Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN RESMI PEMBUATAN PRODUK KARET 1

PEMBUATAN BUSA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FOAMING


DARI BAHAN KOMPON LATEK

Dosen Pembimbing :

1. Suharyanto, B.Sc., SE., MM.


2. Sri Sumarni, B.Sc., S.T., M.Sc.

Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. Bimo Asi Wibisono Silalahi (1603005)


2. Chicca Lailatul Muna (1603007)
3. Ida Suryanita (1603014)
4. Muchammad Sulthon Rif’an (1603022)
5. Richa Riadhul Jannah (1603027)
6. Shofiya Nadhifah (1603059)
7. Anggita Nur Rachmawati (1603074)
8. Ladifa Yulita Sari (1603081)

Prodi/Kelas : TPKP A

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK ATK YOGYAKARTA
Jl. Ringroad Selatan, Glugo, Panggungharjo, Sewon, Bantul
Jl. Ateka, Bangunharjo, Sewon, Bantul
2018
I. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM
Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui proses pembuatan busa
menggunakan metode foaming dari bahan kompon latek.

II. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS


a. Mahasiswa dapat memahami proses pembuatan busa metode foaming dari
bahan kompon latek.
b. Mahasiswa dapat memahami bahan yang digunakan untuk pembuatan busa
menggunakan metode foaming dari bahan latek.
c. Mahasiswa dapat memahami peralatan yang digunakan untuk pembuatan
busa metode foaming.

III. DASAR TEORI

Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks


beberapa jenis tumbuhan (Teach, 2014). Karet dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu
karet alam dan karet sintetis. Karet alam adalah karet yang berasal dari pohon
karet itu sendiri, sedangkan karet sintetis adalah karet yang terbuat dari bahan
baku yang berasal dari batu bara, minyak, gas alam dan acetylene (Teach,
2014). Lateks merupakan salah satu contoh karet alam. Lateks adalah
getah/cairan kental yang berasal dari pohon karet dengan cara disadap
(Kaffaitu,2012).

Lateks dapat diolah menjadi karet padat berupa karet padat berupa karet
konvensional dan karet remah (bongkah) yang menjadi bahan baku barang jadi
dari karet alam. Selain itu, lateks juga dapat diolah menjadi bahan baku untuk
pembuatan karet busa, sarunh tangan, balon, jas hujan, lapisan bawah
permadani dan lain-lain. Sebelum pembuatan barang jadi karet dari lateks,
dilakukan pembuatan lateks pekat (concentrated latex) terlebih dahulu. Lateks
pekat ialah lateks yang sekurang-kurangnya mengandung 60% kadar jumlah
bahan padat (Triwisojo, 1975). Perkebunan besar pada umumnya memekatkan
lateks kebun dengan menggunakan mesin sentrifugasi, sedangkan perkebunan
usaha kecil memekatkan dengan cara pendadihan.
IV. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
Alat yang digunakan untuk pembuatan busa dengan menggunakan metode
foaming dari bahan kompon latek :

No. Nama Alat Jumlah


1. Neraca analitik (timbangan) 1
2. Mixer 1
3. Wadah kompon lateks 1
4. Pengaduk 1
5. Cup plastik 1
6. Cetakan busa bentuk segi empat polos dan beralur 1
7. Water batch 1

B. Bahan
Bahan yang digunakan untuk pembuatan busa dengan menggunakan metode
foaming dari bahan kompon latek :
Formulasi Bahan

Waktu
No. Nama Bahan Berat (gram) Keterangan
(menit)
1. Lateks pekat 60% 500 10 Bahan baku
2. Ionol 4,8 5 Antioxidant
3. ZDBC 4,8 5 Accelerator
4. ZMBT 4,2 5 Accelerator
5. Sulfur 15 5 Pemvulakanisasi
6. Pigment merah muda 5 Pewarna
Didiamkan selama 5 menit
7. Ammonium oleat 33,55 2 Pengembang
8. Ammonium Chloride 6,75 2 Pengembang
9. ZnO 15 2 Activator

V. CARA KERJA
1. Menimbang bahan sesuai dengan formulasi.
2. Memasukkan Latek Pekat (bahan baku) ke dalam mixer dan diputar
selama 10 menit
3. Memasukkan Ionol (antioxidant) dan mixer selama 5 menit.
4. Memasukkan ZDBC (accelerator) dan mixer selama 5 menit.
5. Memasukkan ZMBT (accelerator) dan mixer selama 5 menit.
6. Memasukkan Sulfur (pemvulkanisasi) dan mixer selama 5 menit.
7. Memasukkan pigment merah muda (pewarna) dan mixer selama 5
menit.
8. Mendiamkan selama 5 menit agar reaksi sempurna.
9. Memasukkan ammonium oleat (pengembang) dan mixer selama 2
menit.
10. Memasukkan ammonium chloride (pengembang) dan mixer selama 2
menit.
11. Memasukkan ZnO (activator) dan mixer selama 2 menit.
12. Memasukkan atau menuangkan ke dalam cetakan.
13. Memasukkan cetakann ke dalam water batch selama 1 jam.
14. Melepaskan dari cetakan.

