Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang industri maupun jasa umumnya
didirikan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, baik yang bersifat ekonomis maupun sosial.
Tujuan didirikannya perusahaan secara ekonomis adalah untuk mendapatkan keuntungan.
Pelayanan puma jual merupakan cakupan dari kebijakan produk. Pelayanan puma jual
merupakan jasa pendukung produk yaitu suatu kegiatan pelayanan yang diberikan oleh suatu
perusahaan kepada konsumen setelah terjadi pembelian suatu produk, hal ini merupakan
wujud nyata perhatian terhadap kepuasan konsumen dan terhadap produk yang dijual untuk
mencapai tujuan yang kita harapkan.
Pada saat ini perusahaan mengalami perkembangan yang cukup baik, sehubungan
denganhal tersebut perlu ~iadakan penganalisaan terhadap kegiatan penjualan dan
pendistribusian, perusahaan dapat mengetahui sejauh mana perkembangan hasil penjualan
yang diperoleh dengan sistem penjualan serta pendistribusian yang ada.
PT Gold Coin Specialities – Bekasi Mill, merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak dalam bidang pembuatan pakan temak. Setiap tahunnya PT Gold Coin Specialities –
Bekasi Mill menghasilkan 240.000 ton per tahun pakan temak sebagai produk utama dan
pakan khusus. Adapun pakan temak sebagai produk utama adalah pakan unggas, babi, sapi,
dan kambing. Sedangkan pakan khusus yang dihasilkannya berupa pakan ikan, udang dan
hewan peliharaan lainnya.
Dalam hal ini agar perusahaan dapat bersaing dan dapat memenuhi keinginan
konsumen maka sangat diperlukan adanya kesiapan pada seluruh aspek perusahaan baik
dalam proses produksi, marketing, sumber daya manusia, dan sebagainya.
Salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah memperbaiki proses produksi dan
mempunyai perencanaan agar dapat diperoleh suatu proses yang menghasilkan produk
dengan optimal dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Metode produksi yang
optimal dapat dilihat dari keterkaitan fungsi tersebut terjaga dengan baik. Fungsi yang
dimaksud adalah kata benda atau kata kerja yang menggambarkan setiap aktivitas.
Selama ini sistem produksi yang dijalankan pihak perusahaan PT. Gold Coin
Indonesia berdasarkan jumlah penjualan yanag dilakukan oleh Departemen Penjualan dan
Pemasaran, hal ini dilakukan berapa jumlah target penjualan yang mereka dapatkan.
2

Dalam proses pelaksanaan kegiatan di PT Gold Coin Indonesia tidak terlepas dari
penggunaan berbagai macam bahan berbahaya dan beracun yang dapat mengakibatkan
dampak yang sangat berbahaya terhadap para pekerja, hasil produksi, dan terhadap
lingkungan jika dipergunakan sesuai dengan aturannya.
Maka dari itu penulis melakukan identifikasi terhadap Data Keselamatan Bahan atau
MSDS ( Material Safety Data Sheet) yang ada di PT Gold Coin Specialities – Bekasi Mill.
Oleh karena itu, kita sebagai seorang calon tenaga kesehatan, dalam hal ini sebagai seorang
ahli K3 dimana banyak K3 memiliki peranan penting untuk memberikan keselamatan dan
kesehatan kepada pekerja. Maka dari itu penting bagi seorang calon ahli K3 untuk
mempelajari tentang ilmu toksikologi Industri.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Toksikologi
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui profil perusahaan
2. Untuk mengetahui bahan baku produksi (MSDS)
3. Untuk mengetahui proses produksi dan hasil produksi
4. Untuk menganalisa masalah yang berhubungan dengan toksikologi dan
menanggulangi masalah yang ada
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi PT Gold Coin Specialities – Bekasi Mill
1. Dapat menjalin kerja sama antara Fikes Universitas Respati Indonesia dengan
perusahaan
2. Dapat memberikan saran yang membangun mengenai masalah yang telah dianalisis
3. Dapat memberikan kontribusi berupa beberapa materi mengenai Toksikologi dan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
1.3.2 Institusi Universitas Respati Indonesia
1. Dapat menjalin kerja sama dengan perusahaan dapat dijadikan bahan referensi
mengenai masalah toksikologi di perusahaan
2. Mengenalkan Universitas Indonesia pada industri
3

1.3.3 Bagi Mahasiswa


1. Dapat memenuhi tugas mata kuliah Toksikologi
2. Dapat pengalaman mengenai kunjungan di perusahaan PT Gold Coin Specialities –
Bekasi Mill
3. Dapat mengaplikasikan teori yang telah dipelajari dalam penanggulangan masalah
yang berhubungan dengan toksikologi tersebut.
4

BAB II
KEGIATAN KUNJUNGAN

2.1 Tempat dan Waktu


Kunjungan lapangan dilakukan di PT Gold Coin Specialities – Bekasi
Mill pada tanggal 08 Oktober 2019, pukul 10:00 s/d 13:00.

2.2 Metode
1. Wawancara adalah melakukan wawancara antara mahasiswa dengan
pembimbing lapangan yaitu kepala bagian dari HSE, Manager Logistik,
Manager Mutu.
2. Observasi adalah melakukan pengamatan msds apa saja yang ada di PT
Gold Coin Specialities – Bekasi Mill.
3. Studi dokumentasi teknik pengumpulan data yang tidak langsung
ditujukan kepada subjek penelitian dalam rangka memperoleh informasi
terkait objek penelitian, seperti dokumen terkait tentang msds.

