Mahasiswa Teknik Desain dan Manufaktur, 2 Staff Pengajar Teknik Permesinan Kapal, 3 Staff
Pengajar Teknik Desain dan Manufaktur
Politeknik Perkapan Negeri Surabaya
Jl. Teknik Kimia, Kampus ITS, Keputih, Sukolilo, Surabaya 60111
ardilars@yahoo.co.id
Abstrak
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui analisis variasi jarak, tekanan, dan sudut terhadap
kekasaran permukaan dan mengetahui nilai serta model matematik yang dapat menghasilkan
kekasaran optimum pada pelat baja A 36 pada proses sand blasting. Penelitian ini menggunakan
desain eksperimen Box-Behnken pada metode Responce Surface. Uji kekasaran permukaan
berdasarkan standart ASTM D441 Method C, dengan alat uji Dial Thickness Gauge dan Testex
Press-O-Film. Optimasi kekasaran permukaan menggunakan metode non-linier programming
dengan menggunakan software Lingo 11. Hasil analisis menunjukkan bahwa parameter jarak
(X1), tekanan (X2) dan sudut (X3) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kekasaran
permukaan sand blasting. Optimasi dengan non-linier programming menghasilkan kekasaran
minimum 63,3482 m dengan setting parameter jarak 38,6 cm; tekanan 6 bar dan sudut 45.
Model matematik dari respon kekasaran permukaan yang dapat menghasilkan kekasaran optimum
adalah = 58 3,9791X1 + 11,9583X2 + 0,6379X3 + 0,0688(X1)2 0,0067 (X3)2 0,2222 X1* X2
+ 0,0778 X2* X3.
Kata kunci : kekasaran permukaan, metode Box-Behnken, non-linier programming, sand blasting
Abstract
This study aims to analyze parameters influence of distance, pressure, and discharge angel to
surface roughness and know the value and mathematical models which can produce optimum
roughness on A 36 steel plate at the sand blasting process. By using Box-Behnken experimental
design in Response Surface method. Surface roughness examined based on ASTM standard D441
Method C, where usage of Dial Thickness Gauge and Testex Press-O-Film is mandatory.
Optimization of sand blasted surface roughness in this study uses a Lingo 11 software with nonlinear programming methods. The analysis showed that the parameters of the distance (X 1),
pressure (X2) and angle (X3) has a significant influence on the surface roughness of sand blasting.
Optimization with non-linear programming produce a minimum roughness parameter 63,3482 m
by setting a distance of 38,6 cm; pressure of 6 bar and an angle of 45 . The mathematical model
of response surface roughness that can generate optimum roughness is Y = 58 - 3,9791X 1 +
11,9583X2 + 0,6379X3 + 0,0688 (X1)2 0,0067 (X3)2 0,2222 X1 * X2 + 0,0778 X2 * X3.
Key words : Box-Behnken method, non-linear programming, sand blasting, surface roughness
PENDAHULUAN
PT. Lintech Duta Pratama adalah salah
satu perusahan kontraktor di Indonesia yang
memproduksi berbagai macam kebutuhan akan
komponen-komponen
industri.
Nama
perusahaan ini identik dengan keunggulan
kualitas dan kelayakan hasil produksi dalam
desain fabrikasi dan konstruksi. Suatu
TINJAUAN TEORI
Sand Blasting
Proses sand blasting adalah proses
penyemprotan abrasive material biasanya
berupa pasir silika atau steel grit dengan
tekanan tinggi pada suatu permukaan. Proses
ini umumnya digunakan untuk membersihkan
permukaan baja yang akan dicoating. Aplikasi
coating yang sebelumnya dibersihkan dengan
sand blasting akan memiliki umur yang lebih
tinggi dan meningkatkan umur pakai struktur
secara signifikan.
Pembersihan dengan abrasive, pada
prinsipnya menggunakan peristiwa impact,
partikel pasir yang berkecepatan tinggi
menabrak permukaan baja. Akibatnya,
kontaminan yang ada dipermukaan seperti
karat, kotoran, debu, dan bekas coating bisa
dibersihkan dari permukaan. Disamping
membersihkan permukaan, proses abrasive
blasting juga bertujuan untuk membuat
kekasaran permukaan atau menciptakan profil.
Sehingga daya rekat antara material coating
dan benda kerja maksimal. (ASCOATINDO,
2007).
Bentuk
partikel
abrasive
akan
mempengaruhi kekasaran permukaan. Jenis
shot berbentuk bulat atau lonjong, dan akan
menghasilkan kekasaran yang tumpul. Jenis ini
efisien hanya untuk menghilangkan kerak besi
dan karat yang tebal. Jenis grit berbentuk
tajam dan akan menghasilkan kekasaran
permukaan yang tajam. Bentuk permukaan
seperti ini yang sering dibutuhkan jenis cat.
Pasir dan slag memberikan kekasaran
permukaan antara hasil grit dan shot
(Dewandas, 2007) dalam (Jamil, 2012).
