Anda di halaman 1dari 66

LAPORAN

KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI


PT. REOSLI TAHER
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Disusun Oleh:

Nama : Isep Sapitra


NISN : 0041091668

GURU PEMBIMBING : Noviyadi, SP

PROGRAM KEAHLIAN
AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA
SELATAN SMK NEGERI 1 SUNGAI ROTAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini dibuat untuk memenuhi sebagian dari persyaratan penyelesaian


praktik kerja industri SMK Negeri 1 Sungai Rotan
Tahun Pelajaran 2022/2023

OLEH :
NAMA : Isep saputra
NIS : 0041091668

Sungai Rotan, 18 Oktober 2022


Diperiksa dan disetujui oleh:

Pembimbing IDUKA Guru Pembimbing

Anisa Noviyadi, SP
NIP.

Mengetahui,

Pimpinan IDUKA Kepala SMK Negeri Sungai Rotan

Hj. Agus Muharam Khoiri, S.Pd., M.Si


NIP. 19780525 200604 1 011

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan segala puji Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
laporan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) Tahun Pelajaran 2022/2023.
Penyusunan laporan PRAKERIN ini merupakan salah satu syarat dalam mengikuti
Ujian Satuan Pendidikan (USP) dan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) Tahun Pelajaran
2022/2023 serta sebagai bukti bahwa kami telah menyelesaikan kegiatan PRAKERIN
di PT. Reosli Taher Laporan ini dibuat dengan apa adanya dan bantuan dari semua
pihak yang telah membantu dan membimbing kami secara penuh sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini dengan baik. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Hj.Agus Muharam selaku pimpinan IDUKA,
2. Bapak KHOIRI, S.Pd., M.Si selaku kepala SMK Negeri 1 Sungai Rotan,
3. Ibu Anisa selaku pembimbing IDUKA,
4. Bapak Noviyadi, SP selaku guru pembimbing,
5. Seluruh staf IDUKA,
6. Seluruh guru dan staf SMK Negeri 1 Sungai Rotan.

Kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam


penyusunan laporan ini. Kami membutuhkan saran dan kritik yang bersifat
membangun. Demikian yang dapat kami sampaikan, kami ucapkan terima kasih.

Sungai Rotan, 18 Oktober 2022

Gusti Amanda

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………… i


HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………… iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………... iv
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………... 1
1.1 Latar Belakang ...............………………………………………………….
1.2 Tujuan dan Manfaat ………...………………………………………….....
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ………...…………………...…………...
BAB II PROFIL IDUKA ……………………………………………………...
2.1 Identitas IDUKA ………………………………………………………….
2.2 Visi dan Misi IDUKA …………………………………………………….
2.3 Struktur Organisasi IDUKA ……………………………………………...
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………...
3.1 Hasil ………………………………………………………………………
3.2 Pembahasan ………………………………………………………………
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ……………………………………………………………….
4.2 Saran ……………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….
LAMPIRAN ……………………………………………………………………

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan jenjang pendidikan yang
mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja pada
bidang tertentu, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan kerja, melihat peluang
kerja, dan dapat mengembangkan diri di era globalisasi. SMK menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan di berbagai program keahlian yang disesuaikan dengan
lapangan kerja. Program keahlian tersebut dikelompokkan menjadi bidang keahlian
sesuai dengan kelompok bidang industri / bidang usaha / asosiasi profesi.
Substansi atau materi yang diajarkan di SMK disajikan sesuai dengan
Kurikulum 2013 Revisi yang telah ditetapkan berdasarkan Standar Pendidikan
Nasional dan dilaksanakan dalam berbagai jenis kompetensi yang dinilai penting dan
perlu bagi peserta didik dalam menjalani kehidupan sesuai dengan zamannya.
Pendidikan di SMK dapat menerapkan berbagai pola penyelenggaraan pendidikan
yang dapat dilaksanakan secara terpatu seperti Praktik Kerja Industri (Prakerin).
Prakerin adalah pola penyelenggaraan pendidikan yang dikelola bersama
antara SMK dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Durasi pelaksanaan
prakerin selama 3 bulan.

1.2 Tujuan dan Manfaat


1.2.1 Tujuan
Tujuan dilaksanakan kegiatan prakerin adalah sebagai berikut:
1. menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional; dan
2. memberi pengalaman kerja kepada peserta didik.
1.2.2 Manfaat
Manfaat pelaksanaan kegiatan prakerin adalah sebagai berikut:
1. Bagi Industri
a. DUDI dapat mengenal kualitas peserta prakerin yang belajar dan bekerja
di industri; dan
b. DUDI dapat member tugas kepada peserta prakerin sesuai kompetensi dan
kemampuan yang dimiliki;
2. Bagi Sekolah
a. pencapaian tujuan pendidikan memberi keahlian professional bagi peserta
didik lebih terjamin;
b. terdapat kesesuaian antara program pendidikan dengan kebutuhan
lapangan kerja; dan
c. memberi kepuasan bagi penyelenggaraan pendidikan sekolah.
3. Bagi Peserta Didik
Hasil prakerin akan lebih bermakna dimana keahlian professional yang
diperoleh dapat mengangkat harga diri dan rasa percaya diri peserta didik.

1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Prakerin


Prakerin dilaksanakan selama tiga (3) bulan pada:
Tanggal : 01 Agustus 2022 – 31 Oktober 2022

Tempat : PT. REOSLI TAHER


BAB II

PROFIL IDUKA

2.1 Identitas IDUKA


Nama DUDI : PT.ReosliTaher
Alamat DUDI : Belanti, Kec. Tj. Raja, Kab. Ogan Ilir, Sumatra Selatan

2.2 Visi dan Misi IDUKA


2.2.1 Visi IDUKA
1. Utamakan citra kerja dan profesionalisme dalam bekerja
2. Ciptakan kebersamaan dan keterbukaan dalam meningkatkan mmotivasi kerja
2.2.2 Misi IDUKA
Untuk Mencapai Efisien Kerja 5 Tertib Yang Harus Dijalankan
1. Tertib Organisasi
2. Tertib Operasi & Pengawasan
3. Tertib Administrasi
4. Tertib Waktu
5. Tertib Biaya
2.3 Struktur Organisasi IDUKA
Mandor Pemeliharaan
Tenaga/Buruh Pemeliharaan Koord. Pemel. Tan Kabag Tanaman
STRUKTUR ORGANISASI PT. REOSLI TAHER

Direktur Utama

Koord.
Penyadap Mandor Sadap Produksi Kabag. Produksi

Rapat Um
Pimpina Kebun Dewan Komisaris
S
Operator
Timbangan

Staff Adm
Kabag. Adm/Keuangan

Kepala Kepala
Bengkel Gudang
Direktur Keuangan

Sopir/Operator

Kepala
Kabag Personalia
Keamanan

Anggota
Satpam
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
1. Pengenalan pihak perusahaan
# sejarah PT.Roesli Taher
2. Pengenalan lokasi pembibitan
# morfologi sawit
# morfologi karet
# morfologi tebu
3. Pelaksana kegiatan
~pemibitan sawit
# pemibitan pre nusery
# pemibitan Mein nusery
# pengukuran ereal
# pemancangan
# penanaman
~karet
#kelon karet anjuran
#jenis beni karet
#pemupukan karet
#menentukan matang sadap
#pelak sana penyadapan
4. Produksi Karet
5. Produksi Sawit

3.2 Pembahasan
Selama 3 bulan PKL kami telah mempelajari cara perawata bibit sawit dari
prynursery Samapi minenursery tentang pemupukan.
Contoh:
prynursery (PN) itu mengunakan pupuk UREA dan NPK 15.15 dosisnya 2,5
gram/10 liter air rutin 1 kali seminggu, sampai usia 12 minggu.
Untuk yang minenursery (MN) mengunakan pupuk NPK 15.15
Untuk usia dimulai dari 14 minggu s/d 24 minggu. Dosis pupuk
Usia 14 minggu 2,5g 16 minggu 5,0g 18 minggu 7,5g 20 sampai 24 minggu 10g
dilakukan rutin 2 minggu sekali.

