Anda di halaman 1dari 49

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Kerja Praktek Industri(KPI)

Program Kerja Praktek Industri (KPI) merupakan surat kegiatan yang

wajib diikuti oleh setiap Mahasiswa Universitas Islam Makassar (UIM) yang

dirancang untuk melatih mahasiswa agar mempunyai kemampuan mengenai

dunia kerja yang sesuai dengan bidangnya.

Mahasiswa yang dianggap telah mendapatkan bekal yang memadai

dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan tugasnya. Bekal pengetahuan

dan kemampuan tersebut telah diperoleh melalui berbagai mata kuliah yang

disajikan memasuki Universitas Islam Makassar (UIM). Untuk mendukung

itu semua dibutuhkan suatu pengalaman secara langsung mengenai

lingkungan kerja, sehingga setelah menyelesaikan pendidikan mereka siap

secara mandiri mengembangkan tugas profesional dibidangnya.

Untuk mendapat pengalaman tersebut, maka KPI adalah alat alternatif

yang sangat bagus karena dapat menerjunkan langsung mahasiswa dalam

dunia kerja, mengamati, melihat dan ikut serta dalam menghadapi masalah-

masalah yang ada terutama disekeliling lingkungan yang berhubungan

dengan proses dunia kerja.

Dalam hal ini PT. Charoen Pokphand Indonesia, Tbk (Makassar)

sebagai salah satu perusahaan yang digunakan sebagai sarana mahasiswa

Universitas Islam Makassar (UIM). untuk melaksanakan kerja praktek

1
Industri dalam menerapkan segala ilmu yang diperoleh selama dibangku

perkuliahan yang tidak terbatas pada praktik kerja dilaboratorium saja, tapi

juga praktik pengenalan lingkungan kerja yang sesungguhnya , termasuk

pengaplikasian disiplin kerja dalam membangun kerja sama antara individu.

Selain itu juga untuk menambah keterampilan, menambah wawasan secara

berdedikasi dibawah bimbingan yang telah terarah dan terpantau. Untuk

mewujudkan semua ini diperlukan adanya kerja sama antara pihak

perusahaan dengan pihak kampus dalam menempatkan para mahasiswa.

1.2 Tujuan dan manfaat Diadakan Kerja Praktik Industri.

Pelaksanaan kerja praktik industri bagi mahasiswa Universitas Islam

Makassar (UIM). bertujuan untuk :

a) Memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan perkuliahan pada

Universitas Islam Makassar (UIM).

b) Meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan yang

membentuk kemampuan mahasiswa sebagai bekal untuk memasuki

lapangan kerja yang sesuai dengan program yang di pilih.

c) Menumbuhkan dan mengembangkan serta memantapkan sikap profesional

yang di perlukan mahasiswa untuk memasuki lapangan kerja yang sesuai

dengan bidangnya.

d) Meningkatkan pengenalan mahasiswa pada aspek-aspek yang potensial

dalam suatu lapangan kerja antara lain struktur organisasi usaha sosial,

jenjang karir dan manajemen usaha.

2
e) Meningkatkan, memperluas dan memanfaatkan proses penerapan

teknologi baru dari lapangan ke area ke kampus atau sebaliknya.

f) Memperoleh masukan dan umpan balik guna memperbaiki dan

mengembangkan serta menyelesaikan dengan pendidikan dan kejujuran.

Diantara semua tujuan kerja praktik indusri di atas terdapat tujuan

pokok pelaksanaan yaitu membuat mahir pada suatu atau beberapa

kompetensi pokok yang dipersyaratkan untuk program keahlian Teknik

Industri

1.3 Sistematika Penyusunan Laporan.

Penyusunan laporan KPI ini disusun berdasarkan sistematika sebagai

berikut :

1.3.1 Pra Bab : yang terdiri atas lembar pengesahan, identitas diri, surat

pernyataan, kata pengantar, ucapan terima kasih, dan daftar isi

yang merupakan garis-garis besar dari isi laporan ini.

1.3.2 Bab I : merupakan bab pendahuluan yang membahas tentang:

a) Latar belakang pelaksanaan kerja Paktik Industri.

b) Tujuan dan Manfaat diadakan Kerja Praktik Industri.

c) Sistematika penyusunan laporan.

1.3.3 Bab II : merupakan bab yang membahas tentang perusahaan

meliputi :

a) Sejarah singkat PT. Charoen Pokphand Indonesia.

3
b) Visi dan misi PT. Charoen Pokphand Indonesia.

c) Lokasi Instansi/Perusahaan

d) Struktur organisasi dan manajemen PT. Charoen Pokphand Indonesia

e) Sistem kerja dan status karyawan

1.3.3 Bab III : merupakan bab yang membahas pelaksanaan kegiatan

KPI tentang proses produksi pakan ternak,mesin yang digunakan, serta

sistem pemasarannya, yang meliputi :

a) Waktu dan tempat kegiatan kerja praktik industri

b) Tabel kegiatan Harian

c) Proses pembuatan (Produksi) pakan Ternak.

 Alat dan mesin pengelolahan pakan ternak.

 Pengertian Warehouse

RM (Raw Material)

 Struktur organisasi Raw Material (RM)

 Alur proses kegiatan Raw Material (RM)

 Proses penyimpanan bahan baku

Finish Good (FG)

 Struktur organisasi Finish Good (FG)

 Alur proses kegiatan Finish Good (FG)

 Proses penyimpanan pakan hasil produksi

.Quality Assurance (QA) Departement

 Quality Control Production ( QCP) Warehouse

4
 Sampling man QA

 Quality Control Production (QCP) Feedmill

 CPO ( Crude Palm Oil)

 Feed Technology Departement

Pengertian K3

 APD (Alat Pelindung Diri)

 Potensi bahaya pada pabrik.

 Limbah pabrik CPI Makassar.

 Alat Pemadam Kebakaran.

Sistem pemasaran CPI Makassar

5
BAB 2

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat PT. Charoen Pokphand

Pada tahun 1971, Charoen pokhpand mendapatkan lisensi untuk

mendirikan Perusahaan Pakan ternak di Indonesia, maka pada saat itu juga

didirikanlah Charoen Pokpand Indonesia di Jakarta.

PT. CPI mulai beroprasi pada tahun 1972 dengan produk utama yaitu

Pakan Ternak Unggas dan Babi. Pada tahun pertama berdiri, PT CPI dapat

menghasilkan 20.000 ton Pakan selama setahun. Karena permintaan pakan

ternak yang terus meningkat, perusahaan melakukan ekspansi untuk

memperluas market dan memperbanyak kapasitas produksi. Maka dari itu

pada tahun 1976, 1996 dan 1979, plant baru di dirikan disurabaya, dan juga di

Makassar PT. Charoen Pokphand Indonesia, yang terletak di kawasan industri

(KIMA) 17 Kav DD 11 Provinsi Sulawesi Selatan. Yang di dirikan pada

tahun 2007 dan diresmikan oleh gubernur Sulawesi Selatan pada tanggal 08

Agustus 2008 (08-08-2008). Perusahaan ini berdiri diatas lahan seluas 5,1

Hektare, dan mempunyai kapasitas produksi sebanyak 300.000 Ton/tahun.

