Anda di halaman 1dari 1

MEMBAHAS TITRASI KOMPLEKSOMETRI LEBIH DALAM

1. Apa Itu Titrasi Kompleksometri


titrasi kompleksometri ini adalah jenis titrasi yang mengacu pada proses reaksi kompleksasi,
termasuk juga reaksi pembentukan ion kompleks.  Dalam prosesnya, titran dan titrat akan
saling bereaksi. Di akhir proses akan terbentuk sebuah pengalaman yang biasanya terdiri dari
dua komponen dalam bentuk ligan.
Ligan adalah molekul sederhana. Khusus dalam senyawa kompleks, ligan berfungsi untuk
mendonorkan pasangan elektron. Metode titrasi yang satu ini umumnya digunakan untuk
menganalisis konsentrasi senyawa logam

2. Indikator tritrasi kompleksometri


kompleksometri juga memiliki indikator sendiri untuk mengukur kadar zat. Indikator pada
proses titrasi yang satu ini juga akan menunjukan perubahan warna. Perubahan warna terjadi
bergantung pada jenis ion logam tertentu atau jenis ion logam yang diujikan.
Indikator pada metode kompleksometri juga dikenal dengan sebutan indikator PM atau
metallochromic indicators. Indikator ini pada dasarnya adalah molekul organik yang larut di
dalam air. Beberapa contoh senyawa yang bisa dijadikan indikator kompleksometri seperti
calcein, hematoxylin, eriochrome, dan curcumin.

3. Prinsip Dasar Kompleksometri


Kompleksometri bekerja apabila terjadi pembentukan ion-ion kompleks antara senyawa yang
dijadikan indikator dan senyawa yang hendak diukur. Jika proses titrasi sudah selesai, maka
indikator akan berubah warna menjadi bening.
Kompleksometri mengukur kadar zat dengan menghitung volume dari larutan, baik larutan
titran atau indikator itu sendiri maupun larutan yang sedang diukur. Metode ini cukup umum
dipraktikkan di bidang medis dan farmasi karena hasil pengukurannya yang dinilai spesifik
dan memiliki akurasi yang cukup tinggi.

4. Cara kerja komplesometri


Sensitivitas serta kemudahan yang ditawarkan oleh metode titrasi kompleksometri bisa jadi
alasan utama mengapa metode ini masih sering digunakan. Padahal, untuk titrasi logam, ada
juga beberapa metode lainnya yang bisa digunakan. Untuk kompleksometri sendiri
sebenarnya sering dibedakan dalam dua cara turunan lagi yang bisa dipakai, yakni cara
Schwarzenbach dan cara Liebig.
Metode titrasi milik Schwarzenbach ini akan memakai ligan polidentat. Ligan polidentat
adalah molekul sederhana yang atom donornya ada lebih dari dua. Atom donor inilah yang
akan dipakai untuk mengikat logam atau ion pusat. Ligan polidentat yang digunakan terutama
asam amina polikarboksilat seperti EDTA (Ethylenediaminetetraacetic Acid).
EDTA ini adalah asam organik basa empat. Metode Schwarzenbach biasanya digunakan
untuk mengukur konsentrasi logam atau kalsium yang terdapat dalam sampel yang diujikan.
Kalsium atau logam inilah yang akan mengalami kompleks dari EDTA. Warna indikator
metalokromik yang tadi disebutkan akan menunjukkan indikasi kandungannya.
Schwarzenbach adalah orang yang menemukan indikator warna visual dalam metode
kompleksometri ini. Schwarzenbach menemukannya di tahun 1940-an, indikator yang peka
terhadap kadar ion logam yang berada di dalam larutan sampel. Indikator ini juga dikenal
dengan nama indikator kompleksometri.

Anda mungkin juga menyukai