Disusun Oleh :
2019
PT Chang Jui Fang Indonesia merupakan pabrik yang bergerak dalam bidang
industri keramik lantai dan dinding, yang beralamat di Jalan Raya Losarang KM 71
Desa Pangkalan, Losarang, Indramayu, Jawa Barat. PT Chang Jui Fang Indonesia
memproduksi 2 macam keramik yaitu keramik lantai (floor tile) dan keramik dinding
(wall tile). Keramik lantai dan keramik dinding memiliki warna body merah.
Terhitung sampai 31 Desember 2013 PT Chang Jui Fang Indonesia memiliki jumlah
line produksi sebanyak 11 line yaitu line A, B, C, D, E, F, G1, G2, H, I, J, dan K.
Masing – masing line produksi terdiri dari proses pressing, Drying, Glazing Line,
Pembakaran (Kiln), dan Sortir Packing. Untuk saat ini line B, E dan F tidak produksi.
Target total produksi pertahun untuk semua line mencapai angka kurang lebih
27.375.000 Box (m2).
Secara umun bahan keramik terdiri dari fasa yang merupakan senyawa antara
unsur logam dan bukan logam. Senyawa ini mempunyai ikatan ionik dan/atau ikatan
kovalen jadi sifat-sifatnya berbeda dengan logam. Kebanyakan fase keramik
mempunyai struktur kristalin. Dibanding dengan logam, struktur kristal bahan
keramik lebih rumit. Secara garis besar tahapan proses pembuatan keramik adalah
sebagai berikut: A. Preparation terdiri dari Body Preparation, Engobe ,and Glaze
Preparation Pasta Preparation B. Production terdiri dar Press ,Dryer, Glazing Line
,Printing Loading,dan Kiln (Pembakaran) yang terakhir Finishing terdiri dari
Packing dan Gudang Penyimpanan Produk.
PT Chang Jui Fang Indonesia diambil dari nama salah satu pemegang
saham yang selanjutnya ditambahkan kata Indonesia. PT Chang Jui Fang
Indonesia merupakan pabrik yang bergerak dalam bidang industri keramik
lantai dan dinding, yang beralamat di Jalan Raya Losarang KM 71 Desa
Pangkalan, Losarang, Indramayu, Jawa Barat. Pabrik ini didirikan pada
tanggal 23 Mei 1996 dengan akta notaris, dan pada tanggal 1 Januari 1997
baru mulai produksi. Kantor pusat PT CJFI beralamat di Jalan Raya Jembatan
III, Komplek Pluit Mas Blok AA No. 1 Jakarta.
Produk utama PT. CJFI diawali brand atau merk dagang bernama
“Kita”, yang dapat diterima pasar terutama pada kalangan tertentu. Pada tahun
1999 diputuskan untuk menambah brand yaitu “Picasso”, yang bertujuan
lebih memperkokoh penguasaan pasar dan meningkatkan jangkauan segmen
pasar yang lebih tinggi. Selain itu pula dipersiapkan motif – motif, warna
serta surface yang bernuansa alami dan lembut, serta disiapkan tenaga –
tenaga professional dan peralatan yang memadai. Motif rustic, emboss,
surface semi glossy dengan warna – warna lembut adalah ciri-ciri yang sangat
diminati pada segmen ini. Sehingga berbagai pilihan ukuran terus bertambah
dengan ukuran-ukuran yang cederung besar. Pada tahun 2004 dilahirkan
brand yang diberi nama “Athena” dengan motif-motif yang eksklusif.
Tidak hanya hal tersebut diatas saja yang di jadikan pondasi dalam
penguasaan pasar, tapi pencapaian target kualitas dan kuantitas pun juga
merupakan pondasi sekaligus pilar-pilar untk membangun segmen-segmen
pasar yang kokoh. Hal ini diikuti pula dengan pengembangan tipe atau trend
prduk yang terjadi di pasar. Disamping itu inovasi–inovasi produk pun terus
ditawarkan dipasar. Dengan semakin ketatnya tuntutan kualitas, maka
perbaikan system pengendalian mutu pun terus dilakukan dan saran- saran
serta masukan para pelanggan pun menjadi tempat yang sangat penting, agar
VISI
MISI
PT. CJFI menerapkan total komitmen dalam kualitas dan inovasi produk.
Dengan mutu dan desain sesuai perkembangan pasar melalui sumber daya
manusia dan teknologi yang memadai serta melakukan pengendalian standar
spesifikasi yang konsisten.
KEBIJAKAN MUTU
Gudang
Karton Pos Satpam
Mess Karyawan
Gudang G & G & E Prep. Ruang Mou
E Workshop ld
Gudang A
Gudang C Gudang D
Alumina dapat diperoleh dari clay tetapi masih banyak komponen lain
yang terkandung di dalam clay.