1.pengenalan pihak
perusahan
2.1 Sejarah PT.ROESLI TAHER

A. Sejarah Singkat Perusahaan PT . Roesli Taher adalah perusahaan swasta pribumi yang bergerak
dibidang Perkebunan Karet dengan hasil produksi utamanya bahan baku jenis lateks . Awal mula
perusahaan ini di dirikan pada tahun 1967 dengan nama PT . Beriang yang berkedudukan serta berkantor di
Palembang , adapun lokasi usaha perkebunan terletak di Talang Beriang Kecamatan Tanjung Raja
Kabupaten Oga Ilir ( d.h Ogan Komering Ilir ) walaupun saat itu lahan usaha dikelola dengan tanaman
karet baru sedikit . Seiring dengan pertumbuhan ekonomi serta di dukung akan kebutuhan bahan baku
karet di pasaran yang semakin meningkat , pada Tahun 1978 PT . Beriang berubah nama menjadi PT .
Roesli Taher dan hingga saat ini telah beberapa kali mengalami perubahan kepengurusan dan kepemilikan
saham ,

Secara perlahan namun pasti serta di dukung financial yang ada serta ketersediaan lahan , maka lahan
usaha tersebut diperluas dan terus ditanami dengan komoditi Karet dan tanaman Sawit pada lahan rawa ,
sehingga saat ini total areal yang dikuasai perusahaan seluas 1.259 Ha dengan status Hak Guna Usaha
( HGU ) .

2 .pengenalan lokasi
pemibitan
2.5 Morfologi sawit

1. Bentuk akar
Akar dari tumbuhan ini tergolong ke dalam akar serabut yang arah akarnya menuju ke bawah atau
biasa disebut sebagai geotropis dan ke arah samping. Selain itu, terdapat juga akar pernafasan yang
tumbuh ke arah samping atas.

2. Bentuk morfologi batang

Umumnya batang dari tanaman kelapa sawit memiliki diameter sekitar 25-75 cm. Semakin tua
tanamannya, maka akan semakin besar pula pangkal batangnya.

Tanaman kelapa sawit memiliki batang tunggal yang perkembangannya dipengaruhi oleh ekologis
dari lingkungan sekitar dan juga faktor genetik. Batang dari kelapa sawit dapat mencapai tinggi
kira-kira 15-18 meter.

3.Bentuk daun

Kelapa sawit memiliki bentuk daun majemuk dengan warna hijau tua yang dilengkapi dengan
pelepah berwarna hijau yang sedikit lebih muda dari warna daunnya.

4. Bentuk bunga

Tampilan dari bunga betina cenderung lebih besar dan lebih mekar, sedangkan bunga jantan
memiliki tampilan yang lancip, mengerucut, dan juga panjang.

Antara bunga betina dan bunga jantan tumbuh dalam satu pohon yang sama, hanya saja letaknya
terpisah satu sama lain. Keduanya tumbuh di bagian ketiak dari daun kelapa sawit.

Bunga betina dan jantan memiliki waktu pematangan yang berbeda. Inilah yang menjadi faktor
kenapa jarang terjadi proses penyerbukan.

5. Bentuk buah

Buah dari tumbuhan kelapa sawit memiliki beraneka ragam warna seperti ungu, hitam, merah
sesuai dengan bibit tanaman yang ditanam oleh si pemilik. Buah tersebut akan berkumpul pada
tandan yang muncul di setiap pelepah.2.6 Struktur benih Padi

Morfologi Karet

1. Morfologi Akar Tanaman Karet


Tanaman karet memiliki jenis akar tunggang, akar tunggang tanaman
karet bisa tumbuh hingga di kedalaman 2 meter di dalam tanah.

Di tambah lagi, untuk akar lateral atau akar yang arah tumbuhnya
melebar ke samping bahkan bisa mencapai 10 meter

Akar lateral inilah yang digunakan oleh tanaman karet untuk menyerap
nutrisi atau unsur hara serta air dari dalam tanah.

2. Morfologi Batang Tanaman Karet

Tanaman karet dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 25 meter.


Selain untuk diambil getahnya, anda perlu tahu bahwa tanaman karet ini
batangnya juga dapat di manfaatkan untuk bahan baku bangunan.
Bahkan beberapa perusahaan HTI (Hutan Tanaman Industri)
mengusahakan tanaman ini.

Batangnya bulat dan biasanya tumbuh lurus, karena perawatan yang


dilakukan saat tanaman karet masih muda, tanaman karet dapat memiliki
percabangan yang tinggi. Di sinilah proses penyadapan dilakukan untuk
mengambil getah karet.

3. Morfologi Daun Tanaman Karet

Tanaman karet memiliki kebiasaan merontokkan daunnya ketika musim


kemarau tiba, awalnya daun berwarna hijau tua dan akan menguning lalu
gugur.

Saat masih muda, kumpulan daun tanaman karet biasa disebut sebagai
payung karena bentuk nya yang menyerupai payung dan tersusun secara
spiral.

Sedangkan daun karet sendiri merupakan daun majemuk yang terdiri dari
3 helai anak daun yang bentuknya oval, agak memanjang dan runcing
diujungnya, tepi daunnya juga halus dan tidak bergerigi. Tangkai daun
utama pada tanaman karet panjangnya sekitar 3-20 cm, sedangkan
tangkai anak daun panjangnya bisa mencapai 10 cm.

4. Morfologi Bunga Tanaman Karet

Tanaman karet memiliki bunga jantan dan bunga bunga betina yang
terpisah. Bentuk bunganya kecil dan tajam serta tidak memiliki kelopak
bunga.

Bunganya berwarna krim agak kekuningan atau kuning pucat. Bunga


betina memiliki bakal buah yang beruang tiga serta ukuran yang lebih
besar dibandingkan dengan bunga jantan.

5. Morfologi Buah dan Biji Tanaman Karet

Biji karet akan terlontar dengan kuat jika buah telah matang sempurna
dan pecah. Beginilah cara pembiakan alami tanaman karet, biji akan
terlempar ketempat yang jauh lalu tumbuh menjadi tanaman baru jika
lingkungan mendukung.

Buah tanaman karet memiliki 3 ruang yang berisi biji bahkan ada buah
yang memiliki 6 ruang. Buah tanaman karet memiliki diameter 3-5 cm.
Sedangkan biji tanaman karet memiliki bentuk yang agak linjong seperti
telur berwarna coklat gelap dan memiliki corak seperti bercak-bercak
berwarna hitam. Biji tanaman karet memiliki kulit yang keras, karena
mendukung proses dormansi jika lingkungan tidak memungkinkan untuk
berkecambah.

Morfologi Tebu

1. Morfologi Batang Tebu

Bagian tanaman pertama yang bisa anda lihat adalah batangnya. Saat anda melihat tanaman tebu,
maka yang terlihat pertama jelas batangnya yang tinggi dan kokoh.

Tanaman ini berbentuk bulat, dengan diameter beragam mulai dari 4-10 cm. Setelah itu tanaman
tumbuh tegak, dengan tekstur berbuku ataupun beruas.

Masing-masing buku ataupun jarak ruas adalah 3-5 cm. Setelah itu, panjang batang tanaman
hingga 5 meter dan minimal 2 meter saja.

Ditambah lagi, tanaman ini akan melindungi cairan gula dengan kulitnya yang tebal, keras dan
warna yang beragam. Apabila akan panen, batang akan dipotong menggunakan gergaji atau alat
khusus agar bisa tumbang. Setelah itu satu atau dua ruasnya akan ditanam kembali sehingga lebih
murah dan mudah.

2. Morfologi Akar Tebu

Selanjutnya morfologi yang ada pada tanaman tebu adalah bagian akarnya. Jika dilihat dari
fisiknya akar tanaman tebu memiliki tipe serabut ditambah dengan bagian tunggang yang utama
dengan panjang menembus tanah kurang lebih 30 cm selain itu warna dari akarnya sendiri
keputihan kotor hingga kecoklatan.
Tujuan dari tanaman tebu sendiri memiliki akar yang dalam karena tanaman ini memiliki tinggi
melebihi standar tanaman yang lain sehingga akar haruslah bersifat kokoh.

