Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH TEKNIK DAN MANAJMEN LAB KIMIA 2

“PERAN LABORATORIUM DALAM PENDIDIKAN


IPA DI JURUSAN KIMIA”

Nama : Stevanda . M . Kasenda


NIM : 21501014
Program studi : Ilmu Kimia

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat yang Maha Kuasa, sebab karena
rahmat dan nikmat-Nyalah saya dapat menyelesaikan makalah Teknik dan
Manajemen Laboratorium Kimia ini. Pembuatan makalah ini selain bertujuan
memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Teknik dan Manajemen Laboratorium
Kimia pada Semester II juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa
khususnya bagi penulis sendiri. Makalah ini berjudul “Peran Laboratorium Dalam
Pendidikan IPA di Jurusan Ilmu Kimia”.
Saya menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan, begitu pun
dengan Saya yang masih seorang mahasiswa. Dalam pembuatan makalah ini
mungkin masih banyak sekali kekurangan-kekurang yang ditemukan, oleh karena
itu Saya mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya, Saya mangharapkan
ada kritik dan saran dari para pembaca sekalian dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah ........................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Laboratorium .................................................................................4
2.2 Pengertian Manajemen Laboratorium. ............................................................5
2.3 Fungsi Laboratorium. .......................................................................................5
2.4 Peran Laboratorium .........................................................................................7
2.5 Peran Laboratorium saat ini di jurusan kimia………………………………………………..8
2.6 Permasalahan……………………………………………………………………………………………….8
2.7 Alternatif Pemecahan………………………………………………………………………………….9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .....................................................................................................11
3.2 Saran ..............................................................................................................11
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laboratorium merupakan tempat penerapan teori yang sudah dibahas


sebelumnya didalam kelas. Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang
atau tempat dilakukannya percobaan atau penelitian. Ruang dimaksud dapat
berupa Gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap atau alam terbuka misalnya
kebun botani. Pembelajaran IPA yang efektif menuntut pembelajaran konsep dan
sub-konsep yang berfokus pada pengembangan keterampilan proses melalui
penelitian sederhana, percobaan, demonstrasi dan sejumlah kegiatan praktis
lainnya. Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang
standar nasional Pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal, salah satu
fasilitas penunjang Pendidikan yang sangat penting adalah adanya laboratorium.
Begitu pun untuk penataan laboratorium yang tidak bisa asal dalam
penataannya. Seperti halnya sebuah tempat tinggal, laboratorium dalam
pembuatanya harus mempunyai desain khusus yang membuat nyaman saat
pemakaian, indah dipandang, dan yang paling utama adalah aman untuk
keselamatan saat digunakan. Labolatorium ilmu pengetahuan alam, dibedakan
menjadi tiga pokok bidang utama, yaitu laboratorium kimia, biologi, dan fisika.
Yang masing-masing ketiganya harus didesain secara khusus dan sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
Laboratorium digunakan sebagai tempat untuk pengamatan, pengukuran,
perbandingan, eksperimen, dan segala hal yang merupakan konsep dasar ilmu
pengetahuan alam atau IPA. Ditempat inilah segala teori IPA dipraktikan.
Desain laboratorium kimia, fisika, maupun biologi harus dibuat khusus agar
eksperimen dan kegiatan yang dilakukan berjalan dengan baik dan mendapatkan
hasil yang optimal. Untuk itu harus dibuat sesuai dengan ketentuan dan juga
prosedur yang telah di tetapkan. Untuk renovasi area laboratorium kimia harus
memperhatikan kesehatan, keselamatan, dan pengendalian pada awal penataan
tempat.
1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan pengertian laboratorium!


2. Jelaskan pengertian manajemen laboratorium!
3. Jelaskan fungsi laboratorium!
4. Jelaskan peranan laboratorium!

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk memahami pengertian laboratorium


2. Untuk memahami pengertian manajemen laboratorium
3. Untuk memahami fungsi laboratorium
4. Untuk memahami peranan laboratium
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian laboratorium

