Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Laporan Hasil Observasi Laboratorium IPA di
SMPN 20 Kupang”. Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi salah tugas yang diberikan
oleh dosen mata kuliah Manajemen Laboratorium.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini, tidak lepas dari bantuan
beberapa pihak. Untuk itu, kami mengucapkan limpah terimakasih kepada pihak yang
membantu dalam penulisan laporan ini.
Semoga Laporan ini dapat memberikan manfaat dan menjadi bagian referensi berbagai
pihak mengenai manajemen laboratorium IPA. Oleh karena itu saran dan kritik dari berbagai
pihak akan sangat berarti dalam penyempurnaan laporan ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laboratorium merupakan sarana untuk melaksanakan kegiatan penelitian ilmiah.
Laboratorium IPA dengan segala kelengkapan peralatan dan bahan kimia merupakan tempat
berpotensi menimbulkan bahaya kepada para penggunanya jika para pekerja di dalamnya
tidak dibekali dengan pengetahuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja.
Laboratorium IPA juga merupakan suatu ruangan tempat dilangsungkannya kegiatan
praktek atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat alat-alat laboratorium yang
lengkap (fasilitas air, listrik, gas dan sebagainya). Ada berbagai macam jenis laboratorium,
seperti laboratorium kimia, laboratorium biologi, laboratorium fisika untuk pengajaran,
penelitian, dan terpadu. Hampir semua sekolah memiliki jenis laboratorium pengajaran
sebagai fasilitas penunjang pendidikannya selain pengajaran materi dikelas.
Laboratorium IPA dilengkapi dengan fasilitas, alat, bahan kimia serta sarana dan
prasarana yang menunjang kegiatan laboratorium, untuk itu diperlukan pengelolaan yang
tepat dan terperinci yang disebut Manajemen laboratorium. Ini dapat diartikan sebagai
pengelolaan laboratorium untuk mencapai tujuan yang ditentukan dalam menghindari
terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium. Manajemen laboratorium mencakup
tata ruang, organisasi laboratorium, administrasi laboratorium, keamanan dan keselamatan
kerja di laboratorium.
SMPN 20 Kupang merupakan salah satu sekolah menengah pertama negeri yang
terletak di jalan Adisucipto penfui . Sekolah ini memiliki laboratorium IPA yang
dikategorikan sebagai laboratorium yang tidak aktif, karena sekolah tersebut belum
melakukan manajemen laboratorium dengan memenuhi beberapa prosedurnya. Untuk itu
demi mengetahui dan memahami dengan jelas prosedur dan penerapan manajemen
laboratorium pengajaran IPA di sekolah menengah pertama, maka dilakukan observasi ke
sekolah tersebut dan membuat laporan hasil observasi untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Lab.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi diatas dapat ditarik kesimpulan antara lain:
1. Sekolah Santo Petrus Pontianak terletak di jalan K. S. Tubun memiliki dua gedung yaitu
gedung sekolah gedung laboratorium. Dimana pada gedung laboratorium memilki empat lantai
yang terdiri dari lantai dasar (kantin, hall, dan laboratorium fisika), lantai satu (perpustakaan),
lantai dua (ruang multimedia dan laboratorium computer) dan lantai tiga (laboratorium kimia
dan laboratorium biologi).
2. Laboratorium kimia SMA K Santo Petrus Pontianak berukuran 6 x 10 m dan memiliki ruang
alat yang mencakup ruang bahan dan lemari asam berukuran 1,5 x 10 m. Lemari asam yang
dibuat dekat dengan jendela berukuran 1 x 1,5m.
3. Laboratorium SMA K Santo Petrus Pontianak dipertanggung jawabkan oleh seorang kepala
sekolah, hingga kedudukannya dalam struktur organisasi laboratorium berada pada bagian
paling atas, dan diikuti oleh seorang kepala laboratorium yang juga merupakan salah satu guru
di Santo Petrus. Dibawah kepala laboratorium merupakan coordinator untuk setiap macam
laboratorium, yang mana di tangani oleh masing-masing guru mata pelajaran.
4. Administrasi laboratorium kimia di SMA K Santo Petrus Pontianak terdiri dari fasilitas umum
( P3K, tabung pemadam kebakaran, dan ketersediaan air), peralatan dan bahan (penysunan alat
dan bahan di yang sering digunakan berdasarkan abjad serta dilakukan pengelompokan nama
depan suatu senyawa), kegiatan praktikum (Penyusunan jadwal praktikum kimia SMA K Santo
Petrus, tidak sama dengan jadwal pelajarannya jadi memiliki waktu tersendiri, pengunaan
laboratorium kimia seminggu sekali untuk tiap kelas dari hari senin sampe jumat.), keadaaan
bangunan/ruangan laboratorium kimia (di laboratorium kimia SMA K Santo Petrus tidak
terdapat denah yang menunjukan lokasi tersebut), dan ketenagaan laboratorium kimia
(laboratorium kimia SMA K Santo Petrus tidak memiliki laboran, namun langsung di tangani
aleh dua guru kimianya).
5. Laboratorium kimia di sekolah ini tidak memberikan poster-poster yang berisi peringatan
mengenai kecelakaan yang dapat terjadi maupun penanganannya. Sedangkan tata tertib yang
dibuat untuk keamanan laboratorium kimia SMA K Santo Petrus Pontianak dirancang oleh
coordinator laboratorium dan diinformasikan pada seluruh siswa pada saat pertemuan pertama
di laboratorium.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan yaitu:
1. Untuk pihak sekolah khususnya kepada pihak yang memiliki wewenang dalam pengembangan
laboratorium, diharapkan dapat memberikan fasilitas atau sarana dan perlengkapan
laboratorium seperti kipas penyedot asap untuk ruang asam dan melengkapi system
keselamatan diri bagi pengguna laboratorium serta system keamanan laboratorium seperti pintu
darurat.
2. Untuk pihak koordinator laboratorium kimia yang dalam hal ini bertindak sebagai pengelola
laboratorium kimia secara keseluruhan dapat merincikan administrasi laboratorium dan
melakukan pembukuanya.
3. Membuat tata tertib khusus pengguna laboratorium kimia agar terhindar dari kecelakaan
laboratorium kimia
4. Memperbaiki system pembuangan limbah karena akan berdampak buruk pada lingkungan.
5. Pihak sekolah dapat terus melaksanaan praktikum penelitian karena merupakan kegiatan yang
dapat memberikan keterampilan lebih pada siswa terlebih bila praktikum yang dilakukan
berbasis lingkungan.
6. Meningkatkan koordinasi antara komponen organisasi laboratorium untuk peningkatan kinerja
serta dapat melaksanakan manajemen laboratorium yang baik