2.3 Jadwal Kegiatan Kunjungan


NO Waktu Kegiatan
1 10.00 WIB Tiba di PT Gold Coin
2 10.00-10.30 WIB Safety Induction
3 10.30-13.00 WIB 1. Pengenalan dan peninjauan departemen produksi
2.Dokumentasi
3.Wawancara
4 13.00 WIB Kunjungan selesai
5

BAB III
HASIL KUNJUNGAN

3.1 Profile PT Gold Coin Specialities – Bekasi Mill


3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Gold Coin Pertama kali didirikan berdasarkan akte notaris Hendra
Karyadi, SH No. 7 tanggal 22 Desember 1979 yang disahkan oleh Keputusan Menteri
Kehakiman RI berdasarkan surat keputusan No. Y.A5 /442/1 tanggal 24 September
1980, dan memulai produksi nya pada tahun 1981. Pada awal berdirinya PT. Gold
Coin Indonesia bernama PT. Subur Gold Coin Indonesia. PT. Subur Gold Coin
Indonesia merupakan kerjasama pemegang saham anatar Gold Coin Limited yang
dimiliki Mr. Piere Jean-Claude Moccand sebanyak 75% dengan PT. Subur Ripah
yang memegang saham sebanyak 25%.
Pada tahun 1994, PT. Subur Gold Coin Indonesia berganti pemilik dan
pemegang saham, yaitu Mr. Louise Phillip Shurender, sehingga saham yang dimiliki
PT. Subur Gold Coin sekarang sebesar 95%, sedangkan saham PT. Subur Ripah
sebanyak 5% dijual pada kepada Bapak Sudarmo. Berkaitan dengan itu maka nama
PT. Subur Gold Coin dirubah namanya menjadi PT. Gold Coin Indonesia hingga saat
ini. Pada tahun 1981, PT. Gold Coin Indonesia memulai produksinya dengan pabrik
yang berlokasi di daerah Bekasi , sejalan dengan semakin majunya usaha - usaha
dibidang peternakan membawa dampak yang baik terhadap perkembangan
perusahaan makanan ternak guna memenuhi kebutuhan usaha peternakan tersebut,
maka pada bulan Mei 1985 didirikan di Surabaya.
PT. Gold Coin Indonesia memiliki research farm yang berfungsi sebagai
sarana uji biologi agar diproduksi pakan ternak yang berkualitas. Terdapat research
farm yang dimiliki PT. Gold Coin Indonesia, yaitu research farm untuk unggas
(broiler dan layer) yang berlokasi di Desa Mekar Sari Cileungsi Bogor yang baru
berdiri pada bulan Febuari 2004 dan aktif beroperasi sejak Maret 2004. PT. Gold Coin
Indonesia merupakan salah satu bagian dari Gold Coin Group (GCG). GCG
merupakan pelopor pabrik pakan ternak di Asia Tenggara dengan merk dagang Gold
Coin 1953 yang sampai saat ini memiliki 19 pabrik di berbagai Negara Asia
Tenggara. Gold Coin Group Asia Tenggara memiliki pabrik dan kantor pemasaran
yang tersebar di Malaysia, Indonesia, Vietnam, Thailand, Cina, Philipina, Srilanka,
6

India, Laos, dan berpusat di Singapura. Sedangkan, Gold Coin Group yang tersebar di
Asia Pasific berpusat di Negara New Zealand.
Gold Coin Group yang memiliki motto “ Grow with Gold Coin” ini setiap
tahunnya memproduksi lebih dari satu juta metric ton pakan ternak sebagai produk
utama terdiri dari pakan ayam, burung, pakan ikan, udang dan berbagai pakan hewan
ternak. Gold Coin Group dilengkapi oleh tekhnologi yang didukung tenaga ahli yang
berpengalaman di bidangnya sehingga dapat memproduksi pakan ternak yang
berkualitas dan memiliki daya saing pasaran. Gold Coin Group juga memiliki tenaga -
tenaga teknis berpengalaman yang dapat menjamin terjaganya kualitas bahan baku
yang menghasilkan produk yang berkualitas.

3.1.2 Visi dan Misi

Visi PT Gold Coin adalah fokus dalam mencapai pertumbuhan keuntungan


dan menarik pangsa pasar dengan manajemen yang bagus dan mampu bersaing
dengan industri baru dan perubahan marketing.Menjadi produsen Pakan Ternak
bermutu tinggi bagi Peternak Sukses diseluruh negeri Indonesia. Menjaga kualitas dan
harga produk pakan yang kompetitive dan memberikan kualitas jasa dan servis level
yang tinggi secara personal kepada mitra Peternak. Senantiasa menjadi Produsen
Pakan ternak independent yang solid yang senantiasa berjalan bersama menuju
kesuksesan bersama dengan para Mitra pelanggan.
Sedangkan misinya adalah Mendistribusikan produk - produk keseluruh negeri
Indonesia dan melayani Peternak Peternak Sukses diberbagai belahan Bumi
Nusantara. Senantiasa berjuang untuk menjadi lebih baik sesuai dengan visi, nilai -
nilai perusahaan dan budaya yang baik dan Benar.

3.1.3 Sasaran Mutu dan Keamanan Pangan


Sasaran mutu dan keamanan pangan PT Gold Coin tertuang dalam Kebijakan
keamanan pangan yaitu :
1) Trust
Berkembang menjadi perusahaan terpercaya sesuai dengan system mutu
dan keamanan pangan yang dilakukan dengan sasaran :
a. Memenuhi tingkat kepuasan pelanggan terhadap isu mutu dan
keamanan produk setiap 6 bulan sekali.
b. Stimulasi Recall produk setiap 4 bulan.
7

2) On Time
Pengerjaan dan pengiriman produk sesuai dengan waktu yang disepakati
dengan sasaran :
a. Index produktivitas proses produksi pangan
b. Menurunkan tingkat Remix Output
c. Kecepatan tanggapan terhadap complain
3) Pirsue Quality dan Food Safety. Dilakukan dengan meningkatkan tingkat
kesesuaian pengujian terhadap parameter uji test secara berkala.
4) Growth dan Improvement. Produk berkualitas yang mampu memenuhi
persyaratan pelanggan pada segmen pasar yang luas dengan
meningkatkan jumlah pangsa pasar /pelanggan baru dalam wilayah
territorial berjalan.
5) Customer Oriented. Produk dengan kualitas yang mampu memenuhi
persyaratan pelanggan.

3.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan


Dalam suatu organisasi pembagian kerja merupakan keharusan mutlak, karena
tanpa adanya pembagian kerja akan terjadinya penumpukan kerja. Pembagian kerja
pada akhirnya akan menghasilkan departemen - departemen dan job description dari
masing-masing departemen sampai unit - unit terkecil dalam organisasi. Struktur
organisasi yang dimiliki perusahaan berbeda, tergantung dari kebutuhan masing -
masing perusahaan. Struktur organisasi ini memungkinkan adanya koordinasi usaha
diantara semua satuan dan jenjang untuk mengambil tindakan yang dapat mencapai
suatu tujuan .
Berikut ini adalah struktur organisasi yang dimiliki PT. Gold Coin Indonesia,
adalah sebagai berikut :
1) General Manager. Memiliki tanggung jawab utama dalam fungsi eksekutif
dalam perusahaan, termasuk dalam pembuatan kebijakan.
2) Factory Manager. Bertanggung jawab atas proses produksi secara
keseluruhan, termasuk berperan utama dalam keputusan-keputusan penting
dalam hirarki manajemen dalam lantai produksi.
3) Supervisor Produksi. Pembantu utama factory manager dalam kaitannya
dengan masalah-masalah teknis produksi makanan ternak serta
8

