Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Praktik Kerja Industri adalah salah satu kegiatan yang dapat menambah
ilmu pengetahuan, kedisiplinan, tanggung jawab, jujur dan teknologi yang
diperoleh di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan keadaan diluar atau
lapangan.

Tujuan Praktik Kerja Industri merupakan tujuan Pembangunan dalam


jangka panjang di Indonesia guna terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM)
yang berkualitas, terampil, mandiri, kreatif, inovatif, berjiwa swasta, dan
mampu menjadi agen perubahan di dunia Pertambangan dalam menghadapi era
GLOBALISASI DAN MODERNISASI. Untuk itu perlu diadakannya
pendidikan dan penerapan ilmu dunia pendidikan dan dunia industri melalui
program PRAKERIN.

Program SMK IBNU SINA jurusan GEOLOGI PERTAMBANGAN di


GENTENG bertujuan menghasilkan tenaga kerja yang terampil di era industri
pada masa yang akan datang, agar dapat menghasilkan lulusan terampil dan
dapat melaksanakan tugas dalam bidangnya terutama industri Pertambangan

Dengan praktik kerja industri (PRAKERIN) para siswa diharapkan


nantinya mendapatkan ilmu pengetahuan dari dunia usaha/industri selain ilmu
pengetahuan yang didapat melalui pendidikan Sekolah.

1
1.2 Tujuan
Secara umum Praktik Kerja Industri bertujuan untuk memberi gambaran
kepada siswa – siswi pada saat bekerja, baik itu disuatu perusahaan atau pun
disuatu lembaga instansi.
Sedangkan secara khususnya antara lain :

1. Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga,


dan memperoleh masukan serta umpan balik guna memperbaiki dan
mengembangkan kesesuaian pendidikan dan kenyataan yang ada di
lapangan.
2. Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek-aspek usaha yang
profesional dalam lapangan kerja antara lain struktur organisasi, jenjang
karir dan teknik.
3. Untuk mencapai Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) IBNU
SINA.
4. Memberi motivasi sehingga siswa – siswi bersemangat meraih cita – cita
mereka.
5. Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang diperlukan
siswa untuk memasuki dunia usaha.
6. Sebagai salah satu syarat mengkuti Ujian Akhir Nasional (UAN) tahun
pelajaran 2017/2018.
7. Melatih siswa – siswi agar dapat membuat suatu laporan yang terperinci
dari apa saja yang mereka kerjakan selama Praktik Kerja Industri.

2
1.3 Manfaat

1. Dapat mengenali suatu pekerjaan industri dilapangan sehingga setelah


selesai dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) IBNU SINA.
2. Dapat terjun ke lapangan kerja industri dapat memandang suatu pekerjaan
yang tidak asing lagi baginya.
3. Keterampilan dan wawasan dalam dunia usaha yang profesional dan
handal.
4. Mengasah keterampilan yang telah diberikan disekolah dan juga sesuai
dengan Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) IBNU SINA.
5. Menambah wawasan bagi siswa – siswi.
6. Mendapatkan pengalaman untuk bekal pada saat bekerja nantinya.
7. Membina hubungan kerja sama yang baik antara pihak sekolah dengan
perusahaan atau lembaga instansi lainnya.
8. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan antara pihak sekolah
dengan pihak perusahaan.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil dan Sejarah Singkat Perusahaan


2.1.1 Profil Perusahaan
Nama : PT. ARGO TUHU
Alamat : Dusun Krajan Desa Dasri Kecamatan Tegalsari Kabupaten
Banyuwangi.
No.Telepon :
Pimpinan : Bpk. H. TRAS SETYOHADI

