Anda di halaman 1dari 12

POLIMER

 Pengertian Polimer
Kata polimer berasal dari bahasa Yunani, yaitu poly danmeros. Poly berarti banyak
dan meros berarti unit aatu bagian. Jadi polimer adalah senyawa molekul besar berbentuk
rantai atau jaringan yang tersusun dari gabungan ribuan hingga jutaan unit pembangun yang
berulang. Sekalipun biasanya merupakan organik (memiliki rantai karbon), ada juga banyak
polimer inorganik. Contoh terkenal dari polimer adalah plastik dan DNA.
Polimer didefinisikan sebagai substansi yang terdiri dari molekul-molekul yang
menyertakan rangkaian satu atau lebih dari satu unit monomer. Plastik pembungkus, botol
plastik, styrofoam, nilon, dan pipa paralon termasuk material yang disebut polimer. Unit kecil
berulang yang membangun polimer disebut monomer. Sebagai contoh, polipropilena (PP)
adalah polimer yang tersusun dari monomer propena.
Manusia sudah berabad-abad menggunakan polimer dalam bentuk minyak, aspal, damar,
dan permen karet. Tapi industri polimer modern baru mulai berkembang pada masa revolusi
industri. Di akhir 1830-an, Charles Goodyear berhasil memproduksi sebentuk karet alami
yang berguna melalui proses yang dikenal sebagai “vulkanisasi”. 40 tahun kemudian,
Celluloid (sebentuk plastik keras dari nitrocellulose) berhasil dikomersialisasikan. Adalah
diperkenalkannya vinyl, neoprene, polystyrene, dan nilon pada tahun 1930-an yang memulai
‘ledakan’ dalam penelitian polimer yang masih berlangsung sampai sekarang.
Meskipun istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer
sebenarnya terdiri dari banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan kegunaan
yang beragam. Bahan polimer alami seperti shellac dan amber telah digunakan selama
beberapa abad. Kertas diproduksi dariselulosa, sebuah polisakarida yang terjadi secara alami
yang ditemukan dalam tumbuhan. Biopolimer seperti protein danasam nukleat memainkan
peranan penting dalam proses biologi.

 Sifat- sifat Polimer


Polimer yaitu Makromolekul yang terdiri atas banyak kelas material alami dan sintetik
dengan sifat-sifat yang sangat beragam. Perbedaan kedua material tersebut terletak pada
mudah tidaknya sebuah polimer didegradasi atau dirombak oleh mikroba. Biasanya, polimer
bahan sintetik akan lebih sulit diuraikan oleh mikroorganisme dibanding polimer bahan
alami. Perbedaan sifat-sifat polimer tersebut dipengaruhi oleh struktur polimernya, yang
meliputi :
1) Panjang Rantai Polimer. Semakin Panjang Rantai Polimer, Maka Kekuatan Dan
Titik Leleh Senyawanya Semakin Tinggi.
2) Gaya Antar Molekul. Semakin Besar Gaya Antar Molekul Pada Rantai Polimer
Maka Polimer Akan Menjadi Kuat Dan Sukar Meleleh.
3) Percabangan. Rantai Polimer Yang Bercabang Banyak Mempunyai Daya Tegang
Rendah Dan Mudah Meleleh.
4) Ikatan Silang Antar Rantai Polimer. Semakin Banyaknya Ikatan Silang Maka
Polimer Semakin Kaku Dan Rapuh Sehingga Mudah Patah. Hal Tersebut
Dikarenakan Adanya Ikatan Silang Antar Rantai Polimer Mengakibatkan Terjadinya
Jaringan Yang Kaku Dan Membentuk Bahan Yang Keras.
5) Sifat Kristalinitas Rantai Polimer. Semakin Tinggi Sifat Kristalinitas, Rantai
Polimer Akan Lebih Kuat Dan Lebih Tahan Terhadap Bahaan-Bahan Kimia Dan
Enzim. Biasanya Yang Bersifat Kristalinitas Tinggi Yaitu Polimer Dengan Struktur
Teratur, Sedangkan Polimer Berstruktur Tidak Teratur Cenderung
Mempunyai Kristanilitas Rendah Dan Sifatnya Amorf (Tidak Keras).

 Berdasarkan sifat terhadap pemanasan atau kekenyalannya

a. Termoplastik, yaitu polimer yang melunak jika dipanaskan, dan dapat dicetak
kembali menjadi bentuk lain. Sifat ini disebabkan oleh struktur termoplas yang
terdiri dari rantai-rantai panjang dengan gaya interaksi antar molekul yang lemah.
Sifat-sifat lain dari termoplas adalah ringan, kuat, dan transparan. Contoh
termoplas adalah polietilena, polipropilena, PET, dan PVC.
b. Termosetting, yaitu polimer yang memiliki bentuk permanen dan tidak menjadi
lunak jika dipanaskan. Sifat ini disebabkan oleh ada banyaknya ikatan
kovalen yang kuat antara rantai-rantai molekul. Pemanasan termoset pada suhu
yang terlalu tinggi dapat memutuskan ikatan-ikatan tersebut dan bahkan membuat
termoset menjadi terbakar. Contoh termoset adalah bakelit dan melamin.
c. Elastomer, yaitu polimer yang elastis; bentuknya dapat diregangkan, namun dapat
kembali ke bentuk semula setelah gaya tariknya dihilangkan.Elastisitas ini
disebabkan oleh struktur elastomer yang terdiri dari rantai-rantai yang saling
tumpang tindih dengan adanya ikatan silang (cross-link) yang akan menarik
kembali rantai-rantai tersebut kembali ke susunan tumpang tindihnya. Contoh
elastomer adalah karet alam (poliisoprena) dan karet sintetis SBR.

 Jenis polimer berdasarkan asalnya

1. Polimer alam, yaitu sebuah senyawa yang jumlahnya terbatas dan dihasilkan dari
suatu proses metabolisme mahluk hidup. Sifat polimer ini yaitu kurang stabil, mudah
menyerap air, tidak stabil karena pemanasan dan sukar dibentuk. Contohnya bisa
berupa protein, amilum, glikogen, selulosa, karet alam (Poliisoprena), asam Nukleat.
Contoh :

No Polimer Monomer Polimerisasi Terdapat pada


.
 1. Amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian,akar
umbi
2. Selulosa Glukosa Kondensasi Sayur, kayu, kapas
3. Protein Asam Kondensasi Susu,daging,telur,
amino wol, sutera
4. Asam Nukleotida Kondensasi Molekul DNA,
nukleat RNA
5. Karet Isoprene Adisi Getah karet alam
alam
2. Polimer
sintetis,
yaitu
jenis polimer yang tidak terdapat di alam, tetapi disintesis dari monomer-
monomernya. Polimer ini sengaja dibuat di untuk memenuhi suatu kebutuhan
sekunder dan tersier manusia. Contohnya yaitu berupa Polietena, Polivinilklorida,
Polipropilena, Tetrafloroetilena.
Contoh :
No Polimer Monomer Polimerisasi Terdapat pada
1. Polietena Etena Adisi Kantung ,kabel plastik
2. Polipropena Propena Adisi Tali, karung,botol plastik
3. PVC Vinil klorida Adisi Pipa pralon, pelapis lantai,
kabel listrik
4. Polivinil Vinil alkohol Adisi Bak air
alkohol
5. Teflon Tetrafluoro etena Adisi Wajan,panci anti lengket
6. Dakron Metal tereftalat dan Kondensasi Pita rekam magnetik,
etilen glikol kain,tekstil,wol sintetis
7. Nilon Asam adipat dan Kondensasi Tekstil
heksametilen
diamin
8. Polibutadiena Butadiena Adisi Ban motor, mobil
 Jenis polimer berdasarkan monomer penyusunnya

1. Homopolimer,yaitu polimer yang tersusun dari satu jenis monomer.


Contoh: polietilena (etena), polipropilena (propena), polistirena (stirena), PVC
(vinil klorida), PVA (vinil asetat), poliisoprena (isoprena), dan PAN (akrilonitril).
2. Kopolimer,yaitu polimer yang tersusun dari dua jenis atau lebih monomer.
Contoh: nilon 6,6 (heksametilendiamina + asam adipat), dakron (asam tereftalat +
etilena glikol), SBR (stirena + butadiena), dan ABS (akrilonitril + butadiena +
stirena).
 Berdasarkan bentuk susunan rantainya

1. Polimer linear, adalah polimer yang tersusun dengan unit ulang berikatan satu
sama lainnya membentuk rantai polimer yang panjang.
2. Polimer bercabang, adalah polimer yang terbentuk jika beberapa unit ulang
membentuk cabang pada rantai utama.
3. Polimer berikatan silang (Cross-linking), adalah polimer yang terbentuk
karena beberapa rantai polimer saling berikataan satu sama lain pada rantai
utamanya. Sambungan silang dapat terjadi ke berbagai arah sehingga
terbentuk sambung silang tiga dimensi yang disebut polimer jaringan.

 Berdasarkan aplikasinya

1. Polimer komersial, adalah polimer yang disintesis dengan harga murah dan
diproduksi secara besar-besaran.
Contoh : polietilena, polipropilena, pilivinil klorida dan polistirena.
2. Polimer teknik, adalah polimer yang mempunyai sifat unggul tetapi harganya
mahal.
Contoh : poliamida, polikarbonat, asetal, dan polyester.
3. Polimer dengan tujuan khusus, adalah polimer yang mempunyai sifat spesifik
yang unggul dan dibuat untuk keperluan khusus.
Contoh : alat-alat kesehatan seperti thermometer atau timbangan.

 Kegunaan polimer
No Polimer Monomer Sifat Kegunaan
1. Polietena Etena Lentur Botol semprot, tas plastik,
kabel, ember, tempat
sampah dan film plastik
(pembungkus makanan)
2. Polipropilena Propena Keras dan Karpet, tali, wadah plastik,
titik leleh dan mainan anak-anak
tinggi
3. Polivinil klorida Vinil klorida Kaku dan Pipa air dan pipa kabel
keras listrik (paralon)
4. PolistirenaPolifeni Fenil etena Tahan Plastik pada kendaraan dan
l etena terhadap pesawat terbang, genting,
tekanan cangkir, mangkuk, dan
tinggi mainan
5. Poliamida (nilon) Asam adipat Kuat (tidak Pakaian, peralatan
dan cepat rusak) camping, laboratorium,
heksametilen dan halus rumah tangga, dapur,
diamina parasut, layar perahu
6. PolitetrafluoroEte Tetrafluoro Keras, kaku, Pelapis anti lengket dan
na (PTFE)Atau etena tahan panas wajan anti lengket
Teflon dan bahan
kimia
7. Bakelit FormaldehidD Termoset Peralatan listrik (saklar),
an fenol perlengkapan radio,
telepon, kamera, piring,
dan gelas

 Reaksi Polimerisasi
Reaksi pembentukan polimer dari monomernya disebut reaksi polimerisasi. Reaksi
polimerisasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
A. Polimerisasi adisi
Polimerisasi adisi umumnya terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan
rangkap. Umumnya monomer yang direaksikan dalam polimerisasi adisi adalah
senyawa alkena dan turunannya. Dari reaksi polimerisasi adisi dihasilkan polimer
adisi sebagai produk tunggal. Contoh reaksi polimerisasi adisi :
1. Pembentukan polietilena (PE) dari etena

2. Pembentukan PVC dari vinil klorida


3. Pembentukan poliisoprena dari isoprena

B. Polimerisasi kondensasi
Polimerisasi kondensasi merupakan penggabungan monomer dengan reaksi
kimia yang terjadi antara dua gugus fungsi berbeda dari masing-masing monomer.
Polimerisasi ini terjadi pada monomer yang masing-masing mempunyai
setidaknya dua gugus fungsi reaktif. Dari hasil polimerisasi kondensasi dihasilkan
polimer dan juga molekul-molekul kecil, seperti H2O, HCl, dan CH3OH. Polimer
seperti poliester, poliamida, polikarbonat, dan poliuretana disintesis melalui reaksi
polimerisasi kondensasi. Contoh reaksi polimerisasi kondensasi :
1) Pembentukan poliester : PET dari dimetil tereftalat dan etilena glikol.

2) Pembentukan poliamida : nilon 66 dari asam adipat dan


heksametilendiamina.
 Aplikasi Polimer Sintetis

 PVC
Poli(vinil klorida) (PVC) yang bersifat lunak digunakan untuk selang air, jas
hujan, dan insulasi listrik. Sedangkan, PVC yang bersifat kaku digunakan untuk
pipa dan pelapis lantai
 PS
Polistirena (PS) memiliki beberapa macam bentuk. Polistirena yang berbentuk
kaku dan mudah pecah digunakan untuk kotak kaset, peralatan makan—sendok,
garpu, dan pisau—plastik. Polistirena berbentuk foam, yakni styrofoam, memiliki
sifat insulator panas yang baik. Oleh karena itu, styrofoam banyak digunakan
untuk wadah makanan/minuman dan juga gabus penahan benturan dalam kemasan
alat elektronik.

 PE (LDPE dan HDPE)


Polietilena (PE) memiliki beragam bentuk. HDPE (high-density
polyethylene) adalah polietilena dengan sifat lebih kuat dan kaku yang banyak
digunakan untuk botol plastik dan mainan. LDPE (low-density polyethylene)
adalah polietilena dengan sifat lebih plastis dan titik leleh lebih rendah
dibanding HDPE. LDPE banyak digunakan untuk plastik lembaran, kantong
plastik, dan pembungkus kabel.

 PP
Polipropilena (PP) digunakan untuk botol plastik, tali, karung plastik,
karpet, peralatan laboratorium, dan mainan.

 PTFE
Politetrafluoroetilena (PTFE) yang dikenal juga dengan nama dagang
Teflon, memiliki sifat kuat, tidak reaktif, dan tahan panas. PTFE digunakan
sebagai gasket, pelapis tangki bahan kimia, dan pelapis panci anti lengket.

 PMMA
Poli(metil metakrilat) (PMMA) yang dikenal juga dengan nama
dagang Plexiglas atau Lucite atau Perspex, memiliki sifat kuat, keras, ringan,
dan transparan. PMMA digunakan untuk alat optik, kaca jendela pesawat
terbang, furnitur, dan glove box.

 PETPoli(etilena tereftalat)
PET yang dikenal juga dengan nama dagang Dacron atau Terylene,
banyak digunakan sebagai serat tekstil. Selain itu, PET juga banyak digunakan
sebagai botol minuman. Dalam bentuk film tipis, PET dengan nama dagang
Mylar bersifat kuat dan tahan terhadap robekan, sehingga digunakan untuk
pita perekam magnetik, layar perahu, dan kemasan barang.
 Nilon
Nilon merupakan polimer berbentuk serat yang bersifat kuat, ringan,
dan tahan terhadap tegangan. Oleh karena itu, nilon banyak digunakan untuk
membuat tali, jala, parasut, tenda, jas hujan, karpet, dan sebagainya.

 Teknologi polimer berdasarkan sumbernya

A. Polimer Alam yang terjadi secara alami seperti karet alam, karbohidrat,
protein, selulosa, dan wol.
B. Polimer Semi Sintetik yang diperoleh dari hasil modifikasi polimer alam dan
bahan kimia seperti serat rayon dan selulosa nitrat.
C. Polimer Sintesis, yaitu polimer yang dibuat melalui polimerisasi dari
monomer-monomer polimer, seperti formaldehida.
D. Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis
E. Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari
selulosa tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga kehilangan
sifat-sifat kimia dan fisika asalnya)

 Dampak negatif penggunaan polimer


Disamping memiliki manfaat yang sangat besar dalam semua bidang
kehidupan, polimer juga mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan dan
kesehatan. Polimer yang dibuang ke lingkungan sulit diuraikan olek mikroorganisme
tanah. Hal ini menyebabkan pencemaran lingkungan. Sementara itu, gugus atom pada
polimer yang terlarut di dalam makanan lalu masuk ke dalam tubuh akan
menyebabkan kanker (karsinogenik). Dampak negatif tersebut dapat ditanggulangi
jika kita mengurangi pemakaian polimer plastik, tidak membuang sampah di
sembarang tempat, memilih alat-alat yang lebih mudah diuraikan dan mengumpulkan
sampah plastik untuk didaur ulang. Daur ulang plastik melalui proses pirolisis.
Pirolisis adalah proses pemecahan senyawa menjadi satu atau lebih senyawa hasil
dengan bantuan panas dalam reaktor.
JENIS-JENIS BATERAI

 Pengertian Baterai
Baterai adalah sebuah benda yang dapat mengubah energi kimia menjadi energi listrik.
Energi listrik yang dihasilkan oleh baterai ini sama seperti accumulator, yakni listrik searah
alias DC. Jumlah listrik yang dihasilkan tergantu seberapa besar baterai tersebut.

 Fungsi Baterai
Sedangkan fungsi baterai dalam kehidupan sehari-hari sangat bermacam-macam. Hampir
semua alat elektronik yang sifatnya mobile perlu baterai sebagai supplay energi. Sebut saja
HP, remote TV, senter, power bank, drone, dan lain sebagainya. Semua alat-alat tersebut
membutuhkan baterai agar bisa bekerja.

 Jenis-jenis Baterai
Sampai tahun 2018 ini tercatat ada beberapa jenis baterai yang bisa kita temukan di
pasaran. Namun dari banyaknya jenis baterai tersebut, bisa dikategorikan menjadi dua
macam. Yang pertama adalah baterai primer, dan yang kedua adalah baterai sekunder.
Baterai primer bisa dibilang sebagai baterai sekali pakai. Sedangkan baterai sekunder adalah
baterai yang bisa dicharge.
Yang termasuk golong baterai primer adalah baterai jenis Zinc-Carbon, Alkali, Lithium,
dan Silver Oxide. Harga baterai primer ini cenderung lebih murah dibandingkan dengan
baterai sekunder. Sedangkan yang termasuk baterai sekunder adalah baterai jenis Ni-Cd, Ni-
MH, dan juga Li-ion. Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis baterai tersebut.
Secara garis besar, berdasarkan bahan kimia-nya baterai dibagi dalam dua kategori utama,
yaitu:
A. Baterai Primer (Primary Batteries)
Jenis ini disebut juga baterai sekali pakai (single-use battery) yang berarti setelah habis arus
listriknya baterai tersebut harus dibuang ditempat semestinya.
B. Baterai Sekunder (Secondary Batteries)
Jenis ini disebut juga baterai yang dapat di-cas ulang (rechargeable batteries) jika telah habis
arus listriknya.
Berikut berbagai macam baterai untuk masing-masing kategori di atas.

A. Baterai Primer (Primary Batteries)

1) Heavy Duty, atau Carbon Zinc (Zn-MnO2) battery. Ini merupakan baterai


primer yang paling murah yang banyak digunakan dalam rumah tangga
seperti pada jam dinding dan remote control.
2) Alkaline, zinc-alkaline manganese dioxide battery. Baterai jenis ini
memiliki power yang lebih dan umur simpan yang lebih lama dari baterai
Heavy Duty.
3) Lithium Cells. Baterai Lithium memiliki kemampuan kinerja yang jauh
lebih baik melampaui baterai elektrolit konvensional. Umur simpannya
bisa lebih dari 10 tahun dan tetap bekerja dengan baik pada suhu yang
sangat rendah. Baterai Lithium umumnya sebesar uang coin saja,
maksimal ukuran AA. Hal ini atas pertimbangan keselamatan dan
keamanan saja jika digunakan masyarakat umum. Sebenarnya ada juga
ukuran yang lebih besar namun penggunaannya hanya terbatas pada
kepentingan militer saja.
4) Silver Oxide Cells. Baterai jenis ini memiliki kepadatan energi sangat
tinggi tetapi harganya mahal karena terbuat dari bahan silver (perak).
Karenanya ukurannya sangat kecil sebesar kancing baju yang digunakan
pada jam tangan dan calculators.
5)  Zinc Air Cells. Baterai jenis ini menjadi standar yang digunakan pada
alat bantu dengar. Memiliki waktu pakai yang sangat lama karena hanya
memiliki material anoda saja, sedangkan katoda-nya memanfaatkan udara
di sekitarnya.

B. Baterai Sekunder (Secondary Batteries)

1) Rechargeable Alkaline. Merupakan baterai alkaline yang paling murah


yang dapat di-cas ulang, memiliki umur simpan yang lama dan cocok
untuk penggunaan yang umum / moderat. Di antara baterai yang dapat di-
cas ulang, jenis baterai ini merupakan jenis yang paling rendah siklus
penge-cas-an ulangnya, sekitar 25 kali atau lebih. Namun demikian
baterai ini tetap menjadi pilihan karena populernya baterai alkaline
ditambah lagi dapat di-cas ulang.
2) Nickel-Cadmium (Ni-Cd). Baterai Ni-Cd merupakan baterai yang bisa di-
cas ulang yang kokoh serta handal dan mempunyai daya yang tinggi serta
dapat digunakan dalam rentang temperatur yang luas. Kekurangannya
baterai jenis ini memiliki waktu pakai yang rendah (lebih sering nge-cas-
nya). Arus listrik (setelah di-cas penuh) akan berkurang 30% per bulan
jika tidak dipergunakan. Memiliki kandungan racun (toxic) 15%,
karsinogenic cadmium, (zat yang dapat menyebabkan kangker),
karenanya harus di re-cycle, jangan dibuang sembarang tempat. Baterai
jenis ini walaupun berbahaya tetap banyak digunakan terutama pada alat-
alat pertukangan.
3) Nickel-Metal Hydride (Ni-MH). Baterai Ni-MH memiliki 30% lebih
kapasitasnya dibanding baterai Ni-Cd pada tegangan yang sama. Cycle
life ( jumlah cas ulang setelah pemakaian) lebih tinggi dan memiliki
kemampuan pada beban arus yang lebih tinggi. Self-discharge (arus
berkurang selama penyimpanan) rata-rata 40% per bulan. Baterai Ni-MH
tidak mengandung racun cadmium, tapi tetap mengandung zat
karsinogen, soperti nickel-oxides dan cobalt.
4) Lithium Ion, (Li-Ion). Lithium-ion merupakan terobosan baru dalam
dunia baterai rechargeable. Beratnya lebih ringan 30% dan kapasitasnya
lebih 30% dibanding baterai Ni-MH. Self-discharge-nya rata-rata 20%
per bulan. Jika terkena panas akan merusak baterai bahkan dapat
terbakar. Tidak mengandung racun cadmium tetapi tetap mengandung zat
karsinogen sepeti cobalt oxides dan nickel oxides. Baterai jenis ini
banyak digunakan pada laptop dan handphone dan selalu dijual sebagai
bagian dari perangkat elektroniknya karena harus menggunakan charger
khusus.
5) Lead-Acid. Baterai lead-acid (asam timbal) lebih dikenal dengan nama
aki. Sangat populer diseluruh dunia, daya tahan tinggi dan sangat
ekonomis. Namun karena beratnya, baterai ini tidak memungkinkan
digunakan pada  barang elektronik yang portable. Bahan timbal (lead)
merupakan racun dan bersifat karsinogen. Karenanya harus di daur ulang
dengan baik. Proses daur ulang baterai Lead Acid merupakan proses daur
ulang paling sukses dunia. Saat ini 93% baterai lead-acid telah didaur-
ulang dan dipergunakan untuk memproduksi baterai lead- acid yang baru.

Anda mungkin juga menyukai