Feldspar
Talk berbentuk seperti butiran dan juga powder. Talk berfungsi untuk
menurunkan COE, dan meningkatkan viscositas.
Seng Oksida, ZnO
Material ini bersifat racun dan perlu di fritz bila digunakan, material ini
digunakan sebagai pembentuk lapisan glasir kusam.
b. Powder
Adalah proses aplikasi dimana hasil uji antara window test dan
plate printing warnanya sudah sesuai, maka diaplikasikan pada
Roller Silicon dengan gambar penuh dan menyiapkan pasta
untuk skala produksi.
Bahan baku keramik yang digunakan memiliki sifat fisik dan sifat
mekanik sebagai berikut :
Alumina (Al2O3)
Silica sand merupakan bagian terbesar dari pasir. Silica sand terbentuk
secara alami sebagai kuarsa dan jika diberi warna akan membentuk
batuan permata. Silica sand berbentuk bubuk halus dan berwarna coklat
keabu – abuan. Kandungan silika dalam silica sand memiliki densitas
2,65 g/cm3 pada temperatur kamar dan titik leburnya 1710 °C. Dalam
bentuk batuan silica sand berwarna putih dan hanya larut dalam asam
hidrofluorida.
Feldspar
baku keramik, glasur, bahan pengisi plastik dan bahan pencampur dalam
pembuatan cat dan kertas.
Zircobit (ZrSiO4)
Keramik yang baik harus memiliki kelurusan tepi artinya tepi dari
keramik tersebut tidak ada yang bengkok atau tidak rata.
o Kesikuan (Rectangularity)
Keramik yang baik tidak boleh tembus air, contoh bila body keramik
di tetesi air, maka pada permukaan keramik tersebut tidak ada noda
air yang tembus.
o Water Absorption
Floor Tile yang baik harus memiliki WA yang rendah agar permukaan
tidak terlalu licin, sehingga tidak akan tergelincir bila berjalan di
atasnya. Sebaliknya, wall tile yang baik harus memiliki WA yang tinggi
agar dapat menempel di dinding dengan kuat. Ha tersebut dikarenakan
cara pemasangan secara vertikal dipengaruhi oleh gaya gravitasi.
o Tahan Terhadap Abrasi
Keramik yang baik harus tahan terhadap asam dan basa artinya jika
permukaan keramik tersebut di tetesi dengan asam kuat ataupun basa
kuat dan dibiarkan selama 15 menit, maka pada permukaan tersebut
tidak timbul defect yaitu perubahan warna yang memudar.
o Ketahanan terhadap bahan – bahan pembersih rumah tangga
Keramik yang baik harus memiliki ketahanan terhadap bahan – bahan
pembersih rumah tangga, artinya jika keramik dibersihkan dengan
menggunakan bahan – bahan pembersih rumah tangga maka tidak ada
defect – defect yang timbul pada permukaan keramik tersebut.
a) Kwalitas 1
1.3.3. Pemasaran
Brand PICASSO
Brand KITA
Brand ATENA
B. Luar Negeri
1. President Commisioner
3. President Director
Masing – masing departemen terdiri dari beberapa bagian yang dikepalai oleh
seorang kepala. Sedangkan kepala bagian membawahi beberapa kepala seksi
yang bertugas mengkoordinir tugas – tugas kepala regu dan seorang kepala
regu membawahi beberapa orang operator.
Sistem Ketenagakerjaan
Jumlah karyawan PT Chang Jui Fang Indonesia dari tahun ketahun mengalami
fluktuasi sesuai dengan tingkat kebutuhannya. Data selama tiga tahun adalah
sebagai berikut :
Status
Jabatan Tetap Kontrak Jumlah
Manager 1 - 1
Kepala Departemen 6 - 6
Kepala Bagian 17 - 17
Kepala Seksi 42 - 42
Staff 62 10 72
Status
Jabatan
Tetap Kontrak Jumlah
Operator Lepas - 56 56
Jam Kerja
Waktu Istirahat
Hari Pendek
Di beberapa bagian, jam kerja shift tersebut ada perbedaan sesuai dengan
kebutuhan.
