Disusun Oleh:
Fadilah Rabiul Nada Mudia
Raka Prasetyo
Uswatun Hasanah
Youges Putra Merly
Saidina Ali
061540411910
061540411821
061540411926
061540411928
061540412259
Yossy Karlina
061540412262
Kelas
: 2 EGD
3 buah
batch
ini
digunakan
untuk
pengujian
ketahanan
air
dari
karet
Havea
Brasilliensis,
yang
merupakan
karet
alam
dengan
monomer
isoprena,sedangkan karet sintetis sebagian besar dibuat dengan cara mengandalkan bahan
baku minyak bumi.
Saat ini jumlah produksi dan konsumsi karet alam jauh dibawa karet sintetis. Kedua
jenis ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Karet alam memiliki daya
elastic atau daya lenting yang sempurnah, memiliki plastisitas yang baik,tidak mudah
panas,dan memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan. Keret sintetis lebih tahan
terhadap berbagai jenis bahan kimia dan harganya lebih stabil. Untuk merubah sifat fisik
karet dilakukan vulkanisasi.Vulkanisasi adalah proses pembentukan ikatan silang kimia dari
rantai molekul yang berdiri sendiri,meningkatkan elastisitas dan menurunksn plastisitas. Suhu
adalah factor yang cukup penting dalam proses vulkanisasi,namun tanpa adanya pemanasan
karet akan tetap dapat divulkanisasi.
Karet Kompon
Industri Karet alam maupun karet sintetik tidak dipergunakan dalam keadaan mentah,
antara lain karena tidak kuat dan sebagian mudah teroksidasi. Selanjutnya karet mentah
mengalami perubahan bentuk yang tetap bila ditarik atau ditekan, yaitu tidak bisa kembali
kebentuk semula. Dengan kata lain karet mentah tidak elastis. Karet yang tidak elastis
cenderung sulit untuk dimanfaatkan lebih jauh, oleh karena itu karet mentah harus terlebih
dahulu diproses dengan perlakuan-perlakuan tertentu serta penambahan bahan-bahan kimia
tertentu untuk memperoleh suatu kompon. Kompon merupakan campuran karet dengan
bahan-bahan kimia yang mempunyai komposisi tertentu dengan cara pencampuran digiling
pada suhu tertentu, kompon karet dapat dibuat pada mesin giling 2 rol atau pada mesin
pencampur tertutup (Banbury mixer, Internal mixer).
Pembuatan kompon karet adalah ilmu dan seni untuk menyeleksi dan mencampur
jenis karet mantah dan jenis-jenis bahan kimia karet, sehingga diperoleh kompon karet yang
setelah dimasak, dapat dihasilkan barang jadi karet dengan sifat-sifat fisik yang di butuhkan.
Pada pembuatan kompon karet ada 3 faktor yang perlu diperhatikan, yaitu sifat
kompon, karakteristk pengolahan dan harga. Kompon karet selain karet mentah pada
umumnya mengandung 8 atau lebih jenis bahan kimia karet. Setiap jenis bahan tersebut
memiliki fungsi spesifik dan mempunyai pengaruh terhadap sifat, karakteristik pengolahan
dan harga dari kompon karetnya, bahan kimia tersebut adalah:
Bahan Pemvulkanisasi
Adalah bahan kimia yang dapat bereaksi dengan gugus aktif pada molekul karet membentuk
ikatan silang tiga dimensi. Bahan pemvulkanisasi yang pertama dan paling umum digunakan
adalah belerang(sulfur), khusus digunakan untuk memvulkanisasi karet alam atau karet
sebagainya.
Bahan Kimia Tambahan
Bahan ini ditambahkan kedalam kompon karet dengan tujuan tertentu dan sesuai dengan
kebutuhan, misalkan :
Bahan
pewarna,
Bahan
Penghambat
(inhibitor),
Bahan
pewangi,
Bahan peniup (blowing agent), Bahan bantu olah (homogenizer, peptizer, senyawa
pendispersi, tackifier dan sebagainya).
Pada penyusunan formulasi kompon yang paling penting adalah menetukan jenis atau
campuran karet mentah. Kemudian ditentukan jenis bahan pengisi. Setelah itu ditentukan
sistim vukanisasinya kombinasi bahan pemvulkanisasi, bahan pencepat dan penggiat.
Terkahir ditentukan bahan-bahan kimia tambahan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan
tergantung jenis proses selanjutnya dan barang yang akan dibuat. Pada proses pencampuran
kompon karet biasanya menggunakan alat pencampur (mixer) dapat berupa internal mixer
(mesin giling tertutup) atau mesin giling terbuka (open mill). Alat yang paling sederhana
adalah mesin giling terbuka yang terdiri dari dua rol keras dan permukaanya licin. Kecepatan
berputar kedua rol berbeda (penggilangan dengan friksi). Lebar celah diatara dua rol dapat
diatur dan disesuaikan dengan banyaknya kompon dan keadaan kompon, sebelum proses
pencampuran, karet mentah terlebih dahulu dilunakkan yang disebut dengan proses mastikasi
yang bertujuan untuk mengubah karet padat dan keras menjadi lunak (viskositas berkurang)
agar proses pencampuran dengan bahan kimia mneghasilkan dispersion yang merata
(homogen). Pencampuran dimulai setelah karet menjadi plastis dan suhu rol hangat. Celah
dua rol (nip) diatur sedemikian rupa sampai diperoleh tumpukan material diatas rol yang
disebut bank, kemudian bahan kimia bentuk serbuk segera ditambahkan kecuali belerang.
