Anda di halaman 1dari 4

GOLONGAN DAN TATANAMA SENYAWA ORGANIK GUGUS FUNGSI

 HIDROKARBON

Istilah ” hidrokarbon” mengacu pada senyawa yang tersusun dari atom karbon dan hydrogen.
Hidrokarbon dan senyawa turunannya umumnya terbagi menjadi tiga kelompok besar.

1. Hidrokarbon alifatik terdiri atas karbon yang tidak mencakup bangun siklik. Golongan ini
sering disebut sebagai hidrokarbon rantai terbuka atau hidrokarbon asiklik.
CH3CH2CH3 CH3CH2CH2CH2CH3 CH3CH2CH2CH2CH2CH3
Propana Pentana Heksana
2. Hidrokarbon alisiklik atau hidrokarbon siklik terdiri atas atom karbon yang dalam satu
lingkar atau lebih.
3. Hidrokarbon aromatik merupakan golongan khusus senyawa siklik yang biasanya
digambarkan sebagai lingkar enam dengan ikatan tunggal dan ikatan rangkap bersilih-ganti.
Kelompok ini digolongkan terpisah dari hidrokarbon alisiklik karena sifat fisika dan kimia
nya yang khas.
A. Sumber dan guna
Minyak bumi serta gas bumi yang berkaitan dengan kini merupakan sumber utama
hidrokarbon. Kemungkinan untuk mengubah sebagian kelebihan cadangan batu bata dunia
menjadi hidrokarbon yang berguna mendapat perhatian besar dan dikaji secara meluas karena
cadangan minyak bumi menyusut.
Gas bumi pada dasarnya terdiri dari metana (CH4), Etana (C2H6) dan propane (C3H8) biasanya
merupakan 5 sampai 10 persen dari keseluruhan, bersama dengan runut hidrokarbon C4 dan C5.
B. Alkana-tatanama IUPAC
Alkana merupakan hidrokarbon alifatik yang masing-masing atom karbonnya terikat pada
empat atom lain. Alkana juga dikenal sebagai paraffin atau hidrokarbon jenuh. Kita telah
mempelajari bahwa hidrokarbon alifatik jenuh mempunyai rumus empiric CnH2n+2. Istilah
sikloalkana sering digunakan untuk melukiskan hidrokarbon alisiklik jenuh. Alkana monosiklik
mempunyai rumus empiric CnH2n.
C. Alkena
Alkena dan sikloalkena merupakan hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap
dua karbon-karbon. Senyawa itu dikatakan tidak jenuh karena tidak mempunyai jumlah
maksimum atom yang sebetulnya dapat ditampung oleh setiap karbon. Alkena seringkali disebut
alofin, suatu istilah lama yang diturunkan dari kenyataan bahwa klor mengadisi pada etilena
yang berbentuk gas (C2 H4) membentuk hasil yang menyerupai minyak.
D. Alkuna
Alkuna merupakan hidrokarbon ak jenuh yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap tiga
karbon-karbon. Alkuna yang paling sederhana ialah asitilena (C2H2), yang merupakan gas
penting. Alkuna sering disebut asetilena, bukan nama IUPAC.
 GUGUS FUNGSI
A. Alkohol, fenol, dan tiol
Alkohol mungkin merupakan senyawa organic yang paling dikenal oleh para mahasiswa. Etil
alkohol (C2H5OH) sudah diketahui dan diketahui dan digunakan sejak jaman dulu, karena
senyawa ini merupakan hasil fermentasi anaerob dari karbohidrat yang terdapat dalam tumbuhan.
Dalam tatanama IUPAC, alhokol ditunjukkan dengan akhiran –ol. Rantai bersinambungan
terpanjang yang padanya dirangkaikan gugus hidroksil memberikan nama dasar bagi nama
induknya.
Senyawa yang mengandung dua, tiga, atau lebih gugus hidroksil digolongkan sebagai poliol
dan dinamai sebagai –diol, -triol, dan seterusnya. Glikol adalah nama umum untuk 1,2 –diol.
Etilena glikol merupakan hasil industri penting yang digunakan sebagai zat anti beku.
B. Eter dan tioeter
Eter merupakan senyawa dengan dua atom karbon yang dirangkaikan dengan oksigen
tunggal. Tatanama untuk eter agak membingungkan karena tidak ada satu sistem tunggal yang
dipakai secara resmi oleh IUPAC. Sebagian besar eter sederhana dinamai dialkil atau alkali eter.
Gugus fungsi eter dilihat dari segi kimia adalah nisbi lembam. Jadi eter dapat digunakan
sebagai pelarut dalam banyak reaksi organic. Meskipun eter mempunyai titik didih serupa
dengan titik didih hidrokarbon berbobot molekul hampir sama, tetapi eter mempunyai
kemampuan yang lebih besar sebagai pelarut.