Selain itu akan juga dapat menembus tanah lebih dari 20 cm bahkan lebih tergantung dengan
pertumbuhannya. Sehingga saat anda ingin menanam tanaman ini. Maka anda harus memastikan
bahwa tanah yang digunakan memang cukup bagus dan bisa ditembus oleh tebu.

Apabila dilihat berdasarkan pertumbuhannya. Sebenarnya akar ini bisa dilakukan dengan dua cara
pertama anda bisa melakukan akar stek dan juga memperbanyaknya. Kemudian yang kedua
adalah akar tunas.

Khusus untuk akar stek berasal dari stek batang dan tidak berumur panjang serta hanya berguna
ketika tanaman masih berusia muda. Sedangkan bagaimana dengan akar tunas.

Tentu saja sesuai dengan namanya akar tunas berasal dari tunas nya dan dapat berusia panjang.
Serta tetap ada selama tanaman masih hidup khusus untuk tanah yang sesuai. Agar tubuh sendiri
bisa mencapai 1 meter ke dalam baik untuk pertumbuhan akar tunas ataupun akar stek.

3. Morfologi Daun Tebu

Selanjutnya morfologi yang dapat dilihat adalah dari tanaman daun tebu. Jika dilihat daun
tanaman ini, sebenarnya masuk ke dalam daun tidak lengkap. Karena hanya terdiri dari pelepah
dan juga beberapa helai daun sedangkan untuk daun pada tanaman tebu tidak memiliki tangkai
panjang.

Tetapi langsung daunnya memanjang di bagian ruas dan panjangnya kurang lebih 1 hingga 2
meter, dan ini juga memiliki garis memanjang. Jika dipegang akan terasa seperti bulu-bulu
sehingga teksturnya sedikit unik.
Sayangnya, apabla daun tersebut mengenai kulit terlalu dalam, maka kulit kita akan terluka.
Umumnya daun ini tumbuh di bagian ketiak ketiak dan juga warnanya mulai dari hijau muda
hingga hijau tua.

Daun tumbuh sendiri tidak terlalu rindang seperti halnya bambu atau beberapa tanaman lain.
Karena pertumbuhan tanaman fokus untuk penebalan batang dan juga mengumpulkan gula.

4. Morfologi Bunga Tebu

Tahukah anda bahwa tanaman tebu memiliki bunga berdasarkan morfologinya. Tanaman ini
memiliki bunga majemuk yang tersusun dari beberapa masalah yang terbatas. Selain itu kurang
dari bunga tanaman memang besar kurang lebih 90 cm.

Dengan memiliki 3 daun kelopak, 1 daun mahkota, 3 benang sari, dan juga 2 kepala putik.
Berdasarkan morfologinya bunga dari tanaman tebu ini memang cukup jarang terlihat atau bahkan
sangat rentan berguguran atau jatuh selama masih muda, dan proses pertumbuhan berjalan,
sehingga alasan inilah yang menyebabkan para pembudidaya jarang melihat bunga tanaman tebu.

Tebu sendiri semakin tua akan semakin matang, dan gula dapat terbentuk dengan cara cara proses
yang berlangsung dari satu ruas ke ruas lain.

Di dalam batang sehingga tingkat kematangan tergantung pada umur 2 semakin kebawah ruas
tersebut. Maka semakin tua sehingga tingkat kandungan dari gulanya akan semakin lebih banyak,
dibandingkan dengan bagian atas yang lebih muda.

3.PELAKSANAAN
KEGIATAN
1. Kelapa Sawit

Kelapa sawit merupakan tumbuhan monokotil yang tidak memiliki akar tunggang. Radikula (bakal
akar) pada bibit terus tumbuh memanjang ke arah bawah selama enam bulan terus-menerus dan
panjang akarnya mencapai 15 meter. Tanaman kelapa sawit umumnya memiliki batang yang tidak
bercabang.

Pembibitan kelapa sawit dapat dilakukan dengan 2 sistem yaitu Satu Tahap (Single Stage) atau Dua Tahap
(Double Stage). Yang biasa dilakukan saat ini adalah sistem Dua Tahap/Double Stage yaitu sistem
pembibitan yang menggunakan Pembibitan Awal (Pre Nursery) dan Pembibitan Utama (Main Nursery).

A.pemibitan sawit pre nuseri(pn)

🔶Asian Agri menghasilkan benih unggul Topaz yang salah satu ... benih menjadi salah satu kunci
penting bagi para petani kelapa sawit.

Langkah-langkah Cara Tanam Sawit


1. Iklim
Pohon sawit memerlukan penyinaran dari sinar matahari langsung selama 5 – 7 jam per hari
Curah hujan yang baik untuk pertumbuhan pohon sawit yaitu 1.500 – 4.000 mm per tahun
Suhu lingkungan yang ideal pada perkebunan sawit yaitu 24 – 28 derajat Celcius
Tanaman sawit akan tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian sekitar 1.500 mdpl
Tanaman sawit membutuhkan kecepatan angin sekitar 5 – 6 km per jam untuk membantu proses
penyerbukannya

2. Media Tanam
Jenis tanah yang cocok untuk menanam sawit yaitu tanah yang mengandung lempung, tidak berbatu
dengan pH 4 – 6
Tanah untuk menanam sawit harus memiliki aerasi yang baik dan subur
Perkebunan sawit sebaiknya mempunyai sistem drainase yang baik, dengan permukaan air yang cukup
dalam, solum juga harus dalam keadaan cukup dam sekitar 80 cm,
3. Pembibitan Kelapa Sawit
· Penyemaian
Kecambah atau bibit sawit dimasukkan ke dalam polibag yang berukuran 12 x 35 cm atau 15 x 23 cm.
Sebelumnya polybag tersebut telah diisi dengan tanah lapisan atas yang telah diayak sekitar 1,5 – 2,0 kg.
Kecambah sawit atau bibit sawit lalu ditanam ke dalam polybag yang telah berisi tanah sedalam 2 cm.
Lakukan pengecekan agar tanah dalam polybag selalu dalam keadaan lembab. Karena jika tanah kering,
kecambah bibit tidak akan dapat tumbuh dengan baik. Kemudian polybag disimpan pada bedengan
berdiameter 120 cm. setelah disimpan dan dirawat sekitar 3-4 bulan, kecambah bibit tersebut telah
menumbuhkan daun sekitar 4-5 helai. Bibit yang telah berdaun 4-5 helai telah siap untuk
dipindahtanamkan.
Kemudian bibit dari pendederan tersebut dipindahkan ke polybag setebal 0,11 mm yang berukuran 40 x 50
cm. Polybag tersebut diisi dengan tanah lapisan bagian atas yang telah diayak sebanyak 15 – 30 kg.
Sebelum bibit dipindahkan, tanah pada polybag disiram terlebih dahulu menggunakan 0,5 tutup botol POC
NASA atau 5 ml per 1 liter air. Kemudian polybag diatur ke posisi segitiga sama sisi dengan jarak antar
polybag yaitu 9
Pemeliharaan Pembibitan
Ketika proses pembibitan, lakukan perawatan tanaman berupa penyiraman, penyiangan, penyulaman dan
pemupukan. Penyiraman dilakukan dua kali sehari setiap pagi dan sore hari. Penyiangan dilakukan 2
sampai 3 kali dalam sebulan atau sesuaikan dengan keadaan gulma pada bibit. Penyulaman yaitu
menyeleksi bibit yang mati dan pertumbuhannya tidak normal. Seleksi bibit dilakukan ketika bibit ebrumur
4 bulan dan 9 bulan. Bibit yang tumbuh tidak normal, terserang penyakit dan memiliki kelainan genetik
atau cacat fisik sebaiknya dibuang dan diganti dengan bibit yang baru dan sehat.

