Anda di halaman 1dari 10

PENGUKURAN VIBRASI MENGGUNAKAN SHOCK PULSE

METER T2000
Oleh:
Slamet Supra!t" N
S#$a O%T A!&'ata! I(
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN BALI
IN)ONESIA PO*ER
20++
Pe!,ahulua!
Vibrasi ialah gerakan bolak balik mesin atau bagian mesin dari posisi
semula. Dengan melakukan pendeteksian vibrasi dapat mengurangi gangguan yang
terjadi pada mesin lebih dini. Defect mechanic atau kerusakan mekanis biasanya
juga dapat menimbulkan vibrasi yang unik atau berbeda, misalnya terjadinya
kegagalan pelumasan pada bearing maka saat pengukuran vibrasi akan diperoleh
data yang berbeda dari data data sebelumnya dan cenderung terlihat adanya
penyimpangan data.
Banyak alat ukur yang digunakan dalam memonitoring vibrasi yang terjadi
pada mesin. Pengukuran vibrasi biasanya dilakukan pada peralatan yang berputar
seperti poros mesin, crankshaft diesel, poros pompa, poros generator dll.
Pengukuran biasanya dilakukan pada bagian bantalan karena pada posisi bantalan
tersebut yang memiliki vibrasi terbesar bila dibandingkan pada bagian lainnya.
Pe!-ela#a! Umum
Shock Pulse eter atau SP ialah alat!instrument yang berfungsi untuk
mengukur denyut kejutan, vibration meter, dan tachometer. "lat ini digunakan untuk
memriksa kondisi operasiaonal dari mesin mesin yang berputar, untuk medeteksi
kesalahan mekanis dan memberikan data untuk pemeliharaan pencegahan yang
efektif.
Dengan SP ini dapat dipantau kondisi mekanis mesin dalam pemeriksaan
sekali jalan, yaitu#
$ %ondisi mekanis dari bantalan poros yang berputar
$ %ondisi mesin secara umum &pengaruh struktur kerangka yang kendor,
ketidaksejajaran dan kurangnya keseimbangan pada getaran mesin'
Pengececkan menggunakan SP merupakan salah satu jenis pemeliharaan
preddictive maintenance, yaitu pemeliharaan yang dilakukan dengan cara
memprediksikan kondisi dari suatu peralatan akan mengalami kerusakan atau
gangguan secara dini. Sehingga dapat mengurangi terjadinya breakdo(n
maintenance.
Ba&a! . Ba&a! Pe!t!& SPM
SPM T2000
"lat ini mempunyai tiga masukan masing masing dengan jenis pengubung yang
berbeda. Serta terdapat lima tombol fungsi untuk mengopersaikan alat tersebut.
). *+D Display
enunjukkan daftar pilihan dan pemilihan cara pengukuran, pemasukan data
dan hasil pengukuran
,. +ondition Scale
1
4
7
8
2
3
5
6
9 11 1
0
Skala evaluasi dari hasil pengukuran sesuai dengan tingkat getaran yang
diukur.
-arna hijau # kondisi bagus
-arna kuning # kondisi kurang
-arna merah # kondisi buruk
.. Peak /ndicator
Berfungsi untuk menunjukkan adanya puncak denyut kejutan diatas nilai
kejutan yang dii0nkan. /ni berfungsi untuk pengukuran denyut kejutan
1. easuring %ey
2ombol untuk menga(ali pengukuran. 3ntuk pengukuran terus menerus
tombol ditekan terus menerus
4. Select %ey
2ombol ini memilih pengukuran yang akan dilakukan yaitu pengukuran denyut
kejut atau vibrasi.
5. 2ombol S62
2ombol S62 berfungsi untuk menga(ali pemasukan data dan mengatur
volume alat bantu pendengaran
7!8. 2ombol panah
2ombol panah &7' untuk menambah dan &8' untuk mngurangi
9. /nput untuk transducer denyut kejutan
):. /nput untuk alat bantu ddengar dan earphone
)). /nput untuk vibration transducer
Pe!&u'ura! V/ra#
;etaran yang besar pada dasarnya memiliki tiga penyebab yaitu ada sesuatu
yang kendor &)', tidak lurus, atau tidak seimbang. "mbang getaran suatu mesin
dapat diterima tergantung pada ukuran, rancang bangun &,', dan fungsi mesin juga
pada kekasaran pondasinya. +ontohnya pada jenis mesin yang memilki gaya yang
lebih besar dari mesin yang lain memiliki gaya yang lebih kecil maka ambang
getrannya jauh lebih tinggi dibandingkan mesin yang dikenai gaya lebih kecil &.'.
Persiapan untuk pemantauan sistematis getaran
). Pemilihan mesin dan penggolongan kelas getaran tiap mesin
"(alnya kita tetapkan terlebih dahulu mesin yang akan kita uji getarannya.
Selanjutnya mengklasifikasikan mesin tersebut kedalam kelas yang sesuai
dengan standard /S<. %elas dari mesin ada 5, dan pilihannya )$5 terdapat
dalam alat SP tersebut.
Kela# I
Bagian bagian dari motor dan mesin seperti motor dengan daya sampai
sekitar )4 %-.
Kela# II
esin ukuran medium, seperti motor dengan daya output sekitar )4 74 k-
tanpa pondasi khusus, sampai .:: k- jika dipasang pada pondasi yang
khusus
Kela# III
Penggerak utama besar dan mesin besar lainna dengan massa berputar pada
pondasi berat dan kokoh.
Kela# IV
Penggerak utama besar dan mesin besar lainnya namun dengan pondasi
yang relatif lunak. +ontoh# turbogenerator seat
Kela# V
(3)
(1)
(2)
esin dan sitem penggerak mekanis dengan efek kelembaman yang tidak
seimbang, dipasang pada pondasi yang relatif kaku.
Kela# VI
esin dengan sistem penggerak mekanis dengan efek kelembaman yang
tidak seimbang dan dipasang pada pondasi yang relatif lunak
2abel limit getaran untuk masing masing kelas dari mesin
,. Pemilihan titik titik pengukuran getaran
;etaran pada titik ukur seharusnya me(akili pola seluruh getaram mesin.
Sumber getaran biasanya berasal dari bearing poros, sehingga saat
melakukan pengukuran hendaknya pada bagian yang dekat dengan bearing
atau dirumah bearing agar diperoleh nilai getaran yang lebih akurat. Dalam
pengambilan arah pengukuran dilakukan pada tiga titik agar diketahui
ketidakseimbangan dari poros yang berputar yaitu pada arah vertikal,
horisontal, dan a=ial. Setelah itu tandai titik yang akan dilakukan pengecekan
getaran
Penentuan arah pengukuran
.. enyiapkan formulir pelaporan hasil pengukuran
) # nama mesin
, # sketsa mesin dengan nomor titik ukur
. # catatan
1 # kelas getaran dan batas nilai
4 # nomor titik ukur dan arah pengukuran yang ditandai didalam grafik. > ?
>ori0ontal, V?vertical, "?a=ial
5 # tanggal pengukuran
7 # nilai pengukuran dalam tiga arah
8 # nilai yang direncanakan dari arah utama
9 # ruang untuk batas nilai lain dalam mm!s
2idak ada aturan berapa seringnya pengukuran getaran dilakukan. @arak
(aktu pengukuran sehari, seminggu, atau sebulan tergantung dari masing
masing mesin.
Aorm pngukuran vibrasi
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8) (9)
Peralatan SP
Dokumentasi pengukuran

Anda mungkin juga menyukai