B. Non Shift
SERTIFIKASI
1 Preparation 11 5 5 6
2 Produksi 2 4 7 17 6
3 HRD 4 3 3 2
4 Produksi 1 4 5 13 2
5 Engineering 26 6 8 2
6 Bongkar Muat 5 1 0 2
PPIC, Gudang &
7 1 1 0 1
Sekretaris
8 QC / QA 0 1 1 1
9 Accounting 0 0 0 0
10 IT / EDP 1 0 0 0
Adm. Produksi &
11 1 1 0 0
Forklift
12 R&D 0 0 1 0
13 Proyek 4 0 0 0
Jumlah 60 30 48 22
Tabel 1.4 Data Kecelakaan Kerja berdasarkan Jenisnya Periode Tahun 2011
Jumlah 22
Limbah di PT CJFI berupa limbah padat dan limbah cair. Limbah padat
berupa affal ( body keramik yang reject seperti sompel, dan pecah sebelum
dibakar baik sebelum atau sesudah dilapisi engobe dan glaze), dan chamo
(keramik yang pecah pada saat proses pembakaran dan pada saat uji final
product test) . Limbah cair berupa slip body, engobe maupun glaze yang
dihasilkan dari proses pengecekan standart raw material (IRM) dan QC
proses, sisa proses produksi dan sisa hasil milling. Penanganan untuk limbah
padat yang berupa chamo dan affal digunakan kembali dalam proses
pembuatan keramik dengan formula tertentu (recycle). Sedangkan untuk
limbah cair diolah secara fisika dengan metode pengendapan. Endapan yang
berupa clay digunakan kembali (recycle) untuk formula body, untuk limbah
cair dari engobe dan glaze setelah diendapkan digunakan kembali untuk
formula engobe (recycle). Air yang cukup keruh hasil dari pengendapan clay,
engobe dan glaze dialirkan ke kolam penampung kemudian air ini diolah
kembali sebagai air RO. Sebagai catatan seluruh air limbah tidak dibuang ke
luar lokasi pabrik melainkan disirkulasi. Berikut diagram alir penanganan
limbah cair baik limbah cair body maupun engobe dan glaze..
Lab.QC IRM & Proses
Body Preparation
Bak Equalisasi Bak
penampungan
Secara garis besar tahapan proses pembuatan keramik adalah sebagai berikut:
A. Preparation
1) Body Preparation
3) Pasta Preparation
B. Production
1) Press
2) Dryer
3) Glazing Line
4) Printing
5) Loading
6) Kiln (Pembakaran)
C. Finishing
1) Packing
A. Preparation
1. Body Preparation
Proses Crushing
Bahan mentah dari bagian body ini sebagian besar terdiri dari clay dan batu
– batuan (feldspar), dimana batu – batuan tersebut besarnya ada yang
mencapai diameter 20 cm bahkan lebih. Karena terlalau besar untuk
diproses maka dilakukan penggilingan dengan mesin crusher (hanya
khusus untuk material jenis batu). Batuan tersebut selama proses crusher
akan melewati 3 proses yaitu jaw crusher, roll crusher dan cone crusher
dengan hasil yang di harapkan batu tersebut berdiameter dibawah 4 mm.
Proses Penimbangan
Bahan mentah dari glazur dan engobe terdiri dari fritz, kaolin, clay,
feldspar, zirconium silica, alumina, pasir, pewarna dan bahan
lainnya. Bahan tersebut ditimbang dengan formula yang telah
ditentukan, lalu dimasukan kedalam ball mill dan ditambah dengan
air sebanyak 30 - 32.73 % dari total material
.Alubite ball mempunyai fungsi yang sama dengan silica pable, yaitu
sebagai mediator penghalus material. Setelah semua material siap,
maka penggilingan dilakukan selama 6 jam.
Proses Filtering
Setelah slip engobe atau glaze keluar dari ball mill, slip tersebut yang
sudah berbentuk glazur atau engobe cair disaring dengan
menggunakan saringan sebesar 120 mesh. Kemudian slip tersebut di
alirkan melalui pipa ke dalam mixer tank produksi dan siap untuk
digunakan.
3. Pasta Preparation
Mesin Pressing
Glazzing Line
Pada tahap ini dilakukan pelapisan bagian body dengan engobe dan
glazur. Body dibawa dengan menggunakan vanbelt dan bergerak
melewati alat yang bergerak untuk melapisinya. Ada dua metode
yang dapat digunakan pada saat melakukan pengglazuran, yaitu
metode disk, dan cerablade. Disc adalah pengaplikasian engobe dan
glaze yang menggunakan sistem penyemprotan. Pada disc terdapat
lubang – lubang yang menyemprotkan engobe atau glaze dan dapat
berputar. Disc terletak pada sebuah ruang yang tertutup. Engobe atau
glaze yang disemprotkan diperoleh dengan cara dipompa dari mixer.
Engobe atau glaze yang berlebihan dialirkan ke bagian belakang
ruang penyemprot, kemudian dialirkan kedalam tangki penampung.
Selain metode disc, menggunakan metode cera blade. Cerablade
adalah metode pengaplikasian engobe dan glaze dengan sistem
tuang. Perbedaan antara kedua metode ini antara lain terletak pada
hasil pengglazurannya, untuk metode disc biasanya digunakan untuk
tipe keramik biasa sebab hasilnya lebih gelap. Sedangkan metode
campana biasanya digunakan untuk keramik glozy sebab hasil
pengglazurannya lebih tebal dan lebih mengkilap.
Proses Printing
Loading in Kiln
Temperatur
Keterangan
e (°C)
Temperatur Keterangan
e (°C)
800 – 950 Terjadi dekarbonisasi yang disertai pembebasan
CO2
700 – 1200 Terbentuk fase kristalin baru yang terdiri dari
silikat dan aluminat kompleks.
Zona ini memiliki temperature operasi antara 400 – 900 °C, yang
berfungsi untuk menghilangkan gas-gas karbon.
Firing Zone
c) Oksidasi besi fero dan bahan organik pada suhu 350 – 900 °C
C. Finishing
a) Ball Mill
Sumber : maulhidayat.wordpress.com
Sumber : www.researchgate.net
b) Crusher
Sumber :http://www.batupecah.com
c) Mixer
d) Spray Dryer
Sumber : http://thai.spray-dryingmachine.com
e) Silo Tank
f) Mesin Press
Di PT Chang Jui Fang terdapat 9 mesin press dengan nama merk sama
semua yaitu SACMI dengan tipe mesin dan no seri mesin yang berbeda –
beda (terlampir).
Gambar 10. Mesin Press
g) Horizontal Dryer
Tipe Mesin :
No Seri Mesin :
H. Drier Press G1 – I : 14931, 000344, 000345
h) Alat Printing
a) Silicon Rubber
Salah satu jenis silicon rubber yang digunakan adalah rotocolor. Alat
ini dioperasikan secara otomatis dengan menggunakan pasta.
b) Digital Printing
Merupakan salah satu jenis alat printing yang digunakan untuk proses
pemberian motif pada permukaan keramik secara otomatis
menggunakan tinta.
Spesifikasi alat printing :
Merk : Rotocolor
Tipe mesin : 0100554052 S4-LL
j) Kiln
a. Pump
Untuk mengalirkan material berupa slip dari ball mill ke mixer. Ada
beberapa jenis pompa yang digunakan diantaranya centrifugal and suction
pump, centrifugal kopling, dan boster pump. Centrifugal and Suction
Pump dengan merk mesin KUANG CHUAN, daya / tegangannya adalah
100 HP/380 V/ 7.5 Kw. Centrifugal kopling dengan merk mesin ROTOR
INDUCTION MOTOR, daya / tegangannya adalah 5.5 HP/380 V. Boster
pump dengan merk CDL 42, kecepatan nya 2960 rpm, tegangan 380 V.
b. Belt Conveyor
Sebagai alat transport material pecahan atau powder dengan arah
horizontal atau sedikit miring dengan bahan yang diangkut relative ringan.
c. Timbangan Digital
3.3 Instrumentasi
b) Ayakan
Cek kembali pergerakan mulai dari box feeder sampai dengan box
gudang penyimpanan.
Masukan material jenis feldspar kedalam box feeder ( max 10 ton)
Jalankan box feeder secara bertahap agar tidak terjadi penumpukan dan
kerusakan conveyor box feeder.
Monitoring selama proses berlangsung.
c) Mixer
Cek proses, pastikan kondisi normal dari saluran pipa pompa sampai
ayak getar.
Buang residu kedalam gerobak.
d) Spray Dryer
Tekan tombol start treck sampai posisi tengah kemudian stop treck.
e) Mesin Press
Hidupkan motor roll pada meja roll dengan arahkan selector ke posisi
ON.
warna merah.
f) Horizontal Dryer
Langkah – langkah dalam menyalakan horizontal dryer adalah sebagai
berikut:
Jalankan motor blower hisap atas dengan merubah arah stop kontak
(No.3) ke posisi ON.
Jalankan motor burner atas dengan mengubah arah stop kontak
(No.5) ke posisi ON.
Buka valve gas atas sedikit.
Tekan tombol hijau yang berada di panel atas drier untuk menyalakan
busi, bersamaan dengan mengubah arah stop kontak yang berada di
sampingnya ke posisi ON / Start, untuk menyalakan burner / gas.
Lihat dan pastikan burner menyala.
Buka sedikit demi sedikit valve gas, sampai ke posisi yang diinginkan.
Terlebih dahulu tutup valve gas atas, hingga apinya tidak menyala
(mati). Tunggu hingga temperaturnya turun sampai 150 °C.
Kembalikan arah stop kontak yang berada di samping tombol hijau ke
posisi off/ Stop, untuk menutup keluarnya gas.
Matikan motor burner atas dengan mengubah arah stop kontak (No.5)
ke posisi off.
Matikan motor blower hisap atas dengan mengubah arah stop kontak
(No.3) ke posisi off.
Tutup dahulu valve gas samping hingga apinya mati (off) dan tunggu
hingga temperaturnya turun sampai 200 °C.
Matikan motor blower hisap samping dengan mengubah arah stop
kontak (No.4) ke posisi off.
g) Kiln
Menyalakan Kiln
Start blower smoke air fan.
