EDIT 2 IK BLACKSTART DAN LINE CHARGING PLTD SENAYAN SAMBAS & PRIOK 26 Jan 2020 PDF

PT PLN (PERSERO) UIP2B
UP2B JAKARTA & BANTEN WPO - METRO

Jln. Mayjen Sutoyo No.1 Jakarta
UJI BLACK START PLTD SENAYAN &

LINE CHARGING KE
GIS TAMAN SAMBAS + PLTGU PRIOK
UNIT PELAKSANA PENGATUR BEBAN DKI JAKARTA & BANTEN
Jln. Mayjen Sutoyo No.1 Jakarta No.Dok IK.K3/4-005
EDISI : 01 / REVISI 00 Efektif 2020
SOP KOMUNIKASI DAN INSTRUKSI KERJA BLACKSTART & LINE CHARGING
SOP KOMUNIKASI &

INSTRUKSI KERJA
SOP & Instruksi Kerja Line Charging PLTD Senayan ke GIS Taman Sambas & PLTGU Priok Halaman 1 dari 48
UNIT PELAKSANA PENGATUR BEBAN DKI JAKARTA & BANTEN
Jln. Mayjen Sutoyo No.1 Jakarta No.Dok IK.K3/4-005
EDISI : 01 / REVISI 00 Efektif 2020
PENGESAHAN
JABATAN JABATAN TANDA TANGAN TANGGAL
SEFTI MUJI AE PERENCANAAN OPERASI

PRAMINTO UP2B JAKARTA & BANTEN
DIBUAT SPV PENGENDALIAN OPERASI

JUMALI
REAL TIME F UP2B JKB
SPV PENGENDALIAN OPERASI

HASBIYALLAH
REAL TIME UP2B JKB
MANAGER II BAGIAN OPERASI

YEFRI SISTEM METRO
ANDHIKA AHMAD MANAGER II BAGIAN OPERASI

WIDIANTO SISTEM BANTEN
DIPERIKSA
M. FALAH MULTG DURIKOSAMBI
OMAN NUR RAHMAN MULTG PULOGADUNG
ADE SUHADA MULTG KARET
ELVANTO YANUAR MANAGER UP2B JAKARTA &

IKHSAN BANTEN
TONY SUHARTONO MUPT DURIKOSAMBI
DISAHKAN
BAMBANG CAHYONO MUPT PULOGADUNG
MANAGER OPERASIONAL PLTGU

DONI BAKAR
PRIOK
LUGITO MANAGER UP2D JAKARTA
SOP & Instruksi Kerja Line Charging PLTD Senayan ke GIS Taman Sambas & PLTGU Priok Halaman 2 dari 48
UNIT PELAKSANA PENGATUR BEBAN JAKARTA & BANTEN No.Dok IK.K3/4-005
DOKUMEN LEVEL- 2 Efektif 2020
CATATAN PERUBAHAN
Revisi Disahkan Fungsi/ Tanda

Edisi Ke Tanggal Halaman Paragraf Alasan
Oleh Jabatan Tangan
BASKOM & IK Line Charging PLTD Senayan ke GIS Taman Sambas & PLTGU Priok Halaman 0 dari 48
1. TUJUAN
Instruksi Kerja ini dibuat sebagai panduan dan petunjuk bagi Dispatcher UP2B Jakarta dan Banten,
petugas Har Jar-GI dan Operator Pembangkit PLTD Senayan, GI PLTD Senayan, GI CSW, GI Taman
Sambas, GI Karet Lama, GI Angke, GI Ancol, GI Kemayoran, GI Priok, Pembangkit PLTGU Priok
dan Dispatcher UP2D Jaya dalam pelaksanaan manuver line charging dari PLTD Senayan ke PLTGU
Priok.
2. RUANG LINGKUP
Instruksi Kerja ini meliputi aktivitas pengujian line charging dari PLTD Senayan mulai blackstart dilanjutkan
pengiriman tegangan ke GI Taman Sambas melalui penghantar Senayan – CSW - Taman Sambas untuk
uji pembebanan konsumen MRT, langkah berikutnya melaksanakan pengiriman tegangan ke PLTGU
Priok melalui penghantar Karet Lama – Angke – Ancol - Kemayoran - PLTGU Priok line 1 dilanjutkan start
GTG 2.2 dan dicoba sinkron.
3. REFERENSI
1. Aturan Jaringan Jawa Madura Bali (Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 03
Tahun 2007, tanggal 29 Januari 2007).
2. Prosedur Komunikasi Operasi Sistem Jawa Bali No.004/TRS.00.04/BOPS-P2B/04/2016, April 2016.
4. PROSEDUR KOMUNIKASI OPERASI

Komunikasi operasi adalah komunikasi yang dilakukan antara/oleh Dispatcher UIP2B, UP2B, UP2D,
Petugas Har Jar-GI/UPT, Operator Pembangkit dalam rangka pelaksanaan Uji Line Charging PLTD
Senayan ke GI Sambas dan PLTGU Priok.
4.1 TATA CARA ETIKA BERKOMUNIKASI

Dalam berkomunikasi informasi yang disampaikan baik yang bersifat perintah maupun koordinasi
harus jelas dan dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Beberapa hal yang harus diperhatikan
adalah :
A. Komunikasi operasi harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar
informasi mudah dipahami.
B. Setiap perintah/pesan/laporan operasional yang disampaikan secara lisan harus dicatat
dan dibaca ulang untuk mengkonfirmasi bahwa perintah/ pesan/ laporan telah dimengerti/
diterima dengan benar.
C. Perintah dan informasi operasional harus disampaikan secara langsung. Bila hal ini tidak
memungkinkan (misal karena saluran komunikasi rusak) maka perintah (informasi)
operasional dapat disampaikan melalui perantara yang bertanggung jawab.
D. UIP2B/UP2B harus menggunakan peralatan perekam suara yang andal untuk merekam
semua percakapan operasional.
E. Setiap menyampaikan atau menerima perintah (informasi) operasional harus
menyebutkan atau mencatat :
E.1 Callsign, nama pengirim dan penerima perintah (informasi).
E.2 Jam menerima atau menyampaikan perintah (informasi).
F. Sarana komunikasi operasional hanya digunakan untuk menyampaikan berita (informasi)
operasional sistem
4.2 CALL SIGN