pengimplementasian system manajemen yang telah ditetapkan pada executive


ke dalam tingkatan
9

teknis. Langsung membawahi asisten supervisor yang dibagi berdasarkan


proses-proses dan fungsi-fungsi utama didalam lantai produksi (Dumping,
Scking Off, Pelleting, dan Control Room).
4) Assiten Supervisor Dumping. Bertanggung jawab atas proses dumping
5) Assiten Supervisor Sacking Off . Bertanggung jawab atas prosess Sacking Off
6) Assiten Supervisor Pelleting. Bertanggung jawab atas proses Pelleting
7) Assisten Control Room. Bertanggung jawab atas Control Room
8) Supervisor Premix. Koordinator utama dalam produksi obat dan zat kimia lain
yang juga digunakan sebagai bahan baku yang disertakan ke dalam proses
pembuatan makan ternak, bertanggung jawab langsung terhadap Factory
Manager
9) Premix Para teknisi dan operator yang bertugas dalam proses pembuatan zat
kimia untuk bahan baku.
10) Manintenance. Bertanggung jawab terhadap permasalahan permesinan
mencakup perawatnnya, operasionalnya serta intalisasinya
11) Engenereing.Bertanggung jawab terhadap segala hal yang berhubungan
dengan permesinan yang membutuhkan keahlian teknis, serta menjadi
coordinator dalam proses-proses didalamnya seperti maintenance dan genset.
12) Chemist. Bertanggung jawab atas hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan
dan proses yang menyangkut hal-hal kimiawai seperti proses pengendalian
kualitas dan komposisi kandungan dalam bahan baku dan produk jadi
13) QAO ( Quality Assurance Officer) .Bertanggung jawab atas kualitas bahan
baku dan produk jadi, dalam operasionalnya juga berkoordinasi dengan
chemist
14) Sales Manager. Bertanggung jawab atas penjualan, mencakup pemenuhan
pemesanan kepada para customer serta membuat penjadwalan produksi
berdasarkan data-data penjualan yang dimilikinya
15) Technical Sales. Pelaksana utama dalam teknis penjualan seperti penjualan
langsung kepasar-pasar potensional, menemui customer dalam setiap
tingakatan dan survey control harga produk perusahaan dilapangan yang
langsung bertanggung jawab kepada sales manager.
16) Purchasing Officer. Bertanggung jawab atas pembelian bahan baku dan
ketepatan waktu kedatangannya serta pembayaran atas pembelian yang
dilakukan
10

17) Purchasing Staff. Pelaksana utama tugas purchasing seperti survey harga
dilapangan dan teknis pembelian serta pembayarannya.
18) Mill Controler. Bertanggung jawab atas perencanaan dan permasalahan
penganggaran secara financial secara keseluruhan didalam pabrik
19) Admin Staff. Melaksanakan fungsi-fungsi administrasi serta pencatatan,
pembukuan serta penyusunan dokumen-dokumen.
20) Personal Excecutive. Disebut juga personalia atau HRD ( Human Recource
Development) bertanggung jawab atas masalah ketenaga kerjaan seperti
sistem gaji, jabatan dan pangkat , aturan perburuhan dan keselamatan kerja
serta produktivitas pegawai dan buruh
21) Office Boy. Pegawai pelaksana fungsi maintenance dalam ruang lingkup
kantor seperti dalam hal kebersihan ruang kerja, WC, dan penyedia air minum
atau makan.
22) Driver. Pengemudi truck yang mengangkut produk jadi menuju customer atau
grosir, bertanggung jawab atas ketepatan waktu kedatangan dan kelangsungan
produk selama perjalanan
23) Security. Lebih umum disebut dengan satpam, bertanggung jawab atas
keamanan pabrik serta pengaturan keluar masuk kendaraan dalam pebrik.
11

Struktur Organisasi PT Gold Coin Specialities – Bekasi Mill

Struktur Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja


PT GOLD COIN SPECIALITIES Bekasi
Jln Raya Bekasi Km 28 Medan Satria Kota Bekasi

Ketua P2K3
General Manager

Zulkarnain Pasaribu

Sekretaris P2K3
HSSE Manager

Mafrur Hanif

Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota


Production Manager Quality Manager Engineering Manager Purchasing Manager HR-GA Manager Warehouse Manager Finance Manager

Isharnanto Alvi S Riady Amartha Elita Eka Anna P Dian Angga Godlief

Bekasi, 3 Januari 2019


Ketua P2K3

Zulkarnain Pasaribu

GOLD COIN GROUP


ORGANIZATION CHART
PT. GOLD COIN SPECIALITIES-LAMPUNG

Legend Director
Tan Kok Kuang
Group level
Country level
Mill Level General Manager
Third Party Zulkarnain Pasaribu
____ Direct Reporting
------- Dotted Reporting
Factory Manager Quality Assurance Officer Mill Controller Manager Purchasing Manager
Isharnanto Nanang Sudarmiko Godlief Eduard K Suwanto

Production Spv Production Spv Warehouse Staff Maintanance Spv Asst HSE Manager Quality Assurance Officer GL Staff Purchasing Officer HRGA Officer
Suradi Marsahit Dian Septa Angga S Riady Amartha Mafrur Hanif Alvi Syahrin Shivana Thakashima Elita Eka Meliza Anna Pratitiek

Control Room Operator Control Room Operator warehouse Worker Maintanance QC Staff Costing & Cashier Staff Cleaning Service & Driver
Haris Kurniawan Efendi Rudi Riyanto 1. Surahman 1. Agus Sarwanto Gilang Prajana Rajasa Giyanto
2. Sudarto Subur 2. Hendri Yanto
3. Lukman darwis
Pellet Operator Pellet Operator Forklip Driver -Warehouse 4. Bayu Cahyono Sales Admin Security
Fitriyanto Anto Kurniawan Zain Andriyono Ria Iryani Dwi Saputri 1. Sandi Yuda Pratama
2. Feri Ruswandi
3. Wawan Herwanto
Sacking Off Worker Sacking Off Worker Loading Unloading Boiler Operator 4. Jupri
1. Oladia Saputra 1. Asep Nurdiansyah 1. Mudakir 1. Tomy Bastary 5. Sarwono
2. Yogi Muklasin 2. Fran Siswandi 2. Madsarip 2. Ardi Sapto Nugroho 6. Kausar Apandi
3. Sayuti 3. Setiawan 3. Zubaidi
4. Kurdi
5. Sukadi