Start blower hot air fan ( tunggu beberapa detik sampai lampu
indicator menyala atau sampai dengan start delta stabil ).
Start ignition burner pada zone final firing bagian bawah sebanyak 2
unit burner kanan dan kiri
Setelah temperatur seimbang dengan setting point kemudian start
ignition burner zone firing bagian bawah sebanyak 2 burner kanan dan
kiri.
Naikkan setting point temperatur 10 ºC per jam terus menerus sampai
mencapai 450 ºC.
Nyalakan 2 burner berikutnya pada zone firing bagian bawah, pastikan
setting temperatur awal 450 ºC.
Naikkan temperatur 10 ºC per jam terus menerus sampai dengan
750ºC.
Nyalakan burner pada zone firing sebelahnya sebanyak 2 burner
kemudian tunggu temperatur sampai mencapai 750 ºC.
Temperatur standby 1000 ºC, start blower speedy cold air fan.
Mematikan Kiln
Pastikan kiln dalam keadaan kosong.
3.4 Alat Penguji Kualitas Bahan Baku dan Proses (Skala Laboratorium)
Alat penguji kualitas bahan baku maupun proses yang terdapat di dalam
laboratorium adalah :
Timbangan digital
Merupakan alat yang digunakan untuk menimbang material. Ketelitianya
hingga 0.1 gr (untuk material) dan 0.01 gr (untuk stain, STTP dan CMC)
Mesin Mill
Picnometer
Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur densitas slip.
Merupakan alat yang digunakan untuk kadar air powder yang akan
dipakai dalam pembuatan body.
Vibrating Screen
Penetrasi Tester
Merupakan alat yang digunakan untuk memanaskan body yang akan diuji
penyerapan airnya.
Spray Gun
Merupakan alat yang digunakan untuk menyemprotkan engobe dan glaze keatas
body. Alat ini mewakili disc dalam skala laboratorium.
Sliding Slip
Sumber air yang digunakan oleh PT CJFI adalah air balong yang
kemudian diolah dengan metode RO (reserve osmosis). Terdapat 3 mesin RO
yang dimiliki PT CJFI. Air balong yang di pompa kemdian di tampung di bak
penampungan. Setelah itu masuk ke tangki filter dimana terdapat media filter.
Media yang digunakan untuk menyaring adalah ACF (Active Carbon Filter)
dan MMF ( Multi Modi Filter). Fungsi media tersebut adalah untuk
menyaring partikel – partikel berukuran besar. Kemuadian masuk ke
injection. Pada tahap ini air di injection dengan SBS untuk mencegah
terjadinya kerak pada membrane, Anti Scalant untuk membersihkan
membrane dan clorin agar air nya bersih. Setelah itu masuk ke cartridge filter,
yang berfungsi untuk menyaring partikel yang lebih kecil dengan ukuran
membrane 15 mikron. Kemudian masuk ke mesin RO, jenis membran yang
digunakan adalah SW (Sea Water) karena air balong di PT CJFI masuk ke
golongan SW ( airnya asin). Ukuran membrane yang digunakan adalah 40 –
50 mikron. Pemakaian air RO setiap harinya rata – rata
745.5 m3 dengan stock RO setiap harinya rata – rata sebesar 3656.2 m3
(Februari, 2018). Pemakaian RO terbanyak ada pada proses ball mill body
sampai dengan 500 ton/hari. Sisa air RO perhari kurang lebih 3.400 ton.
Sumber listrik yang digunakan tidak hanya dari PLN tetapi juga
menggunakan genset apabila ada trouble dari PLN. Terdapat 5 genset, 2
genset merupakan genset lama dengan kapasitas listrik masing – masing
sebesar 1500 KVa dan 3 genset baru dengan masing – masing kapasitas listrik
yang sama dengan genset lama. Jadi ada dua lokasi genset. Penambahan
genset baru dikarenakan adanya penambahan line H, I, J dan K, Genset baru
ini untuk menyuplai line tersebut. Sedangkan genset lama untuk menyuplai
listrik line A sampai dengan G.
Bahan bakar yang digunakan di PT CJFI adalah batubara dan gas alam.
Batubara berasal dari Kalimantan dan gas alamnya berasal dari Pertamina.
Bahan bakar tersebut digunakan pada saat proses spray dryer, untuk batubara
dipakai 30.000 kg/hari menghasilkan energi 823 MMSCF/MBTU sedangkan
gas alam yang dipakai 93 m3/hari. Tidak hanya digunakan untuk spray dryer
tetapi juga untuk alat yang lain seperti dryer.
BAB V. LABORATORIUM
Komposisi Body
Komposisi body pada dasarnya tersusun dari bahan dasar utama yaitu :
2. Glaze
Glaze adalah lapisan setelah engobe atau lapisan terakhir untuk
menutupi badan tile. Glaze berfungsi untuk :
Mengurangi kelembanan air pada tile.