Laboratorium dan jenis peralatannya merupakan sarana dan prasana penting


untuk penunjang proses pembelajaran. Dikemukakan pada PP Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 42 ayat (2) serta Pasal 43 ayat
(1) dan ayat (2) bahwa:
1. Pasal 42 (2) :
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan,
ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata
usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja,
ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat
berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan
ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran
yang teratur dan berkelanjutan.
2. Pasal 43
(1) Standar keragaman jenis peralatan laboratorium ilmu pengetahuan
alam (IPA), laboratorium bahasa, laboratorium komputer, dan peralatan
pembelajaran lain pada satuan pendidikan dinyatakan dalam daftar yang
berisi jenis minimal peralatan yang harus tersedia. (2) Standar jumlah
peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan dalam rasio
minimal jumlah peralatan perpeserta didik.
Laboratorium merupakan salah satu sarana prasarana yang harus disediakan
oleh penyelenggara untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.
Secara etimologi kata “laboratorium” berasal dari kata latin yang berarti
“tempat bekerja” dan dalam perkembangannya kata “laboratorium”
mempertahankan kata aslinya yaitu “tempat bekerja”, akan tetapi khusus untuk
keperluan penelitian ilmiah.
Laboratorium diartikan sebagai tempat yang dapat berbentuk ruangan
terbuka, ruang tertutup, kebun sekolah, rumah kaca atau lingkungan lain untuk
melakukan percobaan atau penelitian (Koesmadji, 2004:40). Ruang atau kamar
yang dimaksud adalah gedung yang dibatasi dinding, atap, atau alam terbuka.
Pengertian laboratorium yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi pada
laboratorium yang berupa ruang tertutup.
Menurut Lubis (1993:27), laboratorium merupakan suatu wadah atau tempat
untuk melakukan eksperimen-eksperimen sebagai pembuktian kebenaran teori-
teori yang diberikan dalam kelas, merangsang percobaan tertentu secara
terpimpin, atau menemukan sendiri sekaligus meningkatkan daya nalar. Menurut
Subiyanto (1998:79), laboratorium adalah ruangan tempat yang dibatasi oleh
dinding yang di dalamnya terdapat alat alat dan bahanbahan beraneka ragam
yang dapat dipergunakan dengan berbagai cara.

Pengertian Laboratorium menurut para ahli :


1. Menurut W.J.S. Poerwadarminta, dalam kamus umum Bahasa Indonesia
mengatakan bahwa: Laboratorium adalah tempat untuk mengadakan
percobaan (penyelidikan dan sebagainya) segala sesuatu yang
berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan sebagainya. Sedangkan
laboran adalah orang (ahli ilmu kimia dan sebagainya) yang bekerja di
laboratorium.
2. Menurut A S Hornby, “laboratory is a room or building used scientific
research , experiments, testing, etc.” Laboratorium adalah ruangan atau
bangunan yang digunakan penelitian ilmiah, eksperimen, pengujian, dll.
3. Dalam kamus Cambridge Advanced Leaner’s Dictionary, laboratorium
atau laboratory “is a room or building with scientific equipment for
teaching science, or a place where chemicals or medicines produced.”
Laboratorium adalah ruang atau bangunan dengan peralatan ilmiah untuk
melakukan tes ilmiah atau untuk mengajar ilmu pengetahuan, atau
tempat dimana bahan kimia atau obat-obatan yang diproduksi.
4. Menurut Dr. Abdul Kahfi Assidiq, M.Sc dalam kamus Biologi, laboratorium
adalah ruang kerja khusus untuk percobaan-percobaan ilmiah yang
dilengkapi dengan peralatan tertentu.
5. Menurut Nuryani R, Laboratorium adalah suatu tempat dimana
percobaan dan penyelidikan dilakukan. Dalam pengertian sempit,
laboratorium sering diartikan sebagai ruang atau tempat yang berupa
gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap yang didalamnya terdapat
sejumlah alat dan bahan praktikum.

Laboratorium merupakan tempat atau lembaga tempat peserta didik belajar


serta mengadakan percobaan (penyelidikan) dan sebagainya yang berhubungan
dengan sains. Dengan begitu kegiatan laboratorium (praktikum) merupakan
bagian integral dari kegiatan belajar mengajar biologi.
Ditinjau dari bidang garapannya, maka laboratorium pembelajaran dapat
dibedakan atas beberapa jenis, yaitu laboratorium IPA, Laboratorium Biologi,
laboratorium Kimia, Laboratorium Perpustakaan, Laboratorium Bahasa, dan lain-
lain. Yang mana tiap-tiap laboratorium sangat membantu dalam proses belajar
mengajar.
Laboratorium IPA menurut Wita (2007:5), yaitu (1) tempat yang dilengkapi
peralatan untuk melangsungkan eksperimen IPA atau melakukan pengujian dan
analisis, (2) bangunan atau ruangan yang dilengkapi peralatan untuk
melangsungkan penelitian ilmiah ataupun praktik pembelajaran bidang IPA, (3)
tempat kerja untuk melangsungkan penelitian ilmiah, (4) ruang kerja seorang
ilmuwan dan tempat menjalankan percobaan bidang studi IPA (kimia, fisika,
biologi). Laboratorium memiliki peranan penting dalam kurikulum dan
pendidikan sains, sebagaimana diungkapkan oleh Hofstein & Naaman (2007:105)
bahwa.
”laboratory activities have long had a distinctive and central role in the
science curriculum and science educators have suggested that many benefits
accrue fromengaging students in science laboratory activities”.

Untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas, laboratorium harus dikelola


dan dimanfaatkan dengan baik. Sebagus dan selengkap apapun suatu
laboratorium tidak akan berarti apa-apa bila tidak ditunjang oleh manajemen
yang baik.
2.2 Pengertian manajemen laboratorium

Manajemen laboratarium adalah suatu usaha untuk mengelola


laboratarium berdasarkan konsep manajemen baku. Sistem manajemen
laboratarium yang oftimal dan efektif dapat mendukung pelaksanaan proses
pembelajaran secara optimal dan efektif pula. Bagaimana suatu Laboratorium
dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling
berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa alat-alat lab yang canggih, dengan
staf propesional yang terampil belum tentu dapat beroperasi dengan baik, jika
tidak didukung oleh adanya manajemen Laboratorium yang baik. Oleh karena itu
manajemen lab adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
Laboratorium.
Suatu manajemen lab yang baik memiliki sistem organisasi yang baik,
uraian kerja (job description) yang jelas, pemanfaatan fasilitas .yang efektif,
efisien, disiplin, dan administrasi lab yang baik pula. Bagaimana mengelola Lab
dengan baik, adalah menjadi tujuan utama, sehingga semua pekerjaan yang
dilakukan dapat berjalan dengan lancar. Dalam penanganannya harus dikelola
oleh Kepala Laboratorium yang ahli, terampil di bidangnya dan berdedikasi tinggi
serta penuh tanggung jawab, termasuk peranan tenaga laborannya yang
bertanggung jawab atas semua kegiatan operasional yang dilakukan di
laboratorium masing-masing. Keamanan dan keselamatan laboratorium, serta
keselamatan kerja di laboratorium merupakan faktor penting dalam pengelolaan
(manajemen) laboratorium.
Hal ini perlu perhatian dari penanggung jawab kegiatan laboratorium.
Penanggung jawab pelaksana kegiatan tidak boleh membiarkan praktikan
melakukan kegiatan tanpa pengawasan dan bimbingannya; terutama kepada
murid-murid yang masih hijau dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Oleh
sebab itu, penanggung jawab pelaksana kegiatan laboratorium harus
bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan laboratorium pada
umumnya serta keselamatan kerja praktikan.
2.3 Fungsi laboratorium

Fungsi laboratorium sains dikampus dalam pembelajaran sains bergantung


pada pandangan dosen yang bersangkutan terhadap sains dan belajar (Learning).
Mengenai sains ada yang melihatnya hanya sebagai kumpulan pengetahuan
mengenai alam ini, yang sudah dikumpulkan dan disusun secara sistematis.
Pandangan lain, sains bukan hanya kumpulan pengetahuan, tetapi juga cara
pengetahuan itu diperoleh dan dikembangkan, serta sikap yang perlu disandang
pada waktu pengembangannya.
Dalam konteks Pendidikan, laboratorium mempunyai fungsi sebagai
tempat proses pembelajaran dengan metoda praktikum yang dapat memberikan
pengalaman belajar pada mahasiswa untuk berinteraksi dengan alat dan bahan
serta mengobservasi berbagai gejala secara langsung.
Menurut Saptono (2003: 33), fungsi dari ruangan laboratorium IPA/sains,
antara lain, sebagai berikut.
1. Tempat pembelajaran IPA/sains dan memberikan keterampilan
keterampilan. Pembelajaran IPA terdapat keseimbangan antara produk
(konsep/pengetahuan) dan kemampuan yang berkembang selama
proses belajar melalui keterampilan proses. Beberapa keterampilan
proses yang dapat diperoleh peserta didik dalam kegiatan laboratorium,
antara lain, mengamati dan menafsirkan, memprediksi, menggunakan
peralatan dan mengukur, mengajukan pertanyaan, merumuskan
hipotesis, merencanakan penyelidikan/percobaan, menginterpretasikan,
dan berkomunikasi.
2. Tempat dihasilkannya teman-teman baru, baik teori-teori maupun
teknologi baru, dan keterampilan-keterampilan.
3. Tempat mempraktikkan dan membuktikan benar atau tidaknya
(verifikasi) faktor-faktor gejala-gejala tertentu.
4. Tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran Biologi secara praktik
yang memerlukan peralatan khusus.
5. Tempat kegiatan penunjang dari kegiatan kelas.
6. Tempat display atau pameran