C. Amina
Amina adalah turunan organik dari amoniak (NH3). Zat ini merupakan senyawa terpenting
dalam kimia organik, yang berkelakuan sebagai basa. Satu, dua, atau tiga gugus alkil dapat
menggantikan hydrogen dari amoniak dan berturut-turut menghasilkan amina primer, sekunder,
dan tersier.
Awalan amina- atau alkilamino- digunakan apabila aminanya merupakan substituen pada
molekul induk. Dalam hal beberapa atom nitrogen dalam rantai induk dinyatakan sebagai –aza-
dengan cara yang sama dengan penggunaan –oksa- dalam penamaan eter.
D. Senyawa organohalogen
Zat yang mempunyai satu atau lebih atom halogen terikat pada karbon dikenal sebagai
senyawa organohologen. Meskipun senyawa ini seringkali disebut sebagai halide organic, zat itu
tidaklah bersifat ion.
Senyawa organohalogen jarang ditemukan di dalam alam. Senyawa ini dibuat dalam industry
kimia untuk digunakan sebagai zat antara, zat pelarut, hasil industry khusus seperti misalnya
insektisida.
E. Aldehida dan keton
Aldehida dan keton sering disebut senyawa karbonil karena mengandung gugus karbonil (-
C=O). Gugus karbonil ini secara kimia merupakan salah satu dari gugus fungsi yang paling
mudah menguap yang akan kita jumpai.
Tatanama IUPAC menggunakan akhiran –on untuk menyatakan suatu keton. Aldehida diberi
nama dengan membubuhkan akhiran –al pada nama induknya.
F. Asam karboksilat
Asam yang paling penting dalam kimia organic ialah anggota golongan senyawa yang
dikenal sebagai asam karboksilat. Asam karboksilat adalah salah satu jenis senyawa organic
yang diselidiki paling awal oleh para kimiawan: karena senyawa itu terdapat atau berasal dari
banyak bahan alam.
Imbuhan kata asam didepan dan akhiran –oat dibelakang nama induk digunakan untuk
menyatakan asam karboksilat dalam tatanama IUPAC. Bila gugus fungsi dirangkaikan pada
suatu bangun siklik, maka awalan asam dan akhiran karboksilat adalah tepat. Istilah –karboksi-
digunakan bila gugus fungsi asam karboksilat diberi nama sebagai substituent.
Asam karboksilat merupakan zat cair atau zat padat dengan titik didih yang jauh lebih tinggi
daripada hidrokarbon berbobot molekul yang sebanding. Asam karboksilat biasanya terdapat
dalam larutan sebagai dimer, yaitu sebagai dua molekul yang ditautkan menjadi satu dengan
ikatan hydrogen. Antraksinya jauh lebih baik daripada yang dapat diamati pada alkohol.
G. Turunan asam karboksilat
Turunan asam karboksilat meliputi penggantian hidroksil oleh gugus halogen (asil halida),
karboksilat (anhidrida karboksilat), alkoksi (ester), dan amino (amida). Turunan itu mudah
berubah balik dan dapat dihidrolisis menjadi asam karboksilat induknya. Aldehida dan keton
bukan turunan asam karboksilat. Asil halida diberi nama dengan membubuhkan akhiran –oil
pada nama induknya dan diikuti oleh kata yang terpisah utnuk menyatakan atom hologennya
yang khas. Anhidrida karboksilat diberi nama dari asam karboksilatnya yang sesuai diikuti
imbuhan anhidrida.
H. Prioritas dan pendekatan bagi gugus fungsi
Bila dua atau lebih gugus fungsi merupakan bagian dari molekul yang sama, haruslah dipilih
gugus mana yang akan dijadikan dasar untuk nama induknya. Akhiran, nama dasar, dan
penomoran bergantung pada keputusan itu.
Urutan prioritas telah ditetapkan untuk tatanama IUPAC. Prioritas tertinggi diberikan pada
gugus fungsi yang mempunyai akhiran mnurut IUPAC dan harus terdapat pada ujung ratai
karbon. Asam karboksilat dan turunannya termasuk dalam kelompok itu.
Berikutnya ialah gugus yang mempunyai akhiran pada namanya dan dapat ditempatkan pada
kedudukan mana saja dalam molekul. Sebagai contoh ialah hidrosil (alkohol), dan amino
(amina). Prioritas terendah diberikan pada gugus halogen, misalnya yang tidak mempunyai
akhiran pada namanya sehingga selalu diberi nama sebagai substituen.

Anda mungkin juga menyukai