Premix Operator Premix Operator


I Made Arsana Anim

Dumping Worker Dumping Worker


1. Agus Riyanto 1. Andi Purnomo
2. Pranto Setiawan 2. Herdi Yohanta
3. Febrian Wira Negara 3. Joko Widarto
4.AN. Firdaus MK 4. M Febrian H

Forklift Driver Forklift Driver


Fatoni Pariyadi

Production Clerk (Non Shift)


Jesy Alfian

General Cleaner (Non Shift)


1. Arsam
2. Tawakal

Bekasi, 01 Oktober 2019

Erwin Ruzwar
Country HR Manager
12

3.1.5 Kebijakan Perusahaan

3.1.5.1Kebijakan Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan


PT Gold Coin Specialities – Bekasi Mill dalam menjalankan bisnisnya selalu
memastikan tempat kerja yang sehat, aman dan menjaga lingkungan. Untuk itu kami
berkomitmen:
1. Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja karyawan
2. Mencegah terjadinya penyakit akibat kerja, kecelakaan kerja dan pencemaran
lingkungan
3. Memenuhi persyaratan dan peraturan baik lokal maupun Group
4. Mendorong semua orang bertanggungjawab terhadap kesehatan dan
keselamatan diri sendiri dan juga rekan kerja
5. Melakukan evaluasi dan tindakan perbaikan secara berkelanjutan terhadap
sistem K3L
PT Gold Coin Specialities – Bekasi Mill meminta komitmen dari pekerja,
supervisor dan manager untuk mengkomunikasikan dan melaksanakan kebijakan K3L
kepada semua orang yang terlibat dalam kegiatan perusahaan. Kebijakan ini akan
dikaji ulang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.

3.1.5.2Kebijakan Khusus
Manajemen PT Gold Coin Specialities – Bekasi Mill melarang perihal
penyalahgunaan narkoba dan alkohol di tempat kerja dengan maksud untuk
memelihara lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk para karyawan,
kontraktor dan vendor.
PT Gold Coin Specialities – Bekasi Mill dengan tegas melarang menggunakan,
menyiapkan semua bentuk NARKOTIKA dan ALKOHOL di lingkungan kerja PT.
Gold Coin Specialities:
1. Memakai, memiliki membagikan, mengangkut, menawarkan untuk
dijual atau menjual narkotik, obat-obatan terlarang, bahan-bahan yang
dikendalikan, obat paraphernalia. Obat-obatan terlarang termasuk, tetapi tidak
terbatas pada, amphetamines, cannabinoids, cocaine, phencyclidines, opiates,
13

benzodiazephines, barbiturates, methadone, methaqualone, proxyphene dan


obat-obat yang tidak diberikan oleh dokter yang professional.
2. Memakai, memiliki, membagikan, mengangkut, menawarkan untuk
dijual atau menjual alkohol atau minuman-minuman yang mengandung bius,
kecuali jika diberikan oleh dokter dan mengikuti maksud baik kebijakan ini.
3. Pelanggaran terhadap hak-hak tersebut di atas dapat dikenakan
tindakan pemberhentian dari Perusahaan.

3.1.5.3Kebijakan Pendukung
Perusahaan beserta semua orang yang masuk dan beraktifitas di dalam area PT
Gold Coin Specialities – Bekasi Mill berkomitmen :
1. Memahami serta mematuhi peraturan dan kebijakan K3L
2. Menjaga kebersihan dan ketertiban lingkungan perusahaan
3. Merokok di area yang telah ditentukan
4. Mencegah peredaran dan penyalahgunaan alkohol dan obat terlarang
5. Melindungi dan mencegah penularan HIV di tempat kerja
Kebijakan ini untuk mendukung terciptanya lingkungan kerja yang sehat,
aman dan produktif sehingga semua orang dapat bekerja dan tumbuh bersama
Gold Coin. Kebijakan ini akan dikaji ulang sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan.

3.1.6 Pemeriksaan Kesehatan


PT Gold Coin mempunyai program pemeriksaan rutin medical check up setiap
setahun sekali bagi semua karyawan

3.2 Identitas Masalah

3.2.1 Bahan Baku dalam MSDS


Nama Produk: Myco TROTOAR Aw CAIR
1. Identifikasi bahan / persiapan dan informasi perusahaan
PT Kemin Indonesia
14

Rukan Gading Serpong, Jalan Raya Kelapa Puan Blok AD 14/22,


Tangerang - Banten, Indonesia Telepon:62-21-54202310; nomor faks: 62-
21-54202310; HP: 62-811819830 Kemin (Korea) Co, Ltd

2. Komposisi / informasi bahan


asam propionat CAS (79-09-4) konsentrasi <70% mempunyai hazard
iritan terhadap mata, kulit dan bahaya pernafasan

3. First Aid :
 Jika terhirup, segera bawa keluar ruangan biarkan menghirup udara segar.
Terapkan pernapasan buatan jika tidak bernapas. Segera Mencari
pertolongan medis. (pernafasan)
 Jika tertelan jangan merangsang untuk muntah. Mencuci mulut secara
menyeluruh dengan air. segera hubungi tim emergncy respon jika sudah
tertelan (tertelan)
 Jika kontak dengan mata, tahan kelopak mata terpisah dan menyiram
mata terus menerus dengan air mengalir dengan eye washer dan body
washer. Lepaskan lensa kontak jika terpapar. Lanjutkan pembilasan
selama beberapa menit sampai semua kontaminan dicuci sepenuhnya.
(terpapar pada mata) jika semakin parah segera hubungi tim emergncy
respon
 Jika berkontak dengan kulit segera bilas dengan air (body washer) jika
semakin berlanjut keparahan segera hubungi tim emergncy respon
4. Tindakan terhadap kebakaran
 Media pemadaman api dengan jenis dry chemical powder dan CO2
 Bahaya khusus yang timbul jika ada asap kebakaran jangan menghirup
 Segera hubungi tim emergncy respon jika terjadi kebakaran
5. Tindakan terhadap tumpahan
 Pakai alat pelindung yang sesuai pribadi dan pakaian untuk mencegah
pajanan.
Memadamkan atau menghapus semua sumber api dan berhenti bocor
jika aman untuk melakukannya. Meningkatkan ventilasi. Mengevakuasi
semua personel yang tidak dilindungi. Jika mungkin mengandung
tumpahan. Menempatkan lembam penyerap, bahan non-mudah terbakar
15

ke tumpahan. Gunakan alat non-memicu bersih untuk mengumpulkan


bahan dan tempat ke dalam wadah berlabel cocok untuk daur ulang
berikutnya atau pembuangan. Membuang limbah sesuai dengan
peraturan lokal dan nasional yang berlaku. Jika kontaminasi saluran
pembuangan atau saluran air terjadi menginformasikan air dan
pengelolaan sampah pemerintah daerah sesuai dengan peraturan
setempat.
6. Penanganan dan penyimpanan

