Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN TEKNIK OUTSOLE

DENGAN METODE VULKANISASI DAN INJECTION MOLDING

Dosen Pengampu :
Dosen Pengampu : Aris Budianto, ST., M.Eng.

Disusun Oleh:

1. Fenika wahyu Ningtyas (1902058)


2. Erlintang Wahyu Pradnadiarini (1902062)
3. Vika Mei Diana (1902063)
4. Siti Zahro’ul Amalia (1902063)
5. Dinda Lailatul Nikmah (1902069)
6. Farras Harist Prabowo (1902071)

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI

POLITEKNIK NEGERI ATK YOGYAKARTA


TEKNOLOGI PENGOLAHAN PRODUK KULIT
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................................... i


BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
Tujuan Laporan ........................................................................................................................... 1
Manfaat laporan .......................................................................................................................... 1
BAB II ............................................................................................................................................. 2
LANDASAN TEORI ...................................................................................................................... 2
Outsole ........................................................................................................................................ 2
Pengertian Out sole ............................................................................................................................. 2
Jenis-jenis Outsole .............................................................................................................................. 2
Kompon....................................................................................................................................... 2
Pengertian Kompon ............................................................................................................................ 2
Compounding/proses komponding/mixing ................................................................................. 3
Proses injection molding ............................................................................................................. 4
Mesin Injection Molding............................................................................................................. 4
Vulkanisasi.................................................................................................................................. 5
BAB III ........................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 6
Vulkanisasi.................................................................................................................................. 6
Alat dan Bahan.................................................................................................................................... 6
Metode Praktikum Pembuatan Sol Karet dengan Metode Vulkanisasi ............................................... 6
Injection Moulding.............................................................................................................................. 8
Metode Praktikum............................................................................................................................... 8
Lampiran ......................................................................................................................................... 9
BAB III ......................................................................................................................................... 12
PENUTUP..................................................................................................................................... 12
Kesimpulan : ............................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 13

i
BAB I

PENDAHULUAN
Tujuan Laporan
1. Untuk mengetahui apa itu Sol Sepatu
2. Dapat mengetahui komposisi Umum Sol Sepatu
3. Dapat mengetahui bahan baku pembuatan Sol Sepatu
4. Dapat mengetahui alat –alat yang digunakan saat proses pembuatan
5. Dapat mengetahui tahapan – tahapan proses pembuatan sol sepatu secara vulkanisasi
6. Dapat mengetahui tahapan – tahapan proses pembuatan sol sepatu secara injeksi
molding

Manfaat laporan
1. Mahasiswa dapat mengetahui mesin –mesin yang digunakan saat proses pembuatan
2. Mahasiswa dapat mengetahui bahan bahan pembuatan sol sepatu
3. Mahasiswa dapat belajar secera langsung menggunakan mesin tersebut
4. Mahasiswa dapa mengeri proses tahapan pembuatan sol sepatu

1
BAB II

LANDASAN TEORI
Outsole
Pengertian Out sole
Sol sepatu merupakan permukaan sepatu yang langsung bersentuhan dengan
lantai. Sol sepatu biasanya tercetak terpisah atau mempunyai rancangan yang dibuat
oleh sebuah calender (Marthan, 1998). Sol sepatu biasanya tebuat dari bahan kayu,
kulit, dan karet, tergantung dengan jenis separtu yang akan dibuat.

