SRI WAHYUN
NURFADILLAH
ANDI TENRI PADA
FITRIANI
MASRIDA

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari hari, kita sering menggunakan berbagai bahan kimia.
Sebagian besar dari masyarakat tidak menyadari akan bahaya dari bahan bahan kimia
tersebut, bahan kimia yang banyak digunakan didalam kehidupan sehari - hari memang
tidak memberikan akibat secara langsung dan cepat namun, membutuhkan waktu lama.
Kita mungkin tahu polimer yang merupakan suatu golongan bahan kimia yang banyak
digunakan dalam kehidupan kita sehari hari maupun dalam industri. Polimer meliputi
plastik, karet, serat, dan nilon. Beberapa senyawa penting dalam tubuh makhluk hidup,
yaitu karbohidrat (polisakarida), protein, dan asam nukleat, juga merupakan polimer.

B. Tujuan Pembelajaran
v
v
v
v

Mengetahui definisi polimer


Mengetahui penggolongan polimer
Mengetahui sifat-sifat polimer
Mengetahui kegunaan & dampak polimer dalam kehidupan sehari-hari

BAB II
URAIAN POLIMER
1. DEFINISI POLIMER
Polimer atau kadang-kadang disebut sebagai makromolekul, adalah molekul besar yang dibangun oleh
pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana. Kesatuan-kesatuan berulang itu setara dengan
monomer, yaitu bahan dasar pembuat polimer (tabel 1). Akibatnya molekul-molekul polimer umumnya
mempunyai massa molekul yang sangat besar. Sebagai contoh, polimer poli (feniletena) mempunyai
harga rata-rata massa molekul mendekati 300.000. Hal ini yang menyebabkan polimer tinggi
memperlihatkan sifat sangat berbeda dari polimer bermassa molekul rendah, sekalipun susunan kedua
jenis polimer itu sama.

polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang
berupa molekul identik yang disebut monomer. Sekalipun biasanya merupakan organik
(memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimer inorganik. Contoh terkenal dari
polimer adalah plastik dan DNA.
Meskipun istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer sebenarnya
terdiri dari banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan kegunaan yang
beragam. Bahan polimer alami seperti shellac dan amber telah digunakan selama
beberapa abad. Kertas diproduksi dari selulosa, sebuahpolisakarida yang terjadi secara
alami yang ditemukan dalam tumbuhan. Biopolimer seperti protein dan asam
nukleat memainkan peranan penting dalam proses biologi.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan polimer buatan. Berikut ini
beberapa contoh polimer buatan di sekitar kita :
1.
Karet Sintetis
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-ahli kimia
organic telah mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat perolehan
kebutuhan tersebut.
Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan bahan dasar monomer, seperti
butadiene dan stirena denganm cara kopolimerisasi.
Polibutadiena-stirena disebut juga dengan Buna atau nama dagangnya SBR (stirenabutadiena rubber). Ada dua jenis Buna, yaitu Buna-N dan Buna-S. tidak seperti polimer
lain yang monomernya 1:1, pada Buna-N perbandingan antara 1,3-butadiena dan
stirena adalah 3:1, sedangkan Buna-S perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena
adalah 7:3. polimer tersebutb merupakan karet sintetis yang kuat hamper menyamai
karet alam karena resisten oksidasi dan abrasi dibandingkan karet alam. SBR

