Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN OBSERVASI LABORATORIUM IPA SMP NEGERI 2

MERTOYUDAN

Kurnia Widi Rahmawati

Rudi Susilo

Ainun Ulli Nasukha


A. PENDAHULUAN

Pembelajaran IPA pada umumnya merupakan pembelajaran yang


mengembangkan ranah kognitif, afektif, sekaligus psikomotor secara
simultan. Oleh karena itu rancangan pembelajaran IPA harus dapat
memuat pengembangan ketiga ranah tersebut. Untuk mengembangkan
ranah afektif dan psikomotor tidak cukup hanya mengandalkan
pembelajaran di kelas, tetapi perlu ditunjang dengan pembelajaran di
luar kelas, baik dalam bentuk aktivitas proyek maupun aktivitas terarah
berupa praktikum maupun eksperimen.

Beberapa materi pelajaran IPA berupa prinsip-prinsip dasar yang


memerlukan pemahaman melalui pengalaman dan pengamatan
langsung dalam laboratorium. Oleh karena itu keberadaan laboratorium
di sekolah sangat penting dalam mendukung keberhasilan pembelajaran
IPA agar pemahaman anak didik terhadap materi menjadi utuh dan
komprehensif.

Seperti dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013


dijelaskan bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana
yang dapat menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan salah satunya yaitu ruang laboratorium. Keberadaan
laboratorium berperan pula dalam kemajuan lembaga pendidikan
seperti sekolah, perguruan tinggi, dan pesantren. Lembaga pendidikan
dituntut untuk mengoptimalkan penggunaan laboratorium tesebut
sehingga keberadaan laboratorium tersebut benar-benar memberikan
manfaat dalam peningkatan kualitas pengajaran.

Woolnough & Allsop (dalam Rustaman, 2013), mengemukakan


empat alasan mengenai pentingnya praktikum sains. Pertama,
praktikum membangkitkan motivasi belajar sains. Bangkitnya motivasi
peserta didik dalam belajar biologi dengan adanya laboratorium dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik tersebut. Dengan adanya
praktikum memberikan kelengkapan bagi pelajaran teori yang diterima
sehingga antara teori dan praktik bukan merupakan dua hal yang
terpisah, melainkan dua hal yang merupakan suatu kesatuan. Keduanya
saling mengkaji dan mencari dasar.

Mengetahui pentingnya kegiatan praktikum, maka kondisi tempat


praktikum atau yang disebut laboratorium haruslah memenuhi
standar yang telah ditentukan supaya kegiatan praktikum berjalan
dengan lancar. Laboratorium dilengkapi peralatan untuk
melangsungkan eksperimen atau melakukan pengujian dan analisis.
Tidak hanya kondisi gedung yang baik, tetapi sarana dan prasarana
yang tersedia dalam laboratorium harus mendukung kegiatan
praktikum itu sendiri.

Mengingat peran penting yang dimiliki oleh laboratorium


IPA sebagai sarana pembelajaran, maka diperlukan kegiatan
observasi berkenaan dengan organisasi laboratorium sekolah, desain
dan kelayakan gedung laboratorium, daya dukung sarana prasarana
laboratorium diantaranya daya dukung fasilitas laboratorium biologi
pada fasilitas perabot, alat-alat dan bahan-bahan laboratorium, papan
tulis, dan perlengkapan lain di laboratorium IPA SMP N 2
Mertoyudan.

