Anda di halaman 1dari 15

PAPER KIMIA POLIMER

“PEMANFAATAN POLIMER ALAM


DAN POLIMER SINTETIK DALAM
INDUSTRI”
Dosen Pengampu : Dr. I. D. K. Anom, M.Si

DISUSUN OLEH :
STEVANDA KASENDA
21501014

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS MATEMATIKA, IPA DAN KEBUMIAN
ILMU KIMIA / SEMESTER 4
2023
Abstrak :

Polimer adalah senyawa besar yang terbentuk dari hasil penggabungan


sejumlah unit-unit molekul kecil. Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu polimer alam dan polimer buatan (sintesis). polimer alam
adalah polimer yang terdapat di alam. Sedangkan polimer buatan adalah polimer
yang berasal dari bahan kimia dan dibuat oleh industri atau pabrik. Keduanya
memiliki karakteristik yang berbeda antara satu sama lain.
Industri polimer berkembang diawali ketika Charles Goodyear dari Amerika
Serikat berhasil menemukan vulkanisasi pada tahun 1839. Setelah itu berbagai
modifikasi polimer pun mulai berkembang seperti: modifikasi selulosa dengan
asam nitrat pada tahun 1870, Ditemukan; damar fenolik tahun 1907, Poli fenol
etena atau Polistirena tahun 1930, Polietena atau Polietilena tahun 1933.
Penemuan tersebut, menyebabkan sejumlah terobosan baru untuk menciptakan
berbagai sistim polimer baru maupun pengembangan sistem polimer yang telah
ada. Hasilnya tampak sebagai produk industri polimer yang begitu beragam
sebagaimana yang terlihat sekarang ini. Hingga pada tahun 1970 sudah terdapat
lebih dari 25 produk polimer, dan pada tahun 1980 polimer mencapai 2 juta m3
tiap tahunnya, melebihi produksi kayu dan baja. Dengan berkembangnya industri
polimer, ternyata membawa dampak positif terhadap jumlah pengangguran. Hal
ini disebabkan karena industri polimer menyerap banyak tenaga kerja. Karena
sifatnya yang karakteristik maka bahan polimer sangat disukai.
Tujuan penulisan paper karya ilmiah ini selain sebagai pemenuhan nilai
tugas juga memiliki tujuan untuk semakin mengerti dan memahami tentang
pengertian dan manfaat polimer dalam bidang industri.
Metode yang digunakan dalam penulisan paper karya ilmiah ini ialah
menggunakan studi pustaka atau bisa disebut juga dengan metode literatur,
dimana sumber-sumber atau bahan materi yang diambil berasal dari pencarian
data-data dari berbagai sumber yang relevan seperti artikel, dan referensi lainnya.
BAB 1
PENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tentunya tak bisa lepas dari kantong plastic
yang praktis, begitu juga dengan karet gelang yang sering kita gunakan untuk
mengikat sesuatu, Teflon yang memudahkan kita ketika memasak karna anti
lengket nya. Sebagian besar masyarakat tidak mengetahui bahwa beberapa barang
yang sangat bermanfaat tersebut adalah polimer. Polimer merupakan suatu
golongan bahan kimia yang banyak di gunakan dalam keperluan sehari-hari maupun
dalam industri. Jons Jacon Berzelius adalah yang pertama kali memperkenalkan
istilah polimer pada tahun 1833. Dimana polimer tersebut berasal dari Bahasa
Yunani, poly yang artinya banyak dan meros yang berarti bagian. Sedangkan untuk
umumnya polimer merupakan molekul besar yang terbentuk dari susunan berulang
moluker kecl (monomer).
Perkembangan teknologi dan perubahan pola hidup manusia telah
mengakibatkan peningkatan drastis dalam limbah plastic di seluruh dunia.
Pembuangan limbah plastik membahayakan lingkungan dan mengancam kesehatan
manusia,dikarenakan sulitnya terdegradasi.Untuk mengurangi limbah plastik,
bahan dasar pembuatan sangat penting karena palstik dapat mempengaruhi Sifat
plastik tersebut salah satunya dari segi degradasinya. Studi ini mencari informasi
pembuatan plastik dari bahan polimer alami. Oleh karena itu, polimer alami yang
ada di sekitar kita salah satu Polimer alami merupakan sumber daya terbarukan
memainkan peran yang semakin penting,karena berperan sebagai bahan untuk
kemanusiaan yaitu penjaga bumi akibat kegiatan eksploitasi manusia.Proses-proses
ekspoitasi teknologi yang semakin membaik,salah satu contohnya yang terkait
dengan pembuatan plastik. Penggunaan polimer pada bidang industri begitu besar
seperti yang digunakan dalam industri rumah tangga, otomotif, pesawat terbang
dan lain sebagainya.Berabad-abad yang lalu manusia sudah menggunakan polimer
dalam bentuk minyak, aspal, damar, dan permen karet. Tapi industri polimer
modern baru mulai berkembang pada masa revolusi industri. Di akhir 1830-an,
Charles Goodyear berhasil memproduksi sebentuk karet alami yang berguna
melalui proses yang dikenal sebagai “vulkanisasi”. 40 tahun kemudian, Celluloid
(sebentuk plastik keras dari nitrocellulose) berhasil dikomersialisasikan. Adalah
diperkenalkannya vinyl, neoprene, polystyrene, dan nilon pada tahun 1930-an yang
memulai „ledakan‟ dalam penelitian polimer yang masih berlangsung sampai
sekarang.
Berkembangnya industri polimer turut menentukan perkembangan ekonomi
suatu negara. Semakin besar penggunaan polimer, menunjukkan semakin pesat
perkembangan ekonomi suatu negara.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 POLIMER ALAM