2.1.2 Sejarah Perusahaan


Salah satu perwujudan dari usaha pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi
untuk mengembangkan potensi ekonomi adalah dengan membangun dan
meningkatkan prasarana transportasi jalan di Kabupaten Banyuwangi.
Pembangunan dan peningkatan jalan ini bertujuan untuk memperlancar
hubungan antara satu daerah dengan daerah lain. Untuk dapat memenuhi
kebutuhan bahan jalan berupa campuran panas aspal (hotmix)yang memenuhi
dari suatu kualitas dan kuantitas, diperlukan sarana pengolahan campuaran
aspal (asphalt mixing plant/AMP) yang memadai.
PT Argo Tuhu adalah perusahaan jasa kontruksi di Kabupaten Banyuwangi
adalah satu perusahaan di bidang jasa kontruksi yang terus berkembang yang
akan mendirikan AMP.
Selain usaha Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk membangun
meningkatkan prasarana tranportasi Pemerintah Propinsi Jawa Timur dan
Pemerintah Pusat terus meningkatkan Prasarana Jalan Propinsi maupun Jalan
Nasional dari tahun ke tahun menunjukan kenaikan yang cukup signifikan.
Berdasarkan iraian di atas dapat di lihat signifikan evaluasi kelanyakan
finansial proyek investasi AMP milik PT. Argo Tuhu tersebut. Investasi
sebagai komitmen uang yang di buat untuk jangka waktu tertentu dengan
harapan mendapat pembayaran yang mampu memberikan kompensasi kepada
investor untuk waktu, prediksi laju inflasi dan ketidakpastian pembayaran

4
dimasa mendatang. Karena sifat tipikal proyek infrastruktur yang multitahun,
analisis kelayakan finansial proyek investasi biasa dilakukan menggunakan
konsep discounted cash flow (DCF). Dalan DCF, aliran dana (cash flow)
proyek perlu dihitung penurunan nilainya (diskon) terhadap suatu tingkat
diskonto (discount rate) tertentu.
Sesuai dengan sifatnya yang komersial, investor baik institusial maupun
perseorangan menginginkan adanya timbal balik yang memadai dari setiap
rupiah modal yang telah di investasikan. Dengan demikian keputan finnsial
harus dilandaskan pada analisis kelayakan finansial yang cukup mendalam. Hal
ini sanagat rilevan bila di kaitkan dengan sifat dan karakteristik resiko investasi
insfrastruktur swasta yang sangat sepesifik, yang berbeda dengan industri
lainnya. Kriteria penilaian investasi untuk mengetahui kelayakan finansial
suatu proyek infrastruktur bisa menggunakan beberapa metode, diantaranya
adalah metode net prisent value (NPV), break even point (BEP), tingkat
pengembalian investasi (TPI), dan pay back period.
Analaisis ini bertujuan untuk melakukan alasilis kelayakan finansial proyek
investasi AMP (aspalt mixing plant). Milik PT. Argo Tuhu yang berada di
Dusun Krajan Desa Dasri Kecamatan Tegalsari Kabupaten Banyuwangi.
Analisis ekonomi finansial yang digunakan adalah metode tingkat
pengembalian investasi (TPI), ), break even point (BEP), net prisent value
(NPV).

5
2.2 STRUKTUR ORGANISASI

DIREKTUR

Bpk. H. TRAS SETYOHADI

MANAGER

Bpk. Adi prajitno ST

SITE MANAGER

Winarno, ST

ADMIN

Anindita Caerani

Koor. Baching
Koor. Stone Cruser TIMBANGAN
Plan LOGISTIK QC/LAB
ERWIN YANUAR
Danang. S BOEANG EKO YULIANTO
PURNOMO

6
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

3.1 Metode Pelaksanaan Praktik Kerja Industri


Awal masuk praktik kerjaindustri (prakerin) di PT. ARGO TUHU
TEGALSARI . Metode pelaksanaan praktik kerja industry disini
menggunakan metode system ganti proses pengolahan perminggu, setiap
minggu pertama kelompok I akan di tempat kan di aspal dan kelompok II
akan di tempatkan di beton .Waktu pelaksanaan prakerin dilakukan 6 kali
dalam satu minggu ,pada jam 08.00-16.00.
Adapun waktu pelaksanaan praktek kerja industri di PT. ARGO TUHU mulai
tanggal 7 Agustus 2017 – 7 November 2017.

a) Waktu kerja di PT. ARGO TUHU: Hari senin sampai Sabtu mulai pukul
08.00– 16.00.
b) Tempat Praktek Kerja Industri : Dusun Krajan Desa Dasri Kecamatan
Tegalsari Kabupaten Banyuwangi.