Menurut Sukarso (2005), secara garis besar laboratorium dalam proses


pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan
intelektual melalui kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkaji
gejala-gejala alam.
2. Mengembangkan keterampilan motorik mahasiswa. mahasiswa akan
bertambah keterampilannya dalam mempergunakan alat-alat media
yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran.
3. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat
kebenaran ilmiah dari sesuatu objek dalam lingkungn alam dan sosial.
4. Memupuk rasa ingin tahu mahasiswa sebagai modal sikap ilmiah
seseorang calon ilmuan.
5. Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan
pengetahuan atau penemuan yang diperolehnya.
Selain itu juga dapat diketahui fungsi laboratorium, yaitu:
1. Sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran biologi secara
praktek yang memerlukan peralatan khusus. (Permendinas No. 24 Tahun
2007).
2. Sebagai tempat yang dapat mendorong semangat peserta didik untuk
memperdalam pengertian dari suatu fakta yang diselidiki atau diamati.
(M. Saleh H. Emha, dkk. 2002).
3. Tempat display atau pameran. (Koesmaji, W, dkk. 2004).
4. Sebagai tempat bagi mahasiswa untuk belajar memahami karakteristik
alam dan lingkungan melalui optimalisasi keterampilan proses serta
mengembangkan sikap ilmiah.
Selain itu, fungsi dari laboratorium adalah sebagai sumber belajar.
1. Tujuan pembelajaran fisika dengan banyak variasi dapat digali,
diungkapkan, dan dikembangkan dari laboratorium. Laboratorium
sebagai sumber untuk memecahkan masalah atau melakukan
percobaan. Berbagai masalah yang berkaitan dengan tujuan
pembelajaran terdiri dari 3 ranah yakni: ranah pengetahuan, ranah
sikap, dan ranah keterampilan/afektif.
2. Laboratorium sebagai metode pembelajaran. Di dalam laboratorium
terdapat dua metode dalam pembelajaran yakni metode percobaan dan
metode pengamatan.
3. Laboratorium sebagai prasarana pendidikan. Laboratorium sebagai
prasarana pendidikan atau wadah proses pembelajaran. Laboratorium
terdiri dari ruang yang dilengkapi dengan berbagai perlengkapan dengan
bermacam-macam kondisi yang dapat dikendalikan, khususnya
peralatan untuk melakukan percobaan.
Dikemukakan Badan Standar Nasional Pendidikan “Laboratorium fisika
berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran fisika secara
praktik yang memerlukan pembelajaran khusus yang tidak mudah dihadirkan di
ruang kelas”.
2.4 Peranan laboratorium

Telah dibicarakan di muka bahwa laboratorium memiliki peran sebagai


tempat dilakukannya percobaan atau penelitian. Di dalam pembelajaran sains,
laboratorium berperan sebagai tempat kegiatan penunjang dari kegiatan kelas.
Bahkan mungkin sebaliknya bahwa yang berperan utama dalam pembelajaran
sains adalah laboratorium, sedangkan kelas sebagai tempat kegiatan penunjang.

