Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM

WATER BATCH TESTER PENGUJIAN KETAHANAN PANAS


VULKANISAT KARET DENGAN MEDIA AIR PANAS

Disusun Oleh:
Fadilah Rabiul Nada Mudia
Raka Prasetyo
Uswatun Hasanah
Youges Putra Merly
Saidina Ali

061540411910

061540411821
061540411926
061540411928
061540412259

Yossy Karlina

061540412262

Kelas

: 2 EGD

Dosen Pembimbing : Ir. Sahrul Effendy, M.T

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


TAHUN AJARAN 2016

WATER BATCH TESTER PENGUJIAN KETAHANAN PANAS


VULKANISAT KARET DENGAN MEDIA AIR PANAS
I. Tujuan
Mengetahui ketahanan panas vulkanisat karet dengan media air panas.
II. ALAT DAN BAHAN
a. Alat yang digunakan
- Water batch tester
b. Bahan yang digunakan
- Karet yang divulkanisasi

3 buah

III. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)


IV.DASAR TEORI
Water

batch

ini

digunakan

untuk

pengujian

ketahanan

air

dari

karet

kompon,plastic,dan kulit sintetis.Pengujian dengan temperature yang menggunakan control


waktu,mampu melakukan pengujian yeng sesuai dengan semua standar pengujian.Misalnya
ASTM,ISO,dan lain-lain.
Karet merupakan bahan alam dan umumnya sebagai poliisoprena (polimer dari 1,2
isoprena). Karet merupakan getah yang berasal dari pohon karet yang menyerupai susu
(lateks) dengan komposisi 28% karet,60% air,sedangkan sisanya berupa garam-garam
organic,dammar,zat telur,dan gula. Ada dua jenis karet yang biasa digunakanndi industry
yaitu karet alami dan karet sintetis. Karet Alam (Natural Rubber) merupakan air dari
tumbuhan

Havea

Brasilliensis,

yang

merupakan

karet

alam

dengan

monomer

isoprena,sedangkan karet sintetis sebagian besar dibuat dengan cara mengandalkan bahan
baku minyak bumi.
Saat ini jumlah produksi dan konsumsi karet alam jauh dibawa karet sintetis. Kedua
jenis ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Karet alam memiliki daya
elastic atau daya lenting yang sempurnah, memiliki plastisitas yang baik,tidak mudah
panas,dan memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan. Keret sintetis lebih tahan
terhadap berbagai jenis bahan kimia dan harganya lebih stabil. Untuk merubah sifat fisik
karet dilakukan vulkanisasi.Vulkanisasi adalah proses pembentukan ikatan silang kimia dari
rantai molekul yang berdiri sendiri,meningkatkan elastisitas dan menurunksn plastisitas. Suhu

adalah factor yang cukup penting dalam proses vulkanisasi,namun tanpa adanya pemanasan
karet akan tetap dapat divulkanisasi.
Karet Kompon
Industri Karet alam maupun karet sintetik tidak dipergunakan dalam keadaan mentah,
antara lain karena tidak kuat dan sebagian mudah teroksidasi. Selanjutnya karet mentah
mengalami perubahan bentuk yang tetap bila ditarik atau ditekan, yaitu tidak bisa kembali
kebentuk semula. Dengan kata lain karet mentah tidak elastis. Karet yang tidak elastis
cenderung sulit untuk dimanfaatkan lebih jauh, oleh karena itu karet mentah harus terlebih
dahulu diproses dengan perlakuan-perlakuan tertentu serta penambahan bahan-bahan kimia
tertentu untuk memperoleh suatu kompon. Kompon merupakan campuran karet dengan
bahan-bahan kimia yang mempunyai komposisi tertentu dengan cara pencampuran digiling
pada suhu tertentu, kompon karet dapat dibuat pada mesin giling 2 rol atau pada mesin
pencampur tertutup (Banbury mixer, Internal mixer).
Pembuatan kompon karet adalah ilmu dan seni untuk menyeleksi dan mencampur
jenis karet mantah dan jenis-jenis bahan kimia karet, sehingga diperoleh kompon karet yang
setelah dimasak, dapat dihasilkan barang jadi karet dengan sifat-sifat fisik yang di butuhkan.
Pada pembuatan kompon karet ada 3 faktor yang perlu diperhatikan, yaitu sifat
kompon, karakteristk pengolahan dan harga. Kompon karet selain karet mentah pada
umumnya mengandung 8 atau lebih jenis bahan kimia karet. Setiap jenis bahan tersebut
memiliki fungsi spesifik dan mempunyai pengaruh terhadap sifat, karakteristik pengolahan
dan harga dari kompon karetnya, bahan kimia tersebut adalah:

Bahan Pemvulkanisasi
Adalah bahan kimia yang dapat bereaksi dengan gugus aktif pada molekul karet membentuk
ikatan silang tiga dimensi. Bahan pemvulkanisasi yang pertama dan paling umum digunakan
adalah belerang(sulfur), khusus digunakan untuk memvulkanisasi karet alam atau karet

sintetis jenis SBR, NBR, BR, IR, dan EPDM.


Bahan Pencepat
Adalah bahan kimia yang digunakan dalam jumlah sedikit bersama-sama dengan belerang
untuk mempercepat reaksi vulkanisasi. Bahan pencepat yang digunakan dapat berupa satu
atau kombinasi dari dua atau lebih jenis pencepat. Pencepat dikelompokkan berdasarkan

fungsinya sebagai berikut;


a. Pencepat primer :
- Thiazol (semi cepat), contoh: MBT, MBTS
- Sulfenamida (cepat-ditunda), contoh: CBS
b. Pencepat sekunder :
- Guanidine (sedang), contoh : DPG, DOTG

- Thiuram (sangat cepat), contoh : TMT, TMTD


- Dithiokarbonat (sangat cepat), contoh : ZDC
- Dithiofosfat (cepat), contoh : ZBPP
Bahan Penggiat
Adalah bahan kimia yang ditambahkan kedalam sistim vulkanisasi dengan pencepat untuk
menggiatkan kerja pencepat. Penggiat yang paling umum digunakan adalah kombinasi antara

ZnO dengan asam stearat.


Bahan Antidegradant
Adalah bahan kimia yang berungsi sebagai anti ozonan dan anti oksidan, yang melindungi
barang jadi karet dari pengusangan dan meningkatkan usia penggunaanya. Contoh : wax (anti

ozonan), senyawa amina dan senyawa turuna fenol (ionol).


Bahan Pengisi
Bahan pengisi ditambahkan kedalam kompon karet dalam jumlah yang cukup besar dengan
tujuan untuk meningkatkan sifat fisik, memperbaiki karakteristik pengolahan tertentu dan
menekan biaya. Bahan pengisi dibagi dalam dua golongan besar yaitu bahan pengisi yang
bersifat penguat, contoh carbon black, silica, dan silikat serta bahan pengisi yang bukan

penguat, contoh CaCO3, kaolin, BaSO4 dan sebagainya.


Bahan Pelunak (Softener)
Adalah bahan yang berfungsi untuk melunakkan karet mentah agar mudah diolah menjadi
kompon karet. Jenis bahan pelunak antara lain jenis aromatic, naftenik, parafinik, ester dan

sebagainya.
Bahan Kimia Tambahan
Bahan ini ditambahkan kedalam kompon karet dengan tujuan tertentu dan sesuai dengan
kebutuhan, misalkan :
Bahan
pewarna,

Bahan

Penghambat

(inhibitor),

Bahan

pewangi,

Bahan peniup (blowing agent), Bahan bantu olah (homogenizer, peptizer, senyawa
pendispersi, tackifier dan sebagainya).
Pada penyusunan formulasi kompon yang paling penting adalah menetukan jenis atau
campuran karet mentah. Kemudian ditentukan jenis bahan pengisi. Setelah itu ditentukan
sistim vukanisasinya kombinasi bahan pemvulkanisasi, bahan pencepat dan penggiat.
Terkahir ditentukan bahan-bahan kimia tambahan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan
tergantung jenis proses selanjutnya dan barang yang akan dibuat. Pada proses pencampuran
kompon karet biasanya menggunakan alat pencampur (mixer) dapat berupa internal mixer
(mesin giling tertutup) atau mesin giling terbuka (open mill). Alat yang paling sederhana
adalah mesin giling terbuka yang terdiri dari dua rol keras dan permukaanya licin. Kecepatan
berputar kedua rol berbeda (penggilangan dengan friksi). Lebar celah diatara dua rol dapat
diatur dan disesuaikan dengan banyaknya kompon dan keadaan kompon, sebelum proses