A. Pengertian
Polimer alam adalah zat alami yang terdiri dari molekul yang sangat besar
(makromolekul) yang terbentuk dari kelipatan unit kimia sederhana (monomer).
Monomer tersusun secara berulang membentuk rantai 5amper setara dengan
percabangan dan ikatan silang dan menjadi polimer. Polimer memiliki berat
molekul yang lebih besar dari beberapa ribu. Polimer alam ditemukan di alam dan
organisme hidup, baik tumbuhan ataupun hewan dalam bentuk 5amper5 maupun
anorganik. Polimer alami 5amper5 berperan penting dalam proses fisiologis tubuh
makhluk hidup.
B. PEMANFAATAN
Sejak dulu kita sebenarnya sudah mengenal dan memanfaatkan beberapa
polimer alami seperti, kapas, wool, dan damar. Pada perkembanganya di tahun
1925 mulai dikenalnya polimer sintetis, dan setelah hipotesis makromolekul yang di
termukan Staudinger mendapat hadiah Nobel pada tahun 1955, di situlah teknologi
polimer mulai berkembang pesat. Beberapa contoh polimer sintetis yang sering kita
jumpai antara lain, serat-serat tekstil polyester dan nilon, plastic polietilenak untuk
kantong plastik, karet untuk ban kendaraan.
Perkembangan teknologi komposit tidak hanya pada komposit sintetis,
akan tetapi juga mengarah pada komposit alam/Nature Composites (NACO)
dikarenakan keistimewaan sifatnya yang dapat didaur ulang. Negara Indonesia
memiliki potensi serat alam yang sangat banyak dan bervariasi, sehingga
berpeluang mengembangkan polimer komposit dengan menggunakan serat
alam. Penggunaan bahan komposit berbahan alam dalam bidang industri
otomotif saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dan berusaha
menggeser keberadaan bahan sintetis. Pemanfaatan serat alam sebagai bahan
baku produk telah banyak dilakukan berbagai penelitian untuk mendapatkan sifat
produk yang memenuhi standar keamanan maupun standar ekonomis.
Pengembangan terhadap penemuan polimer alam ditujukan pada suatu
aplikasi dalam kaitannya untuk menggantikan peran polimer sintetis yang
cenderung sulit untuk mengalami biodegradasi. Hewan laut terutama yang
termasuk ke dalam golongan crustacea seperti kepiting dan udang, merupakan
salah satu dari berbagai jenis organisme yang bermanfaat sebagai polimer alam.
Telah ditemukan bahwa kulit dari hewan jenis ini sebagian besar tersusun dari
suatu jenis polimer golongan polisakarida yang dikenal dengan nama kitin.
 Material polimer alami
a. Sumber Nabati
1. Kayu
Kayu adalah representasi paling melimpah dari sumber nabati dan merupakan
paradigma material komposit.(Tabarsa, Khanjanzadeh, and Pirayesh 2018).Ini
membuktikan, di satu sisi, komposisi kualitatif umum dalam hal
utamanya(selulosa,lignin, hemiselulosa dan polifenol) dan, di sisi lain, merupakan
komponen yang dapat bersifat polimer,seperti poli-isoprena (karet alam) dan
suberin, atau molekul kecil, seperti terpen, steroid, dll.(Miki et al. 2014)
Penggunaan kayu sebagai polimer alami dalam pembatan plastik,telah banyak
diteliti. Kayu digunakan sebagai pengisi dari bahan plstikyang diproduksi (Turku and
Timo 2018).Komponen dasar kayu sebagai pengisi (lignin), elemen penguat
(selulosa) dan compatibilizer antarmuka (hemiselulosa).
2. Minyak Nabati
Trigliserida nabati merupakan salah satu sumber terbarukan pertama yang
dieksploitasi oleh manusia terutama pada aplikasi plastik biodegradable,karena
varietas tak jenuh mereka dipolimerisasi sebagai serat tipis dengan adanya oksigen
di atmosfer. Minyak ini diekstraksi dari biji atau buah dari berbagai tanaman
tahunan,kebanyakan untuk konsumsi manusia. Dalam struktur umum mereka,
terdiri dari gliserol yang diesterifikasi oleh tiga rantai panjang.Sifat dari gliserol ini
dapat memebrikan keelaktisan pada plaastik.
3. Hemiselulosa
Tanaman tahunan menghasilkan banyak pilihan hemiselulosa, dengan struktur yang
