IDENTIFIKASI AWAL
2.1
Mesin Ballmill
2. Proses Penyaringan
Mesin
Pompa
Pompa Piston
Spray
Spray Dryer
Mesin Pressing
1. Proses Pembakaran
Proses pembakaran keramik dapat diklasifikasikan ke
dalam tiga jenis, yaitu :
a) Single firing
Yaitu proses pembakaran keramik dengan satu kali
pembakaran. Umumnya, jenis pembakaran ini digunakan
untuk menghasilkan keramik lantai karena dengan single
firing, keramik yang dihasilkan memiliki bending strength
yang relatif lebih tinggi. Dengan bending strength yang tinggi
keramik lantai diharapkan akan mampu untuk menahan
beban yang cukup berat. Single Firing biasanya untuk
keramik lantai dimana antara Body dan Glaze dibakar dan
matang secara bersamaan.
b) Double firing
Yaitu proses pembakaran keramik dengan dua kali
pembakaran. Umumnya jenis pembakaran ini untuk
memproduksi keramik dinding karena dengan double firing,
keramik yang dihasilkan akan memiliki permukaan yang
relatif lebih mengkilap dan biasanya lebih tahan gores
daripada produk yang dibakar dengan satu kali pembakaran.
Double Firing biasanya digunakan untuk membuat keramik
dinding dan melalui dua tahap pembakaran yaitu :
Pembakaran pembentukan Biscuit (Green Tile yang telah
dibakar) dan Glost Firing, pada proses ini Biscuit yang telah
dilengkapi dengan Glaze dibakar untuk mendapatkan hasil
yang baik.
c) Third Firing
Di zona ini bahan (tile dan glasir) pada proses ini akan
hilangnya air Hidrokopis dan air Hidrat (air kristal) terjadi
pada temperatur 350 800C, tahapan proses Preheating
yang tak sempurna akan mempengaruhi proses bakar pada
temperatur yang lebih tinggi.
b) Firing
Di Proses ini oksida oksida akan mengalami perubahan
susunan atom-atom solid menjadi cair dengan cara melebur
sehingga bahan keramik tersebut benar benar matang dan
menjadi padat karena tertutup bahan gelas.
c) Cooling
Di proses ini keramik yang telah melewati zona firing di
dinginkan secara perlahan agar pada saat keluar dari kiln
mampu beradaptasi dengan suhu ruangan.
8. Proses Sorting
Proses ini merupakan proses pengamatan yang terfokus pada
tampilan motif, brightess, dan shading. Produk yang
mengalami crack atau pecah bisanya jarang ditemukan pada
unit ini. Hal ini disebabkan karena produk yang masuk
kedalam unit polishing telah disortir agar bebas dari crack.
Pengecekan lainnya dilakukan terhadap planaritas produk,
seperti cembung atau cekungnya bentuk tile.
Produk yang tidak sesuai standar akan diberi tanda dan
disortir berdasarkan tanda tersebut. produk dengan tanda
yang sama akan diambil dari dari conveyor dan disimpan
diatas pallet. Selannjutnya pallet diangkut oleh Forklift
menuju unit packing.
Pada unit sorting ini, produk akan diklasifikasikan menjadi
produk Kualitas 1 (KW 1), kualitas 2 (KW 2), kualitas 3 (KW
3), atau rejected.
9. Proses Packing
Proses packing dilakukan secara manual yang dikerjakan oleh
pekerja atau karyawan, pada proses packing ini termasuk juga
proses pengikatan keramik yang telah di masukkan ke dalam
kardus dan kemudian diikat dengan tali, yang dikerjakan
secara manual juga. Selanjutnya Produk tile (keramik) di