Jangan gunakan dekat sumber api. Kenakan pakaian pelindung, sarung


tangan dan mata / wajah perlindungan. Gunakan di wilayah yang ditetapkan
dengan ventilasi yang memadai. Hindari kontak dengan kulit dan mata.
Simpan wadah tertutup saat tidak digunakan. Mempertahankan standar
yang tinggi dari kebersihan pribadi yaitu selalu mencuci tangan setelah
memegang, dan sebelum makan, minum, merokok atau menggunakan
fasilitas toilet. Mencegah dibangun kabut atau uap dalam suasana kerja.
Sesuai ke Singapura Standard SS532: 2007 (Kode praktek untuk
penyimpanan cairan yang mudah terbakar), produk dengan titik nyala> 93
Hai C dan sampai 150 Hai C diperlukan untuk memenuhi persyaratan mudah
terbakar Kategori 4.

Hindari percikan, api dan sumber pengapian lainnya. Simpan jauh dari
bahan yang tidak kompatibel. Simpan wadah tertutup saat tidak digunakan
dan aman disegel dan dilindungi terhadap kerusakan fisik. Menyimpan di
daerah berventilasi baik jauh dari panas dan sumber api dan keluar dari
sinar matahari langsung. Mengambil tindakan pencegahan terhadap muatan
listrik statis. Gunakan prosedur landasan yang tepat. Simpan di wadah
berlabel sesuai. Periksa secara teratur untuk kekurangan seperti kerusakan
atau kebocoran. Memiliki alat pemadam kebakaran yang tepat tersedia di
dan dekat area penyimpanan.

7. Kontrol pemaparan / perlindungan personal


nilai ambang batas

Negara Zat paparan Batas unit


Durasi paparan
Singapura asam propionat TWA 10 ppm
TWA 30 mg / m 3

TWA 10 ppm
Indonesia asam propionat
TWA 30 mg / m 3

TWA 10 ppm
TWA 30 mg / m 3
Korea asam propionat
STEL 15 ppm
STEL 45 mg / m 3

TWA 10 ppm
Malaysia asam propionat
TWA 30 mg / m 3

TWA 10 ppm
TWA 30 mg / m 3
Taiwan asam propionat
STEL 15 ppm
STEL 45 mg / m 3

TWA (Waktu rata-rata tertimbang): Rata-rata konsentrasi udara dari zat tertentu bila dihitung selama hari kerja
16

delapan jam normal, untuk lima hari seminggu. STEL (Batas Paparan Jangka Pendek): Rata-rata konsentrasi udara selama
15 menit yang tidak boleh melebihi setiap saat selama normal delapan jam hari kerja.

Perlindungan Pernafasan : Jika kontrol rekayasa tidak efektif dalam


mengendalikanpaparan udara maka respirator yang
disetujui dengan diganti saringan uap organik harus
digunakan
Perlindungan Mata : kacamata keselamatan dengan perisai sisi, kacamata
kimia atau full-face shield yang sesuai harus
dikenakan. pilihan akhir dari pelindung mata / wajah
yang tepat akan bervariasi sesuai dengan keadaan
individu yaitu metode penanganan atau kontrol rekayasa
dan menurut penilaian risiko yang dilakukan.
Perlindungan Tangan : Pakailah sarung tangan dari bahan tahan misalnya PVC
atau nitril. pilihan akhir sarung tangan yang sesuai akan
bervariasi sesuai dengan keadaan individu yaitu metode
penanganan atau sesuai dengan penilaian risiko yang
dilakukan
Perlindungan Tubuh : Cocok pakaian kerja pelindung, misalnya overall
kapas kancing di leher dan pergelangan tangan
direkomendasikan. apron tahan bahan kimia
dianjurkan di mana jumlah besar ditangani

8. SIFAT FIIDK DAN KIMIA


Wujud Cair

Warna Ungu cairan coklat kemerahan

Bau Asam

Suhu penguraian -

Titik lebur -

Titik didih -

Daya larut dalam air Larut dalam air

Berat jenis 1,04-108

Warna Ungu cairan coklat kemerahan

PH 5,7-6,5

Tekananan Uap -
17

Vapor density Air =1 -

Tingkat penguapan -

viksositas @ 25 Hai C <100 CPS

9. Stabilitas dan reaktifitas


 Rekatifitas berekasi dengan bahan yang tidak kompetible
 Stabilitas kimia stabilm dalam kondisi normal
penyimpanan dan penanganan
 Kondisi untuk dihindari panas, api, dan sumber air
 Bahan yang tidak kompetible oksidator tinggi
 produk penguraian yang berbahaya dapat menimbulkan
asap beracun dan gas co2 yang dapat merugikan
pernafasan
 polimerisasi berbahaya –

10. informasi toksikologi


 Jika tertelan produk ini cenderung menyebabkan iritasi pada
saluran gastro-intestinal. Gejala mungkin termasuk mual dan
muntah.
 Pernafasan : Menghirup asap dapat menyebabkan iritasi
pada hidung, tenggorokan dan sistem pernapasan.
 Kulit : Kontak kulit dapat menyebabkan kemerahan, gatal
dan iritasi.
 Mata : Menyebabkan gangguan mata berat. Kontak mata
akan menyebabkan iritasi bahkan hingga kebutaan,
 Sensitivitas pernafasan : bukan penyebeb utama alergi
pernafasan
 Kepekaaan kulit : : Tidak diperkirakan sebagai penyebab
alergi kulit.
 Mutagenitas sel germinal : Tidak dianggap sebagai
bahaya mutagenik.
 Toksitas reproduksi : Tidak dianggap sebagai bahaya
reproduksi
11. Pembuangan
 Pertimbangan pembuangan : Pembuangan bahan limbah
tumpah atau harus dilakukan sesuai dengan yang berlaku
lokal dan peraturan nasional
12. Informasi pengangkutan
18

