Disusun Oleh:
PROGRAM KEAHLIAN
AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA
SELATAN SMK NEGERI 1 SUNGAI ROTAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN
OLEH :
NAMA : Isep saputra
NIS : 0041091668
Anisa Noviyadi, SP
NIP.
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan segala puji Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
laporan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) Tahun Pelajaran 2022/2023.
Penyusunan laporan PRAKERIN ini merupakan salah satu syarat dalam mengikuti
Ujian Satuan Pendidikan (USP) dan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) Tahun Pelajaran
2022/2023 serta sebagai bukti bahwa kami telah menyelesaikan kegiatan PRAKERIN
di PT. Reosli Taher Laporan ini dibuat dengan apa adanya dan bantuan dari semua
pihak yang telah membantu dan membimbing kami secara penuh sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini dengan baik. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Hj.Agus Muharam selaku pimpinan IDUKA,
2. Bapak KHOIRI, S.Pd., M.Si selaku kepala SMK Negeri 1 Sungai Rotan,
3. Ibu Anisa selaku pembimbing IDUKA,
4. Bapak Noviyadi, SP selaku guru pembimbing,
5. Seluruh staf IDUKA,
6. Seluruh guru dan staf SMK Negeri 1 Sungai Rotan.
Gusti Amanda
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
PROFIL IDUKA
Direktur Utama
Koord.
Penyadap Mandor Sadap Produksi Kabag. Produksi
Rapat Um
Pimpina Kebun Dewan Komisaris
S
Operator
Timbangan
Staff Adm
Kabag. Adm/Keuangan
Kepala Kepala
Bengkel Gudang
Direktur Keuangan
Sopir/Operator
Kepala
Kabag Personalia
Keamanan
Anggota
Satpam
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
1. Pengenalan pihak perusahaan
# sejarah PT.Roesli Taher
2. Pengenalan lokasi pembibitan
# morfologi sawit
# morfologi karet
# morfologi tebu
3. Pelaksana kegiatan
~pemibitan sawit
# pemibitan pre nusery
# pemibitan Mein nusery
# pengukuran ereal
# pemancangan
# penanaman
~karet
#kelon karet anjuran
#jenis beni karet
#pemupukan karet
#menentukan matang sadap
#pelak sana penyadapan
4. Produksi Karet
5. Produksi Sawit
3.2 Pembahasan
Selama 3 bulan PKL kami telah mempelajari cara perawata bibit sawit dari
prynursery Samapi minenursery tentang pemupukan.
Contoh:
prynursery (PN) itu mengunakan pupuk UREA dan NPK 15.15 dosisnya 2,5
gram/10 liter air rutin 1 kali seminggu, sampai usia 12 minggu.
Untuk yang minenursery (MN) mengunakan pupuk NPK 15.15
Untuk usia dimulai dari 14 minggu s/d 24 minggu. Dosis pupuk
Usia 14 minggu 2,5g 16 minggu 5,0g 18 minggu 7,5g 20 sampai 24 minggu 10g
dilakukan rutin 2 minggu sekali.
1.pengenalan pihak
perusahan
2.1 Sejarah PT.ROESLI TAHER
A. Sejarah Singkat Perusahaan PT . Roesli Taher adalah perusahaan swasta pribumi yang bergerak
dibidang Perkebunan Karet dengan hasil produksi utamanya bahan baku jenis lateks . Awal mula
perusahaan ini di dirikan pada tahun 1967 dengan nama PT . Beriang yang berkedudukan serta berkantor di
Palembang , adapun lokasi usaha perkebunan terletak di Talang Beriang Kecamatan Tanjung Raja
Kabupaten Oga Ilir ( d.h Ogan Komering Ilir ) walaupun saat itu lahan usaha dikelola dengan tanaman
karet baru sedikit . Seiring dengan pertumbuhan ekonomi serta di dukung akan kebutuhan bahan baku
karet di pasaran yang semakin meningkat , pada Tahun 1978 PT . Beriang berubah nama menjadi PT .
Roesli Taher dan hingga saat ini telah beberapa kali mengalami perubahan kepengurusan dan kepemilikan
saham ,
Secara perlahan namun pasti serta di dukung financial yang ada serta ketersediaan lahan , maka lahan
usaha tersebut diperluas dan terus ditanami dengan komoditi Karet dan tanaman Sawit pada lahan rawa ,
sehingga saat ini total areal yang dikuasai perusahaan seluas 1.259 Ha dengan status Hak Guna Usaha
( HGU ) .