🔶pemupukan rutin
NPK 15-15-6-4 : Pada minggu ke-2 dan ke-3 sebanyak 2 gram. Pada minggu ke-4 dan ke-5 sebanyak
4 gram. Pada minggu ke-6 dan ke-8 sebanyak 6 gram. Minggu ke-10 dan ke-12 sebanyak 8 gram.

NPK 12-12-17-2 : Pada minggu ke-14, ke-15, ke-16 dan ke-20 sebanyak 8 gr. Pada minggu ke-22, ke-24,
ke-26 dan ke-28 sebanyak 12gr. Pada minggu ke-30, ke-32, ke-34 dan ke-36 sebanyak 17gr. Minggu ke-38
dan ke-40 sebanyak 20gr.

NPK 12-12-17-2 : Pada Minggu ke-19 dan ke-21 sebanyak 4gr. Pada minggu ke-23 dan ke-25 sebanyak
6g. Pada minggu ke-27, ke-29 dan ke-31 sebanyak 8gr.
B.pemibitan Mein Nursery
🔶Pembibitan utama (Main Nursery) merupakan tahap kedua dari sistem pembibitan double stage
yang berlangsung 6 - 9 bulan.
Persyaratan lokasi pembibitan utama antara lain :
1. Dekat dengan sumber air.
2. Mudah diawasi.
3. Bebas dari gangguan hewan ternak atau liar.
4. Dekat dengan lokasi yang akan ditanami.
5. Dekat dengan lokasi pengambilan tanah top soil.
6. Tersedianya tenaga kerja.
tempat tanamnya berupa polybag, yakni kantong plastik berwarna hitam dengan ukuran lebar 37 - 40 cm,
panjang 50 cm, dan tebal 0,02 cm. Penanaman dilakukan dengan mengelompokkan sesuai jenis atau
varietas bibit. Tanda khusus berupa plakat diberikan untuk memudahkan pengenalan jenis tanaman di
setiap cluster. Jarak tanam berukuran 90 x 90 x 90 cm dengan estimasi satu hektar ditempatkan 10.000 -
12.000 bibit.
Media tanam yang digunakan pada pembibitan utama adalah topsoilyang memiliki struktur remah dan
gembur. Polybag diisi dengan media tanam hingga penuh dan padat. Pemindahan tanaman dari pembibitan
awal ke pembibitan utama dengan cara membuat lubang di polybag seukuran dengan diameter polybag pre
nursery. Kemudian sobek polybag pre nursery menggunakan pisau secara hati-hati dari bawah ke atas agar
mudah dilepas dan media tidak sampai terikut.
Pemeliharaan.

🔶Penyiraman
Kebutuhan air pada pembibitan utama sekitar 2 liter/hari/polybag. Kebutuhan tersebut berdasarkan standar
curah hujan 12,5 mm/hari atau 125 m? air/ha. Bibit disiram dua kali sehari, yakni pada pagi dan sore hari.
Penyiraman menggunakan selang berkepala gembor (springkler). Jika curah hujan lebih besar dari 9
mm/hari, penyiraman tidak perlu dilakukan.
🔶 Penyiangan
Penyiangan saat pembibitan utama dilakukan di sekitar polybag dan di dalam polybag. Penyiangan dilakukan
secara manual, yakni dengan cara mencabut gulma menggunakan tangan dengan rotasi 2 minggu sekali

🔶 Pemberian Mulsa

Pemberian mulsa dilakukan dengan meletakkan sisa tanaman atau cangkang kelapa sawit di sekeliling bibit
setelah bibit berumur dua bulan dengan ketebalan 1 - 2 cm. Tujuannya adalah untuk mengurangi penguapan air
dan pupuk serta mengendalikan pertumbuhan gulma di dalam polybag.

4. Pemupukan

Pupuk yang digunakan pada pembibitan utama adalah pupuk majemuk N-P-K-Mg (15-15-6-4) hingga berumur
sekitar lima bulan. Selanjutnya diberi pupuk N-P-K-Mg (12-12-17-2).

🔶Pengendalian Hama dan Penyakit


Hama pada saat pembibitan utama diantaranya kumbang apogonia, belalang, ulat api, keong, dan
tikus. Pengendalian kumbang apogonia, belalang, dan ulat api dilakukan dengan menyemprotkan
pestisida Sevin 0,15% (1,5 gram/liter air). Keong dan tikus masing-masing dapat diberantas dengan
manual (menggunakan tangan) dan racun tikus.
Penyakit yang sering dijumpai pada pembibitan utama yaitu Anthracnosa dan Curvularia. Bibit
yang terserang Anthracnosa memiliki gejala seperti daun mengering dari ujung ke tepi.
Pengendaliannya, menggunakan fungisida Mancozeb 0,1% (1 gram/liter air) dengan rotasi
penyemprotan dua kali seminggu. Curvularia memiliki gejala penyakit berupa bintik-bintik kuning
di tengah daun. Bintik tersebut meluas dan berubah warna menjadi cokelat. Pengendaliannya
dilakukan dengan cara manual dan kimiawi. Cara manual dengan memotong daun yang sakit dan
membakarnya, sedangkan kimiawi dengan menyemprotkan fungisida Kaptafol 0,2% (2 gram/liter
air) dengan rotasi dua minggu sekali.
🔶Seleksi Bibit
Proses seleksi hanya dilakukan pada tanaman abnormal yang disebabkan oleh faktor genetik,
bukan akibat kultur teknis. Kesalahan penanaman saat pindah tanam dari pembibitan awal ke
pembibitan utama, sebagai berikut :
- Bibit yang ditanam terlalu dangkal sehingga pertumbuhan tanaman akan menggantung dan
mudah rebah.
- Penyiraman kurang merata atau terlalu deras sehingga pertumbuhan menjadi tidak seragam.
- Kesalahan dalam pemberian pupuk, dosis yang melebihi atau kurang dari dosis yang dianjurkan.
- Jarak tanam terlalu dekat sehingga terjadi persaingan antar tanaman untuk memperoleh sinar
matahari.
Bibit yang mengalami perbedaan akibat faktor genetik (tanaman steril), cirinya antara lain
memiliki anakan yang tidak membelah, serta tumbuh meninggi dan kaku. Sementara itu, ciri-ciri
bibit abnormal diantaranya bibit memanjang melebihi rata-rata, bibit kaku, bibit bermahkota rata,
bibit yang daunnya terkulai atau merunduk, dan bibit yang daunnya tidak membelah.
Setelah diseleksi bibit siap untuk ditanam di lapangan. Sekitar 15 - 20 hari sebelum ditanam perlu
dilakukan pemutusan akar-akar bibit yang telah menembus polybag. Penyiraman dilakukan setiap
hari setelah proses pemutusan akar hingga pengangkutan bibit untuk menjaga kondisi bibit agar
tetap baik dan terhindar dari kekeringan.
C.pengukuran areal
Pengukuran lahan adalah pelaksanaan pekerjaan pengukuran untuk
mengetahui luas dan batas batas lahan yang berseberangan yang
mengacu pada ketentuan teknis pengukuran tanah untukmendapatkan
detail planimetris (X,Y) dan tinggi (h) yang dapat memenuhi
persyaratanGeometrisnya.