Penggulungan dan pemotongan juga dilakukan. Penambahan bahan pengisi dilakukan sedikit
demi sedikit. Langkah terkahir adalah pemasukan belerang. Setelah semua bahan kimia
tercampur, kompon karet yang dihasilkan dipotong dan dikeluarkan dari gilingan, kemudian
dimasukkan gilingan lagi untuk dibentuk menjadi bentuk lembaran dengan ketebalan sesuai
dengan kebutuhan.
Setalah tahap pembuatan kompon selesai tahap selanjutnya untuk membuat barang
karet adalah tahap pemberian bentuk dan proses vulkanisasi (pematangan). Proses pemberian
bentuk adalah salah satu cara pemberian bentuk terhadap kompon karet adalah dengan cara
cetak tekan (pres moulding) dimana kompon karet dibentuk dalam acuan (cetakan) dan
sekaligus dimasak dalam mesin kempa vulkanisasi (pres vulaknisasi). Pada mesin kempa
vulaknisasi tunggal terapat satu pasang plat tebal datar yaitu plat atas dan bawah. Kedua plat
datar tersebut pada bagian dalamnya terdapat alur yang dapat dialirkan uap jenuh atau
dipasang elemen listrik sebagai sumber panas. Plat atas tidak dapat bergerak, sedang plat
bawah dipasang pada kempa hirolik sehingga sehingga dapat digerakkan keatas kebawah.
Dengan memompa minyak dari tangki minyak kedalam silinder hidrolik, maka plat bawah
akan ditekan keatas. Tekanan minyak dapat mencapai 100-150 kg/cm2. sebaliknya dengan
mengeluarkan minyak dari selinder kempa hidrolik, kempa bawah akan kembali turun.
Pada mesin kempa vulkanisasi, kompon karet diberi bentuk dan divukanisasi pada
mesin yang sama. Proses vulkanisasi adalah proses pemasakan karet mentah menjadi
vulkanisat.
Vulkanisasi
merupakan
proses
irreversible
(tidak
dapat
balik)
yang
Untuk keperluan khusus : Karet Nitril (NBR), Karet Butil (IIR), Karet Bromo Butyl (BIIR),
Chlorobutil (CIIR) dan Karet Ethylene Propylene Diene Monomer (EPDM).
Vulkanisasi karet alam biasanya dilakukan pada suhu sekitar 1500C dan suhu lebih
tinggi (1550C-1600C) untuk karet sintetis (SBR dan IIR). Untuk memperoleh vulkanisat
yang dapat matang sempurna yaitu yang memiliki sifat fisika optimum, maka kompon karet
dalam cetakan harus dikempa (ditekan) pada tekanan, suhu dan waktu vulkanisasi tertentu.
V. LANGKAH KERJA
- Memilih suhu pemanasan menurut kebutuhan pengujian yang sesuai.
- Menghidupkan \power pada alat water batch tester.
- Mengukur ukuran sampel karet sebelum dilakukan pengujian
- Mengeset temperature pada alat water batch tester pada suhu 90C
- Menghidupkan motor reducer untuk menyeimbangkan temperature pemanasan
- Setelah mencapai suhu 90C, memasukkan sampel karet yang mempunyai ukuran dan
bentuk yang berbeda ke dalam wadah yang berisi air yang telah mendidih.
- Mengatur waktu pengujian selama 1 jam.
- Setelah pengoperasian selesai, mengambil karet dari cup pengujian dan mengamati
perubahan yang terjadi serta mengukur ukuran sampel karet.
\ - Mematikan power pada alat water batch tester.
:37,31 gr
:59,5 mm
:17 mm
bentuk kompon tidak rata pada kiri kanan kompon,terdapat lubang-lubang kecil pada
kompon,permukaan atas dan bawah kompon rata.
Setelah dilakukan pengujian water batch tester atau pengujian ketahanan air,dimana
karet direndam di dalam air panas pada suhu 90 oC dengan waktu selama 60 menit, terjadi
perubahan massa, diameter, dan tinggi pada masing-masing sampel. Sedangkan struktur karet
yang semula keras menjadi lebih lunak dan kenyal.
Penambahan massa pada karet kompon ini disebabkan oleh masuknya air pada celahcelah kompon dan terjadi pengikatan molekul-molekul air oleh molekul kompon,sehingga
massa kompon dapat bertambah. Hal ini dapat terjadi karena di dalam komponen karet
kompon terdapat karet alam yang besifat suka air atau mudah mengikat molekul air.
Masuknya kalor atau energy panas yang disebabkan oleh temperature yang tinggi
menyebabkan ikatan-ikatan antar electron kompon menjadi saling berinteraksi dan saling
berjauhan, sehingga terbentuk pori-pori pada karet kompon yang menyebabkan molekul air
dapat masuk kedalam kompon. Hal inilah yang disebut dengan energy translasi electron,
sehingga menyebabkan terjadinya penambahan diameter, tinggi, dan terjadinya perubahan
terkstur pada karet kompon dan karet gelang.
VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan,yaitu:
-
Karet kompon mengalami pertambahan massa sebesar 0,55 gr, diameter sebesar 1 cm,
dan
Perendaman air di dalam air panas dapat mempengaruhi perubahan bentuk dan
saling berjauhan.
Penambahan massa pada karet kompon ini disebabkan oleh masuknya air pada celahcelah kompon dan terjadi pengikatan molekul-molekul air oleh molekul
kompon,sehingga massa kompon dapat bertambah.
IX.DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet. 2016 .Penuntuk Praktikum Uji material. Politeknik Negeri
Sriwijaya. Palembang.
http://id.wikipedia.org/wiki/sifat karet
google.com/perlakuan pada karet
google.com/energy translasi
http://lyadhdunya.blogspot.com/2011/03/bahan-kimia-pembuatan-kompon.html
http://irizlovely.blogspot.com/2011/08/industri-karet-dan-pengolahannya.html
GAMBAR ALAT