sangat berbeda dibandingkan dengan tanaman ditemukan dihutan, walaupun tentu
saja fitur kimia dasar selalu merupakan polisakarida. Kehadiran unit monomer
bermuatan adalah salah satu karakteristik yang paling dieksploitasi, karena
sensitivitas rheologi selanjutnya untuk parameter fisik sifat dan aplikasi anaman
dan hemiselulosa rumput laut(Lee and Mooney 2012). Dalam hemiselulosa C5 dan
xylans xigans yang lebih spesifik, adalah bahan baku yang sangat baik untuk
produksi.
4. Tanaman tahunan
Istilah tanaman tahunan digunakan di sini untuk menentukan tanaman dengan
panen tahunan yang khas, namun termasuk juga spesies dengan siklus yang lebih
pendek atau lebih lama. PatiPati adalah polisakarida edible yang sangat melimpah
yang hadir dalam berbagai macam umbi dan biji serealia. Di sebagian besar dari
manifestasinya, terdiri dari dua makromolekul yang memiliki unit struktural yang
sama, 1,4-D-glucopiranosa,dalam arsitektur linier,hadır dalam perbedaan proporsi
menurut spesies yang memproduksinya. Pemanfaatan pati atau turunannya untuk
produksi dari plastik,termasuk pati plastikized, campuran dan komposit, baru-baru
ini ditambahkan.
5. Alga
Biomassa laut juga merupakan sumber prekursor bahan yang sangat menarik, baik
dari segi sayuran maupun hewan sumber daya Polisakarida yang berasal dari alga
tertentu, seperti alginat,rumpur laut telah dieksploitasi untuk waktu yang lama
seperti polielektrolit bahan sebagai pembuatan plastik(Long 2004)b. Smber Daya
HewanSeperti halnya sumber daya nabati, semua teknologi tradisional eksploitasi
bahan berasal dari binatang. kulit, gelatin, lemak hewan ,serta resin berbasis hewan
seperti kulit kerang.
b. Sumber daya hewani
1. Protein
Karena struktur makromolekul mereka yang sangat polar dan reaktit, protein telah
menarik banyak perhatian beberapa dekade terakhir, sebagai sumber bahan
polimer baru .Bahan protein alami yang sangat menarik seperti laba-laba, karena
sifat mekanisnya yang luar biasa .
2. Kitin dan Kitosan
Kitin dan kitosan tidak diragukan lagi adalah polisakarida hewan yang paling
melimpah di bumi. Ini merupakan elemen dasar dari exo-kerang serangga dan
krustasea, tapi juga ditemukan di kulit luar jamur. Kitin adalah linear biasa polimer
yang struktunnya berbeda dari selulosa dengan adanya bagian N-methylamide
bukan gugus hidroksil pada C2. Mengingat kerentanan fungsi hidrolisis ini, kitin
sering beruang kecil fraksi unit monomer dalanm bentuk gugus amino primer yang
dihasilkan dari modifikasi kimia tersebut.
Kitosan sedikit mudah larut bahkan dalam pelarut sangat polar, karena energi
kohesifnya tinggi yang terkait dengan kuat ikatan hidrogen intermolekuler (NH-CO),
yang juga penyebabnya kurang mencairnya, karena suhu diperubahan fase ini akan
terjadi lebih tinggi dari pada onset degradasi kimianya, sama seperti dengan
selulosa untuk bahan pembuatan plastik.
2.2 POLIMER SINTETIK
A. Pengertian
Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di
alam dan harus dibuat oleh manusia. Sampai saat ini, para ahli kimia polimer telah
melakukan penelitian struktur molekul alam guna mengembangkan polimer
sintesisnya. Dari hasil penelitian tersebut dihasilkan polimer sintesis yang dapat
dirancang sifat-sifatnya, seperti tinggi rendahnya titik lebur, kelenturan dan
kekerasannya, serta ketahanannya terhadap zat kimia. Tujuannya, agar diperoleh
polimer sintesis yang penggunaannya sesuai yang diharapkan. Polimer sintesis
yang telah dikembangkan guna kepentingan komersil, misalnya pembentukan
serat untuk benang kain dan produksi ban yang elastisterhadap jalan raya. Ahli
kimia saat ini sudah berhasil mengembangkan beratus-ratus jenis polimer sintesis
untuk tujuan yang lebih luas.

