Anda di halaman 1dari 12

POLIMER SINTETIS

Anggota Kelompok :
1. Ahmad Rahman Tanjung
2. Imam Sholeh
3. Nizar Cahyo Ramandani
4. Rizky Dwi Rahmadi
Pengertian
Polimer sintetis adalah jenis polimer yang dibuat melalui polimerisasi monomer.
Penggunaan komersial dari polimer sintetis dilakukan pertama kali pada damar yang yang
mengandung fenol formaldehida. Penemuan polimer diawali pada tahun 1900an jenis
polimer sintetis yang disebut bakelit. Jenis polimer sintetis yang lainnya ialah polietilena,
polipropilena, polivinil klorida, dan nilon. Pembuatan polimer sintetis dilakukan dengan
polimerisasi secara kondensasi maupun adisi. Dari sudut pandang kegunaan, polimer
dapat diklasifikasikan ke dalam 4 kategori utama. Jenis-jenis polimer sintetis ada 4 macam,
yaitu termoplastik, termoset, elastomer, dan serat sintetis.

Polimer sintetis dibuat dengan berbagai variasi pada susunan rantai utama dan rantai
samping. Tulang punggung polimer sintetis seperti plastik, polistirena, dan poliakrilat
terdiri dari atom karbon yang saling berkaitan, sedangkan polimer rantai hetero seperti
poliamida, poliester, polisulfida, dan polikarbon mengandung unsur-unsur lain seperti
oksigen, belerang, dan nitrogen yang disisipkan di sepanjang tulang punggung. Silikon
terdapat pada tulang punggung polimer siloksana, dan polisiloksana tersebut tidak
memiliki atom karbon. Maka dari itu polisiloksana disebut dengan polimer anorganik.
Polimer koordinasi mengandung berbagai logam pada susunan tulang punggung yang
terhubung melalui ikatan non-kovalen.
Jenis
1. Polisulfon
Polisulfon adalah polimer sintetis yang umum digunakan sebagai material
membran. Pengembangan polisulfon pertama kali dilakukan pada tahuan 1960an sebagai
alternatif pengganti membran selulosa. Keunggulan polisulfon, yaitu tahan terhadap
derajat keasaman yang ekstrim, mudah larut dalam kloroform dan dimetilformamida, dan
mudah diterapkan dalam proses konvensional. Kekurangan dari polisulfon ialah memiliki
kelarutan yang tinggi, hanya dapat larut dalam pelarut organik dan bersifat hidrofobik.
2. Polivinil Fluorida
Polivinil fluorida memiliki ketahanan yang kuat terhdapat reaksi kimia.
Penggunaan polivinil fluorida dapat terjadi pada sebagian besar senyawa anorganik dan
asam organik dalam berbagai rentang derajat keasaman. Polivinil fluorida dapat stabil
terhadapat senyawa hidrokarbon aromatik, alkohol, tetrahidrofuran dan pelarut yang
mengandung halogen. Selain itu, polivinil fluorida tahan terhadap lingkungan yang
digunakan dalam sterilisasi air termasuk oksidasi oleh ozon. Polivinil fluorida berbentuk
semi kristal dengan trigliserida yang sangat rendah sehingga dapat digunakan pada suhu
berkisar antara -50oC hingga 140oC. polivinil fluorida stabil di sebagian besar pelarut
organik, namun larut dalam dimetilformamida, dimetil asetamida, N-metil pirolidona, dan
dimetil sulfoksida. Kekurangan dari polivinil fluorida adalah sangat hidrofobik.
Contoh
Polimer sintetis meliputi 1) plastik, 2) karet sintetis, dan 3) serat sintetis. Contoh dari
polimer sintetis adalah a) plastik polietilena, b) PVC (Polivinil klorida), c) polipropilena, d)
teflon, e) karet neoprena, f) karet SBR (Stirena butadiena), g) nilon, dan h) tetoron.

(1) (2) (3) (a)

(b) (c) (d) (e)


Contoh

(f) (g) (h)


Kegunaan

 Karet Sintetis
Dengan makin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-ahli kimia
organik telah mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat perolehan
kebutuhan tersebut. Karet-karet sintetis tersebut dibuat menggunakan bahan dasar
monomer, seperti butadiena dan stirena dengan cara kopolimerisasi.
 Serat Sintetis
Dakron atau tetoron merupakan poliester. Polimer ini sangat kuat, sangat lentur, dan
transparan. Polimer ini juga digunakan untuk membuat serat sintetis dan membuat
lembaran film tipis yang dalam perdagangan disebut mylar. Mylar banyak digunakan untuk
pita rekam magnetik dan untuk membuat gelembung balon yang dimanfaatkan dalam
penelitian cuaca di atmosfer.
 Orlon
Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitrol. Polimer ini merupakan
serat sintetis, seperti wol yang digunakan dalam tekstil sebagai campuran wol, karpet, dan
kaus kaki.
 Teflon
Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan
kimia. Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panci antilengket), pelapis tangki di pabrik
kimia, pipa anti patah, dan kabel listrik.
 Polietena
Polietena adalah plastik yang banyak diproduksi, dicetak lembaran untuk kantong plastik,
pembungkus makanan, ember, dan sebagainya.
 Polipropilena
Polipropilena digunakan untuk membuat botol plastik, karung, bak air, tali, dan kabel
listrik (insulator). Polipropilena mempunyai kekuatan lebih besar dari polietena dan lebih
tahan panas serta tahan terhadap reaksi asam dan basa.
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai