Sandblasting adalah suatu proses pengerjaan permukaan logam dengan cara menembakkan abrasive ke
permukaan logam dengan tekanan tertentu dan kecepatan yang relatif tinggi. Proses sandblasting bertujuan agar
permukaan logam menjadi kasar, sehingga cat atau bahan pelapis lain dapat menempel pada permukaan logam
dengan baik, tidak mudah terkelupas, dan terhindar dari korosi. Tumbukan pasir/partikel kecil ke permukaan
material dengan kecepatan relatif tinggi mengakibatkan terjadinya deformasi plastis pada permukaan material
sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan topography permukaan material atau perubahan kekasaran
permukaan. Besarnya perubahan kekasaran permukaan bergantung ada kecepatan/tekanan semprotan, ukuran
partikel, sifat mekanis partikel dan durasi proses tumbukan
1. Dry Sandlasting Biasa digunakan untuk benda yang berbahan metal / besi yang tidak beresiko menghasilkan
percikan api pada saat penyemprotan , seperti pada tiang pancang, bodi pada rangka mobil, bodi kapal laut, dan
lain sebagainya.
2. Wet Sandblasting Biasa digunakan untuk benda yang berbahan metal / besi yang dapat beresiko terbakar atau
terletak di daerah yang beresiko tinggi dalam hal kebakaran, seperti tangki bahan bakar atau kilang minyak
(offshore). Wet sandblasting ini dicampurkan dengan bahan kimia khusus anti karat yang dapat meminimalisir
percikan api pada proses sandblasting dilakukan.
1
1. Ukuran butir ( mesh ) Ukuran butir berkaitan dengan bentuk profil permukaan yang terbentuk. Pada butiran
yang kecil, bentuk profil permukaan yang dihasilkan cenderung lebih halus dibandingkan dengan ukuran butir
yang lebih besar.
2. Sudut penyemprotan Sudut penyemprotan adalah besarnya sudut yang digunakan dalam penyemprotan antara
nozzle dengan benda kerja yang disemprotkan sudut yang biasa digunakan dalam penyemprotan antara 600 -
1200 . Sudut 900 terhadap permukaan menghasilkan tumbukan yang paling besar.
3. Tekanan penyemprotan Tekanan penyemprotan mempengaruhi daya dari abrasifnya. Semakin besar tekanan
yang digunakan, maka daya abrasifnya juga semakin besar.
4. Jarak penyemprotan Jarak penyemprotan adalah jarak antara nozzle dengan benda kerja yang disemprot. Jarak
penyemprotan bisa diatur sesuai dengan hasil yang diinginkan.
5. Waktu penyemprotan Waktu penyemprotan permukaan dapat mempengaruhi kekasaran permukaan benda kerja.
Semakin lama penyemprotan, maka permukaan yang dihasilkan semakin kasar. Rentang waktu yang digunakan
ketika proses penyemprotan biasanya didasarkan pengalaman operator. Dalam beberapa kasus waktu yang
diperlukan selama 40 – 80 detik untuk setiap luasan penyemprotan.
1. Membersihkan plat yang akan di Sandblasting dengan cara manual, yaitu dengan membersihkan permukaan
dengan amplas,cairan untuk menghilangkan kotoran atau media alat lain untuk menghilangkan kotoran yang
menempel pada material
2. Mempersiapkan alat dan bahan seperti kompresor, bak pasir, selang, nozel dan permukaan benda kerja sendiri.
3. Pasir yang telah disiapkan dimasukkan ke dalam bak pasir, pasir harus dalam keadaan kering. Kapasitas pasir
yang dimasukkan seharusnya adalah 80% dari volume bak pasir, hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko
pasir yang terbuang akibat tumpah. Untuk pengisian kembali dapat dilakukan setelah volume berkurang hingga
40% yang mana di kapal menggunan media pasir silika untuk menghilangkan material ter kontaminasi seperti
karat,cat,garam dan oli.
4. Setelah pasir dimasukkan ke dalam bak pasir maka katup bak pasir dibuka. Katup inilah yang menjadi jalur
keluar bak pasir sebelum dan selama di beri tekanan udara.
5. Menyalakan mesin kompresor. Mesin yang digunakan di kebanyakan galangan di Indonesia adalah mesin
kompresor listrik yang sumber energinya berasal dari generator listrik.
6. Pasir bertekanan akan keluar melalui nosel. Tekanan pasir pada ujung nosel akan berkurang tergantung
panjang selang yang digunakan. Semakin pendek selang maka semakin besar pula tekanannya.
7. Penggunaan nozel tidaklah sembarangan. Nozel tidak boleh diletakkan terlalu dekat dengan terlalu jauh dengan
plat yang akan dibersihkan.
8. Plat yang terkena sandblasting akan mengikis. Pengikisan ini akan menumbulkan tekstur kasar yang sangat
berpengaruh pada hasil pengecatan setelah sanblasting.
2
9. Setelah semua plat selesai di sanblasting maka sebelum dilakukan pengecatan permukaan plat harus
disemprotkan udara bertekanan guna menghilangkan debu-debu yang kemungkinan masih menempel pada
permukaan plat.
10. Jika semua tahapan Sandblasting sudah selesai maka boleh dilakukan pengecatan.
11. Vacuum Test
Vacuum Test merupakan test yang dilakukan pada daerah jalur lasan (welding seams) untuk mengetahui
ada tidaknya kebocoran atau crack. Vacuum Test ini dilakukan hanya pada welding seams yang ditemukan
pada pelat yang datar ( tidak melungkung ) dan bukan pada pipa.
Setelah proses welding, untuk mengetahui ada tidaknya kebocoran maka dilakukan vacuum test, yakni pada
daerah welding seams yang baru tersebut dipasang vacuum tester (alat untuk Vacuum Test). Setelah alat
tersebut terpasang, alat tersebut kemudian di vakumkan (disedot udara di dalamnya) sehingga menghasilkan
daya hisap yang tinggi.
Pada Pekerjaan pipa untuk bisa mengetahui kebocoran dari sistem perpipaan tersebut salah satunya
dengan melakukan hydro test atau hydro static.
3
Definisi dari Hydro test atau Hydro static adalah suatu cara untuk mendeteksi adanya kebocoran pada
sambungan jalur pipa.
Metode pengujian menggunakan media air, bahkan terkadang di beri pewarna untuk memudahkan
proses pemeriksaan agar supaya lebih jelas terlihat.
Tekanan uji yang diperlukan pada jalur pipa tersebut adalah 1.5 x design, untuk memastikan tidak
adanya kerusakan dan terjadi kebocoran pada sistem perpipaan apabila pada kondisi tidak normal.
2. Membentuk team atau tenaga kerja untuk pekerjaan hydro testing ini, sehingga ada personal yang
bertanggung jawab untuk masing-masing
tugasnya (performing authority).
Pastikan semua pekerja yang melakukan tugas hydro testing mengerti dan memahami proses pengujian
dan faktor keselamatannya
6. Pekerja yang terlibat harus menggunakan Alat Pelindung diri (APD) yang sesuai untuk pekerjaan
pengujian tersebut
4
Presure Test/Flushed,
Reinstatement,
Acceptancem Records
Alange management,
removal temporary
punch list
Pastikan semua temporary support di pasang dengan benar, dan letak posisi Vent dan Drain Vent telah
terpasang dengan benar.
Peralatan yang sudah terpasang sebelumnya dan tidak masuk dalam proses pengujian, dipastikan
sudah terlepas dan terisolasi dari jalur yang akan di uji. Seperti di pasang blind flange, skillet atau
spade
Periksa kembali untuk memastikan blind sudah terpasang terpasang sesuai dengan ukuran,
rating tekanan maksimal pengujian, dan pada posisi yang terikat dengan kuat sesuai dengan standard
flange manajement.