mengandung ikatan rangkap dan dapat di cross-linked kan dengan sulfur dengan
proses vulkanisasi. Saat ini Buna banyak digunakan sebagai ban mobil.
Jika karet yang divulkanisasi ini diregangkan, jembatan belerang menahan rantai-rantai
polimer sehingga tidak mudah putus, kemudian karet tersebut akan kembali pada
bentuk semula setelah meregang. Karet sintetis lain adalah neoprene yang berasal dari
monomer kloropropena, polibutadiena, dan Thiokol.
2.
Serat Sintetis
Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari karbohidrat (selulosa),
dan polimer dari protein (wol dan sutera). Seperti halnya karet, serat memiliki polimer
sintetis, yaitu nilon dan poliester (dakron).
Dakron atau tetoron merupakan polyester. Polimer ini yang sangat kuat, sangat lentur
dan transparan. Polimer ini juga digunakan untuk membuat sintetis dan membuat
lembaran film tipis yang dalam perdagangan disebut mylar. Mylar banyak digunakan
untuk pita rekam magnetic dan untuk membuat gelembung balon yang dimanfaatkan
dalam penelitian cuaca di atmosfer.
Nilon-66 merupakan serat polimer yang titik leburnya tinggi. Disebut nilon-66 karena
polimernya tersususn dari enam atom C dari 1,6-heksametilena diamina dan enam
atom C dari molekul asam 1,6 heksanadioat. Nilon-66 digunakan untuk serat kain.
3.
Orlon
Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini merupakan serat
sintetis, seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai campuran wol, karpet, dan kaus
kaki.
4.
Teflon (Tetrafluoroetena)
Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan
kimia. Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panic anti lengket), pelapis tangki di pabrik
kimia, pipa anti patah, dan kabel listrik.
5.
Bakelit (Fenol Formaldehida)
Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua jenis monomer, yaitu fenol dan
formaldehida. Polimer ini sangat keras, titik leburnya sangat tinggi dantahan api. Bakelit
digunakan untuk instalasi listrik dan alat-alat yang tahan suhu tinggi, misalnya asbak
dan fiting lampu listrik.
6.
Flexiglass (Polimetil Metakrilat)
Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang flexiglass. Polimetil
metakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil metakrilat (H2C = CHCOOH3). PMMA merupakan plastik yang kuat dan transparan. Polimer ini digunakan
untuk jendela pesawat terbang dan lampu belakang mobil.
7.
Plastik Polietilentereftalat (PET)
Plastik PET merupakan serat sintetik poliester (dakron) yang transparan dengan daya
tahan kuat, tahan terhadap asam, kedap udara, fleksibel, dan tidak rapuh. Dalam hal
penggunaannya, plastik PET menempati urutan pertama. Penggunannya sekitar 72 %
sebagai kemasan minuman dengan kualitas yang baik. Plastik PET merupakan
poliester yang dapat dicampur dengan polimer alam seperti : sutera, wol dan katun
untuk menghasilkan bahan pakaian yang bersifat tahan lama dan mudah
perawatannya.
8.
Plastik Polietena/Polietilena (PE)

Terdapat dua jenis plastik PE, yaitu Low Density Polyethylene (LDPE) dan High
Density Polyethylene (HDPE). Plastik LDPE banyak digunakan sebagai kantung plastik
serta pembungkus makanan dan barang.
Plastik HDPE banyak digunakan sebagai bahan dasar membuat mainan anak-anak,
pipa yang kuat, tangki korek api gas, badan radio dan televisi, serta piringan hitam.
9.
Polivinil Klorida (PVC)
Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat
tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu
bentuk kaku dan bentuk fleksibel.
Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan anakanak, pipa PVC (paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen mobil.
Adapun plastik bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan
isolasi listrik.
Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan sekitar 68 %
digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).
10.
Plastik Nilon
Plastik nilon merupakan polimer poliamida (proses pembentukannya seperti
pembentukan protein). Plastik Nilon ditemukan pada tahun 1934 oleh Wallace
Carothers dari Du Pont Company. Ketika itu, Carothers mereaksikan asam adipat dan
heksametilendiamin. Plastik yang bersifat sangat Kuat (tidak cepat rusak) dan halus ini
banyak digunakan untuk pakaian, peralatan kemah dan panjat tebing, peralatan rumah
tangga serta peralatan laboratorium.
11.
Wol
Wol adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak larut. Struktur protein
wol yang lentur menghasilkan kain dengan mutu yang baik, namun kadang-kadang
menimbulkan masalah karena dapat mengerut dalam pencucian. Oleh karena itu, wol
dicampur dengan PET untuk menghasilkan kain yang bermutu baik dan tidak mengerut
pada saat pencucian.
12.
Kapas
Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati (selulosa) yang paling banyak
digunakan (hamper 50 % pemakaian serat alami berasal dari kapas). Kain katun dibuat
dari serat kapas dengan perlakuan kimia sehingga menghasilkan kain yang kuat, enak
dipakai, dan mudah perawatannya.

