Anda di halaman 1dari 4

Bab I

Pendahuluan
A. Latar Belakang
Penyebutan istilah radio pada umumnya masih rancu. Pengertian pertama
adalah: alat/pesawat untuk mengubah gelombang radio menjadi gelombang
bunyi/suara. Sedang pengertian lainnya adalah gelombang radio yang merupakan
bagian dari gelombang elektromagnetik. Pada dasarnya radio dapat diartikan sebagai
keseluruhan sistem gelombang suara yang dipancarkan dari suatu stasiun dan dapat
diterima oleh pesawat-pesawat penerima di rumah, dimobil, di kapal dan sebagainya.
Radio merupakan salah satu bentuk media massa yang banyak digunakan masyarakat
untuk mengakses informasi. Radio pertama kali ditemukan oleh Marconi pada tahun
1896. pada awalnya radio berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan informasi dan
berita ataupun untuk kepentingan kenegaraan secara umum. Radio publik atau
komersil baru muncul pada tahun 1920-an. Sejak itu perkembangannya berkembang
pesat. Radio merupakan sumber informasi yang kompleks mulai dari fungsi
tradisional, radio sebagai penyampai berita dan informasi, perkembangan ekonomi,
pendongkrak popularitas, hingga propaganda politik dan ideologi Sistem komunikasi
radio adalah sistem komunikasi yang tidak menggunakan kawat dalam proses
perambatannya, melainkan menggunakan udara atau ruang angkasa sebagai bahan
penghantar.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana sejarah radio ?
2. Jelaskan karakteristrik radio ?
3. Jelaskan organisasi radio ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah radio
2. Untuk mengetahui karakteristik radio
3. Untuk mengetahui organisasi radio
Bab II
Pembahasan
A. Sejarah Radio
Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali
dijelaskan pada tahun 1873 oleh James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal
Society mengenai teori dinamika medan elektromagnetik berdasarkan hasil kerja
penelitian yang dikerjakan antara antara 1861 dan 1865. Untuk pertama kalinya,
Heinrich Rudolf Hertz membuktikan teori Maxwell yaitu antara 1886 dan 1888,
melalui eksperimen. Dan dia berhasil membuktikan bahwa radiasi gelombang radio
memiliki sifat-sifat gelombang (sekarang disebut gelombang Hertzian), dan
menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat diformulasikan (dirumuskan) ke
dalam persamaan gelombang.
Tahun 1896, seorang ilmuwan Italia, Guglielmo Marconi mematenkan
temuannya mengenai telegraf nirkabel yang menggunakan dua sirkuit. Alat yang
ditemukannya itu menjadi awal penggunaan teknologi untuk menciptakan radio.
Awalnya sinyal yang dapat dikirim oleh jaringan nirkabel itu kurang dari 10 mil.
Namun pada 1897, Guglielmo Marconi kembali mempublikasikan temuan baru yang
dapat mengirim sinyal nirkabel pada jarak yang lebih jauh dari sebelumnya, yaitu 12
mil.
Tahun 1899, Guglielmo Marconi berhasil melakukan komunikasi nirkabel
antara Perancis dan Inggris melalui Selat Inggris dengan menggunakan osilator tesla.
Kemudian pada 1904, John Ambrose Fleming berhasil menemukan tabung audio yng
dapat digunakan sebagai penerima sinyal nirkabel untuk teknologi radio yang
sebelumnya dikembangkan oleh Guglielmo Marconi. Tahun 1906, Dr. Lee de Forest
mengembangkan teknologi tabung audio yang terdiri dari tiga elemen, disebut triode
audion. Penemuan Lee de Forest memungkinkan sinyal gelombang suara
ditransmisikan melalui sistem komunikasi nirkabel. Walaupun sinyal yang ditangkap
oleh alatnya itu masih sangat lemah.
Sekitar tahun 1912, Edwin Howard Armstrong menciptakan alat yang disebut
radio amplifier, yaitu sebuah alat untuk penguat gelombang radio. Alat ini bekerja
dengan cara menangkap sinyal elektromagnetik dari transmisi radio dan mengirim
sinyal balik dari tabung audio. Dengan penguat gelombang radio ini, sinyal yang
dihasilkan akan meningkat sebanyak 20.000 kali per detik. Alat ini pun dapat
memungkinkan keluarnya suara lebih keras, sehingga dapat didengar langsung tanpa
membutuhkan earphone. Penemuan alat ini kemudian menjadi sangat penting dalam
sistem komunikasi radio karena jauh lebih baik dan efisien dibandingkan temuan alat
sebelumnya.
Edwin Howard Armstrong kemudian menemukan sistem modulasi frekuensi
(FM) yang menghasilkan suara lebih jernih, serta tidak terganggu oleh cuaca buruk
pada 1933. Akan tetapi penemuannya itu tidak banyak didukung oleh masyarakat,
karena ketika alat barunya itu diciptakan sedang terjadi pergejolakan ekonomi di
dunia, sehingga tidak dapat diproduksi secara missal. Armstrong kemudian
mendirikan stasiun radio FM pertama dengan biayanya sendiri pada 1940.
Perjuangannya mengembangkan sistem FM sangatlah berat hingga akhirnya ia
depresi dan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Barulah pada akhir 1960-an, FM ciptaan Armstrong menjadi sistem yang
dapat diterima oleh masyarakat. Hampir 2000 stasiun radio FM tersebar di seluruh
wilayah Amerika. Modulasi frekuensi menjadi alat yang menyokong munculnya
gelombang mikro (microwave). Hingga akhirnya FM diakui sebagai sistem unggul
yang sangat berpengaruh di segala bidang komunikasi.