Jangkar merupakan alat labuh yang mempunyai bentuk dan berat khusus yang akan diturunkan
kekedalaman air sampai dengan dasar, sehingga pada saat jangkar diturunkan maka kapal sangat
terbatas pergerakkannya dengan posisi jangkar dan panjang rantai yang diturunkan, hal ini untuk
menahan supaya kapal tidak bergerak dan tetap dalam posisinya, gerakan kapal diakibatkan oleh :
Dorongan tersebut secara umum akan ditahan oleh sistim jangkar lengkap dengan perlengkapan
mesin jangkar yang kadang kala didaerah tertentu juga ditambah dengan tali tambat lain
(mooring rope) supaya kapal benar-benar tidak berubah posisinya. Jangkar dirangkaikan dengan
rantai jangkar yang pergerakan turun dan naik diatur dengan menggunakan Mesin Jangkar (Anchor
windlass) yang dipasang diatas forecastle deck.
6
Nama Jangkar sesuai penempatannya pada kapal dan kegunaan yang disesuaikan dengan daerah
operasi kapal.
Biasanya kapal-kapal besar seperti kapal niaga pelayaran besar (ocean going ship) dilengkapi
dengan tiga tipe Jangkar :
Kedua jangkar tersebut memilik berat yang sama yang Berat nya diatur sesuai dengan ketentuan
Klasifikasi. Untuk kapal pelayaran besar dilengkapi pula dengan Jangkar cadangan, hal ini
diperlukan karena apabila salah satu jangkar utama hilang maka untuk penggantian akan lebih
mudah, karena jangkar cadangan memilik ukuran berat dan bentuk yang sama.
Jangkar arus ini ditempatkan digeladak buritan kapal, jangkar arus memilik berat minimum
lebih kurang sepertiga berat jangkar haluan, pada kapal-kapal ukuran besar berat jangkar
arus/buritan sama dengan berat Jangkar Haluan/utama.
STOCKLESS ANCHOR, merupakan jenis jangkar haluan yang banyak digunakan pada kapal –
kapal ukuran besar, jankar tipe ini memiliki tiang jangkar yang dapat bergerak Jangkar type ini
sangat efektif bekerjanya, pada saat jangkar diturunkan maka bagian lengan akan bergerak
kearah bawah dikarenakan adanya engsel pada bagian mahkota jangkar (crown), lengan dapat
bergerak dengan sudut mencapai 45 derajat. Dengan posisi demikian maka bagian lengan
jangkar akan menancap ke dasar laut lebih efektif.
Sehingga pada saat tertarik oleh rantai jangkar dengan posisi tiang jangkar sejajar dasar laut maka
jangkar akan semakin menancap.
Untuk melepas dan mengangkat jangkar, posisi rantai jangkar ditarik tegak dan saat tiang
jangkar pada posisi kearah tegak maka lengan jangkar akan terungkit sehingga cengkeraman
jangkar lepas dan jangkar ditarik keatas.
DANFORTH STOCK ANCHOR, merupakan jenis jangkar yang memilik daya
cengkeram lebih baik dibanding dengan Stockless Anchor, namun karena adanya
tongkat jangkar maka kedua lengan jangkar tidak dapat menancap kedasar laut.
Selain hal tersebut tiang jangkar tidak dapat langsung masuk ke Hawse Pipe (urlup
jangkar) dikapal. Jangkar jenis ini biasanya dipakai oleh kapal-kapal jenis khusus
dengan ukuran panjang kapal sampai 100 ft.
Masih banyak jenis jangkar yang digunakan pada kapal, dikarenakan jangkar
merupakan perlengkapan kapal yang diatur oleh peraturan Klasifikasi maka jangkar
kapal harus memilik sertifikat yang dikeluarkan oleh Klasifikasi.