Jenis-jenis Outsole
1) Rubber Sole
Rubber sole atau sole karet digunakan untuk sepatu safety atau sepatu lapangan,
sole berbahan rubber ini tidak ada expirednya (kadaluwarsa). Rubber sole ini
selain kuat dan lentur dapat juga diberi jahitan disamping dilem dan dipress.
Kekurangan jenis sole ini adalah lebih berat dan lebih licin.
2) PU (Polyrethine)
Bahan sole PU (POLYRETHINE) adalah bahan sole yang anti slip dan ringan
terhadap minyak (oil resistant). Kekurangan dari jenis sole ini adalah tergolong
mahal, mempunyai expired date. Apabila kadaluwarsa makan sole
berbahan PU ini akan hancur sendiri seperti seotong roti jika dibiarkan dalam
waktu yang lama.
3) TPR (Thermo Plastic Rubber)
Sole dengan bahan ini merupakan campuran dari bahan plastic dan rubber.
Kekurangan sole jenis TPR adalah kurang elastis. Cocok digunakan
untuk produksi sepatu yang tahan air, karena bahannya menggunakan campuran
dari bahan plastic dan rubber sehingga sole bahan ini tidak licin.

Kompon
Pengertian Kompon
kompon karet adalah campuran karet mentah dengan bahan-bahan kimia yang
belum divulkanisasi. Karet yang digunakan untuk kompon terdiri dari dua jenis,
yaitu karet alam dan karet sintetis. Karet alam adalah sumber karet yang berasal dari
getah pohon karet (lateks), yang diperoleh dengan menyadap/melukai kulit kambium
pohon karet. Karet alam memiliki beberapa karakteristik, yaitu:
a. Viskositas rendah
b. Ketahanan oksidasi tinggi
c. Impurity rendah

2
Dari pengertian kompon, diketahui bahwa dalam proses pembuatannya
digunakan bahan-bahan kimia yang ditambahkan pada bahan baku karet untuk
memperoleh sifat fisik dan kimiawi dari kompon karet yang lebih baik. Bahan kimia
kompon dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu bahan kimia utama dan bahan kimia
pembantu proses (processing aids).
Menurut Abednego (1979) proses pembuatan barang jadi karet secara umum
pada dasarnya terdiri dari proses:
1) Pembuatan kompon (compounding)
2) Pemberian bentuk (molding)
3) Pemasakan (vulkanisasi)

Compounding/proses komponding/mixing
Proses komponding biasanya menggunakan alat pencampur (mixer), yang dapat
berupa internal mixer (mesin giling tertutup) dan open mill (mesin giling terbuka).
Alat pencampur yang paling sederhana adalah mesin giling terbuka yang terdiri dari
dua rol keras dan permukaannya licin. Kecepatan dari kedua rol tersebut berbeda
(penggilingan dengan friksi). Lebar celah di antara kedua rol dapat diatur
disesuaikan dengan banyaknya kompon dan keadaan kompon. Sebelum proses
pencampuran, karet mentah terlebih dahulu dilunakkan yang disebut sebagai proses
mastikasi yang bertujuan untuk mengubah karet yang padat dan keras menjadi lunak
(viskositas berkurang) agar proses pencampuran dengan bahan kimia menghasilkan
dispersion yang merata (homogen). Pencampuran dimulai setelah karet menjadi
plastis dan suhu rol hangat. Celah antara dua rol (nip) sedemikian rupa sampai
diperoleh tumpukan material di atas rol yangdisebut bank, kemudian bahan-
bahan kimia yang berbentuk serbuk segeraditambahkan kecuali belerang.
Penggulungan dan pemotongan juga dilakukan.Penambahan bahan pengisi
dilakukan sedikit demi sedikit.

Langkah terakhir adalah pemasukan belerang. Setelah semua bahan kimia


tercampur, kompon karet yang dihasilkan dipotong dan dikeluarkan dari
mesin giling, kemudian dimasukkan kembali ke dalam gilingan untuk dibentuk
sebagai lembaran dengan ketebalan sesuai dengan kebutuhan. Dalam pemberian
Bentuk/ pencetakan Soewarti (1979) mengatakan bahwa kompon karet pada
umumnya dapat diberi bentuk dengan beberapa cara:
1) Dibentuk dengan menggunakan acuan pada mesin berupa vulkanisasi
menggunakan panas listrik atau uap bertekanan tinggi (moulding)
2) Dibentuk dengan cara ekstrusi menggunakan mesin extruder (extruding)
3) Dibentuk dengan melapisi kain kompon karet pada mesin kalender
(callendering)

3
4) Melapisi kain dengan larutan kompon karet dalam pelarut, pada mesin pelapis
(spreading)

Proses injection molding


merupakan proses pembentukan benda kerja dari material thermoplastic berbentuk
butiran yang ditempatkan kedalam suatu hopper/torong dan masuk kedalam silinder
barrel injeksi yang kemudian didorong oleh mekanisme screw melalui nozzle mesin dan
sprue bushing masuk kedalam rongga cetakan yang sudah pada kondisi tertutup.