3.2 Bidang-bidang yang di kerjakan


o Pengertian Grading
Grading adalah Metode untuk mendapatkan benda uji Agregat kasar, Agregat
halus yang mewakili/Representatif, yang siap untuk diuji mutunya. Tujuan
Grading yaitu mencari sifat ukuran material untuk dijadikan Combine Mix
suatu campuran Aspal Hotmix.
Ukuran nya sebagai berikut :

1. 0 – 5 (abu batu)
2. 5 – 10 (medium)
3. 10 – 15
4. 10 – 20
5. 20 – 30
6. Pasir

7
 Persiapan Peralatan
1. Timbangan dengan ketelitian 0.1
2. Oven
3. Pan
4. Sikat Baja
5. Kuas
6. Ayakan nomor 1
7. Ayakan nomor ⅜
8. Ayakan nomor ½
9. Ayakan nomor ¾
10. Ayakan nomor 4
11. Ayakan nomor 8
12. Ayakan nomor 16
13. Ayakan nomor 30
14. Ayakan nomor 50
15. Ayakan nomor 100
16. Ayakan nomor 200

8
 Pelaksanaan
 Panaskan material menggunakan oven untuk menghilangkan kadar air.
 Setelah hilang kadar air pada material kemudian ratakan material di koran
dan tunggu sampai material dingin.
 Setelah material dingin bagi material menjadi 4 bagian kemudian ambil
salah satu sisi dan kemudian masukan material ke dalam pan dan
kemudian timbang.
 Masukan material kedalam ayakan, lalu goyangkan ayakan supaya
material bisa lolos sesuai dengan ukuran.
 Untuk ketelitian setelah ayakan selesai digoyangkan, langkah selanjutnya ayak
lagi satu persatu sesuai dengan nomor ayakan.
 Masukan material yang tertahan kedalam pan lalu timbang.
 Catat hasil timbangan masing-masing sarigan untuk dimasukkan kedalam
format.
Catatan Hasil pengetesan Grading ada di lampiran A (Tabel 1.1)

Gambar 3.1 Grading Material

9
o Pengrtian Reflux
Ekstraksi adalah pemeriksaan sampel (benda uji) aspal yang bertujuan untuk
mengetahui kandungan aspal yang ada. yaitu kadar aspal yang diijinkan
berkisar antara 4% sampai 7%. Kadar aspal merupakan presentase dari berat
endapan dan berat sampel campuran yang dibuat dalam percobaan.

Persiapan Peralatan
Oven
Timbangan Ketelitian 0.1
Tabung Reflux
Filter
Sample Aspal
Larutan TCE
Pan
Kantung Kerucut

 Pelaksanaan
1. Pengambilan sample dari dump truck.
2. Timbang pan terlebih dahulu lalu catat pada buku reflux. Setelah itu
masukan material aspal ke dalam pan ± 850 gr.
3. Oven filter sampai bertekstur kaku di suhu 130º. Timbang filter.
4. Masukan filter kedalam Kantong kerucut setelah itu masukan material
aspal yang akan di ekstrak.
5. Masukan larutan TCE ke dalam tabung reflux. Taruh tabung reflux pada
alat pemanas. Colok an saklar aerator untuk mengalirkan air, setelah itu
colok an saklar pemanas lalu panas kan.
6. Tunggu sampai larutan aspal sampai jernih. Lalu matikan saklar aerator
maupun pemanas. Tunggu hingga dingin.
7. Keluarkan kantung kerucut dari tabung reflux lalu oven di suhu 130º.
8. Masukan material yang sudah di reflux ke dalam pan.