2.2 Misi dan Visi Perusahaan

2.2.1 Misi :

a) Memproduksi produk yang berkualitas dengan biaya yang kompetitif.

b) Mengembangkan anggota tim yang kompeten dan berdedikasi.

6
c) Memberikan nilai pengembalian yang baik pada proyek-proyek

investasi.

2.2.2 Visi :

a) Integrity (integritas)

b) Excelience (unggul)

c) Simplycity (sederhana)

d) Boldness (berani)

e) Huminity (rendah hati)

f) Fun (senang)

7
PLANT MANAGER

MRP / ASSISTEN PM

PRODUCTION HEAD WAREHOUSE HEAD PPIC HEAD SILO DRIER HEAD MAINTENANCE HEAD QUALITY ASSITEN

SHIFT SUPERVISIOR
FINISH GOOD SPV FACTORY ADMIN SILO DRIER SPV MEKANIK SPV QCP

';'''''''

PRODUCTION ADMIN
PPIC ADMIN SHE
RAW MATERIAL ADMIN SILO DRIER ELEKTRIK SPV

TRUCK SCALE OP
MIXING OPERATOR
STORE ROOM SPV

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Charoen Pokphand

8
2.5 Lokasi Perusahaan

Kerja Praktik industri ini dilaksanakan di PT.CHAROEN POKPHAND

INDONESIA, Tbk (MAKASSAR) yang berlokasi di jalan Jl. KIMA No. 17

Kav DD 11 Makassar, Sulawesi Selatan dan pergudangan di Parangloe Indah,

kelurahan Parangloe,kecamatan Tamalanrea Kota Makassar, Sulawesi

Selatan.

2.6 Sistem Kerja Dan Status Karyawan

a) Disiplin Kerja

Pada PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA – Makassar,

disiplin kerja dilaksanakan agar proses produksi dapat berjalan dengan

semestinya dan mencapai target produksi yang telah direncanakan.

Disiplin kerja sebagai suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk

melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai

ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban. Dalam hal ini

sikap dan perilaku yang demikian tercipta melalui proses binaan keluarga,

pendidikan dan pengalaman atau pengenalan dari keteladanan dari

lingkungannya. Disiplin akan membuat seseorang dapat membedakan hal-

hal apa saja yang seharusnya dilakukan, yang wajib dilakukan, yang boleh

dilakukan dan yang tidak seharusnya dilakukan.

9
b) Aspek- aspek Disiplin Kerja

 Kehadiran

Seseorang dijadwalkan untuk bekerja harus hadir tepat pada

waktunya tanpa alasan apapun.

 Waktu kerja

Waktu kerja merupakan jangka waktu saat pekerja yang

bersangkutan harus hadir untuk memulai pekerjaan, waktu

istirahat, dan akhir pekerjaan. Mencetak jam kerja pada kartu hadir

merupakan sumber data untuk mengetahui tingkat disiplin waktu

karyawan.

10
Tabel 2.1 Pembagian jam kerja karyawan

PEMBAGIAN KERJA JAM KERJA

DAY SHIFT 08:00 -17:00 WITA

SHIFT 1 07.00 – 16.00 WITA

SHIFT 2 15.30 - 24:00 WITA

SHIFT 3 24:00 - 07:00 WITA

 Kepatuhan terhadap perintah

Menjalankan semua perintah atasan yang di berikan kepada

karyawan.

 Kepatuhan terhadap aturan

Serangkaian aturan yang dimilki perusahaan merupakan tuntutan

bagi karyawan agar patuh, sehingga dapat membentuk perilaku

yang memenuhi standar perusahaan.

 Produktivitas kerja

Produktivitas kerja yaitu menghasilkan lebih banyak dan

berkualitas lebih baik, dengan usaha yang sama.

 Pemakaian seragam

Setiap karyawan yang bekerja di haruskan untuk menggunakan

seragam kerja yang sopan dan sepatu kerja yang sesuai dengan

standar keselamatan kerja

11
BAB 3
PELAKSANAAN KEGIATAN KPI

3.1 Waktu dan tempat kegiatan KPI


kerja Praktik industri ini dilaksanakan di PT.CHAROEN POKPHAND
INDONESIA, Tbk (MAKASSAR) yang berlokasi di jalan Jl. KIMA No. 17
Kav DD 11 Makassar, Sulawesi Selatan dan pergudangan di Parangloe Indah,
kelurahan Parangloe,kecamatan Tamalanrea Kota Makassar,Sulawesi Selatan.
Waktu pelaksanaan praktik kerja yang sudah di tentukan oleh pihak
kampus dan perusahaan , yaitu selama 1 (bulan) di mulai dari tanggal 05
Februari s.d 05 Maret 2017.

Tabel 3.2.1 kegiatan Harian

Keterampilan Yang
Hari/Tanggal Bidang Pekerjaan Dipelajari/Dikerjakan Pada Saat Man Power
Praktik.

SENIN, QCP (Quality Control Cek Umur Pakan, Cek Umur RM, Akbar,
06-02-2017 Production) dan Cek Ceklist WH Qalaman,
Aswandi, Taju
SELASA, QCP (Quality Control Sampling Man
07-02-2017 Production) Akbar, Taju

RABU, Laboratorium Feed Menimbang Sampel Analisa


08-02-2017 Technologi Sodium Akbar

KAMIS, Laboratorium Feed Menimbang Sampel Analisa


09-02-2017 Technologi Kalsium Akbar

JUM’AT, Laboratorium Feed Analisa Aflatoxin


10-02-2017 Technologi Akbar

SENIN, Laboratorium Feed Analisa Kadar Abu


13-02-2017 Technologi Akbar

SELASA, K3 (Keselamatan & Keliling Gudang Ketitik-titik Akbar,


14-02-2017 Kesehatan Kerja) Potensi Berbahaya Qalaman,
Aswandi, Tadju

12
LANJUTAN TABEL 3.2.1

Keterampilan Yang
Hari/Tanggal Bidang Pekerjaan Dipelajari/Dikerjakan Pada Saat Man Power
Praktik.
RABU, K3 (Keselamatan & Tempat Penyimpanan Sementara
15-02-2017 Kesehatan Kerja) (TPS) Limbah B3. Aswandi

KAMIS, K3 (Keselamatan & Pengecekan Alat Pemadam


16-02-2017 Kesehatan Kerja) Kebakaran. Aswandi

JUM’AT, K3 (Keselamatan & Inspeknsi K3, dan melihat


17-02-2017 Kesehatan Kerja) potensi-potensi berbahaya. Aswandi

SENIN, Processing Alur proses produksi pakan. Akbar,


20-02-2017 Qalaman,
Aswandi,
Tadju
SELASA, Processing Penjelasan alur-alur Mesin
21-02-2017 Produksi Tadju