B. TINJAUAN PUSTAKA
Laboratorium adalah tempat sekelompok orang yang
melakukan berbagai macam kegiatan penelitian (riset), pengamatan,
pelatihan dan pengujan ilmiah sebagai pendekatan antara teori dan
praktik dari berrbagai macam disiplin ilmu. Secara fisik
laboratorium juga dapat merujuk kepada suatu ruangan tertutup,
kamar atau ruangan terbuka.Laboratorium harus dilengkapi dengan
berbagai sarana prasarana untuk kebutuhan
percobaan( Richard,2013).Laboratorium sebagai tempat kegiatan
riset, penelitian, percobaan, pengamatan, serta pengujian ilmiah
memiliki banyak fungsi, yaitu :
1. Menyeimbangkan antara teori dan praktik ilmu dan
menyatukan antara teori dan praktik
2. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi para peneliti,
baik dari kalangan siswa,mahasiswa, dosen, atau peneliti
lainnya. Hal ini disebabkan laboratorium tidak hanya
menuntut pemahaman terhadap objek yang dikaji, tetapi juga
menuntut seseorang untuk melakukan eksperimentasi.
3. Memberikan dan memupuk keberanian para peneliti (yang
terdiri dari pembelajar, peserta didik, mahasiswa, dosen dan
seluruh praktisi keilmuan lainnya) untuk mencari hakikat
kebenaan ilmiah dari suatu objek keilmuan dalam lingkungan
alam dan lingkungan sosial.
4. Menambah keterampilan dan keahlian para peneliti dalam
mempergunakan alat media yang tersedia di dalam
laboratorium untuk mencari dan menentukan kebenaran
ilmiah sesuai dengan berbagai macam riset ataupun
eksperimentasi yang akan dilakukan.
5. Memupuk rasa ingin tahu kepada para peneliti mengenai
berbagai macam keilmuan sehingga akan mendorong mereka
untuk selalu mengkaji dan mencari kebebaran ilmiah dengan
cara penelitian, ujicoba, maupun eksperimentasi.
6. Laboratorium dapat memupuk dan membina rasa percaya diri
para peneliti dalam keterampilan yang diperoleh atau
terhadap penemuan yang didapat dalam proses kegiatan kerja
di laboratorium.
7. Laboratoriun dapat menjadi sumber belajar untuk
memecahkan barbagai masalah melalui kegiatan praktik, baik
itu masalah dalam pembelajaran, masalah akademik, maupun
masalah yang terjadi ditengah masyarakat yamg
membutuhkan penanganan dengan uji laboratorium.
8. Laboratorium dapat menjadi sarana belajar bagi para siswa,
mahasiswa, dosen, aktivis, peneliti dan lain-lain untuk
memahami segala ilmu pengetahuan yang masih bersifat
abstrak sehingga menjadi sesuatu yang bersifat konkret dan
nyata (Richard, 2013)

Dimensi pengelolaan laboratorium menurut Sutrisno (2010)


terdiri dari: organisasi laboratorium, administrasi laboratorium
(inventarisasi alat dan fasilitas laboratorium, administrasi
peminjaman alat-alat laboratorium, administrasi pemeliharaan alat-
alat laboratorium), dan keselamatan kerja di laboratorium. Tenaga
yang bertanggung jawab secara langsung dalam pengelolaan
laboratorium IPA adalah :
1. Kepala Sekolah
2. Kepala lab/koordinator lab
3. Pengelola lab (semua guru IPA dan laboran)

- Tata letak laboratorium


Bangunan laboratorium tidak sama dengan bangunan kelas.
Banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum membangun
laboratorium. Faktor-faktor tersebut antara lain lokasi bangunan
laboratorium dan ukuran-ukuran ruang. Persyaratan lokasi
pembangunan laboratorium antara lain tidak terletak pada arah angin
yang menuju bangunan lain, dimaksudkan untuk menghindari
penyebaran gas-gas berbahaya. Bangunan laboratorium tidak
berdekatan dengan lokasi sumber air. Lokasi laboratorium harus
mudah dijangkau untuk pengontrolan dan mempermudah tindakan
lainnya.
Ruangan laboratorium untuk pembelajaran sains umumnya
terdiri dari ruang utama, dan ruang-ruang pelengkap. Ruang utama
adalah ruangan tempat para siswa atau mahasiswa melakukan
praktikum. Ruangan pelengkap umumnya terdiri dari ruang
persiapan dan ruang penyimpanan. Ruang persiapan digunakan
untuk menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang dipakai dalam
praktikum. Ruang penyimpanan digunakan untuk menyimpan
bahan-bahan persediaan (termasuk bahan kimia) dan alat-alat yang
penggunaanya tidak setiap saat. Selain ruangan tersebut, mungkin
juga sebuah laboratorium memiliki ruanagan gelap, ruangan
spesimen, ruangan khusus untuk penyimpanan bahan-bahan kimia
dan ruangan administrasi/staf.
Penyimpanan alat-alat di dalam gedung tidak boleh
disatukan dengan bahan kimia. Demikian pula penyimpanan alat-alat
gelas tidak boleh disatukan dengan alat-alat yang terbuat dari logam.
Ukuran ruang utama lebih besar dari pada ukuran ruangan persiapan.
Contohnya apabila luas lantai 100 m2, 70-80 m2 digunakan sebagai
ruang utama praktikum.
Suatu laboratorium yang perlu diingat adalah bahwa ruang-
ruang penunjang laboratorium tersebut tidak mutlak harus ada atau
tempat serta fasilitas-fasilitas lainnya.Supaya cahaya matahari
langsung tidak masuk secara langsung ke dalam ruangan
laboratorium dan untuk mencegah masuknya air hujan, maka
disekelilingnya laboratorium hendaknya diberi selokan yang luas
lebih kurang 20% dari luas seluruh laboratorium (Putu
Nyeneng,2011).
C. METODE PENGUMPULAN DATA
1. Metode Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan
pengamatan langsung dan mencatat secara sistematis terhadap
objek yang akan diteliti. Observasi dilakukan oleh peneliti
dengan cara pengamatan dan pencatatan mengenai desain,
fasilitas, dan alat bahan praktikum di laboratorium SMP N 2
Mertoyudan.
2. Metode wawancara
Metode wawancara yang kami gunakan adalah wawancara tidak
terstruktur. Wawancara dilakukan dengan guru mata pelajaran IPA
yang sekaligus sebagai koordinator laboratorium IPA SMP N 2
Mertoyudan. Wawancara dalam penelitian ini dilkukan untuk
mengetahui keadaan laboratorium IPA, pengelolaannya, serta proses
pembelajarannya