2. PENGGOLONGAN POLIMER
A.penggolongan polimer berdasarkan asalnya , yaitu yang berasal dari alam (polimer alam) dan di polimer
yang sengaja dibuat oleh manusia (polimer sintetis).
1. Polimer alam

Polimer alam telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, Polimer alam adalah senyawa
yang dihasilkan dari proses metabolisme mahluk hidup. jumlahnya yang terbatas dan
sifat polimer alam yang kurang stabil, mudah menyerap air, tidak stabil karena
pemanasan dan sukar dibentuk menyebabkan penggunaanya amat terbatas. Contoh
sederhana polimer alam seperti ; Amilum dalam beras, jagung dan kentang , pati ,
Selulosa dalam kayu , Protein terdapat dalam daging dan Karet alam diperoleh dari
getah atau lateks pohon karet . Karet alam merupakan polimer dari senyawa

hidrokarbon, yaitu 2-metil-1,3-butadiena (isoprena). Karet merupakan polimer alam


yang terpenting dan dipakai secara luas. Bentuk utama dari karet alam, terdiri dari 97%
cis-1,4-poliisoprena, dikenal sebagai hevea rubber. Karet ini diperoleh dengan
menyadap kulit sejenis pohon (hevea brasiliensis) yang tumbuh liar. Hampir semua
karet alam diperoleh sebagai lateks yang terdiri dari sekitar 32 35% karet dan sekitar
5% senyawa lain, termasuk asam lemak, gula, protein, sterol, ester dan garam.
Laboratorium bukan satu-satunya tempat mensintesis polimer. Selsel kehidupan juga
merupakan pabrik polimer yang efisien. Protein, DNA, kitin pada kerangka luar
serangga, wool, jaring laba-laba, sutera dan kepompong ngengat, adalah polimerpolimer yang disintesis secara alami. Serat-serat selulosa yang kuat menyebabkan
batang pohon menjadi kuat dan tegar untuk tumbuh dengan tinggi seratus kaki dibentuk
dari monomer-monomer glukosa, yang berupa padatan kristalin yang berasa manis.
Polimer alam lain adalah polisakarida, selulosa dan lignin yang merupakan bahan dari
kayu.
Contoh polimer alam dapat dilihat pada table di bawah ini
No Polimer
Monomer
Polimerisasi
Contoh
1. Pati/amilum
Glukosa
Kondensasi
Biji-bijian, akar umbi
2. Selulosa
Glukosa
Kondensasi
Sayur, Kayu, Kapas
3. Protein
Asam amino
Kondensasi
Susu, daging, telur, wol, sutera
4. Asam nukleat
Nukleotida
Kondensasi
Molekul DNA dan RNA (sel)
5. Karet alam
Isoprena
Adisi
Getah pohon karet
Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan. Contohnya, karet alam kadangkadang cepat rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal tersebut dapat terjadi karena
karet alamtidak tahan terhadap minyak bensin atau minyak tanah serta lama terbuka di
udara. Contoh lain, sutera dan wol merupakan senyawa protein bahan makanan
bakteri, sehingga wol dan sutera cepat rusak. Umumnya polimer alam mempunyai sifat
hidrofilik (suka air), sukar dilebur dan sukar dicetak, sehingga sangat sukar
mengembangkan fungsi polimer alam untuk tujuan-tujuan yang lebih luas dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari.
2. Polimer sintetis
Polimer buatan dapat berupa polimer regenerasi dan polimer sintetis. Polimer regenerasi adalah polimer
alam yang dimodifikasi. Contohnya rayon, yaitu serat sintetis yang dibuat dari kayu (selulosa). Polimer
sintetis adalah polimer yang dibuat dari molekul sederhana (monomer) dalam pabrik atau polimer yang
dibuat dari bahan baku kimia disebut polimer sintetis seperti polyetena, polipropilena, poly vynil chlorida
(PVC), dan nylon. Kebanyakan polimer ini sebagai plastik yang digunakan untuk berbagai keperluan baik
untuk rumah tangga, industri, atau mainan anak-anak.