Kode panggilan untuk masing-masing pihak tertera pada Tabel-1 call sign berikut :
NO GARDU INDUK CALL SIGN
1 Dispatcher UIP2B Dispatcher JCC
2 Dispatcher UP2B Jakarta & Banten Dispatcher Wpo Metro
3 Dispatcher DCC Dispatcher Timur/Barat
4 Gardu Induk Senayan GI Senayan
5 Gardu Induk CSW GI CSW
6 Gardu Induk Taman Sambas GI Taman Sambas
7 Gardu Induk Karet Lama GI Karet Lama
8 Gardu Induk Angke GI Angke
9 Gardu Induk Ancol GI Ancol
10 Gardu Induk Kemayoran GI Kemayoran
11 Gardu Induk Priok Barat GI Priok Barat
12 PLTGU PRIOK Blok-2 CCR Priok
13 PLTD Senayan CCR Senayan
5. KOMUNIKASI OPERASIONAL
Komunikasi operasional dilakukan secara langsung antara Dispatcher WPO METRO dengan Har Jar-GI
PLTD Senayan, CSW, Taman Sambas, Karet Lama, Angke, Ancol, Kemayoran, Priok Barat,
Dispatcher UP2D Jaya, Operator CCR Pembangkit PLTD Senayan, Pembangkit PLTGU Priok baik
koordinasi maupun instruksi / perintah, dengan tugas dan wewenang pengoperasian sebagai berikut :
5.1 DISPATCHER JCC
Dispatcher JCC Jawa Bali dengan Call Sign JCC, memiliki wewenang / tugas mengatur Start / Stop
dan pembebanan Pembangkit se Jawa Bali, Pengaturan Frequency dan Switching di jaringan 500
kV. Pelaksanaan switching dilakukan secara remote control (R/C) menggunakan SCADA namun
apabila terjadi kegagalan fungsi remote control atau dalam kondisi tertentu maka Dispatcher JCC
memerintahkan Har Jar-GITET untuk mengeluarkan atau memasukkan PMT secara lokal.
5.2 DISPATCHER WPO METRO
Dispatcher WPO METRO dengan Call Sign WPO Metro, memiliki wewenang / tugas mengatur
pembebanan, mengatur tegangan dan switching. Pelaksanaan switching dilakukan secara remote
control (R/C) menggunakan SCADA namun apabila terjadi kegagalan fungsi remote control atau
dalam kondisi tertentu maka Dispatcher WPO METRO memerintahkan Har Jar-GI untuk
mengeluarkan atau memasukkan PMT secara lokal.
5.3 HAR JAR-GI
bertugas melaksanakan operasi Gardu Induk dalam kondisi normal, darurat, pemulihan berdasarkan
SOP Gardu Induk dan perintah dari Dispatcher WPO METRO serta mengambil langkah-langkah yang
diperlukan untuk mempertahankan keamanan dan melaporkannya kepada Dispatcher WPO METRO.
5.4 OPERATOR CCR PEMBANGKIT PLTD SENAYAN
Petugas Operator CCR Pembangkit dengan Call Sign Kit Senayan bertugas mengatur
pengoperasian dan proses pembebanan unit pembangkit sesuai dengan pola operasi pembangkitan
yang sudah direncanakan serta pengaturan sesuai dengan permintaan pengatur sistem UIP2B /
UP2B, dibutuhkan koordinasi Operator CCR dilakukan dengan Petugas Har Jar GI dan Dispatcher
WPO Banten agar pengoperasian unit pembangkit agar tetap aman dan handal
5.5 OPERATOR CCR PEMBANGKIT PLTGU PRIOK
Petugas Operator CCR Pembangkit dengan Call Sign Kit Priok Barat bertugas mengatur
pengoperasian dan proses pembebanan unit pembangkit sesuai dengan pola operasi pembangkitan
yang sudah direncanakan serta pengaturan sesuai dengan permintaan pengatur sistem UIP2B /
UP2B, dibutuhkan koordinasi Operator CCR dilakukan dengan Petugas Har Jar GI dan Dispatcher
WPO Metro agar pengoperasian unit pembangkit agar tetap aman dan handal.
5.6 DISPATCHER UP2D JAYA
Dispatcher UP2D Jaya dengan Call Sign Dis Jaya bertugas melaksanakan pengaturan / switching
disisi penyulang 20 kV pada kondisi normal, darurat dan pemulihan gangguan dengan
berkoordinasi ke Dispatcher WPO METRO dan Har JarGI.
6. ALUR BASIC KOMUNIKASI

Komunikasi operasi terdiri dari instruksi dan koordinasi/laporan antara Dispatcher UIP2B, UP2B,
UP2D, Petugas Har Jar-GI, Operator Pembangkit, seperti ditunjukkan dalam Gambar dibawah
ini :
ALUR KOMUNIKASI OPERASI

PEMBANGKIT
INSTRUKSI / PERINTAH OPRT.CCR UNIT
KOORDINASI
UIP2B
DISPATCHER JCC
UIT JBB UPT / ULTG

HAR-JARGI
UIT JBB UPT / ULTG
HAR-JAR-GITET
UI DISTRIBUSI UP2B JAKARTA BANTEN

UP2D WPO METRO & BANTEN
IPP & KTT
6.1. SOP KOMUNIKASI

Prosedur Komunikasi Operasi Sistem Jawa Bali disusun untuk komunikasi baku khususnya dalam
pengendalian operasi real time di sistem Jawa Bali, agar tujuan operasi sistem dapat tercapai secara
maksimal.
Prosedur Komunikasi Operasi Sistem Jawa Bali digunakan oleh seluruh pelaksana operasi sehingga
pertukaran informasi baik berupa perintah, laporan, maupun koordinasi dapat dengan mudah saling
dimengerti dan dipahami sepenuhnya oleh para pelaksana operasi.
6.2. RUANG LINGKUP SOP KOMUNIKASI
Prosedur Komunikasi Operasi Sistem Jawa Bali ini berlaku untuk ruang lingkup :
- Pengendalian operasi real time sistem Jawa Bali dalam kondisi normal, siaga, darurat,
gangguan, dan pemulihan.
- Komunikasi yang dilakukan antara pelaksana operasi termasuk piket pimpinan dan manajemen
PT PLN (Persero) dalam rangka pengendalian dan monitoring operasi di sistem Jawa Bali.
- Pelaksana operasi terdiri dari Dispatcher UIP2B / UP2B / Distribusi, Operator Gardu Induk dan
Operator Pusat Listrik.
- Sarana komunikasi suara diprioritaskan menggunakan saluran langsung (hotline). UIP2B dan
UP2B wajib merekam semua pembicaraan komunikasi operasi yang masuk dalam kategori
penting.
- Sarana komunikasi alternatif berupa telepon seluler dengan segala fasilitasnya, seperti SMS
(Short Message Service) dan Messenger Group (WA Group).
- Sarana komunikasi data dengan menggunakan teknologi informasi berbasis web.
6.3. TATACARA DAN ETIKA BERKOMUNIKASI
Dalam berkomunikasi informasi yang disampaikan baik yang bersifat perintah maupun koordinasi
harus jelas dan dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Beberapa hal yang harus diperhatikan
adalah :
- Komunikasi operasi harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar
informasi mudah dipahami.
- Setiap perintah/pesan/laporan operasional yang disampaikan secara lisan harus dicatat dan
dibaca ulang untuk mengkonfirmasi bahwa perintah/ pesan/laporan telah dimengerti/diterima
dengan benar.
- Perintah dan informasi operasional harus disampaikan secara langsung. Bila hal ini tidak
memungkinkan (misal karena saluran komunikasi rusak) maka perintah (informasi) operasional
dapat disampaikan melalui perantara yang bertanggung jawab.
- UIP2B / UP2B harus menggunakan peralatan perekam suara yang andal untuk merekam
semua percakapan operasional.
- Setiap menyampaikan atau menerima perintah (informasi) operasional harus menyebutkan
atau mencatat :
▪ Callsign, nama pengirim dan penerima perintah (informasi).
▪ Jam menerima atau menyampaikan perintah (informasi).
- Sarana komunikasi operasional hanya digunakan untuk menyampaikan berita (informasi)
operasional Sistem Jawa Bali.
6.4. DAFTAR NOMOR TELEPHON DAN PERALATAN KOMUNIKASI
NO LOKASI NO TELEPHONE RADIO KETERANGAN
Chanel Blackstart
1 Dispatcher JCC 08121034557
081291004520 / Chanel Blackstart

2 Dispatcher WPO Metro Telkomsel / XL
087885349300
085782840767 / Chanel Blackstart
3 Dispatcher DCC Timur / Barat
089501524025
Chanel Blackstart
4 Gardu Induk Senayan 082297097592
Chanel Blackstart
5 Gardu Induk CSW 082297097583
Chanel Blackstart
6 Gardu Induk Taman Sambas 081211767129
Chanel Blackstart
7 Gardu Induk Karet Lama 081219872570
Chanel Blackstart
8 Gardu Induk Angke 081362882549
Chanel Blackstart
9 Gardu Induk Ancol 085101465364
Chanel Blackstart
10 Gardu Induk Kemayoran 085101465365
Chanel Blackstart
11 Gardu Induk Priok Barat 085212354916
Chanel Blackstart
12 CCR Pembangkit Priok 081282156609
Chanel Blackstart
13 CCR Pembangkit PLTD Senayan 081285806766
7. KONFIGURASI JARINGAN KONDISI NORMAL SEBELUM UJI LINE CHARGING

PRBRT
1.1 1.2 1.3 1.0 2.0 2.1 2.2 2.3
1 2 3 4 5 6 7 8
AB
PRTMR B
1 2
ANCOL PRTMR PLNDO PLBRU

IBT 2
PRIOK
MKLMA UGC MKLMA
1 2 1 2
1 2 3
ANGKE KMYRN
2 1
1 2 2 KTPNG 1 2 1 2
3 4 1 1 2 3 4
MBSAR GNSRI
KRTMA
1
2
1 2 3 MPANG
KRTRU
CSW
1
2
2 3
GIS PLTD SNYAN

DNYSA 1 CSW 1 SNYAN 2 TMBAS
1 2 3 4 5
2 1
AB PNDAH
B
GSUT-1
GSUT-2
1 KRTMA 1 2
1 2 3 4 5 6
PLTD SNYAN
Gambar 1. Konfigurasi Normal
8. PERSIAPAN SEBELUM MANUVER PEMBEBASAN INSTALSI PROSES LINE CHARGING
a. Dispatcher menganalisa pembebanan penghantar, IBT maupun trafo sebelum manuver.

b. Petugas Har Jar-GI menginformasikan ke Dispatcher UP2B kemampuan peralatan dan data setting.
c. Dispatcher & Operator PLTGU Priok memastikan GTG #2.2 Kondisi Off.
d. Untuk kelancaran pelaksanaan agar dipastikan peralatan komunikasi (Radio) lancar ditambah back up
komunikasi menggunakan Handphone.
e. GI – GI yang dilewati jalur line charging dipastikan harus dijaga.
f. GI – GI yang dilewati jalur line charging dapat terpantau secara Remote SCADA di Control Center
UP2B Jakarta & Banten.
9. MANUVER PEMBEBASAN INSTALASI GARDU INDUK UNTUK JALUR LINE CHARGING
9.1. GARDU INDUK PRIOK BARAT
GIS 150 KV PRIOK BARAT

GT1.1 GT1.2 GT1.3 ST1.0 GT2.0 GT2.1 GT2.2 GT2.3
1 2 3 4 5 6 7 8
BUS-A
5A 5A 5A 5A 5A 5A 5A 5A
5AB 5AB 5AB 5AB 5AB 5AB 5AB 5AB
5B 5B 5B 5B 5B 5B 5B 5B
BUS-B
PLUMPANG BARU
KEMAYORAN
PRIOK TIMUR
PELINDO
IBT#1
1 2 1 2 1 2
Kondisi Sebelum Manuver
PANDUAN MANUVER PEMBEBASAN TEGANGAN BUSBAR #A GIS PRIOK BARAT

NO PERALATAN / INSTALASI JAM TUTUP BUKA KETERANGAN
1 Pmt 52G (GT #2.2) - ✔ Unit Shutdown
2 Pmt 52G (GT #2.1) ✔ Unit Shutdown
3 Pmt 5AB5 ✔
4 Pmt 5A5 Bay MTR ST2.0 ✔ Unit Shutdown
5 Pmt 52G (GT #2.3) ✔ Unit Shutdown
2 Pmt 5A1 (GT #1.1) - ✔
3 Pmt 5A2 (GT #1.2) - ✔
4 Pmt 5A3 (GT #1.3) - ✔
5 Pmt 5A4 (GT #1.0) - ✔
7 Pmt 5A6 (GT #2.1) - ✔
8 Pmt 5A7 (GT #2.2) - ✔
9 Pmt 5A8 (GT #2.3) - ✔
10 Pmt 5AB7 (GT #.2.2) - ✔
11 Pmt 5B7 (KMYRN-1) - ✔