Memperkuat permukaan pada body tile.
Membuat body tile tidak ada ditembus oleh gas atau cairan.
Memberi kesan bersih dan higenis.
Memeberi kesan keindahan untuk diberi motif apapun.
Menurut bahannya : glaze timbal (lead glaze) dan glaze non timbal
(lead glaze).
Menurut cara pembuatan : glaze fritz (matang) dan glaze non fritz
(mentang).
Susunan glazenya
Daya larut bahan warna dalam glaze
Temperatur bakar dapat mempengaruhi daya larutnya
Kondisi bakar
Temperature kalsinasi dan kehalusan warna
Jenis zat pengisi atau flux yang digunakan
Senyawa yang digunakan
FORMULA
DEVELOP FORMULA
A. Instrumentasi
a) Preparasi Larutan Sample untuk Analisa Kimia
Langkah Kerja
1. Sample ditumbuk halus sampai lolos saring 200 mesh.
2. Sample dimasukan kedalam dryer dengan suhu 130 °C selama 60
menit.
3. Keluarkan sample dari dalam dryer, kemudian masukan kedalam
desikator.
4. Persiapkan cawan porcelain dan cawan platina, masukan cawan
platina kedalam cawan porselin dan ditimbang lalu ditera.
5. Timbang sample ke dalam cawan platina tersebut (No. 5.5) dengan
berat antara 100 – 130 mg dan catat berat sample tersebut.
6. Tambahkan katalis solid flux sebanyak 1.35 gr per 500 ml labu ukur.
7. Tutup sample tersebut dengan tutup platina dan terakhir tutup cawan
porselinnya.
8. Cawan yang telah berisi sample kemudian dimasukan kedalam
muffle furnace untuk dibakar dengan temperature 750 C (cawan
tersebut ditahan di temperature di temperature 750 C selama 30
menit dulu sebelum muffle furnace dimatikan).
9. Setelah cawan mendingin sampe temperature ruangan masukan
sample kedalam desikator untuk mendinginkannya.
10. Hanya sample didalam cawan platina + tutup saja yang dilarutkan
kedalam larutan pelarut sample (35 ml HCL 1: 1 untuk volume 500
ml labu ukur), sedangkan dengan cawan porcelain + tutupnya tidak
ikut dilarutkan.
11. Untuk mempercepat proses pelarutan digunakan ultrasonic cleaner
(cara penggunannya dengan memutar tombol pengatur waktu
lamanya proses pelarutan, sampai didapat larutan sampai bening).
12. Larutkan sample sampai benar – benar melarut sampai tidak ada sisa.
13. Setelah melarut semua masukan larutan sample tersebut kedalam
botol penyimpanan.
14. Sampai dengan poin 5.15, proses persiapan larutan sample selesai.
15. Larutan sample tersebut siap dilakukan pengujian secara
spectrophotometer dan flamefotometer.
d) Pengujian Al2O3
Langkah Kerja
1. Pipet masing – masing 5 ml secara berurutan dimulai ari blanko,
sample – sample pembanding dan standar ke labu ukur 50 ml.
2. Kedalam masing – masing labu ukur tersebut tambahkan sebanyak 3
ml H2O2 kemudian diamkan 10 menit.
3. Tambahkan 40 ml 601 reagent 0.03 % dan 2.5 ml sodium asetat.
4. Kemudian tambahkan 601 reagent 0.03 % sampai tanda batas.
5. Diamkan selama 15 – 60 menit.
6. Kemudian diukur dengan alat DHF82
7. Chanel : 2, K=1.5
e) Pengujian TiO2
Langkah Kerja
1. Pipet masing – masing 20 ml secara berurutan dimulai dari blanko,
sample – sample pembanding dan standar kedalam labu ukur 50 ml.
2. Kedalam masing – masing labu ukur tersebut tambahkan sebanyak 4
tetes ascorbic acid 5%, Ti reagent dan DDA lalu dihomogenkan.
Kemudian tambahkan Ti reagent sampai tanda batas.
3. Diamkan selama 10 – 60 menit.
4. Kemudian diukur dengan alat DHF82.
5. Chanel :1, K=0
f) Pengujian Fe2O3
Langkah Kerja
7. Chanel : 1, K = 0
g) Pengujian MgO
Langkah Kerja
MgO (0-2%)
1. Pipet masing – masing 5 ml secara berurutan dimulai dari blanko,
sample – sample pembanding dan standar kedalam labu ukur 50 ml.
2. Kedalam masing – masing labu ukur tersebut tambahkan sebanyak 5
ml Mg mixture reagent dan 3 tetes Mg masking reagent.
