tersebut akan berupa powder. Powder yang dihasilkan ada dua macam yaitu powder satuan besar dan
powder satuan kecil. Sebelum sampai ke konveyor belt, keduanya telah tercampur. Powder tersebut akan
disaring sebanyak tiga kali melalui konveyor belt lalu ditampung di silo dan siap untuk proses selanjutnya
yaitu proses Pressing. Silo yang ada di Body Preparation ini untuk silo powdernya ada 10 buah. Stok
maksimum dalam 1 silo adalah 190.000 m2.
Gambar4. Spray Drier
2. Pressing
Proses Pressing merupakan proses yang dilakukan setelah Body Preparation. Pada dasarnya proses
Pressing ini adalah proses yang membuat biscuit tile dari powder yang dihasilkan dari body preparation.
Output yang dihasilkan dari proses ini adalah suatu biscuit tile yang disebut green tile. Green Tile ini
merupakan bentukan dari suatu powder sehingga kekuatannya pun masih belum sempurna dikarenakan
masih banyaknya kadar air yang tersimpan di dalam tile.
Ada tiga tahap dalam Proses Pressing yaitu :
1. Proses transfer powder (dari Body Preparation ke Pressing)
Powder ditransfer dari silo powder yang terdapat pada Body Preparation dengan menggunakan
konveyor, menuju proses silo press. Sebelum ditampung dilakukan penyaringan sebanyak satu kali yaitu
saringan 50 Mesh. Setelah itu powder akan ditransfer ke plotting grid dan filler box. Plotting grid dan
filler box akan bergerak maju mundur untuk mengisi lower die box dengan powder sampai cetakan
penuh.
2. Proses pressing pada mesin press.
Proses Pressing pada FT 4 dilakukan 2 kali yaitu :
Press untuk membentuk kepadatan dan mengeluarkan udara dalam lower die box
pada saat punch turun. Besarnya tekanan yang diberikan + 30 Bar.
Press 2 merupakan press yang sebenarnya, yaitu dilakukan untuk
memadatkan green tile yang terbentuk sehingga akan lebih kuat. Tekanan yang diberikan lebih besar dari
yang pertama, yaitu sebesar + 280 Bar. Besarnya tekanan yang diberikan pada press tergantung pada
besarnya ukuran tile yang akan dibuat. Cetakan biscuit yang akan digunakan tidak sama dengan ukuran
tile yang sebenarnya. Ini dimaksudkan karena akan terjadi shringkage pada proses pembakaran. Toleransi
yang diberlakukan adalah sebesar 2 3 cm dari ukuran tile yang sebenarnya.
3. Proses finishing tile.
Setelah pada proses pressing dihasilkan green tile yang kemudian akan dimasukkan ke
kompensator, yaitu tempat penampungan sementara sebelum green tile masuk ke kiln. Dalam perjalanan
menuju kompensator, green tile mengalami proses scrapper, yaitu untuk membersihkan sisi-sisi dari green
tile yang masih tajam. Kemudian brushing untuk bagian atas dan bawah juga untuk membersihkan dari
kotoran. Setelah ketiga proses tersebut dilakukan, kemudian green tile akan di cek terlebih dahulu
sebelum masuk ke proses pembakaran. Pengecekan tersebut dilakukan secara visual yaitu dengan cara
melihat secara kasat mata apakah green tile tersebut cacat atau tidak. Jenis cacat yang dilihat adalah cacat
yang terjadi pada fisik tile dan sudah mempengaruhi bentuk tile. Pengecekan ini dilakukan setiap 2 jam
sekali dan dilakukan juga pengecekan terhadap ukuran masing-masing sisi dan ketebalannya. Apabila
terjadi penyimpangan yang cukup signifikan dan terjadi terus menerus maka Supervisor Pressing berhak
untuk menghentikan proses sementara untuk mengkonfirmasikan ke pihak Body Preparation. Untuk green
tile yang dianggap cacat tidak langsung dibuang tetapi akan digunakan lagi sebagai powder untuk dipakai
pada Body Preparation.