2 .pengenalan lokasi
pemibitan
2.5 Morfologi sawit
1. Bentuk akar
Akar dari tumbuhan ini tergolong ke dalam akar serabut yang arah akarnya menuju ke bawah atau
biasa disebut sebagai geotropis dan ke arah samping. Selain itu, terdapat juga akar pernafasan yang
tumbuh ke arah samping atas.
Umumnya batang dari tanaman kelapa sawit memiliki diameter sekitar 25-75 cm. Semakin tua
tanamannya, maka akan semakin besar pula pangkal batangnya.
Tanaman kelapa sawit memiliki batang tunggal yang perkembangannya dipengaruhi oleh ekologis
dari lingkungan sekitar dan juga faktor genetik. Batang dari kelapa sawit dapat mencapai tinggi
kira-kira 15-18 meter.
3.Bentuk daun
Kelapa sawit memiliki bentuk daun majemuk dengan warna hijau tua yang dilengkapi dengan
pelepah berwarna hijau yang sedikit lebih muda dari warna daunnya.
4. Bentuk bunga
Tampilan dari bunga betina cenderung lebih besar dan lebih mekar, sedangkan bunga jantan
memiliki tampilan yang lancip, mengerucut, dan juga panjang.
Antara bunga betina dan bunga jantan tumbuh dalam satu pohon yang sama, hanya saja letaknya
terpisah satu sama lain. Keduanya tumbuh di bagian ketiak dari daun kelapa sawit.
Bunga betina dan jantan memiliki waktu pematangan yang berbeda. Inilah yang menjadi faktor
kenapa jarang terjadi proses penyerbukan.
5. Bentuk buah
Buah dari tumbuhan kelapa sawit memiliki beraneka ragam warna seperti ungu, hitam, merah
sesuai dengan bibit tanaman yang ditanam oleh si pemilik. Buah tersebut akan berkumpul pada
tandan yang muncul di setiap pelepah.2.6 Struktur benih Padi
Morfologi Karet
Di tambah lagi, untuk akar lateral atau akar yang arah tumbuhnya
melebar ke samping bahkan bisa mencapai 10 meter
Akar lateral inilah yang digunakan oleh tanaman karet untuk menyerap
nutrisi atau unsur hara serta air dari dalam tanah.
Saat masih muda, kumpulan daun tanaman karet biasa disebut sebagai
payung karena bentuk nya yang menyerupai payung dan tersusun secara
spiral.
Sedangkan daun karet sendiri merupakan daun majemuk yang terdiri dari
3 helai anak daun yang bentuknya oval, agak memanjang dan runcing
diujungnya, tepi daunnya juga halus dan tidak bergerigi. Tangkai daun
utama pada tanaman karet panjangnya sekitar 3-20 cm, sedangkan
tangkai anak daun panjangnya bisa mencapai 10 cm.
Tanaman karet memiliki bunga jantan dan bunga bunga betina yang
terpisah. Bentuk bunganya kecil dan tajam serta tidak memiliki kelopak
bunga.
Biji karet akan terlontar dengan kuat jika buah telah matang sempurna
dan pecah. Beginilah cara pembiakan alami tanaman karet, biji akan
terlempar ketempat yang jauh lalu tumbuh menjadi tanaman baru jika
lingkungan mendukung.
Buah tanaman karet memiliki 3 ruang yang berisi biji bahkan ada buah
yang memiliki 6 ruang. Buah tanaman karet memiliki diameter 3-5 cm.
Sedangkan biji tanaman karet memiliki bentuk yang agak linjong seperti
telur berwarna coklat gelap dan memiliki corak seperti bercak-bercak
berwarna hitam. Biji tanaman karet memiliki kulit yang keras, karena
mendukung proses dormansi jika lingkungan tidak memungkinkan untuk
berkecambah.
Morfologi Tebu
Bagian tanaman pertama yang bisa anda lihat adalah batangnya. Saat anda melihat tanaman tebu,
maka yang terlihat pertama jelas batangnya yang tinggi dan kokoh.
Tanaman ini berbentuk bulat, dengan diameter beragam mulai dari 4-10 cm. Setelah itu tanaman
tumbuh tegak, dengan tekstur berbuku ataupun beruas.
Masing-masing buku ataupun jarak ruas adalah 3-5 cm. Setelah itu, panjang batang tanaman
hingga 5 meter dan minimal 2 meter saja.
Ditambah lagi, tanaman ini akan melindungi cairan gula dengan kulitnya yang tebal, keras dan
warna yang beragam. Apabila akan panen, batang akan dipotong menggunakan gergaji atau alat
khusus agar bisa tumbang. Setelah itu satu atau dua ruasnya akan ditanam kembali sehingga lebih
murah dan mudah.