3. Tambahkan 5 ml 601 reagent 0.03 % dan dihomogenkan.
4. Diamkan selama 10 – 60 menit.
5. Kemudian diukur dengan alat DHF82
6. MgO (0-2%) = Chanel :2 , K=5.5
MgO (2-15%)
MgO (15-40%)
1. Pipet masing – masing 2 ml secara berurutan dimulai dari blanko ,
sample – sample pembanding dan standar kedalam labu ukur 50 ml.
2. Tambahkan sebanyak 5 ml Mg mixture reagent dan 3 tetes Mg
masking reagent.
3. Tambahkan 601 reagent 0.03 % sampai tanda batas dan
dihomogenkan.
4. Diamkan selama 10 -60 menit.
5. Kemudian diukur dengan alat DHF 82 6. MgO (15 – 40 %) =
Channel : 2, K=1.2
h) Pengujian CaO
Langkah Kerja
CaO (0-4%)
1. Pipet masing –masing 5 ml secara berurutan dimulai dari blanko,
sample – sample pembanding dan standar kedalam labu ukur 50 ml.
2. Kedalam masing – masing labu ukur tersebut tambahkan sebanyak 5
ml Ca mixture lalu dihomogenkan.
3. Tambahkan 5 ml Ca reagent 0.05% dan dihomogenkan.
4. Diamkan selama 10-60 menit.
5. Kemudian diukur dengan alat DHF82.
6. CaO (0-4%) = Channel :3 , K = 1.
CaO (4-15%)
1. Pipet masing – masing 2 ml secara berurutan dimulai dari blanko,
sample – sample pembanding dan standar kedalam labu ukur 50 ml.
2. Tambahkan sebanyak 5 ml Ca mixture lalu dihomogenkan.
3. Tambahkan 20 ml Ca reagent 0.03 % dan dihomogenkan.
4. Diamkan selama 10 -60 menit.
5. Kemudian diukur dengan alat DHF82 6. CaO ( 4 -15%) = Channel :
3 ,K = 0.8.
Melaksanakan test masal di glazing line mengacu parameter dari hasil unit
lab aplikasi dari data reformula serta dta parameter hasil semi industrial tes
/ tes line. Test line meliputi percobaan pada design /motif utuh diglazing
line dalam kondisi produksi. Kemudian penyediaan pasta preparation
dengan 1 kg – 50 kg yang kemudian akan dibuat acuan standar awal
produksi.
Bahan Baku
Ketersediaan bahan baku beserta variasinya yang dapat
mendukung terwujudnya sebuah design.
Cost Of Product
Nilai biaya yang secara proporsif dituangkan dalam sebuah design
dengan target pasar yang dikehendaki.
Segment Pasar
Pemenuhan cita rasa design para konsumen atau end-user yang
akan dibidik dengan berbagai latar beelakang, sosial ekonomi,
wilayah (desa, kota, domestic atau export) dan perielaku sosialnya.
Tiles Trend and Design Architecture
Modern Classic : memiliki ciri – ciri menonjolkan ukir dari
bentuk – bentuk floral atau geometris.
c. Material Pendukung
Material pendukung yaitu material yang mendukung
produk (bukan raw material). Material pendukung meliputi
packaging (karton box), palet , cetakan keramik (mould), dan
batubara untuk bahan bakar. Material pendukung tersebut dicek
pada setiap kedatanganya agar tetep berada pada standar.
Prosedur pengecekan
1. Mengukur dimensi (panjang, leba, tinggi) dari karton
menggunakan meteran.
2. Menimbang berat karton.
3. Mengukur bonding strength dari karton menggunakan
alat
4. Lihat susunan karton itu zig zag atau tidak, jika zig zag
maka ukurankarton tersebut tidak sama dan bisa
dikembalikan ke supplier.
Palet
Palet merupakan kayu yang disusun berbentuk persegi
dan berfungsi untuk menyimpan produk keramik agar
memudahkan dalam transportasi menggunakan forklift. Palet
harus dicek panjang, lebar, tinggi serta tebal kayu. Jika palet
yang diterima tidak memenuhi standart yang telah dijanjikan
maka palet dikembalikanke supplier.
Mould
Mould atau cetakan keramik juga harus dicek agar pada
saat proses pengepresan tidak terjadi masalah dan produk
tidak cacat. Mould terdiri dari upper dan lower. Di PT CJFI
mould ada yang didatangkan dari supplier dan ada yang di
service atau perbaikan dipabrik sendiri. Setiap kedatangan
maupun di service harus dicek dan disesuaikan dengan
standart. Pengecakan meliputi panjang dan tebal dari cetakan.
Batubara
Batubara di PT Chang Jui Fang digunakan sebagai
bahan bakar untuk menghasilkan panas yang akan digunakan
pada spray dryer. Untuk itu supaya hasil nya maksimal perlu
adanya pengujian untuk mengetahui nilai kalor yang dapat
diberikan batubara. Parameter untuk menguji batubara yaitu
total moisture, ash content, volatile meter, dan fixed carbon.
