Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTEK PENGECATAN

PROSES PENGECATAN PADA ARM DAN PANGKON


DINAMO STATER

Disusun Oleh :
HAMID RAMADHAN NUR
SAYYIDA MINASHOFWATI ISLAMI

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN OTOMOTIF
2018
LAPORAN PRATIKUM PENGECATAN
PROSES PENGECATAN ARM DAN PANGKON DINAMO STATER

A. Tema Praktikum
Proses pengecatan arm dan pangkon dynamo stater

B. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui proses pengecatan dengan benar sesuai dengan SOP
2. Mengetahui estimasi biaya yang dibutuhkan selam proses pengecatan

C. Alat dan Bahan


1. Cat 2. Thinner

3. Epoxy 4. Clear/Varnish
5. Kertas Amplas 6. Kompressor

7. Selang Udara 8. Spray Gun

9. Gelas Ukur 10. Solasi Kertas

11. Cutter 12. Benda Kerja


13. Sabun Wing 14. Ember/Baskom

D. Keselamatan Kerja
1. Berdoa sebelum memulai praktek
2. Menggunakan baju praktek dengan baik dan benar
3. Menggunakan sepatu
4. Menggunakan alat praktek sesuai fungsi dan kegunaannya
5. Melakukan praktek sesuai prosedur dan dengan berhati-hati
6. Tidak bercanda saat praktek
7. Gunakan masker udara pada saat penyemprotan benda kerja
8. Berhati hati jangan sampai bahan kimia mengenai mata

E. Dasar Teori
1. Cat
Adalah produk yang digunakan untuk melindungi dan memberikan
warna pada suatu objek atau permukaan dengan melapisinya dengan lapisan
berpigmen. Cat dapat digunakan pada hampir semua jenis objek, antara lain
untuk menghasilkan karya seni (oleh pelukis untuk membuat lukisan),
salutan industri (industrial coating), bantuan pengemudi (marka jalan), atau
pengawet (untuk mencegah korosi atau kerusakan oleh air).
Secara umum, bahan baku cat terdiri dari 4 bagian, yaitu:
a. Binder: komponen pokok dalam cat yang berfungsi sebagai bahan
perekat yang akan merekatkan lapisan cat pada media, bahan binder juga
berperan membangun karakteristik lapisan cat atau coating.
b. Solvent: atau biasa disebut bahan pelarut yang berfungsi untuk
melarutkan bahan bahan utama seperti binder, filler/ pigment, dan
additive. bahan solvent juga digunakan sebagai bahan mengencerkan cat
sebelum di aplikasikan ke barang.
c. Pigment/filler: yaitu bahan pengisi yang berfungsi sebagai komponen
utama pembentuk lapisan cat serta sebagai bahan pewarna untuk
menciptakan tapilan warna lapisan film cat. kombinasi jenis dan
komposisi bahan filler yang baik akan menciptakan sifat daya tutup cat
yang baik.
d. Additive: bahan tambahan untuk menjadikan cat mudah di aplikasikan
dan hasilnya sesuai dengan keinginan.

2. Dempul
Dempul adalah bahan yang digunakan untuk menutup lubang pada kayu
maupun logam dengan menggunakan media cat air maupun kapur.
Pendempulan bertujuan untuk mendasari pengecatan, maratakan dan
menghaluskan bidang kerja serta menambal bidang kerja yang tergores atau
penyok. Pendempulan ini kemudian dikerjakan setelah pembersihan dan
pengamplasan selesai. Dempul banyak dijual di toko-toko. Onderdel mobil
dan motor. Macam-macam dempul antara lain: Dempul plamer, Dempul
plastik, Dempul buatan, Dempul duco.
a. Dempul planer, Dempul ini tidak memerlukan bahan campuran. Dempul
ini dempul yang sudah jadi dan siap pakai. Praktis tetapi agak lambat
kering. Karena itu cara menggunakannya atau mengoleskannya dengan
sekrap cat cukup tipis-tipis dan bertahap.
b. Dempul plastik, Dempul ini harus dicampur dengan pasta pengeras.
Cara penggunaannya mencampur dengan plastik dan pasta pengerat
secukupnya, diperkirakan jangan sampai tidak habis sebelum
mengering. Karena sifat dempul ini cepat mengering, maka
mengerjakannya harus cepat.
c. Dempul buatan, Dempul ini adalah campuran dari dempul plamir, cat
dasar. Dempul ini mutunya rendah sehingga harganya murah.
d. Dempul duco, Dempul ini adalah dempul yang sudah jadi dan siap
pakai. Dempul duco dapat dicampur bahan pengencer sesuai dengan
kebutuhan.

3. Epoxy
Epoxy coating atau Epoxy paint atau cat epoxy adalah sebuah material
coating atau cat yang terdiri dari dua komponen campuran, yaitu base resin
dan hardener resin. Jika kedua komponen tersebut diatas belum tercampur
makan kondisi epoxy coating dapat bertahan dalam waktu lama apabila
disimpan, tetapi setelah tercampur kedua komponen tersebut diatas maka
harus segera diaplikasikan, karena epoxy coating akan mengalami proses
kimiawi pengeringan dalam jangka waktu yang relaif cepat. Dalam dunia
coating produk yang termasuk deretan heavy duty adalah Epoxy Coating.
Produk yang satu ini dikenal karena performance nya atau hasil yang
didapat ketika kondisi epoxy coating mengering. Tampilan epoxy coating
setelah kering adalah keras, anti gores, tahan kimia dan tahan benturan.
Epoxy coating umumnya diaplikasikan untuk pengecatan tank storage,
pipeline, steel structure, machinery dan dapat juga diaplikasikan sebagai
decorative coating. Bengkel cat menggunakan jenis epoxy ini sebelum
mereka menggunakan bahan lain untuk lapisan berikutnya. Dikarenakan
Epoxy ini Tahan terhadap air maka berfungsi juga untuk :
a. Melindungi bahan yang terbuat dari logam dari karat
b. Melekat sangat bagus pada logam dan menghasilkan lapisan dasar yang
sempurna untuk pengecatan.

4. Thinner
Thinner adalah zat cair yang biasanya berfungsi untuk mengencerkan
cat kayu dan besi,politur serta bahan-bahan finishing lain. Bahan-bahan
finishing biasanya merupakan bahan padat yang sifatnya kental sehingga
sulit untuk diaduk dan diratakan tanpa diencerkan terlebih dahulu.
Thinner berfungsi untuk menurunkan viskositas(kekentalan) dari bahan-
bahan yang akan diaplikasikan dengan menggunakan alat penyemprot
maupun kuas.Alat penyemprot cat maupun kuas cat adalah alat yang
berguna untuk mengaplikasikan bahan finishing dan hanya dapat bekerja
dengan batas viskositas tertentu.Oleh karena itu suatu bahan finishing harus
diencerkan terlebih dahulu dengan thinner agar viskositasnya turun
sehingga bahan-bahan tersebut bisa diaplikasikan dengan mudah. Selain
berguna untuk menurunkan viskositas, thinner juga berguna untuk mengatur
sifat-sifat dari bahan finishing sehingga bahan tersebut bisa diaplikasikan
sesuai dengan kebutuhan. Dengan menggunakan thiner suatu bahan
finishing bisa diatur kecepatan waktu pengeringannya serta ketebalan
lapisan finishing bisa ditentukan dengan ukuran tertentu sesuai dengan
kebutuhan.

5. Amplas
Amplas berfungsi untuk mengikis/menghaluskan permukaan benda
kerja dengan cara digosokkan. Halus dan kasarnya kertas amplas
ditunjukkan oleh angka yang tercantum dibalik kertas amplas tersebut.
Semakin besar angka yang tertulis menunjukkan semakin halus dan rapt
susunan pasir amplas tersebut. Pada pekerjaan dan penyelesaian bodi
otomotif, amplas digunakan untuk menggosok lapisan cat, dempul atau
surface.

6. Gelas ukur
Gelas ukur adalah peralatan laboratorium yang biasanya berbahan kaca
yang digunakan untuk mengukur volume cairan. Karena fungsi utamanya
adalah mengukur volume, maka gelas ukur biasanya berbentuk silinder,
dengan garis-garis penanda volume di bagian luarnya.
7. Kompresor
Kompresor berfungsi untuk menghasilkan tekanan udara/angin yang
baik dan bersih selama berlangsungnya proses pengecatan. Lubang hisap
udara dilengkapi dengan filter yang dapat mencegah uap air, debu dan
kotoran masuk.
Konstruksinya terdiri dari motor penggerak, kompresor udara dan
tangki penyimpanan yang dilengkapi dengan katup pengaman tekanan.
Motor penggerak yang digunakan yaitu motor listrik atau motor bakar
(motor bensin 2 tak dan 4 tak atau motor diesel).

8. Air Transformer
Udara yang telah dimampatkan di dalam tangki dapat menimbulkan
kondensat atau uap air meskipun pada lubang hisap kompresor telah
dilengkapi dengan filter udara, maka diperlukan penyaringan dan
pengaturan kembali tekanan udara dari dalam tangki dengan air transformer.
Air transformer terdiri dua bagian yaitu kondensor/filter dan regulator.
Kondensor / filter berfungsi untuk menyaring dan mendinginkan atau
mengembunkan uap air yang ada pada udara yang masuk ke saluran pipa-
pipa karena dapat menggangu proses dan hasil pengecatan. Regulator
berfungsi untuk mengurangi tekanan dan mengaturnya tetap stabil sesuai
dengan tekanan yang dibutuhkan, regulator juga dilengkapi dengan pressure
gauge untuk mengetahui tekanan masuk dari kompresor dan tekanan
pemakaian juga dilengkapi katup kran yang dapat diatur.

9. Selang udara
Selang udara berfungsi untuk menyalurkan udara bertekanan dari unit
penyalur ke unit pengguna seperti Air Sander, Air Polish, spray gun dan
sejenisnya, selang udara terbuat dari campuran plastic dan karet yang
dilapisi anyaman nilon supaya lentur namun tetap kuat terhadap tekanan
sehingga memudahkan bergerak selama proses pengecatan dan pekerjaan
sejenisnya.

10. Spraygun
Spraygun adalah suatu peralatan pengecatan yang menggunakan udara
kompresor untuk mengaplikasi cat yang diatomisasikan pada permukaan
benda kerja. Spraygun menggunakan udara bertekanan untuk
mengatomisasi/mengabutkan cat pada suatu permukaan.
Konstruksi ini lebih ringan, sangat sesuai untuk mengecat permukaan
yang relatif sempit atau mengecat dengan warna yang berganti-ganti.
Kerugiannya adalah kotoran yang mengendap pada bagian bawah
penampung akan ikut terhisap. Ada dua tipe spray gun yaitu:
a. Suction Feed
Pada spray gun dengan tipe suction feed, tabung terdapat pada bagian
bawah spray gun. Spray gun jenis ini membutuhkan banyak
energi/angin untuk dapat menghisap dan menyemburkan cat, selain itu
karena bodynya yang besar spray gun jenis ini tidak cocok untuk
mengecat permukaan-permukaan kecil yang sempit. Kelebihan dari
spray gun jenis ini adalah dapat menampung banyak cat sehingga cocok
untuk pengecatan dengan bidang yang besar, seperti tembok, pagar.

b. Gravity Feed
Pada spray gun dengan tipe gravity feed, karena tabung terletak pada
bagian atas spray gun maka cat akan keluar melalui nozzle dengan
sendirinya dan angin hanya berfungsi untuk menyemburkan cat
sehingga tidak menghabiskan banyak energi/angin. Ini adalah jenis
spray gun yang paling sering digunakan untuk mengecat mobil,motor
dll.
F. Langkah Pengerjaan
1. Proses Pengamplasan
 Mengamplas benda kerja dengan
amplas ukuran 360 dan dibasahi
dengan air sabun untuk
menghilangkan karat dan cat
lama pada benda kerja.
 Setelah cat lama hilang. Kemudia
ratakan atau haluskan permukaan
benda kerja dengan amplas
ukuran 400.
 Setelah permukaan halus dan
rata, kemudian mencuci benda
kerja dengan air bersih dan
mengeringkannya.

