Oleh:
HAMID RAMADHAN NUR
20702251023
1. Seorang peneliti melakukan survei terhadap siswa kelas XII SMK dalam menetukan pilihan
program studi di lingkungan Fakultas Teknik UNY sebagai tempat untuk melanjutkan studi.
Hasil penelitian menunjukkan data sebagai berikut:
Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika : 225 orang
Program Studi Pendidikan Teknik Informatika : 500 orang
Program Studi Pendidikan Teknik Elektro : 200 orang
Program Studi Pendidikan Teknik Mekatronika : 250 orang
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin : 400 orang
Program Studi Pendidikan Teknik Otomotip : 450 orang
Program Studi Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan : 350 orang
Program Studi Pendidikan Teknik Busana : 325 orang
Program Studi Pendidikan Teknik Boga : 300 orang
2. Seorang Kepala Sekolah SMK “X” menyatakan bahwa rata-rata Nilai KKM tertinggi yang
berhasil dicapai oleh siswa kelas XI untuk mata pelajaran Matematika adalah 75.
Berdasarkan pengamatan selama 10 tahun terakhir diperoleh data nilai KKM tertinggi
sebagai berikut:
Tahun 2011 = 74
Tahun 2012 = 76
Tahun 2013 = 75
Tahun 2014 = 73
Tahun 2015 = 76
Tahun 2016 = 74
Tahun 2017 = 75
Tahun 2018 = 77
Tahun 2019 = 76
Tahun 2020 = 75
Buatlah rumusan hipotesis dan buktikan bahwa pernyataan Kepala Sekolah tersebut
‘benar’berdasarkan pengujian hipotesis yang dirumuskan!
3. Seorang peneliti ingin mengetahui korelasi antara Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua dan
pilihan Sekolah Lanjutan siswa kelas 9 SLTP. Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua (POT)
dikelompokkan menjadi: Pegawai Negeri, Swasta, dan TNI/POLRI. Sekolah lanjutan
dikelompokkan: SMA, SMK, dan MA. Hasil survei diperoleh data sebagai berikut.
POT
SL PNS SWASTA TNI/POLRI
SMA 105 40 90
SMK 90 120 45
MA 60 45 30
Rumuskan hipotesisnya dan analisis apakah hipotesis tsb diterima atau ditolak!
4. Seorang guru Bimbingan Konseling ingin mengetahui korelasi antara Pengetahuan Kejuruan
dan Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas XII SMK “X”. Data hasil penelitian yang
diperoleh sebagai berikut.
1. Rumusan Hipotesis
Ho: Peluang Program Studi di lingkungan Fakultas Teknik adalah sama untuk dipilih siswa
lulusan SMK sebagai tempat studi lanjut.
Ha: Peluang Program Studi di lingkungan Fakultas Teknik adalah tidak sama untuk dipilih
siswa lulusan SMK sebagai tempat studi lanjut.
Karena jenis datanya berupa data Nominal maka untuk mendeskripsikan peluang di buktikan
dengan rumus Chi-Kuadrat
k
2 ( fo−fh )2
Chi-Kuadrat = x = ∑
i=1 fh
x 2 = Harga Chi-Kuadrat
fo = Frekuensi yang Diobservasi
fh = Frekuensi yang Diharapkan
( fo−fh )2
Pilihan fo fh fo – fh ( fo – fh)2
fh
333,
Elektronika 225 -108,3 11728,89 35,19
3
333,
Informatika 500 166,67 27778,89 83,34
3
333,
Elektro 200 -133,3 17768,89 53,31
3
333,
Mekatronika 250 -83,3 6938,89 20,81
3
333,
Mesin 400 66,67 4444,89 13,33
3
333,
Otomotif 450 116,67 13611,89 40,83
3
333,
Busana 325 -8,3 68,89 0,20
3
333,
Boga 300 -33,3 1108,89 3,32
3
2. Rumusan Hipotesis
Ha: Rata-rata nilai KKM tertinggi yang berhasil dicapai oleh siswa kelas XI untuk mata
pelajaran Matematika tidak sama dengan 75
Ho: Rata-rata nilai KKM tertinggi yang berhasil dicapai oleh siswa kelas XI untuk mata
pelajaran Matematika sama dengan 75
Karena jenis datanya berupa data Interval maka untuk mendeskripsikan peluang di buktikan
dengan rumus t-test.