Polimer sintetis yang pertama kali yang dikenal adalah bakelit yaitu hasil kondensasi fenol
dengan formaldehida, yang ditemukan oleh kimiawan kelahiran Belgia Leo Baekeland
pada tahun 1907. Bakelit merupakan salah satu jenis dari produk-produk konsumsi
yang dipakai secara luas. Beberapa contoh polimer yang dibuat oleh pabrik adalah
nylon dan poliester, kantong plastik dan botol, pita karet, dan masih banyak produk lain
yang Anda lihat sehari-hari.

Ahli kimia telah mensintesis polimer di dalam laboratorium selama 100 tahun. Dapatkah
Anda membayangkan kehidupan tanpa mengenal polimer sintesis ini? Pada musim
hujan, Anda mungkin akan kehujanan saat pergi sekolah tanpa membawa jas hujan
yang terbuat dari nilon, makan makanan yang basi untuk makan siang tanpa kantong
plastik atau suatu wadah dari bahan polimer, dan memakai seragam olahraga yang
terbuat dari bahan tekstil yang lebih berat dari buatan pabrik sintesis. Banyak polimer
telah membantu kita dalam menyumbang kehidupan kita.
Banyak polimer-polimer sintesis dikembangkan sebagai pengganti sutra. Gagasan untuk
proses tersebut adalah benang-benang sintesis yang dibentuk di pabrik diambil dari
laba-laba.
B.Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya
Berdasarkan jenis monomernya, polimer dapat terdiri atas homopolimer dan kopolimer.
1.
Homopolimer
Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis. Contohnya, selulosa dan
protein.
(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n
Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan
membentuk polimer yang berikatan tunggal.
2.
Kopolimer
Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang monomernya tidak
sejenis. Contoh dakron, nilon-66, melamin (fenol formaldehida). Proses pembentukan
polimer berlangsung dengan suhu dan tekanan tinggi atau dibantu dengan katalis,
namun tanpa katalis strukyur molekul yang terbentuk tidak beraturan. Jadi, fungsi
katalis adalah untuk mengendalikan proses pembentukan striktur molekul polimer agar
lebih teratur sehingga sifat-sifat polimer yang diperoleh sesuai dengan yang
diharapkan. Contoh struktur rantai molekul polimer tidak beraturan (produk polimerisasi
tanpa katalis) adalah sebagai berikut :
(-P-S-S-P-P-S-S-S-P-S-P-)n
Kopolimer tidak beraturan
Pada proses pembentukan polimer yang digunakan katalis, struktur molekul yang
terbentuk akan beraturan. Contoh struktur rantai molekul polimer teratur (produk
polimerisasi dengan katalis) adalah sebagai berikut :
Sistem blok :
(-P-P-P-S-S-S-P-P-P-S-S-S-)n
Kopolimer blok
Sistem berseling :
(-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-)n
Kopolimer berseling
C.Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas
Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat dibedakan atas polimer
termoplas (tidak tahan panas, seperti plastik) dan polimer termosting (tahan panas,
seperti melamin).
1.
Polimer termoplas

Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut apabila
dipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak kembali (didaur
ulang). Contohnya polietilene, polipropilena, dan PVC.
2.
Polimer termosting
Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut apabila
dipanaskan tidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang. Contohnya
melamin dan bakelit.
D.Penggolongan polimer berdasarkan strukturnya
Berdasarkan strukturnya polimer dibedakan atas :
1.
Polimer linear
Polimer linear terdiri dari rantai panjang atom-atom skeletal yang dapat mengikat gugus
substituen. Polimer ini biasanya dapat larut dalam beberapa pelarut, dan dalam
keadaan padat pada temperatur normal. Polimer ini terdapat sebagai elastomer, bahan
yang fleksibel (lentur) atau termoplastik seperti gelas).
Contoh : Polietilena, poli(vinil klorida) atau PVC, poli(metil metakrilat) (juga dikenal
sebagai PMMA, Lucite, Plexiglas, atau perspex), poliakrilonitril (orlon atau creslan) dan
nylon 66.
2. Polimer bercabang
Polimer bercabang dapat divisualisasi sebagai polimer linear dengan percabangan
pada struktur dasar yang sama sebagai rantai utama.
3. Polimer jaringan tiga dimensi (three-dimension network)
Polimer jaringan tiga dimensi adalah polimer dengan ikatan kimianya terdapat antara
rantai, seperti digambarkan pada gambar berikut. Bahan ini biasanya diswell
(digembungkan) oleh pelarut tetapi tidak sampai larut. Ketaklarutan ini dapat digunakan
sebagai kriteria dari struktur jaringan. Makin besar persen sambung-silang (cross-links)
makin kecil jumlah penggembungannya (swelling). Jika derajat sambung-silang cukup
tinggi, polimer dapat menjadi kaku, titik leleh tinggi, padat yang tak dapat
digembungkan, misalnya intan (diamond).
Polimer linear dan bercabang memiliki sifat :
1. Lentur
2. Berat Molekul relatif kecil
3. Termoplastik
E.Penggolongan polimer berdasarkan kegunaanya
1.
Polimer komersial (commodity polymers)
Polimer ini dihasilkan di negara berkembang, harganya murah dan banyak dipakai dalam
kehidupan sehari hari. Kegunaan sehari-hari dari polimer ini ditunjukkan dalam tabel 1.1
Contoh : Polietilen (PE), polipropilen (PP), polistirena (PS), polivinilklorida (PVC), melamin
formaldehid
Tabel 1.1 Contoh dan kegunaan polimer komersial
Polimer komersial
Kegunaan atau manfaat
Polietilena massa jenis
Lapisan pengemas, isolasi kawat, dan kabel, barang mainan, botol
rendah(LDPE)
yang lentur, bahan pelapis
Polietilena massa jenis
Botol, drum, pipa, saluran, lembaran, film, isolasi kawat dan kabel
rendah(HDPE)
Tali, anyaman, karpet, film
Polipropilena (PP)
Bahan bangunan, pipa tegar, bahan untuk lantaui, isolasi kawat

Poli(vinil klorida) (PVC)


dan kabel
Polistirena (PS)
Bahan pengemas (busa), perabotan rumah, barang mainan
2.
Polimer teknik (engineering polymers)
Polimer ini sebagian dihasilkan di negara berkembang dan sebagian lagi di negara maju.
Polimer ini cukup mahal dan canggih dengan sifat mekanik yang unggul dan daya tahan
yang lebih baik. Polimer ini banyak dipakai dalam bidang transportasi (mobil, truk, kapal
udara), bahan bangunan (pipa ledeng), barang-barang listrik dan elektronik (mesin
bisnis, komputer), mesin-mesin industri dan barang-barang konsumsi
Contoh : Nylon, polikarbonat, polisulfon, poliester
3.
Polimer fungsional (functional polymers)
Polimer ini dihasilkan dan dikembangkan di negara maju dan dibuat untuk tujuan khusus
dengan produksinya dalam skala kecil
Contoh : kevlar, nomex, textura, polimer penghantar arus dan foton, polimer peka cahaya,
membran, biopolimer