1 2 3 4 5 6 7 8
BUS-A
5A 2 5A 3 5A 4 5A 5 5A 6 5A 7 5A 8 5A 9

10
5B 5B 5B 5B 5B 5B 5B 5B
11
BUS-B
PLUMPANG BARU
KEMAYORAN
PRIOK TIMUR
PELINDO
IBT#1
1 2 1 2 1 2
Kondisi Setelah Manuver
9.2. GI KEMAYORAN
GARDU INDUK 150 KV KEMAYORAN
GUNUNG SAHARI
MANGGA BESAR
1 2 1 2
ANCOL
PRIOK BARAT
1 2 2 1
REL-2
REL-1
REL-2
KOPEL
TRF-4 TRF-3 TRF-1 TRF-2
MANUVER PEMBEBASAN TEGANGAN BUSBAR #1 GI KEMAYORAN
MANUVER PEMBEBASAN TEGANGAN BUSBAR #1 GI KEMAYORAN

Pmt 150 kV Kopel - - GFR Di Blok
1 Pms Rel-2 150 kV Trafo-1 √ -
Pms Rel-1 150 kV Trafo-1 - √
3 Pms Rel-2 150 kV Gunung Sahari-1 √ -
Pms Rel-1 150 kV Gunung Sahari-1 - √
4 Pms Rel-2 150 kV Manggabesar-1 √ -
Pms Rel-1 150 kV Manggabesar-1 - √
Pmt 150 kV Kopel - - GFR di Un Blok
5 Pmt 150 kV Kopel - √
GUNUNG SAHARI
MANGGA BESAR
1 2 1 2
ANCOL
PRIOK BARAT
1 2 2 1
REL-2 4 3
REL-1
REL-2 2 1
5
KOPEL
9.3. GI ANCOL
GARDU INDUK 150 KV ANCOL
ANGKE
PRIOK TIMUR
2 1 1 2
REL-1
REL-2
KOPEL
KEMAYORAN
TRF-1 TRF-2 TRF-3 1 2
PANDUAN MANUVER PEMBEBASAN TEGANGAN BUSBAR #1 GI ANCOL

1 Pmt 150 kV Kemayoran -1 ✔ Bersamaan dengan
Pms Rel-2 150 kV Kemayoran-1 - ✔- di GI Kemayoran
Pms Rel-2 150 kV Kemayoran-1 ✔ - arah Ancol (Padam
Pmt 150 kV Kemayoran -1 ✔ 2 sisi)
2 Pmt 150 kV Angke-2 - ✔
ANGKE
PRIOK TIMUR
2 1 1 2
REL-1
REL-2
2
3 KOPEL
KEMAYORAN
9.4. GI ANGKE
GARDU INDUK 150 kV ANGKE
KETAPANG
MUARAKARANG LAMA
ANCOL
ANCOL
CAP-1
2 1 2 1
CAP-1
2 1
REL-2
REL-1 REL-1
REL-2
REL-2
REL-1
KARET LAMA
2 1 TRF-1 TRF-2 TRF-3 TRF-4

UGC MKLMA
1 2
PANDUAN MANUVER PEMBEBASAN TEGANGAN BUSBAR #2 GI ANGKE

Pmt 150 kV Kopel - - GFR di-unblok
1 Pms Rel-2 150 kV Ancol-1 √ -
Pms Rel-1 150 kV Ancol-1 - √
2 Pmt 150 kV Ancol-2 - √
3 Pms Rel-1 150 kV UGC Muarakarang-1 √ -
Pms Rel-2 150 kV UGC Muarakarang-1 - √
6 Pms Rel-2 150 kV Karet Lama-1 √ -
Pms Rel-1 150 kV Karet Lama-1 - √
7 Pmt 150 kV Kapasitor
8 Pms Rel-1 150 kV Muarakarang-2 √ -
Pms Rel-2 150 kV Muarakarang-2 - √
9 Pms Rel-1 150 kV Ketapang-2
Pms Rel-2 150 kV Ketapang-2
Pmt 150 kV Kopel - - GFR di-unblok
Pms Rel-1&2 150 kV Kopel ……… - ………. NC
KETAPANG
MUARAKARANG LAMA
ANCOL
ANCOL
CAP-1
2 1 2 1
CAP-1
2 1
7 2
1 9
REL-1
6
REL-2
8 4 5
REL-2
REL-1 10
3
KARET LAMA

UGC MKLMA

1 2
9.1. GI KARET LAMA
GARDU INDUK 150 kV KARET LAMA
MAMPANG DUA-1
KARET BARU
CSW
ANGKE-1
ANGKE-2
PLTD SENAYAN
MAMPANG DUA-2
KOPEL
REL-1
REL-2
KPST-1 KPST-2
TRF-1 TRF-2 TRF-3
MANUVER PEMBEBASAN TEGANGAN BUSBAR #1 GI KARET LAMA

Pmt 150 kV Kopel - - GFR di Blok
1 Pms Rel-2 150 kV Angke-1 ✔ -
Pms Rel-1 150 kV Angke-1 - ✔
2 Pms Rel-2 150 kV Trafo-1 ✔ -
Pms Rel-1 150 kV Trafo-1 - ✔
Pmt 150 kV Kopel - - GFR di Blok
4 Pmt 150 kV Kopel - ✔ BLACKOUT
MAMPANG DUA-1
KARET BARU
CSW
ANGKE-1
ANGKE-2
PLTD SENAYAN
MAMPANG DUA-2
KOPEL 4
REL-1
2
REL-2
1 3
KPST-1 KPST-2
TRF-1 TRF-2 TRF-3
9.5. GIS CSW
PLTD SENAYAN 2
KARET LAMA-1
GARDU INDUK 150 kV CSW
REL-1
REL-2
TAMAN SAMBAS-2
TAMAN SAMBAS-1
KOPEL
FUTURE
TRF-1 TRF-2 TRF-3

(Future)
MANUVER PEMBEBASAN BUSBAR #1 GI CSW

Pmt 150 kV Kopel - - GFR Blok
Pmt 150 kV Kopel - - GFR Unblok
PLTD SENAYAN 2
KARET LAMA-1
REL-1
1
REL-2
KOPEL
TAMAN SAMBAS-2
TAMAN SAMBAS-1
2
FUTURE
TRF-1 TRF-2 TRF-3