RABU, Processing Mengamati Proses Produksi


22-02-2017 Melalui Ruang Kontrol Tadju

KAMIS, Processing Proses Pelleting Pakan Pada


23-02-2017 Pellet Mill Tadju

JUMAT, Processing Proses Pengepakan Produk Pakan


24-02-2017 Jadi (packing) Tadju

SENIN, Processing Membuat Laporan Produksi


27-02-2017 Tadju

SELASA, Warehouse Penjelasan tentang Warehouse


28-09-2017 Akbar,
Qalaman,
Aswandi,
Tadju
RABU, Warehouse Penempatan Bahan Baku
01-03-2017 Kedatangan Qalaman

KAMIS, Warehouse . Prosedur Pemotongan Stock Di


02-03-2017 Warehouse Qalaman

JUM’AT, Warehouse Update Laporan Warehouse


03-03-2017 Rawmat Qalaman

13
3.3. Proses pembuatan (Produksi) pakan Ternak:

Produksi adalah suatu proses dimana bahan mentah atau bahan

setengah jadi diolah menjadi bahan jadi yang siap untuk dijual ataupun

dikomsumsi. Mixer room merupakan ruang kontrol alat-alat produksi

feedmill. Feedmill merupakan tempat produksi CPI atau tempat dimana

pakan ternak dibuat. Bentuk pakan yang dibuat oleh CPI ada empat jenis,

yaitu :

a) Pellet, adalah jenis pakan dengan spesifikasi partikel berbentuk seperti

tabung sislinder.

b) Crumble, adalah jenis pakan dengan spesifikasi partikel berbentuk pecahan

pellet.

c) Konsentrat, jenis pakan dengan spesifikasi partikel berbentuk tepung.

d) Kibble , jenis pakan semi konsentrat (consentrat bercampur layer/ Butiran

& jagung kasar).

Salah satu jenis bahan baku yang digunakan untuk produksi adalah

Premix. Premix adalah vitamin yang merupakan bahan tambahan yang

dicampurkan dalam pakan untuk meningkatkan jumlah nutrisi yang ada

didalam pakan.

14
Alur proses produksi pakan :

Perencanaan
produksi

Intake

Bahan kasar Hammer mill


Bahan halus

Mixer

Butiran Pellet C Crumble Crumble

Consentrat

Packing

Storage

Gambar 3.1 Alur proses produksi

15
3.3.1 Perencanaan produksi

Dalam pembuatan pakan dibutuhkan suatu perencanaan pakan yang akan

dibuat, jumlahnya berapa, dan formula pakan. Formula adalah komposisi

pakan yang berisi kumpulan bahan baku pakan ditambah dengan vitamin

dan obat-obatan (Premix) yang disusun sesuai dengan kebutuhan nutrisi

ternak.

3.3.2 Penimbangan bahan baku

Penimbangan bahan baku dilakukan setelah perhitungan formulasi.

Untuk bahan uatama seperti tepung jagung, tepung bungkil kedelai, katul

padi digunakan timbangan mixer. (skala ratusan kilogram). Sedangkan

untuk bahan obat-obatan dan vitamin, seperti : coper sulphate,

amoxycilin, soodium bicarbonate, dll ditimbnag manual.

3.3.3 Intake

Intake adalah tempat penuangan bahan baku, bahan baku kasar maupun

bahan baku halus.

3.3.4 Bin

Bin adalah tempat penyimpanan sementara, setiap bin diisi dengan

material yang berbeda-beda (bahan baku, bahan setengah jadi dan hasil

produksi).

3.3.5 Hammer mill

Hammer mill adalah alat menghancurkan bahan baku kasar. Hammer

mill terbagi menjadi 3 mesin yaitu Muhyang, Roller dan Stolz berfungsi

sebagai mesin penggiling

16
3.3.6 Pencampuran (Mixing)

Proses pencampuran atau pengadukan bertujuan agar bahan tercampur

secara merata (homogen) .

3.3.7 Pemberian uap panas (Steaming)

Pemberian uap panas bertujuan untuk memanaskan material agar mudah

lunak dengan suhu 80 ̊c.

3.3.8 Pembentukan pellet (Pelletizing)

Mesin pellet adalah mesin pencetak pakan yang sesuai dengan standar

pakan berbentuk seperti tabung silinder.

3.3.9 Pembentukan crumble (Crumbling)

Pembentukan crumble bertujuan untuk memotong atau memecah pellet

hasil pengolahan pelletizer menjadi beberapa bagian.

3.3.10 Pendinginan (Cooling)

Proses pendinginan atau penganginan (cooling) bertujuan untuk

mendinginkan dan mengurangi uap air yang terdapat pada permukaan

luar pelet hasil palletizing.

3.3.11 Pengemasan (Packaging)

Proses pengemasan bertujuan untuk memudahkan pengangkutan hasil

produk, dan untuk menjaga agar pakan tidak cepat mengalami penurunan

mutu.

3.3.12 Penjahit kemasan (Sewing)

Penjahitan kemasan dilakukan agar produk pakan terlindung, juga

mencegah kontaminasi atau tercampurnya bahan dengan benda asing.

17
3.3.13 Penyimpanan (Storage)

Penyimpanan pakan sebaiknya ditempatkan pada tempat yang tidak

terlalu gelap, hal ini bertujuan untuk mencegah timbulnya proses

enzimatis pada pakan yang berakibat penurunan mutu produk.

3.3.14 Mesin - mesin yang di gunakan.

Mesin yang terdapat pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, Tbk

Makassar, terbagi atas dua, antara lain :

Mesin-mesin utama yang digunakan

a) Pengering (Dryer)

Dari semua jenis bahan baku yang ada, yang mengalami proses

pengeringan hanya jagung. Bahan baku lain tidak mengalami proses

pengeringan karena dipatok dengan kadar air yang telah sesuai dengan

yang dibutuhkan. Dalam keadaan normal, umumnya jagung memiliki

kadar air 14 - 40 %. Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar

air jagung menjadi 13 - 14 %. Kadar air jagung minimun 12,5 % dan

maksimalnya 13,5 %.