pencampuran, karet mentah terlebih dahulu dilunakkan yang disebut dengan proses mastikasi
yang bertujuan untuk mengubah karet padat dan keras menjadi lunak (viskositas berkurang)
agar proses pencampuran dengan bahan kimia mneghasilkan dispersion yang merata
(homogen). Pencampuran dimulai setelah karet menjadi plastis dan suhu rol hangat. Celah
dua rol (nip) diatur sedemikian rupa sampai diperoleh tumpukan material diatas rol yang
disebut bank, kemudian bahan kimia bentuk serbuk segera ditambahkan kecuali belerang.
Penggulungan dan pemotongan juga dilakukan. Penambahan bahan pengisi dilakukan sedikit
demi sedikit. Langkah terkahir adalah pemasukan belerang. Setelah semua bahan kimia
tercampur, kompon karet yang dihasilkan dipotong dan dikeluarkan dari gilingan, kemudian
dimasukkan gilingan lagi untuk dibentuk menjadi bentuk lembaran dengan ketebalan sesuai
dengan kebutuhan.
Setalah tahap pembuatan kompon selesai tahap selanjutnya untuk membuat barang
karet adalah tahap pemberian bentuk dan proses vulkanisasi (pematangan). Proses pemberian
bentuk adalah salah satu cara pemberian bentuk terhadap kompon karet adalah dengan cara
cetak tekan (pres moulding) dimana kompon karet dibentuk dalam acuan (cetakan) dan
sekaligus dimasak dalam mesin kempa vulkanisasi (pres vulaknisasi). Pada mesin kempa
vulaknisasi tunggal terapat satu pasang plat tebal datar yaitu plat atas dan bawah. Kedua plat
datar tersebut pada bagian dalamnya terdapat alur yang dapat dialirkan uap jenuh atau
dipasang elemen listrik sebagai sumber panas. Plat atas tidak dapat bergerak, sedang plat
bawah dipasang pada kempa hirolik sehingga sehingga dapat digerakkan keatas kebawah.
Dengan memompa minyak dari tangki minyak kedalam silinder hidrolik, maka plat bawah
akan ditekan keatas. Tekanan minyak dapat mencapai 100-150 kg/cm2. sebaliknya dengan
mengeluarkan minyak dari selinder kempa hidrolik, kempa bawah akan kembali turun.
Pada mesin kempa vulkanisasi, kompon karet diberi bentuk dan divukanisasi pada
mesin yang sama. Proses vulkanisasi adalah proses pemasakan karet mentah menjadi
vulkanisat.

Vulkanisasi

merupakan

proses

irreversible

(tidak

dapat

balik)

yang

menggabungkan rantai-rantai molekul karet secara kimiawi dengan molekul belerang


membentuk ikatan tiga dimensi. Sehingga karet mentah yang semula plastis setelah
vulaknisasi berubah menjadi elastis, kuat dan ulet. Salah satu syarat yang harus dimiliki karet
agar dapat divulaknisasi dengan belerang adalah memiliki ikatan rangkap pada rantai
utamanya. Sistim vulkanisasi belerang yang dipercepat dapat diterapkan untuk jenis-jenis
karet yang memiliki ikatan rangkap yaitu: Untuk keperluan umum: karet alam (NR), Isoprene
Rubber (IR), Polibutadiene Rubber (BR) dan karet stiren/butadiene Rubber (SBR)

Untuk keperluan khusus : Karet Nitril (NBR), Karet Butil (IIR), Karet Bromo Butyl (BIIR),
Chlorobutil (CIIR) dan Karet Ethylene Propylene Diene Monomer (EPDM).
Vulkanisasi karet alam biasanya dilakukan pada suhu sekitar 1500C dan suhu lebih
tinggi (1550C-1600C) untuk karet sintetis (SBR dan IIR). Untuk memperoleh vulkanisat
yang dapat matang sempurna yaitu yang memiliki sifat fisika optimum, maka kompon karet
dalam cetakan harus dikempa (ditekan) pada tekanan, suhu dan waktu vulkanisasi tertentu.
V. LANGKAH KERJA
- Memilih suhu pemanasan menurut kebutuhan pengujian yang sesuai.
- Menghidupkan \power pada alat water batch tester.
- Mengukur ukuran sampel karet sebelum dilakukan pengujian
- Mengeset temperature pada alat water batch tester pada suhu 90C
- Menghidupkan motor reducer untuk menyeimbangkan temperature pemanasan
- Setelah mencapai suhu 90C, memasukkan sampel karet yang mempunyai ukuran dan
bentuk yang berbeda ke dalam wadah yang berisi air yang telah mendidih.
- Mengatur waktu pengujian selama 1 jam.
- Setelah pengoperasian selesai, mengambil karet dari cup pengujian dan mengamati
perubahan yang terjadi serta mengukur ukuran sampel karet.
\ - Mematikan power pada alat water batch tester.