B. PEMANFAATAN
Perkembangan yang sangat pesat dari industri polimer sintetik membuat
kehidupan kita selalu dimanjakan oleh kepraktisan dan kenyamanan dari produk
yang mereka hasilkan. Bahkan plastik dianggap sebagai salah satu ciri kemunculan
zaman modern yang ditandai dengan kehidupan yang serba praktis dan nyaman.
Namun, beberapa laporan ini menguak sisi lain dari kemudahan yang diberikan oleh
bahan-bahan yang terbuat dari polimer sintetis. Kebanyakan plastik seperti PVC,
agar tidak bersifat kaku dan rapuh ditambahkan dengan suatu bahan pelembut
(plasticizers).
Dalam kehidupan saat ini, ada enam komoditas polimer yang banyak
digunakan dalam perindustrian, diantaranya adalah polyethylene, polypropylene,
polyvinyl chloride, polyethylene terephthalate, polystyrene, dan polycarbonate.
Mereka membentuk 98% dari seluruh polimer dan plastik yang ditemukan dalam
kehidupan
sehari-hari. Masing-masing dari polimer tersebut memiliki sifat degradasi dan
ketahanan panas, cahaya, dan kimia.
Pemanfaatan industri umumnya didasari oleh reaksi-reaksi polimerisasi
(perpanjangan rantai), reaksi perengkahan (perpendekan rantai), reaksi
pengubahan (paduan dengan senyawa lain), maupun pembentukan senyawa
pendek dari senyawa panjang minyak bumi (pembentukan gas, alkilasi,
perpendekan rantai atom karbon).
1. Polietena
Polietilena (disingkat PE) (IUPAC: Polietena) adalah termo plastik atau
merupakanpolimer plastik yang sifatnya ulet (liat), massa jenis rendah, lentur, sukar
rusak apa bila lama dalam keadaan terbuka di udara maupun apabila terkena tanah
lumpur, tetapi tidak tahan panas. Kegunaan polietena adalah untuk memproduksi
lembaran untuk kantong plastik, pembungkus halaman, ember, dsb.
2. Polipropena
Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah polimer termo-plastik
yang dibuat oleh industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya
pengemasan,tekstil (contohnya tali, pakaian dalam termal, dan karpet), alat tulis,
berbagai tipe wadah terpakaikan ulang serta bagian plastik, perlengkapan
labolatorium, pengeras suara, komponen otomotif, dan uang kertas polimer. Plastik
ini juga digunakan untuk membuat botol plastik, karung, bak air, tali, dan kanel
listrik (insulator). Oleh karena plastik ini juga banyak diproduksi, hanya kekuatannya
lebih besar dari polietena dan lebih tahan panas serta tahan terhadap reaksi asam
dan basa.
3. PVC
Polivinil klorida(IUPAC: Poli(kloroetanadiol)), biasa disingkat PVC, Plastik PVC
bersifat termo plastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahan serta
kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk
kaku dan bentuk fleksibel.Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi
bangunan, mainan anak-anak, pipa PVC (paralon), meja, lemari, piringan hitam,
dan beberapa komponen mobil. Adapun plastik bentuk fleksibel, jenis ini digunakan
untuk membuat selang plastik dan isolasi listrik.Dalam hal penggunaannya, plastic
PVC menempati urutan ketiga dan sekitar 68% digunakan untuk konstruksi
bangunan (pipa saluran air).
4. Teflon
Teflon merupakan nama lain dari Politetrafluoroetena (PTFE).Teflon
merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan
kimia.Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panci anti lengket), pelapis tangki di
pabrik kimia, pipa anti patah, dan kabel listrik.
5. Polibutaena
Polibutadien adalah karet sintetis yang merupakan polimer terbentuk dari
proses polimerisasidari monomer 1,3-butadiena. Memiliki resistensi yang tinggi