10
9. Timbang filter sesudah di ekstak, setelah itu timbang material sesudah
di ekstrak menggunakan pan.

Catatan Hasil pengetesan Reflux ada di lampiran B (Tabel 1.2)

Gambar 3.2 Proses Ekstraksi Kadar Aspal

o Pengertian Marshall
Metode marshall pemeriksaan stabilitas dan kelelehan (flow), serta analisis
kepadatan serta pori dari campuran padat yang terbentuk. Benda uji
marshall berbentuk silinder berdiameter 4 inchi (10,2 cm) dan tinggi 2,5
inchi (6,35 cm)

 Periapan Peralatan
1. Timbangan Ketelitian 0.1
2. Pan
3. Kompor
4. Oven
5. Mold (cetakan)
6. Mesin Penumbuk
7. Tumbuk Aspal
8. Material Aspal

11
9. Wajan
10. Sekrop
11. Tali pengait

 Pelaksanaan

 Pengambilan sample hotmix dari dump truk menggunakan wajan


dan sekrop.
 Masukan mol ke dalam oven di suhu 130º. Masukan sebanyak 3.
 Bahan disiapkan untuk benda uji yang diperlukan yaitu agregat
sebanyak ± 1200gram sehingga menghasilkan tinggi benda uji kira-
kira 63,5 mm.
 Panaskan material yang sudah di timbang menggunkakan panci
hingga suhu ±150º.
 Keluarkan mol dari oven lalu pasang pada mesin pemadat.
 Masukan material ke dalam mol yang telah terpasang dengan
susunan material halus selanjutnya material kasar dan material halus.
 Pasang penumbuk pada mesin pemadat, setelah itu hidupkan mesin
pemadat tunggu hingga 75 kali tumbukan lalu balik mol dan pasang
lagi pada mesin pemadat tumbuk lagi hingga 75 kali.
 Tunggu hotmix hingga mendingin dan padat sempurna ±24 jam.
 Lepaskan hotmix yang sudah padat dengan menggunakan dongkrak
khusus. Timbang menggunakan timbanagan ketelitian 0,1.
 Rendam hotmix yang sudah ditimbang di dalam air selama ±24 jam.
 Timbang di dalam air menggunakan timbangan 0,1 dan tali mengait.
 Keringkan hotmix hingga permukaan nya kering, kira-kira 10 gram
kadar air dari selisish awal.

12
Catatan Hasil pengetesan Reflux ada di lampiran C (Tabel 1.3)

Gambar 3.3 Proses Pemadatan Marshall

13
3.3 Kendala dan Cara Pemecahannya
 Kendala yang di hadapi
1. Cukup kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru saat melakukan
awal prakerin.
2. Kesulitan berkomunikasi ketika masih pertama kali terjun dalam DU/DI.
3. Keterbatasan pengetahuan kami untuk menghadapi hal – hal baru yang
terjadi di tempat prakerin.
4. Cukup kesulitan dalam pengoperasian alat – alat pengolahan karena
keterbatasan kami lebih banyak teori dari pada praktek.

 Cara pemecahannya
1. Memanfatkan waktu dengan baik untuk bersosialisasi dengan para
pegawai untuk mendapatkan pemahaman tentang DU/DI tersebut.
2. Memanfaatkan sisa waktu untuk lebih mendalami ilmu yang ada pada
masing – masing bidang yang perlu di pahami, sehingga penulis dapat
mendapatkan ilmu semaksimal mungkin.

14
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan PRAKERIN banyak pelajaran dan
pengalaman serta tambahan yang terdapat dari Dunia Industri. Selain itu siswa
juga dapat mengetahui dan melihat sendiri dengan lebih cermat dan nyata
bagaimana cara menjalankan roda usaha dari suatu perusahaan. Dari uraian
tersebut bisa ditarik kesimpulan :

a. Pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan kedisiplinan sehingga semua


pekerjaan akan menunjang mutu produksi.
b. Pengalaman di dunia usaha menjadi bekal bagi penulis bila telah
menamatkan belajar.
c. Penulis menyadari pentingnya mempelajari kemungkinan yang akan terjadi
selama mengerjakan suatu pekerjaan.
d. Dengan adanya Prakerin penulis memperoleh tambahan ilmu dan
keterampilan yang nyata yang tidak diperoleh di sekolah.

