Anda di halaman 1dari 6

RESUME SERAT POLYMER

Taufik Nurwahid
22510004

Polimer merupakan molekul besar yang terbentuk dari unit-unit berulang sederhana atau
polimer merupakan molekul besar yang tersusun dari unit kimia kecil dan sederhana dan terikat secara
kovalen. Polimer disintesis dari unit kimia kecil yang terikat bersama sehingga terjadi pengulangan unit
kimia tersebut. Unit kimia kecil dan sederhana disebut monomer.

Sifat-sifat polimer yang karakteristik ini antara lain:

1. Mudah diolah untuk berbagai macam produk pada suhu rendah dengan biaya murah.
2. Ringan; maksudnya rasio bobot/volumnya kecil.
3. Tahan korosi dan kerusakan terhadap lingkungan yang agresif.
4. Bersifat isolator yang baik terhadap panas dan listrik.
5. Berguna untuk bahan komponen khusus karena sifatnya yang elastis dan plastis.
6. Berat molekulnya besar sehingga kestabilan dimensinya tinggi.

Pengelompokan serat bahan berdasarkan asal bahan penyusunannya, serat dikelompokan


menjadi dua yaitu Serat Alam (Polimer alami) dan serat sintetis (Polimer Sintetis). Serat alam
adalah serat yang langsung diperoleh dari alam, berdasarkan asal usulnya, serat alam dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok,yaitu serat yang berasal dari tumbuhan , hewan ,
dan bahan tambang. Serat buatan (polymer synthetic) merupakan serat yang molekulnya
disusun secara sengaja oleh manusia. Sifat-sifat umum dari serat buatan adalah kuat dan tahan
gesekan. Serat buatan dapat diproduksi secara murah dalam jumlah yang besar. Contoh
serat buatan antara lain rayon, polyester, dakron, nilon dan Spandex. Polimer sintetik telah
banyak berjasa dan memberi kemudahan bagi kita dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.
Plastik merupakan salah satu jenis polimer sintetik yamg sangat memegang peranan penting
dalam kehidupan manusia.

7.
Abstract
1. Struktur & kareakteristik serat tekstil
2. Prinsip-prinsip dasar ilmu polymer
3. Pemintalan serat tekstil

I. PENDAHULUAN

II. PEMBAHASAN

II.A. Serat Alam

Serat alam yang berasal dari tumbuhan mengandung unsur utama berupa selulosa.
Bagian tumbuhan yang dapat dijadikan serat antara lain biji, daun, dan batang. Serat yang
berasal dari biji misalnya kapas dan kapuk. Serat yang diambil dari batang misalnya serat jute
dan rami. Serat yang diambil dari daun misalnya abaca, sisal, dan daun nanas. Salah satu serat
alami yang paling mahal adalah linen. Linen dibuat dari tanaman lenan. Produksi linen
membutuhkan banyak tenaga kerja (padat karya), sehingga diproduksi dalam jumlah kecil.
Namun kain linen menjadi bernilai karena sangat sejuk dan segar digunakan dalam cuaca
panas.

Serat alam yang berasal dari hewan merupakan serat protein. Serat protein ada yang
berbentuk stapel misalnya serat wol dan ada yang berbentuk filamen misalnya serat sutera.
Serat wol dihasilkan dari rambut domba, sedangkan serat sutera dihasilkan oleh larva ulat
sutera waktu membentuk kepompong. Selain domba dan ulat sutra, laba-laba juga dapat
mengahasilkan serat. Serat tersebut dihasilkan dari benang jala-jala yang dibentuk oleh laba-
laba.

Serat mineral, merupakan serat yang berasal dari bahan tambang. Salah satu bahan
tambang yang berbentuk serat adalah asbes. Bahan galiannya berupa mineral jenis aktinolit
dan krisatil yang berserabut.

II.B. Serat Buatan (Polymer Synthetics)

Polymer adalah rantai (substansi molekul/monomer) berulang dari atom yang panjang,
yang menyertakan rangkaian satu atau lebih satu unit monomer. Nama ini diturunkan dari
bahasa Yunani poly, yang berarti “banyak” dan mer yang berarti “bagian”. Makromolekul
merupakan istilah yang sinonim dengan polimer. Polimer sintesis dihasilkan dari molekul-
molekul sederhana yang disebut monomer (“bagian tunggal”). Kata polimer pertama kali
digunakan oleh kimiawan Swedia Berzelius pada tahun 1833. Sepanjang abad ke-19 para
kimiawan bekerja dengan makromolekul tanpa memiliki suatu pengertian yang jelas mengenai
strukturnya. Sebenarnya, beberapa polimer alam yang termodifikasi telah dikomersialkan.
Sebagai contoh, selulosa nitrat (yang dikenal lewat misnomer nitro selulosa), dipasarkan di
bawah nama-nama “Celluloid” dan “guncotton”. Sepanjang tahun 1839 dilaporkan mengenai
polimerisasi stirena, dan selama 1860-an dipublikasikan sintesis poli(etilenaglikol) dan
poli(etilena suksinat), bahkan dengan struktur-struktur yang tepat.