Selanjutnya morfologi yang ada pada tanaman tebu adalah bagian akarnya. Jika dilihat dari
fisiknya akar tanaman tebu memiliki tipe serabut ditambah dengan bagian tunggang yang utama
dengan panjang menembus tanah kurang lebih 30 cm selain itu warna dari akarnya sendiri
keputihan kotor hingga kecoklatan.
Tujuan dari tanaman tebu sendiri memiliki akar yang dalam karena tanaman ini memiliki tinggi
melebihi standar tanaman yang lain sehingga akar haruslah bersifat kokoh.
Selain itu akan juga dapat menembus tanah lebih dari 20 cm bahkan lebih tergantung dengan
pertumbuhannya. Sehingga saat anda ingin menanam tanaman ini. Maka anda harus memastikan
bahwa tanah yang digunakan memang cukup bagus dan bisa ditembus oleh tebu.
Apabila dilihat berdasarkan pertumbuhannya. Sebenarnya akar ini bisa dilakukan dengan dua cara
pertama anda bisa melakukan akar stek dan juga memperbanyaknya. Kemudian yang kedua
adalah akar tunas.
Khusus untuk akar stek berasal dari stek batang dan tidak berumur panjang serta hanya berguna
ketika tanaman masih berusia muda. Sedangkan bagaimana dengan akar tunas.
Tentu saja sesuai dengan namanya akar tunas berasal dari tunas nya dan dapat berusia panjang.
Serta tetap ada selama tanaman masih hidup khusus untuk tanah yang sesuai. Agar tubuh sendiri
bisa mencapai 1 meter ke dalam baik untuk pertumbuhan akar tunas ataupun akar stek.
Selanjutnya morfologi yang dapat dilihat adalah dari tanaman daun tebu. Jika dilihat daun
tanaman ini, sebenarnya masuk ke dalam daun tidak lengkap. Karena hanya terdiri dari pelepah
dan juga beberapa helai daun sedangkan untuk daun pada tanaman tebu tidak memiliki tangkai
panjang.
Tetapi langsung daunnya memanjang di bagian ruas dan panjangnya kurang lebih 1 hingga 2
meter, dan ini juga memiliki garis memanjang. Jika dipegang akan terasa seperti bulu-bulu
sehingga teksturnya sedikit unik.
Sayangnya, apabla daun tersebut mengenai kulit terlalu dalam, maka kulit kita akan terluka.
Umumnya daun ini tumbuh di bagian ketiak ketiak dan juga warnanya mulai dari hijau muda
hingga hijau tua.
Daun tumbuh sendiri tidak terlalu rindang seperti halnya bambu atau beberapa tanaman lain.
Karena pertumbuhan tanaman fokus untuk penebalan batang dan juga mengumpulkan gula.
Tahukah anda bahwa tanaman tebu memiliki bunga berdasarkan morfologinya. Tanaman ini
memiliki bunga majemuk yang tersusun dari beberapa masalah yang terbatas. Selain itu kurang
dari bunga tanaman memang besar kurang lebih 90 cm.
Dengan memiliki 3 daun kelopak, 1 daun mahkota, 3 benang sari, dan juga 2 kepala putik.
Berdasarkan morfologinya bunga dari tanaman tebu ini memang cukup jarang terlihat atau bahkan
sangat rentan berguguran atau jatuh selama masih muda, dan proses pertumbuhan berjalan,
sehingga alasan inilah yang menyebabkan para pembudidaya jarang melihat bunga tanaman tebu.
Tebu sendiri semakin tua akan semakin matang, dan gula dapat terbentuk dengan cara cara proses
yang berlangsung dari satu ruas ke ruas lain.
Di dalam batang sehingga tingkat kematangan tergantung pada umur 2 semakin kebawah ruas
tersebut. Maka semakin tua sehingga tingkat kandungan dari gulanya akan semakin lebih banyak,
dibandingkan dengan bagian atas yang lebih muda.
3.PELAKSANAAN
KEGIATAN
1. Kelapa Sawit
Kelapa sawit merupakan tumbuhan monokotil yang tidak memiliki akar tunggang. Radikula (bakal
akar) pada bibit terus tumbuh memanjang ke arah bawah selama enam bulan terus-menerus dan
panjang akarnya mencapai 15 meter. Tanaman kelapa sawit umumnya memiliki batang yang tidak
bercabang.
Pembibitan kelapa sawit dapat dilakukan dengan 2 sistem yaitu Satu Tahap (Single Stage) atau Dua Tahap
(Double Stage). Yang biasa dilakukan saat ini adalah sistem Dua Tahap/Double Stage yaitu sistem
pembibitan yang menggunakan Pembibitan Awal (Pre Nursery) dan Pembibitan Utama (Main Nursery).