 Tidak diklasifikasikan sebagai barang berbahaya untuk


transportasi sesuai dengan kriteria Regulasi Model PBB -
Angkutan Barang Berbahaya. nomor UN
13. DISCLAIMER KEWAJIBAN
Informasi dalam SDS ini diperoleh dari sumber-sumber yang
kami percaya dapat diandalkan. Namun, informasi yang
diberikan tanpa jaminan, tersurat maupun tersirat, mengenai
kebenaran nya. Kondisi atau metode penanganan, penyimpanan,
penggunaan atau pelepasan produk berada di luar kendali kami
dan mungkin di luar pengetahuan kita. Untuk alasan ini dan
lainnya, kita tidak bertanggung jawab dan tegas melepaskan
tanggung jawab atas kerugian, kerusakan atau biaya yang timbul
dari atau dengan cara apapun berhubungan dengan penanganan,
penyimpanan, penggunaan atau pembuangan atau produk. SDS
ini disusun dan akan digunakan hanya untuk produk ini. Jika
produk digunakan sebagai komponen dalam produk lain, ini SDS
informasi mungkin tidak berlaku.

3.2.2 Proses Produksi


3.2.2.1 Bahan Baku Produksi
Bahan baku merupakan bahan utama yang di gunakan dalam proses produksi
dengan komposisi prosentase yang tinggi dan merupakan bahan yang membentuk
bagian integral dari suatu produk jadi. Bahan baku yang digunakan adalah :
1) Jagung
Jagung merupakan sumber energi yang baik karena mengandung zat karbohidrat
dengan prosentase yang tinggi dan zat protein. Jenis jagung yang digunakan pada
PT Gold Coin adalah jagung local dan juga jagung import.
2) Dedak
Dedak yang digunakan dibedakan atas dua jenis yaitu dedak padi dan dedak
gandum. Dedak beras dibedakan atas dua jenis yaitu dedak halus dan dedak kasar.
Dedak halus merupakan kulit ari beras yang diperoleh dari proses penyosohan
beras. Sedangkan dedak kasar merupakan hasil hancuran padi. Dedak gandum
yang digunakan adalah wheat pollard yaitu dedak yang berasal dari kulit ari
gandum.
3) Bungkil kacang kedelai
Disebut juga Soya Bean Meal (SBM). Sekitar 50% protein untuk pakan unggas
berasal dari bungkil kedelai. Selain mengandung nilai protein yang tinggi di dalam
19

SBM terkandung asam amino lisin yaitu asam amino yang paling essensial
diantara asam-asam amino yang lain.
4) Tepung terigu
Tepung terigu adalah tepung/bubuk halus yang berasal dari biji gandum. Tepung
terigu mengandung karbohidrat, protein , lemak, kalsium , fosfor dan zat besi.
5) Tepung Ikan
Tepung ikan merupakan hasil dari pengolahan ikan yang diolah menjadi tepung.
Kandungan tepung ikan meliputi protein , lemak dan juga kalsium.

6) Tepung Daging dan Tulang


Disebut juga Meat Bone Meal (MBM). MBM merupakan hasil pengolahan dari
daging yang diolah menjadi tepung. MBM ini mengandung protein, lemak dan
juga kalsium.
7) Kopra
Kopra digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan pakan ternak karena
mengandung prosentase serat yang tinggi.
8) Minyak Sawit (CPO)
CPO merupakan bahan yang penting karena memiliki nilai biologis yang tinggi
yang diperlukan dalam pembuatan pakan ternak.
9) Ampas sawit
Disebut juga Palm Kernel. Ampas sawit mengandung nilai protein dan lemak
yang tinggi yang diperlukan dalam pembuatan pakan ternak.
3.2.2.2 Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk
tetapi pemakaiannya sangat sedikit atau cukup kompleks yang dapat
mempengaruhi kualitas produk. Adapun bahan tambahan yang digunakan adalah :
1) Garam dan mineral seperti sodium, pig minera dan poultry mineral
2) Vitamin seperti lysine, Luprosi dan finase
3) Minyak nabati seperti canola oil dan palm oil
4) Zat aditif seperti tapioca
5) Bahan liquid seperti rhodimet dan Choline Cl
3.2.2.3 Bahan Penolong
20

Bahan penolong adalah bahan yang tidak tampak dalam produk jadi tetapi hanya
menolong proses produksi agar berjalan dengan lancer dan digunakan sebagai
pelengkap produk saja. Adapun bahan penolong yang digunakan adalah :
1) Solar sebagai bahan bakar
2) Minyak pelumas sebagai pelumas
3) Air
4) Karung plastic sebagai pembungkus produk
5) Benang jahit untuk menjahit karung
6) Stiker atau cap pabrik

3.2.2.4 Uraian Proses Produksi


Adapun tahapan pembuatan pakan ternak di PT Gold Coin Bekasi adalah :
1) Penuangan (Intake)
Bahan yang dituangkan adalah bahan baku. Terdapat 3 buah intake yaitu
intake untuk bahan baku jagung dan juga intake untuk bahan baku selain jagung.
Bahan baku ini akan dibawa ke tempat penyaringan dengan menggunakan chain
conveyor dan bucket elevator.
2) Penyaringan (Screening)
Bahan baku akan melewati suatu system magnet dimana kotoran-kotoran besi
dan logam yang tercampur dengan bahan baku akan terpisah. Selanjutnya bahan baku
akan disaring melalui drum shiever atau drum pengayak untuk memisahkan bahan
baku dari kotoran non logam seperti kayu, plastik dan benda keras lainnya. Setelah
melewati proses penyaringan, bahan baku selain jagung akan dibawa ke bin raw
material dengan menggunakan chain conveyor dan bucket elevator
3) Pengeringan
Jagung basah harus dikeringkan terlebih dahulu agar tidak mengalami
penurunan kualitas. Jagung kering memiliki kadar air normal yaitu sekitar 17-25%.
Oleh karena itu jagung basah akan dibawa ke tempat pengeringan dengan chain
conveyor dan bucket elevator lalu dikeringkan dengan menggunakan dryer dengan
cara menyemprotkan udara panas. Setelah jagung basah dikeringkan maka jagung
tersebut akan dibawa ke silo. Di silo jagung akan di blower yaitu didinginkan agar
jagung tidak panas.
4) Penimbangan (Dosing)
21