Mesin Injection Molding


Umumnya, mesin Injection molding terdiri dari 4 kesatuan fungsi, yaitu:
a. Mold Clamp Unit
Mold Clamp Unit [Unit Pencekam Cetakan]. Clamping unit berfungsi untuk
memegang dan mengatur gerakan dari mold unit, serta gerakan ejector saat
melepas benda dari molding unit, pada clamping unit-lah kita bisa mengatur
berapa panjang gerakan molding saat di buka dan berapa panjang ejector harus
bergerak.

b. Injection Unit
Disinilah pengolahan Polimer Plastik berlangsung, yang dimulai dengan
masuknya Polimer dalam bentuk Pellet [Granule], kemudian dipanaskan didalam
Tungku [Barrel] dengan suhu lumer Plastik yang bersangkutan sambil
diperlakukan adukan [Mixing] oleh bentuk Screw di dalam tungku. Dengan
bentuk yang sedemikian rupa sehingga Screw ini berfungsi sebagai Feeder dan
juga Sebagai Mixer Plastik cair agar pencampuran warna plastik menjadi rata dan
seimbang [konstant]. Lalu dari unit inilah di injeksikan atau disuntikkan ke dalam
cetakan [Mold] dengan setting yang melibatkan tekanan hidrolik [Hydrolic
Pressure] dalam satuan kg/cm², Kecepatan [Velocity] dalam satuan %, Posisi
[Limit Switches] dalam satuan mm, Waktu [Time] dalam satuan detik, dan Suhu
[Temperature] dalam satuan 0C.

c. Molding unit
Pada molding unit sebenarnya adalah bagian lain dari mesin injection plastic,
molding unit adalah bagian yang membentuk benda yang dibuat, secara garis
besar molding unit memiliki dua (2) bagian utama yaitu bagian cavity dan core,
bagian cavity adalah bagian cetakan yang berhubungan dengan nozzle pada mesin,
sedangkan core adalah bagian yang berhubungan dengan ejector.

d. Control System
Adalah sistem penjamin bahwa urutan cara kerja mesin harus benar dan
sesuai dengan program yang sudah dibuat oleh pembuat mesin. Sehingga setiap
gerakan, setiap perubahan, sinyal-sinyal sensor yang bisa ratusan jumlahnya bisa

4
saling mengikat, saling berhubungan dan saling mengunci dan sehingga kinerja
mesin tetap terjaga. Apalagi yang berhubungan dengan sistem keamanan dan
keselamatan pengguna mesin, maka dibuat berlapis, sehingga bisa menghilangkan
resiko karena resiko human error pengguna mesin itu sendiri.

Vulkanisasi
Vulkanisasi adalah pengolahan tahap terakhir pada pembuatanbarang jadi karet.
Selama proses vulkanisasi terjadi perubahan sifatkompon karet yang plastis menjadi
elastis dengan cara pembentukan ikatan silang di dalam struktur molekulnya. Karena itu
vulkanisasi merupakan proses irreversible (proses yang tak dapat dibalik).
Dalam reaksi pembentukan ikatan silang tersebut diperlukan energi panas dari luar
yang disuplai oleh mesin vulkanisasi ke dalam kompon selama proses vulkanisasi, antara
lain dengan cara radiasi, konveksi, maupun konduksi. Makin besar jumlah panas yang
disuplai mesin ke dalam compound, makin cepat terjadi reaksi vulkanisasi. Atau dapat
dikatakan Makin tinggi suhu vulkanisasi makin cepat berakhir proses vulkanisasi. Media
panas yang dilakukan dalam vulkanisasi yaitu uap jenuh, udara panas, panas listrik, fluid
bed, salt- bath, dan gelombang elektomagnetik.