terhadap aus dan digunakan terutama dalam pembuatan ban.Ini juga telah
digunakan untuk melapisi atau merangkum rakitan elektronik, menawarkan
tahanan listrik yang sangat tinggi.Polibutadiena paling banyak digunakan untuk
membuat ban mobil. Karet ini juga dapat digunakan pada bantalan kereta api, blok
jembatan, bola golf,selang air, dll.
6. Poliester
Poliester adalah suatu kategori polimer yang mengandung gugus fungsional
ester dalam rantai utamanya. Meski terdapat banyak sekali poliester, istilah
“poliester” merupakan sebagai sebuah bahan yang spesifik lebih sering merujuk
pada polietilena tereftalat (PET). Poliester termasuk zat kimia yang alami, seperti
yang kitin dari kulit ari tumbuhan, maupun zat kimia sintetis seperti polikarbonat
dan polibutirat.Dapat diproduksi dalam berbagai bentuk seperti lembaran dan
bentuk 3 dimensi, poliester sebagai termoplastik bisa berubah bentuk sehabis
dipanaskan. Walau mudah terbakar di suhu tinggi, poliester cenderung berkerut
menjauhi api dan memadamkan diri sendiri saat terjadi pembakaran. Serat
poliester mempunyai kekuatan yang tinggi dan E-modulus serta penyerapan air
yang rendah dan pengerutan yang minimal bila dibandingkan dengan serat industri
yang lain.Poliester digunakan untuk membuat botol, film, tarpaulin, kano, tampilan
kristal cair,hologram,penyaring, saput (film) dielektrik untuk kondensator, penyekat
saput buat kabel dan pita penyekat.Kain poliester tertenun digunakan dalam
pakaian konsumen dan perlengkapan rumah seperti seprei ranjang, penutup
tempat tidur, tirai dan korden. Poliester industri digunakan dalam pengutan ban,
tali, kain buat sabuk mesin pengantar (konveyor), sabuk pengaman, kain berlapis
dan penguatan plastik dengan tingkat penyerapan energi yang tinggi.Fiber fill dari
poliester digunakan pula untuk mengisi bantal dan selimut penghangat.
7. Nilon 66
Nylon 6-6, juga disebut sebagai nilon 6,6, adalah jenis nilon.Nylon terdapat
dalam berbagai jenis, dua yang paling umum untuk industri tekstil dan plastik
adalah: nilon 6 dan nilon 6,6.Nilon digunakan untuk banyak hal, seperti serat
karpet, pakaian, airbag, ban, tali, selang, stoking, parasut, dll.
8. Polistirena
Polistirena adalah sebuah polimer dengan monomer stirena, sebuah
hidrokarbon cairyang dibuat secara komersial dari minyak bumi. Pada suhu
ruangan, polistirena biasanya bersifat termoplastik padat, dapat mencair pada suhu
yang lebih tinggi. Stirena tergolong senyawa aromatik.Polistirena padat murni
adalah sebuah plastik tak berwarna, keras dengan fleksibilitas yang terbatas yang
dapat dibentuk menjadi berbagai macam produk dengan detil yang
bagus.Penambahan karet pada saat polimerisasi dapat meningkatkan fleksibilitas
dan ketahanan kejut.Polistirena jenis ini dikenal dengan nama HighImpact
Polystyrene (HIPS). Polistirena murni yang transparan bisa dibuat menjadi beraneka
warna melalui proses compounding Polistirena banyak dipakai dalam produk-
produk elektronik sebagai casing, kabinet dan komponen-komponen lainya.
Peralatan rumah tangga yang terbuat dari polistirena, a.l: sapu, sisir, baskom,
gantungan baju, ember.
9. Fleksiglas
Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang flexiglass.
Polimetil metakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil
metakrilat(H2C = CH-COOH3). PMMA merupakan plastik yang kuat dan transparan.
Polimer ini digunakan untuk jendela pesawat terbang dan lampu belakang mobil
(kaca alkrilik).
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan

Polimer, merupakan ilmu yang sangat menarik untuk dipelajardan


merupakan ilmu yang sangat dinamis yang berkembang secara aplikatif. Oleh
karena itu, sangat dibutuhkan pengetahuan yang baik tentang konsep-konsep dasar
polimer, guna dapat memahami dan mengembangkan ilmu polimer. Selanjutnya,
konsep dasar tersebut dapat dikembangkan untuk mengukur dan menganalisis
bobot molekul polimer.
llmu pengetahuan dan teknologi yang luar biasa ini membuat banyak
kemajuan substansial dari polimer alami yang merupakan sumber daya terbarukan
sebagai pembuatan plastik. Dengan kata lain, meski bahan ini tidak pernah berhenti
eksis, dan sangat sederhana,investasi ditujukan untuk pengembangan polimer
alami.Sebagai konsekuensinya, meski minyak bumi masih ada, namun persaingan
dari bahan pembuatan pastik dari polimer alami banyak tumbuh. Demikian polimer
alami bisa menjadi alternative pelebaran dalam bahan sintesis pembuatan
plastik.Namun tak luput pula bahwa polimer sintetik sangat banyak digunakan
sebagai bahan bahan industry karena keunggulan nya yang tahan akan
mikroorganisme ,mudah diolah untuk berbagai produk pada suhu rendah dengan
biaya murah bersifat isolatot terhadap panas dan listrik dan tahan korosi dan tahan
kerusakan terhadap lingkungan yang ekstrim.
DAFTAR PUSTAKA
 https://www.studocu.com/id/document/universitas-
muhammadiyah-gresik/teknik-industri/makalah-polimer-
kelompok-1/18431793
 file:///C:/Users/Asus/Downloads/8ffad0a5ccff31f14f934e1bad2
54493.pdf
 https://www.researchgate.net/publication/328928045_KAJIAN
_POTENSI_PENGEMBANGAN_MATERIAL_KOMPOSIT_POLIMER_
DENGAN_SERAT_ALAM_UNTUK_PRODUK_OTOMOTIF#:~:text=P
enggunaan%20bahan%20komposit%20polimer%20berserat%20
alam%20dalam%20bidang,pada%20bahan%20komposit%20sep
erti%20E-Glass%2C%20Carbon%2Cdan%20Silicone%20Carbide.
 https://www.slideshare.net/nevile86/bab-7-bahan-sintetik-
dalam-industri
 https://www.mastah.org/kegunaan-polimer-dan-jenis-jenisnya/

Anda mungkin juga menyukai