Dosen Pembimbing :
HIMAWAN HENDRO SANTOPO
Nama Mahasiswa
: CHASBIYATUR ROZALIA
NIM
: 130101020
Program Studi
: TPK/KONS. TBK - A)
Kelompok
:I
POLITEKNIK ATK
Yogyakarta
2015
POLITEKNIK A T K
Yogyakarta
2015
13
13
Contoh
MBT, MBTS
CBS
Pencepat Sekunder
Guanidine (sedang)
Thiuram (sangat cepat)
Dthiokarbamat
(sangat
cepat)
Dithiofosfat (cepat)
DPG, DOTG
TMT, TMTD
ZDC, ZMDC
ZBPP
13
c. Formulasi kompon
Pada penyusunan formulasi kompon yang penting adalah menentukan
jenis atau campuran karet, kemudian ditentukan jenis bahan pengisi yang
akan digunakan. Setelah itu ditentukan sistim vulkanisasinya, kombinasi
bahan pemvul
kanisasi, bahan pencepat dan penggiat. Terakhir ditentukan bahan-bahan
kimia tambahan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan tergantung
jenis proses selanjutnya dan barang yang akan dibuat.
d. Formula
NEW FORMULA I : OUT SOLE COMPOUND RUBBER
FOR CASUAL SHOES (BLACK COLOURS)
No
.
Description
1.
SIR 3 L
2.
3.
Weight
(gram)
Phr
Note
500
SBR 1502
1.000
KBR 01
1.500
13
4.
Reclaimed Rubber
300
5.
CARBON BLACK
550
6.
Silica
620
7.
KALSIUM
750
8.
MINAREX OIL
9.
Zn O
Reinforcing
Filler
18,78
Reinforcing
Filler
Non
22,72 Reinforcing
Filler
112,50
3,41 Softenner
150
4,55 Activator
56,00
1,7 Activator
125
3,79 Activator
10.
STEARIC ACID
11.
PEG 4000
12.
32,50
13.
MBTS
32,50
0,98 Accelerator
14.
TMTM
0,03 Accelerator
15.
SULFUR
Total
0,98
60
1,82
5.789,50
Accelerator
Vulcanizing
Agent
175,42
SIR 3 L
500
X 100=
3300
15,15
13
2.
SBR 1502
1000
X 100= 30,30
3300
3.
KBR 01
1500
X 100= 45,45
3300
4.
Reclaimed Rubber
5.
CARBON BLACK
550
X 100= 16,67
3300
6.
Silica
620
X 100=
3300
7.
KALSIUM
750
X 100= 22,72
3300
8.
MINAREX OIL
112,50
X 100= 3,41
3300
9.
Zn O
10.
STEARIC ACID
11.
PEG 4000
12.
MBT
(padatan
300
X 100=
3300
berwarna
putih
MBTS
18,78
4,55
56,00
X 100=1,7
3300
125
X 100=
3300
32,50
X 100= 0,98
3300
32,50
X 100= 0,98
3300
kekuningan)
13.
150
X 100=
3300
9,09
3,79
13
14.
TMTM
1
= 3300 X 100= 0.03
15.
SULFUR
60
= 3300 X 100= 1,82
50
50 gram=25 gram
100
NEW FORMULA II : OUT SOLE COMPOUND RUBBER
FOR CASUAL SHOES (WHITE COLOURS)
No
.
Description
1.
SIR 3 L
2.
Weight
(gram)
Phr
Note
500
SBR 1502
1.000
3.
KBR 01
1.800
4.
SILIKA
1.155
35 Filler
5.
KALSIUM
750
22.73 Filler
6.
MINAREX OIL
7.
Zn O
8.
STEARIC ACID
9.
PEG 4000
10
.
32,50
11.
MBTS
32,50
0.99 Accelerator
12.
TMTM
0.03 Accelerator
13.
SULFUR
14.
White Pigment
Total
112,50
3.41 Softenner
150
4.55 Activator
37,50
1.7 Activator
125
3.79 Activator
60
52,00
5.808,0
0.99
1.82
Accelerator
Vulcanizing
Agent
1.57 Pigment
176.00
13
0
Design Compound by : Himawan HS
Note :
Added MBT, MBTS, TMTM and Sulfur after compound in
cold condition (time : 5 10 minutes)
500
X 100=
3300
1.
SIR 3 L
2.
SBR 1502
1000
X 100= 30,30
3300
3.
KBR 01
1800
X 100= 54,54
3300
4.
Silika
5.
KALSIUM
6.
MINAREX OIL
7.