Semua bahan baku yang telah menempati bin-bin sesuai dengan yang telah
ditentukan kemudian akan dilakukan penimbangan (dosing). Timbangan terdapat dua
buah yaitu Timbangan I dan Timbangan II. Sesuai dengan formula yang telah
ditetapkan bahan akan ditimbang untuk 1 Batch sebanyak 3 ton lalu dibawa ke bin
hopper dengan menggunakan chain conveyor dan bucket elevator.
5) Penggilingan
Bahan baku akan masuk ke dalam vibrator shifter untuk memisahkan bahan
baku dengan ukuran yang kasar, sedang dan halus. Bahan baku dengan ukuran kasar
dan sedang akan mengalami proses penggilingan terlebih dahulu sebelum masuk ke
dalam mesin mixer sedangkan bahan baku halus dapat langsung menuju mesin
mixer.Proses penggilingan dilakukan dengan dua buah mesin hummer mill yang
berkapasitas 22 ton/jam dan berputar dengan kecepatan 3000 rpm dengan daya
sebesar 132 kw. Bahan baku yang masuk akan mengalami proses pemukulan dengan
kecepatan yang tinggi sehingga bahan baku akan terpukul dan terlempar kearah
saringan/pengayak yang dipasang sepanjang sisi mesin penggiling.
Mesin penggiling ini dilengkapi dengan dust collector yang berfungsi
membuang udara panas hasil sampingan dari proses penggilingan. Udara panas dari
hasil penggilingan dihisap oleh blower melaui dust filter sehingga udara panas yang
bersih dibuang ke udara sedangkan debu yang tersaring jatuh ke hopper penampung.
Pada proses ini blower berfungsi mempercepat proses penggilingan sehingga bahan
yang halus akan cepat tersaring dan bahan yang kasar akan cepat terpukul oleh pisau-
pisau. Hasil penggilingan disimpan terlebih bdahulu di hummer mill pack sebelum
masuk ke proses selanjutnya.
6) Pencampuran (Mixing)
Bahan baku dari hammer mill pack akan dicampur hingga rata di mixer. Pada
saat proses mixing bahan tambahan cair berupa CPO, Rhodimet, Choline Cl, zat
aditif, garam, mineral dan vitamin dicampur dengan bahan baku. Mesin mixer yang
digunakan berkecepatan 22 rpm dan kapasitas 4 ton/jam dengan daya 30 kW. Mesin
ini terdiri dari pisau-pisau pengaduk yang berputar pada sumbunya. Lama
pencampuran dapat diatur dengan alat pengontrol dari ruang panel. Jika produk yang
diinginkan dalam bentuk mash (tepung), hasil pencampuran dari mesin mixer akan
dibawa ke bin finished product. Untuk produk berbentuk pellet bahan hasil campuran
akan melalui proses peletizing sedangkan untuk produk berbentuk crumble akan melui
proses peletizing dan crumbling.
22

7) Proses Pembutiran (Peletizing)


Bahan terlebih dahulu dipanaskan dengan steam berasal dari boiler. Steam
yang digunakan bersuhu 850C. Pemanasan dilakukan agar proses penekanan menjadi
lebih mudah. Setelah itu dilakukan proses penekanan/press. Proses pemeletan
dilakukan dengan mesin press yang terdiri dari ring die press yang mempunyai
lubang-lubang dengan ukuran tertentu dimana ring die berputar dengan kecepatan
1500 rpm dan kapasitas 15 ton/jam dengan daya 200 kW, pada bagian tengahnya
terdapat 2 buah rol yang berputar searah dengan putaran die ring press dengan
kecepatan yang sama dan saling menekan. Dengan demikian bahan campuran yang
masuk akan berputar dan ditekan keluar melalui lubang-lubang ring die press, di luar
ring die press terdapat pisau yang akan memotong hasil pellet sehingga ukuran sesuai
dengan yang diinginkan. Setelah itu butiran bentuk pellet dibawa ke mesin cooler
untuk didinginkan sampai temperatur udara luar (280C). Hasil dari mesin cooler ini
akan dibawa ke bin finished product jika produk yang diinginkan dalam bentuk pellet.
Namun jika produk yang diinginkan dalam bentuk crumble maka hasil dari mesin
cooler ini akan di bawa ke mesin crumble.
8) Proses Pembentukan Crumble
Bentuk crumble adalah butiran pellet dipotong-potong menjadi ukuran yang lebih
kecil sesuai dengan yang diinginkan menggunakan mesin crumble yang berputar
dengan kecepatan 22 rpm dan daya 1,5 kW. Setelah proses crumble selesai, bahan
dibawa dengan menggunakan chain conveyor dan bucket elevator ke vibrator untuk
disaring kembali. Hasil pengayakan di bawa ke bin finished product untuk proses
sacking.
9) Pengepakan (Sacking Off)
Produk jadi tersebut akan dicurahkan ke karung plastic ataupun karung kertas
dengan belt conveyor dan proses tersebut berlangsung secara otomatis dan dilanjutkan
dengan penimbangan berat neto product yang diinginkan yaitu 50 kg/karung. Setelah
itu karung dijahit dengan sewing machine dan diangkat ke Gudang produk jadi
dengan alat angkut forklift.

3.2.2.5 Mesin dan Peralatan

Mesin dan peralatan digunakan untuk melaksanakan aktivitas produksi yang terjadi
di pabrik. Alat adalah benda yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan. Sedangkan
23

mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah energi untuk
melakukan atau membantu pelaksanaan tugas manusia. Biasanya membutuhkan sebuah
masukan sebagai pelatuk, mengirim energi yang telah diubah menjadi sebuah keluaran, yang
melakukan tugas yang telah disetel. Pada PT. Gold Coin Indonesia-Medan sangat banyak
mesin yang digunakan.