4.2 Saran – Saran


Banyak saran-saran yang ingin penulis sampaikan pada kesempatan ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan pada diri penulis,
tidak hanya pada penulis saja tetapi juga sekolah dan dunia industri. Berikut
sejumlah saran yang ingin penulis sampaikan pada sekolah maupun dunia
industri :

1. Bagi Sekolah

15
a. Memantau dengan aktif perkembangan siswa PRAKERIN.
b. Guru pembimbing hendaknya memberikan motivasi dan dukungan moral
bagi siswa PRAKERIN terutama yang lokasinya cukup jauh.
c. Kami berharap agar Praktik Kerja Industri SMK IBNU SINA dapat
diteruskan dan dapat ditingkatkan.
d. Tepat waktu dalam pelaksanaan kegiatan PRAKERIN.
2. Bagi Siswa
a. Siswa harus disiplin dan mematuhi semua peraturan yang ada di tempat
PRAKERIN.
b. Bersikap sopan dan santun terhadap semua orang yang berada di tempat
PRAKERIN.
c. Selalu bertanggung jawab dan jujur terhadap kegiatan yang dilakukan di
tempat PRAKERIN.

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Dari Buku Catatan Prakerin.


2. Dari Buku Panduan Laporan
3. Eko yulianto , anginering PT. Argo Tuhu. Struktur organisasi dan sejarah
PT Argo Tuhu
4. Cyber007-cyber.blogspot.co.id
5. Em-ridho.blogspot.co.id

17
LAMPIRAN

LAMPIRAN A

TABEL 1.2

Hasil Pengetesan Grading (0-5)

II
P 154,6
P+M 1460,1
M 1245
No.
Ayakan A B C D Keterangan
1 P : Pan
3/4 M : Material
P + M : Berat Pan Dengan
1/2 Material
3/8 100 A : Material tertahan Dengan Pan
4 176 21,4 1,72 98,3 B : Material tertahan Tanpa Pan
8 302,4 147,8 11,87 88,1 C : Presentase Material Tertahan
16 541 386,4 31,04 69,0 D : Presentase Material Lolos
30 698,2 543,6 43,66 56,3
50 803,6 649 52,13 47,9
100 926,6 772 62,01 38,0
200 1010,8 856,2 68,77 31,2
A-P (A/M)*100 100-C

18
II
P 154,6
P+M 1460,1
M 1245
No. Rata-
Ayakan A B C D rata Keterangan
1 P : Pan
3/4 M : Material
P + M : Berat Pan Dengan
1/2 Material
3/8 100 A : Material tertahan Dengan Pan
4 183,4 28,8 2,31 97,69 97,98 B : Material tertahan Tanpa Pan
8 371,6 217 17,43 82,57 85,35 C : Presentase Material Tertahan
16 691,7 537,1 43,14 56,86 62,91 D : Presentase Material Lolos
30 908,8 754,2 60,58 39,42 47,88
50 1046,7 892,1 71,65 28,35 38,11
100 1205,9 1051,3 84,44 15,56 26,78
200 1296,4 1141,8 91,71 8,29 19,76

19
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
200 100 50 30 16 8 4

LAMPIRAN A

TABEL 1.3

Hasil Pengetesan Grading (5-10)

I
P 157
P+M 1230,9
M 1073,9
No.
Ayakan A B C D Keterangan
1 P : Pan
Ꝫ/4 M : Material
P + M : Berat Pan Dengan
1/2 100 Material
3/8 169,3 12,3 1,1 98,9 A : Material tertahan Dengan Pan
4 833,6 676,6 63 37 B : Material tertahan Tanpa Pan
8 1168,3 1011,3 94,2 5,8 C : Presentase Material Tertahan
16 1188 1031 96 4 D : Presentase Material Lolos
30 1193,3 1036,3 96,5 3,5

