PENDAHULUAN
proses yang terjadi akan menghasilkan produk sesuai dengan tujuan yang
dan membandingkan kinerja nyata proses dengan tujuan. Hal tersebut meliputi
semua kegiatan dalam rangka pengawasan rutin mulai dari bahan baku, proses
standar dicatat serta dianalisis dan semua penemuan-penemuan dalam hal ini
dipergunakan sebagai umpan balik (feed back) untuk para pelaksana sehingga
terhadap pengawasan mutu dan keamanan pangan tampak dari penerapan Good
Hazzard Analysis Critical Contol Point (HACCP) yang masih jauh dari standar
oleh produsen makanan berskala kecil dan rumah tangga. Oleh sebab itu,
1
kesadaran semua pihak untuk meningkatkan manajemen mutu dan keamanan
dengan bahan dasar ikan dan daging lainnya dengan kualitas yang berstandar
tinggi dan harga yang terjangkau. Selain itu, UD. Supra Dinasty ini merupakan
food supplies dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses
pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para
pedagang eceran, hotel-hotel dan outlet. Jenis olahan produk yang dihasilkan
cukup beragam mulai dari sosis, bakso, tempura, siomay, kentang goreng, kaki
naga dan scallop. Scallop sering diistilahkan dengan daging kerang kampak.
Dagingnya lembut empuk dengan warna putih susu. Selain yang segar ada juga
yang kering. Jenis yang kering warnanya agak kecokelatan tergantung bahan yang
mengikuti program magang atau kerja lapangan disini, bisa lebih menerapkan
pengaplikasian teori yang didapat di dalam kelas. Alasan lain penulis memilih
UD. Supra Dinasty untuk dijadikan tempat praktek kerja lapangan adalah karena
perusahaan ini merupakan perusahaan dengan skala rumah tangga yang belum
2
ikan di perusahaan UD. Supra Dinasty serta dapat memberikan saran-saran bagi
sebagai berikut :
Dinasty.
dari awal penerimaan bahan baku sampai produk jadi di perusahaan UD.
Supra Dinasty
mahasiswa melaksanakan praktek kerja lapangan dalam hal ini yakni UD.
Supra Dinasty.
A. Untuk mahasiswa :
3
1. Menerapkan teori atau materi yang didapatkan dalam pelajaran dan
1. Terjadinya relasi dan kerjasama (link and match) antara pihak Fakultas
Metode praktek kerja lapangan ini dilakukan dengan sistem magang kerja
4
1. Wawancara yaitu melakukan tanya jawab kepada pembimbing di perusahaan
dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi secara langsung serta
4. Studi pustaka yaitu penulis mencari teori teori atau sumber bacaan yang
yang beralamat di JL. Cargo Permai No.1 Denpasar. Praktek kerja ini
dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan terhitung tanggal 13 September 2016
5
II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
di bidang produk olahan daging dan ikan seperti bakso, scallop, sosis, nugget,
tempura, dan lain-lain. Supra Dinasty adalah nama pasar yang digunakan untuk
Bapak Jauhari selaku owner Supra Dinasty hanya menjajakan produk baksonya
yang dimiliki saat itu berjumlah 10 buah. Seiring perkembangannya, pada rentang
membuka outlet bakso. Ada 6 buah outlet yang berdiri selama kurun waktu 5
tahun tersebut.
barulah pada tahun 2007 Supra Dinasty resmi berbentuk Usaha Dagang (UD) dan
dan perorangan. Jumlah karyawan yang dimiliki saat awal berdirinya perusahaan
Produk olahan daging yang diproduksi oleh UD. Supra Dinasty adalah
bakso yang berbahan dasar daging ikan, ayam, sapi, tuna, urat, sosis (daging ayam
dan ikan), tempura (daging ayam dan ikan), otak-otak (daging ayam dan ikan),
kaki naga, scallop (daging ikan dan udang), nugget ikan, siomay ikan, dan bakso
tahu. Total produksi yang dihasilkan oleh UD. Supra Dinasty perharinya mencapai
6
+ 100 kilogram untuk semua jenis produk.
Hingga saat ini tercatat beberapa legalitas yang dimiliki oleh UD. Supra
April 2010.
14 Juni 2011.
April 2010.
UD. Supra Dinasty terletak di Jalan Galunggung No. 281 namun pada
setiap alamat, UD. Supra Dinasty tercatat ada di Jalan Cargo Permai No. 1
Denpasar, Bali. Lokasinya yang dekat dengan terminal cargo dan jalan utama
dari luar Bali, pendistribusian produk maupun karyawan yang bekerja di sana.
Selain itu karena terletak di pusat kota, akses perusahaan untuk mendapatkan
karyawan dan keperluan lainnya juga menjadi lebih mudah. Perusahaan ini berdiri
7
di atas lahan seluas +10,8 are. Perusahaan ini berbatasan dengan Jalan Cargo
UD. Supra Dinasty juga memiliki outlet penjualan bakso yang sampai saat
ini berjumlah 6 buah. Satu buah outlet berlokasi di daerah Kerobokan, dua outlet
berada di seputar Renon, dua outlet di Jalan Ahmad Yani, Denpasar dan outlet
8
JAUHARI
DIREKTUR / OWNER
MANAGER
COLLECTOR SPG
OPERATOR &
TELEMARKETING
STAFF DELIVERY
OFFICE BOY
Keterangan:
-------- = garis koordinasi
= garis komando
9
Adapun job description dari masing-masing bidang adalah sebagai berikut:
1. Owner
keuntungan maksimal.
3. Purchasing
a. Bertanggung jawab penuh atas pengadaan bahan baku dan barang pelengkap
10
b. Bertanggung jawab untuk pengorderan barang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
c. Bertanggung jawab dengan dibantu inventory berkenaan dengan stok bahan
baku.
d. Bertanggung jawab untuk pendataan supplier dan mengadakan crosscheck
penagihan supplier.
f. Membuat laporan harian maupun bulanan yang berkenaan dengan pengadaan
4. Collector
a. Menyiapkan invoice yang akan ditagih sesuai dengan jadwal jatuh tempo invoice
tersebut.
b. Melaksanakan sistem penagihan servis dengan standar.
c. Berusaha melaksanakan penagihan semaksimal mungkin dan siap membantu
penerimanya.
b. Membuat catatan pesan atas telepon yang masuk atau menerima pengorderan dari
semua pelanggan.
c. Membantu pelanggan dalam membuat OPB (Order Pembelian Barang).
d. Mengkoordinasi dengan bagian ordering atas OPB yang dibuat.
e. Membuat invoice sesuai dengan OPB yang telah dicek.
f. Bersama bagian pengiriman, berkoordinasi untuk pengaturan jadwal pengiriman
barang ke pelanggan.
g. Mendata atau menulis pengiriman di buku pengiriman.
h. Mendata dan mengecek invoice yang kembali dari bagian pengiriman.
i. Melakukan telemarketing kepada para customer untuk menambah orderan.
11
j. Memberikan informasi terupdate kepada customer mengenai promosi ataupun
perubahan harga.
k. Mengkoordinasi atas semua penggunaan fasilitas komunikasi kantor.
l. Bekerjasama dengan bagian lain untuk kelancaran operasional sehari-hari.
6. Pengiriman / Delivery
bagian pengiriman sehingga semua orderan dapat terkirim tepat waktu dan tidak
ulang).
f. Memastikan agar invoice yang sudah diterima oleh customer ditandatangani oleh
7. Marketing
barang produksi.
8. Quality Control
12
b. Melaksanakan audit internal terkait pengawasan proses produksi dan sistem kerja
9. Kabag Gudang
a. Bertanggung jawab penuh atas keluar dan masuknya barang (gudang kering
2.4 Ketenagakerjaan
Jumlah karyawan yang dimiliki oleh UD. Supra Dinasty saat ini sebanyak
60 orang, dengan rincian 35 orang karyawan kantor dan pabrik serta 25 orang
UD. Supra Dinasty tidak memiliki sistem kerja harian/buruh lepas seperti
yang dimiliki oleh kebanyakan perusahaan lain. Hal ini dimaksudkan untuk
dilakukan oleh perusahaan. Jumlah jam kerja di perusahaan ini adalah 9 jam per
13
hari, mulai pukul 08.00-17.00 setiap senin sampai sabtu, sementara hari minggu
dengan hitungan 26 hari kerja (di luar sakit, ijin, dan lain-lain). Jumlah gaji yang
Supra Dinasty dan tempatnya bekerja (pabrik atau outlet). Adapun rincian sistem
2.4.2.2 Fasilitas
karyawan, UD. Supra Dinasty memberikan fasilitas berupa cuti untuk hari libur
nasional dan hari raya (Idul Fitri, Idul Adha, Galungan, Kuningan, dan lain-lain).
Selain itu, UD. Supra Dinasty juga memberikan fasilitas lain berupa THR
(Tunjangan Hari Raya) sebesar Rp 500.000 setiap idul fitri bagi karyawan yang
beragama Islam dan setiap hari raya Nyepi bagi karyawan yang beragama Hindu
serta fasilitas lain berupa mess (rumah tinggal) bagi karyawan pabrik dan outlet
14
yang bersedia.
proses produksi sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan standar mutu dan
syarat yang telah ditetapkan. Pengawasan mutu di UD. Supra Dinasty meliputi
bahan baku, penanganan proses produksi dan penanganan pada produk akhir dan
baku, perlakuan pendahuluan, proses produksi dan pada produk jadi. Pada
pengawasan mutu produksi ini dilakukan pengujian (analisis) pada bahan yang
keluar dari setiap proses dari mulai berbentuk ikan surimi sampai yang sudah
menjadi produk khususnya pada produk scallop ikan serta limbah yang dihasilkan
baik itu padat maupun cair. Pengujian atau analisis ini dilakukan terus menerus
adalah untuk mengontrol keadaan bahan yang menjadi bahan utama pada proses
pembuatan scallop sampai menjadi produk yang sesuai dengan standar, selain itu
pengujian ini juga untuk mengawasi proses produksi scallop ikan serta keadaan
15
Bahan baku adalah komponen dasar dari produk olahan yang akan dibuat
dalam pembuatan produk scallop ikan, bahan baku yang digunakan yakni daging
ikan. Daging ikan yang digunakan dalam proses produksi scallop ikan di UD.
Supradinasty berupa fillet ikan kuniran kualitas II, fillet tuna, dan frozen surimi
kualitas I, namun yang paling sering digunakan adalah frozen surimi yang terdapat
pada Gambar 3. Bahan baku produk ini diperoleh dari daerah Lamongan, Jawa
kilogram per blok. Ikan surimi ini merupakan ikan yang telah diolah hingga
berbentuk pasta yang berwarna putih kekuningan hingga coklat tua tergantung
adalah 76% air, 15% protein, 6,85% karbohidrat, 0,9% lemak, dan 0,03%
kolesterol (Ramli, 2011). Rendahnya lemak dan tinggi kandungan protein dalam
Sedangkan untuk bahan ikan yang datang tidak dapat langsung diproses,
16
seharusnya melalui masa karantina dan dinyatakan sesuai standar oleh bagian
Quality Control, namun karena usaha tersebut dibilang masih bertaraf UKM,
dilakukan pengecekan lanjut, hanya sebatas pengecekan secara fisik oleh staff
office kemudian dicek ulang pada saat tertentu di dalam cold storage.
baku ikan dengan standar yang ada. Standar yang digunakan UD. Supra Dinasty
persyaratan mutu dan keamanan pangan untuk bahan baku ikan beku dapat dilihat
pada Tabel 2.
c. Kimia
-Histamin mg/kg Maksimal 100
d. Cemaran Mikroba:
a. ALT Koloni/g 5
Maksimal 5,0 x 10
b. Escherichia coli APM/g Maksim
c. Salmonella per 25 g al <3
d. Vibrio cholera* per 25 g Negatif
e. Vibrio parahaemolyticus* APM/g Negatif
f. Listeria monocytogenes* per 25 g <3
e. Cemaran Logam*: Negatif
a. Merkuri (Hg) mg/Kg Maksimal 0,5
b. Arsen (As) mg/Kg Maksimal 1,0
c. Timbal (Pb) mg/Kg Maksimal 0,3
d. Timah (Sn) mg/Kg Maksimal 40,0
e. Kadmium (Cd) mg/Kg Maksimal 0,1
f. Parasit Ekor Maksimal 0
*) Bila diperlukan
17
ikan beku. Selain cemaran histamin, masih ada cemaran lain yaitu formalin yang
dikenal dengan nama formalin ini sebenarnya bukan merupakan bahan tambahan
makanan, bahkan zat ini tidak boleh ditambahkan pada makanan. Warna yang
akan terbentuk apabila bahan pangan tersebut positif mengandung formalin adalah
warna ungu, sedangkan apabila hasilnya negatif maka tidak ada perubahan warna
pada sampel yang diuji (Liviawaty, 1989). Masuknya residu formalin ke dalam
yang tinggi di dalam tubuh akan menyebabkan iritasi lambung dan kulit, muntah,
keluarga Scombroid seperti tuna, mackerel, bonito, dan saury. Ikan tersebut
memiliki tingkat asam amino histidin bebas yang tinggi yang secara alami akan
optimal pada suhu 30oC. Pembentukan histamin dapat dihambat dengan cara
menurunkan suhu pada daging ikan. Aktivitas enzim dan bakteri akan terhambat
memastikan ada tidaknya kandungan histamin pada ikan maka dilakukan analisa
18
kandungan histamin untuk setiap bahan baku yang datang. Setelah itu, ikan
dijaga kondisi suhunya supaya tetap segar. Walaupun histamin tidak akan
terbentuk jika ikan selalu disimpan dibawah suhu 5 oC tetapi UD. Supra Dinasty
menjadi histamin terjadi dibawah kondisi seperti suhu tinggi dalam waktu lama,
sehingga penanganan ikan sangat penting. Standar penanganan ikan UD. Supra
Dinasty adalah menjaga ikan tetap pada suhu dibawah 4oC sehingga bahan baku
Pengawasan mutu yang dilakukan pada bahan baku ikan surimi yakni
dilakukan saat penerimaan bahan baku pertama kali sampai ke pabrik dari
distributor. Pengecekan yang dilakukan disini yakni dari segi kemasan, karena
kemasan yang digunakan yakni kemasan karton berwarna coklat sebagai bahan
sekunder dan kemasan plastik sebagai bahan primer, sehingga pengecekan hanya
sebatas kemasan yang masih bagus atau sudah kotor dan hancur yang hanya
lainnya dilakukan mulai dari berat yang ditimbang ulang satu persatu agar sesuai
dengan catatan kemudian para pekerja memasukan bahan baku ikan surimi
tersebut ke dalam cold storage dengan suhu 4oc dan ditata rapi dengan tinggi
Distributor biasanya mengirim ikan dalam truk besar dengan kuota 100
box tiap minggunya yang nantinya jika berlebih akan disimpan sebagai stok di
dalam cold storage. Bahan baku biasanya dtang tepat pada pagi hari untuk
mempermudah pengerjaan dan pemindahan karena jika pada siang atau sore hari,
19
Berdasarkan pengecekan dan pengawasan mutu yang dilakukan selama
empat kali terhitung selama sebulan, bahan baku ikan surimi yang diterima
semuanya layak digunakan dan masih dalam keadaan yang bagus, baik itu dari
segi kemasan, aroma dan tekstur serta warna yang masih sesuai dengan standar
ikan surimi yang ada di pasaran pada umumnya yakni berwarna putih
yang digunakan dalam proses produksi scallop ikan adalah tapioka, terigu, bumbu
1. Tepung tapioka
produk lainnya adalah tapioka dengan merk dagang Rose Brand. Tepung tapioka
berperan sebagai bahan pengisi. Umumnya bahan yang digunakan sebagai bahan
pengisi adalah tepung tapioka atau tepung pati aren. Bahan pengisi mempunyai
tersebut tidak dapat mengemulsikan lemak namun dapat mengikat air (Koswara,
2009).
kehidupan kita sehari hari tepung tapioka atau tepung kanji banyak di gunakan
untuk membuat aneka makanan ringan seperti kerupuk, adonan kue dan pengenyal
makanan seperti bakso dan produk lainnya, baik itu di lingkup rumah tangga
Dinasty seperti pada pembuatan scallop ikan, untuk produk scallop ikan itu
sendiri tapioka yang digunakan yakni seperti tapioka pada umumnya, kemasan
yang digunakan tidak terlihat karena telah dilakukan pengemasan ulang oleh
bagian produksi dengan ukuran per ukuran ember, sehingga tapioka yang ada
proses ini. Seharusnya dilakukan uji terlebih dahulu terhadap tapioka yang akan
digunakan dan disesuaikan dengan standar yang berlaku agar kualitas dan mutu
bahan tetap terjaga dengan baik dan tidak mempengaruhi produk akhir dari
scallop ikan itu sendiri. Adapun untuk standar tapioka yang dianjurkan terdapat
pada Tabel 3.
Penerimaan tepung tapioka yang dilakukan yakni dari segi kemasan yang
dilakukan oleh para pekerja. Kemasan yang digunakan yakni kemasan karung
pengecekan hanya sebatas pengecekan secara fisik jadi sebatas yang terlihat saja,
seperti bentuk kemasan dan keadaan kemasan yang masih baik atau sudah rusak,
jika masih baik maka ditempatkan dalam gudang kering dan dilakukan
tekanan pada bahan yang berada di paling bawah. Jika kemasan dirasa kurang
baik atau sudah rusak, maka akan disatukan dengan kemasan yang rusak lainnya
21
Tabel 3. Standar tapioka yang dianjurkan SNI 01-0222-2005
KLASIFIKASI KETERANGAN
A Keadaan
1. Bau Normal
2. Warna Normal
3. Rasa Normal
B Benda Asing Tidak boleh ada
C Serangga (bentuk stadia dan Tidak boleh ada
potongannya)
D Jenis pati lain Tidak boleh ada
E Air (%) Maksimum 13
F Abu (%) Maksimum0,5
G Serat kasar (%) Maksimum0,1
H Derajat asam (MI NaOH 1N/100 Maksimum 4
gram)
I SO2 (mg/kg) Maksimum 30
J Bahan tambahan pangan (bahan Sesuai SNI 01-0222-1995
pemutih)
K Kehalusan, lolos ayakan 100 mesh Minimum 95
(%)
L Cemaran logam
1. Timbal (Pb) mg/kg Maksimum 1,0
2. Tembaga (Cu) mg/kg Maksimum 10,0
3. Seng (Zn) mg/kg Maksimum 40,0
4. Raksa (Hg) mg/kg
Maksimum 0,05
M Cemaran Arsen (As) mg/kg Maksimum 0,5
N Cemaran mikroba
1. Angka lempengan total Maksimum 106
koloni/gram Maksimum 10
2. E. Coli APM/gram
(Sumber : Anonymous, 2005)
2. Terigu
Jenis terigu yang digunakan adalah terigu protein rendah yang biasanya
digunakan untuk membuat gorengan dan jajanan pasar dengan merk dagang
22
Lencana Merah. Penerimaan bahan terigu ini biasanya sama dengan bahan
pembantu lainnya karena berasal dari satu distributor yang sama di kota Jakarta.
Terigu Lencana Merah yang digunakan yakni kualitas I dengan kemasan karung
ikan, hal ini disebabkan karena terigu memiliki kemampuan untuk mengikat air
penentuan mutu tepung terigu adalah Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-
Terigu yang digunakan pada proses pengerjaan scallop ikan yakni terigu
Lencana Merah yang telah dikemas ulang oleh bagian kepala produksi. Seperti
yang dilihat pada Tabel 4 di atas, terigu yang baik yakni memiliki bentuk fisik
yang berwarna putih khas terigu serta tidak terdapat serbuk asing. Terigu yang
digunakan sudah cukup sesuai jika dilihat dari segi fisik, secara kimia dan
pengecekkan terlebih dahulu terhadap jenis terigu yang digunakan karena akan
terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar terigu tidak bersentuhan langsung dengan
datangnya bakteri serta kapang. Tumpukkan karung yang digunkkan yakni tidak
lebih dari 7 sak sehingga beban yang didapat dibawah tidak terlalu berat dan
3. Bumbu
bahan makanan sehingga diperoleh aroma yang khas guna meningkatkan flavor.
24
Bawang putih dapat dipakai sebagai pengawet karena bersifat bakteriostatik yang
disebabkan oleh zat aktif allicin yang sangat efektif terhadap bakteri. Minyak
atsiri bawang putih bersifat antiseptik dan antibakteri (Farrel dalam Utami, 2007).
Bawang putih yang digunakan pada proses pembuatan scallop ikan yakni
bawang putih yang masih segar. Segar dalam artian, dari segi aroma masih baik
dan dari segi warna masih menunjukan warna yang sesuai dengan criteria bawang
putih pada umumnya. Hal ini dikarenakan pada saat penerimaan bahan, bahan
yang diterima langsung disimpan di gudang dengan suhu yang telah diatur
b. Garam
beryodium dengan merk dagang Ikan Terbang yang memiliki fungsi sebagai
pemberi rasa pada produk scallop ikan. Perbedaannya, garam dapur selain
memberi rasa juga berfungsi sebagai pelarut protein, pengawet dan meningkatkan
industri seharusnya diujikan terlebih dahulu menggunakan uji fisik. Uji fisik yang
dilakukan meliputi parameter bau yang normal, berwarna putih normal, rasa asin,
kadar air maksimal 1%, berbentuk bubuk halus dan tidak ada benda asing.
Spesifikasi garam yang digunakan di UD. Supra Dinasty adalah sebagai berikut :
- Kemasan
25
bersih garam kurang lebih sebanyak 200 g/pak.
sinar matahari langsung dan menggunakan pallet kayu sebagai alasnya dengan
FIFO (First In First Out) artinya yang memiliki tanggal kadaluarsa paling dekat
Spesifikasi fisik meliputi bau, rasa, warna, kadar air, benda asing dan
bentuk. Sifat fisik inilah yang akan diuji oleh Quality control untuk menentukan
berwarna putih normal, rasa asin, kadar air maksimal 1%, tidak ada benda asing,
dan berbentuk bubuk halus. Namun, dikarenakan sistem Quality Control masih
- Umur simpan
bahwa expired menunjukkan tahun 2017 dari nota pembelian tahun 2016.
