Anda di halaman 1dari 27

Prosedur Preparasi

Permukaan dan
Pengecatan
SANDBLAATING & PAINTING
Mobilisasi Equitment

 Sebelum pelaksanakan pekerjaan sandblasting & painting tentunya


mempersiapkan peralatan terlebih dahulu. Untuk dikirim ke site.
Pra pelaksanaan kegiatan sandblasting & painting
1. Pemasangan scafolding pipa untuk pembuatan blasting room dan
pengcoveran menggunakan terpal, guna untuk meminimalisir debu dari
kegiatan sandblasting yang keluar dari blasting room
2. Mempersiapkan material yang akan di sandblasting.
Metode Sandblasting

Pengertian Sandblasting
 Sandblasting adalah suatu proses pembersihan dengan cara menembkan suatu
partikel yaitu (pasir ) kesuatu permukaan material sehingga menimbulkan
gesekan atau tumpukan.sehingga permukaan materiak tersebut menjadi
bersih dan kasar. Sandblasting banyak juga digunakan berbagai macam fungsi,
yaitu :
* Untuk menghilangkn karat, debu, cat dan pengotor lainnya.
* Digunakan untuk membentuk kekasaran permukaan pada persiapan
untuk proses pelapisan.
Prinsip Kerja Sandblasting

Prinsip utama kerja sandblasting adalah menyemprotkan pasir bertekanan udara


tinggi kepermukaan material plate atau pipa agar menjadi bersih dan siap untuk
di cat.
Ilustrasi cara kerja sandblasting pada gambar
Disamping
Detail Pekerjaan Sandblasting

 Mempersiapkan alat dan bahan seperti kompresor, blasting pot, selang blasting,
nozzle, pasir silaka dan permukaan material yang akan di sandblast.
 Pasir yang telah disiapkan dimasukan ke dalam blasting pot, pasir harus dalam
keadaan kering. Kapasitas pasir yang dimasukan ke dalam blasting pot harus 80%
dari volume blasting pot, hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko pasir terbuang
akibat tumpah
 Selama pekerjaan sandblasting, harus ada 1 orang yang memonitor kondisi pasir
silica yang ada didalam pot dan bila volume pasir silica didalam pot sudah
mencapai ambang batas minimal 40%, maka pasir silica segera diisi kembali dan ini
berlanjut seterusnya sampai dengan pekerjaan sandblast berhenti. Plate / pipa yang
di sandblast harus mencapai degree of cleaning minimal Sa.2
 Setelah pasir dimasukin kedalam blasting pot, maka katup blasting pot di buka.
Katup inilah yang menjadi jalur keluarnya pasir sebelum dan selama di beri
tekanan udara.
 Menyalakan mesin kompresor, Mesin yang digunakan AIRMAN DS 390
 Pasir yang bertekanan akan keluar melalui nozzle.
 Penggunaan nozzle tidak lah sembarangan. Nozzle tidak boleh diletakan terlalu
dekat dan tidak terlalu jauh dari material yang akan dibersihkan.
 Material yang kena sandblasting akan mengikis. Pengikisan ini akan menimbulkan
tekstur kasar yang akan sangat berpengaruh pada hasil pengecatan setelah
sandblasting.
 Setelah semua material selesai di sandblasting, maka sebelum dilakukan
pengecatan, permukaan material plat harus disemprotkan udara bertekanan, guna
menghilangkan debu debu yang kemungkinan masih menempel pada permukaan
plat.
 Jika semua tahapan sandblasting sudah selasai maka boleh dilakukan pengecatan.
 Apabila sudah selesai disandblasting dan sudah mencapai minimal Sa.2, maka
dilakukan pembersihan permukaan / bidang dengan menggunakan udara
bertekanan / menggunakan Air compressor, hal ini untuk menghilangkan debu-
debu yang melekat pada material tersebut.
 Selanjutnya menyiapkan material cat product International dan thinner sesuai type
masing-masing, berikut peralatan cat antara lain paint pot, spray gun, Selang,
Mixer dan lain-lain.
Pasir

Pasir yang digunakan untuk kegiatan sandblasting adalah pasir kuarsa atau silica.
Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal kristal Silika ( SiO2) Dan
mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan.Pasir
kuarsa juga di kenal dengan nama pasir putih, hasil dari pelapukan batuan yang
mengandung mineral utama. Hasil pelapukan kemudian tercuci dan terbawa oleh
air atau udara yang terendapkan di tepi tepi sungai, danau atau laut.
Persiapan Pekerjaan