3.2.2.5.1. Mesin Produksi


Mesin-mesin produksi yang digunakan di PT. Gold Coin Indonesia-Medan adalah:
1. Dryer
Fungsi : Mengurangi kadar air bahan baku sampai 15%
Jumlah : 1 unit
Merek : Rotor
Tipe : CMAE 280
Motor : 7,5 KW
Putaran : 3000 rpm
2. Blower
Fungsi : Menarik udara panas dari dalam grinder sekaligus mempercepat turunnya
material
Jumlah : 1 unit
Merek : Van Arsen
Motor : 7,5 KW
Putaran : 3000 rpm

3. Drum Siever
Fungsi : Menyaring plastik dan bahan yang dapat menghambat raw material melewati
conveyor dan elevator.
Jumlah : 3 unit
Tipe : TZ 700 x 2300
Motor : 2,2 KW
Putaran : 177 rpm
4. Vibrator
Fungsi : Menyaring material yang halus dan kasar
24

Jumlah : 2 unit
Merek : Mogensen
Tipe : E-1534
Motor : 2,7 KW dan 3,4 KW
5. Grinder
Fungsi : Menggiling/menghaluskan bahan baku kasar
Jumlah : 2 unit
Merek : Fimet/Electrim
Tipe : 700-2D
Motor : 132 KW
Putaran : 3000 rpm
6. Mixer
Fungsi : Mencampur bahan baku
Jumlah : 1 unit
Motor : 30 KW
Putaran : 22 rpm
Kapasitas : 6000 liter
Merek : Nord
7. Pellet Mill
Fungsi : Menghasilkan pakan berbentuk pellet
Jumlah : 1 unit
Merek : Fimet/Electrim
Tipe : C 750/250
Motor : 200 KW
Putaran : 1500 rpm
8. Crumble
Fungsi : Membentuk crumble
Jumlah : 2 unit
Tipe : KR 16,2
Merek : Rotor
Motor : 5,5 KW
Putaran : 1000 rpm
9. Sewing Machine
Fungsi : Menjahit karung pakan sebagai produk akhir
25

Jumlah : 2 unit
Tipe : Model 90/100
Merek : Fischbein

3.2.2.5.2 Peralatan (Equipment)


Peralatan-peralatan yang digunakan di PT. Gold Coin Indonesia-Medan adalah:
1. Intake Jagung
Fungsi : Tempat penuangan bahan baku berupa jagung
Jumlah : 1 unit
2. Intake I dan II
Fungsi : Tempat penuangan bahan baku selain jagung
Jumlah : 2 unit
3. Bin Raw Material
Fungsi : Tempat penyimpanan raw material
Jumlah : 24 unit
4. Magnet
Fungsi : Menarik logam-logam yang masuk bersama bahan baku
Jumlah : 2 unit
Tipe : PM 3
5. CPO Pump
Fungsi : Sebagai tangki penyimpanan CPO
Jumlah : 3 unit
Merek : Regaline
Tipe : MP 1,5”
5. Day Bin
Fungsi : Tempat penyimpanan sementara produk dalam proses.
Jumlah : 4 Unit
6. Dust Collector
Fungsi : Menyaring bahan-bahan agar material yang digiling tidak terbuang ke
udara
Jumlah : 2 unit
Merek : Van Arsen
Tipe : C-CAE 215
7. Cooler
26

Fungsi : Mendinginkan pakan dari mesin pellet


Jumlah : 1 unit
8. Cyclon
Fungsi : Sebagai pemisah partikel-partikel halus
Jumlah : 1 unit
Tipe : 1600 / 450 x 908 RECHTS
9. Bin Finish Product
Fungsi : Tempat penyimpanan produk jadi yang akan di sacking
Jumlah : 8 unit
2.7.3. Utilitas Utilitas yang terdapat di PT. Gold Coin Indonesia-Medan adalah:
1. Genset
Fungsi : Pembangkit listrik apabila listrik PLN padam
Jumlah : 1 unit
Merek : Perkin
Daya : 1000 KVA
2. Boiler
Fungsi : Membangkitkan steam
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 2 ton/jam
Tekanan : 8 bar
3. Compressor
Fungsi : Sebagai penggerak sistem pneumatic pada mesin produksi
Jumlah : 2 unit
Motor : 15 KW dan 22KW/380 V
4. Tangki Air
Fungsi : Sebagai tempat penyimpanan air
Jumlah : 1 unit

3.3.3 Penanganan Limbah


Limbah dari PT Gold Coin Bekasi berupa oli bekas, lampu TL, kemasan bekas
kimia, filter oli, catridge printer dan limbah cair lainnya disimpan dalam tempat
penyimpanan sementara limbah B3. Pembuangan limbah B3 dilakukan dengan bekerja
sama dengan PT Rama Manunggal Perkasa. Sedangkan pengujian limbah cair bulanan
dengan PT Envirolab Nusantara.
27

3.3 Pembahasan Masalah


Pembuatan pakan ternak dengan berbahan dasar berbagai tepung dan tepung ikan dan
tepung daging yang diproses dengan bahan terlebih dahulu dipanaskan dengan steam berasal
dari boiler. Steam yang digunakan bersuhu 850C. Tingginya suhu yang dipakai menyebabkan
timbulnya uap dan juga bau amis dari olahan ikan dan daging. Bau tidak sedap tersebut
tercium di dalam pabrik. Selain itu juga karena bahan dasarnya berupa powder atau bubuk
menyebabkan debu pada saat proses produksi.

3.4 Alternatif Pemecahan Masalah


Bau tidak sedap ditempat kerja dapat dikurangi dengan penambahan dust collector
yang berfungsi menyerap debu dan uap. Selain itu para pegawai juga harus secara tertib
memakai APD yang telah disediakan yaitu berupa pemakaian jas, sepatu boot, masker N-95
dan masker #M 3200 Single Cartridge Respirator, sehingga akan mengurangi paparan bau
tidak sedap dan debu. Selain itu untuk menyegarkan udara sekitar lingkungan sebaiknya
diadakan penghijauan dengan penanaman berbagai pohon agar udara dapat tersaring dengan
baik.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
PT Gold Coin Group yang memiliki motto “ Grow with Gold Coin” ini setiap
tahunnya memproduksi lebih dari satu juta metric ton pakan ternak sebagai produk utama
terdiri dari pakan ayam , burung, pakan ikan, udang dan berbagai hewan ternak lainnya.
Gold Coin Group dilengkapi oleh tekhnologi yang didukung tenaga ahli yang berpengalaman
di bidangnya sehingga dapat memproduksi pakan ternak yang berkualitas dan memiliki daya
saing pasaran. Dalam proses produksi PT Gold Coin menggunakan berbagai tepung yang
28

diproses dengan suhu yang tinggi sehingga menghasilkan bau yang tidak sedap dan juga
berbagai limbah cair.

4.2 Saran
Setiap karyawan harus memahami potensi bahaya apa yang ditimbulkan dari proses
produksi di PT Gold Coin. Potensi bahaya dari bahan yang digunakan terlampir dalam MSDS
sehingga dengan memahami MSDS dapat mencegah penyakit akibat kerja. Selain itu juga
semua karyawan harus mempunyai disiplin yang tinggi dalam pemakaian APD sehingga
dapat aman dalam bekerja untuk meningkatkan produktivitas.

Anda mungkin juga menyukai