🔶Survey Pendahuluan
~Mempersiapkan Peralatan dan Peta Kerja berikut informasi
terkait areal yang akan disurvey/dilacak batasnya.
~Mempersiapkan peta kerja perlu dilakukan agar pada saat
pelaksanaan tidak terjadioverlaping areal karena akurasi
informasi yang tidak tepat
~Peta yang digunakan adalah peta standard yang dikeluarkan
oleh instansi yang berwenang misalnya : Dinas Kehutanan dan
perkebunan; Badan Pertanahan Nasional;Peta RTRWK/RWP;
Peta RBI dan lain sebagainya
Peralatan Survey antara lain :
~Untuk merintis : parang
~Untuk Pemasangan Patok : Kayu ukuran 10 x 10 x 200 cm,
palu, cat putih, cat merah dancat biru.
~Untuk pembuatan peta : Komputer, Software GIS, Ploter,
🔶Memetakan jalan sebagai batas blok ( Main
Road & Collection Road)
~Memasang patok kayu di setiap sudut blok
& penomoran blok
~Memoles tanda dgn cat merah di sepanjang
garis batas ukur blok dan cat putih pada
perpotongan blok
~Memetakan bentang alam ( dalam buku
kerja )
~Melaksanakan survey blok per blok,
pedoman US-SU-TB-BT
~Menyajikan semua batas-batas alam, jalan,
susunan blok yang diukur dan luasnya dan
nomor blok dalam gambar/peta
~Mengukur blok per blok.
~Memetakan hasil survey sesuai kaidah
pemetaan.
🔶Membuat jalur-jalur rintisan arah U

~ S berjarak tiap 400 atau 500 m
~Pemetaan skala detail calon areal perkebunan
~Umumnya survey dilakukan oleh konsultan/balai
penelitian
~Kebutuhan juru ukur 2,5 HK/ha dan perintis 5 HK/ha
Penyusunan Tata ruang, Tata ruang disusun berdasarkan
~Jaringan jalan terutama untuk jalan penghubung keluar
dan masuk lokasi
~Batas kebun dan batas kerja kontraktor
~Lokasi bibitan
~Kondisi lahan : darat, rawa, bukit dan sungai (rencana
outlet)
🔶 pembagian blok
~Luas setiap blok 30 ha untuk inti dan 40 ha untuk
plasma/KKPA
~Penentuan Main Rod dan Colection Road
~Rencana lokasi pemukiman karyawan dan
bangunan lainnya
~Lokasi quari material penimbunan dan
pengerasan jalan ,Rintis Blocking
~Pedoman dalam pembuatan blok dan jalan
di areal datar :
~Berdasarkan peta rencana blok, dilakukan
kegiatan rintis MR arah Timur
~ Barat dan CRarah Utara
~ Selatan dengan menggunakan theodolite
~Jarak titik pancang antar MR adalah 1.009
m dan antar CR adalah 307 m
~Lebar blok 300 m dan panjang 1.000 m
~Lebar MR 9 m dan CR 7 m
~Khusus untuk areal berbukit dilakukan imas
tumbang terlebih dahulu sebelum pembuatan
jalan dan bloking. Bloking ~ditentukan
berdasarkan batas jalan dan luasnya tidak
harus 30ha.

D.Pemancangan
Pada tahap pertama di buat rancangan larikan (barisan) tanaman serta pancang sebagai titik tanam, di mana titik tanam kelapa
sawit akan di tanam. Pengajiran atau memancang adalah menempatkan tempat – tempat yang akan di tanam bibit kelapa sawit. Letak
ajir (pancang) harus tepat, sehingga terbentuk barisan ajir yang lurus di lihat dari segala arah, dan kelak setiap individu tanaman pun
akan lurus terutur serta memperoleh tempat tumbuh yang sama luasnya. Dalamkeadaan yang demikian, tanaman mempunyai peluang
untuk tumbuh dan berkembang dalam kondisi yang tidak berbeda.

Sistem jarak tanaman yang digunakan umumnya adalah segitiga sama sisi dengan jarak 9 m X 9 m X 9 m. Dengan sistem segitiga
sama sisi ini, jarak utara– selatan tanaman adalah 7,82 m dan jarak antara setiap tanaman adalah 9 m.

Populasi (kekerapatan) tanaman per ha adalah 143 pohon. Penanaman kelapa sawit dapat juga menggunakan jarak tanam 9,5 m X 9,5
m X 9,5 m dengan jarak tegak lurus (U-S) 8,2 dan populasi 128 pohon per hektar. Untuk mencapai ketepatan pengajiran, pekerjaan
pengajuran harus dilaksanakan oleh pekerjaan yang terlatih.

E.penanaman
🔶Teknik Menanam Sawit

· Penentuan Pola Tanaman


Pola menanam yang dapat diterapkan pada budidaya sawit yaitu pola monokultur atau tumpang
sari. Tanaman penutup tanah pada areal lahan perkebunan sawit sangat penting adanya untuk
memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi pada tanah. Selain itu bermanfaat juga untuk
mempertahankan kelembaban, mencegah erosi dan untuk menekan pertumbuhan tanaman
pengganggu atau gulma. Tanaman penutup tanah yang dimaksud lebih baik berupa tanaman
kacang-kacangan. Tanaman penutup sebaiknya segera ditanam segera setelah persiapan lahan
selesai.
🔶Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum penanaman dilakukan. Lubang tanam dibuat dengan
ukuran 50 x 40 cm dan kedalaman 40 cm. Tanah galian bagian atas setebal 20 cm dipisahkan dari
tanah bagian bawah. Jarak antar lubang tanam yaitu 9 x 9 x 9 m. Apabila kebun kelapa sawit
ebrupa area berbukit, harus dibuat teras melingkari bukit dengan jarak 1,5 m dari sisi lereng.
🔶Cara Menanam
Waktu paling baik untuk menanam yaitu pada musim hujan, setelah hujan turun. Hal ini dimaksudkan agar
cukup air untuk tumbuh. Lepaskan plastik polybag yang berisi bibit sawit dengan hati-hati jangan sampai bola
tanahnya rusak karena dapat merusak perakaran bibit sawit. Kemudian masukkan bibit ke dalam lubang tanam.
Tebarkan Natural Glio yang telah difermentasi dengan pupuk kandnag selama 1 minggu. Tebarkan pada sekitar
perakaran tanaman. Setelah itu, segera timbun dengan tanah galian bagian atas. Setelah selesai penanaman bibit,
siramkan POC NASA secara merata dengan dosis 5 – 10 ml per 1 liter air per pohon.
4.karet
Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks
beberapa jenis tumbuhan. Sumber utama produksi karet dalam
perdagangan internasional adalah para atau Hevea brasiliensis (suku
Euphorbiaceae).

🔶KLON KARET ANJURAN

Klon karet anjuran komersial adalah klon unggulan anjuran untuk pengembangan komersial dalam skala
luas yang menurut Undang-Undang Nomor 12 tahun 1992, tentang Sistem Budidaya Tanaman disebut
sebagai benih bina.

Klon anjuran komersial terdiri dari :

- Klon Penghasil lateks : IRR 104, IRR 112, IRR 118, IRR 220, BPM 24, PB 260, PB 339, PB 340
- Klon Penghasil lateks-kayu : IRR 5, IRR 39, IRR 42, IRR 107, IRR 119, RRIC 100
🔶JENIS BENIH KARET

Ada 2 jenis benih karet yang banyak diproduksi yaitu :

1 Stump okulasi mata tidur

Standar benih stump okulasi mata tidur


- Stump segar dan tunas tempelan hidup
- Diameter barang okulasi 1,3 - 3,0 cm (umur 10-14 bulan)
- Akar tunggang 25-35 cm
- Tidak terserang Jamur Akar Putih

Keuntungan :
- Biaya pengadaan dan penanaman lebih murah

Kerugian:
- Pertumbuhan tidak seragam
- Masa matang sadap lebih lama
- Kematian di lapangan lebih tingg (15-20%)

🔶cara pemupukan tanaman karet dan waktu yang tepat berdasarkan usia tanaman
untuk cara pemupukan tanaman karet ini bisa dilakukan dengan penaburan pupuk diatas akar tanaman karet, hal ini agar lebih efektif
dan mudah dalam melakukan penyerapan oleh tanaman.