M −X i xi x 2i
t-test (t) = SB
1 74 5476
√N
t = harga t hitung 2 76 5776
M = rerata
3 75 5625
X = Sekor hipotesis
SB = Simpangan baku 4 73 5329
N = Jumlah sampel
5 76 5776
6 74 5476
7 75 5625
8 77 5929
9 76 5776
10 75 5625
∑ 751 56413
751
a. Menghitung rerata (M) =
10
= 75,1
b. Skor Hipotesis (X) = 75
n n
√
2 2
=
√ (10)(56413)−(564001)
10(9)
= 1,197
d. Jumlah sample (N) = 10
75,1−75
0,1
t-test (t) = 1,197 = = 0,264
0,378
√ 10
Nilai t hitung tabel untuk df = n – 1 = 9 adalah 2,262 pada taraf kesalah 5% dan 2,8214 pada
taraf kesalahan 1%. Berdasarkan data tersebut maka t-hitung lebih kecil dari t-tabel, maka
Ha ditolak dan Ho diterima, sehingga rata-rata nilai KKM tertinggi yang berhasil dicapai
oleh siswa kelas XI untuk mata pelajaran Matematika sama dengan 75.
3. Rumusan hipotesis
Hipotesis alternatif (Ha) : Terdapat korelasi yang signifikan antara Latar Belakang
Pekerjaan Orangtua dan Sekolah lanjutan.
Hipotesis nihil (Ho) : Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara Latar Belakang
Pekerjaan Orangtua dan Sekolah lanjutan
POT
SL PNS SWASTA TNI/POLRI JUMLAH
Pengujian hipotesis
a. Proporsi sampel terhadap pilihan jenis sekolah
105+ 4 0+ 9 0
1) Sampel yang memilih SMA ¿ =0 , 376
625
90+12 0+45
2) Sampel yang memilih SMK ¿ =0 , 408
625
60+45+30
3) Sampel yang memilih MA ¿ =0,216
625
b. Frekuensi yang diharapkan untuk sampel yang memilih tiap jenis sekolah
1) Yang memilih SMA
- PNS ¿ 0 , 376 x 255=95,88
- SWASTA ¿ 0 , 376 x 205=77,08
- TNI/POLRI ¿ 0 , 376 x 1 65=62,04
2) Yang memilih SMK
- PNS ¿ 0 , 408 x 255=104,04
- SWASTA ¿ 0 , 408 x 205=83,04
- TNI/POLRI ¿ 0 , 408 x 1 65=67,32
3) Yang memilih MA
- PNS ¿ 0,2 16 x 255=55,08
- SWASTA ¿ 0,2 16 x 205=44,28
- TNI/POLRI ¿ 0,2 16 x 165=35,64
c. Kesimpulan
Hasil X² hitung selanjutnya dibandingkan dengan X² tabel.
k = variasi latar belakang pekerjaan orangtua (kolom) = 3
r = variasi pilihan sekolah (row/baris) = 3
Harga X² tabel ditentukan pada dk = (k-1) (r-1) = (3-1) (3-1) = 4 dengan taraf signifikansi
5%, maka X²tabel = 9,488.
X² hitung = 58,28 dan X² tabel = 9,488, jadi 58,28>9,488 atau X² hitung > X² tebel.
Dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara latar
belakang pekerjaan orangtua dan pilihan sekolah, sehingga dapat digeneralisasikan ke
populasi yang lebih luas.
4. Rumusan Hipotesis
Hipotesis alternatif (Ha): Terdapat korelasi antara Pengetahuan Kejuruan dan Hasil Belajar
Kewirausahaan Siswa Kelas XII SMK “X”.
Hipotesis nihil (Ho): Tidak ada korelasi antara Pengetahuan Kejuruan dan Hasil Belajar
Kewirausahaan Siswa Kelas XII SMK “X”.
n ∑ xy−( ∑ x )( ∑ y )
r xy =
2 2 2 2
√ {n ∑ x −( ∑ x ) }{n ∑ y −( ∑ y ) }
(25)(146017)−( 1872 ) (1948 )
r xy = 2 2
√ {(25) 140362−( 1872 ) }{(25) 152032−( 1948 ) }
3650425−3646656
r xy =
√ { 4666 } { 6096 }
3650425−3646656 3769
r xy = = =0,706
√ { 4666 } { 6096 } 5333,28