26
c.MSG (Monosodium Glutamat)
MSG adalah garam natrium dari asam glutamat (glutamic acid). MSG
lebih lezat. Masyarakat Indonesia rata rata mengkonsumsi MSG sekitar 0,6
proses pembuatan scallop ikan untuk menambah rasa gurih sehingga produk
MSG yang digunakan bermerk Sasa yang memiliki fungsi sebagai pemberi
rasa pada produk scallop ikan. Takaran yang digunakan pada proses scallop ikan
yakni sebanyak 4 sendok makan per proses mixing. Perbedaan MSG dengan
garam dapur selain memberi rasa juga berfungsi sebagai pelarut protein, pengawet
dan meningkatkan daya ikat air dari protein daging (Koswara, 2009).
d. Kaldu bubuk
Kaldu bubuk yang digunakan adalah kaldu bubuk dengan merk dagang
Sasa. Fungsi penambahan kaldu adalah untuk menambah rasa gurih pada scallop
ikan yang dihasilkan. Kaldu bubuk digunakan hanya dalam takaran yang sangat
Merica yang digunakan adalah merica hitam dalam bentuk bubuk. Manfaat
pada makanan, terutama rasa pedas. Merica digunakan hanya dalam takaran yang
27
sangat sedikit pada setiap proses mixing yakni merica dengan merk sasa.
Pala yang digunakan adalah pala bubuk. Fungsi penambahan pala pada
makanan adalah sebagai bahan penyedap dan minyak atsiri yang terkandung di
dalamnya dapat juga bersifat antibakteri. Pala yang digunakan sebelumnya dibuat
seperti bungkusan dengan takaran 3 sendok sayur dengan tambahan kaldu dan
merica sehingga saat proses mixing, para pekerja hanya tinggal memasukan
g. Pemutih makanan
senyawa karotenoid yang terdapat dalam tepung. Kelompok pemutih dan ini
fungsi masing-masing.
bepungsi sebagai bahan pemutih atau pemucat saja atu berfungsi meningkatkan
Salah satu pemutih/pemucat yang umumnya dipakai adalah aseton peroksida dan
benzoil peroksida dan berlaku sebagai pemucat saja atau penghilang warna dan
28
Tabel.5 Pemutih yang diizinkan Kemenkes No. 722/Menkes/RI/Per.IX/88
h. Karagenan
merupakan karagenan kemasan dari rumput laut jenis E.cottoni yang dibeli dalam
bentuk bubuk dan telah dikemas ulang dalam wadah plastik untuk memudahkan
Wortel yang digunakan dalam proses produksi tida melulu untuk produk
scallop, namun untuk tambahan produk lainnya seperti otak-otak, kaki naga dan
Wortel yang digunakan yakni wortel yang telah di pak dalam karton dus
storage dengan suhu kurang lebih -20oc dengan sistem FIFO. Adapun berikut
karakteristik syarat mutu wortel yang baik dapat dilihat pada Tabel 6.
29
Tabel 6. Syarat mutu wortel yang dianjurkan SNI 01-3163-1992
Karakteristik Syarat Cara Pengujian
Mutu I Mutu II
1 2 3 4
Kesamaan sifat varietas Seragam Seragam Organoleptik
Kekerasan Keras Keras Organoleptik
Kerataan permukaan Cukup rata Cukup rata Organoleptik
Tekstur Tidak mengayu Tidak mengayu Organoleptik
Kerusakan % 5 10 SP-SMP-310-1981
(jumlah/jumlah) maks.
Busuk % (bobot/bobot) 2 2 SP-SMP-311-1981
maks.
Diameter, *) 31-50 bertangkai 15-30 bertangkai
daun maksimal 5 daun maksimal 10
( Sumber : Anonymous, 1992 )
Berdasarkan Tabel 6 di atas, diketahui bahwa dari segi fisik wortel yang
digunakan di UD. Supra Dinasty sudah cukup baik dan sesuai. Hanya saja, ada
beberapa wortel yang sudah mengalami freeze burn, yaitu suatu keadaan dimana
tebentuk bercak hitam dan kulit wortel menjadi memar hitam karena suhu yang
terlalu dingin atau lama penyimpanan yang terlalu panjang sehingga kulit
mengalami kekeringan dan berubah warna menjadi demikian. Hal ini sebaiknya
lebih diperhatikan karena jelas akan mempengaruhi hasl akhir dan kandungan gizi
di dalamnya. Untuk daun bawang yakni tidak jauh berbeda dari segi
Thawing
Daging yang diperoleh dari supplier untuk proses produksi akan langsung
dengan cara mengeluarkan daging dari cold storage 1 kemudian diletakkan di atas
terpal dan didiamkan selama semalam untuk melunakkan daging. Selain itu proses
thawing juga dilakukan dengan cara menyiram daging menggunakan air mengalir
bersuhu kamar.
thawing ada 2 cara yaitu thawing udara dan thawing air. Metode thawing udara
Metode thawing udara ini juga dapat dilakukan dengan meletakkan bahan ke
thawing air dilakukan apabila ikan dibutuhkan secara mendadak. Suhu air yang
Proses thawing dengan air dilakukan dengan membiarkan ikan tersiram air
melalui pipa-pipa yang terdapat di atas meja kerja. Proses thawing yang
ikan masih setengah beku. Hal ini bertujuan agar ikan tidak terlalu lembek ketika
menunggu dipotong.
b. Siapkan ikan yang akan di thawing, susun di atas keranjang dan diletakkan di
31
atas pallet diruang anteroom (maksimal 1 ton ikan/pallet).
d. Ikan yang selesai di thawing dipindahkan dari ruang anteroom ke ruang potong
Ada beberapa jenis frozen food yang diproduksi selain scallop ikan, yaitu
bakso (ayam, sapi dan ikan), sosis (ayam, ikan), tempura (ayam, ikan), otak-otak
(ayam, ikan), kaki naga, scallop, nugget, siomay, kentang goreng dan bakso tahu.
Praktek kerja ini difokuskan untuk mempelajari proses pembuatan scallop ikan.
terputus (batch process). Hal ini bisa dilihat dari tahapan-tahapan dalam proses
yang dilakukan secara terpisah. Secara umum, proses produksi untuk semua
produk olahan memiliki tahapan proses yang sama, hanya saja formulasi bahan
dan proses pencetakan adonannya serta beberapa tahapan akhir yang berbeda.
dan bahan pembantu lain, pencampuran dan pengadukan dengan semua bahan,
32
konsumen. Setelah melalui proses pemasakan, produk sosis dan scallop akan
langsung disimpan beku dalam cold storage selama 1 hari. Keesokan harinya
produk sosis dan nugget masuk ke tahap packing akhir sementara produk nugget
dilanjutkan dengan tahap pengemasan akhir. Diagram alir produksi scallop ikan
Daging yang telah digiling selanjutnya ditimbang sesuai resep dari produk
untuk mencampurkan daging dengan bumbu dan bahan pembantu lainnya. Satu
resep yang dimaksud adalah satu bungkus plastik kecil berukuran 250 gram yang
berisi campuran bumbu suatu produk dengan perbandingan tertentu. Tidak semua
bumbu produk scallop ikan dikemas dalam plastik tersebut. Bumbu yang dikemas
dalam plastik hanya MSG, pala, merica, pengembang, pemanis, kaldu bubuk, dan
Proses penimbangan dilakukan agar sesuai dengan resep dan takaran yang
lebih 28kg untuk hasil penggilingan, dimana takaran terebut sesuai dengan resep
adonan. Alat yang digunakan untuk membuat adonan dari produk daging dapat
protein yang larut, penurunan viskositas emulsi dan melelehnya partikel lemak
34
partikel-partikel yang terdispersi menjadi berkurang dan cenderung pindah ke
permukaan terhalang oleh sifat viskus fase kontinu. Karena viskositas fase
dan bumbu diaduk kurang lebih selama 15 menit sampai tercampur secara rata.