🔶Asian Agri menghasilkan benih unggul Topaz yang salah satu ... benih menjadi salah satu kunci
penting bagi para petani kelapa sawit.
2. Media Tanam
Jenis tanah yang cocok untuk menanam sawit yaitu tanah yang mengandung lempung, tidak berbatu
dengan pH 4 – 6
Tanah untuk menanam sawit harus memiliki aerasi yang baik dan subur
Perkebunan sawit sebaiknya mempunyai sistem drainase yang baik, dengan permukaan air yang cukup
dalam, solum juga harus dalam keadaan cukup dam sekitar 80 cm,
3. Pembibitan Kelapa Sawit
· Penyemaian
Kecambah atau bibit sawit dimasukkan ke dalam polibag yang berukuran 12 x 35 cm atau 15 x 23 cm.
Sebelumnya polybag tersebut telah diisi dengan tanah lapisan atas yang telah diayak sekitar 1,5 – 2,0 kg.
Kecambah sawit atau bibit sawit lalu ditanam ke dalam polybag yang telah berisi tanah sedalam 2 cm.
Lakukan pengecekan agar tanah dalam polybag selalu dalam keadaan lembab. Karena jika tanah kering,
kecambah bibit tidak akan dapat tumbuh dengan baik. Kemudian polybag disimpan pada bedengan
berdiameter 120 cm. setelah disimpan dan dirawat sekitar 3-4 bulan, kecambah bibit tersebut telah
menumbuhkan daun sekitar 4-5 helai. Bibit yang telah berdaun 4-5 helai telah siap untuk
dipindahtanamkan.
Kemudian bibit dari pendederan tersebut dipindahkan ke polybag setebal 0,11 mm yang berukuran 40 x 50
cm. Polybag tersebut diisi dengan tanah lapisan bagian atas yang telah diayak sebanyak 15 – 30 kg.
Sebelum bibit dipindahkan, tanah pada polybag disiram terlebih dahulu menggunakan 0,5 tutup botol POC
NASA atau 5 ml per 1 liter air. Kemudian polybag diatur ke posisi segitiga sama sisi dengan jarak antar
polybag yaitu 9
Pemeliharaan Pembibitan
Ketika proses pembibitan, lakukan perawatan tanaman berupa penyiraman, penyiangan, penyulaman dan
pemupukan. Penyiraman dilakukan dua kali sehari setiap pagi dan sore hari. Penyiangan dilakukan 2
sampai 3 kali dalam sebulan atau sesuaikan dengan keadaan gulma pada bibit. Penyulaman yaitu
menyeleksi bibit yang mati dan pertumbuhannya tidak normal. Seleksi bibit dilakukan ketika bibit ebrumur
4 bulan dan 9 bulan. Bibit yang tumbuh tidak normal, terserang penyakit dan memiliki kelainan genetik
atau cacat fisik sebaiknya dibuang dan diganti dengan bibit yang baru dan sehat.
🔶pemupukan rutin
NPK 15-15-6-4 : Pada minggu ke-2 dan ke-3 sebanyak 2 gram. Pada minggu ke-4 dan ke-5 sebanyak
4 gram. Pada minggu ke-6 dan ke-8 sebanyak 6 gram. Minggu ke-10 dan ke-12 sebanyak 8 gram.
NPK 12-12-17-2 : Pada minggu ke-14, ke-15, ke-16 dan ke-20 sebanyak 8 gr. Pada minggu ke-22, ke-24,
ke-26 dan ke-28 sebanyak 12gr. Pada minggu ke-30, ke-32, ke-34 dan ke-36 sebanyak 17gr. Minggu ke-38
dan ke-40 sebanyak 20gr.
NPK 12-12-17-2 : Pada Minggu ke-19 dan ke-21 sebanyak 4gr. Pada minggu ke-23 dan ke-25 sebanyak
6g. Pada minggu ke-27, ke-29 dan ke-31 sebanyak 8gr.
B.pemibitan Mein Nursery
🔶Pembibitan utama (Main Nursery) merupakan tahap kedua dari sistem pembibitan double stage
yang berlangsung 6 - 9 bulan.
Persyaratan lokasi pembibitan utama antara lain :
1. Dekat dengan sumber air.
2. Mudah diawasi.
3. Bebas dari gangguan hewan ternak atau liar.
4. Dekat dengan lokasi yang akan ditanami.
5. Dekat dengan lokasi pengambilan tanah top soil.
6. Tersedianya tenaga kerja.
tempat tanamnya berupa polybag, yakni kantong plastik berwarna hitam dengan ukuran lebar 37 - 40 cm,
panjang 50 cm, dan tebal 0,02 cm. Penanaman dilakukan dengan mengelompokkan sesuai jenis atau
varietas bibit. Tanda khusus berupa plakat diberikan untuk memudahkan pengenalan jenis tanaman di
setiap cluster. Jarak tanam berukuran 90 x 90 x 90 cm dengan estimasi satu hektar ditempatkan 10.000 -
12.000 bibit.