(Future)
9.6. GIS TAMAN SAMBAS
GARDU INDUK 150 kV TAMAN SAMBAS
REL-1A REL-1B
SECTION
PONDOK INDAH
CSW
TRF-1 TRF-2
MANUVER PEMBEBASAN BEBAN-BEBAN TRAFO #2 GI TAMAN SAMBAS
1 Beban-beban Trafo-2 - √ Beban dialihkan ke trafo-1
2 Pmt 20 kV Trafo-2 - √
9.7. GIS PLTD SENAYAN SEBELUM BLACKOUT
GARDU INDUK 150 KV PLTD SENAYAN
KARET LAMA 2
DANAYASA 1
SENAYAN 2
CSW 2
CSW 1
BUS-A
5A 5A 5A 5A 5A
5AB 5AB 5AB 5AB 5AB
5B 5B 5B 5B 5B
BUS-B 1 2 3 4 KARET LAMA 1 5
D1.1 D1.2 D1.3 D2.1 D2.2 D2.3
MANUVER PEMBEBASAN TEGANGAN GIS PLTD SENAYAN

1 Pmt 150 kV 5AB1 - ✔
2 Pmt 150 kV 5B1 - ✔
3 Pmt 150 kV 5A3 - ✔
4 Pmt 150 kV 5AB3 - ✔
5 Pmt 150 kV 5A5 - ✔
6 Pmt 150 kV 5AB5 - ✔
7 Pmt 150 kV 5B5 - ✔
KARET LAMA 2
DANAYASA 1
SENAYAN 2
CSW 2
CSW 1
BUS-A
5A 5A 5A 5A 5A
3 6
5AB 5AB 5AB 5AB 5AB

1 4 7
5B 5B 5B 5B 5B
2 8
BUS-B 1 2 3 4 5
KARET LAMA 1
D1.1 D1.2 D1.3 D2.1 D2.2 D2.3
9.1. GIS PLTD SENAYAN SETELAH BLACKOUT
MANUVER OPEN PMT SETELAH BLACKOUT GIS PLTD SENAYAN

1 Pmt 150 kV 5A1 - ✔ Dibuka setelah Blackout
2 Pmt 150 kV 5AB2 - ✔ Dibuka setelah Blackout
3 Pmt 150 kV 5B3 - ✔ Dibuka setelah Blackout

KARET LAMA 2
DANAYASA 1
SENAYAN 2
CSW 2
CSW 1
BUS-A
5A 5A 5A 5A 5A
1
5AB 5AB 5AB 5AB 5AB

2
5B 5B 5B 5B 5B
3
BUS-B 1 2 3 4 5
KARET LAMA 1
D1.1 D1.2 D1.3 D2.1 D2.2 D2.3
10. KONFIGURASI JALUR LINE CHARGING SETELAH MANUVER PERSIAPAN

PRBRT
1.1 1.2 1.3 1.0 2.0 2.1 2.2 2.3
1 2 3 4 5 6 7 8
A
PRTMR
1 2 AB
B
ANCOL
1 2 PLNDO IBT 2 1 2
PRTMR PLPRU
1 2 3
MKLMA UGC MKLMA
1 2 1 2
ANGKE KMYRN
2 1
1 2 3 4 1 2 KTPNG 1 2 1 2 3 4 1 2
MBSAR GNSRI
KRTMA
1
2
KRTRU 1 2 3 MPANG
CSW
1
2
PLTD 2 3
SNYAN
GIS PLTD SNYAN
DNYSA 1 CSW 1 SNYAN 2
1 2 3 4 5 TMBAS
A
AB
2 1
B PNDAH
GSUT-1
GSUT-2
1 KRTMA 1 2
1 2 3 4 5 6
PLTD SNYAN
Gambar 1. Konfigurasi Persiapan Line Charging
11. PROSES PELAKSANAAN PENGUJIAN BLACSTART DAN LINE CHARGING

11.1. URUTAN PROSES PENGUJIAN LINE CHARGING
NO PROSES PELAKSANAAN KOORDINASI

Pelaksanaan manuver untuk jalur line charging dari Gardu
Dispatcher WPO Metro, Har-
1 Induk PLTD Senayan ke Gardu Induk Sambas (MRT) dan
JarGI dan Tim Line Charging
Gardu Induk Priok Barat (PLTGU Priok GT 2.2)
Pelaksanaan Eksekusi BlackOut (Open Kopel Gardu Induk Dispatcher WPO Metro, Har-
2
Karet Lama) JarGI dan Tim Line Charging
Dispatcher WPO Metro,
3 Proses BlackStart 1 Unit PLTD Senayan CCR PLTD Senayan dan
Tim Line Charging
Proses Energize MTR / GSUT-2 dan sinkron unit membentuk
4 CCR PLTD Senayan, Har-
sistem kecil
JarGI dan Tim Line Charging
Proses Line Charging ke Gardu Induk Sambas dan
CCR PLTD Senayan,
5 Pembebanan unit bertahap dengan menggunakan 6
Oprt.GI Sambas, Tim MRT
rangkaian kereta MRT
dan Tim Line Charging
6 Proses Start Unit ke-2 PLTD Senayan CCR PLTD Senayan dan
Tim Line Charging
7 Proses Sinkron Unit ke-2 PLTD Senayan dengan sistem kecil CCR PLTD Senayan dan
Tim Line Charging
Proses Line Charging ke GI Priok Barat sampai ke MTR / JarGI, CCR PLTD Senayan,
8
GSUT PLTGU GT#2.2 CCR PLTGU Priok dan Tim
Line Charging
9 Proses Start PLTGU Priok GT#2.2 CCR PLTGU Priok dan Tim
Line Charging
Proses Sinkron PLTGU Priok GT#2.2 dengan sistem kecil JarGI, CCR PLTD Senayan,
10
(PLTD Senayan dan beban 6 rangkaian kereta MRT) CCR PLTGU Priok dan Tim
Line Charging
Proses Sinkron Sistem kecil (PLTGU Priok GT#2.2, PLTD
JarGI, CCR PLTD Senayan,
11 Senayan dan beban 6 rangkaian kereta MRT) dengan Grid /
CCR PLTGU Priok dan Tim
Sistem Jawa Bali
Line Charging
11.2. PROSES MANUVER MEMBENTUK JALUR LINE CHHARGING