SOP untuk mesin mixer ini sehingga proses pengerjannya sesuai standar yang
telah diterapkan.
3. Pencetakan
mesin pencetak scallop ikan, dengan ukuran yang disesuaikan dengan permintaan.
Scallop ikan yang telah dicetak akan langsung jatuh ke dalam panci berisi air
hangat bersuhu +80oC yang diletakkan di bawah mesin pencetak. Adapun scallop
ikan yang akan dijual di outlet dibentuk bulat secara manual menggunakan
tangan.
plasti khusus scallop. Plastik digunakan untuk mengemas scallop secara awal
35
sebelum direbus setengah matang. Plastik yang digunakan yakni plastik dengan
jenis HDPE yang tebal dan panjang yang ujungnya diikatkan tali, kemudian
setelah proses pencetakan adonan yang masuk ke dalam palstik dibuat terjalit
4. Pemasakan
Scallop ikan mengalami dua kali proses pemasakan, yaitu pemasakan awal dan
pemasakan akhir. Pemasakan awal dimulai saat adonan scallop ikan selesai
dicetak dari mesin yang langsung jatuh ke dalam panci berisi air hangat bersuhu
+80oC selama sekitar 10-15 menit, sementara pemasakan akhir dilakukan dengan
perebusan scallop ikan dalam air bersuhu 100oC selama 10 menit. Pemasakan
scallop ikan dalam dua tahap tersebut dimaksudkan agar permukaan produk
scallop ikan yang dihasilkan tidak keriput dan tidak pecah akibat perubahan suhu
menggunakan mesin exhaust box dengan suhu 90oC selama 20 menit. Tujuan
dari pemasakan awal ini adalah untuk mengeluarkan air yang ada pada ikan.
Panas yang digunakan berasal dari uap panas mesin boiler yang dialirkan pipa.
5. Penirisan Produk
angin. Pengeringan dilakukan selama +10 menit sebelum dikemas awal hingga
produk menjadi dingin. Hal tersebut dilakukan supaya tidak ada uap air sisa
36
Penirisan bertujuan untuk menghilangkan air dalam kaleng setelah proses
pre cooking. Penirisan ini penting dilakukan karena jika air tidak dihilangkan
akan menyebabkan sausnya menjadi encer dan merubah cita rasa saus. Proses
penirisan di UD. Supra Dinasty dilakukan dengan cara otomatis dan manual.
Penirisan dilakukan secara manual yakni dibiarkan pada suhu ruang selama
kurang lebih 2 jam hingga bahan agak dingin kemudian dimasukkan ke dalam
(2007) pendinginan juga bertujuan untuk memberikan shock pada bakteri yang
masih hidup sehingga akan mati. Pendinginan yang dilakukan di UD. Supra
dengan suhu yang telah diatur secara berkala selama 24 jam. Ruang pendingin
atau cold storage yang digunakan yakni cold storage II dengan suhu -35oc
dimana ruangan ini khusus digunakapan untuk stok penyimpanan bahan sebelum
scallop ikan setelah dilakukan proses pembekuan selama 24 jam di dalam suhu
yang rendah. Air yang digunakan yakni air bersih dengan suhu 37 oc sehingga
scallop ikan yang beku dan bersuhu rendah mengikuti suhu air yang ada.
dimasukan ke dalam box tersebut kemudian diisikan air hingga scallop ikan
37
terendam kurang lebih selama 25 menit.
8. Pelepasan Plastik
tekstur scallop yang lebih lentur, plastik pada scallop ikan akan dileapas untuk
manual oleh para pekerja dan membutuhkan waktu selama kurang lebih 15 menit
langsung dikemas.
masih minim, untuk mengoptimalkan waktu yang ada, maka pekerja lain
memotong scallop secara manual menggunakan pisau, hal ini dirasa cukup
menyita waktu dan tenaga yang cukup banyak sehingga pengerjaannya kadang
tidak spas dengan waktu kerja dan harus diadakan waktu tmbahan atau jam
lembur.
mengalir karena kondisi yang ada serta tempat penyimpanan mesin yang tidak
sesuai. Pembersihan hanya dilakukan dengan mengelap mesin dengan kain basah
38
10. Pengemasan
cm) dan disealing secara manual. Plastik jenis polietilen memiliki karakteristik
yang cukup tebal namun transparan sehingga baik digunakan sebagai pengemas
makanan.
ditiriskan ke dalam plastik kemasan yang telah diberi label, kemudian disealing
ruang pengepakan.
terkadang tidak menggunakan masker dan sarung tangan, hal ini jelas
kemudian dimasukan ke dalam dus karton secara manual pula yang sebelumnya
telah melalui proses coding atau pengisian kode beberapa informasi mengenai
produk terkait. Pada proes ini, pengerjaannya masih dilakukan secara manual
dengan tidak menggunakan mesin, sehingga waktu dan tenaga yang dibutuhkan
cukup banyak dan menyita waktu. Hasil yang didapat tidak seragam dan ada
39
beberapa produk yang reject karena tahap pelabelan yang kurang benar sehingga
stiker tidak tertempel dengan baik dan bahkan lepas. Pada proses pengepakan,
tiap produknya diisikan jumlah yang berbeda tergantuk pemesanan dan stok yang
12. Penyimpanan
cold storage 2 bersuhu -30oC dan disimpan sekitar 2-3 hari. Scallop ikan yang
disimpan dalam cold storage 2 disusun dalam rak-rak besi untuk memudahkan
perhitungan barang masuk dan keluar oleh karyawan cold storage serta
Penyimpanan dilakukan dengan menumpuk karton di atas pallet kayu dan besi
langsung antara kardus dengan lantai. Apabila kardus dan lantai kontak langsung
akan menyebabkan kardus menjadi kotor dan lembab. Batas maksimal tumpukan
kardus tiap pallet tergantung isi tiap kardus. Untuk kardus isi 30 pak dapat
13. Distribusi
dengan kondisi aman. Produk yang telah dikemas dari gudang dipindahkan ke
ditemukan karton yang rusak akan diganti dengan karton yang baru.
40
3.5 Produk akhir
Pengawasan mutu produk akhir pada produk scallop ikan belum terdapat
di SNI atau acuan mutu standar lainnya. Pengecekkan standar mutu pada produk
scallop ikan umumnya dilakukan berdasarkan hasil atau ciri fisik yang terdapat
pada produk. Scallop ikan yang dihasilkan haruslah berwarna putih untuk produk
dari olahan udang dan ikan, khusunya ikan surimi. Selain itu, aroma yang
dihasilkan harus sesuai dengan aroma bahan baku yang digunakan, untuk ikan
sendiri berbau khas ikan yang anyir dan amis namun masih diterima oleh indera
manusia. Dari segi tekstur, umumnya hampir sama dengan produk sosis dari
tingkat kekenyalan dan elastisitasnya. Produk Scallop ikan dapat dilihat pada
Gambar 5.
Hal lain yang tentunya diperhatikan yakni gizi dan kandungan bahan dari
produk scallop ikan itu sendiri harus bersih dan tidak terkontaminasi oleh bakteri.