Untuk jagung memiliki proses yang lain dari jika dibandingkan

dengan bahan baku yang lain sebelum masuk ke dalam penampungan

sementara pada proses produksi, Selanjutnya jagung diayak di mesin

pengayak jagung basah untuk memisahkan biji jagung dengan

sampah-sampah, seperti tongkol jagung, batu, pasir, tali plastik dan

kotoran lainnya. Kemudian diteruskan ke penampungan jagung basah

(wet corn) sementara dengan chain dan elevator untuk selanjutnya

18
dikeringkan. Menggunakan mesin pengering yang semi otomatis

(drier) sehingga suhu (350˚c) dan waktu dapat diatur untuk

memperoleh kadar air jagung yang sesuai dengan standar yang

ditentukan. Setelah dikeringkan jagung dibawa ke silo jagung kering

sebagai tempat penyimpanan sementara agar kadar air tetap terjaga.

b) Silo

Gambar 3.2 Alat untuk menyimpan bahan baku kasar (Jagung).

Silo merupakan tempat penampungan jagung biji. CPI memiliki

8 silo, antara lain :

a) 4 Silo : 3000 Ton


b) 2 Silo : 5000 Ton
c) 2 Silo : 10.000 Ton

19
c) Pemecah/Penggiling (Hammer Mill)

Gambar 3.3 Alat pemecah/penggiling bahan kasar

Hammer Mill digunakan untuk menghancurkan/menggiling bahan

baku kasar seperti biji jagung. Cara kerja memotong biji jagung

sebanyak 109 pisau sampai kecil lolos pada ayakannya.

d) Pencampur (Mixer)

Gambar 3.4 Alat pencampuran bahan baku


Pencampuran bertujuan untuk mencampur semua bahan baku dan

bahan tambahan dengan komposisi tertentu untuk menjadi pakan.

Pencampuran dilakukan berdasarkan formula atau ramuan pakan

20
ternak yang akan diproduksi. Sebelum dicampur semua bahan

ditimbang dengan timbangan otomatis yang terdapat diatas mesin

pencampur dan kemudian dituang ke dalam mesin pencampur (mixer)

untuk dicampur dan diaduk dengan CPO (Crude Palm Oil), obat-

obatan dan vitamin.

e) Pembutiran (Pelleting)

Gambar 3.5 Alat pembentukan pakan ternak

Pembutiran bertujuan untuk membetuk hasil pencampuran

menjadi bentuk pellet, hasil pencampuran terlebih dahulu dipanaskan

dengan uap panas bersuhu 80°c yang dialirkan ke dalam conditioner

pellet sehingga bentuk bahan tersebut menajadi bubur panas.

Kemudian dialirkan menuju cetakan berbentuk lingkaran dengan

lubang berdiameter 3 - 5 mm disisinya yang terdapat di ujung mesin

pellet dan ditekan/dipress keluar melalui lubang tersebut. Hasil

pengepresan adalah pakan berbentuk bulat memanjang seperti tabung

dengan diameter yang sesuai dengan diameter lubang die pellet.

Selanjutnya, pakan dipotong sesuai ukuran oleh pisau-pisau didalam

21
mesin pallet. Pellet kemudian dialirkan melalui pipa ke mesin

pendinginan (cooler).

f) Pendinginan (Cooler)

Pendinginan bertujuan untuk mendinginkan pellet dan

mengurangi kelembapan pada pellet akibat dipanaskan dengan uap

panas. Karena pellet yang masih panas dan mengandung kadar air

tinggi akan mudah terserang jamur sehingga produk tidak tahan lama.

Pellet didinginkan di mesin pendingin (cooler) dengan bantuan

blower, blower menghisap panas didalam mesin cooler dan

mengalirkan udara panas ke udara bebas. Serpihan atau debu halus

dari pellet yang telah dingin akan dihisap oleh suatu alat penghisap

debu (Air lock) yang terdapat pada mesin pendingin dan dialirkan

kembali bin pengembalian pellet untuk diproses ulang.

Gambar 3.6 Alat pendingin

22
g) Penghancur (Crumbler)

Proses ini khusus digunakan untuk produk crumble.

Penghancuran bertujuan untuk menghancurkan pellet menjadi butiran-

butiran yang lebih kecil dan halus yang disebut crumble. Selanjutnya

crumble dibawa ke mesin pengayak .

Gambar 3.7 Alat penghancur pellet


h) Ayakan

Gambar 3.8 Alat ayakan pakan

Proses pengayakan untuk memisahkan crumble yang sesuai

dengan ukuran yang di syaratkan. Pakan yang sesuai ukurannya

langsung dicurahkan ke penampungan untuk dikemas, sedangkan

yang melebihi ukuran dibawa kembali ke bin pengembalian untuk

diproses ulang.

23
i) Pengemasan (Packing)

Produk jadi, baik berupa konsentrat, pellet, kable dan crumble,

didistribusikan dari tempat penampungan (bin) masing-masing ke

dalam karung plastik ditimbangan otomatis dengan berat 50kg tiap

karung. Kemasan produk jadi kemudian dijahit dengan mesin jahit

secara otomatis dan diangkut ke gudang produk jadi dengan forklift.

Adapun timbangan yang di gunakan:

 Timbangan Pallet (3 ton)

Timbangan ini berjumlah 1 unit dan digunakan untuk menimbang

pallet.

 Timbangan Truck (50 ton)

Timbangan ini digunakan untuk menimbang truck yang masuk dan

truck yang keluar, membawa produk jadi ataupun membawa Raw

Material.

 Timbangan Digital (60/150 Kg)

Timbangan ini digunakan untuk menimbang bahan-bahan

vitamin/premix yang akan dicampurkan ke pakan dan penimbangan

karung dipacking.

24
Packing 50 Kg Packing 1 kg

Gambar 3.9 Alat packing pakan

Gambar 3.10 Proses packing

Mesin – mesin transport yang digunakan :


 Elevator
Elevator digunakan sebagai transportasi untuk memindahkan bahan
pada arah/aliran vertikal.
 Chain
Chain digunakan sebagai transportasi untuk memindahkan bahan dalam
arah/aliran horizontal.

25
Gambar 3.11 Alat pemindah bahan baku
 Forklift

Forklift digunakan untuk memindahkan produk jadi yang telah dikemas

dari gudang bahan jadi ke atas truk dan memindahkan bahan baku dari

truk gudang bahan baku.

3.3.15 Pengertian Warehouse

Warehouse bertanggung jawab mengontrol kestabilan stock bahan

baku maupun pakan jadi. Warehouse terbagi atas 2 yaitu: Finish Good (FG)

dan Raw Material (RM) adapun tugas dari bagian tersebut:

a) Raw Material

Bertugas untuk mengontrol stock bahan baku digudang baik bahan

baku yang diterima maupun bahan baku yang dipakai.

Bahan baku (Raw material) yang digunakan dalam proses produksi

pakan ternak di PT.Charoen Pokhpand Indonseia, Tbk. (Makassar) sebagai

dasar pengambilan bahan baku. Ini dilakukan agar terjadinya FIFO (First

In First Out) yang merupakan bahan baku yang lebih dahulu masuk harus

dipakai terlebih dahulu. CPI memiliki 77 jenis bahan baku. Bahan baku

tersebut terbagi atas beberapa kelompok :

26
 Bahan baku curah, seperti SBM, CFM, MBM, White Breand, Binder,

dll.

 Bahan baku baging (karungan), seperti tepung batu, Biji Batu, F.F

Soya, Garam, Katul, dll.

 Bahan baku kimia dan obat-obatan, seperti Premix, Fungex, Vitamin,

dll.

Adapun pengertian-pengertian bahan baku CPI, antara lain :

 Jagung

Jagung merupakan sumber bahan baku utama dalam pakan

ternak karena memberikan energi metabolisme terbesar. Jenis

jagung yang dipakai adalah jagung kuning. Jagung digunakan

sekitar 40-50%.

 Dedak halus

Dedak halus yang dimaksud adalah campuran pecahan kulit

gabah/padi dan sedikit pecahan kulit beras. Dedak halus

mengandung kalori yang cukup tinggi, serat kasar, dan sedikit

protein. Dedak halus digunakan sekitar 10-20%.

 Premix

Premix adalah vitamin yang merupakan bahan tambahan yang

dicampurkan dalam pakan untuk meningkatkan jumlah nutrisi

yang ada didalam pakan.

27
b) Struktur organisasi Raw Material (RM)
 Raw material admin, bertugas menjaga kesesuaian antara stock fisik di

gudang dengan stock di sistem SAP.

 Krani RM, bertugas mengawasi proses penuangan bahan baku di

intake sesuai dengan permintaan dari departement Produksi.

 Krani bongkar, bertugas mengawasi pembongkaran bahan yang masuk.

 Stock keeper, bertugas memastikan stock gudang fisik sama dengan

SAP dan membuat peta lokasi yang kemudian di distribusikan ke Krani

RM, Operator forklif, Admin RM untuk digunakan sebagai dasar

pengambilan bahan baku. Ini dilakukan agar terjadinya FIFO (First In

First Out) yang merupakan standar kerja.

 Operator liquid, bertugas mengawasi penerimaan bahan liquid dan

transfer material liquid ke Tank produksi.

 Operator Remix/Repro, bertugas memastikan jumlah pakan remix/repro

sesuai dengan SAP dan bertugas untuk mengawasi pemuatan remix.

28
c) Alur proses kegiatan Raw Material (RM)

Bon permintaan Kerani RM Operator forklift


oleh operator (Pengawas)
produksi

Ditimbang yang
kemudian diletakkan
di intake

Gambar 3.12 Alur kegiatan Raw Mateial

d) Proses penyimpanan bahan baku

Adapun aturan penyimpanan bahan baku dalam kemasan bag:

 Satu baris pallet harus satu jenis bahan baku.

 Susunan bahan baku pada pallet harus rapi/harus lurus.

 Pallet harus bersih dari bahan baku lain yang tercecer (Untuk

menghindari kontaminasi).

 Jarak antar pallet harus 40 cm dan 60 cm dari dinding

 Didepan setiap satu baris pallet harus ada form label/kartu identitas

bahan baku dan disetiap palet terdapat label yang sama.

Adapun aturan penyimpanan bahan baku curah :

 Bulk Godown harus bahan baku atau tidak boleh tercampur dengan

bahan baku yang lainnya dengan pemberian batas yang jelas.

 Kapasitas harus maximal, exhaust fan harus jalan.

 Di depan Bulk Godown diberi papan yang isinya : Jenis RM, PO,

Negara asal, jumlah RM, dan tanggal masuk.

29
3.3.16 Finish good

Bertugas untuk mengontrol pakan jadi hasil produksi dan pengeluaran

pakan untuk dipasarkan.

3.3.17 Struktur organisai Finish Good (FG)


a) Finish good admin, bertugas bertugas menjaga kesesuaian antara
stock fisik di gudang dengan stock di sistem SAP
b) Admin DO , bertugas melakukan Good Issue (pemotongan stok secara
sistem SAP) sesuai dengan surat DO ( Delivery Order) pakan yang
dimuat.
c) Krani finish good, bertugas mengawasi packing, memastikan lokasi
peletakkan pakan, membuat peta gudang, dan mengawasi operator
forklif .
d) Krani muat, bertugas mengawasi memastikan barang harus sesuai
jumlahnya dengan DO, dan menjaga kebersihan.
e) Operator forklif, bertugas mengangkat pakan jadi untuk di letakkan
sesuai dengan arahan dari krani FINI
3.3.18 Alur proses kegiatan Finish Good (FG)

Marketing Surat DO Admin DO

Admin DO Fini Kerani muat Truck scale


(Good issue (Timbangan) Masuk
0pakan)

Supir Truck scale


(Timbangan) Keluar

Gambar 3.13 Alur Proses kegiatan Finish Good

30
3.3.19 Proses penyimpanan pakan hasil produksi

CPI memiliki 34 seri jenis pakan ternak. Dalam sehari CPI memproduksi

pakan ternak sebanyak ±1000 Ton. Adapun proses penyimpanan pakan

ternak yang turun dari packing, antara lain :

a) Pakan ternak yang lama tidak boleh digabungkan, kecuali selisih antara

1 – 2 hari.

b) Disimpan sesuai dengan jenis pakan ternaknya.

c) Dalam 1 line terdiri 27-30 pallet.

d) Dalam 1 pallet terdiri 42 bag (Terdiri 6 baris, dalam 1 baris terdiri 7

bag).

3.3.20 Quality Assurance (QA) Departement

QA (Quality Assurance) adalah bagian dari departement Quality Qontrol

yang bertugas melakukan kontrol kualitas pakan mulai dari persiapan bahan

baku, proses produksi hingga menjadi barang siap jual (Finish Good). Hal –

hal yang dilakukan dalam mengontrol kualitas pakan mulai dari persiapan

bahan baku, proses produksi hingga menjadi barang siap jual (Finish Good).

QA Departement terbagi atas 4 bagian, yaitu :

a) Quality Control Production (QCP) Warehouse

Quality Control Production (QCP) Warehouse adalah Quality

Qontrol yang bertugas melakukan pengontrolan kualitas Raw Material

(RM) dan pakan jadi (Finish Good) , hal – hal yang dilakukan antara lain :

 Pengecekan karung

31
Tujuan pengecekan karung termasuk kualitas mutu karung, karena

CPI memiliki standar kualitas karung tersendiri agar karung yang

dipakai kuat dan tahan lama saat disimpan, dimuat ataupun dikirim ke

costumer. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengecekan karung

yaitu warna sablon, rajutan, desain, berat, ukurannya, dan inner yang

tidak terlepas dalam karung. Apabila karung tidak sesuai dengan

standard mutu CPI, maka karung tersebut dikembalikan ke supplier.