3. Biscuit Firing
Proses Biscuit Firing merupakan proses pembakaran Green Tile menjadi biscuit dengan
menggunakan mesin kiln. Proses ini juga ditujukan untuk membuat biskuit tile lebih kuat dari green tile,
karena dalam pembakaran kadar air yang terdapat dalam green tile terserap sehingga membuat biskuit tile
lebih kuat dari green tile. Green Tile tidak boleh mengandung air mekanis > 8% dari berat kering dan
moisture contentnya tidak boleh lebih dari 5,5 %. Proses Biskuit Firing ada 4 tahapan yaitu :
- Drying
- Pre Heating
- Firing
- Colding
Pada proses biskuit firing, terdapat beberapa urutan proses sebelum menjadi biskuit tile. Urut-urutan
proses pemanasan tersebut adalah :
a. Drying
Proses drying merupakan awal dari proses biscuit firing. Pada proses ini green tile disemprot
dengan udara panas pada suhu 200 250 C. Proses ini dilakukan selama + 17 menit dari total proses
biscuit firing dengan panjang jalur 35,7 m. Untuk tile dengan single firing tidak melalui proses ini tetapi
langsung menuju Glaze Application lalu baru dibakar pada Glost Firing. Diatas drying terdapat burner
(bahan bakar dari gas LNG). Disamping burner terdapat recycle fan yang berfungsi menghisap udara luar
lalu dialirkan ke burner dan disemburkan ke dalam dryer yang terdapat green tile.
b. Pre Heating
Proses Pre Heating adalah proses dimulainya green tile akan dibakar. Proses pre heating
diperlukan karena tidak mungkin green tile langsung diberi suhu yang sangat panas karena akan
mengakibatkan green tile patah/pecah. Suhu yang digunakan pada proses ini adalah + 800 1000 C.
c. Firing
Proses selanjutnya adalah firing. Ini merupakan hal utama dari biscuit firing. Disini green tile
dibakar dengan suhu yang paling tinggi untuk menyerap kadar air agar berkurang sebanyak mungkin.
Pada proses firing ini menggunakan suhu sebesar 1010 - 1058 C.
d. Colding
Colding merupakan proses kebalikan dari drying. Disini yang disemprotkan adalah udara
dingin yang berfungsi untuk menurunkan suhu tinggi yang ada pada biscuit tile. Udara panas dihisap
keluar, sebagai gantinya udara dingin dihembuskan oleh cold air fan. Udara dingin ini akan membuat
suhu biscuit tile turun menjadi 650 - 450 C. Kemudian biscuit tile yang keluar ditaruh di storage untuk
kemudian diangkut untuk proses selanjutnya.
4. Glaze Preparation
Proses Glaze Preparation ini merupakan proses awal sebelum Glaze Application. Proses ini
bertujuan untuk mempersiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat permukaan depan tile
yang bermotif atau memiliki suatu corak tertentu. Bahanbahan tersebut adalah untuk mempersiapkan
engobe, glasur, dan pasta yang akan digunakan pada proses Glaze Application. Formulasi untuk engobe,
glasur, dan pasta akan diproses di laboratorium. Berikut ini akan digambarkan diagram alir proses pada
Glaze Preparation.
Gambar6. Diagram Alir Glaze Preparation
Engobe
Engobe berfungsi untuk menghubungkan dan menyatukan antara body dengan glasur, diletakkan
pada lapisan pertama. Selain itu, engobe juga berfungsi untuk penahan air yang datang dari bagian
belakang tile sehingga tidak tembus ke bagian depan. Engobe ada juga yang dipakai di bawah tile yang
biasa disebut E.U.T (Engobe Under Tile). E.U.T berfungsi untuk menjaga tile agar tidak lengket pada
roller kiln dalam proses pembakaran. Formula dasar untuk Engobe antara lain :
Sodium Feldspar
Clay
Zircobit
Kaolin
Bentoinite
Silica
Frit
Glasur / Glaze
Glasur merupakan bahan yang melapisi keramik dan sebagai warna dasar dari keramik, serta
mengatur tingkat kilapan dari keramik. Bahan untuk glasur banyak mengandung frit. Bahan dasar frit
adalah silica, sehingga tidak mudah larut dalam air. Untuk memberi warna pada glasur, dapat dilakukan
dengan mesin ball mill atau pada tangki.
Formula dasar pada glasur antara lain :
FAB 41704
FJ 328
FAT 40477
Zircobit dan Kaolin SFF
Pasta
Pasta digunakan untuk memberikan warna pada motif yang digunakan. Pasta dibuat dengan
mesin mikronet untuk rotocolor jam, sedangkan untuk printing 2 jam. Formula dasar dalam
pembuatan pasta antara lain :
FLT 567
PS 98
Kaolin SFF
Bentoinite
Stain / Pigmen
Inkoil / Minyak
Formula dasar tersebut tinggal ditambah zat pewarna dengan komposisi tertentu.