Media tanam yang digunakan pada pembibitan utama adalah topsoilyang memiliki struktur remah dan
gembur. Polybag diisi dengan media tanam hingga penuh dan padat. Pemindahan tanaman dari pembibitan
awal ke pembibitan utama dengan cara membuat lubang di polybag seukuran dengan diameter polybag pre
nursery. Kemudian sobek polybag pre nursery menggunakan pisau secara hati-hati dari bawah ke atas agar
mudah dilepas dan media tidak sampai terikut.
Pemeliharaan.
🔶Penyiraman
Kebutuhan air pada pembibitan utama sekitar 2 liter/hari/polybag. Kebutuhan tersebut berdasarkan standar
curah hujan 12,5 mm/hari atau 125 m? air/ha. Bibit disiram dua kali sehari, yakni pada pagi dan sore hari.
Penyiraman menggunakan selang berkepala gembor (springkler). Jika curah hujan lebih besar dari 9
mm/hari, penyiraman tidak perlu dilakukan.
🔶 Penyiangan
Penyiangan saat pembibitan utama dilakukan di sekitar polybag dan di dalam polybag. Penyiangan dilakukan
secara manual, yakni dengan cara mencabut gulma menggunakan tangan dengan rotasi 2 minggu sekali
🔶 Pemberian Mulsa
Pemberian mulsa dilakukan dengan meletakkan sisa tanaman atau cangkang kelapa sawit di sekeliling bibit
setelah bibit berumur dua bulan dengan ketebalan 1 - 2 cm. Tujuannya adalah untuk mengurangi penguapan air
dan pupuk serta mengendalikan pertumbuhan gulma di dalam polybag.
4. Pemupukan
Pupuk yang digunakan pada pembibitan utama adalah pupuk majemuk N-P-K-Mg (15-15-6-4) hingga berumur
sekitar lima bulan. Selanjutnya diberi pupuk N-P-K-Mg (12-12-17-2).
🔶Survey Pendahuluan
~Mempersiapkan Peralatan dan Peta Kerja berikut informasi
terkait areal yang akan disurvey/dilacak batasnya.
~Mempersiapkan peta kerja perlu dilakukan agar pada saat
pelaksanaan tidak terjadioverlaping areal karena akurasi
informasi yang tidak tepat
~Peta yang digunakan adalah peta standard yang dikeluarkan
oleh instansi yang berwenang misalnya : Dinas Kehutanan dan
perkebunan; Badan Pertanahan Nasional;Peta RTRWK/RWP;
Peta RBI dan lain sebagainya
Peralatan Survey antara lain :
~Untuk merintis : parang
~Untuk Pemasangan Patok : Kayu ukuran 10 x 10 x 200 cm,
palu, cat putih, cat merah dancat biru.
~Untuk pembuatan peta : Komputer, Software GIS, Ploter,
🔶Memetakan jalan sebagai batas blok ( Main
Road & Collection Road)
~Memasang patok kayu di setiap sudut blok
& penomoran blok
~Memoles tanda dgn cat merah di sepanjang
garis batas ukur blok dan cat putih pada
perpotongan blok
~Memetakan bentang alam ( dalam buku
kerja )
~Melaksanakan survey blok per blok,
pedoman US-SU-TB-BT
~Menyajikan semua batas-batas alam, jalan,
susunan blok yang diukur dan luasnya dan
nomor blok dalam gambar/peta
~Mengukur blok per blok.
~Memetakan hasil survey sesuai kaidah
pemetaan.