 Pengecekan sistem penyimpanan Finish Good (FG) in bag

Sistem penyimpanan barang jadi/pakan (Fnish Good) memiliki

standard mutu tersendirinya. Maka team QCP setiap hari melakukan

pengecekan. Adapun standard sistem penyimpanan Finish Good (FG)

in bag, antara lain :

o Umur pakan : Konsentrat max.30 hari, Non konsentrat

max. 20 hari dan breeder max.15 hari.

o Delivery (Pengiriman) : Umur pengiriman pakan yaitu Lokal 20-30

hari, Kalimantan 14 hari, dan Sulawesi 10

hari.

o Identitas material : Setiap pallet mempunyai label.

o Kebersihan pallet : Pallet bersih dari material.

o Kelayakan pallet, susunan bag pada pallet dll.

Jika sistem penyimpanannya tidak sesuai dengan standar sistem

penyimpanan Finish Good (FG) in bag, maka team QCP

32
memberitahukan kepada supervisor Finish good agar dilakukan

perbaikan yang tidak sesuai.

 Pengecekan sistem penyimpanan Raw Material (RM) in bulk

Pengecekan sistem penyimpanan Raw Material (RM) in bulk

memiliki standard tertentu. Tujuan pengecekan tersebut agar kualitas

material-material yang dipakai tidak menurun dan dapat terjaga

dengan baik. Maka team QCP melakukan pengecekan setiap harinya.

Apabila sistem penyimpanan Raw Material (RM) in bulk tidak sesuai

dengan standard yang ditentukan seperti material tercampur dengan

material yang lainnya, maka team QCP memberitahukan kepada

supervisor Warehouse untuk ditindak lanjuti atau diperbaiki agar

sesuai dengan standard.

Standard kriteria pengecekan sistem penyimpanan Raw Material

(RM) in bulk, antara lain :

 Umur material : Lokal max.30 hari dan Import max.90 hari.

 Identitas material : Tanggal kedatangan, supplier, jumlah bag

per pallet,asal negara & PO,dan nama RM.

 Kebersihan area penyimpanan, lokasi penyimpanan, dll.

 Pengecekan sistem penyimpanan Raw Material (RM) in bag

Pengecekan ini sama halnya dengan pengecekan RM in bulk.

Tujuan pengecekan tersebut agar kualitas material-material yang

dipakai tidak menurun dan dapat terjaga dengan baik. Apabila sistem

penyimpanan Raw Material (RM) in bag tidak sesuai dengan standard

33
yang ditentukan seperti tidak memiliki label setiap palletnya, maka

team QCP memberitahukan kepada supervisor Warehouse untuk

ditindak lanjuti atau diperbaiki agar sesuai dengan standardnya.

Standard kriteria pengecekannya yaitu temperatur materil, umur

material, identitas material, dll.

 Pengecekan sistem penyimpanan Raw Material (RM) in drum

Tujuan pengecekan tersebut agar kualitas material-material yang

dipakai tidak menurun dan dapat terjaga dengan baik. Apabila sistem

penyimpanan Raw Material (RM) in drum tidak sesuai dengan

standard yang ditentukan seperti pallet dan drumnya rusak, maka team

QCP memberitahukan kepada supervisor Warehouse untuk ditindak

lanjuti atau diperbaiki agar sesuai dengan standardnya.

b) Sampling man QA (Quality Assurance)

Pemeriksaan dilakukan saat pakan diproduksi sebelum turun

dipacking untuk dikemas, maka dilakukan pemeriksaan warna, bentuk,

dan ukuran pakan atau disebut dengan sampling man. Ukuran ayakan

yang digunakan sesuai dengan standard yang digunakan.

Jika pakan jadi memiliki masalah, bentuk, warna dan ukuran, maka

diberitahukan kepada operator pellet/crumble untuk diproduksi

kembali sesuai dengan sntadard bentuk, ukuran dan warna.

c) Quality Control Production (QCP) Feedmill

Feedmill merupakan tempat produksi CPI atau tempat dimana

pakan ternak dibuat. QCP Feedmill merupakan proses kontrol pakan

34
yang diproduksi sampai turun di packing dalam setiap harinya atau

processing checklist sheet. Apabila pengecekan processing checlist

sheet tidak sesuai dengan standard yang ditentukan seperti ada

kerusakan pada mixer, maka team QCP feedmill memberitahukan

kepada supervisor produksi atau operator mixer untuk ditindak lanjuti

atau diperbaiki agar dapat digunakan kembali dengan baik.Ada tujuh

bagian pengecekan yang dilakukan oleh QCP Feed mill, antara lain :

Pengecekan area intake, kriteria pengecekannya antara lain :

 kondisi RM pada saat tuang yaitu tidak menggumpal dan tidak

berkutu ,dan

 Kondisi peralatan yaitu terpasang, berfungsi dengan baik,

bersih dan tidak berkutu.

Pengecekan area Hammer Mill, kriteria pengecekannya antara lain:

 ondisi RM hasil giling yaitu Jagung : min. 75% untuk saringan

2,5mm, SBM/BKK : min. 70% untuk saringan 3mm, dan

COPRA MEAL : min. 55% untuk saringan 6mm.

 Kondisi peralatan, saringan tidak bocor, feeder box tidak

terlalu penuh, magnit berfungsi dengan baik, dll

Pengecekan area packing, kriteria pengecekannya antara lain :

 Berat per bag (Gross), bag 50 kg tanpa inner 50–50,20 kg

dengan inner 50 – 50,25 kg, bag 60 kg tanpa inner 60-60,20 kg

dengan inner 60-60,25 kg, dan bag 25 kg dengan inner 25-

25,20 kg.

35
 Texture feed, yaitu seragam dan tidak terkontaminasi pakan

lain.

 Warna feed seragam.

 Kesesuian label yaitu kode harus sesuai dengan tanggal, dan

label sesuai dengan bag, dll.

Pengecekan control bin, kriteria pengecekannya antara lain :

 Kebersihan bin yaitu bebas kutu dan bebas sarang laba-laba.

 Kontaminasi yaitu tidak tercampur RM lain.

 Turn head yaitu tidak bocor dan tidak berkutu, dll.

Pengecekan pallet, kriteria pengecekannya antara lain :

 No Po.

 Mash feed temperatur conditioner yaitu Min 80˚c.

 Feed temperatur setelah cooler yaitu max. 5˚c diatas suhu

ruang.

 Kadar air feed setelah cooler yaitu Min. 11% dan Max. 12%,

dll

Pengecekan Hand Add, kriteria pengecekannya antara lain :

 Berat RM actual versus target yaitu 0 ± 2% dari target.

 Bag hasil timbang yaitu kondisi bag harus diikat dan diberi

label.

 Label hand add, yaitu hand add material vs formula benar, dll.

36
Pengecekan area mixer, kriteria pengecekannya antara lain :

 Deviasi GI WEM versus target yaitu dari RM lain target < 100

kg toleransi 10%

 Kondisi peralatan yaitu slide gate timbangna mixer tidak bocor

dan slide gate hopper mixer tidak bocor.