~Dosis pupuk karet


umur 0 – 2 tahun: tebar pupuk secara merata dan melingkar pada sekeliling pohon dengan jarak 25-100 cm dari pangkal batang.
uumr 3 – 4 tahun: tebar pupuk secara merata dan melingkar pada sekeliling pohon dengan jarak 100-150 cm dari pangkal batang.
umur 5 tahun keatas: tebar pupuk secara merata dan melingkar pada sekeliling pohon dengan jarak 150-200 cm dari pangkal batang.
~jenis pupuk untuk tanaman karet

untuk jenmis pupuk yang digunakan pada tanaman karet ini diantarnya urea, tsp, kci, serta
kiserit atau dolomit. namun jika anda tak memiliki pupuk tsp, maka bisa diganti dengan
sp36 atau sp18
.

tahun ke urea tsp kcl kieserit

0 - 250 - -

1 275 150 150 50

2 250 200 200 100

3 250 200 200 100

4 300 200 250 100

5 300 200 250 100

6 350 200 300 75

7 350 200 300 75

8 350 200 300 75

9 350 200 300 75

10 350 200 300 75

11 350 200 300 75

12 350 200 300 75

13 350 200 300 75

14 350 200 300 75

15 350 200 300 75

16 300 150 250 75

17 300 150 250 75

18 300 150 250 75

19 300 150 250 75

20 300 150 250 75


🔶MENENTUKAN MATANG SADAP

Standar Lilit Batang Umur (bln) : 12 18 24 30 60


Lilit Batang (Cm) : 10.58 14.35 18.55 23.05 45.25
Umur (bln) : 36 42 48 54
Lilit Batang (Cm) : 27.69 32.34 36.88 38.35

Umur Tanaman dan Pengukuran Lilit Batang


Penyadapan dapat dilakukan sekitar umur 4.5-6 tahun tergantung pada klon dan lingkungan. Umur tersebut
tidak
dapat dijadikan pedoman baku untuk menentukan matang sadap, sehingga yang hanya dapat dijadikan
pedoman
untuk menentukan matang sadap adalah dengan melakukan pengukuran lilit batang. Pengukuran lilit
batang terhadap pohon yang sudah masuk matang sadap dapat dilakukan dengan:
1. Lilit batang 45 cm atau lebih
2. Ketinggian 100 cm dpo (di atas pertautan okulasi).

Matang Sadap Pohon


Tanaman karet siap sadap bila sudah matang sadap pohon. Matang sadap pohon tercapai apabila sudah
mampu diambil lateksnya tanpa menyebabkan gangguan terhadap pertumbuhan dan kesehatan tanaman.
Kesanggupan tanaman untuk disadap dapat ditentukan berdasarkan "umur dan lilit batang".

Matang Sadap Kebun


Apabila pada kebun, jumlah tanaman matang sadap sudah mencapai >60%. Misalkan, jarak tanam: 6x3 m
(555 pohon/ha), maka pohon matang sadapnya sudah mencapai 333 pohon/ha. Hal ini didasarkan pada
produksi yang dihasilkan secara ekonomis cukup menguntungkan untuk memproduksi sejumlah pohon
tersebut.

~Alat-Alat Persiapan Buka Sadap.


1) Meteran kain 150 cm, untuk mengukur lilit batang
2) Meteran kayu 100 cm, untuk menentukan ketinggian pengukuran lilit batang
3) Mal sadap
4) Sepotong kayu: panjang 130 cm
5) Plat seng dengan lebar 6 cm, panjang 50-60 cm dipakukan pada ujung kayu dengan sudut 120?
6) Pisau mal, besi berujung runcing dan bertangkai untuk menoreh kulit waktu menggambar bidang sadap
7) Talang sadap
Seng: lebar 2.5 cm; panjang 8 cm
Guna: Untuk mengalirkan lateks ke mangkuk sadap
8) Tali cincin, yang terbuat dari ijuk, ban, plastik atau tali plastik. Guna: untuk mencantolkan cincin
mangkuk dengan?? mengikatkan tali ke batang karet
9) Cincin mangkuk, terbuat dari kawat yang digunakan untuk meletakkan mangkuk sadap
10) Mangkuk sadap terbuat dari tanah, plastik,alumunium. Guna: untuk menampung lateks
11) Pisau sadap Ada dua macam:
a. pisau sadap tarik
b. pisau sadap dorong.

~Penggambaran Bidang Sadap

1) Dilakukan pada pohon dan kebun yang sudah matang sadap


2) Ditetapkan berdasarkan:
a. Tinggi bukaan sadap
b. Arah dan sudut kemiringan irisan sadap
c. Panjang irisan sadap
d. Letak bidang sadap
3) Penggambaran bidang sadap:
a. Tanaman okulasi 130 cm dpo
b. Tanaman seedling 100 cm
c. Arah: dari kiri atas ke kanan bawah Alasannya:
? Pembuluh lateks posisinya dari kanan atas ke kiri bawah membentuk sudut 3.7? dengan bidang datar.
4) Sudut kemiringan sadap
a. Bidang sadap bawah: 30?-40? terhadap bidang datar.
b. Bidang sadap atas: 45?. 30?-40?

Kemiringan Irisan Sadap Berpengaruh pada


1) Jumlah pembuluh lateks yang terpotong
2) Aliran lateks ke arah mangkuk sadap (membeku,menyimpang dari alur aliran lateks).

Panjang Irisan Sadap (pis) Berpengaruh pada


1) Produksi dan pertumbuhan
2) Konsumsi kulit
3) Keseimbangan produksi jangka panjang
4) Kesehatan tanaman. Anjuran pis: ? S (irisan miring sepanjang ? spiral (lingkaran))
5) Letak bidang sadap
6) Arah Timur Barat (pada jarak antar tanaman yang sempit). Tujuannya: pelaksanaan penyadapan cepat
dan mudah dikontrol.

Pemasangan Talang Sadap dan Mangkuk Sadap


1) Setelah penggambaran bidang sadap
2) Diletakkan di bawah ujung irisan sadap bagian bawah, tujuannya:
a. Agar tidak mengganggu penyadapan
b. Lateks dapat mengalir dengan baik
c. Tidak banyak meninggalkan bekuan.
3) Mangkuk sadap diletakkan di atas cincin mangkuk dan diikat dengan tali ke batang.
🔶PELAKSANAAN PENYADAPAN

Kedalaman Irisan Sadap dianjurkan 1-1.5 mm dari kambium


Dasar pemikiran:
1) Di dalam kulit batang terdapat pembuluh lateks, semakin ke dalam semakin banyak
2) Jangan sampai terjadi kerusakan kambium agar kulit pulihan dapat terbentuk dengan baik
3) Lamanya penyadapan 25-30 tahun.

Lingkaran Saluran Lateks yang Terpotong


Kedalaman irisan sadap dari:
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari prakerin ini adalah sebagai
berikut:

Kegiatan magang yang penulis lakukan telah meningkatkan


pengetahuan tentang budi daya tanaman kelapa sawit, memperoleh
pengalaman dan keterampilan kerja. Secara umum, pengelolaan
manajemen di PT. Reosli Taher sudah berjalan dengan baik. Sistem
budi daya tanaman kelapa sawit telah di atur agar mencapai target
yang di rencanakan.

4.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan dari prakerin ini adalah sebagai berikut:

Untuk perusahaan PT. Reosli Taher saya berharap kepadanya dapat


lebih membimbing para peserta PKL dengan lebih baik tanpa ada rasa
sungkan. Tujuannya agar anak PKL dapat bekerja dengan lebih
maksimal serta efektif dan efisien.
JURNAL KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

NAMA : Isep Saputra


NISN : 0041091668
KELAS : XII
KOMPETENSI KEAHLIAN : Agribisnis Tanaman Perkebunan

PEMERINTAH PROVINSI
SUMATERA SELATAN DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 SUNGAI ROTAN
SMK NEGERI 1 SUNGAI ROTAN

VISI

Menjadi Pusat Pendidikan yang dapat mewujudkan tamatan yang Cerdas,


Produktif, Kreatif, Inovatif Mandiri Kepribadian Tinggi dilandasi dengan
Iman dan Taqwa serta Berwawasan Lingkungan.