5
BAB III

PEMBAHASAN
Vulkanisasi
Alat dan Bahan
a. Alat
- Gunting kulit
- Paku
- Mal outsole (variasi 1, variasi 2)
- Solder
- Mesin vulkanisasi
- Seperangkat moulding sol

b. Bahan
- Kompon karet mentah, dengan ketentuan sebagai beerikut :
ATK = 1 mm
Logo = 1 mm
Variasi = 1 mm
Tutup bawah = 2 mm
Paling atas = 4 mm

Metode Praktikum Pembuatan Sol Karet dengan Metode Vulkanisasi


1) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan selama praktek.
2) Marking lembaran kompon karet mentah dengan mal sesuai dengan jumlah dan
bentuk yang dibutuhkan menggunakan paku.
3) Gunting lembaran kompon yang sudah di-marking.
4) Siapkan mesin vulkanisasi dengan ketentuan suhu mencapai 120°C - 130°C.
5) Semprot permukaan moulding (cutting) dengan air silicon 2 sisi agar karet tidak
melekat pada moulding.
6) Letakkan bahan untuk logo tulisan pada bagian molding-nya. Kemudian tambahkan
background logo diatas tulisan logo beserta dua variasi dari sol yang akan dibuat.
Setelahnya, letakkan diatasnya sol bawah.
7) Lakukan penekanan pada bahan yang disebutkan pada poin lima dengan
memasukkannya kedalam mesin vulkanisasi selama beberapa detik dengan tekanan
100.
8) Keluarkan moulding dari mesin dan buka moulding. Lakukan pemeriksaan pada sol
yang terlihat tidak rata. Bersihkan bagian meluber dengan kompresor angin. Periksa
kembali apabila terdapat bagian sol yang kurang bervolume atau tidak rata,
kemudian tambahkan kekurangan dari sol tersebut dengan bagian yang meluber.

6
9) Letakkan lembaran kompon karet mentah untuk sol bagian atas ke moulding untuk
mencetak sol atas. Setelahnya, tutup moulding kembali dan masukkan kedalam
mesin vulkanisasi selama beberapa detik dengan tekanan 100.
10) Tarik kembali moulding setelah dilakukan penekanan yang kedua. Buka moulding
dan lakukan pemeriksaan pada bagian yang kurang atau berlebih. Bersihkan bagian
meluber dengan kompresor angin.
11) Ambil bagian tengah moulding agar sol atas dan bawah dapat memnyatu dan tidak
terhalang oleh bagian tengah moulding. Masukkan kembali moulding kedalam
mesin vulkanisasi selama 10 menit.
12) Setelah 10 menit, tarik moulding dan buka moulding tersebut kemudian keluarkan
sol yang telah jadi.
13) Lakukan trimming pada bagian sol yang berlebih menggunakan solder.