🔶Membuat jalur-jalur rintisan arah U
–
~ S berjarak tiap 400 atau 500 m
~Pemetaan skala detail calon areal perkebunan
~Umumnya survey dilakukan oleh konsultan/balai
penelitian
~Kebutuhan juru ukur 2,5 HK/ha dan perintis 5 HK/ha
Penyusunan Tata ruang, Tata ruang disusun berdasarkan
~Jaringan jalan terutama untuk jalan penghubung keluar
dan masuk lokasi
~Batas kebun dan batas kerja kontraktor
~Lokasi bibitan
~Kondisi lahan : darat, rawa, bukit dan sungai (rencana
outlet)
🔶 pembagian blok
~Luas setiap blok 30 ha untuk inti dan 40 ha untuk
plasma/KKPA
~Penentuan Main Rod dan Colection Road
~Rencana lokasi pemukiman karyawan dan
bangunan lainnya
~Lokasi quari material penimbunan dan
pengerasan jalan ,Rintis Blocking
~Pedoman dalam pembuatan blok dan jalan
di areal datar :
~Berdasarkan peta rencana blok, dilakukan
kegiatan rintis MR arah Timur
~ Barat dan CRarah Utara
~ Selatan dengan menggunakan theodolite
~Jarak titik pancang antar MR adalah 1.009
m dan antar CR adalah 307 m
~Lebar blok 300 m dan panjang 1.000 m
~Lebar MR 9 m dan CR 7 m
~Khusus untuk areal berbukit dilakukan imas
tumbang terlebih dahulu sebelum pembuatan
jalan dan bloking. Bloking ~ditentukan
berdasarkan batas jalan dan luasnya tidak
harus 30ha.
D.Pemancangan
Pada tahap pertama di buat rancangan larikan (barisan) tanaman serta pancang sebagai titik tanam, di mana titik tanam kelapa
sawit akan di tanam. Pengajiran atau memancang adalah menempatkan tempat – tempat yang akan di tanam bibit kelapa sawit. Letak
ajir (pancang) harus tepat, sehingga terbentuk barisan ajir yang lurus di lihat dari segala arah, dan kelak setiap individu tanaman pun
akan lurus terutur serta memperoleh tempat tumbuh yang sama luasnya. Dalamkeadaan yang demikian, tanaman mempunyai peluang
untuk tumbuh dan berkembang dalam kondisi yang tidak berbeda.
Sistem jarak tanaman yang digunakan umumnya adalah segitiga sama sisi dengan jarak 9 m X 9 m X 9 m. Dengan sistem segitiga
sama sisi ini, jarak utara– selatan tanaman adalah 7,82 m dan jarak antara setiap tanaman adalah 9 m.
Populasi (kekerapatan) tanaman per ha adalah 143 pohon. Penanaman kelapa sawit dapat juga menggunakan jarak tanam 9,5 m X 9,5
m X 9,5 m dengan jarak tegak lurus (U-S) 8,2 dan populasi 128 pohon per hektar. Untuk mencapai ketepatan pengajiran, pekerjaan
pengajuran harus dilaksanakan oleh pekerjaan yang terlatih.
E.penanaman
🔶Teknik Menanam Sawit
Klon karet anjuran komersial adalah klon unggulan anjuran untuk pengembangan komersial dalam skala
luas yang menurut Undang-Undang Nomor 12 tahun 1992, tentang Sistem Budidaya Tanaman disebut
sebagai benih bina.
- Klon Penghasil lateks : IRR 104, IRR 112, IRR 118, IRR 220, BPM 24, PB 260, PB 339, PB 340
- Klon Penghasil lateks-kayu : IRR 5, IRR 39, IRR 42, IRR 107, IRR 119, RRIC 100
🔶JENIS BENIH KARET
Keuntungan :
- Biaya pengadaan dan penanaman lebih murah
Kerugian:
- Pertumbuhan tidak seragam
- Masa matang sadap lebih lama
- Kematian di lapangan lebih tingg (15-20%)
🔶cara pemupukan tanaman karet dan waktu yang tepat berdasarkan usia tanaman
untuk cara pemupukan tanaman karet ini bisa dilakukan dengan penaburan pupuk diatas akar tanaman karet, hal ini agar lebih efektif
dan mudah dalam melakukan penyerapan oleh tanaman.
untuk jenmis pupuk yang digunakan pada tanaman karet ini diantarnya urea, tsp, kci, serta
kiserit atau dolomit. namun jika anda tak memiliki pupuk tsp, maka bisa diganti dengan
sp36 atau sp18
.
0 - 250 - -
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari prakerin ini adalah sebagai
berikut:
4.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan dari prakerin ini adalah sebagai berikut:
PEMERINTAH PROVINSI
SUMATERA SELATAN DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 SUNGAI ROTAN
SMK NEGERI 1 SUNGAI ROTAN
VISI
MISI
1. Menghasilkan Lulusan yang Beriman dan Bertaqwa.
2. Menghasilkan Lulusan yang Cerdas dan dapat memanfaatkan peluang.
3. Menghasilkan Lulusan Produktif dalam setiap pekerjaan.
4. Memberikan Layanan yang optimal, bagi Pserta Dididk, Tenaga Pendidik,
Tenaga Kependidikan dan Masyarakat.
5. Menghasilkan Lulusan yang dapat menggunakan Keterampilannya dalam
Kerja Mandiri.
6. Meningkatkan Kemitraan dengan Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI) untuk
menunjang proses pembelajaran.