VI.DATA HASIL PENGAMATAN


Kompon sebelum pengujian:
Massa kompon
:36,76 gr
Diameter kompon :59 mm
Tinggi kompon
:16 mm
Perubahan setelah perlakuan:
Massa kompon
Diameter kompon
Tinggi kompon

:37,31 gr
:59,5 mm
:17 mm

VII. ANALISIS DATA PENGAMATAN


Dari percobaan water batch tester atau pengujian ketahanan air yang telah dilakukan
dengan mengggunakan sampel karet kompon dan karet gelang. Temperatur yang digunakan
pada percobaan ini yaitu 90 oC selama 60 menit. Sebelum percobaan dilakukan pengukuran
pada sampel yang pertama yaitu karet kompon dengan hasil pengukuran sebagai berikut.
Massa kompon

36,76 gr, Diameter kompon 59 mm, Tinggi kompon 16 mm. Dengan

bentuk kompon tidak rata pada kiri kanan kompon,terdapat lubang-lubang kecil pada
kompon,permukaan atas dan bawah kompon rata.
Setelah dilakukan pengujian water batch tester atau pengujian ketahanan air,dimana
karet direndam di dalam air panas pada suhu 90 oC dengan waktu selama 60 menit, terjadi
perubahan massa, diameter, dan tinggi pada masing-masing sampel. Sedangkan struktur karet
yang semula keras menjadi lebih lunak dan kenyal.
Penambahan massa pada karet kompon ini disebabkan oleh masuknya air pada celahcelah kompon dan terjadi pengikatan molekul-molekul air oleh molekul kompon,sehingga
massa kompon dapat bertambah. Hal ini dapat terjadi karena di dalam komponen karet
kompon terdapat karet alam yang besifat suka air atau mudah mengikat molekul air.
Masuknya kalor atau energy panas yang disebabkan oleh temperature yang tinggi
menyebabkan ikatan-ikatan antar electron kompon menjadi saling berinteraksi dan saling
berjauhan, sehingga terbentuk pori-pori pada karet kompon yang menyebabkan molekul air
dapat masuk kedalam kompon. Hal inilah yang disebut dengan energy translasi electron,
sehingga menyebabkan terjadinya penambahan diameter, tinggi, dan terjadinya perubahan
terkstur pada karet kompon dan karet gelang.
VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan,yaitu:
-

Karet kompon mengalami pertambahan massa sebesar 0,55 gr, diameter sebesar 1 cm,
dan

tinggi sebesar 0,5 cm.

Perendaman air di dalam air panas dapat mempengaruhi perubahan bentuk dan

struktur kompon karet dan karet gelang.


Masuknya kalor atau energy panas yang disebabkan oleh temperature yang tinggi
menyebabkan ikatan-ikatan antar electron kompon menjadi saling berinteraksi dan

saling berjauhan.
Penambahan massa pada karet kompon ini disebabkan oleh masuknya air pada celahcelah kompon dan terjadi pengikatan molekul-molekul air oleh molekul
kompon,sehingga massa kompon dapat bertambah.

IX.DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet. 2016 .Penuntuk Praktikum Uji material. Politeknik Negeri
Sriwijaya. Palembang.
http://id.wikipedia.org/wiki/sifat karet
google.com/perlakuan pada karet
google.com/energy translasi
http://lyadhdunya.blogspot.com/2011/03/bahan-kimia-pembuatan-kompon.html
http://irizlovely.blogspot.com/2011/08/industri-karet-dan-pengolahannya.html

GAMBAR ALAT

Water Batch Tester

Anda mungkin juga menyukai