3. Sifat Sifat Polimer


Perbedaan utama dari polimer alam dan polimer sintetik adalah, mudah tidaknya sebuah
polimer didegradasi atau dirombak oleh mikroba. Polimer sintetik sulit diuraikan oleh
mikroorganisme.
Sifat-sifat polimer sintetik sangat ditentukan oleh struktur polimernya seperti; panjangnya
rantai; gaya antar molekul; percabangan; dan ikatan silang antar rantai polimer.
Pertambahan panjang rantai utama polimer diikuti dengan meningkatnya gaya antar
molekul monomer. Hal ini yang menyebabkan meningkatnya kekuatan dan titik leleh
sebuah polimer. Gambar 13.10, contoh polimer yang berantai panjang dan linier.
Polimer yang memiliki banyak cabang, kekuatannya menurun dan hal ini juga
menyebabkan titik lelehnya semakin rendah, contoh untuk polimer bercabang
ditunjukkan oleh gambar 13.11.
Gambar 13.10. Polimer polietilen yang memiliki rantai linier dan panjang
Gambar 13.11. Contoh polimer yang memiliki cabang
Beberapa polimer memiliki ikatan silang antar rantai, hal ini akan membuat polimer yang
bersifat kaku dan membentuk bahan yang keras. Makin banyak ikatan. silang makin
kaku polimer yang dihasilkan dan polimer akan semakin mudah patah.
Jenis polimer yang memiliki ikatan silang ini merupa kan plastik termoseting. Jenis plastik ini
hanya dapat dipanaskan satu kali yaitu hanya pada saat pembuatannya. Jika plastik ini
pecah atau rusak tidak dapat disambung kembali. Pemanasan selanjutnya
menyebabkan rusaknya atau terbongkarnya ikatan silang antar rantai polimer, sehingga
susunan molekul polimer berubah atau rusak. Contoh untuk plastik termoseting adalah
polimer bakelit yang memiliki ikatan silang antar rantai polimernya (Gambar 13.12).
Gambar 13.12. Polimer Bakelit yang memiliki ikatan silang antar rantai polimernya
Plastik jenis yang lain memiliki sifat sebagai termoplastik, yaitu plastik yang dapat
dipanaskan secara berulang-ulang. Sifat ini disebabkan karena tidak adanya ikatan
silang antar rantai polimernya. Jika polimer ini rusak atau pecah, kita dapat

menyambungnya kembali dengan cara dipanaskan, contoh polimer termoplastik adalah


polietilen.

Sifat polimer
v Sifat Thermal
Sifat polimer terhadap panas ada yang menjadi lunak jika dipanaskan dan keras jika
didinginkan, polimer seperti ini disebut termoplas.
Contohnya : plastik yang digunakan untuk kantong dan botol plastik.
Sedangkan polimer yang menjadi keras jika dipanaskan disebut termoset, contohnya
melamin
v Sifat Kelenturan
Polimer akan mempunyai kelenturan yang berbeda dengan polimer sintetis. Umumnya
polimer alam agak sukar untuk dicetak sesuai keinginan,sedangkan polimer sintetis
lebih mudah dibuat cetakan untuk menghasilkan bentuk tertentu. Karet akan lebih
mudah mengembangdan kehilangan kekenyalannya setelah terlalu lama kena bensin
atau minyak.
v Ketahanan terhadap Mikroorganisme
Polimer alam seperti wool, sutra, atau selulosa tidak tahan terhadap mikroorganisme atau
ulat (rayap). Sedangkan polimer sintetis lebih tahan terhadap mikroorganisme atau ulat.
v Sifat Lainnya
Sifat polimer yang lainnya bergantung pemakainnnya untuk kemasan atau alat-alat industri.
Untuk tujuan pengemasan harus diperhatikan :

Toksisitasnya

Daya tahan terhadap air, minyak atau panas

Daya tembus udara (oksigen)

Kelenturan

Transparan

4. Reaksi Polimerisasi Dan polimerisasi Adisi


Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) yang membentuk
molekul yang besar. Ada dua jenis reaksi polimerisasi, yaitu :polimerisasi adisi danpolimerisasi
kondensasi.
Polimerisasi ini terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan tak jenuh (ikatan rangkap dengan
melakukan reaksi dengan cara membuka ikatan rangkap (reaksi adisi) dan menghasilkan senyawa
polimer dengan ikatan jenuh
Polimer kondensasi terjadi dari reaksi antara gugus fungsi pada monomer yang sama atau monomer yang
berbeda. Dalam polimerisasi kondensasi kadang-kadang disertai dengan terbentuknya molekul kecil
seperti H2O, NH3, atau HCl.
Di dalam jenis reaksi polimerisasi yang kedua ini, monomer-monomer bereaksi secara adisi untuk
membentuk rantai. Namun demikian, setiap ikatan baru yang dibentuk akan bersamaan dengan
dihasilkannya suatu molekul kecil biasanya air dari atom-atom monomer. Pada reaksi semacam ini,
tiap monomer harus mempunyai dua gugus fungsional sehingga dapat menambahkan pada tiap ujung ke
unit lainnya dari rantai tersebut. Jenis reaksi polimerisasi ini disebut reaksi kondensasi