Adapun peranan laboratorium antara lain :


1. Laboratorium sebagai tempat timbulnya berbagai masalah sekaligus
sebagai tempat untuk memecahkan masalah tersebut.
2. Laboratorium sebagai tempat untuk melatih keterampilan serta
kebiasaan menemukan suatu masalah dan sikap teliti.
3. Laboratorium sebagai tempat yang dapat mendorong semangat
peserta didik untuk memperdalam pengertian dari suatu fakta yang
diselidiki atau diamatinya.
4. Laboratorium berfungsi pula sebagai tempat untuk melatih peserta
didik bersikap cermat, bersikap sabar dan jujur, serta berpikir kritis dan
cekatan.
5. Laboratorium sebagai tempat bagi para peserta didik untuk
mengembangkan ilmu pengetahuannya (Emha, 2002).
Kegiatan laboratorium/praktikum akan memberikan peran yang sangat
besar terutama dalam:
1. Membangun pemahaman konsep.
2. Verifikasi (pembuktian) kebenaran konsep.
3. Menumbuhkan keterampilan proses (keterampilan dasar bekerja ilmiah)
serta afektif mahasiswa.
4. Menumbuhkan “rasa suka” dan motivasi terhadap pelajaran yang
dipelajari.
5. Melatih kemampuan psikomotor.

Oleh karena itu kegiatan laboratorium/praktikum akan dapat


meningkatkan kecakapan akademik, sosial, dan vokasional. Magnesen yang
dikutif oleh DePorter, dkk. dan diterjemahkan oleh Nilandari (2000)
mengemukakan: ”Kita belajar: 10% dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang
kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan dengar,
70% dari apa yang kita katakan, 90% dari apa yang kita katakan dan lakukan.”

2.5 Peran Laboratorium saat ini di jurusan Kimia

Laboratorium di Jurusan Kimia ada 6 laboratorium dengan masing-masing satu


analis, yaitu: Laboratorium Kimia Dasar, Biokimia, Kimia Anorganik, Kimia Fisik, Kimia
Organik, dan Kimia Analitik. Pelaksanaan praktikum di Prodi Kimia dilaksanakan di 6
laboratorium dengan daya tampung rata-rata 50 mahasiswa (2,5 m2/mhs). Setiap
laboratorium dikepalai oleh seorang kepala laboratorium dibantu dengan satu analis.
Alat-alat yang ada di laboratorium cukup memadai untuk kebutuhan praktikum dan
dapat mendukung kegiatan penelitian baik penelitian mahasiswa maupun dosen.
Laboratorium kimia juga melayani praktikum kimia untuk fakultas eksakta di luar
Fakultas MIPA.
Jadi, selain sebagai tempat penyelenggaraan praktikum kimia mahasiswa,
laboratorium kimia juga berperan sebagai tempat penyelenggaraan penelitian, baik
penelitian mahasiswa (Tugas Akhir) maupun penelitian Dosen dan sarana layanan
umum, yaitu untuk masyarakat umum di luar universitas sendiri, baik untuk
Pendidikan, penelitian, pelayanan (jasa) dan uji mutu atau quality control. Dengan
empat fungsi tersebut, maka jelaslah bahwa keberadaan Laboratorium Kimia di
Perguruan Tinggi (PT) adalah sangat vital, utamanya untuk Perguruan Tinggi yang
memiliki Fakultas eksakta. Hal ini untuk menunjang pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Ilmu kimia merupakan ilmu yang didasarkan atas eksperimen, sehingga hubungan
teori dan praktek sangat erat.

Tujuan praktikum kimia antara lain :


a. Sebagai ilustrasi prinsip-prinsip dalam teori,

b. Sebagai pembentuk sikap ilmiah (scientific attitude),

c. Sebagai pengembangan skill, yakni agar praktikan mampu dan terampil


mengoperasikan alat, menangani bahan kimia, mengajarkan percobaan-percobaan
dan pengukuran kimia,

d. Untuk mendapatkan pengalaman praktek kimia sebagai dasar melakukan


penelitian lebih lanjut sesuai dengan latar belakang keahlian masing-masing.
Maka dari itu, selain sebagai tempat penyelenggaraan praktikum kimia mahasiswa,
laboratorium kimia juga berperan sebagai tempat penyelenggaraan penelitian, baik
penelitian mahasiswa (Tugas Akhir) maupun penelitian Dosen dan sarana layanan
umum, yaitu untuk masyarakat umum di luar universitas sendiri, baik untuk
pendidikan maupun untuk keperluan uji mutu dan lain-lain.

Secara umum, untuk jangka pendek laboratorium ini berperan sebagai :

a. Dapat memenuhi kebutuhan praktikum dari keempat Fakulas di atas dengan


variasi percobaan yang lebih luas dan mempunyai kesesuaian yang tinggi dengan
teori dalam perkuliahan serta dapat memenuhi tuntutan profesi sarjana masing-
masing jurusan/ fakultas, dan

b. Dapat memenuhi kebutuhan penelitian dasar yang lebih luas baik penelitian
mahasiswa maupun penelitian Dosen.