Pelaksanaan manuver membentuk jalur Line Charging akan dilaksanakan lebih awal dengan
memperhatikan kondisi cuaca terutama kondisi Gardu Induk konvensional, kesiapan peralatan, beban
sistem, Gardu Induk yang akan disiapkan sebagai Jalur Utama Line Charging antara lain :
1. Gardu Induk 150kV Priok Barat (Kit PLTGU Priok Blok-1&2)
2. Gardu Induk 150kV Kemayoran (Konvensional)
3. Gardu Induk 150kV Ancol (Konvensional)
4. Gardu Induk 150kV Angke (Konvensional)
5. Gardu Induk 150kV Karet Lama (GIS)
6. Gardu Induk 150kV PLTD Senayan (GIS)
7. Gardu Induk 150kV CSW (GIS)
8. Gardu Induk 150kV Taman Sambas (GIS)
11.3. PENGUJIAN BLACKSTART PLTD SENAYAN DAN LINE CHARGING KE GI TAMAN SAMBAS
Setelah Jalur Line Charging disiapkan baik dari PLTD Senayan ke Gardu Induk Taman Sambas dan PLTD
Senayan ke Gardu Induk Priok Barat, Eksekusi akan dilakukan pada pkl 01:15WIB. Dispatcher WPO
Metro yang menjadi pengendali sistem akan akan berkoordinasi dengan Har-Jar GI dan Operator CCR
Pembangkit untuk memastikan seluruh Gardu Induk yang menjadi jalur Line Charging dan Pembangkitan
sudah siap untuk Pelaksanaan pengujian.
PROSES /
LOKASI STATUS KOORDINASI JAM KET
AKTIFITAS
Dispatcher
GI KARET WPO Metro SISTEM
PMT KOPEL Open
LAMA Har-JarGI BLACKOUT
Karet Lama
CB MV - UAT-2
Auto Open
(15kV)
Cb Main Incoming Q2
Auto Open Dispatcher
(400V)
PLTD WPO Metro,
BSU Running Auto
SENAYAN CCR PLTD
CB Bustie Q5 Auto Close
Senayan
CB Bustie Q3,Q4 Auto Open
Q3 Blok-1
CB Bustie Q3, Q4 Close manual
Q4 Blok-2
PMT 5A1 Open Dispatcher
GIS PLTD WPO Metro
PMT 5AB2 Open
SENAYAN Har-JarGI
PMT 5B3 Open Senayan
Select mode
Blok-2
soft start
Dispatcher
CB 52L GSUT
PLTD Close manual WPO Metro,
(Outgoing Feeder)
SENAYAN CCR PLTD
Engine 5 Start order
Senayan
Engine 5 Sinkron
CB 52G Close auto
PROSES /
AKTIFITAS
Dispatcher
Bertengangan
GIS PLTD WPO Metro
PMT 5AB2 Close sampai GI
SENAYAN Har-JarGI
Sambas
Senayan
TRAFO-2 NC Bertegangan
GIS TAMAN
Proses pembebanan dan pengaturan akan menyesuaikan dengan SOP yang berlaku
SAMBAS
di GIS Taman Sambas dan Internal MRT
Dispatcher
GIS PRIOK WPO Metro GTG #2.2 dan
PMT 5A7 dan 5A8 Open
BARAT Har-JarGI Busbar A Blackout
Priok Barat
CB UAT MANUAL
CB Main Incoming Q2 Auto Clouse
CB QU BSU OPEN AUTO
BSU STOP
Dispatcher
PLTD PS UNIT UAT-2 WPO Metro, PS SENDIRI
SENAYAN CCR PLTD
Engine 6 Start order Senayan
Engine 6 FSNL
Synchron on
Engine 6
“Auto”
Engine 6 Sinkron
Dispatcher
GIS PLTD WPO Metro Bertegangan
PMT 5A1 Close
SENAYAN Har-JarGI sampai GIS Priok
Senayan
Dispatcher
WPO Metro MTR / GSUT GT
GIS PRIOK PMT 5AB7 Close Har-JarGI
BARAT 2.2 Bertegangan
Priok Barat,
CCR Priok
GT #2.2 Start
GT #2.2 SFC on SAP on
Dispatcher
PLTGU WPO Metro Putaran turbin 750
PRIOK GT #2.2 Flame on
CCR Priok rpm
Putaran turbin
GT #2.2 SFC off
2500 rpm
Generator Monitor teg dan
PLTD
Unit-5 & Unit-6 Control Panel frekwensi dan
SENAYAN
Posisi Manual parameter lokal
PROSES /
AKTIFITAS
Beban
PLTGU GT #2.2 Sinkron auto 0,5 MW,
PRIOK -6,2 MVAR
Dispatcher
Lepas WPO Metro,
52G G-5 & G-6 CCR PLTD
synchron
Senayan
Busbar A
bertegangan (0,6
PLTGU
PMT 5A7 Close Dispatcher MW, -5,1 MVAR,
PRIOK
WPO Metro 50,2 Hz, Teg Gen
CCR Priok 15,1 kV
Sinkron manual
PLTGU PMT 5B7 Close dengan Busbar B/
PRIOK Grid
Dispatcher Jalur Line
GI KARET WPO Metro Charging
PMT KOPEL Close
LAMA Har-JarGI bertegangan
Karet Lama kembali
Catatan :
1. Jika dalam proses line charging mengalami kegagalan (PLTD Senayan / PLTGU Priok Trip ) pada
saat MRT sudah berbeban, maka percobaan line charging di hentikan/dibatalkan (tidak di ulang).
2. Berdasarkan hasil kesepakatan rapat dengan MRT pada tanggal 20 Januari 2020, proses line
charging di laksanakan paling lambat pada pukul 01.45 WIB. Dikarenakan pada pukul 04.00 MRT
sudah beroperasi normal.
3. Apabila terjadi perbedaan antara Langkah Kerja dan urutan pelaksanaan BlackOut dan Linec
harging akan menyesuaikan dengan Langkar kerja masing-masing unit :
1. Langkah Kerja / SOP Internal PLTD Senayan (Terlampir)