Berdasarkan Sifat Terhadap Panas


Polimer akan memiliki sifatnya tersendiri terhadap panas yang diterima. Berikut adalah polimer
berdasarkan sifat terhadap panas.

Termoplastik
Termoplastik adalah polimer yang lunak jika dipanaskan dan dapat berubah bentuk.
Termoplastik memiliki gaya antarmolekul sedang. Jika polimer termoplastik memiliki struktur
linier maka akan memiliki struktur yang keras, sedangkan jika bercabang maka akan menjadi
lunak. Saat dipanaskan, termoplastik menjadi lunak dan mengeras lagi saat didinginkan.

Proses peleburan selama pemanasan dan pendinginan dapat diulang sebanyak yang
diinginkan tanpa mengubah komposisi kimia polimer. Contoh polimer jenis ini adalah plastik
seperti polietilena PE, plastik poliproilena PP, plastik polietilen tereftalat, dan plastik polivinil
chloride PVC.

Termosetting
Termosetting adalah jenis polimer yang tetap keras dan tidak lunak jika terkena panas. Polimer
ini hanya dapat dipanaskan satu kali, yaitu pada saat pembuatannya. Jadi jika setelah putus
tidak bisa di sambung kembali. Contoh dari polimer ini adalah bakelit.

Berdasarkan Pembentukan
Reaksi polimer disebut dengan polimerisasi, jadi reaksi polimerisasi adalah reaksi di mana
molekul kecil (monomer) bergabung membentuk molekul besar (polimer). Ada dua jenis
polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. Berikut adalah
penjelasannya.

Polimer Adisi
Reaksi adisi adalah reaksi di mana ikatan rangkap diurai menjadi ikatan tunggal dan atom
ditambahkan ke senyawa yang terbentuk. Oleh karena itu, polimerisasi adisi merupakan reaksi
polimerisasi dari monomer dengan ikatan rangkap (ikatan tidak jenuh). Dalam reaksi ini,
monomer membuka ikatan rangkap dan bergabung dengan monomer lain untuk membentuk
ikatan tunggal (ikatan jenuh).

Dengan kata lain, monomer yang membentuk polimer adisi adalah senyawa dengan ikatan
karbon ikatan rangkap seperti alkena, sterina, dan haloalkena. Hampir semua plastik dibuat
dengan polimerisasi adisi, sehingga polimer adisi ini biasanya sama dengan plastik. Misalnya
polietena, polipropena, polivinil klorida, teflon, dan poliisoprena.
Polimer Kondensasi
Polimer kondensasi adalah gabungan dari gugus fungsi antara dua monomer. Artinya,
polimerisasi kondensasi adalah reaksi yang membentuk polimer dari monomer dengan dua
gugus fungsi. Misalnya, polipeptida atau senyawa protein dan polisakarida adalah senyawa bio
molekuler yang dibentuk oleh polimerisasi kondensasi..

Berdasarkan Monomer
Jenis polimer berdasarkan monomer dibagi menjadi dua, yaitu homopolimer dan
kopolimer. Berikut adalah penjelasannya.

Homopolimer
Homopolimer, juga dikenal sebagai polimer linier, adalah polimer yang terdiri dari monomer
yang sama atau serupa. Misalnya polivinil klorida adalah polimer adisi yang mengandung
monomer yang sama, yaitu vinil klorida.

Kopolimer
Kopolimer juga dikenal sebagai heteropolimer adalah polimer yang monomernya berbeda.
Contoh dakron, nilon66, dan melamin (fenol formaldehida). Proses polimerisasi berlangsung di
bawah suhu dan tekanan tinggi atau dengan bantuan katalis, tetapi tanpa katalis, struktur
molekulnya tidak teratur. Dengan demikian, fungsi katalis adalah untuk mengontrol
pembentukan struktur molekul agar lebih teratur sehingga diperoleh sifat-sifat polimer yang
diharapkan.