5. Kegunaan Dan Dampak Polimer Terhadap Lingkungan


Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan polimer
sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan
minuman, kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat
elektronik. Setiap kita belanja dalam jumlah kecil, misalnya diwarung, selalu kita akan
mendapatkan pembungkus plastik dan kantong plastik (keresek).
Barang-barang tersebut merupakan polimer sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk dalam bentuk
sampah yang tidak dapat membusuk. Atau menyumbat saluran air yang menyebabkan
banjir. Sampah polimer sintetis jangan dibakar, karena akan menghasilkan senyawa
dioksin. Dioksin adalah suatu senyawa gas yang sangat beracun dan bersifat
karsinogenik (menyebabkan kanker).
Plastik vinyl chloride tidak berbahaya, tetapi monomer vinyl chloride sangat beracun dan
karsinogenik yang mengakibatkan cacat lahir.
Plastik yang digunakan sebagai pembungkus makanan, jika terkena panas dikhawatirkan
monomernya akan terurai dan akan mengontamiasi makanan.
Untuk mengurangi pencemaran plastik :
1.
Kurangi penggunaan plastik
2.
Sampah plastik harus dipisahkan dengan sampah organik, sehingga dapat
didaur ulang.
3.
Jangan membuang sampah plastik sembarangan.
4.
Sampah plastik jangan dibakar.
Untuk menghindari bahaya keracunan akibat penggunaan plastik :
1.
Gunakan kemasan makanan yang lebih aman, seperti gelas.
2.
Gunakan penciuman, jika makanan/minumam bau plastik jangan digunakan

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1.

KESIMPULAN

Istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer sebenarnya terdiri dari
banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan kegunaan yang beragam.
Bahan polimer alami seperti shellac dan amber telah digunakan selama beberapa
abad. Kertas diproduksi dari selulosa, sebuah polisakaridayang terjadi secara alami
yang ditemukan dalam tumbuhan. Contoh polimer yang paling terkenal adalah plastik

dan DNA. Mengapa plastik dan DNA dikatakan polimer? Itu dapat terlihat dari struktur
dan sifat benda tersebut.
Polimer
adalah
makromolekul
yang
tersusun
dari
monomermonomer.
Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi. Ada dua jenis
polimerisasi yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.
Polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer
yang berikatan rangkap atau berikatan tak jenuh. Monomer tersebut
membuka ikatan rangkapnya lalu berikatan dengan monomer lain
sehingga menghasilkan polimer yang berikatan tunggal.Polimerisasi
kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomermonomer yang mempunyai dus gugus fungsi. Pada reaksi tersebut
akan dihasilkan molekul kecil seperti air atau alkohol.
Penggolongan polimer berdasarkan asalnya, yaitu : a. polimer alam,
contohnya karet alam, sutera dan wol. b. polimer sintetis, contohnya
plastik, nilon dan teflon.
Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya, yaitu ; a.
homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis, b.kopolimer
adalah polimer yang monomernya sejenis.
Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas, yaitu : a. polimer
termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas . b.polimer termosetting adalah
polimer yang tahan panas .
Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan
polimer sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan
dan minuman, kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat
elektronik. Setiap kita belanja dalam jumlah kecil, misalnya diwarung, selalu kita akan
mendapatkan pembungkus plastik dan kantong plastik (keresek).
Barang-barang tersebut merupakan polimer sintetis yang tidak dapat diuraikan
oleh mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk dalam
bentuk sampah yang tidak dapat membusuk. Atau menyumbat saluran air yang
menyebabkan banjir. Sampah polimer sintetis jangan dibakar, karena akan
menghasilkan senyawa dioksin. Dioksin adalah suatu senyawa gas yang sangat
beracun dan bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).

2. SARAN
Kurangi penggunaan plastik
2.
Sampah plastik harus dipisahkan dengan sampah organik, sehingga dapat
didaur ulang.
3.
Jangan membuang sampah plastik sembarangan.
4.
Sampah plastik jangan dibakar
1.

Anda mungkin juga menyukai