Zn O
1155
X 100=
3300
15,15
35
750
X 100= 22,73
3300
112,50
X 100=
3300
3,41
150
X 100= 4,55
3300
13
8.
STEARIC ACID
37,5
X 100= 1,14
3300
9.
PEG 4000
125
X 100=
3300
10.
MBT
(padatan
berwarna
putih
kekuningan)
3,79
32,50
X 100=0.98
3300
32,50
X 100=
3300
11.
MBTS
12.
TMTM
1
X 100= 0,03
3300
13.
SULFUR
60
X 100= 1,82
3300
14.
White Pigment
0,98
52.00
= 3300 X 100= 1,57
e. Proses komponding
Proses pembuatan barang jadi karet secara umum pada dasarnya terdiri dari
proses:
Pembuatan Kompon (Compounding)
Pemberian bentuk (Molding)
Pemasakan (Vulkanisasi)
(Abednego, 1979)
Kompon karet adalah campuran karet mentah dengan bahan-bahan kimia yang
belum divulkanisasi. Proses pembuatan kompon adalah proses pencampuran
antara karet mentah dengan bahan-bahan kimia karet (bahan aditif). (Abednego,
1979)
Dalam merancang kompon karet tahap yang terpenting adalah memilih jenis
karet (elastomer). Sifat utama yang dimiliki elastomer antara lain elastis, fleksibel,
liat dan kedap terhadap air dan udara. Selain itu setiap elastomer memiliki sifat-
13
sifat khusus dan unik begitu juga dengan harganya. Maka pemilihan jenis
elastomer
untuk
mendapatkan
spesifikasi
teknis
yang
tertentu
selain
13
Proses Mastikasi sangat dipengaruhi oleh oksigen baik pada suhu rendah
maupun pada suhu tinggi (Surya,2009).
Pengolahan karet menjadi kompon merupakan suatu tahapan proses yang saling
terkait. Kompon karet ini dibuat dengan mengkombinasikan beberapa bahan
kimia yang saling mengisi hingga dapat mengubah sifat karet yang tadinya elastis
menjadi plastis. Pemilihan bahan-bahan yang akan dicampur dengan karet
disesuaikan dengan kualitas produk yang akan dihasilkan. Knsentrasi bahan-bahan
yang digunakan didasarkan pada Phr karet alam dan berat kompon yang akan
dibuat (Surya,2009).
Dalam pengolahan kompon ini menggunakan mesin Open Mill atau mesin
penggilingan terbuka. Dengan menggunakan mesin yang terbuka, maka kita dapat
mengamati kondisi pengolahan secara langsung. Hanya saja jika tidak berhati-hati
maka kompon dapat terkotori oleh deb dan bakteri-bakteri di udara (Surya, 2009).
Mastikasi
dan
proses
pencampuran
adalah
proses
pertama
dalam
13
dapat dicampur dengan open mill. Lamanya pencampuran sangat lama (biasanya
30-40 menit). (Arizal, Ridha, 2008)
f. Alat/mesin yang digunakan
1. Cetakan sol (acuan)
Cetak vulkanisasi
proses pencetakan dan pemasakan kompon karet dalam alat cetakan sol
secara vulkanisasi dengan tekanan, suhu dan waktu tertentu
2. Milling machine
Mesin milling adalah suatu mesin perkakas yang menghasilkan sebuah bidang
datar dimana pisau berputar dan benda bergerak melakukan langkah pemakanan.
Sedangkan proses milling adalah suatu proses permesinan yang pada umumnya
menghasilkan bentukan bidang datar ( bidang datar ini terbentuk karena
13
pergerakan dari meja mesin) dimana proses pengurangan material benda kerja
terjadi karena adanya kontak antara alat potong (cutter) yang berputar pada
spindle dengan benda kerja yang tercekam pada meja mesin.
Mesin milling jika dikolaborasikan dengan suatu alat bantu atau alat potong
pembentuk khusus, akan dapat menghasilkan beberapa bentukan-bentukan lain
yang sesuai dengan tuntutan produksi ,misal : Uliran , Spiral ,Roda gigi, Cam,
Drum Scale, Poros bintang, Poros cacing,dll.
3. Mesin press moulding (mesin kempa)
yang
digunakan
beserta
komposisinya
(%;b/b;),
untuk
yang dikehendaki.
Pemilihan bahan kimia penyusun kompon yang mempunyai peran
dalam mempengaruhi spesifikasi teknis dari produk karet yang
dikehendaki (sesuai standar).