20
50 1196,5 1039,5 96,8 3,2
100 1202 1045 97,3 2,7
200 1209 1052 98 2
A-P (A/M)*100 100-C

II
P 157
P+M 1452,2
M 1295,2
No. Rata-
Ayakan A B C D rata Keterangan
1 P : Pan
Ꝫ/4 M : Material
P + M : Berat Pan Dengan
1/2 Material
A : Material tertahan Dengan
3/8 100 Pan
4 848,7 691,7 53,40 46,60 72,72 B : Material tertahan Tanpa Pan
8 1275,2 1118,2 86,33 13,67 25,33 C : Presentase Material Tertahan
16 1329,3 1172,3 90,51 9,49 7,66 D : Presentase Material Lolos
30 1354,5 1197,5 92,46 7,54 5,77
50 1370 1213 93,65 6,35 4,92
100 1391,4 1234,4 95,31 4,69 3,95
200 1410,2 1253,2 96,76 3,24 2,97

21
100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0
200 100 50 30 16 8 4 3/8

LAMPIRAN A

TABEL 1.4
Hasil Pengetesan Grading (10-15)
I
P 154,6
P+M 1354,8
M 1200,2
No.
Ayakan A B C D Keterangan
1 100 P : Pan
Ꝫ/4 194 39,4 3,3 96,7 M : Material
P + M : Berat Pan Dengan
1/2 460,2 305,6 25,5 74,5 Material
3/8 1004,6 850,0 70,8 29,2 A : Material tertahan Dengan Pan
4 1301,8 1147,2 95,6 4,4 B : Material tertahan Tanpa Pan

22
8 1303,4 1148,8 95,7 4,3 C : Presentase Material Tertahan
16 1303,9 1149,3 95,8 4,2 D : Presentase Material Lolos
30 1307,5 1152,9 96,1 3,9
50 1312,5 1157,9 96,5 3,5
100 1322 1167,4 97,3 2,7
200 1332,9 1178,3 98,2 1,8
A-P (A/M)*100 100-C

II
P 154,6
P+M 1329,8
M 1175,2
No. Rata-
Ayakan A B C D rata Keterangan
1 100 P : Pan
Ꝫ/4 161,9 7,3 0,62 99,38 98,05 M : Material
P + M : Berat Pan Dengan
1/2 380,9 226,3 19,26 80,74 77,64 Material
1/2 974,8 820,2 69,79 30,21 29,69 A : Material tertahan Dengan Pan
4 1306,4 1151,8 98,01 1,99 3,20 B : Material tertahan Tanpa Pan
8 1309,7 1155,1 98,29 1,71 3,00 C : Presentase Material Tertahan
16 1310,3 1155,7 98,34 1,66 2,95 D : Presentase Material Lolos
30 1311,6 1157 98,45 1,55 2,74
50 1313,6 1159 98,62 1,38 2,45

23
100 1317,5 1162,9 98,95 1,05 1,89
200 1321,1 1166,5 99,26 0,74 1,28

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
200 100 50 30 16 8 4 3/8 1/2 3/4 1

LAMPIRAN A

TABEL 1.5
Hasil Pengetesan Grading (10-20)
I
P 155,1
P+M 1378,2
M 1223,1
No.
Ayakan A B C D Keterangan
1 11 100 P : Pan
3/4 169,4 14,30 1,17 98,83 M : Material
P + M : Berat Pan Dengan
1/2 1118,3 963,20 78,75 21,25 Material

24
3/8 1326,3 1171,20 95,76 4,24 A : Material tertahan Dengan Pan
4 1366,6 1211,50 99,05 0,95 B : Material tertahan Tanpa Pan
10 1368,4 1213,30 99,20 0,80 C : Presentase Material Tertahan
40 1369,3 1214,20 99,27 0,73 D : Presentase Material Lolos
100 1370,6 1215,50 99,38 0,62
200 1372,1 1217,00 99,50 0,50
A-P (A/M)*100 100-C