2. Langkah Kerja / SOP Internal PLTGU Priok (Terlampir)
12. KONFIGURASI JALUR LINE CHARGING DARI PLTD SENAYAN KE MRT DAN PLTGU PRIOK
PRBRT
1.1 1.2 1.3 1.0 2.0 2.1 2.2 2.3
1 2 3 4 5 6 7 8
A
PRTMR
1 2 AB
B
ANCOL
1 2 PLNDO IBT 2 1 2
PRTMR PLPRU
1 2 3
MKLMA UGC MKLMA
1 2 1 2
ANGKE KMYRN
2 1
1 2 3 4 1 2 KTPNG 1 2 1 2 3 4 1 2
MBSAR GNSRI
KRTMA
1
2
KRTRU 1 2 3 MPANG
CSW
1
2
PLTD 2 3
SNYAN
GIS PLTD SNYAN
DNYSA 1 CSW 1 SNYAN 2
1 2 3 4 5 TMBAS
A
AB
2 1
B PNDAH
GSUT-1
GSUT-2
1 KRTMA 1 2
1 2 3 4 5 6
PLTD SNYAN
Gambar 1. Konfigurasi Saat Line Charging
13. PENORMALAN KONFIGURASI

Setelah Uji Line Charging Dinyatakan Selesai Maka Dilanjutkan Proses Penormalan Konfigurasi
13.1. GI PRIOK BARAT
PANDUAN MANUVER PENORMALAN PRIOK GI PRIOK BARAT

1 Pmt 5AB7 (GT #2.2) ✔ -
2 Pmt 5B7 (GT #2.2) ✔ -
3 Pmt 5A1 (GT #1.1) ✔ -
4 Pmt 5A2 (GT #1.2) ✔ -
5 Pmt 5A3 (GT #1.3) ✔ -
6 Pmt 5A4 (GT #1.0) ✔ -
7 Pmt 5A5 (GT #2.0) ✔ -
8 Pmt 5A6 (GT #2.1) ✔ -
9 Pmt 5A8 (GT #2.3) ✔ -
10 Pmt 5A7 (GT #2.2) ✔ -

1 2 3 4 5 6 7 8
BUS-A
5A 5A 5A 5A 5A 5A 5A 5A
5B 5B 5B 5B 5B 5B 5B 5B
BUS-B
PLUMPANG BARU
KEMAYORAN
PRIOK TIMUR
PELINDO
IBT#1
1 2 1 2 1 2
13.2. GI ANCOL
PANDUAN MANUVER PENORMALAN GI ANCOL

1 Pmt 150 kV Angke-1 - ✔
2 Pmt 150 kV Kopel ✔ -
Pmt 150 kV Kopel - - Rele GF Di Blok
3 Pmt 150 kV Angke-1 ✔ -
4 Pms Rel-2 150 kV Kemayoran-1 ✔ -
Pms Rel-1 150 kV Kemayoran-2 - ✔
5 Pmt 150 kV Kopel - - Rele GF Di Un-Blok
Dibuka setelah Pmt 150 kV
6 Pmt 150 kV Kopel ✔ Kopel Angke ditutup
ditutup setelah Pmt 150 kV
7 Pmt 150 kV Angke-2 ✔ - Kopel GI Angke ditutup

PRIOK TIMUR
2 1 1 2
ANGKE
REL-1
REL-2
KOPEL
KEMAYORAN
13.3. GI KEMAYORAN
PANDUAN MANUVER PENORMALAN GI KEMAYORAN
2 Pmt 150 kV Kopel - - Rele GF Di Blok
5 Pms Rel-1 150 kV Gunung Sahari-1 ✔ -
Pms Rel-2 150 kV Gunung Sahari-1 - ✔
6 Pms Rel-1 150 kV Manggabesar-1 ✔ -
Pms Rel-2 150 kV Manggabesar-1 - ✔
7 Pmt 150 kV Kopel - - Rele GF Di Un Blok

GUNUNG SAHARI
MANGGA BESAR
1 2 1 2
PRIOK BARAT
ANCOL
1 2 2 1
REL-2
REL-1
REL-2
KOPEL
13.4. GI KARET LAMA
PANDUAN MANUVER PENORMALAN GI KARET LAMA

2 Pmt 150 kV Kopel - - Rele GFR Di Blok
3 Pms Rel-1 150 kV Angke -1 ✔ -
Pms Rel-2 150 kV Angke -1 - ✔
5 Pms Rel-2 150 kV Karet Baru ✔ -
Pms Rel-1 150 kV Karet Baru - ✔
6 Pmt 150 kV Kopel - - GFR Di Un-Blok
7 Pms Rel-2 150 kV Angke-2 ✔ -
Pms Rel-1 150 kV Angke-2 - ✔
KARET BARU
MAMPANG DUA-1
CSW
ANGKE-1
ANGKE-2
PLTD SENAYAN
MAMPANG DUA-2
KOPEL
REL-1
REL-2
TRF-1 TRF-2 KPST-1 KPST-2 TRF-3
13.5. GIS PLTD SENAYAN
PANDUAN MANUVER PENORMALAN GIS PLTD SENAYAN

1 Pmt 5AB2 ✔ -
2 Pmt 5A1 ✔
3 Pmt 5AB1 ✔
4 Pmt 5B3 (Trafo-1) ✔
5 Pmt 5B5 (Trafo-2) ✔
6 Pmt incoming Trafo-1 ✔
7 Pmt incoming Trafo-2 ✔

KARET LAMA 2
DANAYASA 1
SENAYAN 2
CSW 2
CSW 1
BUS-A
5A 5A 5A 5A 5A
5AB 5AB 5AB 5AB 5AB
5B 5B 5B 5B 5B
BUS-B 1 2 3 4 5
KARET LAMA 1
D1.1 D1.2 D1.3 D2.1 D2.2 D2.3
13.6. GIS CSW
PANDUAN MANUVER PENORMALAN GIS CSW

2 Pmt 150 kV Kopel - - GFR Di Blok
4 Pms Rel-1 150 kV Taman Sambas ✔ -
Pms Rel-2 150 kV Taman Sambas - ✔
5 Pmt 150 kV Kopel - - - GFR Di Un Blok