3. HASIL OBSERVASI
Instrument Observsi Laboratorium IPA SMP NEGERI 2
Mertoyudan
A. Fasilitas Utama Laboratorium

SMP NEGERI 2 Mertoyudan


No Aspek/hal yang diamati
Keterangan Lab IPA Keterangan Lab Fisika
1 Mejademonstrasi: meja Pada Laboratorium IPA Pada laboratorium fisika
beserta kursi yang terdapat meja demonstrasi meja demonstrasi
digunakan untuk kecil tetap di tengah ruangan. didepan tidak tetap.
mendemontrasikan
praktikum oleh guru.
2 Tabung Pemadam Ada Ada
Kebakaran

3 Meja praktikum Siswa Ada Ada

4 Lemari,sebagai tempat Sesuai (Ada almari tempat Sesuai (Ada almari tempat
penyimpanan perabot penyimpanan perabot lab) penyimpanan perabot lab)
laboratorium.

5 Laci meja Tidak sesuai (Tidak ada) Tidak sesuai (Tidak ada)

6 Bak cuci Bak cuci tetap berada di Bak cuci tetap berada di
pinggir ruangan menempel pinggir ruangan menempel
tembok tembok
7 Rak Sesuai

8 Papan tulis Ada Ada

9 Pengatur suhu ruangan Kipas angin Kipas angin

10 Instalasi Listrik Ada menempel pada meja Ada menempel pada tembok
demonstrasi

B. Fasilitas Pendukung
SMP NEGERI 2 Mertoyudan
No Aspek/hal yang diamati
Keterangan Lab Ipa Keterangan Lab Fisika
1 Papantulis dengan Ada Ada
ukuran panjang 300 cm
dan lebar 100 cm.
2 Media LCD yang dapat Sesuai, ada dan bisa Sesuai, ada dan bisa
dioperasikan. dioperasikan dioperasikan

3 Alat pemadam kebakaran Ada, namun tidak ada Ada, namun tidak ada
yang dapat digunakan panduan pemakaian panduan pemakaian
dilengkapi panduan
pemakaian
4 Jam dinding Ada Ada

5 Peralatan P3K yang Tidak sesuai Tidak sesuai


lengkap dan layak pakai.

6 Peralatan kebersihan Ada, berada di pojok belakang Ada, berada di pojok


ruangan belakang ruangan

7 Soket listrik Ada di samping dan tengah Ada di samping dan depan
ruangan ruanagan

C. Standar Desain Laboratorium


SMP NEGERI 2 Mertoyudan
No Aspek yang diamati
Keterangan Lab IPA Keterangan Lab Fisika
1 Luas laboratorium Sesuai Sesuai
didalamnya termasuk Luas 15 x 8 meter Luas 16 x 8 meter
ruangan persiapan dan
gudang
2 Ventilasi udara Sesuai Sesuai
3 Ruangan di laboratorium Sesuai Sesuai

4 Ruangan praktikum Berukuran 11 x 8 meter Berukuran 12 x 8 meter

5 Ruangan persiapan Berukuran 3 x 4 meter Berukuran 4 x 4 meter

6 Ruang penyimpanan Berukuran 3 x 4 meter Berukuran 4 x 4 meter


(gudang)