II
P 155,1
P+M 1364,7
M 1209,6
No. Rata-
Ayakan A B C D rata Keterangan
1 100 P : Pan
3/4 214,9 59,8 4,94 95,06 96,94 M : Material
P + M : Berat Pan Dengan
1/2 1165,5 1010,4 83,53 16,47 18,86 Material
3/8 1313,7 1158,6 95,78 4,22 4,23 A : Material tertahan Dengan Pan
4 1328,9 1173,8 97,04 2,96 1,95 B : Material tertahan Tanpa Pan
10 1333,3 1178,2 97,40 2,60 1,70 C : Presentase Material Tertahan
40 1336,4 1181,3 97,66 2,34 1,53 D : Presentase Material Lolos

25
100 1341,6 1186,5 98,09 1,91 1,27
200 1346,1 1191 98,46 1,54 1,02

100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0
200 100 40 10 4 3/8 1/2 3/4

LAMPIRAN A

TABEL 1.6
Hasil Pengetesan Grading (20-30)
I
P 157,2
P+M 1898,4
M 1741,2
No.
Ayakan A B C D Keterangan

1 320,7 163,5 9,39 90,61 P : Pan


3/4 1461,8 1304,6 74,93 25,07 M : Material

26
P + M : Berat Pan Dengan
1/2 1790,9 1633,7 93,83 6,17 Material
A : Material tertahan Dengan
3/8 1820,8 1663,6 95,54 4,46 Pan
4 1861,6 1704,4 97,89 2,11 B : Material tertahan Tanpa Pan
10 1874,5 1717,3 98,63 1,37 C : Presentase Material Tertahan
40 1882,4 1725,2 99,08 0,92 D : Presentase Material Lolos
100 1885,5 1728,3 99,26 0,74
200 1889,7 1732,5 99,50 0,50
A-P (A/M)*100 100-C

II
P 157,2
P+M 1861,3
M 1704,1
No. Rata-
Ayakan A B C D rata Keterangan
100
1 377,2 220 12,91 87,09 88,85 P : Pan
3/4 1432,3 1275,1 74,83 25,17 25,12 M : Material
P + M : Berat Pan Dengan
1/2 1669,2 1512 88,73 11,27 8,72 Material
A : Material tertahan Dengan
3/8 1685,5 1528,3 89,68 10,32 7,39 Pan
4 1752,5 1595,3 93,62 6,38 4,25 B : Material tertahan Tanpa Pan

27
10 1784,4 1627,2 95,49 4,51 2,94 C : Presentase Material Tertahan
40 1816 1658,8 97,34 2,66 1,79 D : Presentase Material Lolos
100 1833 1675,8 98,34 1,66 1,20
200 1843,3 1686,1 98,94 1,06 0,78

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
200 100 40 10 4 3/8 1/2 3/4 1

LAMPIRAN A

TABEL 1.6
Hasil Pengetesan Grading (Pasir)

I
P 157
P+ M 1089,6
M 932,6
No.
Ayakan A B C D Keterangan

1 182,4 25,4 2,72 97,28 P : Pan

28
3/8 262,8 105,8 11,34 88,66 M : Material
P + M : Berat Pan Dengan
4 327,2 170,2 18,25 81,75 Material
A : Material tertahan Dengan
10 400 243 26,06 73,94 Pan
40 626,2 469,2 50,31 49,69 B : Material tertahan Tanpa Pan
200 1039,6 882,6 94,64 5,36 C : Presentase Material Tertahan
A-P (A/M)*100 100-C D : Presentase Material Lolos

