P.T. R E K A D A Y A E L E K T R I K A
KAJIAN TEKNIS
EDG MUARA TAWAR 2x2.5 MVA
Page 2 of 8
KAJIAN TEKNIS
EDG MUARA TAWAR 2x2.5 MVA
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN ................................................................................................................. 4
2. IDENTIFIKASI MASALAH ..................................................................................................... 4
3. DAMPAK MASALAH ........................................................................................................... 4
4. ANALISA PERMASALAHAN ................................................................................................. 4
4.1. DESAIN AWAL – SISTEM KONTROL EDG ............................................................. 4
4.2. DESAIN PERUBAHAN – SISTEM KONTROL EDG .................................................. 6
5. KESIMPULAN ..................................................................................................................... 8
Page 3 of 8
KAJIAN TEKNIS
EDG MUARA TAWAR 2x2.5 MVA
1. PENDAHULUAN
Sebagai salah satu bakcbone dari sistem Jawa-Bali 500kV, kecepatan recovery PLTGU Muara Tawar pada
saat Blackout sangat diharapkan dalam melakukan blackstart. Untuk menunjang kemampuan blackstart
tersebut, diperlukan fasilitas EDG dalam memenuhi kebutuhan supply saat blackstart.
Syarat untuk mempermudah dan mempercepat blackstart, maka sistem EDG perlu dilengkapi dengan
peralatan Control, Monitoring, Protection dan Automation, dimana fasilitas EDG secara otomatis dapat
berfungsi tanpa harus menjalankan perintah pada local panel. Untuk menunjang kebutuhan di atas dalam
kajian ini disampaikan konfigurasi sistem yang efisien dan handal pada fasilitas EDG.
2. IDENTIFIKASI MASALAH
Permasalahan yang teridentifikasi pada desain sistem EDG :
- Switchgear existing tidak menggunakan protokol komunikasi IEC 61850
- EDG Controller menggunakan protokol CAN bus dan Modbus RTU yang selanjutnya dikonversi
menjadi IEC 61850. Agar dapat berkomunikasi, maka diperlukan converter dan pekerjaan interfacing
untuk menyamakan protokol serta mengakses parameter EDG Controller.
- Operasi EDG memerlukan logic/sequence yang simple namun beroperasi kontinyu 7x24 jam, sehingga
diperlukan piranti tipe industrial.
- SAS/SCADA merupakan software untuk mengontrol satu Gardu Induk dengan beberapa bay,
sementara EDG system tidak terkoneksi langsung ke Gardu Induk 500kV Muara Tawar.
3. DAMPAK PERMASALAHAN
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka beberapa dampak yang mungkin timbul adalah:
- Penambahan equipment seperti converter, aux relay, profibus module dan sebagainya.
- Pekerjaan programming dan integrasi memerlukan tahapan yang lebih panjang untuk menjembatani
komunikasi antara komponen Switchgear, Controller, HMI dan lainnya.
- Software SAS/SCADA memiliki fitur kompleks yang memberatkan sistem kerja HMI.
4. ANALISA PERMASALAHAN
4.1 SISTEM SAS/SCADA
Pada desain awal yang diajukan, Software SICAM Microgrid digunakan untuk memonitor status switchgear.
SICAM merupakan SCADA software yang dapat berkomunikasi menggunakan Open protocol meliputi IEC
104, IEC 61850/GOOSE dan sebagainya. Sistem ini terdiri dari komponen utama:
− HMI (Human Machine Interface)
− Sicam SCC Software
− Sicam A8000 Automatic Generation Controller
Page 4 of 8
KAJIAN TEKNIS
EDG MUARA TAWAR 2x2.5 MVA
Konfigurasi sistem dapat dilihat pada gambar 4.1. Sistem ini memiliki kelebihan pada skala besar di mana
posisi switchgear terdistribusi, protokol komunikasi universal serta brand independent. Namun terdapat
beberapa kekurangan diantaranya:
- Pada sistem SAS/SCADA pemrosesan dilakukan pada sisi Server selain berperan sebagai HMI utama
sehingga jika ada trouble akan lebih susah jika di tracing permasalahannya.
- Jika Server SAS/SCADA bermasalah maka logic juga ikut bermasalah sehingga di HMI display juga
akan mengalami kegagalan.
- Spare part atau sistem SAS yang rusak lebih mahal
- SAS/SCADA merupakan software untuk Gardu Induk
Page 5 of 8
KAJIAN TEKNIS
EDG MUARA TAWAR 2x2.5 MVA
Pada sistem PLC, terdapat optimasi di mana SAS/SCADA akan digantikan oleh PLC. Semua fungsi
pada software SAS/SCADA meliputi action, monitoring dan historian tetap terpenuhi pada software
PLC. Penggunaan PLC ini memudahkan dalam maintenance, di mana bila timbul kegagalan pada
modul PLC maka tidak akan berimbas pada sistem EDG keseluruhan.
Sistem konfigurasi PLC dapat dilihat pada Gambar 4.2 sedangkan Single Line Diagram synchronizer
terdapat pada Gambar 4.3
Page 6 of 8
KAJIAN TEKNIS
EDG MUARA TAWAR 2x2.5 MVA
Gambar 4.3 Design Single Line Diagram Syncro EDG Muara Tawar
Sehingga Technical Particular Guarantee yang akan di propose sesuai TOR sebagai berikut :
Page 7 of 8
KAJIAN TEKNIS
EDG MUARA TAWAR 2x2.5 MVA
Software HMI set (free license, unlock access, open source dan
6. Software 1 lot
master software HMI)
5. KESIMPULAN
Kesimpulan kajian teknis ini adalah sebagai berikut:
1. Optimasi konfigurasi sistem kontrol EDG dapat menggunakan sistem PLC dan HMI.
2. Dengan konfigurasi pada poin 1 di atas, tidak menghilangkan esensi dari Sistem Control EDG yang
dipersyaratkan pada TOR dan dapat bekerja secara normal:
3. Perubahan desain dapat menurunkan lead time pengadaan equipment
Page 8 of 8