7 Ruangan timbang Tidak ada Tidak ada

8 Kebun sekolah dan Terdapat kebun dan Green house di samping Ruang guru
rumah kaca

9 Penataan tempat sampah 2 di depan1 di dalam ruangan 2 di depan

D. Pengadministrasian Laboratorium
SMP NEGERI 2 Mertoyudan
No Aspek/hal yang diamati
Keterangan Lab Ipa Keterangan Lab Fisika
1 Buku stok atau buku Ada dan sesuai Ada dan sesuai
induk untuk inventaris
alat praktikum
2 Kartu barang untuk Ada dan sesuai Ada dan sesuai
inventaris bahan
praktikum

3 Buku pembelian alat dan Ada dan sesuai Ada dan sesuai
bahan praktikum
4 Buku peminjaman  alat Ada dan sesuai Ada dan sesuai
dan bahan  praktikum
yang disusun kedalam
tabel.
5 Buku harian (log book) Ada dan sesuai Ada dan sesuai
kegiatan laboratorium

6 Formulir kontrol alat dan Ada dan sesuai Ada dan sesuai
bahan laboratorium

7 Lembar penjadwalan Ada dan sesuai Ada dan sesuai


penggunaan laboratorium

8 Terdapat struktur Ada dan sesuai Ada dan sesuai


organisasi laboratorium

9 Buku catatan kecelakaan Tidak ada Tidak ada


yang pernah terjadi

10 Daftar klasifikasi alat – Ada dan sesuai Ada dan sesuai


alat di laboratorium yang
di kelompokkan menurut
jenis bahan pembuatan
alat

11 Terdapat tata tertib Ada dan sesuai Ada dan sesuai


laboratorium untuk
siswa.
12 Terdapat tata tertib Ada dan sesuai Ada dan sesuai
laboratorium untuk guru.

13 Buku absen sisiswa Ada dan sesuai Ada dan sesuai

14 Bukuabsensi Guru Ada dan sesuai Ada dan sesuai

15 Buku absensi petugas Ada dan sesuai Ada dan sesuai


LAB

E. Penyimpanan dan Perawatan Alat


SMP NEGERI 2 Mertoyudan
No Aspek/hal yang diamati
Keterangan Lab IPA Keterangan Lab Fisika
1 Alat dari bahan kaca Ada Ada

2 Alat yang terbuat dari Ada Ada (Neraca, Timbangan


besi
a.

3 Alat yang terbuat dari


kaca dan plastik:
a.  

4 Sumbat  kaca dipasang - -
dalam keadaan:
a.       
5 Alat pipa kaca dan Disimpan dalam almari kaca Disimpan dalam almari kaca
tabung kaca panjang

6 Penyimpanan alat-alat - -
dari kayu

7 Alat yang berat Berada di paling bawah Berada di paling bawah

8 Alat yang ringan Berada di tengah dan atas Berada di tengah dan atas

9 Alat-alat yang lembab Disimpan didalam lemari Disimpan didalam lemari


kayu kayu

10 Alat-alat optik Disimpan dalam lemari kayu Disimpan didalam kit dan
Almari kayu

11 Debu pada lensa Iya Iya


dibersihkan dengan brass
blower.
12 Zat-zat yang disimpan Tidak sesuai (Ada namun Tidak ada
dalam  lemari asam kadaluarsa)

13 Alat yang terbuat dari Terpisah Dalam kit alat praktikum


bahan logam dipisahkan tercampur. Dalam almari
dari alat yang terbuat dari terpisah
bahan kaca.
14 Penyimpanan alat dalamH Tidak ada FS Sesuai
bentuk kit

15 Penyimpanan magnet -

4. PEMBAHASAN

Laboratorium adalah tempat untuk melakukan percobaan,


penyelidikan, atau kegiatan ilmiah. Pada umumnya, ruang laboratorium
dilengkapi dengan peralatan yang digunakan untuk melakukan
percobaan atau pembelajaran. Fungsi laboratorium di sekolah adalah
sebagai salah satu sumber belajar dan sebagai saah satu fasilitas
penunjang pembelajaran. Laboratorium juga dapat dimanfaatkan untuk
mengembangkan berbagai kompeensi siswa, terutama terkait
penguasaan metode ilmiah. Pada ppembelajaran IPA, laboratorium
merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar. Belajar IPA
tidak dapat dilakukan dengan metode ceramah saja, namun harus
melakukan kegiatan sendiri untuk mencari keterangan lebih lanjut
tentang ilmu yang dipelajarinya atau untuk membentuk pengetahuan
dan keterampilan.