MISI
1. Menghasilkan Lulusan yang Beriman dan Bertaqwa.
2. Menghasilkan Lulusan yang Cerdas dan dapat memanfaatkan peluang.
3. Menghasilkan Lulusan Produktif dalam setiap pekerjaan.
4. Memberikan Layanan yang optimal, bagi Pserta Dididk, Tenaga Pendidik,
Tenaga Kependidikan dan Masyarakat.
5. Menghasilkan Lulusan yang dapat menggunakan Keterampilannya dalam
Kerja Mandiri.
6. Meningkatkan Kemitraan dengan Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI) untuk
menunjang proses pembelajaran.
7. Menciptakan Lulusan yang Berwawasan dan Peduli Terhadap Lingkungan.
8. Menciptakan lulusan yang berwawasan dan perduli terhadap lingkungan.
TATA TERTIB SISWA
PESERTA PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
SMK NEGERI 1 SUNGAI ROTAN

A. Kewajiban
1. Siswa calon peserta Prakerin wajib mengikuti semua kegiatan konsolidasi
dengan pembimbing internal masing-masing.
2. Siswa calon peserta Prakerin wajib menandatangani presensi. Presensi dan
aktivitas konsolidasi merupakan komponen penilaian.
3. Menjaga nama baik DU/DI dan sekolah.
4. Mentaati peraturan sekolah.
5. Mengikuti seluruh prosesi penerjunan dan penarikan sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan.
6. Mengikuti semua tata tertib yang ada di tempat Prakerin.
7. Berperilaku dan bersikap baik, bertanggung jawab, sopan, santun dan jujur.
8. Menetap di lokasi Prakerin atau sesuai ketentuan.
9. Melaksakan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).
10. Melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang disepakati.
11. Melaksanakan tugas-tugas Prakerin dengan penuh rasa tanggung jawab dan
dedikasi yang tinggi, baik tugas administrasi, yaitu pengisian presensi
harian, pelaksanaan kegiatan dan penulisan laporan kegiatan/pelaksanaan.
12. Menghayati dan menyesuaikan diri dengan kehidupan di lokasi Prakerin.
13. Membina kerja sama dengan sesame siswa, karyawan di lingkungan
prakerin, instansi/dinas pemerintah dan pihak-pihak yang terkait.
14. Menjaga kelengkapan dan keutuhan semua atribut (Kartu Tanda Pengenal,
pakaian praktik, dan perlengkapan).
15. Menjaga seluruh barang/harta pribadi yang dibawa ke lokasi Prakerin segala
kerusakan dan kehilangan barang/harta pribadi di lokasi menjadi tanggung
jawab peserta prakerin.
16. Mengikuti responsi yang dilakukan oleh guru pebimbing dan pembimbing
eksternal secara tertulis dan atau lisan pada akhir pelaksanaan.
17. Mematuhi segala peraturan yang berlaku dan mematuhi setiap instruksi di
tempat kerja dalam perusahaan atau tempat melaksanakan program prakerin.
18. Berada di tempat praktik 15 menit sebelum praktik dimulai, berlaku sopan,
jujur, bertanggung jawab, berinisiatif, kreatif terhadap tugas-tugas yang
diberikan dalam praktik.
19. Memakai pakaian seragam sekolah, dan dalam keadaan tertentu memakai
pakaian praktik. Tidak dibenarkan memakai pakaian bebas.
20. Memberi salam pada waktu datang dan memohon diri pada waktu akan
pulang.
21. Memberitahukan kepada Pimpinan/Pembimbing eksternal jika berhalangan
hadir atau bermaksud untuk meninggalkan tempat praktik.
22. Membicarakan dengan segera kepada pembimbing eksternal, ketua
kelompok atau petugas yang ditunjuk apabila mengalami kesulitan.
23. Mentaati peraturan dalam penggunaan peralatan dan bahan yang akan
dipakai dalam praktik.
24. Melaporkan dengan segera kepada yang berwenang bila terjadi
kerusakan/salah dalam pelaksanaan praktik.
25. Membersihkan dan mengatur kembali peralatan dengan rapi seperti semula
setelah melakukan praktik.
26. Bertanya kepada pihak yang kompeten apabila kurang paham/tidak
mengerti.

B. Sanksi
Sanksi akibat pelanggaran tata tertib diberikan dalam bentuk Peringatan
Tingkat I, II, dan III.
1. Peringatan Tingkat I
Peringatan Tingkat I dberikan terhadap siswa yang melakukan satu atau
lebih pelanggaran sebagai berikut:
a. Tidak mengikuti kegiatan konsolidasi tanpa izin
b. Tidak mengisi Lembar Pelaksanaan kegiatan Prakerin
c. Tidak mengisi presensi harian yang telah disediakan atau mengisi
presensi harian melebihi hari yang sedang berjalan
d. Meninggalkan lokasi tanpa izin dan atau tanpa diketahui rekan siswa
dalam satu kelompok.
e. Tidak menggunakan atribut selama melaksanakan Prakerin
f. Tidak mengikuti prosesi penerjunan atau penarikan tanpa izin.
2. Peringatan Tingkat II
Peringatan Tingkat II diberikan terhadap siswa peserta Prakerin yang
melakukan satu atau lebih pelanggaran sebagai berikut:
a. Telah diberi Peringatan Tingkat I, tetapi masih melakukan pelanggaran
b. Berdasarkan pertimbangan pembimbing internal, rekan siswa peserta
Prakerin dan pertimbangan DU/DI, siswa dianggap tidak dapat
menghayati dan menyesuaikan diri di lingkungan Prakerin.
c. Meninggalkan lokasi kerja tanpa izin.
d. Membawa keluarga atau teman ikut menginap di lokasi Prakerin tanpa
izin dari pembimbing internal, sekretaris prakerin, koordinator
operasional, dan monitoring atau ketua Prakerin
e. Tidak bisa bekerja sama dengan sesama siswa, karyawan DU/DI,
instansi atau dinas pemerintah dan pihak-pihak yang terkait dengan
pelaksanaan Prakerin.
Catatan:
Peringatan I dan II menentukan nilai yang direkomendasikan oleh
pembimbing internal.
3. Peringatan Tingkat III
Peringatan Tingkat III diberikan kepada siswa yang melakukan satu atau lebih
pelanggaran sebagai berikut:
a. Telah diberi peringatan Tingkat II, tetapi masih melakukan pelanggaran
b. Melakukan perbuatan yang mencemarkan nama baik sekolah
c. Meninggalkan lokasi Prakerin dua hari berturut-turut
d. Melakukan perbuatan yang dikategorikan sebagai tindakan melanggar
hukum, asusila atau kegiatan yang meresahkan karyawan di lokasi Prakerin
maupun di luar lokasi.
e. Melakukan segala perbuatan yang bersifat pemalsuan atau penipuan
administratif, yaitu:
i. Pemalsuan tanda tangan pembimbing internal maupun pembimbing
eksternal pada lembar kegiatan Prakerin
ii. Pemalsuan tanda tangan pada buku laporan dan sebagainya.
iii. Pemalsuan dan atau penipuan identitas.
Sanksi Peringatan Tingkat III ini berupa:
a. Siswa tersebut diminta untuk mengundurkan diri sebagai peserta Prakerin
dan mengulang tahun depan.
b. Penarikan dari lokasi prakerin sehingga dinyatakan tidak lulus.
c. Penggagalan prakerin (dinyatakan tidak lulus program prakerin).
d. Merekomendasikan kepada Wakil Sekolah bidang pendidikan dengan
tembusan Kepala Sekolah agar siswa tersebut diberikan sanksi sekolah
lainnya.
e. Dikeluarkan dari sekolah.

