Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KEGIATAN

“ Pelatihan Produksi Ubin Keramik di PT. CJFI – Indramayu “

A. Tujuan Pelatihan
- Mengetahui Alur Produksi Ubin Keramik
- Menambah wawasan terkait Ubin Keramik

B. Waktu Pelatihan
Pelatihan Produksi Ubin Keramik di PT. Chang Jui Fang Indonesia (PT. CJFI)
dilaksanakan pada tanggal 10 sampai 11 Agustus 2023 di PT. CJFI yang berlokasi di
Jl. Raya Losarang km 71, Desa Pangkalan, Losarang 45253, Indramayu.

C. Peserta Pelatihan
Kegiatan ini diikuti oleh Seluruh Karyawan PT. Solusi Sertifikasi Nasional Indonesia
(PT. SSNI), diantaranya;
1. M. Satrio Hadiid Adiguno
2. Anadita Anggraini
3. Syahrul Ramadhan
4. Rizqi Alawiyah Wijaya

D. Laporan Pelatihan
Pelatihan Alur Produksi Ubin Keramik dilakukan selama 2 hari dari tanggal 10 – 11
Agustus 2023. Perjalanan menggunakan mobil operasional kantor dengan waktu
tempuh selama ± 4 jam menuju ke lokasi penginapan pada tanggal 9 Agustus 2023.

Pada hari pertama kegiatan, tanggal 10 Agustus 2023 dimulai dengan pembukaan dari
pihak PT. CJFI dan juga pihak PT. SSNI. Pelatihan diawali dengan pemaparan terkait
Pengetahuan Alur Produksi Ubin Keramik yang dijelaskan oleh Bapak Slamet
Wahyudi secara lisan dan juga ditunjukkan Video Pembuatan Ubin Keramik di Pabrik
tersebut. Kemudian dilanjut dengan berkeliling Pabrik untuk melihat secara langsung
Proses pembuatan keramik hingga pukul 16.00 yang didampingi oleh Karyawan
Lapangan.

Selanjutnya pada hari ke 2, tanggal 11 Agustus 2023 kunjungan dilanjutkan dengan


melihat tahap akhir dan juga pengecekan kualitas hasil proses dan juga bahan jadi,
selain itu dijelaskan juga terkait kemasan dan sharing mengenai SNI ISO 13006:

E. Materi Pelatihan
Garis besar tahapan transformasi bahan baku menjadi Ubin :

Bahan
Slip Powder Greentile
Baku

Produk Green tile


Tile
Terkemas berglasir
Secara lebih rinci, terdapat beberapa tahapan proses dalam pembuatan Ubin
Keramik, Seperti:

1. Bahan Baku.

Untuk menghasilkan Ubin Keramik yang berkualitas, maka PT. CJFI sangat
mengutamakan kualitas bahan baku maupun bahan pendukung yang akan
digunakan dan memastikannya selalu tersedia.
Oleh karena itu, setiap ada bahan baku yang datang akan dilakukan pengecekan
terlebih dahulu. Jika Bahan Baku telah memenuhi standar maka Bahan disimpan
di Gudangnya masing – masing. Bahan baku yang belum sesuai dengan standar
akan dilakukan komplain terlebih dahulu untuk selanjutnya dicek dan jika
memang tidak sesuai maka dilakukan pengiriman ulang bahan baku yang baru
dengan tetap dilakukan pengecekan.

2. Preparasi

- Preparasi Body

PT. CJFI menggunakan Bahan Baku Berupa berbagai macam bebatuan (clay
dan feldspar) dan bahan lainnya dengan komposisi tertentu. Feldspar dengan
ukuran yang masih besar perlu diperkecil dan dihancurkan terlebih dahulu.
Selanjutnya, seluruh bahan dimasukkan kedalam Ballmill dan digiling selama
8 jam. Setelah itu, Bahan Baku yang telah diolah akan menghasilkan Slip
(Berbentuk Cair seperti Bubur).

Slip hasil Ballmill kemudian dilakukan pengetapan dan disaring untuk


selanjutnya dialirkan ke dalam Mixer Tank. Di dalam mixer tank terdapat
beberapa mixer untuk mengaduk slip agar tidak padat dan tidak kering serta
homogen yang berada dibawah tanah.
Tahap selajutnya slip dipompakan ke atas menuju pray Drier. Disebut spray
drier karena slip dispraykan dalam sebuah ruang/ tanki yang bersuhu tinggi
hasil uap panas dari pembakaran batu bara ditambahn gas. Hasil dari proses
ini berbentuk powder, selanjutnya Powder disimpan kedalam Sillo Melalui
Conveyor dengan tujuan untuk menstabilkan kadar air selama 24 jam.

- Preparasi Engobe dan Glaze


Bahan glaze yang telah disiapkan sesuai formula dimasukkan kedalam
ballmill glaze untuk di milling. Hasil dari ballmill kemudian dilakukan
pengetapan dan penyimpanan di mixer engobe dan glaze sebelum digunakan.
Sama halnya dengan preparasi body, di dalam mixer tank terdapat beberapa
mixer untuk mengaduk slip agar tidak padat dan tidak kering serta homogen
3. Produksi

Powder yang terdapat dalam Sillo siap diolah menjadi Green tile (Keramik
Mentah) dengan cara di cetak Menggunakan Mesin Press dengan posisi bagian
bawah keramik di atas dan setelah dipress bagian bawah keramik dibalik menjadi
berada di bawah. Kemudian Green Tile diangkut ke dalam mesin pengering
dengan bahan bakar gas untuk mengurangi kadar air yang terkandung didalamnya
sehingga tekstur green tile menjadi lebih keras dan siap dilapisi engobe dan glaze
Sebelum dilapisi dilakukan pendinginan, pembersihan, dan dispray dengan air
terlebih dahulu terhadap permukaan keramik agar proses pelapisan sempurna Jika
kondisi green tile terlalu kering akan menyebabkan banyak masalah, salah
satunya berlubang-lubang.

Ubin keramik biasanya memiliki Warna, Motif dan Tekstur yang berbeda. Bagian
tersebut merupakan Glasur Keramik yang terdiri dari beberapa lapisan
diantaranya:
a. Engobe
Sebagai Lapisan dasar dari Glasur Keramik yang bertujuan sebagai perekat
lapisan berikutnya, Maka sebelum Keramik diberi Lapisan Engobe perlu
dibersihkan dari kotoran dan debu terlebih dahulu.
b. Glaze
Lapisan Selanjutnya setelah engobe adalah Glaze. Lapisan ini bertujuan
memberikan sifat mengkilap seperti kaca pada permukaan keramik dengan
cara Material Glasir dilapigkan secara merata pada saat keramik melewati
conveyor.
c. Printing
Pada tahap ini, untuk keramik selain keramik polos yang telah dilapisi glasir
maka akan diberikan corak atau Motif dengan menggunakan digital Printing
sesuai dengan desain yang telah ditentukan dan diinginkan.

Ubin Keramik yang telah di Print kemudian masuk ke loading sebelum dibakar
dalam Kiln dengan tujuan apabila terjadi kendala pada mesin produksi
sebelumnya, proses pembakaran dalam kiln tetap berjalan. Panjang Kiln ± 30m
selama ± 45 – 60 menit dengan pengkondisian pada suhu tertentu. Hasil ubin
keramik setelah keluar dari kiln menjadi lebih mengkilap.

5. Penyortiran
Cacat pada Ubin Keramik dapat terlihat setelah selesai Pembakaran, maka
sebelum Masuk proses packing keramik harus disortir terlebih dahulu. Proses
penyortiran dilakukan sebanyak 2x. Penyortiran pertama dilakukan secara visual
oleh 2 operator yang bertugas dengan memberikan tanda kualitas berdasarkan
kondisi permukaan ubin. Penyortiran kedua dilakukan melalui Mesin yang mampu
mendeteksi dan memisahkan ubin berdasarkan Kualitasnya.

6. Pengepakan
Proses yang terakhir yaitu pengepakan. Ubin Keramik yang telah disortir sesuai
kualitasnya dan sesuai dengan syarat mutu yang ada dilakukan packing dan
identifikasi produk tersebut untuk selanjutnya disimpan digudang penyimpanan.

Glasur
Lapisan 10%
Engobe

Body Body 90%


F. Lampiran

LAMPIRAN 1
(Dokumentasi Kegiatan)
Lampiran 2
(Daftar Hadir)
Lampiran 3
(Sertifikat Pelatihan)

Anda mungkin juga menyukai