Rancangan Percobaan
Metode response surface adalah suatu
kumpulan dari teknik-teknik statistika dan
matematika yang berguna untuk menganalisa
permasalahan tentang beberapa variabel bebas
yang mempengaruhi variabel tak bebas atau
respon, serta bertujuan mengoptimumkan
respon tersebut. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan jika melakukan teknik analisa
response surface. Hal pertama yang perlu
dilihat adalah bentuk persamaannya apakah
merupakan fungsi berorde satu atau fungsi
berorde dua.
Orde satu :
y 0 1 x1 2 x2 ... k xk
Orde dua :
k
i 1
i 1
y 0 i xi ii xi2 ij xi x j
i j
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan guna untuk
mengetahui pengaruh jarak, tekanan, dan sudut
terhadap kekasaran permukaan sand blasting
dan untuk mengetahui nilai serta model yang
dapat menghasilkan nilai kekasaran optimum.
Dalam hal ini, nilai optimum yang dimaksud
oleh peneliti adalah nilai minimum pada range
50 m-100m.
Variabel yang digunakan meliputi
variabel bebas yaitu jarak, tekanan dan sudut.
Pada nilai jarak 30 cm; 37,5 cm dan 45 cm.
Tekanan 6 bar, 7 bar dan 8 bar. Sudut 45;
67,5 dan 90. Variabel terkontrol yaitu jenis
pasir steel grit ukuran G-40 dan waktu
penyemprotan untuk 1 spot blasting 5 detik
tiap pelat uji. Sedangkan variabel respon dalam
penelitian ini adalah kekasaran permukaan.
Tabel 2. Variabel Penelitian
Parameter
Level
-1
0
Jarak (cm)
30
37,5
Tekanan (bar)
6
7
Sudut (derajat)
45
67,5
1
45
8
90
6
45
6
67,5
7
37,5
6
45
8
30
6
67,5
9
37,5
7
67,5
10
37,5
8
45
11
37,5
7
67,5
37,5
6
90
12
13
45
7
90
14
45
7
45
37,5
8
90
15
Prosedur Percobaan
Langkah-langkah kerja dalam penelitian
ini antara lain :
1. Persiapan spesimen dengan dimensi yang
telah diukur.
2. Permukaan benda uji dicek tingkat
karatnya (rust grade) dengan cara visual
sesuai standard BS EN ISO 8501-1 Vis 1.
3. Masukkan pasir steel grit ke dalam sand
pot.
4. Nyalakan kompresor.
5. Atur jarak dan sudut pada alat bantu dan
setting tekanan pada kompresor sesuai
dengan level yang telah ditentukan.
6. Lakukan proses sand blasting.
7. Siapkan alat uji kekasaran permukaan,
pensil dan kertas.
Kompresor
Sandpot
Nozzle
Alat uji kekasaran permukaan blasting
Spidol atau alat marking lainnya
Stopwatch
Busur Derajat (Bevel Protactor)
Steel tape (meteran) atau penggaris
Prosedur Pengukuran
Pada
penelitian
ini
digunakanlah
pengukuran kekasaran permukaan dengan
Replica Tape (ASTM D4417 Method C) yang
terdiri dari Dial Thickness Gauge dan Testex
Press-O-Film. Langkah-langkah pengukuran
kekasaran permukaan antara lain :
1. Pilih kertas replica (Press-O-Film) yang
belum digunakan dan sesuai dengan tingkat
kekasaran yang akan dihitung.
2. Lepaskan kertas pelindung dan tempelkan
pada permukaan benda uji yang telah
diblasting.
3. Pegang kertas replica dan gosok lapisan
mylar (bagian plastik bulat ditengah)
dengan alat berujung tumpul, hingga warna
abu-abu muncul secara merata.
4. Lepaskan kertas replica dan tempatkan
diantara Dial Thickness Gauge dan hitung
tebalnya (tebal pada Dial Thickness Gauge
dikurangi tebal plastik Press-O-Film 2 mil
atau 50 microns).
5. Lakukan langkah-langkah tersebut diatas
dan hitung pada tiga lokasi, kemudian
lakukan perhitungan rata-rata sebagai
angka profil permukaan.
Pelaksanaan Eksperimen
Eksperimen dan pengukuran kekasaran
permukaan dilakukan di Workshop PT. Lintech
Duta Pratama dengan alat dan bahan yang
sudah ditentukan kemudian dilakukanlah
proses sand blasting sesuai dengan kondisi
parameter dan level seperti Tabel 2. dengan
rancangan Box Behnken Design (BBD) seperti
pada Tabel 3.
Tabel 3. Rancangan Eksperimen Box Behnken
No. Jarak Tekanan
Sudut
Ra
(cm)
(bar)
(derajat)
(m)
1
37,5
7
67,5
45
67,5
2
8
30
45
3
7
4
30
8
67,5
5
30
7
90
6.
Regression
9 1146,89
Linier
3 36,43
Square
3 106,80
Interaction
Setelah dilakukan proses sand blasting
sesuai dengan rancangan Tabel 3. Maka
didapatkan hasil nilai kekasaran pada Tabel 4. Resi
Nilai kekasaran kemudian dijadikan sebagai Error
input untuk diolah dengan software Minitab Lack of Fit
16.