Laboratorium IPA di SMP N 2 Mertoyudan didirikan pada


tahun 1983. Terdapat 2 laboratorium IPA, yaitu laboratorium biologi
dan laboratorium fisika. Ruang laboratorium biologi merupakan
bagunan lama, yaitu didirikan pada tahun 1983 dan belum pernah
direhap. Sedangkan ruang laboratorium fisika merupakan bangunan
baru. Laboratorium fisika dibangun disamping laboratorium biologi.
Laboratorium fisika terletak di sebelah utara laboratorium biologi.
Denah laboratorium IPA SMP N 2 Mertoyudan dapat dilihat pada
gambar 1. Letak laboratorium berdekatan dengan ruang tata usaha (TU)
disebelah barat daya, di sebelah timur berdekatan dengan ruang aula,
disebelah selatan berdekatan dengan lapangan upacara, disebelah utara
berdekatan dengan kantin, dan di sebelah barat berdekatan dengan
laboratorium alam. Walaupun di SMP N 2 Mertoyudan sudah memiliki
laboratorium biologi dan fisika yang terpisah, namun dalam
penggunaannya masih fleksibel. Laboratorium IPA di SMP N 2
Mertoyudan belum memiliki laboran sehingga guru harus menyiapkan
alat dan bahan praktikum terlebih dahulu sebelum siswa melakukan
percobaan. Sebenarnya di laboratorium IPA SMP N 2 Mertoyudan
terdapat guru yang mengelola laboratorium terkait penyiapan dan
pengembalian alat, namun karena harus mengajar di sekolah lain, maka
guru tersebut tidak bisa sepenuhnya berada di SMP N 2 Mertoyudan
dan di laboratorium.

Pengadministrasian dan pengelolaan laboratorium IPA SMP N 2


Mertoyudan sudah cukup baik. Dapat dilihat dari struktur organisasi
laboratorium, adanya buku stok atau buku induk untuk inventaris alat
praktikum, buku pembelian alat dan bahan praktikum, buku harian
kegiatan laboratorium formulir kontrol alat dan bahan laboratorium,
lembar penjadwaan penggonaan laboratorium, tata tertib selama
dilaboratorium, serta daftar klasifikasi alat-alat di laboratorium yang
sudah dikelompokkan menurut kategorinya.
Gambar 1. Denah Laboratorium IPA SMP N 2 Mertoyudan

a. Laboratorium Biologi
Laboratorium biologi memiliki ukuran 15x8 m dan dibagi
menjadi 3 ruangan yaiutu ruang praktikum dengan luas 11x8 m,
ruang persiapan dengan luas 4x4 m, dan ruang penyimpanan dengan
luas 4x4 m. Desain laboratorium biologi dilihat pada gambar 2.
Laboratorium biologi memiliki desain yang berbeda dengan
laboratorium fisika.

Gambar 2. Desain laboratorium biologi

Pada laboratorium biologi memiliki stop kontak antara meja


praktikum dan meja dinding berada di samping kanan dan kiri
ruangan. Terdapat juga saluran pembuangan larutan dibawah meja
praktikum. Bak cuci berfungsi dengan baik dan terletak di ujung
meja dinding. Pada laboratorium biologi terdapat 8 meja praktikum
siswa dengan 4 kursi dimasing-masing meja praktikum siswa.
Terdapat juga papan tulis, meja demonstrasi, dan LCD proyektor
yang berfungsi dengan baik. Pada laboratorium biologi terdapat
ruang pengasaman, namun kondisinya kurang baik karena di SMP N
2 Mertoyudan belum ada laboran sehingga guru belum sempat untuk
membereskan zat-zat kimia yang sudah kadaluarsa. Ventilasi dan
pencahayaan di laboratorium biologi juga baik karena tidak ada
bagunan yang tinggi disekitarnya.