41
1. Berat
Setelah dilakukan proses pencetakan dilakukan penimbangan per 500
gram dengan jumlah standar yakni 27 buah dan 1 kilo gram dengan jumlah
standar 50 buah. Pengawasan yang dilakuakan yakni jika produk belum sesuai
standar, maka akan ada penggantian kemasan atau perbaikan dengan dikecilkan
jika terlalu besar atau diperbesar jika terlalu kecil. Apabila bentuk tidak sesuai
kelengkapan label misalnya label halal, komposisi, netto, BPOM RI dan nama
Kemasan yang sesuai sandar adalah kemasan yang tertutup, tidak bocor,
lengkapp (halal, BPOM RI, netto dll). Informasi pada kemasan pun tidak boleh
menipu.
Kemasan primer yang digunakan berupa kemasan dengan plastik polietilen dan
kemasan sekunder yang digunakan yakni kemasan berupa kertas karton yang
dengan kemasan primer kemudian di pak dan ditata masuk kedalam kemasan
42
sekunder, dengan berat bobot kurang lebih 20 kilo gram per karton dan diberikan
pesanan dan nama pemesan atau nama distributor serta alamat, untuk
didesain sedemikian rupa untuk pengamanan produk agar sampai dalam kondisi
yang baik. Penempatan produk akhir dalam cold storage adalah untuk
menghindari kerusakkan fisik, kimia dan biologi dan sebagai buffer stock
sehingga setiap saat dapat mensuplai ke distributor dalam keadaan yang baik.
sebagai berikut :
Control.
- Penempatan diatur dengan sistem FIFO (First In First Out)
- Tinggi tumpukkan karton per pallet sesuai dengan standar, yaitu maksimal 8
karton.
- Kebersihan ruangan cold storage harus selalu terjaga untuk menghindari
43
Peralatan merupakan salah satu komponen penting dalam produksi di
suatu perusahaan. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu perusahaan
tidak mungkin dapat bekerja secara optimal tanpa adanya peralatan yang mampu
1. Meja prepare
Meja ini terbuat dari stainless steel dan digunakan untuk mempersiapkan
bahan-bahan yang akan diolah dan untuk menentukan jumlah takaran produk yang
2. Box plastik
Box ini memiliki beberapa fungsi, yaitu untuk mewadahi adonan ikan
surimi yang akan dilakukan proses mixing dan sebaga wadah untuk bahan yang
44
Gambar 6. Box plastik
Ada 5 buah kompor yang digunakan untuk memasak adonan yang telah
dicetak yang kesemuanya menggunakan bahan bakar berupa gas. Kompor gas
Gambar 7. Kompor
ke area penirisan (packing awal). Meja ini didesain dengan banyak lubang di
45
permukaannya untuk membiarkan air sisa perebusan jatuh. Meja dan sendok
5. Kipas angin
46
6. Cold storage
Jumlah cold storage yang dimiliki ada 3 buah. Cold storage 1 merupakan
cold storage dengan ukuran paling besar dengan panjang 8,4 m; lebar 4,8 meter;
dan tinggi 3 meter. Cold storage 1 digunakan untuk menyimpan daging yang
menyimpan produk yang telah dikemas awal dan cold storage 3 digunakan untuk
7. Freezer
Ada tiga buah freezer yang dimiliki dan digunakan untuk menyimpan
beberapa jenis produk yang telah melalui tahap pengemasan akhir, namun
kebanyakan produk yang telah dikemas akhir disimpan dalam cold storage. Cold
8. Manual sealer
pengemasan awal produk dan dua lainnya digunakan untuk pengemasan akhir.
47
Gambar 11. Manual sealer
9. Timbangan
Ada dua jenis timbangan yang digunakan, yaitu timbangan digital dan
untuk packing awal. Plastik pengemas dapat dilihat pada Gambar 13.
48
Gambar 13. Plastik pengemas
11. Label
Label produk berupa stiker tempel dan stiker pasang. Pemasangan label ke
dengan posisi terbalik ke bagian bawah plastik pengemas lalu disealing dan
Pada label terdapat informasi berupa nama produk, merk dagang, nama
produsen, sertifikasi halal MUI, komposisi bahan, tanggal kadaluwarsa dan cara
pemasakan produk.
49
Gambar 14. Mesin continuous sealer
Dalam pembuatan Scallop ikan di UD. Supra Dinasty digunakan beberapa jenis
mesin yakni :
a. Mesin stuffing/ mixing
Mesin ini digunakan untuk mencampur semua adonan agar homogen dan
Kapasitas mesin ini sekitar 35-40 kg dengan kecepan maksimum sekitar 100
b. Mesin filler
50
Mesin ini digunakan untuk memasukkan adonan ke dalam plastik khusus
scallop dengan mekanisme tekanan pada lempeng bawah silinder yang ditekan ke
yang seragam. Mesin ini bekerja dengan cara menempatkan scallop dengan rapi
sebanyak 5-8 buah di atas lempengan tembaga yang nanntinya bekerja dengan
menusuk bagian atas sebagai pendorong dan penahan bahan. Kemudian scallop
akan didorong menuju pisau pemotong dengan ukuran dan bentuk yang sama
secara bersamaan.
jalannya produksi yang efektif dan efisien. Tata letak pabrik merupakan landasan
utama dalam dunia industri, maka tidak perlu dibuktikan lagi bahwa setiap
Perencanaan tata letak adalah rencana keseluruhan dari tata letak fasilitas
alat operasi gudang, pemindahan material dan alat pendukung lainnya sehingga
akan tercipta suatu tujuan yang optimum dengan kegiatan yang ada dengan
menggunakan fasilitas yang ada dalam perusahaan. Dengan layout yang baik,akan
51
dengan pendistribusian menjadi satu, sehingga ketika salah satu proses
berlangsung, proses yang lain terpaksa diberhentikan terlebih dahulu. Hal ini akan
membuat tidak efisiennya waktu sehingga harus ada penambahan jam kerja bagi
karyawan.
3.10 Sanitasi
produksi, bahan baku, peralatan dan pekerja untuk mencegah pencemaran hasil
yang aman, nyaman serta memenuhi persyaratan kesehatan dan teknik. Beberapa
a. Lokasi Bangunan
Lokasi pabrik terdapat di daerah yang penduduknya belum terlalu padat,
terlalu kompleks yang dapat menimbulkan gangguan pada saat proses produksi
dimana ada banyak pabrik lain di sekitar lokasi tersebut, sehingga mendukung
b. Konstruksi Bangunan
1. Lantai
yang halus, tidak licin, drainase, mudah dibershkan, tahan terhadap bahan kimia,
52
pertemuan dengan dinding tidak membentuk sudut dan bebas dari keretakan.
Lantai di setiap ruang terbuat dari keramik, khusus pada ruang produksi
digunakan keramik dengan model Fabrico dengan ukuran 10x10x2 cm dan dibuat
tidak rata dengan kemiringan tertentu. Lantai yang dibuat miring ini memiliki
Selain itu adanya lantai yang dibuat miring akan memudahkan dalam pembersihan
lantai. Kemiringan lantai di buat kea rah tertentu, yakni cekungan yang
2. Dinding
Dinding bangunan terbuat dari bahan bersemen yang dilapisi dengan cat.