8
9
6
7
67,5
67,5
45
65,33
76,00
37,5
1
0
11
1
2
80,00
37,5
1
3
1
4
1
5
37,5
7
6
67,5
90
78,67
79,33
72,33
37,5
45
90
84,00
7
8
45
90
71,00
92,67
45
Pure
Error
S=1,5899
Constant
Adj
MS
3 11,75
3,917
2 0,89
0,444
Rsq=98,91%
4,80 0,062
14,0 0,007
3,5 0,104
8,8 0,104
R-sq(adj)=96,95%
Coef
SE
Coef
58,977
1,255
-2,682
0,265
0,044
0,304
2,204
4,734
0,705
-4,029
-2,097
-1,153
2,201
0,774
0,079
0,005
0,512
0,010
0,090
0,301
0,079
2,528
74,000
Jarak (X1) -3,672
1,369
Tekanan
3,791
12,489
(X2)
Sudut (X3) 0,829
0,376
(X1)*(X1) 0,069
0,014
(X2)*(X2)
0,583 0,827
(X3)*(X3) -0,006
0,001
(X1)*(X2) -0,222
0,106
(X1)*(X3) -0,005
0,004
(X2)*(X3) 0,077
0,035
5 12,64
50,4 0,000
37,5
Source
3 26,72
127,43
2
12,14
4
35,60
1
8,907
0,8
Autocorrelation
0,6
0,4
0,2
0,0
-0,2
-0,4
-0,6
-0,8
-1,0
1
Lag
Uji Kenormalan
Hipotesis untuk uji kenormalan dari
residual adalah sebagai berikut :
H0: residual berdistribusi normal.
H1: residual tidak berdistribusi normal.
Tabel Uji Statistik Kalmogorov-Smirnov
untuk = 0,10; jumlah percobaan 15 kali,
maka nilainya adalah 0,304. Gambar 6.
menunjukkan bahwa nilai P-value grafik
(>0,150) melebihi nilai = 0,10. Nilai statistik
Kalmogorov-Smirnov grafik adalah 0,159 <
nilai tabel uji Kalmogorov-Smirnov yaitu 0,304
sehingga H0 diterima, yang berarti bahwa
residual memenuhi asumsi distribusi normal.
Versus Fits
(response is Ra)
2
Residual
-1
Mean
StDev
N
KS
P-Value
95
90
-2
70
80
Fitted Value
90
80
100
Percent
60
70
60
50
40
30
20
10
5
b. Uji Independen
Uji independen adalah pengujian yang
melihat kebebasan antar eksperimen. Dari
-3
-2
-1
0
RESI2
2,605323E-15
1,110
15
0,159
>0,150
No.
1
2
3
6
6
6
Kekasaran
Permukaan (m)
45
45
45
72,67
66,00
61,33
Rata-rata
66,67
DAFTAR PUSTAKA
ASCOATINDO. 2007. Coating Inspektor
Muda. Bandung: Corrosion Care Indonesia.
Asad, Muhammad. 2008. Pengaruh Tekanan
Udara Terhadap Nilai Kekasaran pada
Benda Kerja Plat dengan Bahan ST 37
Pada Proses Sand Blasting. Jurusan Teknik
Mesin.UniversitasMuhammadiyahSurakart.
Jamil, Alatul. 2012. Perbandingan Kekuatan
PengecatanPadaMaterialyangDisandblasti
ng dan Tidak Disandblasting. Jurusan
Teknik Perancangan dan Kontruksi Kapal.
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
Montgomery, Douglas C dan Hines, Willian W.
1990. Probabilita dan Statistik dalam Ilmu
Rekayasa dan Manajemen (Cetakan II).
Universitas Indonesia.
Protective Coating Inspector-Training. 2013.
Modul 3 Surface Preparation : Methods,
Industry Standards and Inspection. The
Society for Protective Coatings (SSPC).
KESIMPULAN
1. Parameter jarak, tekanan dan sudut
memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kekasaran permukaan sand
blasting. Hal tersebut terlihat dari hasil
analisis Minitab 16 bahwa p-value jarak
(0,019)<(0,1); p-value tekanan (0,036)<
(0,1); dan p-value sudut (0,093) <(0,1).
2. Kekasaran optimum yang dituju peneliti
adalah kekasaran minimum pada range 50
m-100 m. Hal ini didapatkan dengan
menggunakan software Lingo 11 pada
variasi jarak 38,6 cm; tekanan 6 bar dan
sudut 45 dengan nilai kekasaran 63,34 m.
3. Model matematik untuk respon kekasaran
permukaan () adalah sebagai berikut :
=58(3,9791*jarak) +(11,9583*tekanan) +
(0,6379*sudut)+(0,0688*(jarak)2)-(0,0067*
(sudut)2)-(0,2222*jarak*tekanan)+(0,0778*
*tekanan*sudut).
10