2. Proses Epoxy
 Menyiapkan benda kerja yang
sudah halus dan rata, epoxy,
hardener, thinner, dan alat
pengecatan.

 Menyiapakan adonan epoxy


dengan ukuran perbandingan
4:4:1 (4 epoxy : 4 thinner : 1
harderner)
 Selanjutnya, mencampur epoxy,
thinner dan hardener sampai rata.

 Setelah epoxy tercampur dengan


rata, selanjutnya saring adonan
epoxy agar terhindar dari
kotoran.

 Kemudian nyalakan compressor,


menyiapkan benda kerja dan
menuangkan epoxy pada tabung
spraygun.

 Mengatur knob spray gun agar


didapat campuran epoxy dan
angin yang bagus sehingga
mendapatkan hasil epoxy yang
rata pada permukaan benda
kerja.
 Setelah benda kerja rata dengan
lapisan epoxy, kemudian ke
ringkan dibawah sinar matahari
agar mempercepat proses
pengeringan.
 Epoxy dilakukan sebanyak 2 kali
agar mendapatkan hasil yang
baik
3. Proses Cat Dasar
 Amplas terlebih dahulu benda
kerja yang sudah di epoxy
dengan amplas 600 dan air
sabun, setelah dianggap sudah
halus dan rata cuci hingga bersih
lalu keringkan benda kerja.
 Siapkan cat dasar dan thinner
dengan perbandingan komposisi
1 cat : 2 thinner. Dan gunakan
gelas ukur pada saat
pencampuran.
 Note: cat dasar yang digunakan
pada praktikum kali ini adalah
warna putih
 Setelah cat dan thinner
tercampur rata, masukan
campuran cat dasar kedalam
tabung spray gun, dengan
menyaring terlebih dahulu cat
dasar tersebut agar terhindar dari
kotoran.
 Stel spray gun agar menyemprot
dengan baik
 Semprot benda kerja secara
perlahan dan merata, pastikan
tidak ada bagian yg tidak terkena
cat, ataupun pastikan tidak ada
cat yang terlalu tebal. Dan jarak
semprot sekitar 10-20cm.
 Sebaiknya sudut spray gun
dengan permukaan ialah 90°.
Spray gun harus dipegang sesuai
sudut tersebut secara continue
supaya hasilnya menjadi rata.

 Keringkan benda kerja


 Setelah kering lakukan
pengecatan dasar kembali
overlapping guna didapat hasil
yang bagus.
 Setalah itu lakukan pengeringan
kembali
 Setelah kering benda kerja di
amplas menggunakan amplas
800

4. Pemberian motif dan pengecatan lanjutan


 Menyiapkan alat dan bahan yang
digunakan untuk membuat motif.
 Lapisi benda kerja dengan isolasi
kertas dan buat motif yang akan
di aplikasikan

 Note: pada praktikum kali ini


motif yang digunakan adalah
garis-garis
 Setelah motif terbentuk cutting
solasi sesuai bentuk pola
 Siapkan cat yang akan menjadi
warna untuk background dengan
perbandingan 1 cat : 2 thinner
 Note: cat yang digunakan adalah
warna orange untuk arm dan
pink untuk pangkon