Ball Mill
Bagian laboratorium mempersiapkan formula dari glasur / engobe / pasta yang akan dibuat dan
memberikannya pada operator produksi untuk ditimbang. Bahan-bahan yang telah ditimbang kemudian
dimasukkan ke ball mill untuk digiling selama 10 13 jam. Namun proses ini dapat lebih lama bila
spesifikasi belum tercapai. Penggilingan dilakukan dengan batuan alubit seperti yang terdapat pada ball
mill, body preparation, dengan kecepatan tertentu. Kemudian dicampur dengan air sebanyak 32 % dari
total berat kering material. Batu alubit berbentuk bola dengan 3 macam ukuran kecil (25 %), sedang
(50%), dan besar (75 %). Pada FT 4 terdapat 23 buah ball mill dengan spesifikasi:
Ball mill 6000 kg = 7 buah
Ball mill 2000 kg = 6 buah
Ball mill 800 kg = 2 buah
Ball mill 300 kg = 2 buah
Ball mill 200 kg = 2 buah
Ball mill 200 kg = 2 buah
Ball mill 150 kg = 2 buah
Ball mill 100 kg = 2 buah
Jika spesifikasi dari glasur/engobe/pasta dicapai sesuai formula (densitas, viskositas, residu, dan warna
untuk pasta), maka ditransfer ke tangki storage menggunakan pompa (wellden pump) yang menggunakan
tenaga angin serta selang yang panjang. Ball mill dibersihkan setelah pemakaian. Untuk glasur 2 6 kali
pemakaian, engobe 4 8 kali, dan pasta 6 10 kali.
Pengecekan
Pengecekan yang dilakukan untuk gkasur, engobe, dan pasta meliputi pengecekan terhadap
density, viscosity, residu serta pengecekan secara visual. Pengecekan density menggunakan piknometer
200 cc dengan standar sebagai
berikut:
Untuk Engobe : 1800 2000 gram / liter
Untuk E.U.T : 1100 1500 gram / liter
Untuk Glasur : 1800 2000 gram / liter
Untuk Pasta : 1600 2000 gram / liter
Selain pengecekan diatas, dilakukan juga pengecekan yang dilakukan oleh central laboratory yang
meliputi : fusin flow, gallenkamp spindle, E, H. E dan H merupakan pengecekan terhadap
kecocokan pewarna dari pasta terhadap standar yang telah ditetapkan. Standar < 0,5. Pada proses kerja
Glaze Preparation setelah dimiling di ball mill dilakukan pengecekan, antara lain:
Color
Pengecekan color dilakukan dengan alat yang bernama chronometer.
Surface
Pengecekan surface atau cacat permukaan dilakukan dengan kasat mata, misalnya cacat
pinhole (lubang jarum).
Glossiness
Pengecekan glossiness/kemengkilapan dilakukan dengan alat glossymeter.
Autoclaf
Pengecekan autoclave (autoclave) adalah pengecekan apakah keramik tersebut mempunyai ketahanan
cuaca yang baik. Ini dilakukan dengan alat autoclave. Alat ini untuk menguji cacat retak rambut (crazing).
5. Glaze Application
Proses glaze application ini merupakan proses pengaplikasian glasur/engobe/pasta pada biscuit
tile. Glasur/engobe/pasta yang digunakan berasal dari glaze preparation. Biscuit tile berasal dari biscuit
kiln yang ditampung pada biscuit storage. Pada proses single firing dilakukan secara direct yaitu setelah
biscuit tile keluar dari mesin press langsung masuk ke mesin drier lalu keluar daru drier masuk ke glazing
line. Itu semua dalam line / jalur yang menggunakan conveyor.
6. Gloss Firing / Kiln
Proses gloss firing ini merupakan proses yang paling penting karena pada tahapan inilah proses
pembentukan keramik yang sesungguhnya terjadi. Proses gloss kiln adalah proses pembakaran tile yang
telah diaplikasi untuk mematangkan glasur. Temperatur dan lamanya pembakaran akan sangat
mempengaruhi kualitas tile yang dihasilkan. Pembakaran terjadi di roller kiln, yang terbagi atas 43 tahap,
panjang 90,3 meter, lebar 2,5 meter dengan cycle / lama pembakaran 36 menit. Bahan bakar yang
digunakan berupa gas alam cair yang dialirkan melalui pipa, tetapi gas alam itu disaring terlebih dahulu
supaya tidak ada kotoran masuk ke dalam kiln. Pembakaran dilakukan dari dua arah yaitu atas dan bawah
dari green tile. Berikut adalah diagram alir proses gloss firing / kiln.
Gambar8. Diagram Alir Proses Gloss Firing