13
13
13
plastis setelah vulaknisasi berubah menjadi elastis, kuat dan ulet. Salah satu syarat
yang harus dimiliki karet agar dapat divulaknisasi dengan belerang adalah
memiliki ikatan rangkap pada rantai utamanya. Sistim vulkanisasi belerang yang
dipercepat dapat diterapkan untuk jenis-jenis karet yang memiliki ikatan rangkap
yaitu:
Untuk keperluan umum: karet alam (NR), Isoprene Rubber (IR), Polibutadiene
Rubber (BR) dan karet stiren/butadiene Rubber (SBR)
Untuk keperluan khusus : Karet Nitril (NBR), Karet Butil (IIR), Karet Bromo
Butyl (BIIR), Chlorobutil (CIIR) dan Karet Ethylene Propylene Diene Monomer
(EPDM).
Vulkanisasi karet alam biasanya dilakukan pada suhu sekitar 1500 C dan suhu
lebih tinggi (1550C-1600C) untuk karet sintetis (SBR dan IIR). Untuk
memperoleh vulkanisat yang dapat matang sempurna yaitu yang memiliki sifat
fisika optimum, maka kompon karet dalam cetakan harus dikempa (ditekan) pada
tekanan, suhu dan waktu vulkanisasi tertentu.
Sifat-sifat mekanik yang baik dari karet alam menyebabkannya dapat
digunakan untuk berbagai keperluan umum seperti sol sepatu dan telapak ban
kendaraan. Pada suhu kamar, karet tidak berbentuk Kristal padat dan juga tidak
berbentuk cairan. Perbedaan karet dengan benda-benda lain, tampak nyata pada
sifat karet yang lembut, fleksibel dan elastis. Sifat-sifat ini memberi kesan bahwa
karet alam adalah suatu bahan semi cairan alamiah atau suatu cairan dengan
kekentalan yang sangat tinggi. Namun begitu, sifat-sifat mekaniknya menyerupai
kulit binatang sehingga harus dimastikasi untuk memutus rantai molekulnya agar
menjadi lebih pendek. Proses mastikasi ini mengurangi keliatan atau viskositas
karet alam sehingga akan memudahkan proses selanjutnya saat bahan-bahan lain
ditambahkan. Banyak sifat-sifat karet alam ini yang dapat memberikan
keuntungan atau kemudahan dalam proses pengerjaan dan pemakaiannya, baik
dalam bentuk karet atau kompon maupun dalam bentuk vulkanisat.
Dalam bentuk bahan mentah, karet alam sangat disukai karena mudah
menggulung pada roll sewaktu diproses dengan open mill/penggiling terbuka dan
dapat mudah bercampur dengan berbagai bahan-bahan yang diperlukan di dalam
13
13
Referensi
Rudianto,Agus.2012.Kompon Sol Sepatu.
Dikutip dari http://www.docstoc.com/docs/132870149/KOMPONSOL-SEPATU. Diakses pada tanggal 14 Januari 2016
Surya.2009.Laporan Pembuatan Kompon Sol Sepatu dan Adhesive2.
Dikutip
dari
http://www.scribd.com/doc/29548622/LaporanPembuatan-Kompon-Sol-Sepatu-Dan-Adhesive2. Diakses pada tanggal
14 Januari 2016
Anonim. 2013. Keunggulan Karet Alam Dibandingkan Karet Sintesis.
13
POLIT
EKNIK
ATK
Yogyakarta
2015
1.
2.
13
pula
melakukan
uji
vulkanisme
(cure)
pada compound karet serta dapat pula menguji elastisitas dan torsi pada karet
(Anonim,2014).
Rubber testing equipment rheometer biasa digunakan di industri karet
alami, industri compound, industri sepatu, industri kabel, industri rubber
silicon dan masih banyak lagi. Mempergunakan mesin pengujian sebagai alat
pendukung kegiatan industri merupakan salah satu solusi terbaik untuk
mengetahui standarisasi dan performa produk yang sudah dibuat, tentunya
dengan mencapai standarisasi tertentu akan menambah keunggulan produk
yang akan dihasilkan (Anonim,2014).
Menurut Abednego (1979) kompon karet adalah campuran karet
mentah dengan bahan-bahan kimia yang belum divulkanisasi.Karet yang
digunakan untuk kompon terdiri dari dua jenis, yaitu karet alam dan karet
sintetis.Karet alam adalah sumber karet yang berasal dari getah pohon
karet (lateks), yng diperoleh dengan menyadap/melukai kulit kambium pohon
karet.Karet alam memiliki beberapa karakteristik, yaitu:
a. Viskositas rendah
b. Ketahanan oksidasi tinggi
c. Impurity rendah.