B. Karakteristik Radio
Radio merupakan salah satu media massa elektronik sekaligus media jurnalistik
penyiaran karena radio memiliki beberapa karakteristik yaitu :
1. Radio dapat membangkitkan daya imajinasi khalayak pendengarnya melalui kekuatan
audio.
2. Radio memiliki kecepatan dalam menyampaikan informasi kepada khalayak
pendengar karenanya radio dapat memberikan pelaporan secara langsung.
3. Radio sangat mudah digunakan untuk melakukan pelaporan berita.
4. Radio tidaklah mahal.
5. Radio tidak membutuhkan sumber listrik karena dapat menggunakan batere kering.
6. Penerimaan radio bersifat portabel.
7. Teknologi radio sangat fleksibel.
8. Dalam melakukan peliputan berita, reporter tidak membutuhkan anggota teknis
peliputan.
Ulasan di atas adalah kekuatan utama radio sebagai media komunikasi massa.
Namun, bagai dua sisi mata uang, maka disamping radio memiliki kekuatan, radio
juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya adalah :
1. Radio adalah “a one chance medium” dalam artian khalayak pendengar hanya
memiliki satu kesempatan untuk menerima pesan dan memahami pesan yang
disampaikan.
2. Radio tidak memiliki gambar-gambar visual.
3. Pesan-pesan yang disampaikan melalui radio sangat mudah dilupakan oleh khalayak
pendengar.
4. Penyiar yang tidak baik dalam menyampaikan pesan melalui radio dapat membuat
khalayak pendengar cepat bosan dan tidak tertarik untuk mendengarkan siaran radio.
5. Siaran radio tidak dapat dinikmati oleh mereka yang memiliki keterbatasan dalam
pendengaran.
Dengan menilik berbagai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki radio, maka
dapat dikatakan bahwa jurnalistik radio memiliki beberapa karakteristik utama, yaitu :
1. Bersifat audio, dalam artian jurnalistik radio adalah untuk didengar, dibacakan, atau
disuarakan kepada khalayak.
2. Menggunakan bahasa lisan, dalam artian bahwa jurnalistik radio menggunakan bahasa
atau kata-kata. yang kita gunakan dalam percakapan sehari-hari yang mudah
dimengerti dan dipahami oleh khalayak
3. Bersifat sekilas, dalam artian bahwa jurnalistik radio tidak bisa diulang.
4. Bersifat global, dalam artian bahwa berbagai data dan fakta yang disajikan sebagai
pelengkap informasi disusun dengan ringkas, tidak rinci, dan tidak rumit agar mudah
dipahami oleh khalayak.

Anda mungkin juga menyukai