1. Man power
1.1. Ari Mulyono (blaster/painter/scafolder)
1.2. M. Suharno (blaster/painter)
1.3. Suratman (blaster/painter)
1.4. Sutikno (painter)
1.5. Marwan Adi Wibowo (helper)
1.6. Wanda (helper)
2. Safety Equitment (APD)
2.1. Helm
2.2. Kaca mata safety
2.3. Ear plact.
2.4. Masker hitam
2.5. Sarung tangan
2.6. Sepatu safety
2.7. Body Harnees
3. Alat kerja
3.1. Scafolding pipe
3.2. Kompresor diesel
3.3. Blasting pot
3.4. Selang blasting
3.5. Nozzle
3.6. Helmet
3.7. paint pot set
3.8. Pasir silika/kuarsa
Pengertian dan langkah-langkah
painting/coating
 Painting adalah salah satu proses coating/pelapisan terhadap suatu material yang
berfungsi untuk melindungi benda tersebut dari proses karat. Painting dalam istilah
bahasa Indonesia sering disebut dengan pengecatan. yaitu proses applikasi epoxy
terhadap material yang mana kali ini kita gunakan material pipa. Proses ini dapat
dilakukan. Alat yang kita gunakan diantaranya yaitu:
Agitator
Agitator yaitu alat yang berfungsi untuk mengaduk campuran
epoxy, alat ini menggunakan tenaga tekanan listrik
 Paint pot
Pant pot yaitu alat spray yang menggunakan tekanan udara sebagai tenaga. Alat
ini merupakan jenis tabung untuk memompa cat epoxy untuk diapplikasikan
kepada plate/pipa.
 Pada proses Coating Applikasi ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
diantaranya yaitu:
 Material
Material yang dimaksud disini yaitu Material Epoxynya (Base dan Curing Agent
serta Thinner). Chek jenis, warna dan typenya apa sesuai dengan permintaan
Customer. Kemudian chek masa aktifnya serta bacth numbernya. Kemudian baca
Data shet tentang product Epoxy tersebut. Dari Data Shet ini kita akan
mengetahui segala tentang material product yang digunakan, mulai dari jenis,
warna, type, pot life, curing time, mixing ratio dan kandungan bahannya.
 Mixing Ratio
Mixing Ratio yaitu perbandingan campuran antara Base dan Curing Agent,
perbandingan ini harus sesuai dengan data shet terlampir. Sedangkan
penambahan Thinner harus sesuai dengan yang direkomendasikan dalam data
shet. Lama pengadukan biasanya berkisar antara 10 s/d 15 menit.
 Air Blother Chek
Air Blother Chek yaitu proses inspeksi terhadap kandungan tekanan udara yang
digunakan sebagai penggerak Agitator. Kreteria penerimaannya yaitu tidak boleh
mengalami oil contaminasi, maksudnya yaitu tidak boleh mengandung bahan oil.
Cara menginspeksinya dengan menggunakan kertas tisue.
 Visual Inspektion
Visual Inspektion disini yaitu lihat dan chek visual ketika proses applikasi, jangan
sampai ada cacat, kalau ada cacat segera cari penyebabnya dan perbaiki. Cacat
disini antara lain: blister, sagings, pinhole, orange pells, abrasive, spray spoot.
 Wet Film Thickness (WFT)
Wet Film Thickness yaitu proses pengecekan ketebalan epoxy pada saat epoxy
masih dalam keadaan basah. Untuk mengukurnya kita membutuhkan alat bantu
yang bernama Wet Film Thickness Gauge. Jika ketebalan masih kurang, maka
perlu dilakukan penyeprayan ulang sampai ketebalan mencukupi. Perlu diketahui
disini bahwa ketebalan ketika masih basah dan setelah kering tidak akan sama
karena dipengaruhi oleh volume solids dari epoxy yang digunakan tersebut. Untuk
mengetahi volume solids material epoxy tersebut kita perlu melihat Data Sheetnya.
 FINISHING

Finishing yaitu proses coating epoxy yang terakhir, yaitu proses inspeksi hasil applikasi ketika
epoxy sudah kering. Pada proses ini ada proses coating repair yaitu proses perbaikan coating
epoxy pada bagian - bagian yang cacat.

Pada Finishing ini dilakukan beberapa inspeksi, diantaranya yaitu:


1. Dry Film Thickness (DFT)
Dry Film Thickness yaitu ketebalan lapisan epoxy yang telah diapplikasikan kepada pipa setelah
kering. Disini perlu diinspeksi karena pengukuran ketika epoxy masih dalam keadaan basah tidak 100
persen akurat, Untuk itulah perlu kita chek Coating Thickness setelah kering. Untuk mengetahui Dry
Film Thickness tersebut kita memerlukan alat bantu yang disebut dengan Coating Thickness Gauge.
Jika ketebalan lapisan Epoxy sudah OK, maka akan kita lakukan inspeksi tahap selanjutnya. Tetapi
kalau lapisan epoxynya kurang tebal, maka perlu dilakukan proses Recoating, yaitu proses
penambahan lapisan epoxy tanpa melalui proses blasting.

Coating Thickness Gauge.

2.Visual Inspection
Visual Inspection yaitu pengecekan visual Coating Epoxy setelah kita pastikan ketebalan lapisan
Epoxy sudah OK. Pada tahapan ini kita tandai cacat yang ada yang nantinya akan diproses Coating
Repair. Untuk proses repair harus dilakukan secara manual, baik menggunakan spray manual maupun
kuas.
Compresor AIRMAN PDS 390S
Blasting pot
Nozzle Bladting
Helmet Blasting
Pasir Kuarsa
Paint pot
Spray Gun
Blasting Room

Anda mungkin juga menyukai