Anda di halaman 1dari 6

STRUKTUR, SIFAT,

PEMBUATAN SENYAWA
HALOALKANA
Kelompok seng
1. Stevanda Kasenda (21501014)
2. Rahel Moleong (21501011)
3. Pamela Lumingas (21501005)
Masalah yang perlu dijawab
Mengapa alkil halida memiliki sifat senyawa yang sulit terbakar?

Haloalkana (disebut pula sebagai halogenoalkana atau alkil halida) merupakan suatu
kelompok senyawa kimia yang berasal dari alkana yang mengandung satu atau lebih
halogen. Haloalkana juga merupakan senyawa hidrokarbon yang jenuh maupun tidak jenuh
dimana atom hidrogen alkana digantikan oleh atom halogen lainnya seperti I, Br, Cl, dan F.
Alkil selalu berikatan dengan senyawa lainnya karena alkil bukan gugus yang stabil. Alkil
halida mempunyai sifat – sifat dari alkana yaitu tidak beraroma, tidak berwarna, hidrofobik
dan mempunyai ikatan polar dengan karbon dengan halogen berikatan.
Senyawa yang tidak mudah terbakar mempunyai titik nyala diatas 93°C. Alkil
halida/Haloalkana ini mempunyai karbon yang berikatan rangkap sehingga rantai karbon pada
alkil halida tidak panjang sehingga ikatan C-H berjumlah sedikit. Alkil halida mempunyai
titik didih yang tinggi sehingga titik leleh alkil halida tinggi. Hal tersebut terjadi karena ikatan
antar molekul sangat kuat membuat alkil halida menjadi senyawa yang tidak mudah terbakar.
Haloalkana juga banyak digunakan secara komersial dan, akibatnya, dikenal dengan banyak
nama kimia dan komersial. Mereka digunakan sebagai penghambat api, pemadam kebakaran,
zat pendingin, bahan pembakar, pelarut, dan farmasi. Haloalkana umumnya menyerupai
alkana induknya dalam hal tidak berwarna, relatif tidak berbau, dan hidrofobik.
Kegunaan Haloalkana
Berikut ini beberapa kegunaan senyawa haloalkana, yaitu:
1. Karbon Tetraklorida (CCI4). Senyawa ini memiliki titik didih 77°C dan tidak larut dalam
air, CCI4 banyak digunakan untuk cuci kering (dry clean).Selain itu, CCI4 juga bermanfaat
untuk pemadam api akibat sifatnya yang tidak mudah terbakar.
2. Kloroform (CHCL3). Memiliki titik didih 62°C, CHCL3 bermanfaat sebagai pelarut zat
organik. Kloroform juga biasa digunakan untuk anestesi umum, namun senyawa ini terlalu
berbahaya dan bisa mengakibatkan kerusakan hati.
3. Kloro Fluoro Karbon (Freon). Kita mungkin paling sering mendengar istilah senyawa
haloalkana satu ini. Istilah freon merupakan merek dagang dari sebuah perusahaan Dupont
untuk hasil-hail kloro fluoro karbon.Freon merupakan gas yang tidak berwarna dan
memiliki titik didih rendah. Selain itu, freon juga tidak beracun, tidak mudah berkarat, dan
tidak mudah terbakar.
Jadi bisa kita simpulkan bahwa Haloalkana/Alkil Halida merupakan senyawa hidrokarbon yang
jenuh maupun tidak jenuh dimana atom hidrogen alkana digantikan oleh atom halogen lainnya
seperti I, Br, Cl, dan F. Alkil halida ini mempunyai karbon yang berikatan rangkap sehingga
rantai karbon pada alkil halida ini tidak panjang sehingga senyawa tersebut tidak mudah terbakar
dan alkil halida mempunyai titik didih yang tinggi sehingga titik leleh alkil halida rendah,
sehingga bisa membuat haloalkana/Alkil Halida menjadi senyawa yang sukar atau tidak mudah
terbakar.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai