Kata polimer berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata
yaitu Poly dan meros. Poly artinya banyak sedangkan Meros berarti
unit atau bagian. Polimer merupakan senyawa yang besar yang
terbentuk dari hasil penggabungan sejumlah (banyak) unit-unit
molekul yang kecil. Unit molekul kecil pembentuk senyawa ini disebut
monomer. Ini artinya senyawa polimer terdiri dari banyak monomer.
Polimer bisa tersusun dari beribu-ribu atau bahkan dari jutaan monomer,
sehingga dapat disebut sebagai senyawa makromolekul.
Kegunaan Polimer
Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang terbuat dari
polimer sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik
pembungkus makanan dan minuman, kemasan plastik, alat-alat
listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat elektronik. Setiap kita
belanja dalam jumlah kecil, misalnya diwarung, kita akan selalu
mendapatkan pembungkus untuk membawa belanjaan kita yang
berupa plastik atau kantong plastik (keresek).
Barang-barang tersebut merupakan polimer sintetis yang tidak dapat
diuraikan oleh mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut
akan menumpuk dalam bentuk sampah yang tidak dapat membusuk.
Akibatnya akan menyumbat saluran air yang menyebabkan banjir.
Sampah polimer sintetis tidak boleh dibakar, karena akan
menghasilkan senyawa dioksin. Senyawa dioksin adalah suatu
senyawa gas yang sangat beracun dan bersifat karsinogenik
(menyebabkan kanker).
Jenis-Jenis Polimer
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis polimer, terdiri atas:
1. Berdasarkan Asalnya :
Contoh : karet, selulosa, protein dan amilum. Biasanya polimer ini
terbentuk dari proses kondensasi.
4. Berdasarkan Aplikasinya :
6. Berdasarkan Pembentukannya :
Sumber Polimer
Sumber Polimer dibedakan menjadi 2, yaitu :
Polimer Alam
Polimer Buatan
Manfaat Polimer
Berikut ini terdapat 2 manfaat polimer, terdiri atas:
Contoh Polimer
Berikut ini terdapat beberapa contoh polimer, terdiri atas:
1. Karet Alam
Monomernya : Isoprena (2-metil-1,3-butadiena)
Sifat : Elastis, lunak, dan lengket jika kena panas
Kegunaan : Vulkanisasi, Proses penambahan belerang sehingga
sifatnya menjadi keras karena terbentuk ikatan silang disulfida
antar rantai. Ditemukan oleh Charles Goodyear (USA, 1884).
2. Karet Sintesis
Nama karet sintesi Monomer Sifat kegunaan
Kurang
kuat,tidak
1. polibutadiena tahan panas Tidak baik
1,3-butadiena
Tahan untuk ban
2-kloro-1,3-
2. polikloroprena terhadap Selang
butadiena
minyak atau oli/minyak
(neoprena) Stirena dan bensin
Untuk ban
3. SBR butadiena
Tahan kendaraan.
terhadap
oksidasi
3. Polietilena
Sifat : Tidak berbau, tidak berwarna dan tidak beracun.
Monomernya : Etilena (CH2=CH2)
Kegunaannya : HDPE (High Density Poly Etilen) : tersusun atas
molekul rantai lurus sehingga lebih padat maka sifatnya padat,
kuat dan kaku digunakan untuk kantong plastik, pembungkus
kabel plastik lembaran.
4. Polipropilena
Sifat : Lebih kuat daripada polietilena
Monomernya : Propilena (CH2=CH-CH3)
Kegunaannya : Karung plastik, tali, botol
6. Teflon
Sifat : Kuat, tidak lengket dan tahan panas
Monomernya : Tetrafloroetena (CF2=CF2)
Kegunaannya : pelapis tangki di pabrik kimia, pelapis panci anti
lengket
7. Polistirena
Sifat : Lebih kuat dan keras
Monomernya : Stirena(C6H5-CH=CH2)
Kegunaannya : Gelas minuman ringan, kemasan makanan
11. Nilon
Sifat : Kuat dan elastis
Monomernya : Asam adipat dan heksametilendianima
Kegunaanya : Parasut, jala, jas hujan, tenda, dll