Syarat dinding yang baik untuk ruang produksi yakni dinding yang mudah
dibersihkan, tidak mudah lembab dan kedap terhadap air. Namun pada lekukan
dam sudut pada dinding tidak dibuat melengkung, sehingga membuat pekerja
pengaturan perbedaan suhu dan tekanan suhu di dalam ruangan dan suhu di luar
ruangan. digunakan air conditioner (ac) dengan maksud untuk pengaturan suhu
dan kelembaban ruangan pada ruang-ruang tertentu seperti ruang packing akhir
beberapa keunggulan yakni anti karat, ringan, bergelombang dan lebih ringan
dibandingkan seng. Jenis atap yang baik harus mmliki ketinggian tertentu dan
mudh dibersihkan. Atap yang tinggi akan memberikan kenyamanan para pekerja
53
karena sirkulasi udara yang baik dan tidak pengap terutama pada saat proses
5. Penerangan
beroperasi pda malam hari saat para pekerja melakukan jam lembur.
c. Sarana Toilet
Sarana toilet yang disediakan ada 3 buah toilet yang terdapat di sebelah
timur dan berdekatan dengan mess karyawan. Toilet ditempatkan tidak berdekatan
menjaga agar peralatan mesin yang digunakan selalu dalam keadaan bersih dari
kontaminan sehingga tidak menurunkan nilai estetika ataupun nilai mutu produk.
Sanitasi peralatan perlu dilakukan secara berkala terutama pada mesin yang
kontak langsung secara fisik dengan bahan. Pembersihan ruang proses dilakukan
setiap hari setiap pergantian shift dan setiap berakhirnya jam kerja karyawan,
seperti pada lantai, alat produksi serta mesin produksi. Pembersihan lantai dan alat
sangat perlu dilakukan karena bahan yang digunakan yakni ikan yang notabene
bisa menimbulkan bau yang tidak sedap jika tersisa dalam mesin atau alat serta
54
pembersihan menggunakan Water Compressor dan juga menggunakan cara
Sanitasi pada gudang bahan baku yang terpenting adalah bahan yang
disimpan masih dalam keadaan segar, kondiisi fisik utuh dan tidak berbau serta
warna masih normal dan bersih. Oleh karena itu pada saat bahan baku, sebelum
oleh kepala produksi. Unuk menjaga kualitas dari produk, khususnya scallop ikan
dengan jalannya proses scallop ikan. Semakin baik proses sanitasi yang
diterapkan, maka produk akhir yang dihasilkan kualitasnya akan meningkat pula.
Pakaian seragam kerja yang terdapat di UD. Supra Dinasty berupa baju
kerja harian, sepatu boots, celemek, tutup kepala (hairnet dan topi), masker dan
sarung tangan. Masker diberikan untuk mencegah kontaminasi bakteri E.coli dari
mulut dan mencegah masuknya bau yang tidak sedap yang dapat mengganggu
55
berasal dari rambut dan kepala. Sarung tangan untuk mengurangi kontaminasi dari
tidak digunakan oleh pekerja seperti tas, jaket dan barang lainnya. Penempatannya
ada pada lemari khusus (loker) yang khusus sehingga barang tersebut tidak ikut
pada bahan dan produk. Selain itu, ruangan ini juga digunakan sebagai ruang ganti
dan ruang beristirahat oleh para karyawan yang berupa ruangan sebanyak 3 ruang
Sarana cuci tangan ditempatkan pada pintu masuk ruang produki dan
ruangan packing akhir, sehingga setiap pekerja yang akan masuk dapat mencuci
tangnnya terlebih dahulu. Hal ini sangatlah penting agar sebelum melakukan
proses produksi, tangan pekerja bebas dari kotoran yang bisa menjadi
kontaminasn pada bahan yang akan digunakan. Sarana cuci kaki berupa petak
kolam berbentuk persegi dengan kedalaman tertentu yang berisi air yang sudah
debu yang dibawa selama sebelum masuk ke dalam ruang produksi. Tujunnya
agar debu tersebut tidak menempel pada lantai dan menjadi kontaminan pada
56
Limbah yang dihasilkan dari produk scallop ikan meliputi limbah padat,
1. Limbah padat berupa lumatan daging ikan setelah proses mixing, plastik dan
karton bekas pada saat proses, kemasan ikan surimi yang dilakukan, serta
gumpalan tepung dari proses mixing sampai pada proses pemasakan. Limbah
dari kemasan plastik dan karton yang rusak dikumpulkan, sedangkan yang
masih layak dikeringkan, dan dijual untuk didaur ulang. Namun jika kondisi
dalam polybag dan ditaruh di tempat sampah oleh bagian kebersihan. Adapun
ikan yang kurang sesuai digunakan kembali pada proses mixing pembuatan
scallop ikan.
2. Limbah cair berupa sisa perebusan yang dialirkan kedalam selokan dengan
terlebih dahulu dipisahkan antara sisa adonan dengan air rebusan terlebih
yang ada diluar pabrik untuk diproses lebih lanjut sebelum air dialirkan ke
sungai. Dalam proses produksi scallop ikan di UD. Supra Dinasty, dihasilkan
sejumlah air buangan yang nantinya air buangan ini dapat digunakan kembali
sehingga asap yang ada di dalam pabrik dialirkan keluar dan tidak
57
pencemaran udara dari pabrik ini adalah hasil sisa pemasakan berupa uap
58
IV. PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN
rencana standar agar dapat segera diperbaiki. UD. Supra Dinasty melakukan
proses produksi dan pada produk. Hal ini sesuai dengan teori dari
sebagai berikut:
1. Pengendalian Mutu Bahan Baku
2. Pengendalian dalam Proses Pengolahan
3. Pengendalian Mutu Produk Akhir
Pihak UD. Supra Dinasty juga sudah baik dalam melaksanakan usaha
produksi, proses produksi, tata letak pabrik, sanitasi tempat produksi serta
hygiene karyawan.
thawing ada 2 cara yaitu thawing udara dan thawing air. Metode yang
59
produksi keesokan harinya. Apabila hendak diproduksi, ikan yang selesai di
udara ini juga dapat dilakukan dengan meletakkan bahan ke meja kerja
cukup banyak. Udara ruangan produksi yang dekat dengan ruang pemasakan
dan lorong sebagai jalan para pekerja akan mengkontaminasi ikan surimi
yang sudah dibuka dari kemasan dan dibiarkan terbuka begitu saja.
terpisah dengan ruangan lain, tapi jika melihat tata letak pabrik dan bentuk
bangunan yang ada, hal ini sangatlah sulit sehingga sebaiknya diberikan
baku, terutama pada bahan baku ikan surimi yang akan digunakan untuk
UD. Supra Dinasty selama proses praktek kerja berlangsung, seperti pada
dimana para pekerja yang sudah cukup lama bekerja disana dirasa sudah
60
mereka tidak menggunakan standar acuan untuk formulasi produk scallop
ikan. Contohnya pada pemberian air es, jumlah takaran air es yang digunakan
dan lama waktu yang diperlukan pada proses pengadonan hanya berdasarkan
akhir yang dihasilkan yang tidak seragam seperti kurang kenyal, terlalu keras
dan terlalu lembek. Sebaiknya, para pekerja khususnya bagian proses mixing
formulasi yang sudah ada benar-benar dilakukan sesuai catatan yang ada.