7. Menciptakan Lulusan yang Berwawasan dan Peduli Terhadap Lingkungan.
8. Menciptakan lulusan yang berwawasan dan perduli terhadap lingkungan.
TATA TERTIB SISWA
PESERTA PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
SMK NEGERI 1 SUNGAI ROTAN
A. Kewajiban
1. Siswa calon peserta Prakerin wajib mengikuti semua kegiatan konsolidasi
dengan pembimbing internal masing-masing.
2. Siswa calon peserta Prakerin wajib menandatangani presensi. Presensi dan
aktivitas konsolidasi merupakan komponen penilaian.
3. Menjaga nama baik DU/DI dan sekolah.
4. Mentaati peraturan sekolah.
5. Mengikuti seluruh prosesi penerjunan dan penarikan sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan.
6. Mengikuti semua tata tertib yang ada di tempat Prakerin.
7. Berperilaku dan bersikap baik, bertanggung jawab, sopan, santun dan jujur.
8. Menetap di lokasi Prakerin atau sesuai ketentuan.
9. Melaksakan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).
10. Melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang disepakati.
11. Melaksanakan tugas-tugas Prakerin dengan penuh rasa tanggung jawab dan
dedikasi yang tinggi, baik tugas administrasi, yaitu pengisian presensi
harian, pelaksanaan kegiatan dan penulisan laporan kegiatan/pelaksanaan.
12. Menghayati dan menyesuaikan diri dengan kehidupan di lokasi Prakerin.
13. Membina kerja sama dengan sesame siswa, karyawan di lingkungan
prakerin, instansi/dinas pemerintah dan pihak-pihak yang terkait.
14. Menjaga kelengkapan dan keutuhan semua atribut (Kartu Tanda Pengenal,
pakaian praktik, dan perlengkapan).
15. Menjaga seluruh barang/harta pribadi yang dibawa ke lokasi Prakerin segala
kerusakan dan kehilangan barang/harta pribadi di lokasi menjadi tanggung
jawab peserta prakerin.
16. Mengikuti responsi yang dilakukan oleh guru pebimbing dan pembimbing
eksternal secara tertulis dan atau lisan pada akhir pelaksanaan.
17. Mematuhi segala peraturan yang berlaku dan mematuhi setiap instruksi di
tempat kerja dalam perusahaan atau tempat melaksanakan program prakerin.
18. Berada di tempat praktik 15 menit sebelum praktik dimulai, berlaku sopan,
jujur, bertanggung jawab, berinisiatif, kreatif terhadap tugas-tugas yang
diberikan dalam praktik.
19. Memakai pakaian seragam sekolah, dan dalam keadaan tertentu memakai
pakaian praktik. Tidak dibenarkan memakai pakaian bebas.
20. Memberi salam pada waktu datang dan memohon diri pada waktu akan
pulang.
21. Memberitahukan kepada Pimpinan/Pembimbing eksternal jika berhalangan
hadir atau bermaksud untuk meninggalkan tempat praktik.
22. Membicarakan dengan segera kepada pembimbing eksternal, ketua
kelompok atau petugas yang ditunjuk apabila mengalami kesulitan.
23. Mentaati peraturan dalam penggunaan peralatan dan bahan yang akan
dipakai dalam praktik.
24. Melaporkan dengan segera kepada yang berwenang bila terjadi
kerusakan/salah dalam pelaksanaan praktik.
25. Membersihkan dan mengatur kembali peralatan dengan rapi seperti semula
setelah melakukan praktik.
26. Bertanya kepada pihak yang kompeten apabila kurang paham/tidak
mengerti.
B. Sanksi
Sanksi akibat pelanggaran tata tertib diberikan dalam bentuk Peringatan
Tingkat I, II, dan III.
1. Peringatan Tingkat I
Peringatan Tingkat I dberikan terhadap siswa yang melakukan satu atau
lebih pelanggaran sebagai berikut:
a. Tidak mengikuti kegiatan konsolidasi tanpa izin
b. Tidak mengisi Lembar Pelaksanaan kegiatan Prakerin
c. Tidak mengisi presensi harian yang telah disediakan atau mengisi
presensi harian melebihi hari yang sedang berjalan
d. Meninggalkan lokasi tanpa izin dan atau tanpa diketahui rekan siswa
dalam satu kelompok.
e. Tidak menggunakan atribut selama melaksanakan Prakerin
f. Tidak mengikuti prosesi penerjunan atau penarikan tanpa izin.