Sedangkan dalam jangka panjang, laboratorium ini diharapkan dapat memenuhi


kebutuhan penelitian lanjut, dapat berperan sebagai layanan analisis (jasa) baik
intern jurusan kimia maupun masyarakat umum dan untuk uji mutu dari produk-
produk industri dan lain-lainnya.
2.6 Permasalahan

Sedangkan permasalahan dari praktik di Laboratorium :

a. Alat-alat dan bahan yang mahal harganya dapat menghambat untuk melakukan
praktek.

b. Banyak waktu yang diperlukan untuk praktik, sehingga kemungkinan dapat


dilaksankan diluar jam perkuliahan .

Peralatan yang telah dimiliki Laboratorium Kimia saat ini masih berorientasi pada
pelayanan praktikum dan untuk penelitian dasar dan itupun masih perlu perbaikan
dan penyempurnaan serta pengembangan sesuai tuntutan masa depan. Adapun
sarana dan prasarana (investaris alat/bahan) tersebut bisa langsung dilihat di
Laboratorium mengingat item-nya cukup banyak, sehingga tidak memungkinkan
untuk dimuat di sini.

Pemanfaatan jasa Laboratorium saat ini masih terbatas pada : a) Penelitian


mahasiswa baik penelitian yang bersifat umum maupun untuk keperluan tugas akhir,
b) Penelitian Dosen, dan c) layanan umum, untuk uji tertentu yang bisa dilakukan di
Laboratorium Kimia, misalnya uji mutu air dan lain-lain
2.7 Alternatif Pemecahan

Fasilitas laboratorium di jurusan Kimia merupakan salah satu sarana pendukung


dalam proses belajar mengajar. Kondisi laboratorium harus sesuai dengan
standarisasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini dimaksudkan agar proses
pembelajaran yang ada di jurusan kimia berjalan dengan lancar. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis kendala dan alternatif solusi dalam
pemanfaatan laboratorium kimia. Permasalahan dalam penelitian ini adalah tentang
kendala dan alternatif solusi terhadap pemanfaatan laboratorium kimia. Penelitian
ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan
angket, wawancara dan lembar observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
permasalahan dalam pemanfaatan laboratorium untuk kegiatan praktikum adalah
belum maksimalnya fasilitas laboratorium, serta sarana dan prasarana pendukung
kegiatan praktikum, belum lengkap prosedur penuntun praktikum yang memadai,
serta tidak adanya laboran yang kompetibel dalam merancang pelaksanaan
praktikum di laboratorium, kurangnya pemahaman mahasiswa/mahasiswi terhadap
penggunaan lembar kerja mahasiswa/mahasiswi dan juga kurangnya inventarisasi
dari pemerintah untuk pengadaan peralatan laboratorium di jurusan kimia. Solusi
yang ditawarkan dalam menjawab permasalahan diatas adalah dengan memberikan
pelatihan kepada dosen dan laboran tentang teknik-teknik dasar laboratorium dan
teknik mengelola laboratorium serta menumbuhkan motivasi dosen dan para
mahasiswa dalam melakukan kegiatan praktikum dengan memberikan pembekalan
praktikum-praktikum yang sifatnya sederhana namun menarik.
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Laboratorium diartikan sebagai tempat yang dapat berbentuk ruangan


terbuka, ruang tertutup, kebun sekolah, rumah kaca atau lingkungan lain untuk
melakukan percobaan atau penelitian.
Di dalam pembelajaran sains, laboratorium berperan sebagai tempat
kegiatan penunjang dari kegiatan kelas. Bahkan mungkin sebaliknya bahwa yang
berperan utama dalam pembelajaran sains adalah laboratorium, sedangkan kelas
sebagai tempat kegiatan penunjang.
Dalam konteks pendidikan laboratorium mempunyai fungsi sebagai tempat
proses pembelajaran dengan metode praktikum yang dapat memberikan
pengalaman belajar pada mahasiswa untuk berinteraksi dengan alat dan bahan
serta mengobservasi berbagai gejala secara langsung.

3.2 Saran

Demikian makalah ini saya buat, saya menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sangat saya pribadi butuhkan. Guna
perbaikan makalah berikutnya. Dan semoga makalah ini berguna untuk kita
semua

Anda mungkin juga menyukai