Pada penyimpanan alat, terdapat rak dan lemari penyimpanan


alat. Pada laboratorium biologi terdapat mikroskop yang disimpan
rapi didalam lemari kaca. Alat peraga seperti kerangka manusia, sel
hewan, alat indera serta organ tubuh manusia juga tertata rapi pada
rak penyimpanan. Untuk kebersihan laboratorium terdapat sapu dan
pel yang terletak dibelakang laboratorium serta tembat sampah di
luar laboratorium.

b. Laboratorium Fisika
Laboratorium fisika memiliki ukuran 16x8 m dan dibagi
menjadi 3 ruangan yaiutu ruang praktikum dengan luas 12x8 m,
ruang persiapan dengan luas 4x4 m, dan ruang penyimpanan dengan
luas 4x4 m. Desain laboratorium fisika dapat dilihat padda gambar 3.
Laboratorium fisika memiliki desain yang berbeda dengan
laboratorium biologi. Pada laboratorium fisika memiliki stop kontak
di dinding sebelah uatara ruangan dan didinding depan dekat papan
tulis. Selain itu, meja dinding pada laboratorium fisika hanya ada di
sebelah utara ruangan. Bak cuci berfungsi dengan baik dan terletak
di ujung meja dinding.
Gambar 2. Desain laboratorium fisika

Pada laboratorium biologi terdapat 8 meja praktikum siswa


dengan 4 kursi dimasing-masing meja praktikum siswa. Terdapat
juga papan tulis, meja demonstrasi, dan LCD proyektor yang
berfungsi dengan baik. Ventilasi dan pencahayaan di laboratorium
fisika juga baik karena tidak ada bagunan yang tinggi disekitarnya.

Pada penyimpanan alat terdapat rak dan lemari penyimpanan


alat. Terdapat alat percobaan getaran dan gelombang, magnet,
neraca, dan galvanometer yang tersimpan rapi didaam lemari kaca.
Pada rak, terdapat berbagai KIT percobaan IPA yang tersimpan rapi
dan dikelompokkan berdasarkan kategorinya. Pak Kholil, guru mata
pelajaran IPA sekaligus koordinator laboratorium SMP N 2
Mertoyudan yang memandu kami melakukan observasi mengatakan
kalau percobaan menggunakan KIT lebih praktis dalam penggunaan
dan penyimppanannya karena dalam satu boxs sudah terdapat
berbagai alat sehingga semisal kita praktikum tinggal merangkainya.
KIT juga dapat menjadi media untuk melatih daya pikir serta
kreatifitas siswa dalam merancang percobaan. Untuk kebersihan
laboratorium terdapat sapu dan pel yang terletak dibelakang
laboratorium serta tembat sampah di luar laboratorium.

5. KESIMPULAN
Laboratorium IPA di SMP N 2 Mertoyudan didirikan pada tahun
1983. Terdapat 2 laboratorium IPA, yaitu laboratorium biologi dan
laboratorium fisika. Ruang laboratorium biologi merupakan bagunan
lama, yaitu didirikan pada tahun 1983 dan belum pernah direhap.
Sedangkan ruang laboratorium fisika merupakan bangunan baru.
Laboratorium biologi dan laboratorium fisika memiliki desain yang
sama dalam ruangan namun berbeda dalam penataannya fasilitasnya.
Walaupun di SMP N 2 Mertoyudan sudah memiliki laboratorium
biologi dan fisika yang terpisah, namun dalam penggunaannya masih
fleksibel. Laboratorium IPA di SMP N 2 Mertoyudan belum
memiliki laboran sehingga guru harus menyiapkan alat dan bahan
praktikum terlebih dahulu sebelum siswa melakukan percobaan.
Secara keseluruhan laboratorium IPA di SMP N 2 Mertoyudan
memiliki desain, fasilitas, serta alat dan bahan praktikum yang
memadai untuk pembelajaran di laboratorium. Dalam hal
pengadministrasian dan pengelolaannya juga sudah terstruktur dan
terlaksana dengan cukup baik.

6. DAFTAR PUSTAKA

Nyeneng, I Dewa Putu.2011.Materi Pokok Pengelolaan Laboratorium


IPA.Bandarlampung: Universitas Lampung

Decaprio Richard, Tips mengelola lab sekolah, (Jogyakarta : Diva Press,


2013) .
Kemendikbud. 2013. Kerangka Dasar Kurikulum 2013. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar .
Jakarta

Rustaman, N.Y., (2013), Penilaian Otentik (Authenthic Assessment) dan


Penerapannya dalam Pendidikan Sains.

Sutrisno, E. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Kelima.


Yogyakarta: Prenada Media

Anda mungkin juga menyukai