II
P 157
P+ M 965,3
M 808,3
No. Rata-
Ayakan A B C D rata Keterangan
100
1 96,58 P : Pan
3/8 190,3 33,3 4,12 95,88 88,71 M : Material
P + M : Berat Pan Dengan
4 247,8 90,8 11,23 88,77 80,93 Material
A : Material tertahan Dengan
10 317,8 160,8 19,89 80,11 63,73 Pan
40 532,7 375,7 46,48 53,52 27,76 B : Material tertahan Tanpa Pan

29
200 918,2 761,2 94,17 5,83 2,68 C : Presentase Material Tertahan
D : Presentase Material Lolos

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
200 40 10 4 3/8 1

LAMPIRAN B

TABEL 1.7
Hasil Pengetesan Reflux

Tanggal 14/08/2017
Produksi Bondowoso
Jenis ATB
A B E
Pan 130,4 5,815
Pan +
876,7 746,3 45,6
Material

30
Pan +
Material 831,1 700,7
Sesudah

C D

Filter 4 2,2 43,4


Filter
6,2
Sesudah

Keterangan

A: Berat Material Tanpa Pan

B: selisih material tanpa pan sebelum dan


sesudah ekstrak

C: Selisih filter sebebelum dan sesudah


ekstrak
D: B-C
E: (D/A')*100

LAMPIRAN B

TABEL 1.8
Hasil Pengetesan Reflux

Tanggal 06/09/2017
Produksi Bondowoso
Jenis AC-WC-L
A B E
Pan 130,1 5,909

31
Pan + 888,3 758,2 46,9
Material
Pan +
Material 841,4 711,3
Sesudah

C D

4 2,1 44,8
Filter
Filter 6,1
Sesudah

Keterangan

A: Berat Material Tanpa Pan

B: selisih material tanpa pan


sebelum dan sesudah ekstrak
C: Selisih filter sebebelum dan
sesudah ekstrak

D: B-C

E: (D/A')*100

LAMPIRAN B

TABEL 1.9
Hasil Pengetesan Reflux

Tanggal 07/08/2017
Produksi Bondowoso
Jenis AC-WC
A B E

32
Pan 130,3 6,014
Pan +
828,7 698,4 42,6
Material
Pan +
Material 786,1 655,8
Sesudah

C D

Filter 4 0,6 42

Filter
4,6
Sesudah

Keterangan

A: Berat Material Tanpa Pan

B: selisih material tanpa pan


sebelum dan sesudah ekstrak
C: Selisih filter sebebelum dan
sesudah ekstrak

D: B-C

E: (D/A')*100

LAMPIRAN C

TABEL 2.0
Hasil Perhitungan Marshall

Tanggal 11/09/2017
Produksi Jajag
Jenis AC-WC

33
No. A B C D E Keterangan
1 1181,4 680 1194,4 514,2 2,32 A: Berat Awal
B: Berat Dalam
2 1190,4 677 1197,1 519,7 2,30
Air
C: Berat Kering
3 1290,3 741 1301,7 560,8 2,32
Permukaan
D: C-B
E: C/D

LAMPIRAN C

TABEL 2.1
Hasil Perhitungan Marshall

Tanggal 15/09/2017
Produksi Bondowoso
Jenis AC-WC-L
No. A B C D E Keterangan
1 1180,4 681,1 1191,1 510 2,34 A: Berat Awal
B: Berat Dalam
2 1200,9 691 1212,9 521,9 2,32 Air
C: Berat Kering
3 1197,2 689,8 1208,9 519,1 2,33
Permukaan

34
D: C-B
E: C/D

LAMPIRAN C

TABEL 2.1
Hasil Perhitungan Marshall

19/09/201
Tanggal 7
Produks Bondowos
i o
Jenis AC-WC-L
No. A B C D E Keterangan
1 1192 695,7 1209,7 514 2,35 A: Berat Awal
B: Berat Dalam
2 1192,6 695,7 1205 509,3 2,37 Air

35
C: Berat Kering
3 1198,3 686 1205 519 2,32
Permukaan
D: C-B
E: C/D

36

Anda mungkin juga menyukai