VI. HASIL DATA PENGAMATAN


Dari praktikum pembuatan busa dengan menggunakan metode foaming
dari bahan kompon latek dapat diperoleh hasil bahwa :
1. Busa berhasil mengembang.
2. Busa memiliki sifat yang empuk, elastis dan lunak.
3. Bentuk busa sesuai dengan cetakan (segi empat polos dan beralur).
4. Warna busa yang dihasilkan yaitu warna merah muda (pink).

VII. PEMBAHASAN
Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks
beberapa jenis tumbuhan (Teach, 2014). Karet dibedakan menjadi 2 jenis,
yaitu karet alam dan karet sintetis. Karet alam adalah karet yang berasal dari
pohon karet itu sendiri, sedangkan karet sintetis adalah karet yang terbuat dari
bahan baku yang berasal dari batu bara, minyak, gas alam dan acetylene
(Teach, 2014). Lateks merupakan salah satu contoh karet alam. Lateks adalah
getah/cairan kental yang berasal dari pohon karet dengan cara disadap
(Kaffaitu,2012).
Lateks dapat diolah menjadi karet padat berupa karet padat berupa karet
konvensional dan karet remah (bongkah) yang menjadi bahan baku barang
jadi dari karet alam. Selain itu, lateks juga dapat diolah menjadi bahan baku
untuk pembuatan karet busa, sarunh tangan, balon, jas hujan, lapisan bawah
permadani dan lain-lain. Sebelum pembuatan barang jadi karet dari lateks,
dilakukan pembuatan lateks pekat (concentrated latex) terlebih dahulu.
Lateks pekat ialah lateks yang sekurang-kurangnya mengandung 60% kadar
jumlah bahan padat (Triwisojo, 1975). Perkebunan besar pada umumnya
memekatkan lateks kebun dengan menggunakan mesin sentrifugasi,
sedangkan perkebunan usaha kecil memekatkan dengan cara pendadihan.
Proses pembuatan busa metode foaming dari bahan kompon latek yaitu
dengan menimbang bahan-bahan sesuai formulasi yang telah ditentukan,
kemudian mencampurkan bahan-bahan tersebut ke dalam mixer hingga
homogen, selanjutnya dicetak dalam cetakan dan dimasukan ke dalam
waterbatch. Jika busa telah terbentuk sempurna, lepaskan busa dari cetakan.
Busa pun siap untuk digunakan.
Bahan yang digunakan untuk pembuatan busa menggunakan metode
foaming dari bahan latek yaitu lateks pekat 60% sebagai bahan baku, ionol
sebagai antioxidant, ZDBC dan ZMBT sebagai accelerator, sulfur sebagai
pemvulkanisasi, pigment merah muda sebagai pemberi warna, ammonium
oleat dan ammonium chloride sebagai pengembang, serta ZnO sebagai
aktivator.
Peralatan yang digunakan untuk pembuatan busa metode foaming yaitu
neracaa analitik, mixer, wadah kompon, pengaduk, cup plastik, cetakan busa
bentuk segiempat polos dan beralur, dan water batch yang masing-masing
berjumlah satu buah.
VIII. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Proses pembuatan busa metode foaming dari bahan kompon latek yaitu
dengan menimbang bahan-bahan sesuai formulasi yang telah ditentukan,
kemudian mencampurkan bahan-bahan tersebut ke dalam mixer hingga
homogen, selanjutnya dicetak dalam cetakan dan dimasukan ke dalam
waterbatch. Jika busa telah terbentuk sempurna, lepaskan busa dari
cetakan. Busa pun siap untuk digunakan.
2. Bahan yang digunakan untuk pembuatan busa menggunakan metode
foaming dari bahan latek yaitu lateks pekat 60% sebagai bahan baku, ionol
sebagai antioxidant, ZDBC dan ZMBT sebagai accelerator, sulfur sebagai
pemvulkanisasi, pigment merah muda sebagai pemberi warna,
ammonium oleat dan ammonium chloride sebagai pengembang, serta
ZnO sebagai aktivator.
3. Peralatan yang digunakan untuk pembuatan busa metode foaming yaitu
neracaa analitik, mixer, wadah kompon, pengaduk, cup plastik, cetakan
busa bentuk segiempat polos dan beralur, dan water batch yang masing-
masing berjumlah satu buah.

DAFTAR PUSATAKA

Kaffaitu. 2012. Asal Usul Karet.


http://www.kaffaitu.wordpress.com/tag/lateks/
Diakses pada Selasa, 22 Mei 2018, pukul 09.15 WIB.

Teach, Cahya. 2014. Bahan Karet dan Pengertian.


http://www.cahya-teach.blogspot.co.id/2014/11/bahan-karet.html
Diakses pada Kamis, 24 Mei 2018, pukul 13.10 WIB.

Anda mungkin juga menyukai