5.2.2 QC Proses
Pada QC proses hal yang dilakukan yaitu mengecek bahan yang
sudah masuk dalam tahap produksi. Setelah bahan masuk kedalam spray
dryer dan menghasilkan powder maka bagian QC akan mengecek kadar
air dari powder menggunakan moisture analysis kemudian mengecek
struktur dari powder menggunakan mikroskop. Selain itu bagian QC
juga mengecek rheology masing-masing slip seperti slip body, engobe,
glaze, dan pasta. Pengecekan rheology meliputi densitas, viskositas, dan
residu.
Instrumentasi :
5.2.3 QC Produk
Instrumentasi :
a) Uji Bahan Kimia Langkah Kerja :
1. Memotong keramik dengan ukuran 10 x 10 cm.
2. Buat lapisan yang homogen menggunakan malam setebal 3 mm
pada bibir silinder, tempatkan bagian atas silinder pada
permukaan tile berglaze dan sekat disekeliling silinder tersebut.
3. Tuangkan larutan uji kedalamnya sampai ketinggian 20 + 1
mm.
4. Pastikan selama pengujian temperatur ruangan pada suhu 20 +
2˚C
5. Untuk pengujian ketahanan terhadap bahan kimia rumah tangga,
bahan kimia kolam renang :
Pastikan terjadi kontak antara larutan uji dengan permukaan
benda uji selama 24 jam.
Pindahkan silinder dan cuci permukaan glaze dengan pelarut
yang sesuai, bertujuan untuk menghilangkan bahan penyekat
yang digunakan.
6. Untuk menguji ketahanan terhadap bahan Asam / Alkali,
pastikan terjadi kontak antara larutan uji dengan permukaan
benda uji selama 4 hari.
Kocok larutan uji secara perlahan sehari sekali
Pastikan ketinggian larutan uji tidak berubah.
4 hari kemudian, angkat silinder dan cuci permukaan glaze
dengan pelarut yang sesuai untuk menghilangkan bahan
penyekat yang digunakan.
b) Uji Noda
Langkah Kerja :
1. Siapkan 5 pcs sampel keramik tidak cacat.
2. Cuci sampel keramik dengan air lalu keringkan didalam dryer
pada suhu 180 + 5 ˚C.
3. Dinginkan sampel keramik sampai temperatur ruangan.
4. Aplikasi bahan pewarna :
50 – 100 0.02
Metode Perhitungan.
Hitung tiap-tiap sample dengan memperhitungkan nilai
akurasi dari tabel diatas.
Langkah Kerja :
Pengujian Kesikuan
Gb. A
Gb. B
3. Ukur panjang sisi keramik pada titik-titik X1, X2, X3, X4 dan X5
(Gb.C).
5. Ukur panjang sisi keramik pada titik-titik Y1, Y2, Y3, Y4 dan Y5
(Gb.C).
6. Hitung selisih antara nilai Y terbesar dengan nilai Y terkecil.
1. Ambil keramik hasil out kiln, letakkan pada meja atau bidang
datar dengan posisi keramik berglasir diatas (Gb. D).
3. Posisikan dial tepat ditengah sisi dari ukuran keramik (Gb. D).
7. Pastikan kedua kaki batang dial pada posisi ± 0.5 cm dari tiap
sisi tepi keramik ( Gb.5 ).
1
2 3
4
Gb. D
Gb. E
Metode Perhitungan
3x F x L
MOR= x 0,098113 (N/mm2)
2 x(t )2 x d
F = Gaya tekanan ( kgf )
1 2
4 5
6 7
8
9
1 1
10
12
13
2. Ambil keramik hasil out kiln, balik dan letakkan tabung pada
bagian bawah keramik.
2
3
6.1 Kesimpulan
Pelaksanaan kerja praktek memberikan gambaran yang nyata bagi
mahasiswa mengenai proses produksi dari bahan baku menjadi suatu produk
yang siap dijual. Sehingga mahasiswa dapat membandingkan teori yang di
dapat selama kuliah dengan yang ada diindustri sesungguhnya. Setelah
melakukan kerja praktek ini, penulis dapat membuat kesimpulan sebagai
berikut :
1. PT Chang Jui Fang Indonesia diambil dari nama salah satu pemegang
saham dan ditambahkan kata Indonesia, yang didirikan pada 23 Mei 1996
dan mulai berproduksi mulai tanggal 1 Januari 1997.
6.2 Saran
Untuk pelaksanaan kerja praktek selanjutnya disarankan untuk
berkunjung dan mempelajari industri yang lain, yang pastinya berhubungan
dengan teknik kimia untuk menambah ilmu nyata di dunia perindustrian.
DAFTAR PUSTAKA
Worral. 1986. Clays and Ceramics Raw Material. Elvesier applied science
Publisher Itd.2ed:New York
LAMPIRAN