7
Injection Moulding
1. Alat dan Bahan
a. Alat
- Mesin injeksi moulding
b. Bahan
- Compound PVC

Metode Praktikum
1) Hidupkan mesin (B12)
2) Sedot kompon PVC menggunakan mesin vacum hingga PVC memenuhi
penampung sementara.
3) Atur temperature suhu :
- Nyalakan semua tombol (B01, B03, B05, B07) dari bagian A.B.C.D. agar
berubah ke posisi menyala.
- Untuk mengubah ke suhu yang dibutuhkan dapat dilakukan pada Temperature
gauge A.B.C.D. (B02, B04, B06, B08).
4) Ubah ke manual/auto (ubah tombol A12, C02) ke posisi Manual.
5) Tekan start pompa oli utama (A02) lalu tekan start pompa oli cakram (A03)
6) Lokasi cetakan:
- Putar sakelar pengubah (C02) ke posisi manual.
- Putar last (acun).
- Turunkan last (putar C03)
- Tutup cetakan samping (putar C01)
- Perintah cetakan terbuka: cetakan yang terbuka → naik → putar acuan
7) Pengaturan mesin feeding
8) Tekan Disc rotating (A11) ke feeding station.
9) Pengaturan tekanan.
10) Putar saklar maju dan mundur mesin injeksi (A08) ke posisi “AHEAD”.
11) Putar saklar mesin injeksi (A09) ke posisi injeksi untuk menginjeksi PVC, injeksi
selesai.
12) Putar saklar mesin injeksi (A08) ke posisi “REVERSE”.
13) Tekan disc rotate (A11) untuk memutar mesin hingga beralih pada cetakan
selanjutnya.
14) Feeding→Base forward→Ejecting→Base reverse→Tunggu perintah (Disc berputar
ke stasiun berikutnya)

8
Lampiran

Gambar mesin Peroses pemasangan logo Pemasangan variasi


vulkanisasi. pada moulding . pada moulding.

Proses Pemasangan Proses pemasangan Proses terakhir


Sol bawah pada Sol atas pada trimming
moulding. mouldingh. menggunakan solder

Gambar hasil jadi sol tampak Gambar hasil jadi sol 9


bawah tampak atas
Gambar mesin Vakum. Gambar mesin Gambar mesin pengolah PVC
penampungan PVC. menjadi cair untuk di inject.

Gambar mesin inject. Gambar mesin Jointing Moulding .

10
Pada tuas putar ini memiliki 2
fungsi:
Pada tuas putar ini 1. Bila diputar ke kanan
memiliki 2 fungsi: mesin akan beroprasi
menampung pvc lalu
1. Bila diputar ke
dipanaskan.
kiri mesin inject
akan mendekat
2. Bila diputar ke kiri
pada mesin
mesin akan meng
Jointing Moulding
inject pvc yang siap
pada lubang
untuk dicetak.
Moulding.

2. Bila diputar ke
kanan mesin inject
akan mundur.
Tombol berwarna Biru
berfungsi untuk memutar
mesin Jointing Moulding.

Gambar panel untuk mengoprasikan mesin.

Gambar panel untuk menjaga dan memeriksa suhu


apakah sudah siap untuk proses inject, dengan suhu
diantara 165° C dan 185° C.

11
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan :

Dalam proses pembuatan sol secara vulkanisasi didapati bahwa cara kerja mesin masih
membutuhkan tenaga kerja yang banyak sedangkan pada mesin injeksi tenaga kerja yang
dibutuhkan lebih sedikit dan upaya pada mesin injeksi tidak terlalu besar seperti yang
dilakukan pekerja pada mesin vulkanisasi selain itu waktu kedua proses sangat
berbeda,dengan proses vulkanisasi memerlukan waktu yang lama sedangkan pada injecting
moulding sangat singkat dan cepat. Penggunaan bentuk material juga berbeda, yakni pada
mesin vulkanisasi menggunakan lembaran kompon karet yang perlu di pola terlebih dahulu
sedangkan mesin injeksi hanya memasukkan biji kompon karet menggunakan mesin vakum.
Setelahnya, kompon tersebut akan diolah dan diinjeksikan langsung ke cetakan tanpa adanya
campur tangan dari operator.

12
DAFTAR PUSTAKA
https://dokumen.tips/documents/sol-sepatu.html ,Diakses 30 November 2021 ,pukul 12.43

https://docplayer.info/storage/52/30347570/1638278543/s1iWaWSEo77NB81GNGfEVg/30347
570.pdf ,Diakses 30 november 2021, pukul 19.42
https://karetkonstruksi.co.id/mesin-vulkanisasi-untuk-barang-karet/ ,Diakses 30 November
2021,pukul 20.35

13

Anda mungkin juga menyukai