3.3.21 PCO (Palm Crude Oil)

Fumigasi adalah salah satu teknik pengendalian hama dengan

mengguanakan fumigan dengan dosis tertentu. Sedangkan fumigan

merupakan bahan kimia yang pada suhu dengan tekanan tertentu dapat

menjadi gas beracun bagi organisme pengganggu. Fumigan yang

digunakan pada CPI adalah magnesium phosphine dan aluminium

phosphine. Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk membasmi

hama/kutu yang merusak bahan baku/pakan jadi. Hama/kutu yang

biasanya ditemukan pada gudang CPI makassar. Apabila terdapat

hama/kutu pada silo tempat penanmpungan jagung sementara terdapat

maka dilakukan fumigasi disilo tersebut, agar terhindar hama/kutu

yang dapat merusak bahan baku/jagung.

3.3.22 Feed Technology Departement

Feed Technology Departement yang melakukan kontrol kualitas

pakan mulai dari penerimaan bahan baku,bahan baku yang dipakai,

maupun proses produksi hingga menjadi barang siap jual (Finish Good).

Feed Technology Departement memiliki beberapa bagian dalam

mengtontrol kualitas bahan dan pakan jadi, antara lain :

37
3.8.1 QCI (Quality Qontrol Ingdients)

QCI (Quality Qontrol Ingdient) adalah melakukan kontrol kualitas

Raw Material (RM) yang masuk, dan juga yang menentukan bahan

baku itu diterima ataupun akan ditolak. Adapun tugas QCI, antara

lain:

a. Mengambil sampel bahan baku yang masukBertugas mengambil

sampel bahan baku yang masuk untuk dianalisa.

b. Menganalisa bahan baku yang masukBertugas menganalisa sampel

bahan baku sesuai dengan standard yang sudah ditentukan. Bahan

baku yang masuk dianalisa kandungan nutrisinya dilaboratorium

meliputi cek kandungan air, abu, protein, kalsium, sodium,

phospor, fiber dan ash. Apabila memenuhi dengan standard maka

bahan baku tersebut diterimah, jika sebaliknya apabila bahan baku

tersebut seperti jagung tidak memenuhi sesuai dengan standard,

maka jagung tersebut tidak diterimah.

 QCP (Quality Qontrol Processing) Feed Technology

QCP (Quality Qontrol Processing) Feed Technology adalah

kegiatan melakukan kontrol kualitas pakan mulai dari bahan baku

yang dipakai, maupun hasil dari proses produksi. Mengontrol bahan

baku yang dipakai ; Bertugas mengontrol kualitas bahan baku yang

ingin dipakai sesuai dengan standard yang sudah ditentukan.

Mengontrol kualitas fisik pakan yang turun dari produksi/packing

38
Bertugas untuk mengontrol pakan jadi hasil produksi. Pemeriksaan

dilakukan saat pakan turun untuk dikemas, maka dilakukan

pemeriksaan persentase partikel pakan metode ayakan retsch, untuk

melihat ukuran dan bentuk partikel pakan tersebut dalam satu karung

pakan.

Jika pakan jadi memiliki masalah kualitas bentuk,ukuran, kurang

nutrisi dan suhu dapat dilakukan pemblokiran untuk kemudian

dijadikan barang repack/remis dan diproduksi kembali jika

memungkinkan. Mengambil sampel pakan yang turun dari produksi

Bertugas mengambil sampel untuk dianalisa nutrisi pakan jadi

 IRS (Nean Infra Red Spectroscopy)

Merupakan kegiatan yang menganalisa kandungan nutrisi pakan

jadi. Hal-hal yang dilakukan antara lain : Menganalisa kualitas pakan

yang turun dari produksi

Pakan yang lolos pengujian kualitas fisik kemudian dianalisa

kandungan nutrisinya dilaboratorium menggunakan Scanning NIRS

meliputi cek kandungan air, abu, protein, kalsium, sodium, phospor,

fiber dan ash. Jika kandungan nutrisi pakan tersebut telah memenuhi

standar, maka kemudian dilakukan rilis pakan (Release) dengan

memindahkan data pakan dari sloc QI ke UU. Pengeluaran pakan/saat

dimuat untuk dipasarkan

39
Bertugas mengontrol pakan ternak yang sedang dimuat ke mobil

dengan sistem FIFO (First In First Out) merupakan bahan

baku/jadi yang lebih dahulu masuk harus dipakai terlebih dahulu.

3.3.23 Pengertian K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu keadaan yang

terhindar dari resiko/bahaya atau sakit akibat kerja. CPI makassar

membentuk K3 dari regulasi aturan dari Pemerintahan K3 UU No.1 tahun

1980 untuk melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja.

Tanggung jawab perusahaan untuk memberi keselamatan dan kesehatan

kerja kepada karyawan yaitu memberi jaminan kesehatan tenga kerja yang

disebut BPJS dan Jamsostek. CPI Makassar bekerja sama dengan dinas

kesehatan dan dinas tenaga kerja mengenai kecelakaan kerja.

Keselamatan dan kesehatan kerja menyangkut berapa hal dalam

melindungi keselamatan dan kesehatan kerja karyawan, antara lain :

a) APD (Alat Pelingdung Diri)

Alat pelindung diri sangat wajib dipakai oleh setiap kariawan,

maka APD merupakan tanggung jawab K3. Setiap pekerja wajib yang

harus dipakai diarea produksi CPI yaitu helm, sepatu safety, dan

masker.

APD yang digunakan tergantung dari lokasi kerja, selain APD yang

wajib dipakai, antara lain :

 Maintenence : Kaca las, earplug/earmuff, dan safety belt/body

harness.

40
 Produksi/Premix: Respirator (Masker babi), earplug/earmuff, CAP,

Sarung tangan dan sepatu boots.

 QCP : Respirator (Chemical) dan safety belt.

41
b) Titik – titik potensi berbahaya pada pabrik

Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang berhubungan dengan

pelaksanaan kerja yang disebabkan karena faktor dari pekerjaan. Setiap

tempat memiliki potensi berbahaya tersendirinya, baik itu potensi

berbahaya tinggi, sedang, maupun rendah. Tapi sebagai karyawan harus

berhati-hati dan menaati aturan pabrik dalam melakukan suatu pekerjaan.

Agar terhindar dari hal-hal yang tidak di inginkan seperti kecelakaan keja.

Contoh-contoh kecelakaan kerja :

 Sakit akibat kerja.

 Jatuh disaat bekerja diketinggian.

 Muntah-muntah saat bekerja dipremix

 Saat kariawan ingin pergi kerja dari rumah ke pabrik, mengalami

kecelakaan atau sebaliknya dari pabrik kerumah.

 Luka/berdarah saat bekerja di Maintenence, dll.

Faktor sumber bahaya, meliputi :

 Unsafe condition/kondisi yang tidak aman, seperti perbuatan

bahaya, misalnya metode kerja yang salah, sikap kerja yang teledor

serta tidak memakai alat pelindung diri.