TAMAN SAMBAS-1
PLTD SENAYAN 2
TAMAN SAMBAS-2
KARET LAMA-1
FUTURE
REL-1
REL-2
KOPEL
TRF-1 TRF-2 TRF-3

(Future)
13.7. GI ANGKE
PANDUAN MANUVER PENORMALAN TEGANGAN GI ANGKE

1 Pms Rel-1 150 kV Kopel - - - NC
Pms Rel-2 150 kV Kopel - - - NC
3 Pmt 150 kV Kopel - - GFR di-blok
4 Pms Rel-1 150 kV UGC Mkrng-2 ✔
Pms Rel-2 150 kV UGC Mkrng-2 ✔
5 Pms Rel-2 150 kV Karet Lama-2 ✔
Pms Rel-1 150 kV Karet Lama -2 ✔
6 Pms Rel-1 150 kV Ketapang-2 ✔
Pms Rel-2 150 kV Ketapang -2 ✔
7 Pms Rel-2 150 kV Trafo-3 ✔
Pms Rel-1 150 kV Trafo-3 ✔
8 Pms Rel-2 150 kV Trafo-4 ✔
Pms Rel-1 150 kV Trafo-4 ✔ -
9 Pms Rel-2 150 kV Kapasitor-2 ✔
Pms Rel-1 150 kV Kapasitor-2 ✔
10 Pms Rel-1 150 kV Karet Lama-1 ✔
Pms Rel-2 150 kV Karet Lama-1 ✔
11 Pmt 150 kV Ancol-2 ✔
12 Pms Rel-1 150 kV Ancol-2 ✔
Pms Rel-2 150 kV Ancol -2
13 Pmt 150 kV Kopel - - GFR di-unblok
KETAPANG
MUARAKARANG LAMA
ANCOL
ANCOL
CAP-1
2 1 2 1
CAP-1
2 1
REL-2
REL-1
REL-1
REL-2 REL-2
REL-2
REL-1
KARET LAMA

UGC MKLMA
1 2
13.8 GI TAMAN SAMBAS
PANDUAN MANUVER PENORMALAN TEGANGAN GI TAMAN SAMBAS

1 Pmt 20 kV Trafo-2 ✔ - -
Beban-beban Trafo-2 ✔ -
H UJI LI
GARDU INDUK 150 kV TAMAN SAMBAS
REL-1
SECTION
PONDOK INDAH
CSW
TRF-1 TRF-2
14. LAMPIRAN :
14.1. LANGKAH KERJA PLTGU PRIOK BLOK-2 (GT#2.2)
14.2. LANGKAH KERJA PLTD SENAYAN

EDIT 2 IK BLACKSTART DAN LINE CHARGING PLTD SENAYAN SAMBAS & PRIOK 26 Jan 2020 PDF

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

EDIT 2 IK BLACKSTART DAN LINE CHARGING PLTD SENAYAN SAMBAS & PRIOK 26 Jan 2020 PDF

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PT PLN (PERSERO) UIP2B

UP2B JAKARTA & BANTEN WPO - METRO

UJI BLACK START PLTD SENAYAN &

SOP KOMUNIKASI DAN INSTRUKSI KERJA BLACKSTART & LINE CHARGING

SOP KOMUNIKASI &

SOP KOMUNIKASI DAN INSTRUKSI KERJA BLACKSTART & LINE CHARGING

JABATAN JABATAN TANDA TANGAN TANGGAL

SEFTI MUJI AE PERENCANAAN OPERASI

DIBUAT SPV PENGENDALIAN OPERASI

SPV PENGENDALIAN OPERASI

MANAGER II BAGIAN OPERASI

ANDHIKA AHMAD MANAGER II BAGIAN OPERASI

OMAN NUR RAHMAN MULTG PULOGADUNG

ADE SUHADA MULTG KARET

ELVANTO YANUAR MANAGER UP2B JAKARTA &

TONY SUHARTONO MUPT DURIKOSAMBI

MANAGER OPERASIONAL PLTGU

LUGITO MANAGER UP2D JAKARTA

SOP KOMUNIKASI DAN INSTRUKSI KERJA BLACKSTART & LINE CHARGING

Revisi Disahkan Fungsi/ Tanda

SOP KOMUNIKASI DAN INSTRUKSI KERJA BLACKSTART & LINE CHARGING

SOP KOMUNIKASI DAN INSTRUKSI KERJA BLACKSTART & LINE CHARGING

4. PROSEDUR KOMUNIKASI OPERASI

4.1 TATA CARA ETIKA BERKOMUNIKASI

SOP KOMUNIKASI DAN INSTRUKSI KERJA BLACKSTART & LINE CHARGING

4.2 CALL SIGN

NO GARDU INDUK CALL SIGN

1 Dispatcher UIP2B Dispatcher JCC

2 Dispatcher UP2B Jakarta & Banten Dispatcher Wpo Metro

3 Dispatcher DCC Dispatcher Timur/Barat

4 Gardu Induk Senayan GI Senayan

5 Gardu Induk CSW GI CSW

6 Gardu Induk Taman Sambas GI Taman Sambas

7 Gardu Induk Karet Lama GI Karet Lama

8 Gardu Induk Angke GI Angke

9 Gardu Induk Ancol GI Ancol

10 Gardu Induk Kemayoran GI Kemayoran

11 Gardu Induk Priok Barat GI Priok Barat

12 PLTGU PRIOK Blok-2 CCR Priok

13 PLTD Senayan CCR Senayan

SOP KOMUNIKASI DAN INSTRUKSI KERJA BLACKSTART & LINE CHARGING

SOP KOMUNIKASI DAN INSTRUKSI KERJA BLACKSTART & LINE CHARGING

6. ALUR BASIC KOMUNIKASI

ALUR KOMUNIKASI OPERASI

UIT JBB UPT / ULTG

UI DISTRIBUSI UP2B JAKARTA BANTEN

IPP & KTT

6.1. SOP KOMUNIKASI

SOP KOMUNIKASI DAN INSTRUKSI KERJA BLACKSTART & LINE CHARGING

SOP KOMUNIKASI DAN INSTRUKSI KERJA BLACKSTART & LINE CHARGING

6.4. DAFTAR NOMOR TELEPHON DAN PERALATAN KOMUNIKASI

NO LOKASI NO TELEPHONE RADIO KETERANGAN

081291004520 / Chanel Blackstart

SOP KOMUNIKASI DAN INSTRUKSI KERJA BLACKSTART & LINE CHARGING

7. KONFIGURASI JARINGAN KONDISI NORMAL SEBELUM UJI LINE CHARGING

ANCOL PRTMR PLNDO PLBRU

GIS PLTD SNYAN

Gambar 1. Konfigurasi Normal

SOP KOMUNIKASI DAN INSTRUKSI KERJA BLACKSTART & LINE CHARGING

8. PERSIAPAN SEBELUM MANUVER PEMBEBASAN INSTALSI PROSES LINE CHARGING

a. Dispatcher menganalisa pembebanan penghantar, IBT maupun trafo sebelum manuver.

SOP KOMUNIKASI DAN INSTRUKSI KERJA BLACKSTART & LINE CHARGING

9. MANUVER PEMBEBASAN INSTALASI GARDU INDUK UNTUK JALUR LINE CHARGING