Berdasarkan Susunan Rantai


Pada jenis ini, dibagi menjadi 3 bagian yaitu polimer linear, polimer bercabang, dan polimer tiga
dimensi. Berikut penjelasannya.

Polimer Linear
Polimer linier, yaitu polimer yang tersusun secara berulang-ulang, saling berikatan, dan
membentuk rantai polimer yang panjang. Misalnya polietena, polivinil klorida, dan lain-lain.
Polimer linier memiliki titik leleh, kekuatan tarik, dan kerapatan yang tinggi.

Polimer Bercabang
Polimer bercabang adalah polimer linier yang memiliki cabang dengan panjang yang
berbeda pada rantai utama. Karena adanya cabang di rantai utama, polimer ini memiliki titik
leleh, kekuatan tarik, dan kepadatan yang rendah. Contoh polimer bercabang adalah glikogen.

Polimer Tiga Dimensi


Polimer jaringan tiga dimensi, atau polimer ikatan silang adalah polimer linier yang
dihubungkan bersama untuk membentuk jaringan tiga dimensi. POlimer ini memiliki sifat
sangat keras, kaku, dan rapuh. Contoh polimer rantai silang adalah Bekelite dan resin urea-
formaldehida.
Contoh Polimer
Dalam hidup kita sehari-hari pastinya kita sering menggunakan barang dengan bahan polimer.
Berikut adalah contoh polimer dalam kehidupan kita sehari-hari.

1. Serat Sintetis
Kapas adalah serat alam yang merupakan polimer karbohidrat (selulosa) dan polimer protein
(wol dan sutra). Seperti halnya karet, seratnya mengandung polimer sintetis yaitu nilon dan
poliester (dakron). Dacron atau tetoron adalah salah satu jenis polyester. Polimer ini sangat
kuat, sangat fleksibel dan transparan.

2. Karet Sintetis
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban kendaraan seperti mobil dan motor, pakar-
pakar kimia organik sudah berbagi pembuatan karet sintetis buat meningkatkan kecepatan
perolehan kebutuhan akan hal tersebut. Karet-karet sintetis tersebut dibentuk menggunakan
bahan dasar monomer, misalnya butadiene dan stirena menggunakan cara kopolimerisasi.

3. Orlon
Orlon adalah polimer adisi yang berasal dari monomer akrilonitril. Polimer ini adalah serat
sintetis, misalnya wol dipakai pada tekstil menjadi adonan wol, karpet, dan kaus kaki.

4. PVC (Polivinil Klorida)


PVC memiliki sifat keras dan kaku yang dapat dipakai untuk menciptakan pipa plastik, pipa
paralon, pipa kabel listrik, kulit sintetis, dan ubin plastik.

5. Polietena
Polietilena adalah polimer fleksibel (tanah liat), massa rendah, dapat ditekuk yang tidak mudah
pecah saat ditinggalkan di luar ruangan atau bersentuhan dengan lumpur, tetapi tidak tahan
panas. Polietilena adalah plastik yang diproduksi secara luas, pelat cetak untuk kantong plastik,
kertas pembungkus, ember, dan lain-lain.

6. Polipropena
Polipropena memiliki sifat yang sama seperti polietena. Oleh lantaran plastik ini juga banyak
diproduksi, yang membedakan hanya kekuatannya lebih besar dari polietena dan lebih tahan
panas serta tahan terhadap reaksi asam dan basa. Plastik ini juga dipakai untuk menciptakan
botol plastik, karung, bak air, tali, dan kanel listrik (insulator).

7. Teflon

Teflon adalah lapisan tipis yang tahan dengan suhu tinggi dan bahan kimia. Teflon digunakan
dalam pelapis panci (wajan anti lengket), pelapis tangki di pabrik kimia, pipa tahan patah, dan
kabel listrik.

8. Bakelit
Bakelit merupakan suatu jenis polimer yang dibentuk menurut dua jenis monomer, yaitu fenol
dan formaldehida. Polimer ini sangat keras, titik leburnya sangat tinggi dan tahan api. Bakelit
dipakai untuk instalasi listrik dan benda yang tahan suhu tinggi, contohnya asbak dan fiting
lampu listrik.

9. Polimetil Metakrilat

Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang flexiglass. Polimetil metakrilat
merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil metakrilat (H2C = CH-COOH3). PMMA
merupakan plastik yang kuat dan transparan. Polimer ini digunakan untuk jendela pesawat
terbang dan lampu belakang mobil.

Anda mungkin juga menyukai