13
karet
sebelum
proses
vulkanisasi
akan
bahwa
bahan
pencepat
adalahkatalisator
dalam
proses
13
warna
Meningkatkan daya tahan terhadap aging
Mengurangi kecenderungan untuk memisahkan diri dari permukaan
b) Filler (bahan pengisi)
Bahan Pengisi adalah bahan yang berfungsi untuk merubah atau
memperbaiki sifat fisis barang jadi karet, seperti daya tahan terhadap
gesekan, irisan, dll
c) Bahan pemvulkanisasi
Bahan penvulkanisasi adalah bahan kimia yang dapat bereaksidengan
gugus aktif pada molekul karet membentuk ikatan silang tigadimensi. Bahan
pemvulkanisasi yang pertama dan paling umum digunakanadalah belerang
yang khusus digunakan untuk memvulkanisasi karet alamatau karet sintetis
jenis SBR, NBR, IR, dan EPDM. Bahan-bahan lain yangdapat digunakan
adalah selenium, peroksida, oksida logam, dinitro benzene dll
d) Anti oksidan
Penambahan anti oksidan pada kompon karet akan menghambat karusakan
karet karena udara (O2) sinar matahari, dan ozon. Karet tanpaanti oksidan
akan mudah teroksidasi sehingga menjadi lunak kemudianlengket dan
akhirnya menjadi keras dan ratak-retak (aging). Pemakaian anti oksidan harus
13
berlaku
stres
ekstensional
atau
regangan
Selesai Pengujian
1. Pen dipindahkan pada posisi UP
2. Servo dan Time pada posisi OFF dan matikan motor.
3. Pengunci rotor dikendurkan.
13
13
13
POLITEKNIK A T K
Yogyakarta
2015
1.
2.
3.
Landasan Teori
a. Proses Pemberian Bentuk
Salah satu cara pemberian bentuk terhadap kompon karet adalah dengan
cara cetak tekan (press moulding) dan sekaligus dimasak pada mesin
kempa vulkanisasi (press vulkanisasi). Pada mesin kempa vulkanisasi
ganda bertingkat terdapat enam pasang plat tebal datar yaitu plat atas dan
plat bawah.Keenam plat datar tersebut pada bagian dalamnya terdapat
alur yang dapat dialirkan uap jenuh atau dipasang elemen listrik sebagai
sumber panas.
Plat atas tidak dapat bergerak, sedang plat bawah dipasang pada kempa
hidrolik sehingga dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.Dengan
13
setelah vulkanisasi berubah menjadi elastis, kuat dan ulet. Salah satu
syarat yang harus dimiliki karet agar dapat divulkanisasi dengan belerang
adalah memiliki ikatan rangkap pada rantai utamanya. Sistem vulkanisasi
belerang yang dipercepat dapat diterapkan untuk jenis-jenis karet yang
memiliki ikatan rangkap, yaitu :
1) Untuk perluan umum : karet alam (NR).Isoprerene Rubber (IR),
Polibutadiene Rubber (BR), Chlorobutil (CIIR) dan karet eyhylene
propylenediene monomer (EPDM).
2) Untuk keperluan khusus : karet nitril (NBR), karet butil (IIR),karet
bromo butyl (BIIR), Chlorobutil (CIIR) dan karet eyhylene
propylenediene monomer (EPDM).
Vulkanisasi karet alam biasanya dilakukanpada suhu sekiter 150 0C dan
suhu lebih tinggi (155 0C sampai 1600C) untuk karet sintetis jenis tertentu
(SBR dan IIR). Untuk memperoleh vulkanisat yang dapat matang
sempurna yaitu yang memiliki sifat fisika optimum, makakompon karet
dalam cetakan harus dikempa (ditekan) pada tekanan, suhu dan waktu
vulkanisasi tertentu.
4. Alat/mesin yang digunakan
1. Mesin Press
Mesin ini digunakan untuk pengepresan saat pencetakan out sole
2. Cetakan Mould
3. Totokan
4. Pengungkit
13
5. Sarung tangan
6. Gunting
7. Timbangan
5. Prosedur/Langkah Kerja
1. Nyalakan mesin press.
2. Panaskan cetakan mould dengan suhu 1400 C 1500 C.
3. Kompon di timbang sesuai dengan ukuran, model sepatu sesuai dengan
ketentuan ( anak- anak, pria, dan wanita).
Adapun ketentuannya sebagai berikut:
No
Jenis
29
30
37
Woman
215 Gr
229 gr
Man
Children
175 gr
4.
5.
6.
7.
180
g
r
39
g
231
r
g
400
r
-
40
41
425 gr
457 gr
13
13