 Setelah itu keringkan sejenak di


bawah sinar mata hari

 Keringkan benda kerja, setelah


kering amplas halus benda kerja
dengan amplas 1000

5. Proses clear/varnish
 Siapkan alat dan bahan yang
dibutuhkan untuk proses clear,
dan perbandingan 1 clear : 2
thinner
 Setelah alat dan bahan siap,
semprot benda kerja dengan
clear, tunggu hingga kering, lalu
lakukan ulangi kembali proses
clear sebanyak 3
 Keringkan benda kerja di bawah
terik matahari
G. Hasil dan Analisa
Dari kegiatan praktikum pengecatan dengan benda kerja besi, banyak hal
yang perlu di perhatikan seperti halnya pada proses amplas dan menghilangkan
karat. Proses ini hendaknya dilakukan setiap pergantian langkah kerja
dikarenakan proses ini sangat mempengaruhi hasil dari benda kerja tersebut.
Selain itu lakukan pelapisan berulang seperti pada proses epoxy, cat dasar dan
clear minimal sebanyak 2 kali penyemprotan. Untuk detail proses pengerjaan
dan lainnya bisa dilihat dalam tabel sebagai berikut :
1. Estimasi Biaya
Pada praktikum kali ini estimasi biaya, dan habisnya bahan yang di gunakan
adalah sebagai berikut:
No Bahan yang di pakai Estimasi Harga
1. Epoxy + Thinner 300 cc 5.000 Rp.
2. Cat Dasar + Thinner 300 cc 10.000 Rp.
3. Soalsi kertas 2.500 Rp.
4. Cat warna + Thinner 300cc 10.000 Rp.
6. Clear + Thinner 15.000 Rp.
7. Kertas Amplas 20.000 Rp.
8. Total 62.500Rp.

2. Langkah pengerjaan
No Langkah Pengerjaan Perbandinga
1. Epoxy 1:2
2. Cat Dasar 1:2
3. Cat warna 1:2
4. Clear 1:2
Data diatas merupakan campuran perbandingan tiap langkah kerja
perbaningan tersebut adalah 2:1. Dengan perbandingan tersebut bisa di
dapatkan 2 kali dalam hal pelapisan dengan benda kerja yang dikerjakan.
Untuk waktu pengerjaan bisa dilihat di tabel dibawah ini :
No Langkah Pengerjaan Perbandinga
1. Epoxy 1:2
2. Cat Dasar 1:2
3. Cat warna 1:2
4. Clear 1:2

Data diatas merupakan campuran perbandingan tiap langkah kerja


perbaningan tersebut adalah 2:1. Dengan perbandingan tersebut bisa di
dapatkan 2 kali dalam hal pelapisan dengan benda kerja yang dikerjakan.
Untuk waktu pengerjaan bisa dilihat di tabel dibawah ini :
No Langkah Pengerjaan Waktu Pengerjaan
1. Pembersihan Top Coat 15 menit
2. Epoxy 120 menit
3. Cat Dasar 120 menit
4. Motif 60 menit
5. Pengecatan Lanjutan 120 menit
6. Clear 45 menit
7. Total 480 menit

Dari data tersebut didapatkan bahwa proses total pengerjaan


keseluruhan benda kerja adalah kurang lebih 480 menit atau sebesar 8 jam
dengan proses pengeringan maksimal tanpa adanya kendala cuaca sehingga
didaptkan waktu total pengerjaan sesuai tabel.

H. Kesimpulan
Dari hasil praktikum didapatkan lama waktu pengerjaan adalah 8 jam
dengan jumlah panas maksimum, dengan total biaya sebesar untuk proses
epoxy,cat dasar, cat warna dan clear dilakukan dengan takaran 2:1 untuk 2 kali
proses pelapisan. Selain itu proses pengamplasan juga berperan penting untuk
hasil akhir dari proses pengecatan tersebut, sehingga proses ini juga tidak boleh
dianggap remeh.
Selain itu hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses pengecatan adalah
kebersihan alat-alat dari proses tersebut. Seperti kebersihan spray gun, spray
gun harus benar-benar bersih saat dilakukan pembersihan agar cat yang
sebelumnya digunakan tidak mengering di dalam spray gun dan menjadikan
spray gun tersebut mampet/buntu.

Anda mungkin juga menyukai