2. Peringatan Tingkat II
Peringatan Tingkat II diberikan terhadap siswa peserta Prakerin yang
melakukan satu atau lebih pelanggaran sebagai berikut:
a. Telah diberi Peringatan Tingkat I, tetapi masih melakukan pelanggaran
b. Berdasarkan pertimbangan pembimbing internal, rekan siswa peserta
Prakerin dan pertimbangan DU/DI, siswa dianggap tidak dapat
menghayati dan menyesuaikan diri di lingkungan Prakerin.
c. Meninggalkan lokasi kerja tanpa izin.
d. Membawa keluarga atau teman ikut menginap di lokasi Prakerin tanpa
izin dari pembimbing internal, sekretaris prakerin, koordinator
operasional, dan monitoring atau ketua Prakerin
e. Tidak bisa bekerja sama dengan sesama siswa, karyawan DU/DI,
instansi atau dinas pemerintah dan pihak-pihak yang terkait dengan
pelaksanaan Prakerin.
Catatan:
Peringatan I dan II menentukan nilai yang direkomendasikan oleh
pembimbing internal.
3. Peringatan Tingkat III
Peringatan Tingkat III diberikan kepada siswa yang melakukan satu atau lebih
pelanggaran sebagai berikut:
a. Telah diberi peringatan Tingkat II, tetapi masih melakukan pelanggaran
b. Melakukan perbuatan yang mencemarkan nama baik sekolah
c. Meninggalkan lokasi Prakerin dua hari berturut-turut
d. Melakukan perbuatan yang dikategorikan sebagai tindakan melanggar
hukum, asusila atau kegiatan yang meresahkan karyawan di lokasi Prakerin
maupun di luar lokasi.
e. Melakukan segala perbuatan yang bersifat pemalsuan atau penipuan
administratif, yaitu:
i. Pemalsuan tanda tangan pembimbing internal maupun pembimbing
eksternal pada lembar kegiatan Prakerin
ii. Pemalsuan tanda tangan pada buku laporan dan sebagainya.
iii. Pemalsuan dan atau penipuan identitas.
Sanksi Peringatan Tingkat III ini berupa:
a. Siswa tersebut diminta untuk mengundurkan diri sebagai peserta Prakerin
dan mengulang tahun depan.
b. Penarikan dari lokasi prakerin sehingga dinyatakan tidak lulus.
c. Penggagalan prakerin (dinyatakan tidak lulus program prakerin).
d. Merekomendasikan kepada Wakil Sekolah bidang pendidikan dengan
tembusan Kepala Sekolah agar siswa tersebut diberikan sanksi sekolah
lainnya.
e. Dikeluarkan dari sekolah.
ISEP SAPUTRA
NISN. 0041091668
CATATAN HARIAN KEGIATAN PRAKERIN
5. Senin 08agustus 2022 Semprot fungisida karet/pupuk daun dgn dosis 7,5/kef
16. Senin 22 Agustus Pemupukan bibit MN yg berumur 12-15 bln dgn dosis
2022 30 GRM/polibeg
22. Rabu 31 Agustus Pengikatan bibit sawit yg sudah di seleksi siap tanam di
2022 lapangan
Pemupukan dasar(RF)
CATATAN KONSULTASI LAPORAN DENGAN
PEMBIMBING IDUKA DAN GURU PEMBIMBING
Paraf
Topik/Masalah Paraf Guru
Hari/Tanggal Saran Perbaikan Pembimbing
Pembimbing
Yang Dibahas IDUKA
Paraf
Topik/Masalah Paraf Guru
Hari/Tanggal Saran Perbaikan Pembimbing
Pembimbing
Yang Dibahas IDUKA
LEMBAR PENILAIAN PEMBIMBING IDUKA
Sungai Rotan,2022
……………………………………..
LEMBAR PENILAIAN GURU PEMBIMBING
Kurang Baik
No Aspek Yang Dinilai Kurang Cukup Baik
Sekali Sekali
1 Penguasaan kaidah penulisan karya ilmiah di
dalam bahasa Indonesia
2 Kemampuan menyerap dan
menginterprestasikan informasi ide petunjuk
yang diberikan oleh guru pembimbing
3 Kemampuan mengemukakan ide secara
sistematis selama melakukan konsultasi
laporan prakerin dengan guru pembimbing
4 Kemampuan menentukan sendiri kejanggalan
yang terdapat pada tulisan (isi laporan)
5 Inisiatif mengemukakan dan melengkapi
data/informasi yang diperlukan
Jumlah Skor
Nilai Guru Pembimbing
Sungai Rotan,..........................2022
……………………………………..
NIP.
DAFTAR NILAI SISWA PRAKERIN
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Gambar 2. Ngikat sawit untuk di tanam Gambar 3. Peresmian lahan sawit topaz
Gambar 4. Pengukuran jalan