Sungai Rotan, Juli 2022


Kepala SMK Negeri 1 Sungai Rotan

Khoiri, S.Pd., M.Si


NIP. 19780525 200604 1 011
BIODATA SISWA PRAKERIN

1. Nama Lengkap : Isep Saputra


2. Tempat/Tanggal Lahir : Gunung Menang 30 April 2004
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Agama : Islam
5. Kelas : XII ATP
6. NISN : 0041091668
7. NIS :
8. Kompetensi Keahlian : Agribisnis Tanaman Perkebunan
9. Alamat : Ds.Gunung Menang.kec.Penukal.Kab.PALI
10. Telp/HP : 082179963223
11. Tempat Prakerin : PT. Reosli Taher
11.1 Nama IDUKA : PT.Reosli Taaher
Nama Pimpinan IDUKA: Agus Muharam
11.2 Alamat IDUKA : Belanti, Kec.Tj.Raja, Kab.Ogan Ilir,SumatraSelatan
11.4 Telp :-

Sungai Rotan, 18 Oktober 2022


Siswa Prakerin,

ISEP SAPUTRA
NISN. 0041091668
CATATAN HARIAN KEGIATAN PRAKERIN

Nama Siswa Prakerin : ISEP SAPUTRA


Kompetensi Keahlian : Agribisnis Tanaman Perkebunan(ATP)
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Sungai Rotan
Nama IDUKA : PT. Reosli Taher
Alamat IDUKA : Belanti, Kec. Tj. Raja, Kab. Ogan Ilir, Sumatra Selatan

No Hari/Tanggal Uraian Kegiatan

1. Rabu 03 Agustus Pengumpulan bibit menusery


2022

2. Kamis 04 Agustus Pengukuran jalan x tebu untuk penanaman bibit


2022 sawit/menentukan blok2

3. Jum'at 05 Agustus Pemupukan bibit karet dgn pupuk NPK


2022

4. Sabtu 06 Agustus Peroduksi tanama bibit sawit


2022

5. Senin 08agustus 2022 Semprot fungisida karet/pupuk daun dgn dosis 7,5/kef

6. Selasa 09 Agustus Penyiraman bibit sawit PN-MN


2022

7. Rabu 10 Agustus Perbaikan pagar pemibitan PN


2022

8. Kamis 11 Agustus Penyiangan gulma di lorong bibit sawit MN


2022
9. Jum'at 12 Agustus Memperbaiki polibeg bibit sawit yg pecah
2022

10. Sabtu 13 Agustus Semprot fungisida pupuk daun MN-100 m /kef


2022

11. Senin 15 Agustus Semperot fungisida bibit MN


2022

12. Selasa 16 Agustus Gunting karung untuk bibit MN


2022

13. Kamis 18 Agustus Penyiangan gulma PN


2022
Pemupukan PN dgn dosis 2,5 g/10l air

14. Jum'at 19 Agustus


2022

15. Sabtu 20 Agustus


2022

16. Senin 22 Agustus Pemupukan bibit MN yg berumur 12-15 bln dgn dosis
2022 30 GRM/polibeg

17. Selasa 23 Agustus Angkut tanah untuk kembang


2022
Perbaikan pagar kelapa hijau
18. Rabu 24 Agustus Semperot fungisida dhiraim dosis 7,5/kef
2022

19. Kamis 25 agustus Seleksi bibit sawit PN


2022

20. Senin 29 Agustus Penyiangan gulma lorong polibeg bibit sawit MN


2022

21. Selasa 30 Agustus Penyiangan gulma lorong polibeg bibit sawit MN


2022

22. Rabu 31 Agustus Pengikatan bibit sawit yg sudah di seleksi siap tanam di
2022 lapangan

23. Kamis 1desember Menyiapkan bibit sawit ke teraktor siap di bawa ke


2022 lahan yg sudah di tentukan

24. Jum'at 2 Desember Melepas akar sawit


2022
Muat bibit sawit ke teraktor

25. Sabtu 3 Desember Melepas akar sawit


2022
Muat bibit sawit ke teraktor

26. Senin 4 Desember Ikat bibit sawit


2022
Melepas akar sawit

Muat bibit sawit ke teraktor


27. Selasa 5 Desember Ikat bibit sawit
2022
Melepas akar sawit

Muat bibit sawit ke teraktor

28. Rabu 6 Desember Pemupukan bibit M.N dosis :7,5gram


2022

29. Kamis 7 Desember Penanaman bibit sawit di lahan yg sudah di tentukan


2022
Pemupukan dasar(RF)

30. Jum'at 8 desember Penanaman bibit sawit ke lapangan yg sudah di


tentukan

Pemupukan dasar(RF)
CATATAN KONSULTASI LAPORAN DENGAN
PEMBIMBING IDUKA DAN GURU PEMBIMBING

Nama Siswa : ISEP SAPUTRA


Kompetensi Keahlian : Agribisnis Tanaman Perkebunan(ATP)
NISN : 0041091668
Tempat Prakerin : PT. Reosli Taher

Paraf
Topik/Masalah Paraf Guru
Hari/Tanggal Saran Perbaikan Pembimbing
Pembimbing
Yang Dibahas IDUKA
Paraf
Topik/Masalah Paraf Guru
Hari/Tanggal Saran Perbaikan Pembimbing
Pembimbing
Yang Dibahas IDUKA
LEMBAR PENILAIAN PEMBIMBING IDUKA

Nama Siswa : ISEP SAPUTRA


Nama IDUKA : PT. Reosli Taher
Jadwal Kegiatan : 07:00 – 11:30 Wib
Nama Pembimbing IDUKA : Anisa
Jabatan Pembimbing IDUKA : Mandor Pembibitan
Kurang Baik
No Aspek Yang Dinilai Sekali Kurang Cukup Baik Sekali
1 Penguasaan ilmu bidang studi (teori)
penunjang praktik
2 Keterampilan membaca gambar/petunjuk kerja
dan sejenisnya
3 Keterampilan menggunakan alat atau
instrument yang dipakai dalam praktik
4 Kapasitas hasil praktik dalam waktu yang
ditentukan
5 Kualitas hasil praktik dibandingkan dengan
standar (tolak ukur) yang ditetapkan
6 Kemampuan berpraktik secara mandiri
7 Inisiatif untuk meningkatkan hasil praktik
8 Inisiatif untuk menyelesaikan atau mengatasi
masalah yang ditemui
9 Kerjasama dengan orang lain selama
melaksanakan praktik
10 Disiplin dan kehadiran di tempat praktik
11 Sikap terhadap petunjuk, kritik atau anjuran
dari pembimbing praktik
12 Pelaksanaan program keselamatan kerja bagi
diri sendiri dan orang lain
13 Pemeliharaan keselamatan alat, bahan, dan
lingkungan tempat praktik
14 Kewajaran penampilan dan berpakaian di
tempat praktik
15 Adaptasi dengan situasi dan kondisi tempat
praktik
Jumlah Skor
Nilai Pembimbing IDUKA

Sungai Rotan,2022

……………………………………..
LEMBAR PENILAIAN GURU PEMBIMBING

Nama Siswa : ISEP SAPUTRA


Nama IDUKA : PT. Reosli Taher
Jadwal Kegiatan : 07:00 - 11:30 Wib
Nama GuruPembimbing: ANISA

Kurang Baik
No Aspek Yang Dinilai Kurang Cukup Baik
Sekali Sekali
1 Penguasaan kaidah penulisan karya ilmiah di
dalam bahasa Indonesia
2 Kemampuan menyerap dan
menginterprestasikan informasi ide petunjuk
yang diberikan oleh guru pembimbing
3 Kemampuan mengemukakan ide secara
sistematis selama melakukan konsultasi
laporan prakerin dengan guru pembimbing
4 Kemampuan menentukan sendiri kejanggalan
yang terdapat pada tulisan (isi laporan)
5 Inisiatif mengemukakan dan melengkapi
data/informasi yang diperlukan
Jumlah Skor
Nilai Guru Pembimbing

Sungai Rotan,..........................2022

……………………………………..
NIP.
DAFTAR NILAI SISWA PRAKERIN
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Nama Guru Pembimbing : Noviyadi, SP


Nama Pembimbing IDUKA : Anisa
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Tanaman Perkebunan

Nilai Pembimbing Nilai Guru Total Nilai


No Nama Siswa NIS
IDUKA Pembimbing Akhir
SERTIFIKAT
DOKUMENTASI KEGIATAN PRAKERIN

Gambar 1. Hari pertama masuk PKL

Gambar 2. Ngikat sawit untuk di tanam Gambar 3. Peresmian lahan sawit topaz
Gambar 4. Pengukuran jalan

Gambar 5. Pemupukan bibit sawit PN


Gambar 6. Pembersihan TPH
Gambar 7. Pengecekan curah hujan
Gambar 8. Memindahkan sawit Gambar 9. Pengukuran jalan x tebu

Anda mungkin juga menyukai