 Unsafe condition/kondisi yang tidak aman, seperti dari faktor

lingkungan kerja yang tidak sehat, misalnya kurangnya cahaya,

ventilasi, pergantian udara yang tidak lancar/berdebu, lantai licin

dan suasana yang sumpek.

42
Adapun titik-titk potensi berbahaya pada pabrik CPI Makassar, antara

lain :

 Area jalanan, yang dilalui oleh forklif harus berhati-hati, juga udara

yang tidak lancar dan suasana yang sumpek, serta tungku jagung

yang bisa merusak mata.

 Area gudang penyimpanan pakan ternak yang sudah jadi, harus

berhati-hati dengan pellet yang tinggi

 Area premix yang menyengat akan bauh bahan-bahan kimia

 Area feed mill yang memiliki suara bissing (Ribut)

 Workshop/Maintenance berbahaya dengan alat-alat berat/tajam dan

percikan-percikan las yang bisa merusak mata.

 Silo yang juga harus berhati-hati dengan ketinggian, dll.

c) Limbah pabrik CPI Makassar

Limbah adalah bahan sisa-sisa dari suatu kegiatan atau produksi,

baik dalam skala kecil (Rumah tangga) maupun skala besar (Pabrik).

Limbah CPI Makassar ada dua tempat, antara lain :

1. Tempat penyimpanan sementara (TPS) limbah B3 (Bahan berbahaya

beracun)

Limbah adalah bahan sisa-sisa dari suatu kegiatan atau produksi

yang terkontaminasi dengan bahan berbahaya beracun. CPI Makassar

bekerja sama dengan pihak-pihak yang di setujui oleh pemerintah. CPI

Makassar ada tiga, yaitu limbah cair, limbah padat, dan limbah gas.

43
Limbah tersebut ditampung pada tempat yang sudah ditentukan dan

dipisahkan.

Limbah CPI Makassaar setiap hari dicek dan setiap bulannya

diganti data log book limbah yang masuk. Serta setiap tiga bulannya

limbah-limbah tersebut diserahkan kepihak kedua PT. Multazam, dan

pihak kedua menyerahkan kepihak ketiga tergantung jenis limbahnya

akan diserahkan kepihak kemana, yang paling utama pihak tersebut

disetujui oleh pemerintah.

Jenis – jenis limbah CPI Makassar ada beberapa jenis yaitu :

 Majun bekas

 Kemasan bekas B3 (Karung premix bekas)

 Refrigerant bekas

 Grease bekas

 Limbah oli bekas

 Limbah B3 cair/lab

 Botol kimia bekas (Botol fumigant, kaleng cat, dan thinner)

 Lampu bekas (Neon dan mercury)

 Benda terkontaminasi LB3

 Sludge bekas

 Filter oli bekas

44
2. IPAL (Instalasi pengolahan air limbah)

IPAL (Instalasi pengolahan air limbah) merupakan limbah cair

sisa-sisa dari suatu produksi boiler dan bio security. Limbah boiler

merupakan air sisa-sisa produksi,sedangkan bio security merupakan

sanitasi truk.

IPAL ini terdiri atas tiga bak. Bak pertama merupakan bak

penyaring, dimana bak tersebut terdapat ijuk sebagai penyaring,

kemudian air yang sudah tersaring akan pindah kebak kedua melalui

lubang bagian bawah bak satu, dibak kedua dilakukan penetralan

apabila suhunya melampaui dari batas antara ph 6 - 9, maka

dinetralkan dengan asam sulfat (H2S04), setelah netral, air limbah

pindah ke bak ketiga melalui lubang atas bak kedua dibak ketiga

terdapat alat sensor PH dan suhu air limbah tersebut. Pada bak

ketigalah air limbah dialirkan ke tempat pengolahan air limbah kima.

IPAL di cek dalam tiap hari pada jam 1,biasa digunakan alat manual

TDS penentu ph dan suhu.

d) Alat pemadam kebakaran

PT. Charoen pokphand Indonesia Makassar, memiliki dua type alat

pemadam kebakaran, yaitu Hydrant dan Apar. Hydrant merupakan alat

pemadam api yang menggunakan air. Sedangkan apar adalah alat

pemadam api yang menggunakan CO2 (Karbondioksida) dan juga

menggunakan powder dengan berat apar antara 5 – 7 kg. Hydrant dan apar

45
dicek apabila apar sudah dipakai, akan di isi ulang serta dibersihkan dalam

sekali sebulan.

Sistem Pemasaran di PT. Charoen Pokphand Indonesia, Tbk yaitu :

PT. Charoen pokphand Indonesia merupakan salah satu produsen pakan

ternak menghasilkan pakan ternak meliputi : pakan ayam, ikan, itik, sapi,

babi. Untuk CPI Makassar sendiri jenis pakan yang diproduksi adalah jenis

pakan ayam, itik dan babi . Dan area penjualan meliputi Indonesia Timur

seperti: Samarinda, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, Manado, Kendari,

Papua, dll.

Untuk Jenis market/ penjualan meliputi :

 Eksternal: penjualan langsung ke costumer

 Internal : meliputi untuk kemitraan

Adapun jenis kemitraan internal meliputi :

 Unit pembibitan ayam (DOC)

 Unit petelur

 Unit pembudidayaan pedaging.

46
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Tercapainya Salah satu syarat dalam menyelesaikan syarat perkuliahan

semester akhir pada kampus kami Universitas Islam Makassar

b. Tertanamnya pengalaman kepada pribadi kami dalam berinteraksi di

dunia kerja

c. Tercapainya Sikap Profesional kerja dalam hal kejujuran,kedisiplinan

Keterampilan kami dalam dunia kerja kelak

d. Akhirnya kami mengetahui kestrukturan sebuah perusahaan dan

bagaimana jenjang peningkatan karir di PT. Charoen Pokphand

Indonesia.

e. Selama Praktik Kami mempelajari hal baru mengenai program SAP

dalam hal ini system ERP yang sangat handal dalam pengolahan data

secara Live dan terkoneksi ke semua departemen.

f. Praktikan Akhirnya mampu menerapkan Jiwa ke industrian di PT.

Charoen Pokphand Indonesia

47
4.2 Saran

a. Sebaiknya mahasiswa di berikan bimbingan/arahan baik itu mengenai

praktek kerjanya maupun laporan yang akan disusun nantinya.

48
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-
instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-8#sourceid=chrome-psyapi2&ie=UTF-
8&q=sejarah%20perusahaan%20pt%20charoen%20pokphand%20indonesia%20t
bk (diakses pada tanggal 11 februari 2017 Jam 14:00 WITA)

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMTI Negeri Makassar 2015 Pada


PT. Charoen Pokphand Indonesia

49

Anda mungkin juga menyukai