Pada proses pencetakkan, karena mesin pencetak yang ada hanya satu
sehingga setiap poduk yang di produksi pada hari yang sama harus menunggu
untuk dicetak. Selama proses menunggu tersebut, hasil adonan yang di dapat
setelah dimixing dibiarkan begitu saja pada kotak box besar berkapasitas 60
kg. Box tersebut disimpan diantara koridor dekat dengan pintu masuk ke
dalam pabrik dan hanya dibiarkan terbuka tanpa alas penutup. Hal ini bisa
produk akhir nantinya. Sebaiknya, pada saat menunggu giliran pencetakan box
61
yang digunakan ditutup menggunakan penutup untuk meminimalisir
terjadinya kontaminasi, atau lebih baik lagi jika ditempatkan pada ruangan
dengan cara dialiri air dan direndam di dalam air selama beberapa menit. Hal
ini bertujuan agar tekstur scallop ikan yang keras setelah 24 jam berada di
dalam cold storage bisa lebih lunak, namun proses yang dilakukan masih jauh
produksi sehingga mengganggu jalannya produksi yang lain serta waktu yang
di ruangan yang berbeda dengan proses lain atau setidaknya diberikan sekat
sekitar. Selain itu, untuk waktu pada proses thawing ini sebaiknya ditentukan
terdapat dua cara yakni dengan cara manual dan menggunakan mesin
didapat lebih cepat dan seragam namun mesin yang terdapat di pabrik hanya
scallop ikan yang dihasilkan menjadi lebih lama dan kurang seragam, kadang
terlalu tipis dan ada beberapa yang terlalu tebal. Hal ini akan mempengaruhi
62
kualitas dan penerimaan konsumen di akhir. Sebaiknya, dilakukan
didapat lebih seragam dan proses pengerjaannya lebih cepat, maka dari itu
packing yang tidak berurutan mempersulit karyawan dalam bekerja, hal ini
yang dihasilkan. Pada proses pengemasan digunakan mesin yakni dengan cara
sealing. Mesin yang digunakan pada proses sealing saat pengemasan yakni
mesin sealer. Mesin tersebut secara fisik masih kuat dan bisa digunakan
seperti biasanya, namun terdapat beberapa karat atau korosi pada besi. Hal ini
plastik pada saat proses sealing berlangsung. Sebaiknya, semua mesin yang
ada di cek secara berkala dan dirawat dengan baik, serta diganti jika sudah
menyebabkan beberapa scallop ikan terjatuh dari meja packing dan beberapa
produk scallop menjadi reject (tidak utuh) ikut terkemas. Permintaan pasar
yang terlalu tinggi menuntut karyawan untuk bekerja lebih cepat, hal ini
63
dan membuat kemasan terbuka, maka dari itu diperluka kemasan baru untuk
Tata letak merupakan suatu landasan utama dalam dunia industri dan
sangat berkaita erat dengan alur proses. Tata letak merupakan penyusunan
ruangan serta alat-alat sesuai dengan fungsi dan urutannya. Tata letak yang
UD. Supra Dinasty masih belum mendesain dengan baik tata letak
ruangan produksi seperti penempatan antara mesin satu dengan mesin lainnya
masih terdapat interelasi. Tata letak di UD. Supra Dinasty tidak memiliki pola
yang jelas, hal ini terlihat pada desain ruangan mulai dari penerimaan bahan
baku sampai pendistribusian bahan tidak jelas serta tidak urut. Contohnya
mixing, dan ruangan giling dijadikan satu dan berdekatan tanpa sekat dengan
yang telah di packing, karena lantai produksi penuh dengan box packing dan
box adonan. Ruang packing awal yang berdekatan dengan ruang prmasakkan
sehingga menyebabkan suhu ruangan packing awal yang tinggi dan membuat
64
proses produksi menjadi tidak efisien. Ruangan kantor yang berdekatan
dan disesuaikan dengan standar dan ukuran ruangan yang tepat, atau
setidaknya diberikan sekat antar ruangan sehingga para pekerja bisa lebih
4.4 Sanitasi
langsung pada proses produksi, sanitasi di UD. Supra Dinasty sudah cukup
Mesin dan peralatan yang digunakan pada proses produksi scallop ikan
berupa mesin mixing, mesin pencetak dan sealing serta peralatan lainnya.
Pembersihan yang dilakukan sudah cukup baik yakni sekali dalam sehari pada
b. Ruangan
65
langit-langit. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi kenyamanan saat
proses produksi. Kondisi lantai kawasan produksi sebagian besar sudah ada
yang retak karena terjadi pengikisan lantai akibat kontak dengan air. Hal ini
menjadi lebih sulit saat dibersihkan karena kotoran sisa lumatan ikan serta
amis yang tidak sedap karena adanya pembusukkan di dalam lantai yang
sanitasi produksi. Atap ruangan yang tidak terlalu tinggi serta ruangan yang
cukup sempit serta tidak ada sekat pada setiap alur proses menyebakan
dari segi pembersihan diberlakukan piket setiap harinya agar peralatan dan
ruangan produksi tetap terjaga kebersihannya, selain itu untuk bagian pabrik
kesadaran untuk menggunakan atribut kerja dengan baik, contohnya pada saat
sarung tangan, masker, penutup kepala dan celemek dengan rapi namun masih
mobilitas pekerja.
Hal tersebut sangat berpengaruh pada proses produksi dan hasil produk
66
yang dihasilkan, terutama pada kualitas produk yang dihasilkan akan
aturan yang ketat bagi karyawan yang tidak mengenakan atribut kerja sesuai
kedisiplinan kerja.
67
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa diambil dari praktek kerja lapangan ini adalah:
daging ikan surimi dan bahan pembantu seperti tepung tapioka, terigu,
minyak goreng, dan bumbu (bawang putih, garam, MSG, kaldu bubuk,
penyimpanan.
4. Dalam proses produksinya, ditemukan beberapa permasalahan seperti
5.2 Saran
juga dari penjelasan yang diperoleh, maka ada beberapa hal yang bisa
68
1. Pada proses thawing sebaiknya ditempatkan pada ruangan terpisah atau
di udara.
catatan sehingga hasil produk yang dihasilkan seragam serta sesuai dengan
yang ada sehingga jika terjadi kerusakan atau timbul karat bisa secepat
sanitasi dan disiplin kerja yang tinggi serta agar lebih memperhatikan
kebersihan dan kualitas dari mesin dan peralatan agar tidak mengganggu
69
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, Eddy dan E. Liviawaty. 1989. Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta.
Ahmed, E. Faried. 1991. Seafood Safety, Committee on Evaluation of the Safety of Fishery
Baedhowie dan Pranggonowati, 1983. Petunjuk Praktek Pengawasan Mutu Hasil Perikanan
Badan POM RI 2013. Peraturan Kepala Badan POM RI No. 36 Tahun 2013 Tentang Batas
Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pengawet. Jakarta: Badan POM RI.
Hal. 9 13.
Kramlich dalam Soeparno, 1998. Effect of modified atmosphere packaging on microbial flora
Maret 2014].
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Nomor
70
Permenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010. Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
Prawirosentono, S. 2004. Filosofi Baru tentang Manajemen Mutu terpadu Total Quality
Prawirohardjono, W., Dwiprahasto, I., Indwiani, A., Hadiwandowo, S., Kristin, E.,
Puspitasari, D. 2004. Perbaikan dan Evaluasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu Pada Industri
Ramli. 2011. Pengawetan dan Pengolahan Hasil Perikanan. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.
http://kamriantiramli.wordpress.com/2011/05/16/skala-pengukuran-dan-instrumen-
Standar Nasional Indonesia. 2000. SNI 01-4435-2000. Garam Bahan Baku Untuk Garam
Standar Nasional Indonesia. 2011. SNI 3415-2011. Tapioka. Bahan Standarisasi Nasional.
Jakarta.
Standar Nasional Indonesia. 2014. SNI 4110-2014. Ikan Beku. Bahan Standarisasi Nasional.
Jakarta.
71
Twigg. 1973. Quality Control for the Food Industry, vol.1. Westport, CT: AVI Publishing.
Wilson, N.R.P.,E.J. Dyett, R.B. Hughes dan C.R.V.Jones.1988. Meat and Meat Product.Aplied
Science Publ.london.
72